• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini akan menguraikan hal – hal dasar yang berkaitan

dengan latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan keaslian penelitian. Adapun detail dari masing – masing sub bab

akan dijelaskan pada bagian di bawah ini.

1.1 Latar Belakang

Evolusi merupakan hal yang akan selalu dialami dan dilalui selama

adanya perkembangan atau pertumbuhan yang terjadi pada suatu objek. Awal

terciptanya suatu kota yang padat dan kompleks pada umumnya berasal dari

adanya suatu desa atau kampung, tempat dimana awal manusia berkumpul dan

beraktivitas sehari-hari. Ibarat suatu titik pada awalnya kemudian berkembang

dan tumbuh menyebar menjadi suatu lingkaran yang meluas. Desa atau

kampung tersebut tumbuh dan berkembang menjadi kota yang kompleks

dengan segala permasalahannya. Adanya permasalahan kota ini tentunya

memerlukan suatu solusi maka perencanaan penataan ruang kota diperlukan

disini. Perencanaan penataan ruang yang efektif dan sesuai kebutuhan akan

sangat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kota tersebut.

Sebuah negara tentunya memiliki perangkat hukum untuk mengatur dan

(2)

Salah satu dari perangkat hukum ini berupa peraturan perundang-undangan

yang berlaku di negara tersebut. Suatu perencanaan penataan ruang agar bisa

dilaksanakan dengan baik, efektif dan efisien perlu diperkuat atau dilengkapi

dengan kekuatan hukum/aspek hukum sehingga dituangkan menjadi peraturan

perundang-undangan penataan ruang.

Evolusi akan selalu berlaku dimana saja dan tidak menutup kemungkinan

evolusi juga terjadi atau berlaku di peraturan perundang-undangan penataan

ruang. Suatu negara akan selalu mengalami perkembangan, baik itu pada

daerahnya maupun kotanya sehingga permasalahanpun ikut berkembang dan

membutuhkan perkembangan solusi yang lebih efektif dan efisien.

Perkembangan solusi berupa perencanaan penataan ruang yang dituangkan ke

dalam bentuk peraturan ini membuat terjadinya evolusi peraturan

perundang-undangan penataan ruang. Hal ini juga berlaku di negara Indonesia yang

termasuk dalam kategori negara berkembang, dimana permasalahan kota ikut

berkembang seiring dengan perkembangan kotanya itu sendiri. Perkembangan

permasalahan kota ini menghasilkan perkembangan peraturan

perundang-undangan penataan ruang di Indonesia.

Evolusi peraturan perundang-undangan di Indonesia terkait penataan

ruang perlu diketahui sebagai bahan pertimbangan perkiraan tentang masa

depan, terutama bagi para perencana. Memperkirakan kondisi yang akan

dihadapi di masa depan membuat para perencana dapat merumuskan tujuan

atau visi ke depan dan menyusun langkah-langkah atau rencana selanjutnya.

(3)

dimaksud disini adalah evolusi terkait penyusunan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) yang merupakan hasil atau produk hukum dari perencanaan

penataan ruang di Indonesia. Evolusi peraturan perundang-undangan penataan

ruang di tingkat nasional ini akan membawa dampak pada daerah dibawahnya.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah evolusi peraturan perundang-undangan Pemerintah

Indonesia terkait penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari

tahun 1980 sampai dengan tahun 2014?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi evolusi tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan evolusi peraturan perundang-undangan Pemerintah

Indonesia terkait penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari

tahun 1980 sampai dengan tahun 2014.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap

perubahan/evolusi peraturan perundang-undangan pemerintah Indonesia

(4)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemangku kebijakan, baik itu untuk pemerintah pusat maupun daerah.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai

perkembangan peraturan perundang-undangan penataan ruang di Indonesia

dan sebagai pelengkap referensi bagi proses perencanaan tata ruang di kota

atau daerah lainnya;

2. Bagi keilmuan khususnya perencanaan penataan ruang, penelitian ini

diharapkan dapat memperkaya wawasan mengenai evolusi peraturan

perundang-undangan penataan ruang di Indonesia sebagai bahan

pertimbangan dalam menyusun langkah-langkah atau perencanaan

selanjutnya dan merumuskan tujuan atau visi ke depan;

3. Bagi civitas akademika, dapat memberikan inspirasi dalam menentukan

tema penelitian terkait dengan evolusi peraturan perundang-undangan

penataan ruang di Indonesia yang masih jarang diteliti.

1.5 Batasan Penelitian

Terbatasnya waktu penelitian dan data membuat penulis melakukan batasan

terhadap lingkup penelitian yang dilakukan. Penelitian dilakukan terbatas pada

(5)

pemanfaatan ruang. Pendekatan perencanaan dibatasi sejak “master planning”

berakhir menuju “comprehensive planning”.

