• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PT. ABC BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PT. ABC BEKASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI,

DAN BEBAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS

KARYAWAN DI PT. ABC BEKASI

Aris Nur Safitri

1

, Muhammad Sapruwan

2

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

arisnursafitri538@gmail.com

1

; msapruwan@pelitabangsa.ac.id

2

ABSTRAK

Tujuan Penelitian untuk menganalisis Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi, Dan Beban Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan di PT. ABC Bekasi. Hipotesis dalam penelitian ini Budaya Organisasi, Komunikasi, Dan Beban Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan baik secara simultan maupun parsial. Dengan menggunakan Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan aplikasi program SPSS 21. Sampel populasi dalam penelitian ini sebanyak 67 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik statistik seperti Uji Validitas, Reliabilitas dan Regresi Berganda dengan Hipotesis Uji T (Parsial) dan Uji F (Simultan). Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa budaya organisasi, komunikasi dan Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan.

Kata kunci : citra merek, diferensiasi produk, keputusan pembelian, persepsi kualitas

PENDAHULUAN

Teknologi dan fitur pada smartphone telah Menurut Eddy Sutrisno (2016) produktivitas ialah keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan yang intinya mengarah pada tujuan yang sama. Menurut Sinugan (2014) produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk mrnyediakan lebih banyak barang dan jasa yang akan di gunakan oleh banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang semakin sedikit. Penulis memilih PT. ABC sebagai obyek penelitian dikarenakan perusahaan tersebut mengalami target output hasil produksi coil baja yang tidak tercapai selama enam bulan terakhir yaitu bulan Juli sampai Desember 2020 yang diduga dari menurunnya produktivitas yang belum diteliti kebenarannya.

Perusahaan baja untuk rangka otomotif jenis galvanize steel sheet ini sangat bergantung kepada sumber daya manusia yang ada. PT. ABC berlokasi di Jalan Aru Blok F Kawasan Industri MM2100, Sukasejati, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. PT. ABC merupakan perusahaan yang memanfaatkan teknologi kelas dunia untuk merespon tuntutan yang berkembang dari industri mobil di pasar Asia untuk pengadaan produk yang semakin canggih, dan untuk

berkontribusi pada pengembangan industri baja ini akan memproduksi lembaran baja galvanis berupa gulungan coil yang akan digunakan untuk industri otomotif.

Seiring dengan banyaknya permasalahan yang timbul di area kerja yang salah satunya terlihat dari target output hasil produksi coil baja yang tidak tercapai selama enam bulan terakhir yaitu bulan Juli sampai Desember 2020.

Gambar 1. 1 Diagram Batang Output Produksi Coil Jul-Des 2020 Sumber: Data Primer PT ABC Bekasi Dapat dilihat dari data output produksi coil baja PT.ABC Bekasi yang tidak tercapai target selama enam bulan terakhir yaitu bulan Juli sampai Desember 2020, untuk itu penulis menduga adanya masalah pada produktivitas karyawan yang belum diteliti kebenarannya. Untuk itu penulis tertarik meneliti mengenai

(2)

produktivitas karyawan pada PT ABC Bekasi. Dari produktivitas tersebut memiliki beberapa faktor seperti Budaya Organisasi yang penerapannya kurang diperusahaan. Baron dalam Reza Amelia (2014) menyatakan “Budaya organisasi sebagai sistem kognitif yang terdiri dari keadaan pikiran, nilai, standar perilaku, dan keinginan yang dimiliki bersama oleh individu- individu organisasi”. Menurut Robbins dan Judge dalamTaurisa dan Ratnawati (2012), “Budaya organisasi dapat menjadi kerangka kerja implikasi bersama yang dimiliki oleh individu yang mengakui organisasi dari organisasi lain. Budaya organisasi berbicara kepada pemahaman bersama dari individu-individu organisasi”.

