R0288-Tugas Akhir Analisa
BAB IV ANALIS A
IV.1. Analisa Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan
No. Pelaku Keterangan
1. Penghuni/Pemilik
Rumah Susun •Memiliki unit ataupun menyewa dari pemilik •Memiliki hak untuk menggunakan semua fasilitas yang tersedia
2. Pengunjung
Rumah Susun •Orang yang datang ke rumah susun •Biasanya famili ataupun teman dari orang yang tinggal di rumah susun, baik datang untuk bertamu maupun menggunakan fasilitas di dalam rumah susun tersebut.
3. Pengunjung Pasar
Tradisional •Orang yang berbelanja ke pasar tradisional •Orang yang datang ke pasar tradisional 4. Pengelola Rumah
Susun dan Pasar Tradisional
•Pihak perusahaan pemilik bangunan •Bekerja sama dengan developer
•Terdiri dari 3 kelompok: administrasi, operasional pengawasan, dan operasional perawatan pelayanan 5. Servis •Para pelaku yang tidak terlibat secara langsung
terhadap kegiatan yang terjadi di dalam Rumah susun dan pasar tradisional, sebagai contoh : Teknisi M &E, cleaning service, pengangkut sampah, dll.
IV.1.2. Analisa Jenis Kegiatan di Dalam Rumah Susun
No. Pelaku Kegiatan Jenis kegiatan 1. Kelompok
kegiatan pribadi •dilakukan oleh penghuni Rumah Susun dalam pemenuhan kebutuhan masing –masing atau individual (berhubungan dengan kegiatan sehari – hari), seperti makan, tidur, mandi, nonton dll 2. Kelompok
kegiatan bersama •dilakukan secara bersama, dalam hal ini berkaitan dengan penggunaan fasilitas yang tersedia di rumah susun, contohnya : olahraga, dll
3. Kelompok •dilakukan oleh penghuni rumah susun dengan
R0288-Tugas Akhir Analisa
kegiatan sosial sesama penghuni atau pengunjung rumah susun (tamu dari si penghuni)
4. Kegiatan
pengelola •berhubungan dengan kegiatan administrasi penghuni, pendataan penghuni, serta keamanan dan kebersihan dari rumah susun.
5. Kegiatan servis • meliputi kegiatan yang dilakukan oleh pengelola rumah susun dalam rangka maintenance dan pengawasan terhadap rumah susun tersebut
IV.1.3. Analisa Jenis Kegiatan di Dalam Pasar
No. Pelaku Kegiatan Jenis kegiatan 1. Kelompok
kegiatan pribadi • kegiatan yang dilakukan oleh pedagang yaitu menyiapkan dan merapikan barang dagangan. 2. Kelompok
kegiatan sosial • komunikasi yang dilakukan oleh pedagang dengan sesama pedagang serta pembeli, sehingga tercipta interaksi yang baik, contohnya kegiatan tawar menawar, perkenalan antar sesama pedagang, dll 3. Kegiatan
pengelola • berkaitan dengan pendataan pedagang dan sistem operasional pasar. 4. Kegiatan servis • meliputi kegiatan pemeliharaan pasar. (baik yang
berkaitan dengan M E, kebersihan pasar, dll)
IV.1.4. Analisa Penghuni di dalam Rumah Susun dan Pasar
• Rumah Susun yang akan dibangunin ditujukan untuk para pedagang yang berjualan di pasar, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan yang para pedagang, khususnya kalangan menengah kebawah. Dibangun minimal 225 unit kamar.
Tabel 4 .Analisa kegiatan di dalam Rumah Susun
R0288-Tugas Akhir Analisa
• Pasar Tradisional yang dimodernisasikan ini ditujukan untuk para pedagang yang sebelumnya berjualan/ berdagang di pasar kopro. Tujuan modernisasi adalah untuk menarik minat para pengunjung agar datang dan berbelanja, sehingga dengan ini penghasilan para pedagang dapat meningkat.
IV.1.5. Analisa Karakteristik Penghuni/Pengunjung
1. Penghuni Rumah Susun
No. Karakteristik Keterangan 1. Akses yang
mudah • Menginginkan kemudahan akses ke pasar yang merupakan tempat mereka berkerja 2. Privasi Tinggi • Menginginkan hunian yang nyaman
3. Kenyamanan
Tinggi • Pengoptimalan pencahayaan alami sehingga hemat energi • Sirkulasi dan askesibilitas yang tinggi 4. Keamanan
tinggi • Menginginkan adanya penjagaan yang bisa memberikan rasa aman, seperti dengan adanya ketua RT pada setiap beberapa unit, dll. • Tersedia tangga yang mudah di akses apabila
terjadi kebakaran 5. Fasilitas
memadai • Menginginkan adanya berbagai fasilitas penunjang, antara lain: taman bermain, fasilitas olahraga, ruang kumpul, dll
2. Pedagang Pasar
No. Karakteristik Keterangan 1. Kebersihan
Tinggi • Menginginkan kebersihan pasar lebih terjaga dengan adanya pembagian lapak (kering, basah, kios –kios), petugas kebersihan, jam operasional yang telah di atur dengan baik, tempat angkut Tabel 6 . Analisa Karakteristik Penhuni Rumah Susun
R0288-Tugas Akhir Analisa
dan pembuangan sampah yang memadahi, dan fasilitas- fasilitas penunjang lainnya.
2. Harga sewa
terjangkau • Harga sewa pasar harus sesuai dengan kemampuan pedangang, serta tidak jauh beda dengan harga sewa pasar tradisional pada umumnya.
3. Keamanan
Tinggi • Barang dagangan aman dari pencurian dan tidak ada pemalakan ataupun pungutan liar (harus ada petugas keamanan)
4. Fasilitas
memadai • Menginginkan adanya fasilitas –fasilitas yang memudahkan pedagang dalam menyiapkan barang dangangan.
3. Pengunjung Pasar
No. Karakteristik Keterangan 1. Kebersihan
Tinggi • Menginginkan kebersihan pasar lebih terjaga dan jauh dari kesan bau dan becek. 2. Keamanan
Tinggi • Aman dari bahaya pencurian /copet maupun ancaman lainnya. 3. Fasilitas
memadai • Menginginkan adanya fasilitas –fasilitas yang memudahkan pembeli untuk berbelanja, seperti troli, keranjang belanja, dll.
IV.1.6. Analisa Pengelompokan dalam Rumah Susun
Berdasarkan hasil survey dan literatur, maka Rumah Susun yang akan dibangun untuk kalangan menengah –bawah ini memiliki 2 tipe, yaitu :
Tabel 7 . Analisa Karakteristik Pedagang Pasar
R0288-Tugas Akhir Analisa
- Tipe Keluarga : diperuntuhkan untuk masyarakat yang telah memiliki keluarga, memiliki besaran lebih kurang 36 m2 (2 kamar tidur, ruang
keluarga, dapur, dan kamar mandi)
Gambar 3. Contoh Tipe Keluarga
- Tipe Single : diperuntuhkan untuk masyarakat yang belum memiliki
keluarga, memiliki besaran lebih kurang 21m2 (1 kamar tidur,
dapur, dan kamar mandi)
Gambar 4. Contoh Tipe Single
Dari kedua tipe diatas masyarakat menengah kebawah yang rata- rata memiliki penghasilan 1 -3 jt /bulan dapat memilih unit berdasarkan keperluannya masing –masing. Contohnya : pedagang yang masih belum berkeluarga dapat
R0288-Tugas Akhir Analisa
membeli /menyewa unit dengan tipe single dengan harga yang tentunya lebih murah dibandingkan unit tipe keluarga. Sementara yang telah memiliki keluarga tidak perlu membeli/ menyewa 2 unit sekalian, karena telah disediakan unit dengan tipe keluarga. Kesimpulannya dengan adanya 2 tipe unit yang berbeda ini masyarakat menengah –bawah dapat menhemat pengeluarannya.
