1 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sektor properti, khususnya
apartemen, sedang berkembang pesat di
Surabaya. Tak kurang 5 apartemen baru siap diluncurkan pada tahun 2010 ini. Hal itu berdampak pada kegiatan konstruksi yang mewujudkan apartemen tersebut. Apartemen tersebut bangunan high rise dimana dalam pelaksanaannya sangat kompleks dan sarat dengan resiko. Semakin rumitnya teknologi yang
digunakan dalam suatu proyek, semakin
tingginya bangunan yang dapat dibangun oleh
engineer, semakin kompleksnya saling
ketergantungan antara yang satu dengan lainnya ditambah variasi-variasi dalam hubungan antara organisasi dan lembaganya, serta bertambahnya peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan dari pemerintah. Risiko-risiko dalam proyek mempunyai karakteristik ketidakpastian, dan sangat bergantung pada seberapa besar kompeks suatu proyek yang dilaksanakan. Semakin besarnya skala suatu proyek maka risiko yang dijumpai akan bertambah dan akan menghambat pelaksanaan bila tidak diantisipasi dengan benar oleh pihak pelaksana
Belum lagi adanya krisis ekonomi beberapa tahun terakhir yang juga berdampak pada sektor konstruksi. Krisis ekonomi ini merupakan salah satu risiko di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Dan risiko sendiri merupakan suatu sebab dan akibat yang mengiringi perjalanan baik buruknya suatu pekerjaan proyek. Dalam setiap detail pekerjaan proyek pembangunan maka akan ada resiko baik besar maupun kecil yang terdapat di dalamnya. Hal ini harus diperhatikan dan diperhitungkan oleh para pelaksana. Untuk menghindari membengkaknya biaya pelaksanaan proyek dan kerugian yang didapat.
Risiko yang terjadi dalam suatu
pekerjaan proyek dapat dibagi 2 sifat yaitu eksternal dan internal. Risiko yang bersifat eksternal adalah faktor-faktor yang terjadi secara umum maupun global dan mempengaruhi
sekitarnya/ diwilayahnya. Untuk itu perlu didentifikasi faktor-faktor resiko yang dominan
mempengaruhi proyek apartemen, besaran
dampak variabel-variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek serta respon resiko yang akan dilakukan untuk resiko dengan frekuensi sering dan dampak yang besar.
.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah :
1. Faktor-faktor risiko apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanan proyek apartemen.
2. Bagaimana besaran dampak variabel-variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek.
3. Respon-respon risiko apa saja yang digunakan untuk mengantisipasi faktor risiko yang berdampak besar dengan frekuensi yang sering dari sudut pandang kontraktor pelaksana.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Memperoleh faktor-faktor risiko yang
berpengaruh dalam proyek- proyek
apartemen di surabaya.
2. Mengetahui besaran dampak faktor-faktor risiko dari frekuensi terjadinya terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek apartemen.
3. Mengetahui metoda penanganan risiko terhadap faktor-faktor risiko yang besar di dalam pekerjaan pelaksanaan proyek pembangunan apartemen dari sudut pandang kontraktor pelaksana.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dimaksudkan agar
pembahasan tidak keluar dari yang telah penyusun tetapkan, sehingga dapat ditarik suatu
alur yang jelas untuk mendapatkan titik solusi masalah.
Adapun batasan masalah yaitu :
1. Pembahasan pengaruh faktor resiko yang terjadi hanya dalam lingkup proyek pembangunan Apartemen.
2. Studi penelitian dilakukan di Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur.
3. Perusahaan kontraktor yang ditinjau
adalah Perusahaan yang sedang
menangani proyek apartemen di Surabaya dan Perusahaan yang pernah menangani proyek apartemen dalam kurun waktu 2008-2009.
4. Tidak membahas estimasi biaya secara menyeluruh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Risiko
2.1.1 Pengertian Risiko
Risiko dapat dimaknai sebagai
ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah
kondisi dimana terdapat kemungkinan
keuntungan/kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama pelaksanaan suatu proyek.
Pengertian risiko dalam konteks proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran
terhadap konsekuensi yang tidak
menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, risiko adalah peluang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kegiatan. Konsep
risiko pada proyek pembangunan dapat
dijelaskan sebagai ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi
yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan
menimbulkan konsekuensi tidak
menguntungkan. Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan
menimbulkan konsekuensi fisik maupun
finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek. (Soemarno,2007)
2.1.2 Risiko dan Ketidakpastian (Risk and
Uncertainty.)
Meskipun risiko memiliki kaitan yang
erat dengan ketidakpastian (uncertainty),
keduanya memiliki perbedaan. Ketidakpastian adalah kondisi dimana terjadi kekurangan pengetahuan, informasi, atau pemahaman tentang suatu keputusan dan konsekuensinya. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, karena ketidakpastian mengakibatkan
keragu-raguan dalam meramalkan kemungkinan
terhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa
mendatang. Semakin tinggi tingkat
ketidakpastian maka semakin tinggi pula risikonya.
2.1.3 Risiko dan Kesempatan (Risk and
Opportunity).
Kejadian di masa yang akan datang tidak dapat diketahui secara pasti. Kejadian ini atau
suatu keluaran/output dari suatu
kegiatan/peristiwa dapat berupa kondisi yang baik atau kondisi yang buruk. Jika yang terjadi adalah kondisi yang baik maka hal tersebut merupakan kesempatan baik (opportunity), namun jika terjadi hal yang buruk maka hal tersebut merupakan risiko.
2.1.4 Risk, Hazard, Peril, dan Losses.
Konsep ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Hazard adalah suatu keadaaan bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya Peril (bencana).
Peril (bencana) adalah suatu
peristiwa/kejadian yang dapat
menimbulkan kerugian (Losses) atau bermacam kerugian.
Losses (kerugian) adalah kondisi negatif yang diderita akibat dari suatu peristiwa yang tidak diharapkan tetapi ternyata terjadi (Soemarno, 2007)
2.2 Manajemen Risiko
2.3.1 Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa risiko
atau bentuk observasi lain) untuk
meminimalisasi konsekuensi buruk yang
mungkin muncul.
2.3.2 Pentingnya Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapat dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial tersebut.
Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat untuk
menghindari/mengurangi besarnya kerugian
yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha. (Soemarno, 2007)
Secara tak langsung manajemen risiko memberikan sumbangan sebagai berikut :
a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara
lebih baik dan pasti sehingga
menambah keyakinan dalam
pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan. b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar
dugaan dan memberikan gambaran tentang akibat negatifnya sehingga
mengurangi ketegangan dan kesalah-pahaman.
c. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.
d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran operasional.
e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan. f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan
ketenangan tenaga kerja dalam bekerja. g. Meningkatkan public-image perusahaan
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
2.3.3 Proses dalam Manajemen Risiko
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi masa yang akan datang. Manajemen risiko memanfaatkan
informasi tersebut untuk memusatkan
perhatian pada masa depan apabila terdapat ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang sesuai untuk mengatasi isu-isu
potensial tersebut dari dampak yang
merugikan.
Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning).
