DISTRIBUSI DAN KARAKTERISASI POPULASI SINTRONG
(Crassocephalum crepidioides. Benth) GULMA RESISTEN
PARAKUAT PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
DI KABUPATEN DAIRI
TESIS
Oleh
BERTON SIANTURI
107001031/AET
PROGRAM MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DISTRIBUSI DAN KARAKTERISASI POPULASI SINTRONG
(Crassocephalum crepidioides. Benth) GULMA RESISTEN
PARAKUAT PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
DI KABUPATEN DAIRI
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magíster Pertanian dalam Program Magister Agroekoteknologi Pada
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Oleh
BERTON SIANTURI
107001031/AET
PROGRAM MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Penelitian : Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong
(Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi
Nama : Berton Sianturi No Pokok : 107001031 Program Studi : Agroekoteknologi
Menyetujui Komisi Pembimbing
Prof.Ir.Edison Purba, Ph.D
Ketua Anggota
Dr.Lisnawita, SP.,MSi.
Ketua Program Studi, Dekan,
Prof.Dr.Ir.Abdul Rauf,MP. Prof.Dr.Ir.Hasanuddin, MS.
Telah diuji pada
Tanggal : 10 Februari 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof.Ir. Edison Purba, Ph.D Anggota : 1. Dr.Lisnawita, SP.,MSi
2. Prof.Dr.Ir.T.Charun Nisa, B. MSc 3. Dr.Ir.Marheni, MP
PERNYATAAN
“DISTRIBUSI DAN KARAKTERISASI POPULASI SINTRONG (Crassocephalum crepidioides. Benth) GULMA RESISTEN PARAKUAT PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN DAIRI”
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Agroekoteknologi pada Program Studi Magister Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertetnu dari hasil karya orang lain dalam penulisan Tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan, Februari 2016 Penulis,
ABSTRAK
Berton Sianturi. 2015. Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea mays) di Kabupaten Dairi, dibimbing oleh Edison Purba, dan Lisnawita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik, dan distribusi populasi sintrong (C.crepidiodes) yang resisten parakuat pada lahan tanaman jagung di Kabupaten Dairi. Kabupaten Dairi sebagai sumber benih gulma sintrong berada pada ketinggian 400 – 1700 meter di atas permukaan laut. Penapisan populasi sintrong dilakukan di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2013 sampai dengan Pebruari 2014. Percobaan ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama penapisan populasi sintrong dengan parakuat pada dosis anjuran 304,5 gr.b.a/ha, dan tahap kedua menguji tingkat resistensi populasi sintrong dari hasil penapisan. Untuk menguji tingkat resistensi dari hasil penapisan, dipilih 3 (tiga) populasi yang memilki persentase hidup paling tinggi dan populasi yang sensitif sebagai kontrol. Percobaan tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan, tahap kedua dengan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan tiga ulangan. Penapisan dan uji tingkat resistensi populasi sintrong menggunakan herbisida berbahan aktif diklorida 280g/l setara dengan ion parakuat 203g/l. Perlakuan yang digunakan tahap kedua dengan dosis 0 gr/ha (P0), 76 gr.ba/ha (P1), 152 gr.ba/ha (P2), 304,5gr.ba/ha (P3), 609 gr.ba/ha (P4), 1218 gr.ba/ha (P5), 2436 gr.ba./ha (P6). Alat menyemprot digunakan knapsack sprayer elektrik dengan nozzle T-jet warna kuning dengan lebar semprot 0,5 m. Hasil penapisan dari 30 populasi sintrong, sebanyak 19 populasi (63,3%) termasuk kategori K2 dengan tingkat rata-rata mortalitas 24,82%, sedangkan 11 populasi (36,7%) termasuk kategori K3 dengan tingkat rata-rata mortalitasnya 5,12%. Rata-rata lama penggunaan parakuat oleh petani responden 17,4 tahun, dengan dosis 544,57gr.ba/ha, serta frekuensi 1,5 kali/periode tanam. Populasi sintrong resisten parakuat terdistribusi pada enam kecamatan di Kabupaten Dairi, resistensi terkecil 47,92% (C11) terdapat di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, dan tertinggi 100,0% (C29, C30) terdapat di Tanah Pinem. Tingkat resistensi (R/S) populasi sintrong R-C25 dari Kecamatan Tiga Lingga, R-C27, dan R-30 dari Tanah Pinem berturut-turut adalah 12,3, dan 14,86 serta 24,83 kali lipat dibandingkan populasi sensitif. Rata-rata jumlah klorofil daun sintrong populasi sensitif berbeda nyata dengan populasi resisten.
ABSTRACT
Berton Sianturi. 2015. The Distribution and the Characteristict of Crassocephalum crepidioides Benth Weed Resistan to Paraquat at Corn field (Zea mays) in Dairi District,”supervised by Edison Purba, and Lisnawita. The objective of the research was to determine the characteristics and the distribution of C.crepidioides which is resistant to paraquat in corn fields in Dairi District as the source of C, crepidioides at the altitude of 400 - 1700 meters above sea level. Its population was screened in Patumbak Subdistrict, Deli Serdang District. The research was conducted from May 2013 until February 2014. The experiment was conducted in two stages, in the first stage, its population was screnened with parakuat at the suggested dosage of 304.5 g.ai/ha and in the second stage its resistance level from the screening was tested. Three populations, which had the highest living percentage and the sensitive population as control, were selected to examine their resistance levels. The first experiment used Group Random Design and the second experiment used Complete Group Random Design with three replications respectively. The screening and the testing of the resistance levels of its population used herbicide with active dichloride iof 280g /l which was equivalent with paraquat ion of 203 g/l. Treatment in the second stage used dosage of 0 g.ai/ha (P0), 76 g.ia/ha (P1), 152 g.ai/ha (P2), 304,5g.ai/ha (P3), 609 g.ai/ha (P4), 1218 g.ai/ha (P5), 2436 g.ai. / ha (P6). Knapsack electric sprayer with yellow nozzle T-jet and spraying reach of 0.5 m was used. The results of the screening on 30 C.crepidioides showed that 19 populations (63.3%) were in K2 category at the average mortality level of 24.82% and while the 11 populations (36.7%) were in K3 category at the average mortality level of 5,12%. The average length oftimt in using paraquat by the respondents was 17.4 years, at dosage of 544,57g.ai/ha with the frequency of 1.5 times/planting period. The C. crepidioides resistant to paraquat was distributed in six subdistricts of Dairi District; the lowest resistance 47.92% (C11) was found in Siempat Nempu Hulu Subdistrict and the highest resistance 100.0% (C29, C30) was found Tanah Pinem. The resistance level (R/S) of C.crepidioides R-C25 was from Tiga Lingga Subdistrict, while R-C27, and R-C30 were from Tanah Pinem at 12.3, 14.86 and 24.83 times consecutively, compared with sensitive population. The average number of C.crepidioides chlorophyll leaves in sensitive population was significantly different from those in resistant population.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Dairi pada tanggal 11 Agustus 1969. Ayah bernama Rotua Sianturi (Almarhum) dan Ibunda Nurmala Purba. Penulis merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara dan telah menikah tahun 2002 dengan Ernita Nuriani Hutabarat, SPd. Serta mempunyai tiga orang putrid : Rachel Syntia Sianturi (2006), Theresia ArthaYohana Sianturi (2008), dan Qesa Debora Meitri Sianturi (2011).
Penulis lulus Sekolah Dasar Negeri 030378 Tualang tahun 1983, lulus Sekolah Menengah Pertama pada SMP Negeri Bakal Julu tahun 1986, lulus Sekolah Menengah Atas pada SMA swasta Methodist 1 Jln Hangtuah No.8 Medan tahun 1991, lulus Sarjana Pertanian tahun 1997 pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dari Universitas Riau, Pekanbaru.
Pada tahun 2000 – 2010, menjadi dosen tetap pada Jurusan Budidaya Tanaman Hortikutura Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan. Mulai tahun 2009 -2016 menjadi tenaga harian lepas penyuluh pertanian lapangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Dairi.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, Penulis banyak memperoleh bantuan dan materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, MHum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasanuddin, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP, selaku Ketua Program Studi Magister Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini. 5. Ibu Dr. Lisnawita, SP, MSi, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaiakn penulisan tesis ini. 6. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc, Dr. Ir. Marheni, MP, dan ibu Prof. Dr.
Dra. Cyccu M. Tobing, MSi, selaku Komisi Pembanding/Penguji atas saran dan ktritik yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih kurang sempurna, namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.
Medan, Februari 2016 Penulis,
a. Hubungan Waktu Mati dengan Dosis Parakuat dan Mortalitas
Populasi Sintrong S,R-C25, R-C27, dan R-C30 ……… 26
b. Lethal Time 50% ……….. 29
c. Hubungan Taraf Dosis Parakuat dengan Mortalitas Populasi Sintrong S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ……… 31
d. Lethal Dosis ……… 33
4.1.4 Indeks Klorofil Daun Sintrong Populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 setelah 21 HSA Parakuat ……….. 34
4.2 Pembahasan ………. 36
4.2.1 Pengaruh Dosis Herbisida terhadap Mortalitas Sintrong ……… 37
4.2.2 Pengaruh Dosis Herbisida terhadap Jumlah klorofil Daun Sintrong ……… 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN …………... ………. 41
5.1 Kesimpulan ……… 41
5.2 Saran ….………... 42
DAFTAR PUSTAKA ……….... 43
DAFTAR TABEL
No. Halaman 1. Data rata-rata lama pemakaian, frekuensi, dan dosis parakuat yang
digunakan petani responden berdasarkan kecamatan .. 20 2. Rata-rata mortalitas dan kategori populasi sintrong dari enam kecamatan
hasil penapisan dengan parakuat pada dosis anjuran 14 HSA …… 21 3. Data mortalitas tertinggi dan terendah hasil penapisan dengan parakuat pada dosis anjuran ………. 22 4. Data selisih mortalitas populasi sintrong CO dengan populasi sintrong dari lahan jagung di Kabupaten Dairi ……… 23
5. Populasi awal, akhir, mortalitas, dan kategori populasi sintrong dari enam kecamatan hasil penapisan dengan parakuat dosis anjuran 14HSA ... 24
6. Analisis hubungan mortalitas populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 dengan waktu pengamatan pada 2 – 14 HSA ………. 27 7. Data nilai log waktu pengamatan dengan transformasi nilai probits
mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ………. 30 8. Persamaan regresi, nilai LT 50; LT25 dan LT10 ……….... 30 9. Mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 14HSA
parakuat ……….. 31 10. Data nilai log dosis parakuat dengan transformasi nilai probit
mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ……… 33 11. Persamaan regresi probit dan nilai LD50 terhadap herbisida
parakuat ... 34 12. Indeks klorofil daun sintrong populasi S, R-C25, R-C27, dan
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Peta Kabupaten Dairi tempat sumber benih gulma sintrong …… 26 2. Hubungan persentasi mortalitas sintrong populasi S, R-C25,
R-C27, dan R-C30 dengan waktu pengamatan pada 2 - 14 HSA …. 30 3. Hubungan rata-rata mortalitas (%) sintrong populasi S, R-C25,
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner identifikasi, dan distribusi gulma resisten pada areal jagung petani respopnden ………. 48 2. Bagan dan pengacakan percobaan tahap pertama dengan Rancangan
Acak Kelompok ………. 49 3. Bagan dan pengacakan percobaan tahap kedua dengan Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak ………. 50 4. Data Petani sampel ……… 51 5. Keadaan populasi gulma sintrong hasil penapisan herbisida parakuat pada
dosis anjuran (304,5 g.ba/ha) ……….……… ……. 52 6. Data mortalitas populasi sintrong 14 HSA parakuat 304,5 g.ba/ha ……. 53
7. Sidik ragam persentasi mortalitas 14 HSA dengan parakuat 304,5 g.ba/ha
(penapisan) ……… 54 8. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 2 HSA setiap
ulangan………... 55 9. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 4 HSA setiap
ulangan ……… 56 10. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 6 HSA setiap
ulangan ………. 57 11. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 8 HSA setiap
ulangan ……….. 58 12. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 10 HSA setiap
ulangan ………..…….. 59 13. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 12 HSA setiap
30. Jumlah mortalitas (%) populasi sintrong 10 HSA berdasarkan dosis 35. Data jumlah populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 yang mati pada
2- 14 HSA (batang) .……… 76 36. Data persentasi mortalitas populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30
berdasarkan waktu pengamatan (HSA) ………. 76 37. Jumlah mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30
berdasarkan perlakuan ..……… 76 41. Sidik ragam rata-rata jumlah klorofil daun populasi S, R-C25,
R-C27, dan R-C30 pada 21 HSA.. ……….. 78 42. Dokumentasi kunjungan dan pengumpulan benih Sintrong dari lapangan