• Tidak ada hasil yang ditemukan

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBUK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBUK INDONESIA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBUK INDONESIA

Gedung Nusantara I MPR I DPR-RI, Lantai 20 Ruang 2009, JI. Jend. Gatot SUbroto, Jakarta 10270

Telp. (021) 575 5810, 575 5812 Faks. (021) 575 5811, 575 5800

PENDAPAT AKHIR

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG

PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2008

TENT ANG

PERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983 TENT ANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

a

PAN

PAIUI All.WT WlllUL

I

I MENJADI UNDANG-UNDANG

/iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii;;;iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiOiiOiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii-Dibacakan oleh: DR. Marwoto Mitrohardjono, SE,MM No. Anggota: A-160

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang Kami hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia,

Yang Kami hormati Menteri Keuangan Republik Indonesia

beserta jajarannya,

Yang Kami Hormati Menteri Hukum dan HAM Republik

Indonesia beserta jajarannya,

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT,

(2)

ridho-Pada prinsipnya Fraksi PAN dapat menerima diberlakukannya

s 1

unset policy

bidang perpajakan oleh pemerintah. Hal ini sejalan

d,engan amanat UU No 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga

~ndang-Undang

No.6

Tahun

1968

tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan (UU KUP) pasal 36 ayat (1) huruf afo';J;t'"'

'?;.r

rajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat

ljl1engurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa

I

~unga,

denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan

I

fetentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal

~anksi

tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau

bukan karena kesalahannya" .

Pada saat penyusunan UU

landasan filosofis dari

dimasukkannya

pasal

36

itt'erseb~f

A

adalah

agar

negara

mengutamakan terlebih dahulu upaya-upaya persuasif dalam

mendorong kepatuhan dan ketaatan seluruh wajib pajak. Hal ini

berbekal kesadaran bahwa budaya pajak masih belum cukup kuat

mengakar di masyarakat, sementara di sisi lain, pajak merupakan

kewajiban konstitusional yang harus dipenuhi oleh siapa saja yang

tergolong sebagai Wajib Pajak. Dengan adanya upaya persuasif

ini diharapkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat dalam hal

perpajakan meningkat, baik mulai dari pendaftaran sebagai wajib

pajak, hingga pengisian SPT dan pembayaran kewajiban

perpajakannya. Agar upaya persuasif ini berjalan lebih efektif, UU

KUP

memberikan

berbagai

bentuk

insentif sebagaimana

diamanatkan pasal 36 tersebut.

i

(3)

I

I

Namun /karena satu dan lain hal, implementasi pasal 36 tersebut mundur/ dari jadwal semestinya, padahal UU KUP hanya memberikan waktu antara 1 Januari hingga 31 Desember 2008.

Menginbat cukup besarnya ruang lingkup kepatuhan dan ketaatan yang h/arus dihadapi, FPAN memandang

sunset policy

ini tidak

I

akan ~ukup jika hanya dilaksanakan selama beberapa bulan. ApalaJi sunset policy ini bukanlah

tax amnesty,

di mana dampak

positif~ya

terhadap peningkatan kepatuhan dan ketaatan

perpaj~kan

diyakini tidak sebesar

tax amnesty.

Oleh sebab · itu,

FPAN/meyakini, setidaknya perlu waktu 1 tahun hingga akhir 2009 agar

sunset policy

secara signifikan dirasakan manfaatnya oleh

wajib rajak.

Data /kuantitatif yang tersedia saat ini mendukung argumen FPAN. tersebut, di mana

sunset policy

baru dimanfaatkan oleh 1,57%

atau /155.796 dari total wajib pajak yang sebanyak 10.158.000 WP.

Sem~ntara

penerimaan pajak dari

sunset policy

baru mencapai Rp 4,51 triliun atau 1,6°/o dari target Rp 281,34 triliun.

!

Seljin masalah waktu yang kurang, FPAN memandang disain

sunket policy

ini sebenarnya masih bisa disempurnakan dengan

me~beri

jaminan kepastian hukum bagi Wajib Pajak yang

I

mergikuti program ini. Tidak sedikit Wajib Pajak yang berpendapat I

ba~wa

sunset policy

ini dapat mempersulit mereka di kemudian ha/i, dan tidak ada jaminan bahwa mereka tidak menjadi sasaran peryalahgunaan kekuasaan nantlnya. Persepsi seperti ini tentunya

tid~k

bisa diabaikan begitu saja, dan perlu dilakukan

/

"- -'-

'·-h••~v,.n

11ntuk mengatasinya.

I

(4)

Denlgan demikian, FPAN mengharapkan adanya perpanjangan

wa~tu

dan penyempurnaan disain kebijakan

sunset policy.

Namun

dis~dari,

apabila Perppu No. 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan

I

Keempat Undang-Undang No. 6 TAHUN 1983 Tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan ini tidak disahkan, akan terdapat

ke~osongan

hukum yang cukup menimbulkan masalah terhadap

Wa~ib

Pajak yang sudah mengikuti program ini.

I i

I

Yapg Kami hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

Yahg Kami hormati Menteri Keuangan Republik Indonesia

b

e~e I rt .. a JaJarannya,

Yarg Kami Hormati Menteri Hukum dan HAM Republik

I

ln~onesia beserta jajarannya,

B~rdasarkan

pertimbangan di atas, dengan mengUcapkan

BIFMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Fraksi Partai Amanat Nasional,

MENYETUJUI

Rancangan Undang-undang tentang Penetapan

P~raturan

Pemerintah Pengganti . Undang-Undang No. 5 Tahun

I

2Q08 Tentang Perubahan Keempat Undang-Undang No. 6 Tahun

1~83

Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakaA

dikahkan menjadi Undang-Undang dengan persyaratan dilakukan

pJrpanjangan waktu dan penyempurnaan disain kebijakan

sunset

I,.

ICY,

I

qbngan demikian, sifat dari persetujuan ini adalah sebuah

(5)

Demikian pendapat akhir Fraksi Partai Amanat Nasional. Atas segala perhatiannya kami sampaikan banyak terimakasih.

Billjhit taufiq wal hidayah. W1ssalamu'alaikum Wr .. Wb.

I

I

Jakarta, 3 Maret 2009

PIMPINAN FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

(6)

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PKS DPR RI

TERHADAP

1

PENETAPAN PERPU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT I

tTAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM

I PERPAJAKAN MENJADI UNDANG-UNDANG

Disampaikan oleh :

Dr. NURSANITA NASUTION, SE, ME

Anggota No : A-252

Dibacakan pada Rapat Paripurna Selasa, 3 Maret 2009

(7)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

IJ\!/.ii:l!Hlh5

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

MPR I DPR - RI, Nusantara I, JI. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Telp. (021) 575 6087 - 575 6088 - 575 6090, Fax. (021) 575 6086 Website: www.fpks-dpr-ri.com

It

. . .

.

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PKS DPR RI

TERHADAP

~ENETAPAN PERPU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT

ATrAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN MENJADI UNDANG-UNDANG

I

Disampaikan oleh Nomor anggota

Bikmillahirrahmanirrahim, I

A~salamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh,

I

!

S~lam sejahtera bagi kita semua, I

Y~ng

kami hormati,

- Pimpinan dan anggota DPR-RI

- Menteri Keuangan RI beserta jajarannya

- Menteri Hukum dan HAM RI beserta jajarannya

: Dr. Nursanita Nasution, SE, ME : A-252

P~rtama-tama perkenankan kami mengajak hadirin sekalian untuk senantiasa

m/engucap puji syukur kehadirat Allah swt, karena atas perkenannya lah kita bisa berkumpul pada kesempatan ini dalam Rapat Paripurna DPR RI yang terhormat, dalam rJngka mendengarkan penyampaian Pendapat Akhir Fraksi terhadap Penetapan

I

PERPU Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang I

N;omor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang-Undang.

