• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi salah satu industri terbesar dan merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi salah satu industri terbesar dan merupakan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pariwisata kini telah menjadi salah satu industri terbesar dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara di dunia. Bagi sebagian negara, sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar dalam penciptaan pendapatan bagi masyarakat dan negara (Pitana, 2005:3).

Indonesia yang terletak di garis katulistiwa memiliki banyak keunggulan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan utnuk kegiatan pariwisata. Indonesia memiliki modal dasar berupa sumber daya alam yang lebih dibandingkan dengan negara lain khususnya di wilayah ASEAN sehingga prospek wisata agro atau dikenal dengan agrowisata dapat dikatakan bagus. Wisata Agro sendiri dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan wisata yang memanfaatkan kegiatan agro (pertanian,perkebunan maupun perikanan) sebagai daya tarik wisata. (Sumodiningrat, 2000:30)

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, provinsi Jawa Timur memiliki lahan pertanian cukup luas yakni 1.126.677 hektar yang hampir seluruhnya dipergunakan untuk produksi tanaman pangan. Dengan luasnya lahan yang mayoritas digunakan untuk lahan tanaman pangan, provinsi Jawa Timur disebut sebagai salah satu lumbung padi nasional, di samping itu pemanfaatan lahan untuk

(2)

investasi di bidang wisata agro masih sangat terbuka, seperti sentra wisata agro pertanian, sentra wisata agro perikanan dan sentra wisata agro peternakan (Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, 2011:9).

Sebagian besar daerah di wilayah provinsi Jawa Timur telah menempatkan pariwisata sebagai salah satu penyangga utama perekonomian, karena setiap daerah mempunyai potensi pariwisata yang memiliki nilai yang kompetitif. Kabupaten Pasuruan yang berada di provinsi Jawa Timur memiliki letak geografis yang strategis karena berada di jalur utama Malang dan Surabaya-Banyuwangi. Posisi segitiga emas ini sangatlah potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan industri, perdagangan dan pariwisata. Kabupaten Pasuruan memiliki objek wisata yang cukup lengkap di Jawa Timur yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta yang meliputi wisata alam, wisata budaya dan religi, wisata minat khusus dan wisata buatan.

Dari sejumlah objek dan daya tarik wisata di wilayah Kabupaten Pasuruan, sektor wisata Agro di kawasan Nongkojajar kecamatan Tutur terbilang memiliki potensi yang cukup besar. Kecamatan Tutur yang memiliki luas 94 km2 terletak pada ketinggian 400-2000 mdpl, tepatnya lereng sebelah barat pegunungan tengger dan merupakan daerah penyangga “Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBS)”. Di kawasan Nongkojajar ini terdapat cukup banyak daya tarik wisata agro salah satunya adalah wisata agro Bhakti Alam. Bhakti Alam merupakan destinasi wisata agro yang masih baru di kabupaten Pasuruan jika dibandingkan dengan destinasi wisata agro lainnya seperti wisata agro bunga

(3)

krisan, wisata agro durian, wisata agro petik apel, dan wisata agro sapi perah yang juga terletak di wilayah kecamatan Tutur.

Wisata agro Bhakti Alam sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut karena merupakan destinasi wisata yang tergolong baru di kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana tingkat persetujuan wisatawan terhadap komponen daya tarik wisata serta motivasi wisatawan mengunjungi wisata agro Bhakti Alam yang terletak di kecamatan Tutur kabupaten Pasuruan sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan destinasi.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Uraian Penjelasan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat persetujuan wisatawan terhadap komponen daya tarik wisata di wisata agro Bhakti Alam di kecamatan Tutur, Nongkojajar, kabupaten Pasuruan?

2. Bagaimana tingkat persetujuan wisatawan terhadap faktor yang memotivasi wisatawan berkunjung ke wisata agro Bhakti Alam di kecamatan Tutur, Nongkojajar, kabupaten Pasuruan?

(4)

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui tingkat persetujuan wisatawan terhadap komponen daya tarik wisata yang terdapat di agro wisata Bhakti Alam.