IV.1.7. Analisa Pengelompokan dalam Pasar
Berdasarkan hasil survey dan literatur, maka pasar dibedakan menjadi :
- Lapak Kering : menjual barang –barang dagangan berupa sayur- sayuran, buah- buahan, bumbu- bumbuan, dll
- Lapak Basah : menjual barang –barang dagangan berupa daging –dagingan (sapi, ikan, ayam, seafood, dll)
- Kios – Kios : Barang yang diperdagangkan adalah barang bersih misalnya perhiasan, sembako, alat-alat rumah tangga, elektronik, kosmetik, dan obat-obatan, dll
IV.1.8. Analisa Program Ruang dan Kegiatan
• Rumah Susun
- Fasilitas pokok (Unit Hunian)
Ruang Aktifitas Karakteristik Zoning Kamar tidur Tidur /Istirahat - Private
- Tenang
- Pencahayaan yang baik
R0288-Tugas Akhir Analisa
- Sirkulasi udara yang baik
KM /WC M andi, Buang air - Sirkulasi udara yang baik - Bersih
Public Dapur + Ruang
makan
M asak, makan - Sirkulasi udara yang baik - Bersih
Service
- Fasilitas Penunjang
Ruang Aktifitas Karakteristik Zoning Kantor Pengelola - M engelola - M engatur - M engawasi - Public - Aksesibilitas tinggi Public Fasilitas Olahraga Berolahraga - Public - Aksesibilitas tinggi Private Fasilitas Tempat M akan
M akan dan minum - Public Public
Fasilitas lain Lain-lain - Public Public
Toilet Buang air - Private
- Sirkulasi udara yang baik
Service
Gudang M enyimpan barang - Private
- Tertutup
Service
Areal Parkir Parkir - Aksesibilitas tinggi Service
Ruang mesin Ruang mesin - Private
- Aman
Service Tabel 9. Program Ruang Unit Hunian Rumah Susun
R0288-Tugas Akhir Analisa
• Pasar
- Fasilitas Pokok
Ruang Aktifitas Karakteristik Zoning
Lapak -Lapak M enyediakan barang kebutuhan primer
- Public
- Bersih dan nyaman - Pencahayaan yang baik - Sirkulasi udara yang baik - Aksesibilitas tinggi
- Public
Kios -Kios M enyediakan barang kebutuhan sekunder
- Pencahayaan yang baik - Sirkulasi udara yang baik
- Public
• Fasilitas Penunjang
Ruang Aktifitas Karakteristik Zoning Kantor Pengelola - M engelola - M engatur - M engawasi - Public - Asesibilitas tinggi Public
Toilet Buang air - Sirkulasi udara yang baik
- Bersih Service Tempat Pemotongan daging M emotong daging /ayam yang akan dijual
- Akses terbatas Service
Tempat Pembuangan Sampah
M embuang sampah –sampah pasar
- Akses terbatas Service
Gudang M enyimpan barang Aksesibilitas tinggi Service
R0288-Tugas Akhir Analisa
Areal Parkir Parkir Aksesibilitas tinggi Service
Ruang M esin Pemasangan dan perbaikan mesin
- Private - Aman
Service Ruang Service Bongkar muat
barang
- Private - Aman
Service
IV.1.9. Analisa Skema Hubungan Ruang Makro
Gambar 5.Skema Hubungan Ruang M akro Rumah Susun (utama) K. Pengelola Pasar (pendukung) Hall Service Parkir M ain Entrance
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.1.10. Analisa Skema Hubungan Ruang Mikro
• Skema Hubungan Rumah Susun (Unit Hunian)
Gambar 6. Skema Hubungan Ruang M ikro
• Skema Hubungan Pasar
Gambar 7. Skema Hubungan Pasar R. Keluarga R. M akan Dapur R. Tidur KM /WC Entrance Lapak -Lapak Parkir Kios -Kios Entrance R.Pemotongan Service
R0288-Tugas Akhir Analisa
• Skema Hubungan Ruang Pengelola
Gambar 8. Skema Hubungan Ruang Pengelola
IV.1.11. Analisa Dimensi Ruang
1. Rumah Susun
No Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhitungan Jumlah
1. Tipe 36 100 36 m2 SB 135 x 36 4860 m2
2. Tipe 21 150 21 m2 SB 99 x 21 2079 m2
3. Sirkulasi 20% 1387m2
Total 8326 m2
Tabel 13. Dimensi ruang rumah susun
2. Pasar
No Nama Ruang Kapasita
s
Standar Smbr Perhit Jumlah
1. Kios 207 unit 9 m2 SB 207 x 9 1863m2
2. Lapak basah 72 unit 4 m2 SB 72 x 4 288m2
3. Lapak kering 186 unit 4 m2 SB 186 x 4 744 m2
4. counter 215 unit 3 m2 SB 215 x 3 645 m2 5. Tempat pemotongan + kandang ayam 30 m2 SB 7,5 x 4 30 m2 Kantor Pengelola Entrance KM /WC Parkir Lobby
R0288-Tugas Akhir Analisa 6. Toilet Pria Wastafel Urinoir 16 unit 10 unit 18 unit 2.16 m2/org 0.5 m2/org 0.9 m2/org NAD 2.16 x16 0.5 x 10 0.9 x 18 69.6 m2 5m2 16.2 m2 7. Toilet Wanita Wastafel 16 unit 14 unit 2.16 m2/org 0.5 m2/org NAD 2.16 x16 0.5 x 14 69.6 m2 7m2 8. Sirkulasi 20% 747.48 m2 Total 4484.88 m2
Tabel 14. Dimensi Ruang Pasar
1. Gudang bersama
No Nama Ruang Kapasita
s
Standar Sumber Perhit Jumlah
1. Gudang 2 34 m2 SB 2 x 34 68 m2
2. Sirkulasi 20 % 13.6 m2
Total 81.6 m2
Tabel 15. Dimensi ruang gudang bersama (pasar)
2. Ruang Pengelola
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhit Jumlah
1. Kantor pengelola 1 unit 20 m2 SB 1 x 20 20 m2
2. Sirkulasi 20 % 10 m2
Total 30 m2
Tabel 16. Dimensi ruang pengelola (pasar)
3. Ruang Pengelola
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhit Jumlah
1. Kantor pengelola 2 unit 20 m2 SB 2 x 20 40 m2
2. Sirkulasi 20 % 20 m2
Total 60 m2
R0288-Tugas Akhir Analisa
4. Ruang M esin
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber Perhit Jumlah
1. Ruang Panel - 10 m2 TSS 2.5 x 4 10 m2 2. Ruang Pompa - 20 m2 SB 4 x 5 20 m2 3. Ruang Genset - 30 m2 SB 6 x 5 30 m2 4. R. Reservoir - 40 m2 TSS 8 x 5 40 m2 5. Ruang STP - 20 m2 SB 4 x 5 20 m2 6. R. Sampah - 12 m2 SB 4 x 3 12 m2 7. R. Bongkar muat 1 truk 20.64 m2 NAD 8.4 x 2.4 20.64 m2 8. Gudang - 6 m2 SB 2 x 3 6 m2 9. Sirkulasi 20 % 38.87 m2 Total 233.21 m2
Tabel 18. Dimensi ruang mesin pasar dan rusun
Keterangan :
NAD : Neufert Architect Data TSS : Time Server Standard SB : Studi Banding
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.1.12 Analisa Kebutuhan Parkir
- Rusun
Ketentuan 1 mobil/10 unit, 1 motor/unit
Kebutuhan parkir mobil = 234unit/10 = 23 parkir Kebutuhan pakir motor = 234 parkir
- Pasar
Ketentuan 1 mobil/200m2, 1 motor/25m2
Kebutuhan parkir mobil = 5847.07m2/200m2= 30 parkir Kebutuhan parkir motor = 5847.07m2/25m2= 234 parkir
Ketentuan luasan parkir : - Parkir mobil 25 m2 - Parkir motor 2 m2 Luas parkir mobil = 55 x 25 m2 = 1375 m2 Luas parkir motor = 484 x 2 m2 = 968 m2 Luas Total Kebutuhan Parkir = 2343 m2