B:apak dan lbu sekalian yang Kami hormati I

S/ecara Prinsip, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, sikap Fraksi PKS DPR RI

h~nyalah

untuk menyatakan setuju ataupun tidak setuju terkait dengan penggunakan

(8)

Perat.l..an Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu). Namun sebelum sampal pada

I

kesimpulan tersebut maka izinkanlah Kami untuk menyampaikan uraian

pemi~iran tentang substansi yang diajukan di dalam PERPU Nomor 5 Tahun 2008

I

Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketenltuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

Hadirin yang berbahagia I

Kebij,kan Sunset Policy yang diterapkan pada tahun 2008 telah mendorong masyarakat untuk mengajukan Nomor Pokok Wajib Pajak dan melakukan koreksi

terha~ap

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan. Fraksi kami memandang

pen cf paian ini sejalan dengan keinginan Fraksi agar pemerintah memperkuat penerimaan negara melalui pajak. Namun ditengah keberhasilan tersebut, Fraksi PKS menJmukan banyak catatan dan kejanggalan dalam Kebijakan Sunset Policy. Catatan-catat1n yang dimaksud diantaranya adalah :

I

Pert~ma, Pasal 37A UU No. 28 Tahun 2007 tentang KUP, terdapat klausul tentang penghapusan dan pengurang sanksi yang berbunyi " ... dapat diberikan, pengurangan atau /penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keter/ambatan pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. ". Perlu kami garis bawahi bahwa pernyataan "dapat dibetjikan" memiliki makna pilihan, artinya Wajib Pajak bisa memperoleh atau tidak meniperoleh pengurangan atau penghapusan tersebut sesuai dengan penilaian

pem~rintah.

Tetapi dalam Pasal 33 PP 80 Tahun 2007 dan Pasal 1 ayat 2 PerMenkeu

66t2pos kata-kata "dapat" dihilangkan. lmplikasi dari penghilangan ini adalah hilangnya

disk~esi pemerintah terhadap wajib pajak. Sehingga mengakibatkan turunnya

kew,nangan pemerintah sebagai Pihak yang memiliki kewenangan untuk memungut pajak. Lebih jauh lagi Fraksi kami memandang bahwa bunyi PerMenkeu ini sudah melJnggar Substansi dari UU No. 28 tahun 2007 tentahg KUP

I

Kedua, UU No. 28 tahun 2007 tentang KUP menunjukkan bahwa tidak ada aturan I

khusus yang menyatakan tidak ada pemeriksaan yang dilakukan oleh Dirjen Pajak

terh~dap

Wajib Pajak yang telah melakukan pembetulan SPT WP OP. Namun dalam aturkn yang dikeluarkan melalui SE-Dirjen Pajak 34/2008 menunjukkan bahwa bila terjJdi perbedaan antara SPT tahun-tahun sebelumnya dengan SPT pada saat Keb/ijakan Sunset Policy, maka tidak akan dilakukan Pemeriksaan. Aturan ini jelas menunjukkan bahwa UU No. 28 tahun 2007 tentang KUP telah dilanggar oleh aturan dibclwahnya.

I

Ketfga, Pemerintah dalam SE-Dirjen 34/2008 angka 1.4 secara tegas telah

me~yatakan tidak berlakunya beberapa Ketentuan Umum yang ada di dalam UU no. 27 ~ahun 2008 tentang KUP. Aturan ini menunjukkan bahwa pemerintah dengan secara sepihak menghapuskan Ketentuan dalam Undang-Undang.

(9)

Keem~t,

Pemerintah mengajukan Perpu No. 5 Tahun 2008 kepada DPR sebagai landasan untuk pemunduran batas waktu Sunset Policy yang sebelumnya tanggal 31 Dese1ber 2008 menjadi tanggal 28 Februari 2009. Namun dalam PP No. 80/2007

khusu~nya pasal Pasal 33 ayat 4, pemer,intah telah menyatakan terlebih dahulu bahwa

batas ~aktu untuk Sunset Policy adalah tanggal 31 Maret 2009. Fakta ini menunjukkan bahwal pemerintah telah mengelampaui kewenangannya dengan secara sepihak menenltukan batas waktu pelaporan dan tidak sesuai dengan UU No. 28 tahun 2007 tentan@ KUP.

I

Kelima, Dari catatan yang telah kami sampaikan sebelumnya. Menunjukkan

I

ambig~itas kebijakan pemerintah. Pemerintah menggunakan istilah Kebijakan Sunset

Policy /namun dalam prakteknya pemerintah sesungguhnya menerapkan Kebijakan

Tax

Amnef ty. Sehingga Fraksi kami memandang bahwa pemerintah seharusnya lebih tepat secara khusus mengajukan RUU

Tax

Amnesty. Karena fraksi kami memandang bahwa RUU

/Tax

Amnesty adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan reformasi perpaj1akan itu sendiri.

H d a ..

mp

I yang am1 mu 1a an k ·. 1· k

i

Berda~arkan

pada Catatan-catatan diatas dan dengan mengucapkan

~::u~a:~~:~~~~~:h~:;:::~=~ P:e:~~:t!~~: ~~~:~:~~n~:~:r~:m:~~~~h~~~~~~

Tentahg Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan untuk disahkan menjadi Undarg-Undang. Demikian pandangan Fraksi PKS terkait dengan Pengesahan PERFfU Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomqr 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undahg-Undang.

I

Wabillahi taufiq wal hidayah

WasJalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

Jakarta, 6 Rabiul Awai 1430 H 3 Maret 2009 M

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KETUA,

.

~ ~

~ ~ ~-_.J

Drs.Mahfudz Siddiq,

M.

Si No. Anggota A-265

(10)

FRAKSJ PARTAI GOLONGAN KARYA DPH RI

PENDAPAT AKHIR

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ATAS

RANGANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INOONESIA

NO MOR 5 T AHUN 2008

TENT ANG

PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

MENJADI UNDANG .. UNDANG

Oibacakan Oleh Melchias Markus Mekeng Anggota DPR RI Nomor A-512

(11)

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KAHYA DPR RI

PENDAPAT AKHIR

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK tNDONEStA ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 T AHUN 2008 TENT ANG

PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TAT A CARA PERPAJAKAN

MENJAD·I UNDANG"UNDANG

Dibacakan Oleh Melchias Markus Mekeng

Anggota OPR RI Nomor A-512

Assalamualaikum Wr.Wb.,

Salam sejahtera untuk kita s'emua,

Yang terhormat Pimpinan Sidang Paripurna DPR RI, Yang terhormat Menteri Keuangan beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Hukum Dan HAM,

dan hadirin yang kami hon]lati,

Pertama-tama kami mengajak hadirin yang terl1ormat untuk bersyukur kel1adhirat Allah SVVT karena dengan karuniaNya, \'ita dapat melanjutkan pembahasan tentang Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No 6 Tahun 1983 Tentang KUP untuk dibahas dalam rangka penetapannya menjadi Undang·-undang.

(12)

I I I

Stjperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Pemerintah bersama DPR RI telah mJial<.ukan amandemen terhadap Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata

cJra Perpajakan pada tahun 2007. Di dalam Undangw Undang Nomor 28 tahun 200.7 di+uat kesempatan kepada Wajib Pajak untuk menyampaikan atau rnembetulkan Surat P~mberitahuan tanpa pengenaan sanksi administrasi atas kewajiban perpajakan masa

I

laliunya. Kebijakan lnl dikenal dengan sunset policy. Sehingga diharapkan agar Wajib

P~jak

yang selama ini tidal< patuh atau kurang patuh menjadi semakin patuh dalam mblaksanakan kewajiban perpajakannya, dengan adanya l<ebijakan ini.