2. Untuk memperoleh informasi mengenai tingkat persetujuan wisatawan terhadap faktor motivasi wisatawan berkunjung ke wisata agro Bhakti Alam.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dharapkan dapat memberikan kotribusi akademis secara langsung terhadap studi pariwisata khususnya penerapan analisis komponen daya tarik pada wisata agro dan konsep tentang motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata.

2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta mampu menerapkan teori-teori yang pernah didapat selama mengikuti kegiatan akademik khususnya mengenai analisis komponen daya tarik wisata dan motivasi wisatawan berkunjung ke wisata agro Bhakti Alam di kecamatan Tutur, Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan

(5)

b. Bagi pengelola

Manfaat penelitian ini yaitu membuka wacana pengelola mengenai faktor-faktor yang memotivasi wisatawan terhadap komponen destinasi wisata yang ada di wisata agro Bhakti Alam kecamatan Tutur, Nongkojajar kabupaten Pasuruan sehingga nantinya penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi maupun bahan pertimbangan dalam mengembangkan destinasi wisata agar dapat menjadi lebih baik lagi.

c. Bagi instansi pemerintah (dinas pariwisata)

Manfaat penelitian yaitu diharapkan dapat menjadi acuan instansi pemerintah terkait khususnya pemerintah kabupaten Pasuruan dalam menyusun kebijakan yang nantinya dapat mendukung pengembangan potensi pariwisata di daerah.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang membahas mengenai analisis komponen daya tarik wisata dan motivasi wisatawan mengunjungi wisata agro Bhakti Alam di kecamatan Tutur, Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga belum ada tinjauan pustaka yang dijadikan sebagai referensi. Namun, penelitian yang membahas mengenai analisis komponen daya tarik wisata serta mengenai motivasi wisatawan sudah pernah dilakukan.

Beberapa penelitian sebelumnya mengenai analisis komponen daya tarik wisata serta motivasi wisatawan yang menjadi acuan penulis dalam penulisan

(6)

penelitian ini di antaranya: Penelitian yang dilakukan oleh Anang Resdiyadi (2015) yang membahas tentang analisis komponen daya tarik wisata serta strategi pengembangan Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbanagan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan angket kuesioner yang disebarkan kepada responden di lokasi objek wisata dengan teknik random serta melakukan wawancara. Hasil dari penelitian ini berdasarkan 100 responden diketahui bahwa pada komponen aksesibilitas, keterjangkauan lokasi memiliki nilai tertinggi yaitu 69%, kolam renang pada komponen amenitas memiliki nilai tertinggi yaitu 70%, kegiatan outbond pada komponen atraksi memiliki nilai tertinggi yaitu 71% dan pelayanan petugas kolam renang pada komponen pelayanan tambahan memiliki nilai 65%.

Berikutnya, penelitian yang dilakukan oleh Daniel Raditya (2014) yang membahas mengenai motivasi kunjungan wisatawan terhadap agrowisata Merapi Farma Herbal di dusun Sidorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif berdasarkan data kuantitatif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner acak serta wawancara dan observasi langsung di lokasi mengenai motivasi wisatawan yang berkunjung berdasarkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengunjungi agrowisata Merapi Farma Herbal. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motivasi wisatawan untuk berkunjung secara dominan didasari oleh keinginan untuk pemulihan dan pembaharuan jiwa dan diikuti dengan keinginan untuk bebas dari penyakit.

(7)

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Lini Widya Chairunisa (2015) yang membahas mengenai karakteristik dan motivasi penggemar boyband EXO di Yogyakarta yang melakukan perjalanan wisata ke korea selatan dengan studi kasus komunitas EXO-L jogja. Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif dengan metode pengupulan data berupa studi pustaka, observasi dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan motivasi responden (anggota komunitas EXO-L jogja) melakukan perjalanan wisata ke korea selatan. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh responden memiliki karakteristik kepribadian midsentrik dengan pengaruh gaya hidup dari luar serta kombinasi dari pengaruh luar-dalam. Responden berada di kelompok usia remaja dengan latar belakang pendidikan,penghasilan dan siklus keluarga yang hampir sama. Sedangkan motivasi yang dimiliki seluruh responden saat melakukan perjalanan tersebut adalah motivasi fantasi.

