• Tidak ada hasil yang ditemukan

11e770d3d0f0e8e68459303735343330

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "11e770d3d0f0e8e68459303735343330"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.141, 2017 ADMINISTRASI. Manajemen. Kedudukan Keuangan. Bawaslu. Provinsi. DKPP. Ketua. Anggota. Pencabutan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017

TENTANG

KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA DAN ANGGOTA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, KETUA DAN ANGGOTA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

UMUM PROVINSI, DAN KETUA DAN ANGGOTA DEWAN KEHORMATAN

PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 118 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Kedudukan Keuangan Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum, Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan Ketua dan Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(2)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA DAN ANGGOTA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, KETUA DAN ANGGOTA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KETUA DAN ANGGOTA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM.

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

1. Badan Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Bawaslu adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi yang selanjutnya disebut Bawaslu Provinsi adalah badan yang dibentuk oleh Bawaslu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah provinsi. 3. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum yang

selanjutnya disebut DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani pelanggaran kode etik Penyelenggara pemilihan umum dan merupakan satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu.

Pasal 2

Kedudukan keuangan Ketua dan Anggota Bawaslu, Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi, Ketua dan Anggota DKPP terdiri atas:

a. uang kehormatan; dan b. fasilitas.

Pasal 3

(3)

(3) Ketua dan Anggota DKPP diberikan uang kehormatan setiap bulan.

Pasal 4

(1) Uang kehormatan Ketua dan Anggota Bawaslu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) sebesar: a. Ketua : Rp38.799.000,00

b. Anggota : Rp35.987.000,00

(2) Uang kehormatan Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) sebesar: a. Ketua : Rp18.194.000,00

b. Anggota : Rp16.709.000,00

(3) Uang kehormatan Ketua dan Anggota DKPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) sebesar:

a. Ketua : Rp25.866.000,00 b. Anggota : Rp23.991.000,00

Pasal 5

(1) Ketua dan Anggota Bawaslu, Ketua dan Anggota Bawaslu

Provinsi, dan Ketua dan Anggota DKPP dapat diberikan fasilitas berupa biaya perjalanan dinas.

(2) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diberikan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ketua dan Anggota Bawaslu setingkat dengan

standar biaya perjalanan dinas pejabat eselon I;

b. Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi setingkat

dengan standar biaya perjalanan dinas pejabat

eselon II; dan

c. Ketua dan Anggota DKPP setingkat dengan standar

biaya perjalanan dinas pejabat eselon I.

(3) Selain fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Ketua dan Anggota Bawaslu dapat diberikan juga fasilitas

berupa rumah dinas, kendaraan dinas, dan jaminan

kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

(4)

Pasal 6

Uang kehormatan Ketua dan Anggota Bawaslu, Ketua dan

Anggota Bawaslu Provinsi, dan Ketua dan Anggota DKPP

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diberikan sejak

Peraturan Presiden ini diundangkan.

Pasal 7

Uang kehormatan dan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan Pasal 4 ayat (3) tidak diberikan kepada Ketua dan Anggota DKPP yang berasal dari unsur Komisi Pemilihan Umum dan unsur Bawaslu.

Pasal 8

Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan keuangan, uang

kehormatan dan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 sampai dengan Pasal 7 diatur dengan Peraturan menteri

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

keuangan.

Pasal 9

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2013 tentang Kedudukan Keuangan Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 10

(5)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Juli 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2017

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Fikri Zaenuri, biaya operasional, volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang sugnifikan dengan margin

However, some people who have successfully quit smoking by using nicotine replacement therapy (NRT) products such as gums and lozenges are turning out to be addicted to new

Telah dilakukan penelitian tentang “Analisis Peran Institusi Pendidikan Agama Islam Sebagai Dharma Pendidikan Terhadap Pembangunan Pemuda dalam Masyarakat

Tujuan program karantina al-Qur’an adalah siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan semakin baik dan benar serta lancar, dan kemudian menopang prestasi belajar siswa

Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu.Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor.Seluruh opini

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jus buah kersen (Muntingia calabura L.) terhadap gambaran histopatologik ginjal mencit (Mus musculus) strain DDY

Hasil analisis data dari uji coba kelompok kecil diperoleh hasil 85 %, berdasarkan kriteria yang ditetapkan dapat diinterpretasikan bahwa multimedia interaktif

Berdasarkan penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5, kepada ASN di lingkungan Pemerintah Daerah diberikan Tambahan