• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peran Perbankan Dalam Menggerakan Sektor Ekonomi Unggulan di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Peran Perbankan Dalam Menggerakan Sektor Ekonomi Unggulan di Sumatera Utara"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Perbankan

Perbankan adalah lembaga keuangan yang berperan sangat vital dalam aktifitas perdagangan internasional serta pembangunan nasional. Istilah perbankan terbentuk dari kata dasar bank yang berasal dari bahasa italia banco yang mempunyai makna bangku atau meja. Pengertian meja dalam hal ini karena pada zaman dulu transaksi penukaran uang pertama kali dilakukan di atas sebuah meja dan kegiatan tersebut lalu timbulah istilah banco. Selanjutnya semakin berkembang bank tidak hanya digunakan sebagai tempat penukaran uang semata, bank difungsikan para pencinta emas dengan menyediakan jasa menyimpan uang emas dan perak untuk tindakan pencurian. Setelah itu bank terus berkembang menjadi tempat menabung, investasi, deposito, peminjaman, dan lain sebagainya. Bank diartikan sebuah lembaga keuangan umum yang didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan, pinjaman, dan menerbitkan uang.

(2)

keuangan karena bank ini merupakan suatu lembaga keuangan tempat penyimpanan dana atau uang dari perusahaan-perusahaan, baik perseorangan maupun lembaga pemerintah dan swasta. Selanjutnya dana atau uang tersebut berproses dengan suatu sistem yang diperlukan, yakni mekanisme pemasukan dana atau uang maupun pengeluarannya berupa kegiatan perkreditan dan jasa dalam ruang lingkup yang cukup luas serta bervariasi diseluruh sektor perekonomian di dalam kehidupan bermasyarakat (Chainur Arrasjid,2011).

Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart,

mengatakan “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat - alat pembayaranya sendiri atau uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun jalan memperoleh alat - alat penukar berupa giral”

Pada dunia ekonomi modern saat ini, dapat dilihat dari semakin maraknya minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan sampai berinvestasi melalui perbankan. Hal ini menyebabkan semakin maraknya dunia perbankan yang dapat dilihat dari tumbuhnya bank - bank swasta baru walaupun pemrintah semakin memperketat regulasi pada dunia perbankan.

Dunia perbankan kini menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan manusia sehari - hari. Jika dulu bank hanya dikenal sebagai tempat menabung atau mencari uang, kini telah berkembang menjadi lembaga untuk meminjam uang dan investasi. Perbankan memiliki peranan yang cukup penting bagi mereka yang menekuni dunia bisnis dalam perekonomian.

(3)

seperti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Sesuai defenisi tersebut, maka sumber dana bank terdiri atas tiga sumber :

1 Dana yang bersumber dari masayarakat

Dana tersebut merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari kegiatan pasifnya, yaitu menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro tabungan dan deposito

2 Dana yang berasal dari bank itu sendiri (Dana Pihak Pertama)

Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana yang diperoleh dari dalam bank. Perolehan dana ini biasanya digunakan apabila bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar. Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :

a Setoran modal dari pemegang saham merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemegang saham baru.

b Cadangan laba merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan.

c Laba bank yang belum dibagi merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham.

3 Dana yang bersumber dari lembaga lain (dana pihak kedua)

(4)

a. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya.

b. Antar bank (call money), biasanya pinjam ini diberikan kepada bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan pinjaman lainnya.

c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh perbankan dari pihak luar negeri.

d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SBPU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.

2.2Peran dan Fungsi Perbankan

(5)

menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman (kredit), dan bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Secara spesifik, bank sangat dibutuhkan dalam pembangunan karena fungsinya yang dapat melaksanakan fungsi intermediasi bagi seluruh pelaku ekonomi yang kelebihan dana (surplus sector), dimana dalam hal ini bank menjadi tempat penyimpanan dana-dana produktif mereka, yang selanjutnya dimanfaatkan perbankan dengan menyalurkannya dalam bentuk kredit guna membiayai berbagai kebutuhan para pelaku ekonomi lainya yang kekurangan dana (deficit sector), baik untuk keperluan konsumsi, modal kerja, dan untuk modal investasi.