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.2 Analisa Aspek Lingkungan IV.2.1 Analisa Kondisi Fisik Tapak
Lokasi tapak berada di Jl. Tanjung Duren Raya. Jakarta Barat, dengan luas tapak ± 8900 m2, luas bangunan 7120 m2 , KDB 80%, KLB 4, dengan ketinggian maksimal 12 lantai, dan GSB sebagai berikut :
- 7 M eter dari Jl. Tanjung Duren Raya & Tanjung Duren Timur - 10 M eter dari Jl Tanjung Duren Barat III
Gambar 9. Lokasi Tapak
Kondisi tanah tapak yang akan dibangun tidak berkontur dan relatif rata. Dan memiliki batas –batas sebagai berikut :
- Sebelah Barat : M esjid dan Kantor camat - Sebelah Timur : PAM dan Rumah warga - Sebelah Utara : Toko-toko dan Rumah warga - Sebelah Selatan : Toko - toko dan Rumah warga
R0288-Tugas Akhir Analisa
Gambar 10. Batas –Batas tapak
Foto 55. Batas sebelah barat Foto 56. Batas sebelah timur
Foto 57. Batas sebelah utara Foto 58. Batas sebelah selatan
Mesjid
Tapak
Toko –toko dan rumah warga Toko –toko dan
rumah warga
Rumah warga
PAM K.Camat
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.2.2 Analisa Lingkungan Sekitar Tapak
Gambar 11. Situasi di Sekitar Tapak
• Aspek Fungsional
M erupakan bangunan pasar tradisional Kopro yang untuk rencana ke depannya akan di renovasi menjadi tempat hunian yang berupa Rumah Susun dan dilengkapi juga dengan pasar tradisional yang berkesan modern. Tinggi bangunan maksimal yang diminta adalah 12 lantai dengan jumlah unit minimal 225 unit hunian. Disekitar tapak merupakan rumah penduduk. toko –toko, serta
R0288-Tugas Akhir Analisa
adanya fasilitas penunjang lainnya berupa mesjid, kantor camat, kantor PAM , dll.
• Aspek Aksesbilitas
Pasar kopro terletak di jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat. Pada bagian depan pasar ini hanya terdapat jalan satu arah yang terbagi dua bagian jalan, dan persimpangan jalan di samping lokasi tapak. Akses ke pasar kopro dapat dicapai dengan kendaran umum maupun kendaraan pribadi, akses pencapaian ke tapak hanya dapat di akses dari arah Jl. Tanjung Duren Raya, dapat dilihat pada gambar diatas.
• Aspek Kepadatan
Didepan lokasi tapak ini sering terjadi kemacetan hampir setiap jamnya, disebabkan oleh adanya aktifitas pasar pada pagi harinya, jam makan siang kantor, jalur pulang kerja pada sore harinya, serta tempat makan pada malam harinya, kemacetan lainnya juga disebabkan oleh banyaknya kendaran umum yang berhenti untuk mencari penumpang seperti bus 91, dan bajaj – bajaj serta ojek yang parkir di depan trotoar / pinggir jalan.
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.2.3 Analisa Pencapaian Menuju Tapak
Gambar 12. Analisa pencapaian menuju tapak
- merupakan akses masuk yang tingkat kepadatannya paling tinggi, karena terletak di jalan utama tapak yang dilalui oleh kendaran umum serta pribadi, disini cocok sebagai akses masuk pejalan kaki.
- merupakan akses dua arah yang dibelakangnya memilik jalan yang sangat kecil, tingkat keramaiannya menengah dan cocok dijadikan sebagai pintu masuk kendaraan bermotor.
- merupakan akses jalan satu arah, yang tidak dapat diakses dari jalan utama (jl tanjung duren raya) sangat cocok dijadikan sebagai pintu keluar kendaraan bermotor. B C A A B C
R0288-Tugas Akhir Analisa
Alternatif pencapaian menuju tapak (kendaraan bermotor)
Keterangan
Kelebihan :
Pintu masuk dan keluar rusun, areal servis, pintu keluar pasar berada di jalur yang tidak padat
Kekurangan :
Pintu masuk rusun berada di jalur yang padat, sehingga dapat menyebabkan kemacetan pada jalan utama.
Kelebihan :
Pintu masuk dan keluar rusun, areal servis, pintu masuk pasar berada di jalur yang tidak padat
Kekurangan :
Pintu keluar rusun berada di jalur padat yang dapat mengakibatkan kemacetan di jalan utama
Kelebihan :
Pintu masuk dan keluar rusun, areal servis, pintu masuk dan keluar pasar berada di jalur yang tidak padat
Kekurangan :
Pintu keluar rusun, pasar, areal servis menumpuk pada satu sisi.
Gambar 13. alternatif 1 Gambar 14. alternatif 2 Gambar 15. alternatif 3 Rusun IN Rusun OUT Pasar IN Pasar OUT Service Rusun IN Rusun OUT Service Pasar IN Pasar OUT Pasar IN Pasar OUT Service Rusun OUT Rusun IN
R0288-Tugas Akhir Analisa
Kesimpulan :
Alternatif yang dipakai adalah alternatif 3, karena lebih nyaman dari segi sirkulasi (tidak menyebabkan macet pada jalan utama) sementara pada sisi dekat jalan utama dapat dijadikan sebagai pintu masuk bagi pejalan kaki, sehingga sirkulasi pencapaian menuju tapaknya menjadi lebih jelas
Gambar 16. Sirkulasi M enuju Tapak
Kendaraan Penghuni Rusun Kendaraan Pengunjung pasar Manusia / Pejalan kaki Kendaraan Service IN IN IN IN OUT OUT OUT OUT
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.2.4. Analisa Sirkulasi Didalam Tapak
Sirkulasi didalam tapak terbagi 3 : 1. Kendaraan bermotor untuk penghuni 2. M anusia / Pejalan kaki
3. Service
Alternatif sirkulasi didakam tapak (kendaraan bermotor)
Keterangan
- Akses kendaraan 1 arah
- Jalur memutari seluruh tapak sehingga semua area tapak dapat dilewati oleh kendaraan bermotor (privasi kurang)
- Akses kendaraan 2 arah, sehingga jalur yang dilewati menjadi lebih padat (memerlukan area yang besar) - Area yang tidak dilewari kendaraan
menjadi privat Gambar 17. alternatif 1
R0288-Tugas Akhir Analisa
- Jalur kendaraan pengunjung pasar dan penghuni rumah susun di pisah sehingga sirkulasi menjadi lebih terarah
- Jalan masuk dan keluar telah di tentukan dan tidak melewati daerah privasi (masuk – parkir – keluar)
Kesimpulan :
Untuk kendaraan bermotor di pilih alternatif 3, karena rumah susun dan pasar mempunyai kepentingan yang berbeda jadi sirkulasinya juga berbeda, tapi sistemnya sama yaitu masuk, parkir dan keluar, sementara untuk servis sirkulasinya terbatas, dan pejalan kaki memiliki kebebasan (di pedestrian) seperti pada ngambar dibawah.