Proses pengembangan dan
dokumentasi strategi dan metode yang
terorganisasi, komprehensif, dan
interaktif, untuk keperluan identifikasi
dan penelusuran isu-isu risiko,
pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko,
serta mengalokasikan sumberdaya
yang memenuhi. 2. Penilaian (assesment).
Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam
mencapai sasaran biaya,
kinerja/performance, dan waktu
3. Penanganan (handling).
Merupakan proses identifikasi,
evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah
risiko, mengontrol risiko, dan
mengalihkan risiko.
4. Pemantauan / monitoring risiko
Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai
dasar dalam penyusunan strategi
penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.
Tabel 2.1 Key Responbilities
Process Tasks
Role Sponsor
District Division Chief for Program
and Project Management Project Manager Assistant Project Manager / Project Manage ment Support Unit
Func tional Manager Task Mana ger Risk management planning S S R S S S Risk identification S S A S R R Qualitative risk analysis R S S S Quantitative risk analysis (Performed only as a part of Value Analysis) A S R R Risk response planning S S R, A S Risk monitoring and control R R R, A S R R Legend :
R = Responsible (bertanggung jawab) S = Support (penyokong) A = Approve (pembenaran)
(Project Risk Management Handbook)
2.4 Jenis Risiko
Untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko perlu diketahui jenis- jenis risiko-risiko dan
pengelompokannya menurut teori-teori.
Berikut ini adalah risiko-risiko dalam bidang usaha bisnis. Risiko-risiko pada bidang usaha bisnis dapat diterapkan pada kegiatan proyek
konstruksi, karena jasa konstruksi juga
merupakan bidang usaha bisnis yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
Secara garis besar berdasarkan sifatnya risiko dikelompokkan menjadi risiko usaha (business risk) atau yang disebut juga sebagai risiko spekulatif, dan risiko murni. Risiko spekulatif adalah risiko yang jika diambil dapat memberikan dua kemungkinan hasil, yaitu kerugian atau keuntungan. Dalam konteks aktivitas proyek, risiko yang dimaksud adalah risiko murni, yaitu risiko yang secara potensial dapat mendatangkan kerugian dalam upaya mencapai sasaran kegiatan.
2.4.1 Risiko-risiko dalam Project of Knowledge (Project Management Institute, PMI)
Berikut ini adalah risiko-risiko yang diidentifikasi menurut PMI, yaitu :
1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi;
- Perubahan peraturan
perundang-undangan & campur tangan
pemerintah.
- Bahaya dari alam (Acts of God)
- Vandalisme (perusakan) dan
Sabotase
- Efek samping yang tidak diharapkan - Kegagalan penyelesaian pekerjaan. 2. Risiko eksternal dapat diprediksi secara
tidak pasti;
- Risiko pasar dan
Perubahan-perubahan besar - Operasional
- Dampak lingkungan - Dampak sosial
- Perubahan nilai tukar mata uang, Inflasi, Perpajakan
- Perubahan suku bunga pinjaman - Ketersediaan material mentah 3. Risiko internal non-teknis;
- Keterlambatan dari jadwal
- Pemberhentian pekerjaan oleh tenaga kerja
- Cost overruns
- Rencana manfaat/benefit proyek - Kemacetan cash flow/arus kas
- Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) 4. Risiko teknis; - Perubahan teknologi Process Tasks Role Sponsor District Division Chief for Program and Project Management Project Manager Assistant Project Manager / Project Manage ment Support Unit Func tional Mana ger Task Mana ger Risk management planning S S R S S S Risk identification S S A S R R Qualitative risk analysis R S S S Quantitative risk analysis (Performed only as a part of Value Analysis) A S R R Risk response planning S S R, A S Risk monitoring and control R R R, A S R R Legend:
? R = Responsible (bertanggung jawab) ? S = Support (penyokong) ? A = Approve (pembenaran)
- Masalah sehubungan dengan kinerja operasional dan pemeliharaan
- Teknologi proyek yang khusus - Perubahan dan penyesuaian;
• Perubahan kondisi proyek secara global/makro
• Masalah sehubungan dengan desain. 5. Risiko legal; - Lisensi - Hak paten - Kegagalan kontrak - Tuntutan hukum - Force Majeure - Kinerja subkontraktor.
Risiko eksternal adalah risiko yang berada di luar proyek dan sudah ada sebelum proyek
dicanangkan dan mempengaruhi jalannya
kegiatan. Risiko internal adalah risiko yang berada di dalam lingkup proyek dan berasal dari
keputusan yang diambil. Risiko internal
merupakan ketidakpastian yang dapat dikontrol oleh pengelola kegiatan.
2.4.2 Risiko-risiko dalam Konteks Bisnis Umum dan Proyek
Risiko-risiko dalam konteks proyek
pembangunan adalah (Soemarno, 2007):
1. Risiko yang dapat diasuransikan
(insurable);
a. Kerusakan langsung pada peralatan dan pelengkapan
- Kebakaran - Kecelakaan
- Kerusakan/kehilangan material,
peralatan, dan perlengkapan
proyek .
b. Kerugian tidak langsung (yang
menyangkut aktivitas pihak ke tiga); - Penggantian peralatan
- Pembuangan reruntuhan/sampah (debris removal)
c. Tanggung jawab hukum; - Desain produk yang buruk - Kesalahan desain
- Tanggung jawab terhadap produk kegiatan pengelolaan
- Kegagalan performance kegiatan. d. Sumberdaya manusia. Contohnya
antara lain:
- Cedera badan pada tenaga kerja - Tidak berfungsinya tenaga kerja
inti
- Biaya penggantian tenaga kerja inti.
2. Risiko-risiko pada tahap konstruksi; a. Tenaga kerja yang tidak terampil
ketersediaan material b. Pemogokan
c. Cuaca
d. Perubahan lingkup pekerjaan
e. Perubahan jadwal pelaksanaan
pekerjaan
f. Persyaratan peraturan perundangan g. Tidak ada sistem kontrol di lokasi
kegiatan
h. Kualitas pekerjaan yang buruk i. Tidak diterimanya pekerjaan oleh
pemberi kerja
j. Perubahan konstruksi yang telah jadi
k. Masalah pada arus kas
l. Keterlambatan pengiriman material.
2.4.3 Risiko-risiko dalam Asuransi
Contructors All Risk (CAR)
Asuransi CAR berfungsi untuk
memberikan perlindungan komprehensif atas proyek konstruksi terhadap risiko kerusakan pada fisik dan material yang diasuransikan serta kerugian yang menimpa pihak ke tiga. Dalam prakteknya standar Asuransi CAR yang digunakan adalah Standar CAR Munich Re yang berasal dari Jerman.
Obyek dan subyek pertanggungan dalam Asuransi CAR adalah:
a. Obyek pertanggungan:
- Proyek teknik sipil (bangunan
transportasi, bangunan air,
bangunan gedung)
- Proyek dengan harga kontrak
pekerjaan sipil lebih dari 50% dari harga kontrak total
( )
[
2
2
]
[
2
( )
2
]
y
y
n
�
x
x
n
y
x
xy
n
∑
−
∑
∑
−
∑
∑
∑
−
∑
- Peralatan dan mesin yang
digunakan untuk pelaksanaan
proyek .
b. Subyek pertanggungan: - Kontraktor utama - Subkontraktor
- Pemilik proyek (Owner).
