• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPERCAYAAN TRADISI SELAMATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS KEHIDUPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPERCAYAAN TRADISI SELAMATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS KEHIDUPAN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPERCAYAAN

TRADISI SELAMATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

SIKLUS KEHIDUPAN

(Analisis Sosio Kultural pada Masyarakat Komplek Joglo, Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota

Depok)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

LUTVIANA SAFITRI NIM: 11140150000067

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Kepercayaan Tradisi Selamatan yang Berhubungan dengan Siklus Kehidupan (Analisis Sosio Kultural pada Masyarakat Komplek Joglo, Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok)” oleh Lutviana Safitri, NIM 11140150000067, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 20 September 2020 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 20 September 2020 Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Sidang (Kepala Prodi Tadris IPS) Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.

NIP. 19730424 2008011 012

Sekretaris Sidang (Sekprodi Tadris IPS)

Andri Noor Ardiansyah, M.Si. NIP. 19840312 201503 1 002 Dosen Penguji I

Cut Dhien Nourwahida, MA. NIP. 19791221 200801 2 016 Dosen Penguji II

Tri Harjawati, S.Pd., M.Si. NIDN. 2014118001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Sururin, M.Ag. NIP. 19710319 199803 2 001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPERCAYAAN TRADISI SELAMATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS KEHIDUPAN

(Analisis Sosio Kultural pada Masyarakat Komplek Joglo, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Lutviana Safitri NIM 11140150000067 Yang Mengesahkan Pembimbing Skripsi I Dr. Muhamad Arif, M.Pd NIP.197006061997021002 Pembimbing Skripsi II Zaharah, M.Ed NIP. 197201152014112002 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(4)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Kepercayaan Tradisi Selamatan yang Berhubungan dengan Siklus Kehidupan (Analisis Sosio Kultural pada Masarakat Komplek Joglo, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok) ” disusun oleh Lutviana Safitri, NIM 11140150000067, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan telah dinyatakan sah sebagai karya tulis ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 28 Juli 2020 Pembimbing Skripsi I Dr. Muhamad Arif, M.Pd NIP.197006061997021002 Pembimbing Skripsi II Zaharah, M.Ed NIP. 197201152014112002

(5)
(6)

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lutviana Safitri

NIM : 11140150000067

Fakultas : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

smfksdjfojsdjfjsjfk(Konsentrasi Sosiologi)

Alamat : Jl. Plered Komplek Joglo rt/rw 05/07 No. 82 Kelurahan

Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok 16518

MENYATAKAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Persepsi Masyarakat terhadap Kepercayaan Tradisi yang Berhubungan dengan Siklus Kehidupan (Analisis Sosio Kultural pada Masyarakat Komplek Joglo, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok) adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing I : Dr. Muhamad Arif, M.Pd

NIP : 197006061997021002

Nama Pembimbing II : Zaharah, M.Ed

NIP : 197201152014112002

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Depok, 17 September 2020

Yang Menyatakan

(7)

i

ABSTRAK

Lutviana Safitri, Persepsi Masyarakat terhadap Kepercayaan Tradisi Selamatan yang Berhubungan dengan Siklus Kehidupan (Analisis Sosio Kultural pada Masyarakat Komplek Joglo, Kampung Kebon Kopi, Kecamatan Sawangan, Kota Depok)

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui persepsi masyarakat dalam melakukan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan. (2) Untuk mengetahui proses acara tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan. (3) Untuk mengetahui nilai-nilai positif dan negatif yang terkandung dalam tradisi selamatan di Komplek Joglo bagi masyarakatnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai kondisi objek yang diteliti melihat dan mengamati beberapa kegiatan Selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan dilakukan dengan pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, kemudian peneliti mengambil dokumentasi melalui dokumen-dokumen internal dan eksternal di Komplek Joglo, Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Komplek Joglo dalam melaksanakan tradisi Selamatan berdasarkan siklus kehidupan di bagi menjadi dua golongan yaitu yang masih melaksanakan Selamatan dan tidak melaksanakan Selamatan. Selamatan yang di laksanakan oleh warga Komplek Joglo adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun dan di aplikasikan di dalam kehidupan mengikuti siklus hidup seseorang yaitu kehamilan, kelahiran, khitan, perkawinan dan kematian dengan waktu yang disesuaikan dengan momen hidup seseorang. Masyarakat Komplek joglo melaksanakan tradisi ini dipimpin oleh tokoh masyarakat mengundang sanak-keluarga, warga, rekan kerja dan lain sebagainya dengan hidangan makanan yang disajikan mengikuti momen Selamatan. Masyarakat menganggap bahwa tradisi ini memiliki nilai positif dan negatif di dalamnya, walau demikian upaya agar menjadi masyarakat terintegrasi selalu dilakukan guna mengurangi disintegrasi sosial.

(8)

ii

ABSTRACT

Lutviana Safitri, Community Perceptions of the Belief in the “Selamatan Tradition Associated with the Life Cycle (Socio-Cultural Analysis of the Joglo Complex Community, Kebon Kopi Village, Sawangan District, Depok City)

The objectives of this study are: (1) To determine the perception of the community in carrying out the diving tradition which is related to the life cycle. (2) To figure out the process of the Selamatan tradition program related to the life cycle. (3) To know the positive and negative values contained in the tradition of Selamatan in the Joglo Complex for the community.

The method used in this research is qualitative method. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. Observation technique was implemented to obtain data regarding the condition of the object under study to see and observe several Selamatan activities related to the life cycle carried out with questions that have been provided by the researcher, then the researcher takes documentation through internal and external documents at the Joglo Complex, Kebon Kopi Village, Pengasinan Village, Sawangan District, Depok City.

The results showed that the Joglo Complex community in carrying out the tradition of Selamatan based on the life cycle was divided into two groups, which are those who still carried out Selamatan and those who are not carried out Selamatan. Selamatan tradition that is carried out by residents of the Joglo Complex is a habit that is carried out from generation to generation and is applied in life following a person's life cycle, pregnancy, birth, circumcision, marriage and death with a time adjusted to one's life moments. The Joglo Complex community carries out this tradition led by community leaders inviting relatives, residents, colleagues and so on with food dishes served following the Selamatan moments. The community considers that this tradition has positive and negative values in it, however the efforts to become an integrated community are always made to reduce social disintegration.

