• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kadar Serum Transferrin Reseptor (Stfr) Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Terkontrol Dan Tidak Terkontrol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kadar Serum Transferrin Reseptor (Stfr) Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Terkontrol Dan Tidak Terkontrol"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

xx PERBEDAAN KADAR SERUM TRANSFERRIN RESEPTOR(sTfR) PADA DIABETES TIPE 2 TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL

Achirini Wahyu Ramadhani(1),Ratna Akbari Ganie(1),Dharma Lindarto(2),

1

Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara/RSUP H.Adam Malik Medan.

2

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Endokrinologi, Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan

Abstrak

Latar Belakang : Besi merupakan elemen utama dalam proses metabolisme didalam tubuh. Tetapi dalam menjalankan fungsinya besi

berikatan dengan protein yaitu transferrin yang akan membentuk komplek

transferrin-transferin reseptor. Ambilan besi seluler oleh sel-sel permukaan

sangat dipengaruhi oleh insulin. Hubungan sejalan yang saling

mempengaruhi antara besi dan glukosa menjadi perhatian terutama pada

pasien Diabetes Melitus tipe2.

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan kadar serum transferrin reseptor (sTfR) pada penderita DM tipe 2 dengan KGD yang terkontrol dan tidak

terkontrol.

Metode : Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang pada 32 orang penderita DM tipe 2 dengan KGD terkontrol dimana HbA1c ≤ 6,5%

dan 32 orang orang penderita DM tipe 2 dengan KGD tidak terkontrol

dengan HbA1c ˃ 6,5% di departemen Patologi Klinik bekerjasama dengan

departemen Penyakit Dalam bagian Endokrin RSUP H Adam Malik

Medan periode Desember 2014 sampai dengan Maret 2015.

(2)

xxi Hasil : Terdapat perbedaannilai sTfR pada DM tipe2 yang tidak terkontrol (3,45 ± 2,07 ) sedangkan yang terkontrol (2,94 ± 1,12) dengan nilai p=

0,145.

Kesimpulan : Didapatkan perbedaan antara kadar sTfR pada DM tipe2 dengan KGD terkontrol dibandingkan DM tipe2 yang tidak terkontrol tetapi

perbedaan ini tidak signifikan dengan p=0,145.

Kata Kunci : sTfR, Diabetes Melitus tipe2.

(3)

xxii THE DIFFERENCES OF SERUM TRANSFERRIN RECEPTOR (sTfR) LEVEL IN CONTROLLED AND UNCONTROLLED TYPE 2 DIABETES

MELLITUS

Achirini Wahyu Ramadhani(1),Ratna Akbari Ganie(1),Dharma Lindarto(2),

1

Clinical Pathology Departement , Faculty of Medicine , Sumatera Utara

University/ Adam Malik Hospital Medan

2

Department of Internal Medicine, Division of Endocrinology, Faculty of

Medicine, Sumatera Utara University/Haji Adam Malik Hospital,Medan

Abstract

Background : Iron is a key element in the process of metabolism in the body. However in carying out its functions, iron should binds with protein,

transferrin, which then would form a transferrin- transferrin receptor

complex. Celluler iron uptake by the cells of the surface is strongly

influenced by insulin. The parallel relationship between iron and glucose is

especially attention in patients with type2 DM.

Objective: To determine differences in levels of serum transferrin receptors (sTfR) in patients with type2 DM controlled and uncontrolled

type2 DM.

Methods : The study was conducted with a cross-sectional method on 32 patients with controlled blood glucose (HbA1c ≤ 6,5%) and 32 of patients

with uncontrolled blood glucose (HbA1c ˃6,5%) in Clinical Pathology

department with Endocrine division, Internal Medicine department, Adam

Malik General Hospital in Medan period December 2014 until March 2015.

(4)

xxiii Results : The value of sTfR was increased in uncontrolled diabetes type2 (3,45 ± 2,07) than controlled DM type2 (2,94 ± 1,12) with p= 0,145 .

Conclusion : There were differences between sTfR level in controlled type2 DM compared with uncontrolled type2 DM but the difference were

no significant.

Keyword : sTfR , diabetes mellitus type 2.

Referensi

Dokumen terkait

1 Metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data2. menggunakan instrumen penelitian, analisis data

Universitas

Berwujud merupakan “Penampilan fasilitas fisik, dan personal dalam pelayanan” ( Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Tjitono, 2011: 174-175). Jika dimensi ini dirasakan oleh

Syukur Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan

Melihat kesuksesan tersebut, maka perlu dilakukan suatu analisis mengenai hal apa yang dapat mendukung kelancaran proses produksi, konsep dan tipe manufaktur, serta aplikasi

[r]

Melihat kesuksesan tersebut, maka perlu dilakukan suatu analisis mengenai hal apa yang dapat mendukung kelancaran proses produksi, konsep dan tipe manufaktur, serta aplikasi

Kerja Praktek dilakukan dengan mengamati proses pengemasan lulur dengan tujuan untuk menentukan waktu baku dari tiap operasi, mengurangi waktu menganggur, meningkatkan kelancaran