2.5 Identifikasi Risiko
2.5.1 Fungsi Identifikasi Risiko
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya tahapan dalam manajemen risiko adalah perencanaan, penilaian (identifikasi dan
analisa), penanganan, serta pengawasan.
Rancangan manajemen risiko proyek secara formal adalah dilakukan sebelum proyek dijalankan. Penilaian risiko merupakan tahapan awal dalam program manajemen risiko serta merupakan tahapan paling penting karena mempengaruhi keseluruhan program dalam manajemen risiko. Identifikasi risiko berfungsi untuk mendapatkan area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko yang potensial untuk selanjutnya dianalisa.
2.5.2 Proses Identifikasi Risiko
2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Apabila kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpul informasi telah selesai dibuat, belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data/ informasi. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur
penelitian perlu diuji validitas dan
reliabilitasnya, karena syarat instrumen
penelitian yang baik digunakan untuk mengukur variabel harus memenuhi unsur-unsur akurasi, presisi dan peka.
a. Uji Validitas
Validitas berkaitan dengan pengertian apakah instrumen yang digunakan
untuk mengukur sesuatu dapat
mengukur secara tepat sesuatu yang diukur. Uji Validitas akan menguji apakah item-item pertanyaan dalam kuesioner telah mencerminkan apa yang diteliti atau mampu mengukur variabel dalam penelitian, uji ini dilakukan dengan pendekatan Vadilitas
Konstruks dengan tenik Korelasi
Product Mean.
...(2.1 )
dimana;
Rxy = Koefisien korelasi product antara item dan total skor
n = jumlah responden
x = skor pertanyaan per butir y = skor total
x,y = perkalian skor per butir dengan nilai skor total lainnya.
Valid apabila nilai r > 0,3 dan sebaliknya
akan gugur (tidak valid) jika kurang dari 0,3
(Sugiyono, 1999) b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan
pengertian apakah instrumen yang Identifikasi Analisis dan Penilaian Menentukan Tanggapan Pemantauan dan Pengendalian IDENTIFIKASI • Berdasarkan dampak • Berdasarkan sumber • Berdasarkan sifat - Risiko usaha - Risiko murni • Kuantifikasi • Dimensi / bobot • Kontinjensi • Asuransi • Allowance • Sharing • Defleksi • Pencatatan • Pelaporan • Koreksi Rxy =
−
−
∑
2
2
1
1
t
b
k
k
σ
σ
dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu dapat mengukur sesuatu yang akan diukur tersebut secara konsisten dari
waktu ke waktu. Teknik Uji
Reliabilitas yang dapat digunakan adalah teknik Konsistensi Internal
dengan Metode Stabilitas Alpha
Cronbach, menggunakan coefisien
reliabilitas r.
... (2.2)
dimana;
k = jumlah butir pertanyaan
σb² = varian butir
σt² = varian total skor seluruh butir pertanyaan pada suatu variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah :
- Reliabel jika r > 0,6 - Tidak Reliabel jika r < 0,6
2.4 Scatter Diagram (Diagram Pencar)
Tujuan dibuatnya scatter diagram
(diagram pencar) adalah untuk mengetahui
apakah antara dua variabel mempunyai
hubungan yang saling mempengaruhi atau tidak.
Hubungan antara dua variabel ini
digambarkan/diplot di dalam scatter diagram yang memperlihatkan titik-titik tertentu dimana setiap titik menunjukkan adanya 2 variabel yaitu variabel terikat (dependent variable) dan
variabel bebas (independent variable).
(Rasyad,2002)
Hasil plot scatter diagram berbeda-beda. 3 bentuk perbedaan scatter diagram ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Gambar X dan Y tidak
berhubungan (Rasyad,2002)
Gambar 2.3 Gambar X dan Y berhubungan
tapi tidak linier (negatif) (Rasyad,2002)
Gambar 2.4 Gambar X dan Y berhubungan
dan linier (Positif) (Rasyad,2002)
0 1 x 5 y Umur Pekerja Hari Absen 0 1 x 5 y Jumlah unit Biaya
Rata-rata per unit
0 1 x 5 y Populasi daerah (dlm ribuan) Unit Terjual 1 1 2 1 4 1 5 5 1 6 1 7 1 3 1 1 2 1 3 4 1 5 5 1 6 1 7 1 r =
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data :
1. Data primer
Data primer didapat melalui kuisioner yang disebarkan dan terdiri atas:
- Data umum responden.
Data umum responden ini mencakup tentang karakteristik manager proyek
dan estimator perusahaan secara
umum, seperti: nama dan alamat - Data kondisi perusahaan secara umum.
Informasi tentang proyek apartemen yang pernah ditangani atau sedang dilaksanakan oleh perusahaan jasa konstruksi yang bersangkutan
- Data faktor-faktor resiko.
Data faktor-faktor resiko diperoleh dari studi literatur dan studi pustaka yang dilakukan, dan divalidasi dengan beberapa responden yang kompeten. - Data bentuk besaran dan penanganan
resiko.
Informasi mengenai bentuk
penanganan resiko yang dipergunakan.
2. Data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang dilakukan. Data sekunder ini meliputi :
- Data faktor resiko.
Informasi tentang faktor-faktor resiko
yang diperoleh dari
penelitian-penelitian terdahulu dan
pustaka-pustaka yang membahas tentang
resiko.
- Data proyek-proyek apartemen yang ditinjau.
Data ini meliputi gambar proyek, gambar/foto existing building, gambar
kondisi lingkungan dan kondisi
pelaksanaan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian.
Penelitian ini dilakukan terhadap
Perusahaan Kontaktor yang sedang
melaksanakan proyek pembangunan
apartemen dan yang pernah menangani
proyek apartemen dalam kurun waktu 2008-2009.
b. Sample Penelitian.
Perusahaan Kontraktor yang menjadi sampel penelitian adalah :
1) Proyek Trillium Residence oleh PT. Wijaya Karya
2) Proyek Via and Vue Residence (Ciputra) oleh PT. Adhi Karya 3) Proyek Waterplace Apartement oleh
PT. Waskita Karya
4) Proyek Aston Place Apartement oleh PT. Suara Bangun Permata Indah 5) Proyek Aryaduta Residence (Cito)
oleh PT. Suara Bangun Permata Indah
6) Proyek The Adiwangsa oleh PT. Wijaya Karya
7) Proyek Metropolis Apartement oleh PT. Nusa Raya Cipta
8) Proyek Cosmopolis Apartement oleh PT. Waringin
9) Proyek Apartemen Puncak Permai oleh PT. Wijaya Karya
10) Proyek High Point Apartement oleh PT. Nusa Raya Cipta
11) Proyek UC Apartement oleh PT. Tata Mulia Nusantara Indah
c. Responden.
Responden yang dituju adalah:
Manajer Proyek atau Level yang bertanggungjawab.