Ylng

terhormat Pimpinan Sidang Paripurna DPR RI,

Y~ng

terhormat Menteri Keuangan beserta jajarannya,

I

Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM,

d~n

hadirin yang kami hormati,

I

skperti yang telah kita ketahui bahwa Pemerintah bersama-sarna dengan DPR RI telah stpakat

untu~

merumuskan pelaksanaan sunset policy dalam Pasal 37 A Undang-Ujndang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang mulai

I

b~rlaku pada tanggal Januari 2008 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. I

~ebijakan tersebut mencakup

) I,

1. Wajib Pajak yang menyampaikan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebelum Tahun Pajak 2007, yang mengakibatkan pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar dan dilakukan paling lama dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah berlakunya Undang-Undang ini dapat

diberikan pengurangan alau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga

atas keterlambatan pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang

ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ..

2. Wajib Pajak orang pribadi yang secara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak paling lama 1 (satu) tahun setelah berlakunya Undang-Undang ini diberikan penghapusan sanksi administrasi atas

(13)

pajak yang tidal< atau kurang dibayar untuk Tahun Pajak sebelum diperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan tidak dilakukan pemeriksaan pajak kecuali terdapat data atau keterangan yang menyatakan bahwa Surat Pemberitahuan yang disampaikan Wajib Pajak tidak benar atau menyatakan lebih bayar.

Oleh karena itu, perkenankanlah kami Fraksi Partai GOLKAR menyampaikan pendapat

Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 5 Tahun 2008 Tentang Perubahaan Keempat. Atas Undang-Undang No 6 Tahun 1983 Tentang KUP, dengan beberapa pol<0k pikiran sebagal berikut :

1. Berdasarkan data yang ada dengan adanya sunset policy, rata-rata pendaftaran NPWP baru selama bulan Januari hingga September 2008 hanya sebesar 4.747 per hari dan sebesar 118.663 per bulan. Namun, jumlah pendaftar Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pada tanggal 31 Desember 2008 mengalami peningkatan sangat tajam (lebih dari 3200 persen) hingga mencapa 163.255. Sementara itu seluruh bulan Desember 2008 jumlah pendaftar NPWP telah mencapai I

1.573.995. Hingga bulan Januari 2009 (sarnpai tanggal 28 Januari 2009) jumlah masyarakat yang mendaftar untuk memperoleh NPWP juga masih sangat tinggi, yaitu sebanyak 745.172.

2. Data sampai dengan bulan Desember 2008, SPT tahunan PPh dalarn rangkal

sunset

policy yang diterima sebanyak 556.194 SPT dengan nilai pajak kurang bayar sebesar Rp.5.559.127.029.298, dimana penenerimaan SPT untuk bulan Desember 2008 sebanyak 508.465 SPT.

3. Selain itu, dengan pelaksanaan sunset policy, terdapat kontribusi sebesar 15,2% terhadap surplus penerimaan pajak 2008. Realisasi penerimaan pajak padz tahun 2008 sebesar Rp571, 1 triliun atau sekitar 105% di atas target penerimaar pajak dalam APBN 2008 sebesar Rp534,53 triliun dan memberikan surplw peperlmaan sebesar Rp36,57 triliun.

4. Penerimaan perpajakan sebagian besar berasal dari penerimaan paja1

(14)

persen dan PPh orang sebesar 22,89 persen. Rendahnya ketidakpatuhan wajib pajak diupayakan untuk diminimalisir dengan kebijakan sunset policy. D~ngan

fasilitas tersebut diharapkan dapat wajib pajak menjadi semakin patul1 dalam rnelaksanakan l<ewajiban perpajakan.

Yang terhormat Pimpinan Sidang Paripurna DPR RI, Yang terhormat Menteri Keuangan beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM,

dan hadirin yang kami hormati,

Berdasarkan beberap.a pokok pil<iran di atas, Fraksi Partai GOLKAR DPR RI menyatakan "menerima Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tatnm 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang."

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan ridhowNya kepada kita bersama dalam menunaikan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.

Wabillahitaufiq Walhidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Ors. H. Darul Siska Wakil Ketua

(15)

'· ·"

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2004 • 2009

, ·· FRAKSI PARTAI DEMOKRAT

~;«'''

..

'I

Sekretariat: Gedung MPR I DPR ·RI, Nusantara I, Lantai IX Ruang : 0903 ~ JI. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 575 5119, Fax. (021) 575 5120

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR-RI

v

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG - UNDAN TENT ANG

I PENETAPAN PERATURAN PEMERINT H PENGGANTI

I

I UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2008

I

lENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6

I TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

TATA CARA PERPAJAKAN MENJADI UNDANG-UNDANG

Juru Bicara : DRS. E.B. SINAGA, MM., Ph.D Nomor Anggota: A-97

Assalamu · alaikum Wr. Wb. I

Splam Sejahtera untuk kita semud,

I

~th, Saudara Pimpinan Rapat Paripurna,

~th, Saudari Menteri Keuangan beserta jajarannya.

~ara Anggota DPR-RI dan hadirin yang kami hormati.

I

/ Puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menjalankan tugas

kl

1

onstitusional sebagai anggota dewan dalam Rapat Paripurna DPR h

1ari ini untuk menyampaikan Pendapat Akhir terhadap Rancangan

~ndang-Undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti qndang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat

I .

I

(16)

-I

~tas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum

~an

Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang.

Fraksi Partai Demokrat DPR-RI senantiasa mendukung setiap

I

ppaya membuat suatu peraturan perundang-undangan sebagai salah

~atu

pelaksanaan fungsi legislasi DPR sebagaimana ditegaskan dalam

Yndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945

pada

rasal 22A sebagai wujud komitmen kita pada bangsa dan negara fepublik Indonesia. Disinilah seluruh komitmen kebangsaan kita diuji 11.mtuk menghasilkan peraturan perundang-undangan berkualitas

~engan

berorientasi pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

I Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

~dalah

melalui meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan

f

eningkatkan pendapatan nasional rnelalui perpajakan diantaranya

remperbaharui peraturan perundang-undangan supaya memiliki

~ekuatan hukum yang tinggi dan mengikat serta memiliki kualitas dari

I

Jegi konsepsional. Oleh karena itu, sangat tepat memang pada saat

I

ihi kita melakukan rivieuw dan pembahasan ulang dari Peraturan

I

'femerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang rerubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Rivieuw dan

~embahasan ulang ini bermaksud melakukan pembaruan substantif

I

~esuai

perkembangan perekonomian dunia dan perekonomian

I

1asional dan menempatkan perundang-undangan ini pada tempat

~lang lebih tinggi sesuai dengan sistem ketatanegaraan kita, yakni

~ndang-Undang dan bukan hanya sekedar Perpu.

I

(17)

2-Selain itu, Fraksi Partai Demokrat menyadari bahwa pajak

~erupakan

tulang punggung yang sangat penting bagi bangsa dan

f

egara. Kemajuan bangsa tidak mungkin dapat dicapai tan pa adanya

~eranan

dan f ungsi serta tanggung jawab institusi perpajakan yang 4tektif, bersih, profesional, amanah dan akuntabel. Dalam rangka

~embangun

institusi yang demikian, reformasi perpajakan menjadi

I

~uatu keharusan dilaksanakan secara berkesinambungan.

I Oleh karena itu, reformasi perpajakan harus secara terus

+enerus dilaksanakan baik dalam sisi peraturan

perundang~undangan

I

maupun berbagai kebijakan dan operasionalisasi, perbaika'n sistem drganisasi dan prosedur kerja, pembenahan aspek sumber daya

~anusia

baik dari segi kualitas termasuk produktivitas, disiplin, dan ihtegritas. Reformasi di bidang perpajakan ini kiranya mendapatkan Jpresiasi yang baik dari kita sebagai Dewan Perwakilan Rakyat.