Budaya Sarah Lisa (Sapa dengan ramah dan Lihat sampah ambil) yang dimaksud adalah “sapa dengan ramah” (ketika berpapasan dengan rekan kerja saling menyapa dan mengingatkan keselamatan kerja dengan cara mengucapkan selamat dan mengacungkan kedua jari keatas) dan Lisa “lihat sampah ambil” bukan hanya sampah yang ada diarea perusahaan tetapi bisa termasuk segala keadaan yang tidak sesuai dengan kondisi normal seperti mesin yang rusak dan area kerja yang tidak aman atau berpotensi bahaya, itu semua termasuk budaya Sarah Lisa

Perusahaan menerapkan Budaya Sarah Lisa (Sapa dengan ramah dan Lihat sampah ambil) tidak berjalan lancar, semua itu terus di sosialisasikan agar dapat menjadi solusi untuk membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja guna meningkatkan output produksi yang dapat dipengaruhi dari peningkatan produktifitas karyawan. Kemudian faktor Komunikasi yang Menurut Handoko (2011), “komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain”. Menurut Colquit, LePine dan Wesson yang dikutip oleh Wibowo (2013) mengatakan bahwa “komunikasi adalah proses dengan mana informasi dan arti atau makna ditransfer dari sender kepada receiver. Proses komunikasi HoRenSo yang ada dalam PT. ABC, HoRenSo merupakan budaya komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan Jepang.

Komunikasi HoRenSo dianggap sebagai salah satu kunci sukses bisnis perusahaan-perusahaan Jepang yang sangat memperhatikan sekali proses untuk mencapai target atau sasaran serta menitik beratkan

keberhasilan pada kerja sama tim. Budaya komunikasi ini berdiri di atas 3 pilar utama yang senantiasa dilakukan yaitu Houkoku (melaporkan), Renraku (menginformasikan), Soudan (mengkonsultasikan). dengan penerapan komunikasi HoRenSo Kenyamanan dalam bekerja dapat meningkatkan produktivitas seorang karyawan. Kenyamanan dalam bekerja juga dapat meningkatkan semangat dan keagresifan dalam bekerja. Budaya organisasi yang demikian juga dapat membuat proses komunikasi yang ada didalam organisasi menjadi lebih baik dan lebih kekeluargaan.

Selain budaya organisasi dan komunikasi faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah beban kerja, beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Rini dan Oki sebagaimana mengutip pendapat Widyanti dkk (2018) mendefinisikan beban kerja sebagai perbedaan antara kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi daripada tuntutan pekerjaan, akan muncul perasaan bosan. Namun sebaliknya jika kemampuan pekerja lebih rendah daripada tuntutan pekerjaan maka akan muncul kelelahan yang lebih. Beban kerja merupakan sekumpulan tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada seorang pegawai atau unit organisasi agar dikerjakan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Munandar (2014) menyatakan beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja. Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, komunikasi dan beban kerja yang ada pada PT. ABC. Peneliti mengambil judul Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi dan Beban Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan PT. ABC.

Penelitian ini berusaha menghubungkan model penelitian dengan cara menganalisis pengaruh budaya organisasi, komunikasi, dan beban kerja terhadap produktivitas karyawan PT. ABC.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA DAN

HIPOTESIS

Menurut Gamage (2015) mengatakan bahwa produktivitas karyawan adalah ukuran efisiensi karyawan dalam mengubah input menjadi output yang bermanfaat. Produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari bagaimana karyawan menghasilkan suatu pekerjaan yang dapat meningkatkan laba perusahaan dengan seefisien mungkin. Menurut Anoraga yang dikutip oleh Dewi (2014) menyatakan bahwa produktivitas kerja dapat menghasilkan lebih banyak, dan berkualitas lebih baik, dengan usaha yang sama.

Menurut Irham Fahmi (2012) rasio produktivitas terbagi menjadi dua, yaitu produktivitas total dan produktivitas parsial. Produktivitas total adalah perbandingan terhadap keseluruhan keluaran dari organisasi dengan pemasukan yang diterima. Sedangkan produktivitas parsial yaitu perbandingan terhadap keseluruhan keluaran dari organisasi dengan kelompok tertentu dari pemasukan yang ada.