3.3 Analisa Data
Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan menjadi acuan dan patokan di dalam menganalisa besaran dampak faktor risiko yang berpengaruh. Untuk memenuhi tujuan penulisan tugas akhir ini, maka data-data yang diperlukan akan diperoleh dan dianalisis dengan langkah sebagai berikut :
1. Pengidentifikasian faktor-faktor risiko.
Dari survey pendahuluan terhadap hasil faktor-faktor risiko yang didapat dari studi literatur dan pustaka yang dilakukan
sebelumnya, maka akan diperoleh
variabel risiko yang relevan dan tidak relevan (tidak terjadi). Faktor-faktor ini
penambahan faktor risiko yang berasal dari pengalaman para responden awal dan tidak tercantum dalam studi literatur. Faktor-faktor risiko yang akan dibawa dalam survei kuisioner 1 akan dianalisa terlebih dahulu dengan asumsi :
bila ada 1 responden saja yang menyatakan suatu faktor risiko relevan atau terjadi maka varibel tersebut akan masuk dalam survei selanjutnya.
2. Analisis besaran dampak dan frekuensi faktor risiko dari sudut pandang biaya dan waktu.
Hasil data yang didapat dari survey dan penyebaran kuisioner 1 akan di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari penyebaran kuisioner 1 dapat dihandalkan dan valid.
- Uji Validitas
Uji Validitas ini akan menggunakan rumus seperti pada persamaan 2.1. - Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas ini akan
menggunakan rumus seperti pada persamaan 2.2.
Pengolahan data selanjutnya untuk mendapatkan besaran dampak dari
faktor-faktor resiko yang terjadi
dilakukan dengan cara scatter diagram. - Scatter Diagram
Tujuan dibuatnya diagram pencar
(Scatter Diagram) adalah untuk
mengetahui apakah antara dua variabel mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi atau tidak (Kume, 1985).
Scatter diagram akan diplot atas : a. Frekuensi terjadinya resiko vs
dampak resiko terhadap waktu. b. Frekuensi terjadinya resiko vs
dampak resiko terhadap biaya. Proses analisis dengan scatter diagram adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor resiko yang
diperoleh besaran rasio nilainya terhadap frekuensi, biaya dan
waktu akan diplot di dalam scatter diagram .
2. Letak Koordinat dari suatu faktor risiko diketahui dari nilai mean yang didapat dari seluruh nilai yang diberikan oleh responden
terhadap suatu faktor atas
frekuensi dengan dampak biaya
dan frekuensi risiko dengan
dampak waktu.
3. Letak Koordinat dari suatu faktor risiko akan diplot terhadap Scatter diagram, yang diperoleh dari
korelasi nilai mean antara
frekuensi risiko dengan dampak waktu dan frekuensi risiko dengan dampak biaya.
3. Analisa Respon Risiko terhadap Risiko-risiko yang terjadi.
Sebelum penelitian terhadap respon risiko yang digunakan, maka dilakukan terlebih dahulu Sharing Risiko.
Sharing Risiko ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu risiko yang diperkirakan ini menjadi tanggung jawab pihak kontraktor atau kah pihak pemilik (Owner). Sharing Risiko ini dilakukan berbarengan dengan survei identifikasi faktor terhadap para responden utama.
Sehingga diperoleh data-data yang
Q2 Q1 Q4 Q3 F re k u en si Dampak waktu / biaya 1 2 3 4 5 2 5 4 3 1
menjadi tanggung jawab pihak kontraktor dan disebarkan kepada para responden utama penelitian.
a. Untuk mempermudah responden
utama dan agar pernyataan terhadap respon risiko lebih terarah, maka 4 opsi respon yang secara garis besar dilakukan didalam manajemen resiko, akan dimisalkan berupa simbol, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tabel Simbol Respon Risiko Opsi Respon Risiko Simbol
Risk Retention (Menerima Risiko) A Risk Reduction (Mengurangi Risiko) B Risk Transfer (Mengalihkan Risiko) C Risk Avoidance (Menghindari Risiko) D
b. Data respon resiko yang didapat akan diklasifikasikan dan dikaji untuk memperoleh bagaimana bentuk respon terhadap berbagai faktor resiko besar yang terjadi.
3.4 Tahapan Penelitian
1. Permasalahan
Permasalahan yang diangkat dalam
penelitian, diambil dari latar belakang dan masalah-masalah yang terjadi di lapangan serta kenyataan yang ada. 2. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan pada pustaka-pustaka yang membahas topik yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan judul dan isi penelitian yaitu risiko pada proyek apartemen.
3. Identifikasi Faktor Risiko.
Identifikasi Faktor Risiko dilakukan dengan cara survey pendahuluan terhadap beberapa responden yang berkompeten. Survei ini dilakukan untuk mengetahui relevan tidaknya suatu variabel dan untuk menambah variabel baru.
4. Perancangan Kuisioner
Perancangan kusioner dilakukan untuk
membantu tercapainya tujuan dan
maksud penelitian dan mengarahkan para responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
5. Penyebaran Kuisioner 1
Kusioner 1 akan disebarkan terhadap para responden utama yaitu para manager proyek (level yang bertanggung jawab) dari sample penelitian. Isi kuisioner 1 adalah faktor-faktor risiko yang telah ditetapkan dan bagaimana besaran dampaknya terhadap waktu dan biaya. 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji Validitas dan Reliabilitas data
bertjuan untuk mengetahui suatu
kevalidan dan kehandalan sutu varibel. 7. Analisis data dan Pembahasan.
Analisis data yang digunakan adalah metode Scatter Diagram. Dengan cara memploting variabel risiko dari sudut pandang frekuesi yang terjadi terhadap waktu proyek dan frekuensi yang terjadi terhadap biaya proyek. Hasil yang di dapat akan diklasifikasi berdasarkan tingkat besaran dan dampak yang diperoleh.
8. Penyebaran Kuisioner 2.
Penyebaran Kuisioner 2 di lakukan terhadap para responden utama dari sample penelitian. Isi kuisoner 2 ini terdiri atas faktor-faktor risiko yang
berdampak besar dan frekuensinya
sering.
9. Respon Risiko.
Respon risiko yang diperoleh dari penyebaran kuisioner 2 akan dikaji dan diklasifikasikan.