I

Sdr. Pimpinan Rapat Paripurna, Sdri. Menteri, Para Anggota qewan, dan hadirin yang kami hormati,

I

I Fraksi Partai Demokrat menyambut baik upaya Pemerintah

untuk meningkatkan penerimaan pajak, khususnya peningkatan Jeranan penerimaan PPh orang pribadi. Upaya tersebut perlu terus

I

didukung guna meningkatkan kesadaran akan kewajiban warga

II

~egara bahwa pembayaran pajak merupakan kewajiban Konstitusional setiap warga negara Indonesia yang pantas dikenakan

I

~ajak. Kita menyadari bahwa tingkat kepatuhan sukarela Wajib

~ajak

orang pribadi di Indonesia selama ini memang masih tergolong

I

rFndah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor historis struktural

~ang terjadi, seperti; (a) masih lemahnya mekanisme check and

(18)

-balance dalam kerangka sistem self assessment yang dianut dalam iistem pemungutan pajak di Indonesia atau administrasi perpajakan

~ang

masih lemah, (b) rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat

f

erhadap aparat pajak atau kinerja buruk dan rendah dari aparat

pajak, (c) rendahnya pemahaman masyarakat akan penggunaan uang

~asil

pajak dan APBN, dan (d) masyarakat masih belum melihat

~erbaikan

layanan publik dari hasil pembayaran pajak mereka.

I

Karena itu, Fraksi Partai Demokrat mendukung kebijakan wenerapan sunset policy ini sebagai upaya untuk melaksanakan salah Jatu bahagian dari reformasi perpajakan. Melalui sunset policy ini,

~iharapkan

dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam

~elaksanakan

kewajiban perpajakan. Sela in itu manf aat

sunset

~olicy juga untuk membangun dan memperkuat administrasi

I

terpajakan dalam rangka untuk menciptakan admin1strasi dan

~ebijakan pajak yang transparan, akuntabel dan konsisten.

I Fraksi Partai Demokrat juga telah mengamati secara seksama,

Jahwa apresiasi masya.rakat akan pelaksanaan sunset policy pada Jaat ini cukup berarti, terbukti masyarakat cukup antusias untuk

I

rpelaksanakan sunset policy ini. Shock therapy yang dibangun tjentang pajak ini cukup berhasil. Dengan antusiasnya masyarakat

~elaksanakan

sunset policy berarti Pemerintah telah merespon

Jebutuhan masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan

~asional.

Hanya saja kini menjadi tugas pemerintah untuk dapat

I

rtienjaga kepercayaan dari masyarakat ini untuk mengelola

Jerpajakan secara profesional sehingga tercipta basis data yang Jkurat dan akuntabel, serta pemerintah mesti memanfaatkan hasil

I

(19)

-bajak ini benar-benar untuk pembangunan nasional bukan untuk risalah gunakan untuk kepentingan lainnya. Sehingga sektor perpajakan dapat diandalkan sebagai salah satu penyumbang lerbesar bagi pelaksanaan pembangunan nasional.

I I

I Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohiim,

fuii Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Fraksi Partai Demokrat renyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan f'eraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun

I

~008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor

6

I

Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

I

Menjadi Undang- Undang disahkan menjadi Undang-Undang

~alam

Rapat Paripurna DPR pada hari ini.

I

1 Demikian Pendapat Akhir Fraksi Partai Demokrat yang

~isampaikan

dalam Rapat Paripurna ini, kiranya Allah SWT., Tuhan

I

tang Maha Kuasa memberikan ridho-Nya kepada kita semua untuk

I

~apat melaksanakan RUU ini dengan baik dan benar.

I

'fabillahitaufik Walhidayah, Wasalammu'alaikum Wr. Wb. lalam Sejahtera bagi kita semua

I I

I

Jakarta, 3 Maret 2009 PIMP/NAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT

DEWAN PERWAK/LAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Ketua Sekretaris

DRl H.SYARIEF HASAN SE MM

(20)

,•, '""''"'"' "" " ""' " '" ••"' • .,_.,,.., •. • ""'""hh·• '""""'"'""" • '"'•" """'~'' >"•'"'"' "''·'l'>• "'" '"'"'~""'"''•'"' •""""""" ""'"""', • ._ ~"• '•'• w-"•"""'., "'"'• "" • "'"""~'" ,. ••- '''" "•-•'--'"'""'' "" ,..., ... ,..,.,,..,,,..,. .. .,.,,...,,.,,, '"~" ' '" '"""• • ••'" """'" '"'~ "''"'"''"'"""""'"~ • "-'~"•••"-""" "''" , ••• ,., " ''" .. , " ••·• _. '• , , . .,, •• .,,.,. •• ~,.··"•·•·' ""' •,,, "'"" •• ·•·•" """"''" '""•""'"'''"'"' "'"'~"'"""'"" "~" """"''"

PENDAPAT AKHIR

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG·UNDANG

TENTANG

PENETAPAN PERPU N0.5 TAHUN 2008

ifENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UU N0.6

/TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

I

TATA CARA PERPAJAKAN

I

I

(21)

I

I

I

I

I !

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONFSIA PERJUANGAN

DEWANPERWAKIIANRAKYATREPUBLlKINDONESIA

·sekretariat : MPR/DPR·RI, Nusantara I, Lantai VII, Ruang 0709, Jl.Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270

'IJ' (021) 575 6187, 575 6189, 575 6363, 575 6254, .Fax. 575 6188, 575 6255

. PENDAPAT AKHIR

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLII< INDONESIA

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS

UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

Disampaikan oleh Anggota nomor ·

I.G.A. Rai Wirajaya, SE, MM

A-387

I

I

I

Assalamu'alaikum Wr. Wb .

. Sal.in Sejahtera Bagi Kita Semua

omf

Swasti Astu,

.

Mefdeka !!! I

!

Yartg terhormat Pimpinan Sidang; I .

Yartg terhormat Saudara Menteri Keuangan I . selaku wakil Pemerintah

be~erta jajarannya;

Re~an-rekan Anggota Dewan, dan Hadirin yang kami muliakan

I .

I .

Peit:ama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yaHg telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita daJat melaksanakan Sidang Paripurna Dewan hari ini. guna menyampaikan Pendapat I .

Ak~ir Fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Peraturan Pemerintah Pe7gganti Undang No. 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Undang-Unoang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

I

I . • •

Frdksi PDI Perjuangan DPR-RI sungguh menghargai atas kerjasama dari seluruh

Fral<si-fra~si

di DPR-RI bersama dengan Pemerintah dalam ll)enyingkapi Rancangan

Undang~

Un~ang Jentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 2008

I •

Tentang. Perubahan Keempat Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Uium dan Tata

cara

Perpajakan ini. Kedepan sangat diharapkan pemerintah sebelum

(22)

I

menerbitkan Perppu, untuk membicarakan terlebih dahult.i dengan DPR, utamanya dalani pelaksanaan Perppu yang menyangkut batas waktu yang singkat agar sesuai

deng~n

·mekanisme yang ada di DPR, dan penentuan dasar penerbitan perppu sesuai

amanat undang-undang. .

Tujua~

UndangcUndang No. 28 tahun 2008 Tentang Perubahan Ketlga Undang-Undang No.

61

Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan a·ntara lain,

I

untu~ lebih memberikan keadilan; meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, ·

I • .

· menirygkatkan kepastian dan penegakan hukum, meningkatkan keterbukaan

!

admiryistrasi perpajakan dan kepatUhan sukarela wajib pajak, yang pada akhirnya akan .menirygkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan. Untuk mengoptimalkan tujuat dimaksud Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undaf g, khususnya perpanjangan jangka waktu pelaksanaan ketentuan pasal 37A ayat (1) y~ng semula berbunyi "dilakukan paling lama dalam jangka waktu 1 (satu) tahun seteldh berlakunya Undang-Undang ini", diubah menjadi "dilakukan · paling lambat

I •

· tangg/al 28 Pebruari 2009''.

