• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS TANAH PADA BERBAGAI PENUTUPAN LAHAN HASIL REVEGETASI. (Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu) DADAN MULYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUALITAS TANAH PADA BERBAGAI PENUTUPAN LAHAN HASIL REVEGETASI. (Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu) DADAN MULYANA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS TANAH PADA BERBAGAI PENUTUPAN LAHAN

HASIL REVEGETASI

(Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu)

DADAN MULYANA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kualitas Tanah Pada Berbagai Penutupan Lahan Hasil Revegetasi (Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009

Dadan Mulyana NRP E051060061

(3)

ABSTRACT

DADAN MULYANA. Soil Quality At Several Area Cover Post Revegetation

(case study post revegetation at Ciliwung uper watersheed). Under academic

supervision of SRI WILARSO BUDI R and BASUKI WASIS.

ABSTRACT

Evaluation of land rehabilitation (revegetation) activities is necessary for measuring the extent of success of the ongoing activities in rehabilitating and recovering the degraded land. One way for evaluating the success of land rehabilitation (revegetation) is by determining the soil quality. The objective of this study was learning the soil quality in various land cover types, in the form of scrub/bush land, farm land, monoculture crops and mixed crops in Ciliwung upper watershed. All of those land cover types were the result of rehabilitation activities, except the scrub/ bush land. Soil chemical, biological, and physical properties were measured in the study area. Research results showed that soil quality in the various land cover types were better as compared with those before revegetation.

Soil quality indexes for the four land cover types were 0.2156 (scrub/bush land); 0.2144 (mixed crop); 0.2112 (monoculture crop); and 0.1835 (farm land). However there were no differences in soil quality indexes in the four land cover types.

Keywords: soil quality index, land cover, mixed crop, monoculture crop, upper watershed.

(4)

RINGKASAN

DADAN MULYANA. Kualitas Tanah Pada Berbagai Penutupan Lahan Hasil Revegetasi (Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu). Dibimbing oleh SRI WILARSO BUDI R dan BASUKI WASIS.

Kegiatan rehabilitasi sangat perlu untuk dievaluasi untuk perbaikan program ini selanjutnya. Kegiatan evaluasi memerlukan tolok ukur yang dapat menggambarkan kecenderungan umum perubahan kondisi tanah selama dimanfaatkan. Salah satu tolok ukur penilaian tersebut adalah kualitas tanah.

Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi rehabilitasi lahan oleh Kelompok Tani Megamendung di Blok S. Cipendawa Desa Megamendung Kec Cisarua, Kab Bogor yang merupakan daerah Sub Das Ciliwung Hulu. Penelitian dilakukan pada penutupan lahan berupa tanaman hutan (pohon jati-mengkudu) seluas 5.220 m2, penutupan lahan berupa tanaman hutan campuran (beberapa jenis pohon hutan) seluas 2.640 m2, penutupan lahan berupa tanaman pertanian (tanaman sayuran) seluas 3.430 m2, dan penutupan lahan berupa semak belukar seluas 1.510 m2. Sampel tanah untuk analisis sifat kimia dan biologi tanah diambil secara komposit dengan 2 ulangan. Indeks kualitas tanah dihitung berdasarkan kriteria Mausbach & Seybold (1998) yang dimodifikasi sesuai dengan kondisi lahan penelitian.

Kondisi lingkungan atau tempat tumbuh menunjukan adanya perbedaan diantara tutupan vegetasi. Berdasarkan hasil pengamatan berbagai penutupan lahan menunjukan bahwa suhu udara tertinggi terjadi pada lahan semak belukar, yaitu 32,8 0C dan terendah terjadi pada penutupan lahan campuran, yaitu sebesar 28,1 0C. Kelembaban udara (Rh) tertinggi terjadi pada penutupan lahan campuran , yaitu 72,3 % dan terendah pada penutupan lahan semak belukar, yaitu sebesar 60,8 %. Nilai suhu tanah tertinggi terjadi pada penutupan lahan semak belukar, yaitu sebesar 26,5 0C dan terendah terjadi pada penutupan lahan campuran, yaitu sebesar 20,7 0C. Nilai kelembaban tanah tertinggi terlihat pada lahan campuran yaitu 96% apabila dibandingkan dengan tutupan lahan yang lainnya. Perbedaan yang signifikan juga terlihat pada ketahanan penetrasi, dimana lahan campuran mempunyai nilai yang lebih rendah (0,75kg/ cm2) apabila dibandingkan dengan kondisi penutupan lahan yang lainnya.