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena segala nikmat Kesehatan, nikmat islam iman serta rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman Minadzulumati ilan nur wa minna dholalah ilal hidayah yaitu dari zaman jalan kegelapan jahiliyah menuju jalan yang terang benderang dengan Agama Islam yang dibawanya menjadi penyelamat dan mengantarkan pemeluknya menuju kedamaian di dunia maupun di akhirat.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh pihak yang telah memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Sururin M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Bapak Andri Noor Ardiyansyah, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Ibu Tri Harjawati, M.Si. selaku Dosen Pensihat Akademik yang telah membantu selama perkuliahan dari awal semester sampai akhir semester ini. 4. Bapak Dr. Muhamad Arif, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus membantu dalam membimbing sampai selesainya penulisan skripsi.

5. Ibu Zaharah, M.Ed. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu peneliti selama perkuliahan dari awal semester sampa akhir.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

(10)

iv

7. Orang tua yang penulis cintai, Gunawan dan Etik Maryati, yang tidak pernah henti membantu mendo’akan, memotivasi, dan selalu siap dikala penulis kesulitan serta Adik yang penulis sayangi, Khoirul Uman dan Alfan YasirAlfauzi yang selalu setia membantu baik berupa moril ataupun materil dalam penulisan skripsi ini.

8. Terimakasih kepada warga Komplek Joglo dan Kelurahan Pengasinan atas izin penelitian yang telah diberikan serta segala informasi dan masukan selama melaksanakan penelitian.

9. Terimakasih kepada teman seperbimbingan Zahra Nadhia yang telah bersama-sama, membantu, menemani dalam penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir.

10. Terimakasih kepada sahabat ku tercinta, Nurul Reivy Meisa yang turut andil membantu di setiap waktu, memberi dukungan hingga skripsi ini dapat selesai.

11. Terimakasih kepada teman-teman di Balon yang penulis sayangi, Nia Nurfitriannih, Silvia Kastaini, Hindatul Wardah yang telah memotivasi, membantu dan menemani dalam penyelesaian skripsi ini serta tidak lupa Kepada Rani, Yunita, Aulia, Chairunnisa, Yayu dan Vivi yang telah menemani dari awal semester dan saling mengingatkan, memberi dukungan satu sama lain hingga saat ini.

12. Terimakasih kepada teman-teman dan sahabat kelas konsentrasi sosiologi dan mahasiswa jurusan IPS Angkatan 2014, yang mewarnai hari-hari selama perkuliahan, dukungan, semangan dan do’a yang diberikan.

13. Terimakasih kepada sahabat SMA ku, Dhien Citra Ganeshty, Nadita Wilhelmina dan Anggita Indah Saraswati yang selalu memberika warna-warni kehidupanku, membantu dan memberi motivasi.

14. Terimakasih Kepada sahabatku selama sekolah menengah BE.EP.EP yang penulis sayangi, Fathiya Nabila, Riri Auliadita, Dena Ayu Larasati, Dea Amalia Paula, Maulinda Gustiarasari, Zahra Khairunnisa, Rezky Swestiana dan Lujeng Dewi yang telah bertahan menemaniku memberi arahan, tujuan,

(11)

v

dukungan penuh dan selalu memberikan keceriaan ditegah kesibukan menyelesaikan skripsi ini.

15. Terimakasih kepada sahabat ku, Devi Kusumasari, Annasya dan Eza yang juga membantu dan memberi motivasi.

16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu untuk membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan.

17. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan karena apabila bukan karena Allah SWT penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis memerluka kritik dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca serta bagi masyarakat.

Jakarta, 28 Juli 2020

Penulis

(12)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ... 8

A. Kajian Teori ... 8

1. Konsep Dasar Persepsi ... 8

2. Masyarakat ... 13

3. Tradisi ... 20

4. Selamatan ... 27

5. Integrasi Sosial ... 37

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 41

C. Kerangka Berpikir ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

B. Metode Penelitian ... 49

C. Prosedur Pengumpulan Data ... 52

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 58

E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data ... 59

(13)

vii

A. Deskripsi Penelitian ... 61

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67

C. Hasil Pembahasan ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 122 LAMPIRAN-LAMPIRAN………..

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian ... 48

Tabel 3.2 Jenis Data, Sumber dan Pengumpulan Data ... 53

Tabel 3.3 Pedoman Observasi ... 56

Tabel 3.4 Pedoman Kisi-Kisi Wawancara ... 57

Tabel 3.5 Pedoman Dokumentasi ... 57

Tabel 4.1 Batas Wilayah Kelurahan Pengasinan ... 61

Tabel 4.2 Pemanfaatan dan Penggunaan Lahan ... 62

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dan Kepercayaan ... 64

Tabel. 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 64

Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Warga Komplek Joglo ... 66

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Tradisi Selamatan Kelahiran Aqiqah ... 74

Gambar 4.2 Selamatan Tujuh Bulanan ... 86

Gambar 4.3 Selamatan Tujuh Bulanan, Isi Berkat ... 86

Gambar 4.4 Warga Mempersiapkan Hidangan Selamatan Kelahiran ... 90

Gambar 4.5 Hidangan Makanan dan Minuman Selamtan Kelahiran ... 91

Gambar 4.6 Selamatan Kelahiran: Membaca Ayat Suci Al-Quran... 91

Gambar 4.7 Proses Menggunting Rambut Bayi ... 91

Gambar 4.8 Selamatan Seserahan atau Lamaran ... 96

Gambar 4.9 Selamatan Seserahan, Memberi Barang Seserahan ... 97

Gambar 4.10 Hidangan Makanan dan Minuman Selamatan Seserahan ... 97

Gambar 4.11 Selamatan Kematian ... 100

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi

Lampiran 2 Pedoman Observasi

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Pedoman Dokumentasi

Lampiran 6 Hasil Observasi

Lampiran 7 Transkip Wawancara

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 Data Monografi Kelurahan Pengasinan Lampiran 10 Daftar Warga Komplek Joglo

Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 12 Surat Keterangan Izin Penelitian Lampiran 13 Biodata Penulis

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, terdiri dari sumber daya alam, berbagai suku bangsa yang menyebar di seluruh wilayah tanah air Indonesia, hingga seni budaya dan adat istiadat yang sangat beragam. Setiap suku bangsa di dalamnya mempunyai kehidupan dan kebudayaan yang berbeda antara suku satu dengan lainnya, demikian juga halnya dengan suku Jawa yang terikat dengan kesatuan budaya Jawa dan memiliki budaya serta norma tersendiri dan dijadikan pedoman oleh masyarakatnya.