Stuart dalam Anonim (2009) mendefinisikan

Bank sebagai badan usaha yang bertujuan untuk memuaskan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau uang yang diperolehnya dari pihak lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Dengan demikian bank merupakan perantara keuangan (financial Intermediaries), sehingga menimbulkan interaksi antara kreditor dan debitur.

Berdasarkan kutipan di tas jelaslah bahwa bank dapat melaksanakan fungsi intermediasi bagi seluruh pelaku ekonomi yang kelebihan dana (surplus sector).

Bank dapat menjadi tempat penyimpanan dana-dana produktif, selanjutnya bank memanfaatkannya dengan menyalurkannya dalam bentuk kredit guna membiayai berbagai kebutuhan para pelaku ekonomi lainya.

Menurut George (2008) :

(6)

perbankan memungkinkan berbagai transaksi keuangan dan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat, aman dan efisien. Kedua, sebagai lembaga intermediasi keuangan, perbankan berperan khusus dalam memobilisasi simpanan masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk kredit dan pembiayaan lain kepada dunia usaha. Ketiga, sebagai lembaga penanaman asset finansial, bank memiliki peran penting dalam pengembangan pasar keuangan, terutama pasar uang domestik dan valuta asing, bank berperan dalam mentransformasikan asset finansial seperti simpanan masyarakat kedalam bentuk finansial asset lain yaitu kredit dan surat-surat berharga yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Sentral.

Dapat disimpulkan bahwa bank sebagai lembaga keuangan memiliki perbedaan dengan lembaga keuangan lainnya yakni fungsi bank sebagai lembaga kepercayaan untuk menghimpun dana masyarakat, sebagai lembaga intemediasi keuangan dan sebagai lembaga penanaman asset financial.

Adapun fungsi bank secara umum adalah sebagai berikut:

1. Penghimpun dana untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

a. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.

b. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.

c. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan.

(7)

masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

3. Pelayan Jasa Bank dalam mengembangkan tugas sebagai “pelayan lalu -lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya. Selain fungsi utama, ada beberapa fungsi perbankan lainnya, antara lain : Berdasarkan Perundang-Undangan Pasal 3 UU No.7 Tahun 1992, yaitu :

1. Bank sebagai penyalur kredit, baik kredit produktif maupun kredit konsumtif. Dana yang digunakan untuk menyalurkan kredit tersebut berasal dari dana pihak ketiga, berupa tabungan, giro dan deposito maupun dana bank itu sendiri.

2. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran.

Bank indonesia (2006), mengategorikan fungsi bank sebagai financial intermediaries ini kedalam tiga hal, pertama, sebagai lembaga yang menghimpun dana ke masyarakat dalam bentuk simpanan, kedua, sebagai bank yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit, ketiga, melancarakan transaksi perdagangan dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembanguan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

(8)

dan agent of Service. 1. Agent of Trust

Fungsi ini menunjukkan bahwa aktivitas intermediasi yang dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa percaya dari masyarakat atau nasabah terhadap kredibilitas dan eksistensi dari masing-masing bank, karena rasa percaya masyarakat tidak akan menitipkan dananya di bank yang bersangkutan. Kepercayaan itu berkaitan dengan masalah keamanan dana masyarakat yang ada di setiap bank. Selain itu aspek kepercayaan itu juga berkaitan dengan kemampuan nasabah untuk membayar kembali pinjaman yang telah diterimanya, baik cicilan bunga maupun pengembalian pokok pinjaman.

2. Agent of Development

Fungsi ini sangat berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi merupakan satu kesatuan yang tak terpisah. Semua kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran, alat kesatuan hitung, dan alat pertukaran. Karena hal ini, maka bank sebagai lembaga keuangan tentu mempunyai peran yang sangat strategis, sehingga dari aspek ini bank berfungsi untuk menjembatani semua kepentingan pelaku ekonomi dalam transaksi ekonomi yang dilakukan.

3. Agent of Service

(9)

maupun jasa nonkeuangan. Sebagai bank, di samping memberikan pelayanan jasa keuangan sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, maka bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti jasa transfer (payment order), jasa kotak pengaman (safety box), jasa penagihan, atau ( inkaso collection) yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city clearing. Maka dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya bank tidak hanya dipahami dalam kedudukannya sebagai lembaga intermediasi semata-mata, tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lainnya. Sedangkan dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan secara umum, yaitu :

1. Pengalihan Aset (asset transmutation)

Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).

2. Transaksi (transaction)

Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank (giro, tabungan, depsito, saham dan sebagainya) merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 3. Likuiditas (liquidity)

(10)

produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.

4. Efisiensi (efficiency)

Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Di sini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi. Selain itu, bank juga disebut sebagai stabilisator moneter yaitu bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun mekanisme Giro Wajib Minimum (GWM), Operasi Pasar terbuka ataupun Kebijakan Diskonto.

(11)

mengalami penurunan, penurunan jumlah bank melalui proses merger atau resionalisasi dalam menigkatkan sinergi dan skala ekonomi. Dalam perekonomian modern sektor perbankan telah dikenal sebagai lembaga keuangan sangat strategis yang mempunyai peran menentukan arah dan perkembangan perekonomian suatu wilayah atau daerah. Fungsi dan peran perbankan dalam pembangunan tersebut tercermin dalam berbagai fungsinya, yang secara umum dikatakan sebagai lembaga keuangan yang dapat menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektifnya kebijakan moneter pemerintah dalam rangka mensejahterakan kehidupan ekonomi masyarakat.

Menurut Marsuki (2006) :

Sektor perbankan dalam kerangka teori dan prakteknya mempunyai fungsi yang beragam, Pertama, sebagai lembaga pencipta uang giral, Kedua, mendukung kelancaran mekanisme transaksi pembayaran yang dilakukan masyarakat, Ketiga, sebagai penghimpun dana simpanan masyarakat, Keempat, melancarkan transaksi international baik barang/jasa maupun transaksi modal, Kelima, sebagai tempat menyimpan barang- barang atau surat berharga masyarakat dan Keenam. membantu melaksanakan jasa - jasa lainya bagi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi Pertama, sebagai lembaga pencipta uang giral, yang timbul karena fungsinya sebagai lembaga yang dapat menerima simpanan giro masyarakat yang dapat ditarik setiap waktu, simpanan masyarakat tersebut dapat dilipatgandakan perbankan dalam bentuk pemberian kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukannya. Saat kejadian tersebut berlangsung maka uang giral sudah tercipta, atau giral dapat pula terjadi karena adanya hak penarikan kredit (credit line) dari nasabah, dimana mereka sebenarnya tidak mempunyai simpanan giro.

(12)

dilakukan masyarakat, dalam bentu kliring, tranfer uang, dan penerimaa setoran - setoran pemberian fasilitas pembayaran tunai.

Ketiga, sebagai penghimpun dana simpanan masyarakat yang kelebihan dana yang dapat terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dalam bentuk simpanan lainnya yang diizinkan, dan dana-dana tersebut didistribusikan dalam bentuk kredit untuk berbagai kepentingan dari para nasabah. Keempat, melancarkan transaksi international baik barang/jasa maupun transaksi modal. Ini dimungkinkan oleh karena dengan adanya perbedaaan - perbedaan penggunaan mata uang, sistem dan waktu dalam bertransaksi international, sehingga keterlibatan perbankan akan dapat mengatasi masalah tersebut dengan mudah.

Kelima, sebagai tempat menyimpan barang- barang atau surat berharga masyarakat agar dapat lebih aman dan terjamin keamanannya.

(13)

2.3 Kredit

2.3.1 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan. Menurut UU No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa “kredit adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan dengan pihak peminjam untuk melunasi utangnya selama jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Defenisi kredit secara umum merupakan pemberian, baik uang, barang, maupun jasa yang dilakukan oleh pihak kreditur, yang didasari dengan unsur kepercayaan kepada debiturnya, serta terdapat kesepakatan antara kreditur dengan debitur, baik mengenai jangka waktu pengembalian barang, jasa dan uang, maupun kesepakatan mengenai balas jasa (bunga) yang diperoleh dari operasi tersebut. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit Menurut Kasmir, (2008) adalah

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang, jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara interen maupun eksteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

b. Kesepakatan

Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing-masing-masing. c. Jangka waktu

(14)

Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka panjang menengah atau jangka panjang.

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun risiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan.

e. Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Pada umumnya pengusaha terutama pengusaha kecil akan kesulitan dalam mengembangkan usahanya sehingga sulit untuk memperoleh keuntungan yang besar, hal ini disebabkan modal yang dimiliki kurang dan terbatas. Hal ini dapat diatasi dengan meminjam kredit kepada bank.

Susilo mengatakan (2010) :

Masalah yang dihadapi masyarakat seperti masyarakat yang bergerak dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama terbatasnya permodalan, UMKM membutuhkan dukungan dari lembaga pembiayaan termasuk perbankan, akan tetapi dari berbagai hasil studi ternyata akses sebagian besar UMKM terhadap perbankan masih terbatas, hal ini terkait dari profil dari debitur-debitur usaha skala mikro yang kurang atau tidak memenuhi persyaratan teknis perbankan.

Terlepas dari profil debitur dan persyaratan teknis perbankan kredit yang diberikan kepada masyarakat sangat berarti. Seperti disebutkan tugas bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukannya.

Kornita (2010) menyebutkan :

(15)

yang berasal dari kredit dapat meningkatkan investasi atau peningkatan usaha pada kegiatan perekonomian dan selanjutnya peningkatan investasi akan meningkatkan kemampuan kerja sehingga terjadi peningkatan distribusi pendapatan masyarakat, peningkatan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang diproduksi perekonomian.

Sebagaimana disebutkan di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat dapat memperoleh kredit dari bank yang dapat digunakan sebagai modal untuk usaha dan industri kecil. Akan tetapi diperoleh kendala sebagaimana yang dikemukakan Sri Susilo dan Anderson (2007), terbatasnya akses pembiayaan industri kecil terhadap perbankan terutama masalah persyaratan administrasi perkreditan dimana pada umumnya industri kecil tidak dapat menyanggupi.Selanjutnya Sri Susilo dan Anderson menyatakan (2007), Bagi industri kecil yang memperoleh fasilitas kredit dari perbankan menyatakan bahwa kredit tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran perbankan dalam hal ini fasilitas kredit yang disediakan perbankan bagi masyarakat sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha.

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Kredit

Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa secara umum kegiatan bank salah satunya adalah menyalurkan dana. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit, Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:

1. Mencari Keuntungan

(16)

sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

2. Membantu Usaha Nasabah

Tujuan lainnya adalah membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.

3. Membantu Pemerintah

Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah: a. Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank. b. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan

usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

d. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya di impor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa negara.

(17)

2.4Sektor Ekonomi

Sektor ekonomi adalah pengelompokan ekonomi menjadi beberapa bagian. Secara tradisional, sektor ekonomi dibagi menurut aktifitas, yaitu sektor primer, skunder, dan tersier. Pada abad ke -20, sektor kuanterner ditambahkan sebagai kelompok baru. Selain menurut aktivitas, sektor ekonomi juga dapat dibagi menurut pelaku. Berdasarkan pengelompokan ini, “sektor ekonomi dibagi menjadi tiga yaitu sektor publik, bisnis, dan sosial” (jones R.Pendlebury.M :2010).

2.4.1 Sektor Primer

Sektor primer adalah sektor ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam secara langsung. Sektor ini mencakup pertanian, kehutanan, perikanan dan pertambangan. Industri sektor primer umumnya merupakan bagian terpenting pada suatu negara berkembang dan menurun tingkat kepentinganya seiring dengan perkembangan negara tersebut menjadi negara maju. Sektor ini meliputi bahan baku dan makanan dasar, yang diterapkan dalam bentuk pertanian, perkebunan, pertambangan, kelautan dan sebagainya.

2.4.2 Sektor Skunder

(18)

2.4.3 Sektor Tersier

Sektor tersier adalah dikenal juga sebagai sektor jasa dan industri yang merupakan sektor ekonomi yang berkaitan dengan pada nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan informasi, daya cipta, organisasi dan koordinasi antar manusia sehingga tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa. Sektor ini meliputi lapangan usaha perdagangan, restoran, hotel, angkutan keuangan, kominikasi, dan jasa-jasa.

Dari ketiga sektor ini sangat menentukan berkembangnya ekonomi di suatu wilayah atau daerah bahkan dalam suatu Negara. Karena ketiga sektor ini akan tidak bisa dihindari dari kegiatan sosial atau masyarakat itu sendiri.

2.5 Sektor Unggulan dan Kriteria Sektor Unggulan

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa sektor ekonomi tidak lepas dari ketiga sektor yang telah disebutkan diatas. Akan tetapi dalam tiap daerah atau wilayah ada sektor tertentu yang dominan dari daerah tersebut yang dapat meningkatkan ekonomi suatu daerah, hal ini biasa disebut sektor unggulan.

Sambodo dalam Ghufron, (2008) menyebutkan :

Sektor unggulan adalah sektor yang keberadaannya pada saat ini telah berperan besar kepada perkembangan perkonomian suatu wilayah, karena mempunyai keunggulan-keunggulan/kriteria. Selanjutnya sektor ini berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi. Hal ini didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah.

Johnson dan Bulyo Budi (2002) menyebutkan :

(19)

1. Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian. Artinya komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran.

2. Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat, baik sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya.

3. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan, maupun aspek-aspek lainnya.

4. Komoditas unggulan daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain, baik dalam hal pasar (konsumen) maupun pemasokan bahan 12 baku (jika bahan baku di daerah sendiri tidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali).

5. Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui inovasi teknologi.

6. Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala produksinya.

7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Begitu komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus memapu menggantikannya.

8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal.

9. Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan, misalkan, dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentif/disentif lainnya.

10. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya dan lingkungan

Jelaslah bahwa komoditas unggulan yang dimiliki setiap daerah merupakan kriteria daerah itu sendiri dan komoditi unggulan ini lebih ditekankan menjadi motor penggerak pembangunan daerah itu sendiri.

2.6Penelitian Terdahulu

(20)

Tabel 2.1

(21)

pertanian, serta kelembagaan yang belum mampu menjadi wadah yang mempermudah petani. Faktor penghambat bagi petani dalam mengakses kredit mengalami beberapa hambatan, seperti pendidikan petani yang rendah membuat

petani sulit mengikuti prosedur yang ditetapkan bank. Petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani juga tidak bisa memperoleh kedit. Selain itu, kurangnya sosialisasi dari pihak perbankan.dan peraturan perbankan yang rumit dipahami oleh petani

Sumber : Penelitian terdahulu

2.7Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam penelitian ini, dimana dengan kerangka konseptual diharapkan penulis akan lebih terarah dan lebih mudah untuk memahami suatu penelitian.

(22)

jasa perusahaan, dan sektor jasa lainya. Namun yang menjadi rumusan masalah di atas, sektor utama dalam membangun perekonomian Sumatera Utara adalah di lihat dari sektor unggulannya. Dengan melihat segala keterbatasan sumber daya masing-masing daerah, maka dalam perencanaan pembangunan tersebut perlu ditentukan sektor-sektor dan subsektor-subsektor ekonomi yang menjadi unggulan dan prioritas pembangunan di Sumatera Utara agar perencanaan pembangunan tersebut dapat lebih terarah.

Berdasarkan pembahasan di atas berkaitan dengan variabel penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh serta konsep pemikiran yang dijadikan dasar dalam penelitian ini di pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Bank Indonesia Sumatera Utara

Bank Perantara dalam Penyaluran kredit

Sektor Ekonomi Unggulan Sumatera Utara Analisis LQ

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

barang dan jasa simbol perayaan Valentine's Day serta sikap remaja di Surabaya terhadap perayaan Valentine's Day Alasan peneliti menetapkan di Surabaya adalah karena

[r]

Pada hari ini Selasa tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pelelangan Jasa Konsultan Perencanaan Gedung

Adapun hasil acara pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) yang telah berlangsung sebagai berikut : Dibuka secara system pukul 11.00 WIB tanggal Lima bulan November

Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dnegan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang

Tabel 4.21 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Citra Merek Produk EIGER di Kota Bandung

dengan baik dan benar termasuk pada kategori baik dengan skor 4, (c) kemampuan siswa dalam menguraikan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata

b. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200 ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari. Jika telah terjadi diuresis dan edema menghilang,