Kendaraan Penghuni Rusun Kendaraan Pengunjung pasar Manusia / Pejalan kaki Kendaraan Service Gambar 19. alternatif 3
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.2.5. Analisa Kebisingan
Gambar 21. Analisa kebisingan
(tingkat kebisingan tinggi) merupakan sumber bising utama karena disebabkan oleh jalan utama yang menjadi akses menuju lokasi tapak, jalan ini hanya jalan satu arah yang sering terjadi kemacetan pada saat pagi hari (jam operasional pasar), siang hari (jam makan siang kantor), dan sore hari (jam jualan pedagang makanan), semua kebisingan tersebut disebabkan oleh arus kendaraan pribadi dan umum, kendaraan umum yang melintasi jalan tersebut antara lain mikrolet, bus 91, ojek–ojek, bajaj–bajaj. Lebar jalan pada sisi kiri lebih kurang 6m2.
R0288-Tugas Akhir Analisa
(Tingat kebisingan menengah) merupakan jalan searah yang pada sisi jalan terdapat ruko –ruko, pedagang kaki lima, dan pedagang buah. Jalan ini kebanyakan hanya dilalui oleh kendaraan bermotor, jadi disini sumber kebisingannya terjadi pada siang hari yang disebabkan oleh kendaraan beroda dua, dan suara para pedagang. Jalan ini juga dijadikan sebagai pangkalan ojek, bajaj yang menunggu penumpang. Lebar jalan pada sisi kiri lebih kurang 3m2
Foto 60. Tingkat Kebisingan menengah
(tingkat kebisingannya rendah) merupakan jalan masuk ketapak yang memiliki akses dua arah, tetapi jalan ke belakangnya sangat kecil dan hanya dapat di akses oleh sepeda motor dan pejalan kaki. Disini terdapat banyak toko-toko atau kios –kios penjual bahan keperluan sehari-hari serta banyak juga pedagang kaki lima yang berjualan disini. Lebar jalan pada sisi kiri lebih kurang 3m2
R0288-Tugas Akhir Analisa
Untuk mengatasi sumber bising yang ada, maka bangunan rumah susun terletak di atas bangunan pasar, dan daerah depan yang menghadap jalan diletakkan daerah- daerah yang tidak memerlukan privasi tinggi, seperti tangga kebakaran, tangga sirkulasi, dll (daerah servis). Sementara untuk bangunan pasar tidak memerlukan ketenangan dapat diletakan di daerah –daerah bising tersebut. Jadi disini bangunan yang tidak memerlukan ketenangan dapat dijadikan sebagai pelindung dari bising. Dan untuk mengurangi kebisingan tersebut dapat diatasi dengan menempatkan vegetasi berupa pohon disekitar sumber bising tersebut.
Penyelesaian pada bangunan sendiri dapat dilakukan dengan memanfaatkan material-material yang dapat mengurangi perambatan suara, seperti double skin, double glazed wall, ataupun stereoform pada dinding, atau juga dapat memakai vegetasi pada fasad bangunan sebagai buffer dan juga estetika.
IV.2.6. Analisa Matahari
Indonesia merupakan wilayah yang beriklim tropis basah, dimana mendapat radiasi panas matahari sepanjang tahun. Pencahayaan alami ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin (hemat energi), oleh sebab itu bangunan yang akan dibangun harus memikirkan bagaimana memanfaatkan sebaik mungkin terang dari cahaya matahari dan mengurangi radiasi matahari yang berlebihan masuk kedalam bangunan (tidak nyaman). M aka untuk mengatasi permasalahan ini bangunan biasanya dibangun
R0288-Tugas Akhir Analisa
dengan menghadap arah utara dan selatan (hanya mendapatkan terang dari sinar matahari, dan kurang mendapatkan radiasi matahari yang berlebihan).
Gambar 22. Analisa pergerakan matahari
Pada sisi barat dan timur yang mendapat radiasi matahari secara berlebihan dapat di tempatkan bangunan servis, atau juga dapat di minimalisir dengan cara menempatkan vegetasi /penghijauan, penggunaan material –material yang dapat meredam radiasi matahari, atau dapat juga dengan cara melebarkan / membesarkan overstack pada sisi –sisi barat dan timur.
Terbit Tenggelam
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.2.7. Analisa Angin
Gambar 23. Analisa Arah Angin
Arah aliran angin juga menjadi pertimbangan dalam menentukan orientasi bangunan. Aliran angin biasanya mengalir dari arah selatan menuju utara, oleh sebab itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan cara memberikan bukaan – bukaan yang maksimal pada daerah yang dilewati oleh aliran angin, serta membuat ventilasi silang / cross ventilation. Penggunaan ventilasi silang / cross ventilation sangat berguna untuk menerapkan sistem hemat energi. Pada bangunan rusun digunakan kisi – kisi pada setiap bukaan untuk meminimalkan kencangnya angin pada ketinggian tertentu (aspek kenyamanan).
IV.2.8. Analisa Topografi
Kondisi permukaan tapak tidak berkontur /datar yang memudahkan dalam perancangan bangunan. Lokasi bangunan yang akan dirancang ini berada di Jl.
R0288-Tugas Akhir Analisa
tidak pernah mengalami banjir, oleh sebab itu bangunan yang dirancang tidak perlu ada peninggian yang bertujuan mengatasi banjir. Oleh sebab itu maka bangunan ini harus memperhatikan saluran pembuangan air hujan, limbah rumah tangga, dll agar terkontrol dengan baik, sehingga tidak ada keluhan dari warga sekitarnya (bangunan tidak menimbulkan banjir).
Gambar 24. Analisa topografi
IV.2.9. Analisa View
Gambar 25. Analisa view
Toko –toko dan rumah warga Toko –toko dan
rumah warga Mesjid dan K. Camat Rumah warga Tapak tidak berkontur
R0288-Tugas Akhir Analisa
View merupakan hal penting untuk mendukung kenyamanan visual bagi pemakai bangunan. View merupakan faktor penting yang dibutuhkan bangunan hunian rumah susun, guna memenuhi kenyamanan visual penghuni. Oleh sebab itu dalam perancangan Rumah Susun ini sebisa mungkin dibuat view –view sendiri (kedalam bangunan), karena view luar bangunan rata –rata merupakan rumah warga, toko – toko, dan untuk bangunan Rumah Susun yang tingkat lima keatas dan terletak di utara tapak dapat melihat bangunan-bangunan tinggi lainnya, seperti apartemen Taman Anggrek, Apartemen M editerania, Podomoro City.