I

Tujuin awal pemberian pengampunan pajak (sunset policy) merupakan pemberian

fasilitas perpajakan sesuai amanat undang-undang yang hanya berlaku untuk tahun

I •

2008.j Adapun alasan pemerintah mengadakan perubahan ini, untuk menghadapi

damp1ak krisis keuangan global, memperkuat basis perpajakan nasional guna

men~ukung

penerimaan Negara yang lebih stabil, dan masih banyaknya masyarakat

yang /ingin memanfaatkan fasilitas pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi.

Disa~ping itu, perppu ihi menjadi landasan hukum atas perpanjangan waktu sampai

tanggal 28 Pebruari 2009. Dengan perpanjangan ini, diharapkan dapat meningkatkan penerr/1

imaan Negara, melalui pengampunan terhadap wajib pajak yang tidak membayar pajak, membayar tetapi tidak semestinya dan wajib pajak yang mempunyai penghasilan

I . .

tetapi tidak dilaporkan, dan adanya jaminan terhadap wajib pajak untuk tidak

I

dilakukan pemeriksaan, asalkan untuk selanjutnya dilakukan pembayarannya.

I I

PimRinan, Anggota Dewan dan wakil Pemerintah yang kami hormati. dan hadihn y.ang kami muliakan.

I

Setelf h mencermati dengan seksama terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang

Pera~uran Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 2008 Tentang

Peru~ahan Keempat Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata i Cara Perpajakan,· Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI meminta perhatlan kepada

Pemerintah atas hal-hal sebagai berikut :

I

Pe~ma;

Pemerintah seharusnya dapat mengantisipasi semua kemungkinan yang

terjar dengan adanya batas waktu 1 (satu) . tahun, termasuk kesiapan aparat

! 2

i

(23)

I

perpajakan untuk menyelesaikan sampai akhir tahun 2008, sehingga amanat

undang-1 '

unda~g dapat dilaksanakan dengan baik.

i

Kedu~; sosialisasi UU No. 28 tahun 2007 kepada masyarakat, dan pembinaan wajib

pajak i yang telah menganut prinsip self assessment yang sudah dimulai sejak tahun

I •

1983 ~tau selama 25 (dua puluh lima) tahun, belum optimal dilaksanakan.

I .

I . . .

Ketig~; disetujui atau tidak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini

menj9di tidak efektif, karena waktu berlakunya hanya 2 (dua) bulan (Januari 2009

Sc;lmp~i dengan 28 Februari 2009). I .

I .

Keempat; pada prinsipnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang hanya ·

I

dilakukan dalam keadaan yang sangat mendesak dan darurat.

I

Dengan berdasarkan alasan, pendapat, saran, dan penilaian terhadap Rancangan Undarlg-Undang Tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini, maka

Fraksi I PDI Perjuangan DPR-RI berpendapat bahwa Rancangan Undang-Undang

I .

Tentarng Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 2008 Tentang

I

Perubfhan Keempat Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan U~um dan

. ·Tata qara Perpajakan, disetujui menjadi Undang-Undang.

I

Demi~ian Pendapat Akhir Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI terhadap RUU. Tentang

Penet~pan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 2008 Tentang

Perub~han

Keempat Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata tara Perpajakan. Atas segala perhatian Sidang dan hadirin yang terhormat, diuc?1kan terima kasih.

I

. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

I

Om

S~anti.

Shanti Shanti Om Merdeka !!!

I Jakarta, 3 Maret 2009

PIMPINAN FRAKSI

PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KETUA~

n

TJAHJO kUMOLO A-340 SEKRETARIS, BAMBANG WURYANTO A-344 3

(24)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA __ .. _ ... .

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

GEDUNG NUSANTARA I, DPR/MPR·RI, JL. JENO. GATOT SUBROTO, JAKARTA l 0270

telp.

(021) 575 5561. 575 5562. 575 5497. 575 5498 • 575 5487 ·Fax. (021) 575 5488

CJ.J

I email : fppp _ dpr _ri@yahoo.com I fppp;. dpr_ri@hotmail.com

I

I PENDAPAT AKHIR

I FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

)DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

I TERHADAP 1 1 · RANCANGAN UNDANG-UNDANG I TENT ANG I •

PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH

PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2008 · TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT

ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN

1983

TENT ANG

PPP

KET1' ENTUAN UMUM DAN TATACARA PERPAJAKAN MENJADI UNDANG-UNDANG

I Disampaikan pada Rapat Paripurna DPR-Rl, tanggal 3 Maret 2009

o

1

'teh Juru Bicara FPPP DPR-RI : Letjen TNI (Purn) HM. Yunus Yosfiah

Anggota DPR-RI Nomor : A-68

,~\t~1\'T ~

~

..

~'1!""~·-·----

.1-Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yang Terhormat Pimpinan Sidang, Yang Te1

rhormat Menteri Keuangan RI, beserta jajarannya

Yang

Te

1

~hormat

Menteri Hukum dan HAM RI, beserta jajarannya

Yang Terhormat rekan;.rekan anggota Dewan, Dan Ha4irian yang berbahagia,

I

Marilah I kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah

melimparkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat hadir dan mengikuti Pembicaraan Tingkat II mengenai Rancangan

Undang-Undang I tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor Bl Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor

6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Menjadi

Undang-fUndang. Shalawat . serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi

Besar M~hammad SAW. beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya disertai doa

dan harapan semoga kita semua selalu mendapatkan limpahan rahmat dan

kekuata~

untuk mengikuti jejak-nya, Amin.

I

Sidang

'f

ewan yang terhormat,

Kita menyadari bahwa pajak bagi negara memiliki peran penting baik

berfung~i

sebagai .alat penerimaan negara (budgeter) maupun berfungsi sebagai

pengatu~ (n~gulatory)~ Melalui fu.ngsi· budgeter ini,. pajak dapat dijadikan sebaga~

alat pemermtah untuk mengh1mpun dana dan masyarakat untuk berbaga1 kepentinban pembiayaan negara. Sedangkan melalui fungsi regulatory maka

. I I

(25)

2 I

I

pajak dapat dijadikan sebagai alat pemerintah untuk mengatur tercapainya keseimtlangan perekonomian dan politik suatu negara.

I .

Mlelalui penerimaan pajak inilah, pemerintah dapat menyediakan berbagai prasarana ekonomi berupa jalan, jembatan, pelabuhan, air listrik, fasilitas kesehatbn, fasilitas pendidikan, fasilitas keamanan dan berbagai kepentingan umum 1$innya yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.

skmentara itu, dengan adanya sunset policy yang telah berlangsung selama I ini, memberikan manfaat penting bagi wajib pajak. Setidaknya ada bebera8a hal yang bisa dinikmati yakni: (1) sanksi bunga maksimal sebesar 48% dihapuskan, (2) pertambahan omzet atau timbulnya data lain akibat pembetulan

I .

SPT Tarunan dimaksud tidak akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupunl jenis pajak lainnya; dan (3) bagi yang melaporkan aset dan penghasilan sesungguhnya, tidak akan dilakukan pemeriksaan, bahkan pemeriksaan dapat dihentikan jika wajib pajak yang sedang diperiksa memilih ikut sunset policy.

I .

~elain

itu, bagi wajib pajak yang ikut sunset policy secara sukarela adalah

perbaikan/peng-integrasian data pada administrasi Ditjen Pajak yang semakin baik, seliring terbentuknya KPP Pratama yang merupakan gabungan dari KPP

konven~ional, Kantor Pelayanan PBB & BPHTB, dan Kantor Pemeriksaan dan PenyidiKan Pajak (Karikpa). Dengan terbentuknya KPP Pratama, fiskus dapat membaf dingkan data SPPT PBB dan daftar aktiva yang tercantum pad a SPT T ahunar Wajib Pajak.