laju infiltrasi diukur untuk mengetahui seberapa cepat air dapat masuk ke dalam tanah. Laju infiltrasi tertinggi adalah pada penutupan lahan pertanian (TP) sebesar 475,5 mm/jam (sangat cepat), kemudian penutupan lahan jati-mengkudu (JM) 117 mm/jam (cepat) diikuti oleh penutupan lahan campuran (TC), yaitu sebesar 80 mm/jam, dan yang paling rendah adalah lahan penutupan lahan semak belukar (SB) sebesar 17,65 mm/jam (sedang lambat).

Hasil pengamatan analisis vegetasi tanaman pohon hutan menunjukkan penutupan lahan masih berupa tingkat pancang pada lokasi penelitian, baik di areal jati-mengkudu maupun pada lahan campuran. vegetasi tingkat pancang di areal jati mengkudu didominasi oleh Tectona grandis yang memiliki KR (97,4%), FR (50%), DR (98,46%) dan INP (245,8%), sedangkan Morinda

kitrifolia memiliki KR (2,6%), FR (50%), DR (1,54%) dan INP (54,2%). Pada

(5)

masih mendominasi areal dengan nilai KR (27,6%), FR (21,5%), DR (30,26%) dan INP (79,2%), sedangkan vegetasi yang paling sedikit adalah kisere yang memiliki nilai KR (1,7%), FR (7,1%), DR (0,62%) dan INP (9,5%).

Hasil analisis vegetasi tumbuhan bawah menunjukkan pada penutupan lahan jati-mengkudu, KR berkisar antara 0,19% - 33,84% untuk penutupan semak belukar 0,16% - 40,65 %, untuk penutupan lahan campran 0,58% - 38,01% dan untuk pertanian 0,98% - 29,41%. Sedangkan untuk FR 3,33% - 6,67% untuk penutupan jati-mengkudu, 3,23%-9,68% untuk semak belukar, 10% - 20% untuk penutupan campuran dan 5,26% - 15,79% untuk panutupan pertanian. Nilai INP pada penutupan jati-mengkudu paling tinggi adalah Cyrtococcum accrescens (40,51%) dan Phyllanthus amarus dengan INP terendah (3,52%), pada penutupan lahan semak belukar yang memiliki INP tertinggi adalah Imperata cilindrica (47,10%) dan Lamtana camara memiliki INP terendah (3,39%), pada penutupan lahan campuran yang memiliki INP tertinggi adalah Uggodium flexuosum (47,01%) dan Melastoma malabatricum memiliki INP terendah (10,58%) dan pada penutupan lahan pertanian yang memiliki INP tertinggi adalah Ageratum

conyzoides (45,20%).

Kondisi kualitas tanah sebelum revegetasi menurut data yang diperoleh dari hasil anasisis tanah yang dilakukan oleh Kelompok Tani Megamendung (KTM) menunjukkan rendahnya kualitas lahan di lokasi penelitian. Rendahnya kualitas tanah diindikasikan oleh kemasaman tanah yang sangat masam (pH 4,32), daya hantar listrik (DHL) yang sangat rendah (0,88 dS m-1), kandungan C-organik rendah (1,75 %), ketersediaan pospor sangat rendah (8,04 ppm), dan kandungan K tersedia yang rendah (80,42 ppm).

Beberapa sifat fisika dan kimia tanah setelah dilakukan revegetasi mengalami perubahan baik naik maupun turun. Nilai kemasaman tanah (pH) mengalami kenaikan sebesar 0,25 % sehingga dari kondisi sangat masam menjadi kondisi asam, C-organik mengalami kenaikan (1,34%) dari harkat rendah menjadi harkat tinggi, N-total juga mengalai kenaikan (0,07%) dari harkat rendah menjadi harkat sedang. Kadar air mengalami kenaikan sebesar 16,78%.