Akan tetapi tidak berarti bahwa masyarakat Jawa menjadi terpisah dari masyarakat yang lain. Masayarakat Jawa tetap menjadi bagian dari bangsa Indonesia, termasuk kebudayaan yang dimiliki akan menjadi kekayaan budaya bangsa. Kebudayaan Jawa yang pada dasarnya bersifat momot, sejuk dan non sektaris jelas akan menunjang semangat gotong royong dan semangat kerukunan yang amat diperlukan dalam memupuk persatuan dan kesatuan Bansa. Akar dari kebudayaan Jawa yang semacam itu telah menyatu dengan Pancasila sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bahwa pengembangan kebudayaan daerah (terutama Jawa) akan berdampak negatif

terhadap pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.1

Masyarakat Jawa merupakan salah satu bentuk sosietas manusia Indonesia yang tergolong dalam kelompok budaya. Masyarakat Jawa sebagai kelompok budaya (Jawa) ditandai dengan adanya kesamaan identitas yang

khas jika dibandingkan dengan kelompok budaya lain yang ada di Indonesia.2

Kesamaan itu dapat berupa suatu pandangan hidup, cara berpikir, kepercayaan, maupun susunan masyarakat yang terdapat di dalamnya

1 Sujamto, Refleksi Budaya Jawa: Dalam Pemerintahan dan Pembangunan, (Semarang:

Efftar dan Dahara Prize, 1997), h. 37

2 Dwi Siswanto, Pengaruh Pandangan Hidup Masyarakat Jawa Terhadap Model

(18)

2

Masyarakat Jawa menyimpan potensi kearifan lokal sebagai wujud dari khazanah intelektual yang diekspresikan melalui ritual budaya. Salah satu dari potensi kearifan lokal itu adalah ritual budaya-agama yaitu tradisi selametan berdasar siklus kehidupan yang sudah melekat pada sebagian masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa seperti kita ketahui merupakan masyarakat yang masih memegang atau melaksanakan ritual-ritual yang sampai saat ini masih eksis dan itu merupakan sebuah warisan tradisi zaman dahulu serta sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu tradisi tersebut yang masih eksis adalah selametan. Selametan dalam masyarakat Jawa terdapat beragam selametan. Di antaranya, kehamilan, kelahiran dan

pasca kelahiran, khitanan, pernikahan, kematian, dan lain sebagianya.3

Selametan ini umumnya dilaksanakan pada siklus kehidupan seseorang. Karena pada dasarnya kehidupan manusia melalui tiga tahapan, yaitu lahir, menikah dan mati.

Selametan menurut Clifford Greetz adalah upacara pokok bagi orang Jawa dan merupakan unsur terpenting dalam hampir semua ritus dan upacara dalam system religi orang Jawa, yang melambangkan kesatuan mistis dan social mereka yang ikut di dalamnya, dengan melibatkan handai-taulan, tetangga, rekan kerja, arwah setempat, nenek moyang yang sudah mati dan sebagainya yang semuanya duduk bersama mengelilingi satu meja dan karena itu terikat ke dalam suatu kelompok sosial tertentu yang diwajibkan untuk

tolong-menolong dan bekerja sama.4 Dalam ajaran agama Islam itu sendiri,

Tolong menolong merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan pada setiap muslim. Tolong menolong adalah suatu sifat sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kitab Al-Quran, Allah Subḥānahu wa Ta’ālā berfirman:

ُمُهُمَح ْرَيَس َكِئَلوُأ ُهَلوُس َر َو ََاللّ َنوُعيِطُي َو َةاَك َزلا َنوُت ْؤُي َو َة َلَصلا َن وُميِقُي َو

ميِكَح زي ِزَع ََاللّ َنِإ َُاللّ

3 Moh. Khairuddin, Tradisi Selametan Kematian dalam Tinjauan Hukum Islam dan

Budaya, Jurnal Keislaman, Vol. 11, 2015, h. 174

(19)

3

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71)

Tradisi selametan pada masyarakat Jawa menjadikan kepercayaan sebagai dasar dalam menjalankannya. Persoalan kepercayaan/agama bagi masyarakat Jawa diawali dengan munculnya kepercayaan animisme dan dinamisme selanjutnya disusul dengan tumbuh dan berkembangnya agama Hindu-Budha dalam beberapa dekade, baru kemudian masuk dan berkembangnya agama Islam serta Nasrani.

Setiap periode dalam tumbuh dan berkembangnya suatu agama terdapat peradaban khas yang secara turun temurun masih dilaksanakan mengingat waktu dari setiap periode tidaklah sebentar. Meski demikian dalam perjalanannya Islam menjadi identitas utama bagi kepercayaan masyarakat Jawa. Pada dasarnya masyarakat Jawa meyakini bahwa Islam tidak hanya menyangkut persoalan nilai-nilai sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, tetapi Islam juga di jadikan sebuah gambaran solidaritas antar sesama dan pengayoman identitas pada masyarakat Jawa.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, terlebih dengan adanya nilai-nilai budaya modern, dunia pendidikan yang semakin maju, Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi pola pikir masyarakat sehingga tradisi selametan mengalami pergeseran serta membuat masyarakat memiliki perspektif serta hal-hal yang beragam dalam melaksanakan tradisi selametan berdasarkan siklus kehidupan. Terlebih pada masyarakat Jawa yang berada di desa lalu kemudian memilih untuk menjadi kaum urban serta menetap di suatu perkotaan dan menjadi masyarakat kota yang mana pada masyarakat kota memiliki sistem adat istiadat yang tidak terlalu kuat sehingga mereka memiliki prespektif yang beragam serta pandangan masyarakat perkotaan cenderung lebih rasional.