IV.2.10. Analisa Tata Ruang Luar
Tata ruang Luar terbagi menjadi 2 jenis, yakni:
1. Tata Ruang Aktif, yaitu ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan manusia di dalamnya, dalam perancangannya dapat digunakan untuk jalur pedestrian untuk sirkulasi manusia, fasilitas penunjang seperti lapangan olahraga dan jalur akses sirkulasi kendaraan bermotor.
2. Tata Ruang Luar Pasif, yaitu ruang luar terbuka yang tidak mengandung kegiatan manusia, dalam perancangannya dapat digunakan untuk area hijau, tempat penyerapan air hujan, dll.
IV.2.11. Analisa S tandar Parkir
Parkir untuk kendaraan merupakan salah satu fasilitas yang perlu disediakan oleh bangunan rumah susun dan pasar. Ukuran parkir mobil lebih kurang 2,5m x 5m
R0288-Tugas Akhir Analisa
bangunan harus mengupayakan adanya pohon peneduh, dan perkerasan halaman parkir harus menggunakan bahan yang meresap air.(Instruksi Gubernur DKI Jakarta nomor 17 tahun 1992).
Hal – hal yang perlu diperhatikan menganai Parkir antara lain adalah : - Kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat parkir - Penempatan parkir tidak terlalu jauh dari pusat kegiatan
- M empunyai keamanan yang baik dan terlindung dari panas pancaran sinar matahari (terdapat pepohonan sebagai peneduh)
- Tersedianya sarana pengunjung parkir, seperti ruang tunggu supir.
Jenis-Jenis Parkiran M obil, antara lain :
No. Jenis Parkir Kelebihan Kekurangan
1. Parkir Pararel
Gambar 26. Parkir paralel
- digunakan untuk jalan raya
- hemat dari segi lebar yang digunakan - tidak menguntungkan jika digunakan di jalan yang sempit - tempat untuk parkir sedikit 2. Parkir 300 Gambar 27. Parkir 300
- keluar masuk parkiran
mudah - tidak efisien dan efektif -parkirnya sulit
6 m
3,5 m 2 m
R0288-Tugas Akhir Analisa
3. Parkir 900
Gambar 28. Parkir 900
- efektif, efisien
- memiliki akses 2 arah -butuh luasan yang lebar
4. Parkir 450
Gambar 29. Parkir 450
- baik untuk keluar masuk parkir - efisiensi lahan -jenis susunan yang umum digunakan - ada area untuk peneduh
- parkir
kendaraan sulit
Kesimpulan:
Parkir yang akan digunakan dalam perancangan dan perencanaan bangunan Rumah susun dan Pasar ini adalah parkir 90o, dengan pertimbangan efektif, efisien dan memiliki jalur
akses 2 arah, dan juga merupakan jenis susunan yang umum digunakan.
IV.2.12. Analisa Zoning
Zoning terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Zoning Private
2. Zoning Publik 3. Zoning Service
Penentuan zoning berdasarkan kepada :
- Fungsi, sifat kegiatan dan hubungan antar kegiatan
7,5 m
5,16 m 5,50 m 5 m
R0288-Tugas Akhir Analisa
- Penyesuaian kondisi tapak dan lingkungan - Pencapaian dan pola sirkulasi
Gambar 30. Analisa zoning
- merupakan zoning publik yang cocok untuk bangunan seperti pasar, karena pasar membutuhkan akses yang mudah dicapai dan bersifat terbuka untuk umum.
- merupakan zoning service, ditempatkan di daerah belakang karena bertujuan agar tidak mengganggu kenyamanan pada jalan utama (jl. Tanjung duren raya) yang apabila diletakkan di aeral depan dapat mengakibatkan kemacetan.
- merupakan zoning privat, diletakkan ditengah –tengah agar privasinya terjaga yang cocok untuk bangunan rumah susun yang memerlukan privasi yang tinggi.
R0288-Tugas Akhir Analisa
Gambar 31. Analisa zoning secara vertikal
IV.3 Analisa Aspek Bangunan IV.3.1 Analisa Jenis Massa Bangunan
M assa bangunan terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. M assa bangunan tunggal, ciri -cirinya :
a. Sifat bangunan terpusat.
b. Pencapaian sirkulasi menjadi cepat dan efisien. c. Pengawasan dan Pemeliharaan lebih mudah. d. Kebutuhan lahan cenderung sempit
2. M assa bangunan majemuk, ciri –cirinya : a. Pola Perletakan massa dinamis b. M emerlukan lahan yang luas
R0288-Tugas Akhir Analisa
Dari kedua jenis massa bangunan diatas, dalam perancangan Rumah susun dan Pasar, maka lebih cenderung ke massa bangunan tunggal karena lahan yang disediakan tidak cukup luas untuk massa majemuk, selain itu massa bangunan tunggal juga bagus dari segi sirkulasinya yang cepat dan efisien. Jadi disini bangunan pasar berada di bawah, dan diatasnya terdapat bangunan rumah susun.
IV.3.2 Analisa Bentuk Massa Bangunan
Dalam buku Architecture Form, Space and Order oleh Francis D.K. Ching, disebutkan bahwa bentuk dasar bangunan secara umum ada tiga, yaitu lingkaran, segitiga, empat persegi, dengan berbagai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek.
No. Aspek
1. Bentuk Halus Stabil dan
berkarakter kuat Stabil 2. Orientasi Ruang M emusat dan statis
Pada tiap sudut Pada keempat sisi pembatasnya, cenderung statis 3. Pengembangan
Ruang Sulit dikembangkan Pada ketiga sisinya Ke segala arah
4. Efisiensi Efisiensi kurang, karena sulit digabungkan dengan bentuk lain
Kurang efisien Efisiensi tinggi, karena mudah digabungkan dengan bentuk lain
5. Layout ruang Sulit Sulit Baik dan mudah
R0288-Tugas Akhir Analisa
Berdasarkan data –data diatas, kemungkinan besar bentuk massa bangunan yang banyak dipakai dalam perancangan adalah bentuk segi empat dengan variasi – variasinya (pengembangan bentuk segiempat), Hal ini dikarenakan bentuk massa bangunan segiempat merupakan bentuk yang netral, statis, rasional, layout ruang yang mudah dan baik, efisiensi tinggi, pengembangan ruang ke segala arah, dll.
IV.3.3 Analisa Gubahan Massa Bangunan
Gambar 32. Analisa Gubahan M assa Bangunan
Gubahan massa bangunan pada Rumah Susun dan Pasar ini menerapkan mixed use building dengan satu gubahan massa bangunan, dengan meletakkan bangunan Rumah Susun diatas bangunan Pasar. Bangunan pasar yang berada dibawah menerapkan bentuk segiempat dengan sedikit permainan melengkung pada sisi depannya, dan bentuk rumah susun yang berada diatasnya menerapkan permainan bentuk T yang lebih variatif (massa bangunan pasar lebih besar dibandingkan rumah
R0288-Tugas Akhir Analisa
susun). Bentuk ini masih dapat dikembangkan lebih jauh atau penambahan bentuk – bentuk variatif lainnya, yang bertujuan untuk estetika bangunan (keindahan).