Meski demikian Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menilai bahwa secara I ideal, kebijakan sunset policy atau pengampunan pajak cukup diberlakukan sekali saja dengan waktu yang singkat untuk mendorong kepatuhan wajib

p~jak

sejak dini. Hanya saja tantangan terberat adalah momen yang tidak berpihaR, yakni bersamaan waktunya dengan krisis finansial global, sehingga

pelaksa~aan

sunset policy diprediksi tidak berjalan mulus.

I

Selain itu, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyadari bahwa penarikan pajak selama ini masih belum optimal. Oleh sebab itu, Fraksi kami menduktmg dilakukan upaya reformasi perpajakan yang diharapkan dapat

mening~atkan

penerimaan negara, baik dengan meningkatan penerimaan pajak melalui

~ebijakan

sunset policy maupun peningkatan tax ratio hingga menghapus

korupsi aparat pajak melalui pendekatan teknologi informasi (IT). Pendekatan ini merupaRan cara untuk menghilangkan kontak langsung antara wajib pajak dengan laparat pajak. Karena diyakini bahwa kontak tersebut merupakan awal

dari korlpsi aparat pajak.

fi,.,. .

Fl

1

aksi Partai Persatuan Pembangunan juga mengharapkan dengan adanya pemanfaatan sunset policy juga benar-benar dapat mereformasi adminis \rasi kelembagaan perpajakan. Melalui reformasi administrasi kelemb9gaan tidak hanya bermanfaat bagi wajib pajak tetapi juga bagi aparat pajak. ~agi wajib pajak, akan sangat memudahkan dalam pembayaran dan

pelapor~n sedangkan bagi aparat pajak akan sangat membantu dalam

p~merikjaan.

S1dang [f)ewan yang terhormat,

Yang tetormat Pimpinan Sidang,

(26)

,.

Yang

t~rhormat

Menteri Keuangan RI,

Yang Terhormat Menteri Hukum dan HAM RI, Yang t~rhormat rekan-rekan anggota Dewan, Dan Hadirian yang berbahagia.

I

3

I

Dengan mempertimbangkan semua hal-hal sebagaimana telah kami

kemuk~kan

diatas Fraksi Partai Persatuan Pembangunah sambil bertawakkal

kepada Allah SWT. dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kami

menye~ujui

RUU Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomorl 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan

MenjadJi Undang-Undang. ·

I

Terima kasih kami sampaikan kepada Ketua Sidang, Menteri Keuangan,

Mente~i

Hukum dan HAM, Anggota Dewan yang terhormat semua staf DPR yang telah merampungkan RUU ini, kepada semua hadirin yang dengan sabar dan

penuh I perhatian mendengarkan Pendapat Akhir Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan. Semoga bangsa Indonesia diberikan kekuatan dan kemampuan untuk rrenghadapi berbagai masalah dan segera keluar dari krisis dengan penuh keimarian dan ketaqwaan. Amin

Billahkraufiq wa/ Hldayah,

Wass~/amu'alaikum Wr. Wb.

I

I Jakarta, 3 Maret 2009

i PIMPINAN

J FRAKSI PARTAI PERS:k~Q~,.~EMBANGUNAN

I DEWAN PERWAKILA ..

~.~~JfYA11:

...

1~,. i~~.UBLIK INDO~ESIA

I

~ty

a,

!

,iY;;efl

"I'~.

-::· Sekretar1 ·' 1 ... -w ... ...._., .. _ !i ~ .·~

I

~

:

~;:.

fl'PP ..

u-;-r"R·~;;;--

?;· · ·

Liu n tm Saifuddin

\.~~'.~:~~~~~--·-·--~~~S

arso Mo oarfa

\'<:;~;.:,:_.;//( 111.D,S,:)"t\~'/

(27)

I

FKB·DPRRI

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

I

KRITIS·KONSTRUKTIF·SOLUTIF

.

I

PANDANGAN AKHIR

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DPR TERHADAP

PERATURAN PEMERINTAH PENGG NTI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIAN STAHUN 2008

TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UN NG NO 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

Disampaikan oleh Juru Bicara FKB DPR Rl:.Ario Wijanarko Anggota Nomor : A.210

============================================

Assalaml.i'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan, Yang terhormat Saudara Pimpinan Sidang, Yang terhormat Saudara Anggota Dewan, Serta H~dirin yang berbahagia

!

Pertam~

kali, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya atas perkenan,

rahmat,I taufik dan inayah-Nya, kita bersama pada hari yang berbahagia ini dapat melaksanakan rapat kerja Komisi XI DPR RI yang agendanya adalah pandangan fraksi-fraksi atas Peraturan

Pemeri~tah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keemp91t Atas Undang-undang No 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajalkan.

Sholaw~t serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi M.uhammad SAW yang telah memberi keteladanan kepada umat manusia untuk selalu menjunjung tinggi kebenaran, memegang teguh kejujuran serta menegakkan prinsip-prinsip keadilan. Amien.

I .

Selanjutnya, perkenankanlah Fraksi Kebangkitan Bangsa menyampaikan penghargaan yang setingg+tingginya kepada Pimpinan Sidang yang telah memberikan kesempatan kepada . kami untuk menyampaikan pandangan fraksi terhadap Rancangan Peraturan Pengganti Undang-Undangl ini.

!

Saudar~

Menteri Keuangan, Pimpinan Sidang,

Anggo~a Dewan serta Hadirin yang terhormat,

Kebijak~n

tax amnesty yang merupakan versi mini dari program pengampunan pajak yang diminta oleh kalangan usaha meski belum mampu memuaskan semua pihak tetapi kebijakan yang lebih dikenal ldengan kebijakan sunset policy tersebut telah menimbulkan kelegaan bagi banyak pihak. Hal ini rilitunjukkan dengan tingginya respon masyarakat ter..hadap kebijakan pengampunan pajak tersebut. Tingginya respon masyarakat tersebut sekaligus mengisyaratkan bahwa masyarakat saat ini telahl lebih terbuka untuk mengungkapkan data perpajakannya. lnformasi perpajakan ini menjadi aset yang penting dan berharga bagi pemerintah untuk menetapkan baseline dan menjadikan momentum untuk membangun basis data perpajakan yang kuat guna menjamin penerimaan dari sektor 8erpajakan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

(28)

Rancangan ini menurut ketentuan dalam UU tentang KUP dijelaskan bahwa fasilitas sunset policy seharusnya telah berakhir per 31 Desember 2008 lalu, kami menyayangkan bahwa tingginya animo I masyarakat tidak dapat ditangkap dengan baik oleh aparat pajak. Kami melihat meskipun

secara hukum perangkatnya telah disiapkan namun ternyata pemerintah tidak mampu mengihibangi dan mengantisipasi kebijakan tersebut dengan kapasitas sumberdaya manusia,

saran~, dan prasarana yang memadai dari pihak kantor pelayanan pajak sehingga banyak anggota

masy~rakat yang sampai batas waktu berakhirnya masa pengampunan pajak tidak terlayani.

Saud~ra

Menteri Keuangan, Pimpinan Sidang, Anggata Dewan serta Hadirin yang terhormat,

I

Di satL sisi substansi dari perpanjangan waktu sunset policy merupakan momentum yang tepat ditengbh tingginya animo masyarakat untuk melaporkan data perpajakannya. Selain itu

perpa~jangan waktu juga akan menjadi kebijakan yang adil karena sebagai bentuk respon afas permi~taan masyarakat. Namun di sisi lain hal ini akan menjadi preseden buruk untuk keberlangsungan sistem hukum dan kualitas perencanaan kebijakan di Indonesia ke depan. Harus diakui lbersama bahwa kebijakan sunset policy tersebut tidak termanfaatkan secara optimal karena pemer

1

intah tidak mampu merencanakan dan mengantisipasi kebijakannya secara baik.