(20)

4

Pada akhirnya, perbedaan persepsi di masyarakat untuk melakukan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan ini terbagi menjadi dua golongan yaitu yang masih melaksanakan dan tidak melaksanakan selametan siklus kehidupan. Perubahan dari masyarakat desa ke kota ini juga merubah pola pikir masyarakat yang cenderung lebih fleksibel sehingga urutan acara dibuat sesimpel mungkin, atau lebih memilih untuk berpatokan pada agama saja. Hal yang berbenturan tersebut akhirnya membuat masyarakat kurang memahami dalam menyikapi nilai-nilai positif dan negatif yang terdapat dalam tradisi selamatan yang berdasarkan siklus kehidupan.

Walau demikian bukan berarti masyarakat kota meninggalkannya, beberapa masih turun temurun melaksanakan tradisi tersebut walaupun pada dasarnya masyarakat kota itu sendiri memiliki sifat terbuka dalam menerima perkembangan zaman, percampuran budaya dan ilmu pengetahuan yang mereka dapat. Intinya ada beberapa masyarakat yang tidak melaksanakan karena dalil-dalil yang mereka yakini sebagai pelindungnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tradisi selametan berdasarkan siklus kehidupan di komplek joglo dengan judul “Persepsi Masyarakat terhadap Kepercayaan Tradisi Selamatan yang Berhubungan dengan Siklus Kehidupan (Analisis Sosio Kultural pada Masyarakat Komplek Joglo, Kampung Kebon Kopi, Kecamatan Sawangan, Kota Depok)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi pola pikir masyarakat sehingga tradisi selametan mengalami pergeseran.

2. Perpindahan masyarakat dari daerah asal ke perkotaan membuat masyarakat memiliki sistem adat istiadat dan norma yang tidak terlalu kuat

(21)

5

sehingga mereka memiliki prespektif yang beragam serta pandangan masyarakat perkotaan cenderung lebih rasional.

3. Adanya perbedaan persepsi pada masyarakat untuk melakukan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan sehingga masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu yang masih melaksanakan dan tidak melaksanakan selametan siklus kehidupan.

4. Masyarakat kurang paham dengan esensi diadakannya tradisi selametan siklus kehidupan.

5. Urutan acara sudah meninggalkan tradisi, sehingga hanya berpatokan pada agama saja.

6. Kurangnya minat atau antusias generasi muda dalam mempertahankan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

7. Kurangnya pedoman tata cara dalam melakukan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

8. Kurangnya pemahaman masyarakat Komplek Joglo dalam menyikapi nilai-nilai positif yang terdapat dalam tradisi selametan

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah diatas, agar penelitian lebih terarah maka peneliti memberikan pembatasan masalah pada kajian penelitiannya. Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Perbedaan persepsi pada masyarakat untuk melakukan tradisi selametan berdasar siklus kehidupan sehingga masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu yang tidak melaksanakan dan masih melaksanakan selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

2. Urutan acara sudah meninggalkan tradisi, sehingga hanya berpatokan pada agama saja.

3. Kurangnya pemahaman masyarakat Komplek Joglo dalam menyikapi nilai-nilai positif dan negatif yang terdapat dalam tradisi selametan.

(22)

6

D. Rumusan Masalah

Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat dalam melakukan tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan?

2. Bagaimana masyarakat menjalankan acara tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan?

3. Seperti apakah nilai-nilai positif dan negatif yang terkandung dalam tradisi Selamatan di Komplek Joglo terhadap masyarakatnya?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat dalam melakukan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

2. Untuk mengetahui proses acara tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

3. Untuk mengetahui nilai-nilai positif dan negatif yang terkandung dalam tradisi selamatan di Komplek Joglo bagi masyarakatnya.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Kegiatan Ilmiah/ Manfaat Teoritis

a. Membina Kesatuan

Dengan dilakukannya penelitian ini maka, diharapkan dapat memberi masukan untuk membina kesatuan di dalam masyarakat. Adanya perbedaan dan persamaan antara daerah dan suku bangsa di Indonesia, tentulah merupakan kenyataan yang tak dapat dipungkiri. Mengenal perbedaan dan persamaan itu akan penting dalam kerangka membina persatuan dan kesatuan. Sebab menghormati dan

(23)

7

menghargai perbedaan dan memajukan persamaan adalah masalah pokok di dalam sebuah masyarakat.

b. Memperkuat kepribadian bangsa

Sebuah kebudayaan adalah milik suatu bangsa atau suku bangsa. Sebagai milik ia akan menjadi identitas dari suku bangsa tersebut. Karena itu dalam proses selanjutnya ia akan menyatu dengan kepribadian baik secara perseorangan maupun sebagai anggota suatu kelompok masyarakat.

2. Kegiatan Terapan/ Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Sebagai masukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi yang diteliti yaitu tentang perspektif masyarakat terhadap kepercayaan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

b. Bagi Mahasiswa

Diharapakan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi di dalam penelitian lanjutan tentang perspektif

masyarakat terhadap kepercayaan tradisi selametan yang

berhubungan dengan siklus kehidupan. c. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dalam mempelajari masyarakat multikultural sehingga memiliki rasa saling menghargai antara budaya kelompok lain

d. Bagi Praktisi dan Pihak Lain yang Terkait

Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana perspektif masyarakat terhadap tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan, apakah masyarakat masih melaksanakan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan serta bagaimana masyarakat menerapkannya di dalam kehidupan.

(24)

47 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil objek pada masyarakat Komplek Joglo yang berlokasi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini karena warganya banyak yang masih melaksanakan selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan sehingga dapat dijadikan fokus penelitian.

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

2. Waktu Penelitian

Pengambilan waktu pelaksanaan ini didasarkan agar penelitian ini sesuai target yang telah ditetapkan dan pada pertimbangan bahwa interval waktu tersebut penulis sudah dapat memfokuskan penelitian dan penulisan skripsi.