F. LANDASAN TEORI

Daerah atau tempat yang dituju oleh wisatawan adalah objek wisata atau lebih dikenal dengan destinasi wisata. Destinasi wisata merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan pariwisata, suatu tempat dapat disebut sebagai sebuah destinasi wisata jika memiliki setidaknya tiga komponen daya tarik wisata. tiga komponen daya tarik wisata dalam dunia pariwisata dikenal dengan istilah 3A yang terdiri dari: Atraksi (Attraction), Fasilitas pendukung (Amenities), Aksesibilitas (Accessibility).

(8)

Atraksi (Attraction) atau dalam istilah yang lain yaitu objek dan daya tarik wisata merupakan komponen yang signifikan dalam mempengaruhi kunjungan wisatawan. Semakin bagus dan menarik sebuah daya tarik wisata maka akan semakin banyak wisatawan yang akan berkunjung sehingga atraksi wisata tersebut akan semakin berkembang. Amenitas (Amenities) atau dapat disebut juga fasilitas dalam pariwisata diartikan secara umum adalah segala macam sarana dan prasaran yang diperlukan wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Dan yang terakhir yaitu aksesibilitas (accessibility) merupakan salah satu komponen daya tarik wisata yang juga mempengaruhi kunjungan wisatawan menuju sebuah destinasi karena diidentikkan dengan kemudahan bergerak dari satu daerah ke daerah lainnya. Komponen aksesibilitas secara umum terdiri atas ketersediaan transportasi dan akses jalan menuju destinasi wisata (Suwena,2010:86). Ketiga komponen daya tarik wisata tersebut akan digunakan untuk mendeskripsikan apa saja komponen yang ada di wisata agro Bhakti Alam sehingga dapat menjawab pertanyaan pertama dari rumusan masalah.

Kotler (1980) menyebutkan bahwa suatu kebutuhan akan menjadi motivasi jika didorong hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai sedangkan motivasi merupakan kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak (Kotler,1980:196). Setiap orang tentu memiliki motivasi tersendiri yang membuat mereka melakukan perjalanan wisata. Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan

(9)

(Gitosudarmono,1997:28). Menurut Sharpley (1994) via Pitana (2005), dari berbagai motivasi yang mendorong seseorang melakukan perjalanan wisata, dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu:

1. Physical or psychological motivation (bersifat fisik atau fisiologis) antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, bersantai, berpartisipasi untuk kegiatan olah raga, dsb.

2. Cultural motivation (motivasi budaya) yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek peninggalan budaya.

3. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi bersifat social) seperti mengunjungi teman dan keluarga (VFR: visiting friends and relatives), menemui mitra kerja, melakukan ziarah, dsb.

4. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi) yaitu adanya fantasi bahwa didaerah lain seseorang bisa lepas dari rutinitas keseharian (Pitana,2005:59). Teori diatas akan digunakan untuk menjawab pertanyaan kedua dalam rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu faktor apa saja yang menjadi motivasi wisatawan untuk berkunjung ke wisata agro Bhakti Alam.

G. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. Kusmayadi (2000) menyebutkan bahwa metode penelitian deskriptif, adalah penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan

(10)

fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat. (Kusmayadi, 2000:29). Setelah penulis mendapatkan data yang lengkap baik melalui studi pustaka, observasi lapangan, kuesioner, serta wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini, maka selanjutnya penulis akan menganalisis dan memaparkan temuan tersebut secara deskriptif.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Interview/wawancara

Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang dapat memberikan data untuk menunjang penelitian, diantaranya adalah wisatawan yang mengunjungi agro wisata Bhakti Alam, dan pihak pengelola.

b. Observasi (pengamatan langsung)1

Observasi dilakukan dengan datang di objek penelitian dan mengamati keadaan objek itu sendiri. Dengan begitu diharapkan penulis dapat memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh. Observasi dilakukan di lokasi penelitian pada bulan Juni dan Juli tahun 2016

1 Observasi deskriptif dilakukan pada tahap eksplorasi umum. Pada tahapan ini peneliti

memperhatikan dan merekam sebanyak mungkin aspek/elemen situasi social, sehingga diperoleh gambaran umum tentang suatu situasi sosial (Kusmayadi,2000:154).