Kondisi Produktivitas yang ada di PT ABC Bekasi diduga mengalami penurunan dikarenakan target produksi selama enam bulan yaitu bulan Juli sampai Desember 2020 tidak mencapai target yang disebabkn oleh beberapa faktor diantaranya budaya organisai, komunikasi dan beban kerja.

Menurut Daniel dalam buku Mulyadi (2015) budaya organisasi merupakan kekuatan dan potensi yang dimiliki suatu organisasi untuk melakukan koordinasi dan control terhadap perilaku anggota organisasi. Sehingga kuatnya suatu budaya organisasi yang baik, akan berpengaruh makin meningkatkan mutu informasi serta koordinasi perilaku. Variabel budaya kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja, hal ini berarti bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah dengan meningkatkan budaya kerja.

Menurut Edgar H. Schein dalam jurnal Wiwik Yuswani (2016). Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan atau diwariskan kepada anggota - anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan

merasakan terkait dengan masalah - masalah yang terjadi. Menurut Sedarmayanti (2014) mendifinisikan budaya organisasi adalah sebuah keyakinan, sikap, dan nilai yang umumnya dimiliki, yang timbul dalam organisasi, dikemukakan dengan lebih sederhana, budaya adalah cara kita melakukan sesuatu disini.

Robbins dalam Edison dkk (2016), menyatakan bahwa indikator-indikator untuk mengukur budaya organisasi dalam penelitian ini, yaitu Inovasi dan pengambilan resiko, erhatian ke hal yang rinci atau detail, orientasi hasil, orientasi tim, keagresifan, kemantapan / stabilitas.

Menurut Priansadan Garnida (2013) berpendapat bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai yang dikembangkan dan berlaku dalam suatu organisasi, yang menjadikan ciri khas sebagai sebuah organisasi. Budaya Organisasi yang diterapkan diperusahaan adalah Budaya Sarah Lisa (Sapa dengan ramah dan Lihat sampah ambil) Budaya Sarah Lisa (Sapa dengan ramah dan Lihat sampah ambil) yang dimaksud adalah “sapa dengan ramah” (ketika berpapasan dengan rekan kerja saling menyapa dan mengingatkan keselamatan kerja dengan cara mengucapkan selamat dan mengacungkan kedua jari keatas) dan Lisa “lihat sampah ambil” bukan hanya sampah yang ada diarea perusahaan tetapi bisa termasuk segala keadaan yang tidak sesuai dengan kondisi normal seperti mesin yang rusak dan area kerja yang tidak aman atau berpotensi bahaya, itu semua termasuk budaya Sarah Lisa, Semua aspek tersebut secara tidak langsung mempenaruhi produktivitas karyawan.

Menurut Handoko (2011), “komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain”. Menurut Colquit, LePine dan Wesson yang dikutip oleh Wibowo (2013) mengatakan bahwa “komunikasi adalah proses dengan mana informasi dan arti atau makna ditransfer dari sender kepada receiver”. Menurut Kreitner dan Kinicki komunikasi adalah pertukaran informasi antara sender dan receiver dan menarik kesimpulan sebagai persepsi tentang makna sesuatu antara individual yang terlibat. Juga dikatakan sebagai pertukaran interpersonal dari informasi dan pengertian (dalam Wibowo, 2013).

(4)

Menurut Suratno AW (dalam Sumaki, dkk., 2015) beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat komunikasi organisasi yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, tindakan.

Komunikasi HoRenSo yang ada dalam PT. ABC, HoRenSo merupakan budaya komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Budaya komunikasi ini berdiri di atas 3 pilar utama yang senantiasa dilakukan yaitu Houkoku (melaporkan), Renraku (menginformasikan), Soudan (mengkonsultasikan). Dengan penerapan komunikasi HoRenSo Kenyamanan dalam bekerja dapat meningkatkan produktivitas seorang karyawan. Kenyamanan dalam bekerja juga dapat meningkatkan semangat dan keagresifan dalam bekerja. Budaya organisasi yang demikian juga dapat membuat proses komunikasi yang ada didalam organisasi menjadi lebih baik dan lebih kekeluargaan.