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO (Survey Pendahuluan) PERANCANGAN KUISIONER PENYEBARAN KUISIONER 1 (Survey Identifikasi) ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
(Analisis Data dilakukan dengan metoda Scatter diagram)
PENYEBARAN KUISIONER 2
(Survey Respon)
STUDY LITERATUR
UJI VALIDITAS & RELIABILITAS DATA
PERMASALAHAN
RESPON RISIKO
KESIMPULAN DAN SARAN
No. Item Resiko Klasifikasi Sumber Literatur 1 Keterlambatan pekerjaan oleh sub
kontraktor
Resiko Bidang Manajemen (D)
Survei Pendahuluan 2 Kesukaran dalam pemasangan tiang
pancang Site (G)
Survei Pendahuluan 3 Titik pancang yang tidak tepat dan
bermasalah Site (G)
Survei Pendahuluan 4 Adanya tiang pancang yang patah/pecah Site (G) Survei
Pendahuluan 5 Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar
pada saat pemancangan Site (G)
Survei Pendahuluan 6 Putusnya tali selling tower crane Site (G) Survei
Pendahuluan 7 Rusaknya tower crane yang digunakan Site (G) Survei
Pendahuluan 8 Kesalahan pemasangan bekisting dan
perancah Site (G)
Survei Pendahuluan 9 Penyetelan dan penganyaman besi yang
tidak tepat Site (G)
Survei Pendahuluan 10 Pemadatan yang tidak merata pada saat
pengecoran Site (G)
Survei Pendahuluan 11 Terjadi lendutan pada balok struktur Site (G) Survei
Pendahuluan 12 Tidak presisinya kolom struktur Site (G) Survei
Pendahuluan 13 Terjadi patahan pada balok/kolom Site (G) Survei
Pendahuluan 14 Pengeboran yang merusak struktur Site (G) Survei
Pendahuluan 15 Kesalahan pada saat mark up pekerjaan Site (G) Survei
Pendahuluan
No. Item Resiko Klasifikasi Sumber
Literatur
16 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi Site (G) Survei Pendahuluan 17 Adanya perubahan desain Desain dan
Teknologi (H)
Survei Pendahuluan 18 Peraturan safety yang tidak dilaksanakan
di lapangan
Desain dan Teknologi (H)
Survei Pendahuluan 19 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian Desain dan
Teknologi (H)
Survei Pendahuluan
No. Klasifikasi Notasi
1 Resiko Kontraktual A
2 Force Majeure B
3 Resiko Pasar dan Operasional C
4 Resiko Bidang Manajemen D
5 Resiko Bidang Tenaga kerja E
6 Material dan Peralatan F
7 Site G
8 Desain dan Teknologi H
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Survei Penelitian
Survei penelitian identifikasi dan respon risiko ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel risiko yang ada
terhadap jalannya suatu proyek. Untuk
mempermudah penelitian yang dilakukan dan mendapatkan hasil seperti yang diinginkan, survei penelitian identifikasi dan respon risiko ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam 3 tahapan yaitu :
1. Survei Pendahuluan (Awal), 2. Survei Identifikasi (Ke-2) dan 3. Survei Respon (Ke-3).
4.1.1 Survei Pendahuluan/Awal
Tabel 4.1 Profil Responden Survei
Pendahuluan
Golongan Posisi/Pekerjaan Pengalaman bekerja
Jumlah Responden
Kontraktor
Site Manager ± 5 tahun 2 Supervisor ± 3 tahun 1 Quantity Superyor ± 3 tahun 1
Kaum Intelektual Mahasiswa ± 1 - 2,5 tahun 3
Tabel 4.2 Hasil Survei Pendahuluan
4.1.1.1 Variabel-Variabel Risiko
Tabel 4.4 Variabel Risiko Penelitian
No. Item Risiko Sumber Literatur
A Risiko Kontraktual
A1 Ketidak jelasan pasal-pasal dalam kontrak
Project Risk Management Hand Book
A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap Iman Soeharto A3 Perbedaaan intersepsi spesifikasi
antara owner dan kontraktor Iman Soeharto A4 Dokumen-dokumen yang tidak
lengkap Iman Soeharto A5 Keterlambatan pembayaran oleh
owner PT.PP (Persero) A6 Pemutusan kerja sepihak oleh owner Iman Soeharto A7 Perselisihan antara owner dan
kontraktor Iman Soeharto A8 Keterlambatan pembayaran pada
sub-kon melalui sub-kontraktor utama
Project Risk Management Hand Book
A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek
Project Risk Management Hand Book
B Force Majeure
B1 Kebakaran Wideman, Iman Soeharto B2 Banjir Wideman, Iman Soeharto B3 Tanah Longsor Wideman, Iman Soeharto B4 Gempa bumi Wideman, Iman Soeharto B5 Badai Wideman, Iman Soeharto B6 Demonstrasi / huru hara Wideman, Iman Soeharto B7 Perang Wideman, Iman Soeharto B8 Terorisme Wideman, Iman Soeharto B9 Keadaan Cuaca yang tidak menentu Wideman, Iman Soeharto B10 Letusan Gunung Berapi Wideman, Iman Soeharto
C Risiko Pasar dan Operasional
C1 Ketidakstabilan moneter Djojosoedarso C2 Kesulitan pinjaman bank/realisasi
pinjaman Djojosoedarso C3 Tingkat suku bunga yang tinggi Djojosoedarso C4 Inflasi/penurunan nilai mata uang Djojosoedarso C5 Kerusakan selama masa pemeliharaan Djojosoedarso C6 Kebijaksanaan pemerintah yang
meyebabkan terhentinya proyek
Project Risk Management Hand Book
D Risiko Bidang Manajemen
D1 Kesalahan Estimasi Waktu Wideman, Iman Soeharto D2 Kesalahan Estimasi Biaya Wideman, Iman Soeharto D3 Kurangnya kontrol dan koordinasi
dalam tim Wideman, Iman Soeharto D4 Adanya staf yang kurang
berpengalaman Wideman, Iman Soeharto D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam
program yang sudah berjalan PP. No. 29/2000 D6 Ketidakmampuan perencanaan
manajemen proyek Wideman D7
Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon
PT.PP (Persero), Iman Soeharto
D8 Ketidakjelasan tingkat kemajuan Keppres No. 80/2003
No. Item Risiko Sumber Literatur
D Risiko Bidang Manajemen
D1 Kesalahan Estimasi Waktu Wideman, Iman Soeharto D2 Kesalahan Estimasi Biaya Wideman, Iman Soeharto D3 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Wideman, Iman Soeharto D4 Adanya staf yang kurang
berpengalaman Wideman, Iman Soeharto D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam
program yang sudah berjalan PP. No. 29/2000 D6 Ketidakmampuan perencanaan
manajemen proyek Wideman D7
Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon
PT.PP (Persero), Iman Soeharto
D8
Ketidakjelasan tingkat kemajuan disertai dok. foto dari berbagai pek. di lapangan
Keppres No. 80/2003 D9 Tidak lengkapnya laporan harian Iman Soeharto D10 Tingkat disiplin manajemen yang
rendah PMBOK, 2000 D11 Adanya konflik internal dalam jajaran
managemen proyek PMBOK, 2000 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub
kontraktor Survei Pendahuluan D13 Rumitnya masalah perijinan Djojosoedarso D14 Ketidakjelasan msalah jaminan, quaranty dan waranty, asuransi. PP. No. 29/2000