(11)

c. Kuesioner2

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan/memberikan kuesioner kepada wisatawan yang mengunjungi wisata agro Bhakti Alam untuk kemudian diisi dan dikumpulkan kembali sehingga diperoleh data berdasarkan pertanyaan yang telah disusun untuk menjawab rumusan masalah. Kuesioner dibagikan pada pos pemberhentian terakhir kereta wisata dan pada beberapa responden yang ada disekitar wahana permainan.

d. Studi pustaka

Dalam tahapan ini, penulis melakukan rujukan teori maupun data sekunder yang berhubungan dengan objek penelitian. Studi pustaka dilakukan sesuai dengan acuan dalam poses penelitian yang didapat dari buku, internet, maupun jurnal penelitian.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke wisata agro Bhakti Alam, kecamatan Tutur Nongkojajar, Pasuruan. Dalam pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi,1978:76).

2 Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada

responden berupa kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis yang telah disusun

sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian dan jawaban yang diperleh juga dalam bentuk tertulis (Kusmayadi,2000:82-88).

(12)

Adapun anggota sampel yang dipilih dapat mewakili sifat-sifat dari responden dengan mempertimbangkan kriteria tertentu yaitu: responden berusia 16 tahun ke atas, dan mampu menjawab kuesioner yang disediakan. Intensitas sampling ditetapkan berdasarkan data jumlah wisatawan di wisata agro Bhakti Alam dalam tahun seblumnya. Intensitas sampling ditetapkan menggunakan metode perhitungan yang memperhatikan ketelitian dan jumplah populasi yang ada dalam kawasan dan waktu tertentu. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin (Kusmayadi 2004:74).

Rumus : 𝑛 =1+𝑁(𝑒)𝑁 2

Keterangan :

n : ukuran sampel/jumlah responden

N : jumlah populasi (dalam hal ini wisatawan yang berkunjung ke wisata agro Bhakti Alam selama tahun 2015 sebanyak 52.486 wisatawan

e : Tingkat presisi (10%) dihitung sebagai berikut :

𝑛 = 52.486

1 + 52.486(0,1)2

𝑛 = 52.486 525,86

(13)

H. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoretis maupun praktis, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II gambaran umum kawasan Kabupaten Pasuruan khususnya kecamatan Tutur Nongkojajar dan Agrowisata Bhakti Alam yang meliputi letak geografis, luas wilayah, atraksi yang ditawarkan dan fasilitas yang tersedia.

BAB III pembahasan hasil penelitian mengenai Analisis Tingkat Persetujuan Wisatawan Terhadap Komponen Daya tarik Wisata dan Faktor Faktor Yang Memotivasi Wisatawan Berkunjung Ke Wisata Agro Bhakti Alam Di Kecamatan Tutur Nongkojajar Kabupaten Pasuruan

BAB IV penutup berisikan kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan pada BAB III. Saran merupakan masukan yang dapat digunakan sebagai acuan atau sekedar pertimbangan bagi pihak pengelola maupun instansi terkait.

Referensi

Dokumen terkait

Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan menyadari masih terdapat kekurangan dari sisi Praktikan atau sebagai mahasiswa, maka diharapkan bagi mahasiswa yang

Berdasarkan Tabel 7 rata-rata pendapatan bersih yang diperhitungkan per hektar per tahun pada usahatani kakao rakyat dengan pola tanam tumpang sari yang paling

4.2.1 Ada korelasi antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai terhadap jauhnya hasil tendangan bola permainan sepak bola. Semua gerakan yang dilakukan oleh manusia,

Studi kasus dengan ukuran sampel n = 84, dengan peubah respon IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) mahasiswa dan peubah penjelas yaitu peubah Dukungan Sosial Teman Sebaya dan

Hasil Persepsi Nasabah Mengenai Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap minat menabung Secara simultan

dasar (SD), sangat disayangkan pelajaran matematika belum mendapat perhatian yang sepenuhnya dari guru. Ini terbukti, menurut pengamatan penulis, guru jarang

Penelitian ini menggambarkan kajian sebuah model pariwisata daya tarik ekonomi kreatif yaitu unsur wisatawan untuk menikmati rute perjalanan daya tarik wisata dan dihubungkan

Perusahaan yang melakukan strategi diversifikasi produk akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah percaya dengan sebuah produk tersebut dan untuk