Menurut Danang Sunyoto (2012) Beban kerja adalah beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya.

Beban kerja menurut Meshkati (2011) dalam jurnal encep saefullah (2017) dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan fisik, maka masingmasing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan terjadi overstress, sebaliknya intensitas pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa bosan dan kejenuhan atau understress.

Dalam penelitian ini indikator beban kerja yang digunakan mengadopsi dari indikator beban kerja yang dikemukakan oleh Putra (2012), antara lain target yang harus dicapai kondisi pekerjaan standar pekerjaan.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1 : Adanya pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC

Hipotesis 2 : Adanya pengaruh Komunikasi terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC

Hipotesis 3 : adanya pengaruh beban kerja terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC.

Hipotesis 4 : adanya pengaruh budaya organisasi, komunikasi dan beban kerja terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC.

Gambar 1. Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research tipe kausal yang berupaya menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Karyawan PT ABC Bekasi dengan jumlah populasi total 200 orang untuk besaran atau ukuran sampel pada penelitian ini sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Sampel yang diambil berdasarkan teknik probability sampling dengan rumus slovin dan diperoleh jumlah sampel sebanyak

Kuesioner penelitian berupa kuesioner online yang disebar di social media dan aplikasi whatsapp dalam bentuk googleform.

Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal

𝐻𝐻

3

𝐻𝐻

1

𝐻𝐻

2

𝐻𝐻

4 Budaya Organisasi (𝑿𝑿𝟏𝟏) Komunikasi (X2) Beban Kerja (X3) Produktivitas Karyawan (Y)

(5)

atau sering disebut Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.

Analisis reliabilitas mengukur konsistensi item pertaanyaan penelitian dalam bentuk skala dan stabilitas pengukuran dari setiap dimensiUji validitas digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.

Uji Reliabilitas adalah derajat konsintensi dan stabilitas data atau temuan, Sugiyono (2018). Data yang tidak reliabel, tidak dapat di proses lebih lanjut karena akan menghasilkan kesimpulan yang biasa. Jika nilai Cronbach Appha α > 0,60 maka reliabel dan jika nilai Cronbach Appha α < 0,60 maka tidak reliabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbrach’s Nilai

Alpha N of Item Keterangan Budaya

Organisasi 0,796 6 Reliabel Komunikasi 0,798 6 Reliabel Beban Kerja 0,824 6 Reliabel Produktivitas

Karyawan 0,864 6 Reliabel

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Komunikasi

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Beban Kerja

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Produktivitas Karyawan

Tabel 6. Ringkasan Uji Hipotesis Kode Uraian Hipotesis Signifikansi Kesimpulan

H

1 Adanya pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC 0,014 Diterima

H

2 Adanya pengaruh Komunikasi terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC 0,002 Diterima

H

3 Adanya pengaruh Beban Kerja Produktivitas karyawan di PT. ABC 0,011 Diterima

H

4 Adanya pengaruh budaya organisasi, komunikasi dan beban kerja terhadap Produktivitas karyawan di PT. ABC. 0,000 Diterima

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

X1.1 0,642 0,244 VALID X1.2 0,508 0,244 VALID X1.3 0,577 0,244 VALID X1.4 0,618 0,244 VALID X1.5 0,54 0,244 VALID X1.6 0,425 0,244 VALID Budaya Organisasi

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

X2.1 0,64 0,244 VALID X2.2 0,399 0,244 VALID X2.3 0,599 0,244 VALID X2.4 0,575 0,244 VALID X2.5 0,513 0,244 VALID X2.6 0,638 0,244 VALID Komunikasi

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

X3.1 0,558 0,244 VALID X3.2 0,702 0,244 VALID X3.3 0,667 0,244 VALID X3.4 0,656 0,244 VALID X3.5 0,418 0,244 VALID X3.6 0,617 0,244 VALID Beban Kerja