E Resiko Bidang Tenaga kerja
E1 Kekurangan jumlah tenaga kerja Wideman, Iman Soeharto E2 Tenaga kerja yang tidak punya
kemampuan/skill
Project Risk Management Hand Book
E3 Produktivitas tenaga kerja yang
rendah PT.PP (Persero) E4 Terjadinya kecelakaan kerja PMBOK, 2000 E5 Pemogokan tenaga kerja PMBOK, 2001 E6 Permintaan kenaikan upah lembur Djojosoedarso E7 Kenaikan harga material dan tenaga
kerja yang tidak diharapkan PT.PP (Persero)
F Material dan Peralatan
F1 Kenaikan harga material PT.PP (Persero) F2 Keterlambatan material dari supplier PT.PP (Persero) F3 Volume material yang dikirim
jumlahnya tidak tepat PT.PP (Persero) F4 Kekurangn tempat penyimpanan
material PT.PP (Persero) F5 Kekurangn tempat penimbunan
material sisa Djojosoedarso F6 Pencurian terhadap material Djojosoedarso F7 Peralatan yang tidak sesuai dengan
kondisi kerja
Project Risk Management Hand Book
F8
Kerusakan peralatan mesin Project Risk Management Hand Book
No. Item Risiko Sumber Literatur
F2 Keterlambatan material dari supplier PT.PP (Persero) F3 Volume material yang dikirim
jumlahnya tidak tepat PT.PP (Persero) F4 Kekurangn tempat penyimpanan
material PT.PP (Persero) F5 Kekurangn tempat penimbunan
material sisa Djojosoedarso F6 Pencurian terhadap material Djojosoedarso F7 Peralatan yang tidak sesuai dengan
kondisi kerja
Project Risk Management Hand Book
F8
Kerusakan peralatan mesin Project Risk Management Hand Book
G Site
G1 Timbulnya kemacetan di sekitar
lokasi proyek PMBOK, 2000 G2 Kesulitan transportasi alat berat ke
lokasi/akses ke lokasi
Project Risk Management Hand Book
G3 Perbedaan kondisi tanah dasar PT. PP (Persero) G4 Kondisi tanah yang tidak stabil PT. PP (Persero) G5 Kesukaran dalam pemasangan tiang
pancang Survei Pendahuluan G6 Titik pancang yang tidak tepat dan
bermasalah Survei Pendahuluan G7 Meluapnya air tanah Project Risk Management
Hand Book G8 Kerusakan sistem dewatering PT. PP (Persero) G9 Adanya tiang pancang yang
patah/pecah Survei Pendahuluan G10 Penggelapan aset proyek Project Risk Management
Hand Book G11 Kerusakan yang terjadi di daerah
sekitar pada saat pemancangan Survei Pendahuluan G12 Kerusakan pada fasilitas transportasi
di sekitar
Project Risk Management Hand Book
G13 Kesalahan pada survey Project Risk Management Hand Book
G14 Putusnya tali selling tower crane Survei Pendahuluan G15 Rusaknya tower crane yang
digunakan Survei Pendahuluan G16 Gangguan keamanan di lingkungan
proyek Wideman
G17 Kesalahan pemasangan bekisting dan
perancah Survei Pendahuluan G18 Penyetelan dan penganyaman besi
yang tidak tepat Survei Pendahuluan G19 Kualitas material yang tidak sesuai
dengan spek. PT. PP (Persero) G20 Pemadatan yang tidak merata pada
saat pengecoran Survei Pendahuluan G21 Terjadi lendutan pada balok struktur Survei Pendahuluan G22 Tidak presisinya kolom struktur Survei Pendahuluan G23 Terjadi patahan pada balok/kolom Survei Pendahuluan G24 Pengeboran yang merusak struktur Survei Pendahuluan G25 Kesalahan pada saat mark up
pekerjaan Survei Pendahuluan
No. Item Risiko Sumber Literatur
G15 Rusaknya tower crane yg digunakan Survei Pendahuluan G16 Gangguan keamanan di lingkungan
proyek Wideman
G17 Kesalahan pemasangan bekisting dan
perancah Survei Pendahuluan
G18 Penyetelan dan penganyaman besi
yang tidak tepat Survei Pendahuluan G19 Kualitas material yang tidak sesuai
dengan spek. PT. PP (Persero) G20 Pemadatan yang tidak merata pada
saat pengecoran Survei Pendahuluan G21 Terjadi lendutan pada balok struktur Survei Pendahuluan G22 Tidak presisinya kolom struktur Survei Pendahuluan G23 Terjadi patahan pada balok/kolom Survei Pendahuluan G24 Pengeboran yang merusak struktur Survei Pendahuluan G25 Kesalahan pada saat mark up
pekerjaan Survei Pendahuluan
G26 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi Survei Pendahuluan
H Desain dan Teknologi
H1 Penggunaan Desain yang belum teruji PT.PP (Persero), H2 Kesulitan penggunaan teknologi baru Wideman H3 Metoda pelaksanaan yang salah PT. PP (Persero) H4 Keruntuhan struktur Project Risk Management
Hand Book H5 Data desain tidak lengkap Wideman H6 Ketidaktelitian dan ketidaksesuaian
spesifikasi detail desain Wideman H7 Kesalahan dalam melakukan
perhitungan struktur dan analisa
Project Risk Management Hand Book
H8 Kesalahan asumsi-asumsi teknik pada tahap perencanaan
Project Risk Management Hand Book
H9 Konsultan desain tidak mengacu pada standart yang telah ditetapkan
Project Risk Management Hand Book
H10 Keretakan dan kebocoran pada
struktur Djojosoedarso
H11 Adanya perbedaan interprestasi spec
dalam pelaksanaan di lapangan PMBOK, 2000 H12 Adanya perubahan desain Survei Pendahuluan H13 Peraturan safety yang tidak
dilaksanakan di lapangan Survei Pendahuluan H14 Kerumitan pekerjaan akibat
ketinggian Survei Pendahuluan
H15 Pengujian beton yang tidak benar Project Risk Management Hand Book
No. Item Risiko Sumber Literatur
H14 Kerumitan pekerjaan akibat
ketinggian Survei Pendahuluan H15 Pengujian beton yang tidak benar Project Risk Management
Hand Book
4.1.2 Survei Identifikasi (Ke-2)
Survei Identifikasi bertujuan untuk mengetahui seberapa sering suatu variabel risiko muncul (Frekuensi), mengetahui seberapa besar variabel risiko tersebut berpengaruh terhadap jalannya proyek apartemen (Waktu dan Biaya), dan sharing risiko atau pihak yang bertanggung jawab bila suatu item variabel risiko tersebut terjadi (subbab.4.3)
Tabel 4.7 Profil Responden Survei Identifikasi No Keterangan Jumlah responden Persentase (%) 1 Responden 20 100
2 Jenis Kelamin Laki-laki 20 100
Perempuan 0 0 Total 20 100 3 Jabatan Manager Proyek 6 30 Site Manager 7 35 Kepala Managemen (SDM,Konstruksi,Enginering) 7 35 Total 20 100 4 Pengalaman bekerja ± 5 tahun 4 20 > 6 tahun 16 80 Total 20 100
4.1.3 Survei Respon Risiko (Ke-3)
Waktu pelaksanaan survei ke-3 yaitu Survei Respon ini dilaksanakan setelah diketahuinya hasil dari analisis data yang diperoleh dari survei ke-2 (Survei Identifikasi). Hasil dari analisis data survei ke-2 berupa variabel-variabel yang termasuk dalam risiko besar (high rise) beserta pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap risiko tersebut.
Tabel 4.8 Profil Responden Survei Respon Risiko.