IV.3.4. Analisa Orientasi Massa Bangunan
Orientasi M assa Bangunan terdiri atas 2 macam, yaitu : 1. Orientasi kedalam
perencanaan dengan diarahkan orientasi bangunan ke dalam, maka akan tercipta sebuah ruang pengikat di mana berfungsi sebagai tempat berinteraksi atau ruang untuk bersosialisasi, contohnya taman, plaza, dll
2. Orientasi keluar
perencanaan dengan membentuk ruang-ruang lingkungan dengan cara memanfaatkan elemen bangunan sebagai ruang antar bangunan di sekitar luar tapak.
Gambar 33. Orientasi Rumah Susun Gambar 34. Orientasi Pasar
Kesimpulan :
Bangunan Rumah Susun sebagian berorientasi kedalam bangunan agar tercipta ruang pengikat dimana yang berfungsi sebagai tempat untuk berinteraksi dan
R0288-Tugas Akhir Analisa
sebagian lagi berorientasi keluar (khususnya pada sirkulasi depan jalan utama) yang berfungsi sebagai penarik perhatian. Sementara bangunan pasar di orientasikan keluar bangunan bertujuan agar akses kedalam pasar menjadi mudah di jangkau dan dilihat bertujuan agar manarik peminat pengunjung (memanfaatkan elemen bangunan sebagai ruang antar bangunan di sekitar luar tapak).
IV.3.5. Analisa Sirkulasi Dalam Bangunan
1. Sistem sirkulasi horizontal a. Rumah susun
Untuk sistem sirkulasi horizontal di rumah susun dapat menggunakan 2 jenis, yaitu sistem single corridor dan double corridor. Di mana kedua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain :
Sistem Sirkulasi Kelebihan Kekurangan
Gambar 35. Single loaded
- Dapat memaksimakan pencahayaan alami. - Dapat memanfaatkan penghawaan alami. - Bentuk massa memanjang jika unit semakin banyak.
- Tidak efisien dalam penggunan lahan.
Gambar 36.Doable loaded
- Dapat memuat banyak unit, sehingga efisien dalam penggunaan lahan.
- M enggunakan space yang sedikit sehingga lahan dimanfaatkan secara optimal. - Pencahayaan alami tidak secara maksimal. - Penghawaan alami tidak maksimal.
R0288-Tugas Akhir Analisa
Sistem sirkulasi horizontal yang dipakai dalam pembangunan rumah susun ini menggunakan perpaduan antara singgle loaded dan doable loaded. Perpaduan ini memiliki banyak keuntungan antara lain, kebutuhan akan jumlah unit dapat dicapai, cahaya dan angin dapat dimanfaatkan dengan sangat baik, bentuk massa bangunan lebih variatif, dll.
b. Pasar
Sirkulasi horizontal pada pasar menggunakan sistem grid karena memiliki efisiensi ruang yang baik dan memiliki sirkulasi yang terarah. Sirkulasi dengan sistem grid juga sesuai dengan penataan lapak yang berjejer. Selain itu sistem ini memudahkan dalam penerapan cross ventilation (pengudaraan alami), serta dapat memudahkan dalam pencapaian (akses masuk pasar).
Contoh lapak pasar BSD yang dapat dijadikan referensi :
Keterangan:
: kios -kios
: lapak
R0288-Tugas Akhir Analisa
2. Sistem sirkulasi vertikal
Dalam sirkulasi vertikal dibagi menjadi 2 macam, yaitu : a. Tangga
M erupakan sirkulasi vertikal yang ditujukan untuk manusia, penggunaan tangga pada rumah susun dan pasar tradisional dapat berfungsi sebagai akses vertical bangunan, selain itu juga berfungsi sebagai akses pada saat terjadi kebakaran. Tangga juga memiliki banyak kelebihan, terutama dari segi hemat energi, karena tangga tidak memerlukan energi listrik dalam pemakaiannya. Tetapi pemakaian tangga tidak akan efektif bagi bangunan yang tingginya lebih dari 5 lantai, sehingga memerlukan sarana lainnya.
b. Lift
M erupakan sarana sirkulasi vertical selain tangga, dalam proyek ini lift digunakan karena bangunan yang dibangun memiliki tinggi yang tidak efektif untuk pemakaian tangga. Didalam proyek ini lift hanya digunakan sebagai penunjang (tersedia terbatas dan melayani lantai tertentu), hal ini disebabkan karena lift memerlukan energi listrik sehingga tidak hemat energi.
Pemakaian lift dalam bangunan akan digunakan dengan cara :
a. Terdapat 2 lift yang berada ditengah –tengah massa bagunan rusun, sehingga akses untuk mencapai setiap unit merata (aksesibilitas tinggi).
R0288-Tugas Akhir Analisa
b. Lift melayani setiap lantai rusun (mempermudah pencapaian ke setiap unit rusun, terutama penyandang cacat).
Gambar 38. lift berada di tengah massa Rusun
IV.3.6 Analisa S truktur Bangunan
Analisa struktur dan Konstruksi terbagi menjadi 2 jenis, yakni; 1. Sub-Structure
Adalah struktur bawah untuk menyalurkan beban-beban yang bekerja dari atas ke bawah. Yang termasuk sub-struktur antara lain pondasi tapak, sloof, lantai kerja. Dan yang menjadi Faktor pertimbangan adalah: jenis tanah, kedalaman, daya dukung tanah, beban dari atas yang harus disalurkan ke tanah secara merata, pertimbangan biaya pelaksanaan, bahan bangunan yang digunakan dan tersedia.
Klasifikasi umum terhadap pondasi (M ata Kuliah Teknologi Bangunan IV, Ir. Riyadi Ismanto, 2007):
No. Klasifikasi umum Keterangan
1. M enurut bahan - Pondasi Batu Kali
- Pondasi Batu Cetak lift
R0288-Tugas Akhir Analisa
- Pondasi Kayu
- Pondasi Beton (Beton tumbuk, biasa dan bertulang)
2. M enurut Bentuk - Pondasi Setempat (batu kali, bata, tumbuk, beton biasa)
- Pondasi Lajur (batu kali, bata, beton biasa, beton bertulang)
- Pondasi Pelat (beton bertulang)
- Pondasi Tiang (kayu, baja, beton bertulang) - Pondasi Rakit (beton bertulang)
3. M enurut Kedalaman - Pondasi Dangkal ≤ 3 meter - Pondasi Dalam < 3 meter
Kesimpulan :
Jenis pondasi yang digunakan pada Bangunan Rumah Susun dan Pasar adalah pondasi dalam berupa tiang pancang:
- Keuntungan pondasi tiang pancang :
1. M enggunakan batu atau beton bertulang (prefabrikasi, bor pile) dan dipancangkan dengan cara dipukul sampai tanah mencapai tanah keras.
2. Dapat menahan beban yang cukup besar 3. Waktu pelaksanaan yang cepat
4. Bahannya mudah didapat
- Kerugian pondasi tiang pancang
1. Pekerjaan pasangan pondasi menyebabkan terjadinya getaran pada lingkungan sekitar.
R0288-Tugas Akhir Analisa
2. M enyebabkan pulusi suara pada proses pemasangannya. 3. M embutuhkan space yang besar saat proses pengangkutan
2. Upper-Structure
Adalah struktur utama yang berfungs i sebagai penyalur beban dari atas berupa beban hidup dan beban mati ke pondasi baik secara vertical ataupun horizontal. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sistem struktur adalah penyaluran beban vertikal dan horizontal yang diperlukan dan menghasilkan hubungan yang kaku, adanya bukaan pada sisi dinding terluar pada unit bangunan, dinding yang digunakan sebagai partisi antar ruang.