Kondisi kualitas lahan setelah revegetasi pada semua tipe penutupan lahan secara umum tidak menunjukkan adanya perbedaan sifat fisika tanah, biologi tanah maupun kimia tanah pada lokasi penelitian (p > 0,05), kecuali untuk KTK berbeda nyata antara LP dan TC (p-value = 0,023), kandungan Al berbeda nyata antara TP dan TC (P-Value = 0.042) dan antara TP dan JM (p-value = 0.033), begitu pula untuk unsur H, Fe dan Mn ada perbedaan pada setiap penutupan lahan (p-value <0,05).

Berdasarkan penghitungan indeks kualitas tanah dari sifat fisik, kimia dan biologi tanah maka diperoleh nilai rataan indek kualitas tanah pada masing-masing penutupan lahan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah 0,2156 (SB); 0,2144 (TC); 0,2112 (JM); dan 0,1835 (TP). Indek kualitas tanah pada semua penutupan lahan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p > 0,05).

(6)

©Hak cipta milik IPB tahun 2009 Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(7)

KUALITAS TANAH PADA BERBAGAI PENUTUPAN LAHAN

HASIL REVEGETASI

(Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu)

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Departemen Silvikultur

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(8)

Judul Tesis : Kualitas Tanah Pada Berbagai Penutupan Lahan Hasil Revegetasi (Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu)

Nama Mahasiswa : Dadan Mulyana Nomor Pokok : E051060061

Program Studi : Ilmu Pengetahuan Kehutanan

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R, MS Ketua

Dr. Ir. Basuki Wasis , MS Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Ilmu Pengetahuan Kehutanan

Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) di Institut Pertanian Bogor. Dalam penelitian ini penulis memilih judul " Kualitas Tanah Pada Berbagai Penutupan Lahan Hasil Revegetasi (Studi Kasus Pasca Kegiatan Rehabilitasi Lahan Di Sub DAS Ciliwung Hulu)".

Dengan penuh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga besar saya (Ema Entat, Bapa Aan, A Emprit, A Iwan, A Yayan), Istriku tercinta Nurhasanah, Anaku tersayang Sayyid Maulana Nuramadhan dan Jilan Ihda Husnayain atas dukungan semangat dan doanya.

2. Bapak Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R, MS selaku dosen pembimbing atas segala bantuan dan bimbingannya.

3. Bapak Dr. Ir. Basuki Wasis, MS selaku dosen pembimbing atas segala bantuan dan bimbingannya.

4. Bapak Dr. Ir. Cahyo Wibowo M.Sc. F.Trop selaku penguji luar komisi atas saran dan masukkannya.

5. Para Rimbawan di Laboratorium Pengaruh Hutan yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.

6. Kelompok Tani Mega Mendung Khususnya Pak Bambang, Ibu Rosita, Pak Dokter Untung, Kang Yuhan, Pak ade dan Mas Karjo yang telah memberikan dukungan.

7. Teman - teman program studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan khususnya Pak Ceng Asmarahman atas bantuan dan dukungannya.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya untuk rehabilitasi lahan di Indonesia. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya.

Bogor, Agustus 2009

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya Evaluasi Dokumen Kualifikasi terhadap paket pekerjaan: pengadaan Buku Referensi (Bahasa Indonesia) Perpustakaan Institut Agama Islam

These experiments showed that ethylene produced by slicing or introduced exogenously had an undesirable effect of accelerating softening of tomato slices.. Key words:

Penyimpanan dedak padi dalam keadaan anaerob selama 12 minggu dapat mempertahankan kualitas dan menurunkan kandungan asam fitat dari 6,70% hingga mencapai 2,07%

Tapi sangat disayangkan, karena penerbangan tersebut hanya melayani penerbangan perintis dan belum membuka rute penerbangan internasional RI-TIMOR LESTE dikarenakan sarana

Perkembangan ekspor ini diharapkan nantinya semakin cerah mengingat kondisi Indonesia merupakan negara agraris, sehingga sangat mendukung budidaya pengembangan komoditi

Dalam keadaan mantap bahan yang penting yang tersedia dalam jumlah paling dekat mendekati minimum yang genting yang diperlukan akan cenderung merupakan pembatas.... Hukum

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Retakan dan liang yang wujud pada antara muka tersebut mencadangkan kemungkinan perkecaian akan berlaku jika tempoh pengoksidaan adalah lebih lama seperti yang dilaporkan