Kebijakan sunset policy tidak diiringi dengan perangkat kebijakan yang komprehensif karena

minim~ya sosialisasi, model pengurusannya yang tidak user friendly, birokrasi dan persyaratan yang rrasih rumit dan tidak terinformasikan ke masyarakat dengan baik sehingga menimbulkan multi tafsir, ratio antara petugas pajak dan wajib pajak yang belum berimbang, dan issue tentang ketidatsiapan pemerintah lainnya.

Saud~ra Menteri Keuangan, Pimpinan Sidang, AnggJta Dewan serta Hadirin yang terhormat,

I

Hal

ut~ma

yang melandasi keputusan kami adalah respon atas tingginya animo masyarakat untuk

melapbrkan informasi pajaknya dan adanya momentum untuk mengoptimalkan database informasi perpajbkan bagi terjaminnya penerimaan dari sektor perpajakan yang lebih stabil dan

berkel~njutan. Memperhatikan analisa dan fakta di atas maka kami menyetujui Peraturan

Peme~intah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keem~at Atas Undang-undang No 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajbkan ini untuk ditetapkan menjadi Undang-undang.

I

Namu~ demikian, kami Fraksi Kebangkitan Bangsa berharap ke depan hal ini dapat menjadi

pelaja~an bagi pemerintah dalam menyusun, merencanakan kebijakan, dan menyiapkan perangkat pendukungnya dengan baik sehingga tiap-tiap kebijakan yang telah diputuskan dan sedang berjalaln dapat dilaksanakan secara maksimal dan tidak perlu dianulir atau ditinjau keinbali.

Wa/lalul muwaffiq ilaa aqwamiththorieq

WassJtamu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh

(29)

' 1 / " ' / ' , ' .. ·

PENDAPAT AKHIR

FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PENETAPAN PERPU NOMOR 5 TAHUN 2008

TENTANG

PERUBAHAN KEEMPAT ATAS

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983

TENTANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

MENJADI UNDANG-UNDANG

Disampaikan oleh :

DRS. H. HAMDAN AINIE

Anggota No. A-06

Pad a

RAP AT PARIPURNA

DEW AN PERW AKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 3 Maret 2009

(30)

I

PENDAPAT AKHIR

FRAKSI

BINT ANG

PELOPOR DEMOKRASI

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG

PENETAPAN PERPU NOMOR 5 TAHUN 2008

TENT ANG

PERUBAHAN KEEMP AT AT AS

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENT ANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

lVIENJADI UNDANG-UNDANG Disampaikan oleh :

Drs. H. Hamdan Ainie - Anggota No. A-06

I

Bilsmillahirralunanirrahii111.

A~salamu

'alaikum TiVarahmatullahi TYabarakatufl.

Salam Sejahtara untuk kita semua

Ylh.

Sdr. Ketua, Sdr-Sdr. Wakil Ketua dan Para Anggota Dewan,

Yth. Mentcri Kcuangan RI bcserta Jajarat.nya,

Yth,

Menteri Hukum Dan Ham RI bcserta Jnjarannya

Hi1<lirin yang

kami honnati,

I

Syukur kita yang teramat besar kepada ALLAH SWT, Tuhan seru sekalian alam, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya kita senantiasa ddpat berkumpul disini kian mengerahkan segenap daya kreatif kita membincang kdjian serta sumbangan pemikiran dan alternatif pemecahan persoalan-persoalan kJbangsaan terbaik yang dapat kita berikan buat bangsa. Shalawat dan salam s1nantiasa kita sampaikan ke haribaan junjungan Nabi Muhammad SAW, yang s1nantiasa safaatnya kita harapkan hingga hari kebangkitan kelak.

(31)

-Yth. Sdr. Ketua, Sdr-Sdr. VVakil Ketua dan Para Anggota Dewan, Yth. Menteri Kcuangan RI beserta Jajarannya,

Yth, Menteri Hukum Dan Ham RI beserta Jajarannya Hadirin yang kami honnati,

Izinkanlah kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan rapat atas kesempatan yang diberikan kepada kami dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD) untuk rnenyampaikan pendapat. akhir mela1ui forum yang terhormat atas Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Perpu No. 5 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Undang-Undang No. 6 tabun 1983 tentang Ketentuan Umurn dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang-Undang, terlebih dahulu Fraksi BPD akan menguraikan pandangan-pandangan yang berkaitan dengan Rancangan Undang-Undang diatas.

FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI menganggap perlu untuk rnengawali pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Perpu No. 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keernpat atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang-Undang dengan meletakkan Falsafah dasar yang akan melandasi Perumusan RUU Perpajakan yang menjadi pembahasan sebagai berikut:

Dalam penyelenggaraan Kenegaraan dan Pemerintahan diperlukan pembiayaan yang sumber utamanya adalah penerimaan pajak. Penerimaan pajak rnelibatkan rakyat, baik perseorangan maupun badan. Rakyat diminta untuk memenuhi kewajibannya terhadap negara dalam membayar pajak. Karena kewajiban untuk membayar pajak merupakan pengorbanan hak-hak rakyat atas hasil usahanya, baik secara Iangsung maupun tidak langsung, baik melalui konsumsi, kepemilikan maupun atas pemanfaatan/kenikmatan maka penyelenggaraan

(32)

kenegaraan dan pemerintahan harus berorientasi kepada kepentingan rakyat. Selain dari itu, peranan rakyat sebagai Pembayar Pajak harus ditempatkan pada posisi sentral dalam asas yang dianut dalam Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Atas dasar ini, mak.a FRAKSI BINT ANG PELOPOR DEMOKRASI

memberikan pandangan atas Rancangan Undang-Undang tentang penetapan Perpu No. 5 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Undang-Undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang-Undang sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 perlu dilakukan perubahan dalam rangka untuk lebih memberikan keadilan dan meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan untuk lebih memberikan kepastian hukum serta mengantisipasi perkembangan dibidang teknologi informasi dan perkembangan yang te1jadi dalam ketentuan-ketentuan material d~bidang perpajakan.

2. Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial dan politik, disadari bahwa perlu dilakukan perubahan terhadap undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan untuk meningkatkan profesionalisme aparatur perpajakan, meningkatkan · keterbukaan adaministrasi perpajakan dan meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.

(33)

3. Sistem, mekanisme dan tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan yang sederhana menjadi ciri dan corak dalam perubahan undang-undang yang baru ini dengan tetap menganut sistem self assessment. Perubahan tersebut

khususnya berkaitan dengan peningkatan keseimbangan hak dan kewajiban bagi masyarakat wajib pajak, sehingga masyarakat wajib pajak dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya dengan lebih baik.

4. Dengan berpegang teguh pada prinsip kepada kepastian hukum, keadilan dan kesederhanaan, arah dan tujuan penibahan undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan harus lebih memberikan pijakan yang jelas bagi setiap pajak dalam memenuhi kewajibannya dan bagi aparatur pajak dapat melaksanakan tugasnya secara benar dan baik dengan mencegah adanya penyimpangan sehingga merugikan Negara.