Berikut adalah pertimbangan pemilihan bahan struktur kaku: 1. Baja
• Waktu pelaksanaan relatif cepat
• Pada kondisi tanah yang buruk, baja lebih mudah berkarat karena lapisan tulang besi baja tidak terlindungi oleh lapisan beton.
• Lebih sulit menghasilkan desain yang bentuknya fleksibel karena terdapat ukuran-ukuran tertentu.
2. Beton bertulang
• Waktu pelaksanaan relatif lebih lama dari baja karena dicor di tempat. • Pada kodisi tanah yang buruk, beton tidak mudah berkarat karena lapisan
R0288-Tugas Akhir Analisa
• Lebih mudah menghasilkan desain yang bentuknya fleksibel karena dicor di tempat sesuai bentuk yang diinginkan.
Kesimpulan;
Berdasarkan analisa dan pertimbangan pemilihan bahan struktur kaku di atas, maka alternatif penggunaan bahan yang dipakai adalah konstruksi struktur beton bertulang, dengan pertimbangan bahwa perancangan bangunan Rumah susun dan pasar yang menggunakan bahan beton bertulang akan lebih kuat terhadap tekan, tidak mudah berkarat, dan lebih fleksibel terhadap bentuk rancangan.
IV.3.7. Analisa Material Bangunan
Pemilihan material untuk digunakan dalam bangunan merupakan salah satu aspek penting untuk mendukung hemat energi dalam suatu perancangan dan perencanaan. Baik material dinding, plafond, lantai dan lain-lain harus dipertimbangkan penggunaannya apakah hemat energi atau tidak.
Berikut analisa beberapa material.
No Jenis M aterial Kelebihan Kekurangan
1. Dinding Bata
merah
-Kedap air
-Keretakan relatif jarang -Lebih kuat dan tahan lama
-Rangka beton pengkaku lebih luas
- waktu pemasangan lebih lama
-biaya/harga lebih mahal
Batako
semen PC
-Kedap air
-Pemasangan lebih cepat -rangka beton pengkaku lebih luas
-harga lebih mahal -mudah terjadi retak rambut
R0288-Tugas Akhir Analisa
dilubangi, karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya
Bata
ringan (hebel)
-dinding kedap air -pemasangan lebih cepat -rangka beton pengkaku lebih luas
-karakteristik ringan, tahan api dan kedap suara
-harga lebih mahal -susah didapat.
Kayu - mudah pengerjaannya
-mudah dikombinasikan dengan material lain -hemat energi karena tidak menyimpan panas
- mudah terbakar, tidak tahan rayap
-jenis kayu tertentu tidak tahan air
-harga mahal -mudah susut
Bambu -mudah didapat
-pengerjaannya mudah -ringan, estetika baik - pengganti kayu -hemat energi karena tidak menyimpan panas
- mudah terbakar - mudah terkena hama
Beton
pracetak
-pemasangan cepat dan mudah
-permukaan halus dan rapi tidak perlu diplester -lebih kuat, tidak mudah lapuk dan terbakar -lebih ringan karena berongga
-pemasangannya
menggunakan alat tekel karena berat
-sulit didapat
2. Penutup dinding
Cat -biaya murah
-artistik dan indah
Keramik -sebagai penutup dinding
yang sering lembab dan basah
-meningkatkan kesejukan di dalam ruangan (hemat energi)
3. Penutup
lantai Lantai kayu -mudah diperoleh, dan dikerjakan -meningkatkan kesejukan -mengurangi perambatan bising (hemat energi)
-mudah terbakar, tidak tahan rayap
-harga mahal
Keramik -perawatannya mudah
R0288-Tugas Akhir Analisa (hemat energi) Granit/ma rmer -perawatan mudah - meningkatkan
kesejukan (hemat energi)
-pemasangannya sulit
Parket -tekstur rata, halus dam
indah -meningkatkan kesejukan -dapat membantu mengatasi penguapan (pengoptimalan hemat energi)
- tidak tahan rayap -mudah terbakar
Grass
block
- M embantu proses penyerapan air oleh tanah - mudah pemasangannya
4. Plafon Triplek -mudah diperoleh dan
dikerjakan -harga murah
-mudah diperbaiki, dan ringan
-ceapt rusak bila terkena air
-tidak tahan api
Serat
fiber/ GRC Board
-harga lebih murah -ringan, tahan api dan air -mudah dikerjakan, diperbaiki
-tidak tahan benturan
Gypsum -proses pengerjaan cepat
-mudah didapat, kedapsuara
-permukaan plafon tampak tanpa sambungan
-proses pemasangan sulit -cepat rusak bila kena air
Kesimpulan
Berdasarkan analisa diatas, maka material yang akan digunakan untuk perancangan Rumah susun dan pasar adalah dinding bata merah dengan finishing cat, lantai dalam bangunan berupa keramik, dan luar bangunan menggunakan grass block, dan jalan kendaraan bermotor di dalam area tapak menggunakan conblock, sementara plafon pada ruangan rumah susun menggunakan plafon gypsum.
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.3.8.Analisa Sistem bangunan IV.3.8.1.Analisa Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi dua : 1. Pencahayaan alami
Berasal dari sinar matahari sebagai sumber energinya. Pencahayaan alami merupakan modal hemat energi, sehingga perlu dimaksimalkan penggunaanya terutama pada siang hari karena cahayanya melimpah, sehingga penggunaan cahaya buatan dapat diminimalkan penggunaanya. Oleh sebab bangunan yang akan dirancang harus bisa memaksimalkan pencahayaan alami, dengan memberikan bukaan –bukaan yang tepat pada bangunan dalam hal merespon cahaya matahari. Contohnya : kamar tidur, koridor merupakan ruangan yang perlu mendapatkan cahaya matahari, jadi harus ada bukaan yang meresponnya, sementara bangunan seperti gudang tidak memerlukannya sehingga dapat diletakkan di bagian yang tidak terkena cahaya matahari.
2. Pencahayaan buatan
Berasal dari energi listrik berupa lampu, pencahayaan buatan ini juga diperlukan dalam perancangan bangunan ini, karena pencahayaan alami tidak dapat dimanfaatkan setiap waktu. Pada malam hari pencahayaan buatan sangat terlihat jelas kegunaannya sebagai penerangan pada bangunan.
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.3.8.2.Analisa Sistem Pengudaraan
Sistem pengudaraan dibagi menjadi dua bagian : 1. Pengudaraan alami
Disini udara alami dimanfaatkan dengan mengalirkan udara pada bangunan (terjadi pertukaran udara) sehingga temperatur didalam ruangan dapat terjaga secara alami. Jadi untuk memanfaatkannya dibutuhkan bukaan –bukaan pada bangunan (ventilasi) atau juga dengan menerapkan cross ventilation pada bangunan tersebut sehingga udara dapat mengalir dengan baik. Selain penggunaan cross ventilation, dapat juga dengan cara meninggikan plafon pada bangunan, menara angin, dll
2. Pengudaraan buatan
Indentik dengan penggunaan AC (Air Conditione ), AC digunakan untuk mengatur temperatur didalam ruangan sesuai dengan keinginan pengguna ruangan. Pemakain AC sangat boros energi karena memerlukan banyak energi listrik.