No Keterangan Jumlah responden Persentase (%) 1 Responden 13 100 2 Jenis Kelamin Laki-laki 13 100 Perempuan 0 0 Total 13 100 3 Jabatan Manager Proyek 6 46.15 Kepala Managemen (SDM,Teknik,Biaya) 7 53.85 Total 13 100 4 Pengalaman bekerja > 6 tahun 13 100 Total 13 100
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Data yang masuk dari penelitian akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan suatu variabel untuk mengukur instrumen yang dimaksud dan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat instrumen penelitian yang baik, yaitu setiap variabel harus memenuhi unsur-unsur akurasi, presisi dan peka. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software bantu untuk statistik yaitu SPSS.
Tabel 4.10 Uji Validitas Frekuensi Terjadinya
Risiko
No r hitung r tabel Ket
A1 0.5267 0.444 VALID A2 0.4971 0.444 VALID A3 0.6517 0.444 VALID A4 0.7359 0.444 VALID A5 0.6271 0.444 VALID A6 0.5277 0.444 VALID A7 0.5322 0.444 VALID A8 0.5261 0.444 VALID A9 0.5067 0.444 VALID B1 0.5452 0.444 VALID B2 0.5057 0.444 VALID B3 0.549 0.444 VALID B4 0.5741 0.444 VALID B5 0.5741 0.444 VALID B6 0.5649 0.444 VALID B7 0.5741 0.444 VALID B8 0.5741 0.444 VALID B9 0.5451 0.444 VALID B10 0.5741 0.444 VALID C1 0.5256 0.444 VALID C2 0.8232 0.444 VALID C3 0.6995 0.444 VALID C4 0.87 0.444 VALID C5 0.5615 0.444 VALID C6 0.6231 0.444 VALID D1 0.6471 0.444 VALID D2 0.6165 0.444 VALID D3 0.793 0.444 VALID D4 0.6363 0.444 VALID D5 0.6291 0.444 VALID D6 0.5306 0.444 VALID D7 0.8386 0.444 VALID D8 0.8358 0.444 VALID D9 0.5045 0.444 VALID D10 0.4524 0.444 VALID D11 0.9032 0.444 VALID D12 0.5366 0.444 VALID D13 0.6941 0.444 VALID D14 0.7604 0.444 VALID E1 0.632 0.444 VALID E2 0.8263 0.444 VALID E3 0.523 0.444 VALID E4 0.725 0.444 VALID E5 0.5533 0.444 VALID E6 0.6413 0.444 VALID E7 0.5483 0.444 VALID F1 0.7395 0.444 VALID
No r hitung r tabel Ket
D5 0.6291 0.444 VALID D6 0.5306 0.444 VALID D7 0.8386 0.444 VALID D8 0.8358 0.444 VALID D9 0.5045 0.444 VALID D10 0.4524 0.444 VALID D11 0.9032 0.444 VALID D12 0.5366 0.444 VALID D13 0.6941 0.444 VALID D14 0.7604 0.444 VALID E1 0.632 0.444 VALID E2 0.8263 0.444 VALID E3 0.523 0.444 VALID E4 0.725 0.444 VALID E5 0.5533 0.444 VALID E6 0.6413 0.444 VALID E7 0.5483 0.444 VALID F1 0.7395 0.444 VALID F2 0.8441 0.444 VALID F3 0.7908 0.444 VALID F4 0.692 0.444 VALID F5 0.6692 0.444 VALID F6 0.6782 0.444 VALID F7 0.8502 0.444 VALID F8 0.8443 0.444 VALID G1 0.802 0.444 VALID G2 0.856 0.444 VALID G3 0.5415 0.444 VALID G4 0.7785 0.444 VALID G5 0.7394 0.444 VALID G6 0.8118 0.444 VALID G7 0.8682 0.444 VALID G8 0.5655 0.444 VALID G9 0.5092 0.444 VALID G10 0.6531 0.444 VALID G11 0.4977 0.444 VALID G12 0.4988 0.444 VALID G13 0.6919 0.444 VALID G14 0.4836 0.444 VALID G15 0.4612 0.444 VALID G16 0.7425 0.444 VALID G17 0.7445 0.444 VALID G18 0.6047 0.444 VALID G19 0.6291 0.444 VALID
4.3. Analisis Besaran Frekuensi Terhadap Waktu
Data penelitian selanjutnya akan dimasukkan ke dalam diagram pencar (Scatter diagram). Pemplotan di dalam scatter diagram dilakukan berdasarkan korelasi nilai mean antara frekuensi risiko (y) dengan dampak waktu dan frekuensi risiko dengan dampak waktu (x).
Korelasi nilai mean yang dihitung dan diplot selanjutnya, dianalisis besarannya dalam Matriks 5 x 5, untuk mengetahui korelasi variabel tersebut termasuk dalam golongan risiko rendah, sedang atau besar. 5 M M H H H 4 L M H H H 3 L M M H H 2 L L M M M 1 L L L L M 1 2 3 4 5
Klasifikasi besaran variabel dari matriks di atas dikelompokkan sebagai berikut :
1. Score nilai 1 – 4 : Risiko Rendah (Low Risk)
2. Score nilai 5 – 10 : Risiko Menengah (Midlle Risk)
3. Score nilai 11 – 25 : Risiko Besar (High rise)
4.3. Respon Risiko
Respon risiko adalah cara untuk menangulangi dan mengantisipasi bila risiko terjadi. Respon dilakukan untuk mengurangi dampak dari efek dan akibat terjadinya risiko tersebut.
Gambar 4.1 Scatter Diagram antara
Frekuensi Risiko vs Dampak Waktu
Nilai Mean didapatkan dari skor-skor jawaban responden pada suatu variabel. Perkalian Nilai mean antara frekuensi dan waktu menghasilkan nilai korelasi yang akan dimasukkan dalam matriks 5 x 5 untuk mengetahui pengaruh variabel risiko yang dianalisis.
Pembahasan :
Dalam hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi yang dihasilkan antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak waktunya.
Hubungan korelasi ini adalah korelasi positif yaitu semakin sering suatu variabel terjadi maka semakin besar pengaruhnya terhadap waktu proyek.
Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas :
1. Risiko Besar (High Rise) = 9 variabel
2. Risiko Menengah (Middle Rise) = 51 variabel
3. Risiko Kecil (Low Rise) = 35 variabel
Gambar 4.2 Persentase Besaran Variabel
Frekuensi vs Waktu
Dari hasil analisis data yang dilakukan, diketahui variabel-variabel risiko yang masuk dalam klasifikasi besar/High rise (Tabel 4.17). Variabel-varibael risiko besar ini selanjutnya menjadi input data pada Survei Ke-3 yaitu Survei Respon.
Tabel 4.17 Variabel Risiko Besar (High Rise) dari
Korelasi Frekuensi vs Waktu
No. Notasi Item Risiko Besaran Pengaruh
1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap High 2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner High 3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk
pembiayaan proyek High
4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program
yang sudah berjalan High
5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor High
6 D13 Rumitnya masalah perijinan High
7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah High
8 H12 Adanya perubahan desain High
9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian High
4.3. Analisis Besaran Frekuensi terhadap Biaya
Pemplotan nilai mean varibel-variabel risiko ditinjau dari frekuensi terhadap dampak biaya. Nilai mean setiap variabel dihitung dan dikorelasikan antara frekuensi variabel dan dampak biayanya dan diplotkan ke dalam scatter diagram.