(25)

48

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Nama Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Rencana Penelitian September 2018

2. Pembuatan instrumen Oktober 2018

3. Pengumpulan data November 2018 - Februari 2019

4. Pengolahan data Agustus 2019

5. Penyusunan laporan penelitian September 2019 - Februari 2020

3. Latar Penelitian (Setting)

Pengamatan awal dilakukan bertujuan untuk memahami situasi, mempelajari keadaan dan latar subjek penelitian pada lokasi penelitian, dalam hal ini adalah tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan. Pemilihan subjek peneliti akan dikemukakan secukupnya tentang pengenalan lapangan untuk menilai keadaan sosial, lokasi dan keadaan geografis.

Komplek Joglo berada dalam wilayah Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Pemilihan latar atau setting ini seperti yang sudah dikemukakan dalam lokasi penelitian, selain karena masyarakatnya masih melakukan tradisi selamatan, dikarenakan masyarakatnya mayoritas berasal dari suku Jawa dan beragama Islam yang dimana sudah terbiasa melakukan tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

Tradisi selamatan masih kental terasa, hampir setiap warga setempat yang melewati siklus hidup akan melakukan selamatan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh persepsi masyarakat Komplek Joglo terhadap tradisi selamatan dengan tujuan menggali persepsi masyarakat terhadap selamatan, mengetahui proses acara tradisi

(26)

49

selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan, dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi selamatan.

B. Metode Penelitian 1. Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah jenis yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari komunikasi (pengukuhan). Penelitian kualitatif dapat menunjukkan pada penelitian tentang

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah lak, atau hubungan kekerabatan.1

Pengertian kualitatif itu sendiri menurut Taylor dan Bogdan oleh Bagong Suyanto dan Sutinah dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,

dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.2

Menurut Lodico, Saulding, dan Voegtle penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa “pengetahuan dihasilkan dari seting sosial dan bahwa pemahaman pengetahuan sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah (legitimate)”.3

Tyalor dan Bogdan juga mengatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki karakteristik khusus, yaitu:

a. Bersifat Induktif, yaitu mendasarkan pada prosedur logika yang berawal dari proporsi khusus sebagai hasil pengamatan danberakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru) hipotesis bersifat umum.

1 Syamsir Salam dan Jaenal, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006), h. 30

2 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,

(Jakarta: PT Adhitya Andrebina Agung, 2015), Cet. ke-8, h. 166

3 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Press, 2011),

(27)

50

Dalam hal ini konsep dan pengertian serta pehaman disadarkan pada pola yang di temui di dalam data.

b. Melihat setting dan manusia sebagai suatu kesatuan, yaitu mempelajari manusia dalam konteks dan situasi di mana mereka berada.

c. Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka sendiri (sudut pandang yang diteliti). Hal ini dilakukan dengan cara melakukan empati pada orang yang diteliti dalam upaya memahami bagaimana mereka melihat berbagai hal dalam kehidupannya.

d. Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian. Bukan pemahaman mutlak yang dicari, tetapi pemahan mendalam tentang ehidupan sosial.

e. Menekankan pada validitas data sehingga ditekankan pada dunia empiris.

f. Bersifat humanitis, yaitu memahami secara pribadi orang yang diteliti.

g. Semua aspek kehidupan sosial dan manusia dianggap berhargadan

penting untuk dipahami karena dianggap bersifat spesifik dan unik.4

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data sedekat mungkin dengan data-data yang ada dan sesuai dengan realita di lapangan. Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dipaparkan sebelumya maka, dalam mengungkapkan serta menjelaskan permasalahan yang ada, jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis karena pendapat diatas sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis untuk memaparkan persepsi masyarakat terhadap tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dirasa sangat cocok untuk menggambarkan apa yang terjadi di lokasi penelitian selain itu, peneliti dapat melihat persepsi masyarakat terhadap selamatan yang masih di lakukan oleh masyarakat komplek joglo. Penggunaan 4 Ibid., h. 169-170

(28)

51

pendekatan kualitatif dimaksudkan agar peneliti dapat terjun secara lebih mendalam terhadap objek yang diteliti yaitu masyarakat yang berada di Komplek Joglo.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity), yang berinteraksi secara sinergi.5

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif juga disebut sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.6

Sesuai dengan jenis penelitian bahwa penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel tetapi menggunakan pendekatan secara intensif kepada informan yang akan dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini.

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah masyarakat Komplek Joglo RT05/07 Kampung Kebon Kopi, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sesuai dengan objek/ situasi sosial yang

diteliti.7 Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja

sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Sampel diambil dari

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), Cet.18, h.215

6 Ibid, h.216 7 Ibid., h.218-219

(29)

52

sebagian yang dapat mewakili untuk memberikan informasi yang akan dibutuhkan.

Pemilihan informan ini menggunakan metode purposive sampling, kriteria yang ditetapkan adalah masyarakat yang berada di Komplek Joglo, Kampung Kebon Kopi, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Adapun kriteria subjek penelitian untuk dapat dijadikan sampel adalah sebagai berikut:

1. Warga Komplek Joglo yang masih melaksanakan tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

2. Warga Komplek Joglo yang tidak melaksanakan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

C. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah tahap yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dikumpulkan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara.8

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation),

wawancara mendalam dan dokumentasi. 9

Sebelum menjelaskan mengenai teknik pengumpulan data terlebih dahulu peneliti akan membuat klasifikasi tentang jenis data, sumber data dan teknik pengumpulan data seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut:

8 Ibid., h.224 9 Ibid,. h.225

(30)

53

Tabel 3.2

Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

No. Jenis Data Sumber Data

Teknik Pengumpulan

Data

1. Persepsi masyarakat

dalam melakukan tradisi selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan Tokoh Masyarakat dan warga Wawancara dan dokumentasi

2. Proses acara tradisi

selametan yang berhubungan dengan siklus kehidupan Tokoh Masyarakat dan warga Wawacara dan dokumentasi

3. Nilai-nilai positif dan

negatif yang terkandung dalam tradisi selamatan di Komplek Joglo bagi masyarakatnya

Tokoh Masyarakat dan warga

Wawancara dan dokumentasi

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang

dikonsolidasikan: a. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi.10

Sanafiah Faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisiasi (participant observation), observasi yang secara

(31)

54

terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation),

dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).11

Dalam peneletian ini, peneliti melakukan observasi secara partisipasif pada kegiatan selamatan yang berhubungan dengan Siklus Kehidupan. Observasi partisipasif adalah ketika seorang peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi pasrtisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari

setiap perilaku yang nampak.12

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengobservasi bagaimana persepsi masyarakat Komplek Joglo terhadap tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

b. Wawancara

Setelah proses observasi atau pengamatan selesai, maka langkah selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.13

Wawancara juga dapat diartikan lebih lanjut, yaitu sebagai metode pengumpulan data atau informasi dengan tanya jawab sepihak, dikerjakan secara sistemik dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Tujuan wawancara sendiri adalah mengumpulkan data atau informasi (keadaan, gagasan atau pendapat, sikap atau

tanggapan, keterangan dan sebagainya) dari suatu pihak tertentu.14

11 Sugiyono, Op.cit., h. 226 12 Ibid., h. 227

13 Ibid., h. 231.

14 Arief Subyanto dan FX Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, (Yogyakarta:

(32)

55

Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi-struktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori

in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalah secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan

ide-idenya.15 Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam dengan bertatap muka langsung dengan partisipan, tidak melalui telepon atau video. Tujuan peneliti menggunakan wawancara ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat komplek joglo terhadap tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan yang meliputi saat seseorang masih di dalam kandungan, kelahiran, baligh, pernikahan, dan kematian.

c. Dokumentasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi tentang keadaan sebenarnya yang ada di tempat penelitian guna tanda bukti yang sah yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan.

Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang

dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara.16

Studi dokumentasi adalah pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam dalam penelitian kualitatif. Sugiyono menjelaskan bahwa “dokumentasi bisa berbetuk tulisan

atau gambar”.17

15 Sugiyono, op.cit, h.233

16 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), h. 106-107

(33)

56

Dalam dokumentasi inilah peneliti dapat memberi bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan sebuah penelitian.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai perangkat untuk menggali data primer yang berasal dari responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah penelitian. Pada instrument penelitian ilmu sosial, umumnya berbentuk kuesieoner dan pedoman pertanyaan

(interview guide). Semua jenis instrument penelitian ini berisi rangkaian

pertanyaan mengenai suatu hal atau permasalahan yang menjadi tema pokok penelitian.18

Pembuatan instrumen penelitian merupakan satu mata rantai dalam kegiatan penelitian setelah peneliti merumuskan secara jelas dan tegas permasalahan dan tujuan penelitian. Dari instrument penelitian akan diperoleh rangkaian jawaban responden yang akan menjad data untuk diolah, ditabulasi, dianalisis statistik, analisis teoritis, uji hipotesis (jika

ada), dan akhirnya diperoleh kesimpulan dari penelitian itu.19 Oleh

karenanya instrumen penelitian yang peneliti susun adalah sebagai berikut:

a. Instrumen Observasi

Tabel 3.3 Pedoman Observasi

No. Data yang Diperlukan Objek Pengamatan

1. Keadaan lingkungan Komplek Joglo

dan hubungan sosial antar warga

Lokasi dan Masyarakat Komplek Joglo

2. Proses melaksanakan tradisi

selamatan berdasarkan siklus kehidupan

Masyarakat Komplek Joglo dalam melaksanakan siklus kehidupan

18 Bagong Suyanto dan Sutinah, Op.cit, h. 59 19 Ibid, h. 59

(34)

57

3. Fenomena sosial yang terjadi saat

pelaksanaan selamatan

Siklus kehidupan yang diterapkan oleh Kepala Keluarga (KK)

b. Instrumen Wawancara

Tabel 3.4

Pedoman Kisi-kisi Wawancara

No. Aspek Masalah Sub Aspek Masalah

1. Persepsi masyarakat mengenai

tradisi selamatan berasarkan siklus kehidupan

1) Pengetahuan mengenai selamatan

2) Pengetahuan mengenai siklus hidup

3) Pandangan masyarakat mengenai selamatan

berdasarkan siklus kehidupan

2. Proses masyarakat dalam

melaksakan tradisi selametan

1) Pelaksanaan proses selamatan 2) Tata cara dalam melakukan

selamatan

3. Nilai-nilai yang terkandung

dalam tradisi selametan

1) Partisipasi dan motivasi dalam menghadiri selamatan

2) Hal unik dalam selamatan 3) Harapan Masyarakat mengenai

selamatan

c. Dokumentasi

Tabel 3.5

Pedoman Dokumentasi

No Data yang Diperlukan Dokumen yang Diperlukan

1. Data profil wilayah Kelurahan

Pengasinan

Data kelurahan Pegasianan

2. Data jumlah penduduk Kelurahan

Pengasinan berdasarkan jenis

(35)

58

kelamin Pengasinan

3. Data jumlah pendudukan Kelurahan

Pengasinan berdasarkan kepercayaan

Data Monografi Kelurahan Pengasinan

4. Data jumlah penduduk Komplek

Joglo RT05/RW07

Data Monografi RT05/RW07

5. Selamatan berdasakan Siklus

Kehidupan

Foto, Rekaman, Wawancara mendalam

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Dalam teknik pengecekan keabsahan data atau uji keabsahan data dalam penelitian, ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Validasi merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, sedangkan reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Oleh karena itu, Susan Stainback menyatakan bahwa, “penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada

aspek Validitas”.20

Uji keabsahan data ini dilakukan dengan perpanjangan waktu

penelitian dimaksudkan agar data-data yang diperoleh peneliti

memungkinkan adanya peningkatan derajat kepercayaan diri peneliti sendiri. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Triangulasi dalam pengujian keabsahan data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat tiga triangulasi yaitu: triangulasi sumber, triangulasi teknik

pengumpulan data, dan Triangulasi waktu.21 Dengan begitu data yang

diperoleh dari lapangan akan terlihat valid atau tidaknya dari uji triangulasi tersebut.

20 Sugiyono, Op.cit, h.267-268 21 Sugiyono, Ibid, h.273

(36)

59

1) Triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2) Triangulasi teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3) Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara wawancara dan observasi dengan waktu yang

berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.22

E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Setelah semua data yang diinginkan diperoleh, langkah selanjutnya adalah menggunakan data itu untuk penelitian. Data kemudian ditelaah dan dianalisis, atau lebih dikenal dengan analisis data. Menurut Syamsir Salam analisis data kualitatif dianalisis dan diinterpretasi bersamaan dengan proses

pengumpulan data.23 Analisis data ini digunakan untuk menjawab masalah

yang telah dirumuskan.

Analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Bogdan & Biklen di dalam buku Lexy J. Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang oenting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.24

Dapat dikatakan bahwa analisis data ini dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan, dan seletelah selesai di lapangan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah model analisis dan mengalir (flow model). Langkah-langkah yang dipergunakan

22 Sugiyono, Ibid, h.274

23 Syamsir Salam, dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 136-137

24 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

(37)

60

dalam model ini antara lain: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

2. Reduksi

Setelah mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mereduksi data. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini berkait erat

dengan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,

mengabstraksikan dan mentransformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil peenelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data benarbenar dikumpulkan. Peneliti sudah megetahui data-data apa saja yang

dilakukan terkait penelitian.25

3. Penyajian Data

Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verikfikasi merupakan langkah selanjutnya. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan databerikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

25 Zulkifli Matondang, Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, Jurnal

(38)

61

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti Kembali ke lapanagan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.26

(39)

122 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan seluruh hasil penelitian dan uraian pada bab sebelumnya, penulis berupaya menyajikan kesimpulan mengenai persepsi masyarakat terhadap kepercayaan tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan.

1. Persepsi pada masyarakat dalam melakukan tradisi selamatan berdasar siklus kehidupan sehingga masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu yang tidak melaksanakan dan masih melaksanakan selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan. Selamatan yang di laksanakan oleh warga komplek joglo adalah sebuah kebiasaan yang di laksanakan secara turun temurun dan di aplikasikan di dalam kehidupan ketika sudah berkeluarga, pada dasarnya tradisi selamatan ini dilakukan mengikuti siklus hidup seseorang yaitu kehamilan, kelahiran, khitan, perkawinan dan kematian. Tradisi selamatan berdasarkan siklus kehidupan di komplek joglo dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dilihat dari sisi tradisi dan sisi keagamaan.

2. Masyarakat komplek joglo melaksanakan tradisi ini lebih kepada unsur agama sehingga dalam pelaksanaannya, peneliti tidak menemukan sebuah ritual. Mereka melakukan selamatan untuk saling berkumpul dan berdoa dengan melafalkan ayat-ayat Al-quran seperti tahlilan, yasinan berharap agar di beri keselamatan di dunia dan akhirat dipimpin oleh tokoh masyarat seperti ustad dan struktur kepengurusan rukun tetangga dengan peserta meliputi sanak-keluarga, warga, rekan kerja dan lain sebagainya. Adapun macam-macam dari selamatan yang berdasarkan siklus kehidupan (daur hidup) yaitu selamatan bagi wanita hamil, selamatan kelahiran bayi, khitanan, perkawinan dan kematian dengan waktu yang disesuaikan dengan momen hidup seseorang. Terdapat hal yang unik di setiap tradisi selamatan hidangan makanan

(40)

123

disajikan dengan sajian yang berbeda dari selamatan satu dengan yang lain.

3. Dengan melaksanakan tradisi selamatan masyarakat menganggap bahwa tradisi ini memiliki nilai positif yaitu dapat berkontribusi dalam rangka menghidupkan dan melestarikan budaya. Hal ini berlaku dari segi pandang budaya maupun agama yang dianut oleh masing-masing individu dalam menyikapi tradisi selamatan, Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan dan agama sehingga symbol dari rasa persatuan, kesatuan, kebersamaan akan terjalin serta terciptanya toleransi, Selain mengadakan tradisi selamatan agar mendapat keselamatan oleh yang Maha Kuasa, tradisi selamatan adalah bentuk rasa syukur. Adapun nilai-nilai negatif yang biasa di temukan dalam menyelenggarakan tradisi selamatan berdasarkan siklus kehidupan yaitu kebiasaan menyuguhkan aneka hidangan yang dianggap melenceng ketika salah satu warganya memaksakan diri, Tradisi ini juga dapat menjadi berbenturan dengan pandangan masing-masing individunya, ada yang mengambil dari sisi agama, budaya, maupun agama-budaya sehingga dianggap dapat bersebrangan dengan akidah yang dianut.

B. Saran

Dengan melihat dari bab-bab diatas, maka diberikan saran kepada masyarakat Komplek Joglo sebagai berikut:

1. Untuk Masyarakat:

Masyarakat Komplek Joglo harus lebih selektif memilih hal-hal yang cocok untuk dipertahankan dan dimasukan ke dalam tradisi selamatan serta menghargai perbedaan dan memajukan persamaan, sehingga dapat meminimalisir disintegrasi sosial yang terjadi di masyarakat akibat adanya perbedaan. Saling mengenal, memahami perbedaan dan persamaan itu akan penting dalam kerangka membina persatuan dan kesatuan.

(41)

124

2. Untuk Pemerintah Setempat:

Tradisi ini lambat laun dapat terkikis oleh keadaan zaman akibat adanya akulturasi dan asimilasi. Peneliti memiliki keterbatasan dalam mengambil sumber dokumentasi tertulis sehingga diharapkan adanya dokumentasi secara tertulis dalam pelaksanaan tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan sebagai salah satu cara untuk melestarikan tradisi sehingga dapat menjadi pembanding antara dokumentasi tertutulis dengan yang terdapat di lapangan.