Kesimpulan :
Pengudaraan yang digunakan dalam perancangan rumah susun dan pasar ini menggunakan pengudaraan alami karena sesuai dengan topik hemat energi yang akan diterapkan di dalam bangunan.
R0288-Tugas Akhir Analisa
IV.3.8.3.Analisa Sistem keamanan
Sistem keamanan dalam bangunan sangat penting dalam perancangan, Karena dengan keamanan yang terjamin maka akan tercipta kenyamanan bagi penghuni /pemakai bangunan. Sitem keamanan dalam bangunan terbagi atas beberapa bagian :
1. CCTV , berfungsi mengamati dan merekam kejadian yang terjadi didalam bangunan, diletakkan di area yang strategis di dalam bangunan.
2. Card Access, dipasang pada pintu masuk dengan menggunakan sistem CPU control.
3. Pos jaga , diletakkan di daerah strategis, terutama pintu masuk bangunan yang bertujuan agar manusia yang keluar dan masuk bangunan dapat di periksa oleh petugas keamanan.
Kesimpulan :
Keamanan yang akan di pakai adalah pos jaga, karena mempertingbangkan banyak aspek, yaitu hemat energi karena tidak memerlukan peralatan yang menguras energi listrik, dan memerlukan biaya yang lebih ekonomis. Hal ini sangat penting karena bangunan ini ditujukan untuk kalangan menengah –bawah, sehingga biaya administrasi gedungnya tidak menjadi lebih mahal.
IV.3.8.4.Analisa Sistem Instalasi listrik
Instalasi listrik perlu dipersiapkan dalam bangunan ini karena untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada. Sumber listrik utama berasal dari PLN, yang
R0288-Tugas Akhir Analisa
disalurkan melalui gardu utama kemudian di teruskan ke ruang – ruang. Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadan darurat digunakan genset.
Gambar 39. Skema sistem instalasi listrik
IV.3.8.5.Analisa Sistem Pencegah Kebakaran
Sistem pencegah kebakaran antara lain : - Sistem deteksi, antara lain :
1. Heat Detector untuk mendeteksi panas 2. Smoke Detector untuk mendeteksi asap 3. Flame Detector untuk mendeteksi lidah api.
- Lampu Darurat, Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif.
- Sistem Komunikasi Darurat, Sistem ini akan mematikan sarana yang ada secara otomatis jika terjadi kebakaran.
- Alat Bantu evakuasi berupa tangga darurat yang dilengkapi dengan blower untuk menekan asap keluar bangunan, serta pintu dan dinding tahan api.
- Alat pemadam kebakaran
1. Sprinkler, memadamkan api dengan cara menyemprotkan air atau bahan pemadam lainnya seperti gas (Dry Portable Extinguishers), bekerja secara otomatis pada ruang yang terbakar. Radius yang dapat dijangkau adalah 25 m2/unit.
R0288-Tugas Akhir Analisa
2. Hidran kebakaran, diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. radius pelayanan adalah 30 m2/unit
3. Pemadam Ringan (Fire Extinguisher), merupakan pemadam berisi bahan kimia yang diisi didalam tabung sehingga dapat digunakan dengan cara dibawa. Diletakkan disetiap jarak 20 m dengan luas pelayanan 200 m2
Kesimpulan :
Pada proses perencanaan rumah susun dan pasar ini, sistem pencegah kebakaran yang akan digunakan berupa hidran kebakaran dengan radius pelayanan 30 m2/unit. Dan di tempatkan di area –area yang mudah dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Pemilihan sistem pencegahan kebakaran ini telah menimbang aspek biaya dan hemat energi sehingga harga bangunan tidak menjadi mahal.
IV.3.8.6.Analisa Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih pada bangunan rumah susun dan pasar berasal dari PAM (Perusahaan Air M inum) yang ditarik oleh pompa menuju reservoir atas dan kemudian disalurkan ke ruang –ruang yang membutuhkan. Instalasi air bersih ini digunakan untuk keperluan :
1. Intalasi untuk toilet, kamar mandi dan dapur
R0288-Tugas Akhir Analisa
Gambar 40. Skema Sistem Air Bersih
IV.3.8.7.Analisa Pembuangan Air Kotor
Air kotor dibedakan menjadi 2 bagian, antara lain : 1. Air kotor padat
M erupakan pembuangan manusia, yang dibuang memelalui kloset, diteruskan menuju shaft dan selanjutkan dibuang /disalurkan ke STP (Sewage Treatment Plant). Air kotor padat yang telah di tampung di STP biasanya dinetralkan oleh bakteri pengurai
Gambar 41. Skema Sistem pembuangan air kotor padat
Kotoran padat STP
M eteran PAM
Reservoir bawah
Pompa Reservoir atas
Reservoir atas Pompa
R0288-Tugas Akhir Analisa
2. Air kotor cair dan air hujan
Air kotor cair dapat berupa air deterjen, sabun, pembuangan air kecil, air westafel, yang disalurkan melalui shaft secara vertical (terdapat di dinding), air kotor cair ini sebagian dibuang ke riol kota, sementara sebagiannya lagi dapat di tampung di bak penampungan dan dimanfaatkan kembali (setelah disterilkan terlebih dahulu). Pada sistem ini diberikan bak control pada tiap jarak tertentu.
Gambar 42. Skema Pembuangan air kotor cair dan hujan
IV.3.8.8.Analisa Sistem Pembuangan S ampah
Pembuangan sampah pada bangunan rumah susun dan pasar menggunakan sistem manual, dengan menggunakan tenaga manusia (petugas kebersihan). Pada rumah susun, petugas kebersihan mengambil sampah pada setiap unit rumah susun yang telah di bagi pembagian bloknya, kemudian sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan sementara, dan pada akhirnya di angkut oleh dinas kebersihan
Air kotor cair
Air hujan Bak Kontrol Bak penampung Shaft Riol kota Sebagian diolah dan dipakai untuk pembersihan pasar
R0288-Tugas Akhir Analisa
(pembuangan akhir). Sama hal nya pada pasar, petugas kebersihan mengambil sampah di dalam pasar, kemudian di buang ke tempat pembuangan sampah sementara, dan akhirnya di ambil oleh dinas kebersihan (pembuangan akhir)
Gambar 43. Skema sistem pembuangan sampah
IV.3.8.9.Analisa Sistem Penangkal Petir
Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk menangkal petir yang menyambar banguna dengan menyalurkannya ke dalam tanah. Sistem penangkal petir terdiri dari :
1. Sistem Faraday : melindungi bangunan dengan cara menghubungkan tiang-tiang tembaga pada atap setinggi 50 cm dan berjarak 20 cm, membentuk bujur sangkar, dihubungkan dengan kawat tembaga dan disalurkan ke dalam tanah 2. Sistem Fraklin : M emberikan perlindungan dengan membentuk sudut 45o dari
tanah, sehingga petir yang menyambar akan terhantar melalui antenna penghubung menuju tanah
Kesimpulan :
Sistem penangkal petir yang digunakan dalam perancangan rumah susun dan pasar ini adalah sistem faraday karena mempertimbangkan bentuk bangunan rumah susun dan pasar yang memanjang persegi, sehingga dengan sistem faraday ini semua area
Tempat sampah Pembuangan sementara Pembuangan akhir
R0288-Tugas Akhir Analisa