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Y1 0,615 0,244 VALID Y2 0,603 0,244 VALID Y3 0,813 0,244 VALID Y4 0,641 0,244 VALID Y5 0,695 0,244 VALID Y6 0,604 0,244 VALID Produktivitas Karyawan

(6)

Pembahasan

1. Pengaruh Budaya Organisasi

Terhadap Produktivitas Karyawan

Hasil pengujian hipotesis pertama terbukti secara empiris budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan dengan besarnya pengaruh koefisien regresi sebesar 0,229. Hasil ini menunjukkan budaya organisasi yang membentuk sistem nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi atau norma-norma yang telah lama berlaku yang berlangsung di dalam organisasi serta dapat menjadi kesepakatan bersama untuk diikuti oleh seluruh karyawan dalam upaya menggerakkan tugas dan fungsi organisasi sesuai dengan aturan dan nilai-nilai yang terbentuk dalam organisasi.

Arah prediksi positif pada koefisien regresi menunjukkan budaya organisasi berpengaruhi positif dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini sesuai dengan Mckenna (2006) yang menjelaskan dalam budaya organisasi dapat ditentukan oleh hubungan antar manusia dengan manusia, kerjasama, dan penampilan karyawan.

Temuan penelitian hubungan antarkaryawan di PT. ABC Bekasi menunjukkan adanya karyawan untuk membudayakan prinsip sapa dengan ramah dalam melaksanakan pekerjaan. Karena itu, hubungan atasan dan bawahan dan hubungan bawahan dan bawahan dapat berlangsung sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan kerja. Pekerjaan diselesaikan dengan tanggung jawab yang dilakukan secara bersama-sama atau tim yang menunjukkan adanya kerjasama antar karyawan serta kontribusi tenaga maupun pikiran karyawan dibutuhkan dalam menghadapai masalah-masalah yang menjadi hambatan dalam melaksanakan pekerjaan.

Budaya organisasi PT. ABC Bekasi berdasarkan temuan penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif pada penampilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan karena menunjukkan suatu identitas perusahaan serta dapat membedakan bagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan-karyawan di PT. ABC Bekasi. Penampilan karyawan dari atribut pakaian yang terstandarisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi upaya yang dapat

meningkatkan produktivitas karyawan karena selain dapat melindungi tugas yang dijalankan serta dapat menjelaskan tugas dan tanggungjawab pekerjaan.

Temuan hasil penelitian yang menunjukan terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan sejalan dengan hasil penelitian Suswadi & Wasiman (2020), Jayanti (2018), dan Pratiwi & Prabowo (2019).

2. Pengaruh Komunikasi Terhadap

Produktivitas Karyawan

Hasil pengujian hipotesis kedua pertama terbukti secara empiris komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan dengan besarnya pengaruh koefisien regresi sebesar 0,362. Hasil ini menunjukkan komunikasi yang menunjukkan adanya proses penyampaian informasi kepada kedua belah pihak sehingga adanya respon umpan balik dari penerima informasi karena adanya penerimaan pesan yang disampaikan dalam lingkungan organisasi sehingga seluruh karyawan memahami informasi yang diterimanya dalam menjalankan pekerjaan.

Arah prediksi positif pada koefisien regresi menunjukkan komunikasi berpengaruhi positif dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini sesuai dengan Suratno AW (dalam Sumaki, et al., 2015) yang menjelaskan dalam komunikasi terdapat pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan tindakan.

Temuan penelitian menunjukkan pemahaman instruksi yang baik dari atasan membuat semangat karyawan dalam bekerja sehingga adanya pemahaman karyawan untuk bekerja dengan cepat sesuai dengan instruksi yang diterima karyawan tersebut. Kemudian dukungan komunikasi yang fleksibel dan menyenangkan membuat semangat parakaryawan dalam melaksanakan perintah atasan, karena karyawan tidak segan-segan untuk bertanya jika dalam melaksanakan proses pekerjaan ditemui hambatan. Hal inilah akan menambah semangat karyawan untuk bekerja. Selain itu, dengan terciptanya komunikasi intens yang lakukan dengan antar karyawan, membuat hubungan kerja semakin baik.