3. Untuk Peneliti Lain:

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dalam mengkaji fenomena tradisi selamatan yang berhubungan dengan siklus kehidupan, prediksi waktu adalah salah satu kendala penelitian ini dikarenakan siklus kehidupan seseorang tidak dapat diprediksi secara akurat seperti contoh pada selamatan kematian sehingga memerlukan waktu agar dapat meneliti penelitian ini lebih dalam. adapun kesulitan yang peneliti temui antara lain adalah sulitnya mendapatkan hasil dokumentasi yang lebih rinci sehingga untuk peneliti lain agar memiliki sistem perizinan yang lebih rinci lagi kepada pihak keluarga dalam pengambilan dokumentasi serta dapat meneliti tradisi selamatan siklus kehidupan di daerah lain.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bimo, Walgito. Pengantar Psikologi umum. Yogyakarta: Andi, 1990.

Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. Upacara Tradisional Masyarakat Jawa, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000.

Chaplin, J.P. Kamus lengkap Psikologi, Terj. Dari Dictionary Of Psychology Oleh

Kartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Drever, James. Kamus psikologi terj. Dari the penguin of psychology oleh Nancy

Simanjutak, Jakarta: Bina Aksara, 1988.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Greertz, Clifford. Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan

Jawa, Depok: Komunitas Bambu, 2014.

Koentjaranigrat. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Penerbit Reineka Cipta, 2002.

Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Ng, Philipus dan Nurul Aini. Sosiologi dan Politik, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. OC, D. Hendropupito. Sosiologi Sistematik, Yogyakarta: Penerbit Kanikus, 1989. Peursen, C.A. van. Strategi Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisisus, 1988.

Proyek Penelitain dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Adat-Istiadat Daerah

Jawa Tengah, Jakarta: Departemen P dan K, 1978.

Ram, Aminudin dan Tita Sobari, Modul Sosiologi kependudukan, Jakarta: Erlangga. 1999.

(43)

Robbins, S.P. Perilaku Organisasi. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Garmedia, 2003.

Sabri, M. Alisuf. Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 2006.

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Sendra, Sumerta, Ariani dan Yufiza. Upacara Ngusaba Gede Lanang Kapat, Yogyakarta: Ombak (anggota IKAPI), 2013.

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Subyanto, Arief dan FX Suwarto. Metode dan Teknik Penelitian Sosial, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2013.

Sujamto. Refleksi Budaya Jawa, Semarang: Efftar dan Dahara Prize, 1997. Suswandari. Kearifan Lokan Etnik Betawi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017. Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan, Jakarta: PT Adhitya Andrebina Agung, 2015.

Sztompka, Piotr Sztompka. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media Grup, 2007.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007.

Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Penerbit Eresco, 1993. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial,

(44)

Waskito, A.A, Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Wahyu Media, 2009

Jurnal :

Ar, Eka Hendry dkk. integrasi sosial pada masyarakat Multi Etnik. Jurnal, Vol. 21, 2013.

Khairuddin, Moh. Tradisi Selametan Kematian dalam Tinjauan Hukum Islam dan Budaya, Jurnal Keislaman, Vol. 11, 2015.

Siswanto, Dwi. Pengaruh Pandangan Hidup Masyarakat Jawa Terhadap Model Kepemimpinan, Jurnal Filsafat,Vol. 20, 2010.

Roibin. Dialektika Agama dan Budaya dalam Tradisi Selamatan Pernikahan Adat Jawa di Ngajum, Malang, Jurnal, Vol. 15, 2013.

Matondang, Zulkifli. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.6 No.1, Juni 2009

INTERNET :

http://sastra-indonesia.com/2017/10/budaya-tradisi-selamatan/. Diakses pada 13 September 2018 pukul 08.35 WIB

https://www.alkhoirot.net/2013/10/hukum-tahlilan-selamatan-dan-syukuran.html?m=1. Diakses pada 20 Oktober 2018 pukul 14.50 WIB

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online). Tersedia di:

https://kbbi.web.id/persepsi. Diakses pada 12 Agustus 2018, Pukul 10.45 WIB

(45)

BIODATA PENULIS

Nama : Lutviana Safitri

TTL : Jakarta, 25 Februari 1996

Alamat : Jl. Plered Komplek Joglo RT 05/07 no.82

Pengasinan, Sawangan, Kota Depok 16518

Email : lutvianasafitri96@gmail.com

Riwayat Pendidikan

2014-2020 : S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2011-2014 : SMA Negeri 5 Depok 2008-2011 : SMP Negeri 2 Depok 2002-2008 : SDN Duren Seribu 04

Pengalaman bekerja yang dilewati penulis yaitu mengajar di SMA Darussalam Ciputat menjadi guru Sosiologi (2019-Sekarang). Penulis juga pernah mengajar di SMA Negeri 5 Depok selama 4 bulan pada tahun 2018. Saran atau kritik dapat dikirim melalui lutvianasafitri96@gmail.com.

Gambar

Gambar 3.1  Lokasi Penelitian
Tabel 3.3  Pedoman Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Pencegahan preventif yang dilakukan oleh Kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana pelaku penyebaran Berita Hoax adalah dengan cara membentuk Satuan Tugas

Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya

Program kerja PPL telah terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan praktik mengajar di kelas dan pembuatan administrasi guru telah dapat terselesaikan sesuai dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 5 tahun 1960 tentang Pembuatan Reklame dan Mengadakan serta Penarikan Pajak Reklame yang disahkan oleh Presiden

Oleh karena itu, agar dalam pengumpulan maupun penyaluran dana zakat oleh BAZNAS Kabupaten dapat dilaksanakan secara efisien, maka peran serta pemerintah daerah sangat dibutuhkan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Penerima Tunjangan Profesi Bagi Guru

“A Clinical Approach for The Diagnosis of Diabetes Melitus”. Dengan judul sebagai berikut :.. Seminar Ilmiah Teknologi Laboratorium Medis Muhammadiyah Sidoarjo 4 a) Diabetes

Studi kasus maksimasi fungsi sederhana diberikan untuk memperjelas beberapa tahapan dalam penyelesaian masalah menggunakan GAs yang meliputi inisialisasi chromosome,