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai evolusi peraturan perundangan-undangan penataan ruang

di Indonesia, menurut sepengetahuan penulis belum ada peneliti lain yang

melakukannya. Akan tetapi penulisan yang berkaitan dengan evolusi peraturan

perundang-undangan pemerintah Indonesia tentang penataan ruang sudah

dilakukan oleh peneliti-peneliti lain, diantaranya adalah:

a. Wirasaputri, Nina Mirantie. 2006. Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang

untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup di Wilayah Propinsi Jawa

Tengah. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

b. SOP NAS. 2000. Pendidikan dan Praktik Perencanaan Wilayah & Kota di

Indonesia: Perkembangan dari Masa ke Masa dan Kecenderungan Kebutuhan di Masa Depan. Laporan Needs Assessment Study Schools of Planning (NAS SOP) 1998-1999.

c. Sejarah Penataan Ruang Indonesia.

<http://penataanruang.pu.go.id/01-1.asp> (diakses 13 Januari 2015 jam 11.17 wita).

d. Zulkaidi, Denny. 1995. Meninjau Kembali Persoalan Hukum Kerangka

Peraturan Penataan Ruang Kota di Indonesia. Jurnal PWK. Institut

(6)

Penelitian tentang evolusi peraturan perundangan-undangan penataan ruang di

Indonesia belum banyak dilakukan. Terdapat perbedaan-perbedaan dari semua

penelitian tersebut, diantaranya adalah perbedaan fokus dan setting waktu

sehingga dapat dikemukakan bahwa penelitian yang dilakukan ini tidak

mempunyai kesamaan dengan penelitian di atas. Meskipun demikian,

penelitian ini tidak dapat lepas dan mungkin saja mengambil pada

(7)

tentang penataan ruang

Peneliti Tahun Judul Penelitian Tujuan Penelitian Lokasi

Penelitian

1. Nina Mirantie Wirasaputri

2. SOP NAS

3. Direktorat Jenderal Tata Ruang 4. Denny Zulkaidi 2006 2000 2015 (diakses) 1995

Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup di Wilayah

Propinsi Jawa Tengah

Pendidikan dan Praktik Perencanaan Wilayah & Kota di Indonesia: Perkembangan dari Masa ke Masa dan

Kecenderungan Kebutuhan di Masa Depan. Sejarah Penataan Ruang Indonesia

Meninjau Kembali Persoalan Hukum Kerangka Peraturan Penataan Ruang Kota di Indonesia

Mengetahui proses penyusunan Rencana Tata Ruang dan kedudukan kajian dampak Tata Ruang terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup serta keterlibatan masyarakat dalam perencanaan

Tata Ruang di Wilayah Propinsi Jawa Tengah.

Mengungkapkan perkembangan praktek perencanaan, peran pendidikan perencanaan dan cara mengembangkannya. Menyajikan dan memasyarakatkan sejarah penataan ruang Indonesia, guna meluaskan wawasan ketataruangan.

Memberikan gambaran lebih lengkap mengenai perkembangan kerangka peraturan penataan ruang kota dan kekurangannya sekaligus menggambarkan perlunya kerangka peraturan yang lebih absah dan efektif.

Jawa Tengah

Indonesia

Indonesia

(8)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah dan pertanyaan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta keaslian penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan sebagai pengetahuan dasar

peneliti sebelum melakukan penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode dan langkah-langkah untuk melakukan

penelitian, yang terdiri dari desain penelitian, cara pengumpulan data, cara

analisis data dan penulisan laporan.

Bab IV Gambaran Konteks Penelitian

Bab ini menjelaskan gambaran konteks penelitian yang meliputi kajian

sejarah pedoman proses perencanaan tata ruang, dinamika nomenklatur

kelembagaan tata ruang dan pengaruh otonomi daerah terhadap pengaturan

(9)

Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan

Menjabarkan proses evolusi peraturan perundang – undangan terkait

penyusunan rencana tata ruang yang merupakan pedoman dalam penataan

ruang di Indonesia dan mengidentifikasi faktor – faktor yang diperkirakan

berpengaruh terhadap evolusi tersebut.

Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan

disertai rekomendasi sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) nilai rata-rata postes keterampilan komu- nikasi siswa pada kelas yang diterap- kan model pembelajaran berbasis

Sehingga terjadi perpaduan antara unsur-unsur budaya dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Banjar sebelum Islam datang dengan unsur-unsur Islam dalam ritual

Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Saintifik pada Mata D iklat D asar Pola.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Variabel reliability (X 2 ), yang meliputi indikator petugas memberikan pelayanan yang tepat, petugas memberikan pelayanan yang cepat, petugas memberikan pelayanan

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada