• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesulitan Siswa-siswa SLTP dalam Menyelesaikan Persoalan Geometri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesulitan Siswa-siswa SLTP dalam Menyelesaikan Persoalan Geometri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KESULITAN SISWA-SISWA SLTP DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN GEOMETRI

Oleh: Murdanu

ABSTRAK

Penelitian ini bermaksud mengetahui kesulitan siswa-siswa SLTP dalam menyelesaikan persoalan geometri. Penelitian ini juga bermaksud mengetahui penyebab dan menunjukkan tindakan alternatif untuk mengatasi kesulitan siswa-siswa SLTP dalam menyelesaikan persoalan geometri. Kesulitan yang ingin diketahui berkaitan dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam geometri. Penyebab kesulitan ditinjau dari dalam diri siswa. Asumsi penelitian ini, adalah bahwa subyek penelitian telah mempelajari materi geometri yang dipilih dalam penelitian ini. Materi yang dipilih, yaitu segitiga, segiempat, teorema Pythagoras, kesejajaran, kekongruenan dua segitiga, dan kesebangunan dua segitiga, sesuai dengan yang diajarkan di SLTP.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian dipilih berdasarkan kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan tes diagnostik geometri yang diberikan kepadanya. Data kualitatif dikumpulkan dari dokumentasi, hasil wawancara, dan perilaku siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik.

Hasil analisis menunjukkan, bahwa kesulitan-kesulitan siswa meliputi: kesulitan menginterpretasi informasi dalam soal, kesulitan berbahasa, kesulitan pemahaman konsep dan prinsip dalam geometri, dan kesulitan teknis. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan persoalan geometri berkenaan dengan kelemahan pemahaman konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam geometri. Konsep-konsep dalam geometri yang tidak dikuasai siswa, yaitu diagonal, jarak, tinggi, segiempat, dan luas. Prinsip-prinsip dalam geometri yang tidak dikuasai siswa, yaitu: prinsip pengukuran garis tinggi; prinsip pengukuran jarak antara titik dan ruasgaris (garis), pengukuran jarak antara dua ruasgaris (garis) yang sejajar; prinsip pengukuran diagonal-diagonal segiempat; prinsip perhitungan luas segiempat. Faktor penyebab kesulitan siswa, yang menonjol dari dalam diri siswa, adalah siswa tidak mengingat dan tidak memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip geometri yang pernah dipelajarinya. Faktor lain penyebab kesulitan siswa, yaitu kekurangan variasi latihan persoalan geometri yang mengaitkan semua konsep yang diajarkan kepada siswa. Suatu tindakan alternatif yang diajukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut, yaitu pembenahan pembelajaran teknik penyelesaian soal geometri (matematika), pembenahan materi ajar geometri, dan pemberian variasi latihan persoalan geometri.

Penelitian PASCASARJANA TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister

(2)

ii

AN ANALYSIS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ DIFFICULTIES IN SOLVING GEOMETRIC PROBLEMS

Murdanu

ABSTRAC

This research aims at knowing junior high school students’ difficulties in solving geometric problems. This research aims also at knowing causes factor and showing action alternatively to overcome junior high school students’ difficulties in solving geometric problems. Difficulties on concepts and principles geometry want be knew. The cause factors in student selves are suggested. The research assumption is that the students have learned the subject matter. The subject matters in this research are triangle, quadrilateral, Pythagorean theorem, parallel, triangle congruent, and triangle similarity, taught in junior high school.

A qualitative approach was used in this research. The research subjects were selected by the students’ errors in solving geometric diagnostic tests given to them. Qualitative data were collected from the documentations, by interview, and the behavior of the students. Data analysis was proceeded by descriptive analysis.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Secara umum, perkawinan beda agama sulit untuk dilakukan di Indo- nesia setelah penerapan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Akan tetapi, karena

Hasil penelitian ada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan sumber informasi

Pemerintah melalui Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan membagi hutan berdasarkan fungsi pokoknya menjadi 3 (tiga) jenis hutan, yaitu Hutan Konservasi, Hutan Lindung

Secara parsial, kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas sekolah Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Rek

– Pencapaian tujuan dengan menggunakan input yang sama untuk menghasilkan output yang lebih besar. – Usaha meminimalisir pemborosan sumber daya dalam

I/T Biji sulfida uang sudah terpakai (bila digunakan sbg bahan mentah) 3511e Asam fosfat (dengan kolam penampung) ton P2O5 .... (ii) proses elektrolisa

Hal ini menunjukkan bahwa karakter jumlah buah dan bobot per buah dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi yang berpengaruh langsung terhadap bobot buah per

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan telah dianalisis bahwa peranan kelompok tani melati 1 terhadap kesejahteraan petani telah memberikan peningkatan, terlihat dari