5. Diberlakukannya sunset policy pada tahun 2008 merupakan bentuk komitmen DJP terhadap program pengampunan pajak, berupa kebijakan penghapusan sanksi administrasi yang terintegrasi dalam Pasal 37 A UU KUP. Secara teoritis, sunset policy ditujukan untuk meningkatkan perbaikan struktur, prosedur, dan kine1ja; meningkatkan akuntabilitas; dan dapat memberikan penghematan keuangan bagi Wajib Pajak (Kearney:2008). kebijakan ini sasarannya adalah orang-orang yang berpenghasilan tinggi dan punya aset yang banyak, namun tidak mempunyai NPWP. Sosialisasi kebijakan dengan upaya membangun kesadaran Wajib Pajak akan pentingnya membayar pajak rnelalui peningkatan pengetahuan dan ketrarnpilan yang berkenaan dengan kepentingan sunset policy baik dilingkungan internal DJP maupun kepada masyarakat Wajib Pajak.

(34)

Yth. Sdr. Ketua, Sdr-Sdr. Wakil Ketua dan Para Anggota Dewan, Yth. Menteri Keuangan RI beserta Jajarannya,

" Yth, Menteri Hukum Dan Ham RI beserta Jajarannya

Hadirin yang kami hormati,

Dari uraian yang kami kemukakan diatas, mengenai pendapat akhir Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD) atas Rancangan Undang-Undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan dengan hal ini kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Perubahan undang-undang ini untuk lebih meningkatkan efisiensi dan · efektifitas pungutan pajak dalam rangka mendukung penerimaan Negara. 2. Untuk meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi

masyarakat guna meningkatkan daya saing dalam bidang penanaman modal dengan tetap memprioritaskan usaha kecil dan menengah untuk berkembang dalam dunia usaha, sehingga iklim usaha lebih kondusif dan kompetitif. 3. Untuk meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi

masyarakat wajib pajak dalam menggunakan hak dan memenuhi kewajibannya dengan menghormati dan menjunjung tinggi hak warga Negara.

4. · Untuk menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan dengan . menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial, ekonomi ·masyarakat serta · perkembangan dibidang teknologi informasi.

5. Dengan semangat kebersamaan perlunya segera diundangkan Rancangan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan dirasakan sudah sangat mendesak.

(35)

' '

FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI juga mengharapkan

bahwa Pungutan Pajak pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui investasi, pertumbuhan maupun penciptaan lapangan ke1j a.

Berdasar atas beberapa hal dan pemikiran tersebut diatas kami dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD) menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Perpu No. 5 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Undang-Undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang-undang.

Semoga Allah senantiasa memberkahi rencana kerja yang mulia ini. Dan atas perhatian yang seksama dari Pimpinan dan Para Anggota Dewan, Menteri Keuangan Rl beserta Jajarannya dan Menteri Hukum dan Ham Rl beserta Jajarannya yang terhormat, kami ucapkan terima kasih.

Wabillahitaufig walhidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 3 Maret 2009

PIMPINAN

FRAKSI BINT ANG PELOPOR DE OKRASI DPR-RI

Ketua, Sekretaris,

dto.

(36)

, ' ..

-~~ ~-~ 00~11® ~~@-~

··

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI

rP&~@&~®&~

&

0=0m~

w~~®~ rP&~lf &~ oo~~lf&~® ~W®E®~

fj@!fl!f{J(JJ[p)jj

•PBn11Nau•s••11111111maT

•w•&1111m

TENTING KETENTUAN UIUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

' I ' ' I , ~: ~ ' I I !II ' I I , i . . I ; j : i . ; ; ! i ; : : i !. : : : ; I i . j i i ' i !~ t : I , !

(37)

FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Kantor MPR/DPR RI, Gedung Nusantara I Lt. 22 Ruang 2208-2215 JI. Jend. Gatot Subroto Jakarta 10270

Telp. (021) 575 5988, 575 5936, Fax. (021) 575 5925, 5755935

PENDAPAT AKHIR FRAKSI

PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP

RUU PENETAPAN PERPU NOMOR 5 TAHUN 2008

TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT

ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983

TENTANG KETENTUAN UMU DAN TATA CARA PERPAJAKAN

Disampaikan pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Tanggal Juru Bicara Nomor Anggota : 3 Maret 2009 : H. Fachruddin Djaya : A-294

Yang terhormat Saudara Pimpinan Sidang

Yang J<ami hormati Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Yang Kami hormati Menteri Keuangan RI beserta jajarannya dan Menteri Hulrnm dan Ham RI beserta jajarannya.

serta hadirin yang berbahagia.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga kita dapat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia dalam rangka pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang penetapan PERPU Nomor 5 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas

Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum clan Tata Cara Perpajakan untuk menjadi Undang-Undang.

Hadirin yang kami hormati,

Pembukaan UUD i945 menegaskan bahwa pembentukan pemerintahan Negara Indonesia ditujukan untuk melindungi segenap bangsa clan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Salah satu jalan untuk memajukan kesejahteraan umum adalah

(38)

r.

dengan mengembangkan sistem dan manajemen perekonomian yang baik terutama dalam pengelolaan sumber pendapatan negara yang salah satunya berasal dari pen.dapatan bidahg perpajakan. Disamping itu bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban warga negara, karena itu Bangsa ini menempatkan perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan bagi para warganya yang merupakan sarana peran serta aktif dari warga negara dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasionaL

Seperti yang kita sadari bersama bahwa sistem perpajakan yang tertuang

di

dalam ketentuan-ketentuan perpajakan yang berlaku selama ini belum dapat menggerakkan peran serta semua lapisan subyek pajak yang sesungguhnya memiliki peranan yang besar untuk meningkatkan penerimaan dalam negeri clan sangat diperlukan guna mewujudkan kelangsungan clan peningkatan pembangunan nasional. Bahwa oleh karena itu, sesuai pula dengan amanat yang terkandung dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor Il/MPR/1983), perlu diadakan pembaharuan sistem perpajakan yang berlaku dengan sistem yang memberikan kepercayaan kepada subyek pajak untuk

'

melaksanakan kewajiban serta memenuhi haknya di bidang perpajakan, sehingga dapat mewujudkan perluasan clan peningkatan kesadaran kewajiban perpajakan serta meratakan pendapatan masyarakat. Adanya perubahan keempat atas Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 merupakan kebutuhan mutlak karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa Undang-Undang ini masih merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda yang sangat memberatkan clan masih jauh dari rasa keadilam baik dalam penentuan besaran atau jumlah pajak clan cara pemungutannyan sehingga tentunya sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman clan perkembangan bidang ekonomi saat ini, apalagi cita-cita reformasi negara Indonesia, clan tentunya akan membuat warga negara merasa sangat terbebani dan akhirnya mengurangi keinginan untuk melaksakan kewajiban pembayaran pajak yang berarti mengurangi partisipasi warga negara dalam pembangunan nasional.

Hadirin, Dewan Sidang yang kami hormati,

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa. selama ini telah dibuat Peraturan Perundang-Undangan Nomor 5 tahun 2008 yang memuat aturan perpajakan tentang ketentuan umum clan tata cara perpajakan untuk menggantikan undang-undang nomor 6 tahun 1983 yang pada hari ini sudah sampai pada pembicaraan tingkat II

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada metode RGBI proses fusi dilakukan terlebih dahulu dengan mentransformasikan kombinasi tiga band (komposit RGB 452 atau 542) ke dalam sistem Hue dan

Program : pengabdian Tahun : 2012 Status : Anggota Tim : ENDAH PENIATI - ELING PURWANTOYO - Parmin Sumber : dipa

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari instansi terkait, yaitu pengelola PPS Cilacap mengenai data produksi ikan yang didaratkan, armada

Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk mencoba menggabungan antara live shot dan 3D animation dengan teknik memasukkan video ke dalam material 3D dan dirender untuk di jadikan

Pendapat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat,

Menanggapi pandangan dari Fraksi PDIP, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa,

•reriinm kasih kPlmi e:ampo.ikan kepada pemerintah dan seluruh anggota yang hadir dalam rua.ngan iil.i maka oidang akan kami skors dengan catatan bahwa Tim