Gambar 4.3 Scatter Diagram antara
Frekuensi Risiko vs Dampak Biaya
Perkalian nilai mean antara frekuensi dan biaya menghasilkan besaran nilai korelasi. Besaran nilai ini dimasukkan dalam matriks 5 x 5 untuk mengetahui pengaruh variabel risiko yang dianalisis.
Pembahasan :
Dalam hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi yang dihasilkan antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak biayanya.
Hubungan korelasi ini adalah korelasi positif yaitu semakin sering suatu variabel terjadi maka semakin besar pengaruhnya terhadap biaya proyek.
Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh variabel-variabel risiko yang terdiri atas :
1. Risiko Besar (High Rise) = 9 variabel
2. Risiko Menengah (Middle Rise) = 51 variabel
3. Risiko Kecil (Low Rise) = 35 variabel
(Gambar 4.4) Persentase Besaran Variabel Frekuensi vs Biaya
Dari hasil analisis data yang dilakukan, diketahui variabel-variabel risiko yang masuk dalam klasifikasi besar/High rise (Tabel 4.19). Variabel-varibael risiko besar ini selanjutnya menjadi input data pada Survei Ke-3 yaitu Survei Respon.
Tabel 4.19 Variabel Risiko Besar (High Rise) dari
Korelasi Frekuensi vs Biaya No. Notasi Item Risiko Besaran
Pengaruh
1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap High 2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner High 3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk
pembiayaan proyek High
4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program
yang sudah berjalan High
5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor High
6 D13 Rumitnya masalah perijinan High
7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah High
8 H12 Adanya perubahan desain High
9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian High
4.3. Sharing Risiko
Dalam aplikasinya, risiko yang terjadi tidak hanya membuat kerugian di satu pihak saja, tetapi dapat merugikan kedua belah pihak yang bersangkutan, sehingga kedua-duanya wajib menerima dan bertanggung jawab bersama-sama. Pengkajian data sharing risiko mengadopsi asumsi; pernyataan yang berjumlah 2/3 dari total responden yang menjawab pertanyaan tersebut, dinyatakan absolut.
Beberapa risiko penelitian seperti force majeure atau keadaan memaksa, desain dan tahapan perencanaan merupakan contoh variabel-variabel risiko yang ditanggung bersama-sama antara pihak pelaksana dan pemilik proyek. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel 4.20
Tabel 4.20 Sharing Risiko Kontraktor dan Owner
No Notasi Item Risiko
Sharing Risiko
Owner Kntrktor
1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 2 A3 Perbedaaan intersepsi spesifikasi
antara owner dan kontraktor 3 A7 Perselisihan antara owner dan
kontraktor
4 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek
5 B1 Kebakaran
6 B2 Banjir
7 B3 Tanah Longsor
8 B4 Gempa bumi
9 B5 Badai
10 B6 Demonstrasi / huru hara
11 B7 Perang
12 B8 Terorisme
13 B10 Letusan Gunung Berapi 14 H1 Penggunaan Desain yang belum
teruji
15 H5 Data desain tidak lengkap
16 H6
Ketidaktelitian dan
ketidaksesuaian spesifikasi detail desain
17 H7 Kesalahan dalam melakukan perhitungan struktur dan analisa
18 H9
Konsultan desain tidak mengacu pada standart yang telah ditetapkan
Berkesinambungan dengan hasil analisis data variabel risiko antara frekuensi dengan dampak waktu dan biayanya, dapat diketahui pihak mana saja yang bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang besar (High Rise). Pihak-pihak yang bertanggung jawab ini menjadi acuan pada survei ke-3 yaitu survei respon.
Pihak yang bertanggung jawab terhadap variabel risiko-risiko besar tertuang dalam tabel berikut :
Tabel 4.21 Sharing Risiko Variabel-variabel Risiko
Besar/High Rise
No. Notasi Item Risiko
Besaran Pengaruh
Sharing Risiko Owner Kntrktor
1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap High 2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner High 3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk
pembiayaan proyek High 4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam
program yang sudah berjalan High 5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub
kontraktor High 6 D13 Rumitnya masalah perijinan High 7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah High 8 H12 Adanya perubahan desain High 9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian High
Tabel 4.22 Rekapitulasi Jawaban Survei Respon Risiko
No Notasi Item Risiko
Respon Risiko
A B C D
1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap √ √ √ 2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner √ √ √ 3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek √ √ 4 D5
Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan
√ √ √
5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor √ √ √ 6 D13 Rumitnya masalah perijinan √ √ 7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang
rendah √ √ √
8 H12 Adanya perubahan desain √ √ 9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian √ √ √ √
Dari 117 jawaban reponden mengenai respon yang dilakukan terhadap variabel kategori risiko besar (High rise) diketahui ada 24 jawaban responden memilih menerima risiko (A) yang terjadi, sedangkan 57 jawaban responden memilih untuk mengurangi risiko (B) tersebut, 2 jawaban responden memilih mengalihkan risiko/transfer risiko (C) dan 34 jawaban responden memilih menghindari risiko (D).
Gambar 4.5 Persentase Respon Risko Berpengaruh
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.3. Kesimpulan
Proyek Apartemen adalah proyek High Risk Building dikarenakan kekompleksan yang terkait di dalamnya. Pihak kontraktor yang dijadikan sampling tugas akhir ini dalam membangun dan menangani proyek pembangunan telah memakai dan menggunakan sistem pengendalian mutu untuk mengendalikan dan mengantisipasi risiko yang ada sehingga dapat dikurangi efek dan akibat yang ditimbulkan.
Dalam pengkajian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh beberapa hasil untuk memenuhi maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini:
a. Dari hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak waktu berupa korelasi positif.
Besaran korelasi yang diperoleh
menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas :
4. Risiko Besar (High Risk) = 9 variabel
5. Risiko Menengah (Middle Risk) = 51 variabel
6. Risiko Kecil (Low Risk) =
35 variabel
b. Dari hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak biaya berupa korelasi positif.
Besaran korelasi yang diperoleh
menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas :
4. Risiko Besar (High Risk) =
9 variabel
5. Risiko Menengah (Middle Risk) = 51 variabel
6. Risiko Kecil (Low Risk) =
35 variabel
c. Jawaban responden tentang Respon Risiko terhadap variabel risiko kuisioner
ke-2 ada sebanyak 117jawaban yang terdiri atas: 24 jawaban responden memilih menerima risiko yang terjadi (A), sedangkan 57 jawaban responden
memilih untuk mengurangi risiko
tersebut (B), 2 jawaban responden
memilih mengalihkan risiko/transfer
risiko (C) dan 34 jawaban responden memilih menghindari risiko (D).
4.3. Saran
Penelitian tentang analisa risiko di kemudian hari hendaknya lebih banyak lagi dengan jumlah sampel penelitian yang lebih banyak pula serta adanya penelitian yang lebih lanjut tentang bentuk respon terhadap risiko.