Temuan hasil penelitian yang menunjukan terdapat pengaruh positif dan

(7)

signifikan komunikasi terhadap produktivitas karyawan sejalan dengan hasil penelitian Syarif & Saadah (2017), Maulida (2019), dan Pudjiastuti (2016).

3. Pengaruh Beban Kerja Terhadap

Produktivitas Karyawan

Hasil pengujian hipotesis ketiga terbukti secara empiris beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan dengan besarnya pengaruh koefisien regresi sebesar 0,283. Hasil ini menunjukkan beban kerja karyawan yang berlangsung di PT ABC Bekasi menunjukkan adanya sejumlah pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

Arah prediksi positif pada koefisien regresi menunjukkan beban kerja berpengaruh positif dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini sesuai dengan Putra (2012) yang menjelaskan pada beban kerja karyawan ditentukan target yang harus dicapai, kondisi pekerjaan, dan standar pekerjaan.

Temuan penelitian pada target yang harus dicapai oleh karyawan sesuai dengan target kerja perusahaan yang dapat dinilai dari kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan serta jumlah karyawan yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, karena dengan adanya kesesusaian tersebut target kerja karyawan dapat diselesaikan dengan tepat waktu namun dapat memenuhi standar-standar kualitas yang menjadi ukuran perusahaan. Selain itu, untuk mengurangi beban kerja karyawan pada penyediaan fasilitas kerja dapat mendukung upaya kerja karyawan dalam menyelesaikan suatu produk di PT ABC.

Temuan hasil penelitian yang menunjukan terdapat pengaruh positif dan signifikan beban kerja terhadap produktivitas karyawan sejalan dengan hasil penelitian Hasibuan (2018), dan Saefulah et al., (2017). Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Chandra & Adriansyah (2017) beban kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja. Perbedaan hasil temuan penelitian ini karena penelitian Chandra & Adriansyah (2017) menggunakan variabel kinerja sedangkan peneliti menggunakan variabel produktivitas karyawan.

4. Pengaruh Budaya Organisasi,

Komunikasi, Beban Kerja Secara Simultan Terhadap Produktivitas Karyawan

Hasil pengujian hipotesis keempat terbukti secara empiris budaya organisasi, komunikasi, beban kerja secara simultan terhadap produktivitas karyawan dengan besarnya pengaruh Adjusted R Square secara simultan sebesar 0,690 atau 69%. Hasil ini menunjukkan produktivitas karyawan PT ABC menunjukkan hasil pekerjaan pegawai dari kemampuan yang dimiliki untuk menghasilkan hasil pekerjaan sesuai dengan standar kerja dan waktu penyelesaian pekerjaan sehingga bermanfaat bagi perusahaan.

Arah prediksi positif pada Adjusted R Square secara simultan menunjukkan budaya organisasi, komunikasi, beban kerja secara simultan berpengaruhi positif dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini sesuai dengan Sutrisno (2011) yang menjelaskan pada produktivitas karyawan ditentukan dari kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi.

Temuan penelitian pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya didukung dari bukti sertifikat yang menunjukkan adanya kemampuan karyawan yang telah memahami pekerjaannya sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Adanya pengetahuan dan kemampuan tersebut dapat mendukung kualitas kerja karyawan dalam menghasilkan produk perusahaan sesuai dengan standar kualitas produk sehingga secara kualitas dan kuantitas pekerjaan yang diselesaikan karyawan dapat diterima.

Untuk mendukung mendukung produktivitas kerja karyawan, semangat kerja karyawan dapat mempercepat pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini karena beban kerja yang diterima karyawan tidak saja terbebani pada satu individu atau sekelompok saja, namun terdistibusi beban pekerjaan tersebut ke karyawan-karyawan lain sehingga akan mengurangi beban kerja yang diterima karyawan.

Temuan yang didapat pada arah positif juga menunjukkan adanya kesempatan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan karir yang lebih tinggi karena memaksimalkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki demi kemajuan

(8)

perusahaan dapat menjadikan kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih unggul dan lebih inovarif sesuai dengan permintaan konsumen PT ABC.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil analisis Uji parsial (Uji T) Variabel Budaya Organisasi diperoleh nilai Thitung lebih besar dari Ttabel. hal ini disimpulkan bahwa Budaya Organisasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas Karyawan PT ABC Bekasi.

2. Hasil analisis Uji parsial (Uji T) Variabel Komunikasi diperoleh nilai Thitung lebih besar dari Ttabel. hal ini disimpulkan bahwa Komunikasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas Karyawan PT ABC Bekasi.

3. Hasil analisis Uji parsial (Uji T) Variabel Beban Kerja diperoleh nilai Thitung lebih besar dari Ttabel. hal ini disimpulkan bahwa Beban Kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas karyawan PT ABC Bekasi.

4. Hasil analisis Uji simultan (Uji F) diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel. hal ini disimpulkan bahwa Budaya Organisasi, Komunikasi dan Beban Kerja secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Produktivitas Karyawan PT ABC Bekasi

Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

a. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya Organisasi, Komunikasi dan Beban Kerja PT ABC Bekasi sudah baik. Namun untuk pihak Perusahaan diharapkan dapat tetap mempertahankan dan meningkatkan Produktivitas karyawannya dengan selalu memperhatikan dan meningkatkan Budaya Organisasi, Komunikasi dan Beban Kerja dimana karyawannya bekerja.

b. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dalam penelitian lebih lanjut dapat menambahkan variabel lain yang belum pernah dibahas sebelumnya yang dapat memepengaruhi Produktivitas Kerja, Sehingga dapat menjadikan penelitian yang lebih luas dan hasil yang dapat diimplementasikan untuk kualitas Sumber daya manusia yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Workers’ Welvare, Performance and

Productivity University of

Ibadan. Journal of management.

Volume 12, No. 1, pp. 141-149.

Ananta, I Ketut Febri, dan Adnyani,

I.G.A Dewi. (2016). Pengaruh

Disiplin Kerja dan Budaya

Organisasi terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan

pada Villa Mahapala Sanur

Denpasar. E-Jurnal Manajemen

Unud. Vol. 5, No. 2.

Astianto, Astianto, H. S. (2014).

Pengaruh Stres Kerja dan Beban

Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan PDAM Surabaya.

Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen, Vol 3, No.7.

Danang, Sunyoto. (2012). Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT Buku Seru.

Dewi, V. F. (2014). Pengaruh

Kompensasi Terhadap

Produktivitas Kerja. eJournal

Ilmu Administrasi Bisnis, 2(2),

230–244.

Edison, Emron, et al.(2016).

Manajemen Sumber Daya

Manusia. Cetakan Kesatu April

2016. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, I. (2012). Manajemen Produksi

(9)

Gamage, A. S. (2016). The role of

HRM in improving labour

productivity: an analysis of

manufacturing SMES in Japan.

Sri Lankan Journal of Human

Resource Management, 5(1), 45

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi

Analisis Multivariate dengan

Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas

Diponegoro

Handoko. (2011). “Bentuk Gagasan

Komunikasi” : Rineka Cipta.

Bandung.

Irzal. (2016). Dasar-dasar Kesehatan

dan Keselamatan Kerja. Jakarta:

Kencana

Mulyadi, Deddy. (2015). Perilaku

Organisasi dan Kepemimpinan

Pelayanan. Bandung: Alfabeta.

Mulyadi. (2016). Pengantar

Manajemen. Bogor : IN Media

Mulyana, AZ. (2010). Rahasia

Menjadi Guru Hebat. Jakarta:

Grasindo

Mulyanto dan Wulandari, (2010).

Penelitian Metode dan Analisis.

Semarang : CV. Agung.

Munandar, Ashar S. 2014. Psikologi

Industri dan Organisasi. Jakarta :

UI-Press

Priyatno, Duwi. (2016). SPSS

Handbook

.Yogyakarta :

MediaKom

Prof. Dr. Sugiyono. (2018). Metode

Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Robbins & Judge ( 2012). Perilaku

Organisasi (12th ed).(Diana

Angelica, Penerjemah).

Rolos, Jeky K. R. Et all. (2018).

Pengaruh Beban Kerja terhadap

Kinerja Karyawan pada PT.

Asuransi Jiwasraya Cabang

Manado Kota.

Jurnal

Administrasi Vol. 6 No. 4

Runtu, Julius. (2014). Indikator

Loyalitas Karyawan (Bahan

Diskusi V MSDM II). Diakses

dari

http://juliusruntu.blogspot.com/

2014/02/indikator-loyalitas-karyawan-bahan.html Pada

tanggal 05 Desember 2020

Saputra, Anak Agung Gede Dharma

dan Agoes Ganesha

Rahyuda.(2018).

Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi,

Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja

Sinugan Muchdarsyah, (2014)

“Produktivitas apa dan

Bagaimana. Jakarta : Bumi

Aksa”.

Sinungan, Muchdarsyah. (2011).

Produktivitas Apa dan

Bagaimana. Jakarta: Bumi

Aksara.

Siswanto, Bejo. (2010). Manajemen

Tenaga Kerja Rancangan dalam

Pendayagunaan dan

Pengembangan Unsur Tenaga

(10)

Soleman, Aminah. (2011). Analisis

Beban Kerja Ditinjau dari

Faktor Usia dengan Pendekatan

Recommended Weiht Limit

(Studi Kasus Mahasiswa Unpatti

Poka). Jurnal ARIKA, Vol. 05,

No. 2.

Suharyadi dan Purwanto.( 2011).

Statistika untuk Ekonomi dan

Keuangan Modern Edisi 2.

Jakarta : Salemba Empat

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian

Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, CV

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung Alfabeta.

Sumaki, Windy J., et all. (2015).

Pengaruh Disiplin Kerja,

Budaya Organisasi, Dan

Komunikasi Terhadap Kinerja

Karyawan PT. PLN (Persero)

Wilayah Suluttenggo Area

Manado. Jurnal Berkala Ilmiah

Efisiensi, Vol. 15, N0. 05.

Suharyadi dan Purwanto. (2011).

Statistika untuk Ekonomi dan

Keuangan Modern Edisi 2.

Jakarta : Salemba Empat

Sutrisno, Eddy. (2011). Budaya

Organisasi. Jakarta : Kencana

Prenada Media Grup.

Widoyoko, Eko Putro. (2014). Teknik

Penyusunan Instrumen

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Gambar

Gambar 1. 1 Diagram Batang Output  Produksi Coil Jul-Des 2020  Sumber: Data Primer PT ABC Bekasi  Dapat dilihat dari data output produksi  coil baja PT.ABC Bekasi yang tidak tercapai  target selama enam bulan terakhir yaitu bulan  Juli sampai Desember 2020
Gambar 1. Model Penelitian
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan sesi sebelum nya, data D3 sesi 201503 ini diambilkan dari data dosen e ligibel D1/D2 pada PDDIKTI ses uai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat sesuatu program aplikasi penjualan sepeda motor secara kredit pada Dealer Honda dengan menggunakan Microsoft Visual

Proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih menggunakan sistem manual banyak mengalami kendala antara lain sering terjadi kesalahan ketik identitas

Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan menggunakan bersama suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya, atau dengan kata lain beberapa komputer

Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kohesivitas kelompok terhadap minat remaja dalam kegiatan gereja.. Semakin tinggi kohesivitas

Manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan kebun yang berbasis agroforestry dari segi lingkungan adalah mengurangi aliran permukaan, pencucian zat hara tanah

• Gambar diatas mengilustrasikan remote akses dimana user pada PC client melakukan remote akses sehingga seolah- olah user telah berada di depan server.. • Setelah user

Pada diagram arus data level 1 proses 6 admin dapat melakukan penambahan data konsultasi, pengeditan data konsultasi, dan penghapusan data konsultasi. Semua data yang