• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN XIII-XVI V. KARYA ILMIAH DAN PARAGRAF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa akan mampu: Hardskill: 1.a.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTEMUAN XIII-XVI V. KARYA ILMIAH DAN PARAGRAF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa akan mampu: Hardskill: 1.a."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN XIII-XVI

V. KARYA ILMIAH DAN PARAGRAF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa akan mampu:

Hardskill:

1.a. Memahami pengertian dan jenis karya ilmiah

b. Memilih topik dan menetukan judul karya ilmiah

2. Mengidentifikasi bagian paragraf dan pola pengembangannya dalam karya ilmiah

Softskill:

(2)

5.1. Karya Ilmiah

a. Pengertian dan Jenis-jenis

Karya Ilmiah:

Tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan,

peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,

disusun menurut metode tertentu dengan

sistematika dan penggunaan bahasa yang baik

dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya atau keilmiahannya

(3)

b) Jenis-jenis Karya Ilmiah:

Makalah

Kertas kerja

Esai

Laporan praktik kerja

Skripsi

Tesis

(4)

• Makalah: karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya

berdasarkan data di lapangan atau

kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.

• Kertas kerja: Kertas kerja adalah karya tulis

ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan

objektif. Makalah sering ditulis untuk

disajikan dalam kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja

ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya

(5)

Esai

• Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya.

• Esai dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang

informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh

si penulis tersebut.

Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.

Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan

kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.

(6)

• Laporan praktik kerja: Laporan praktik

kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di

lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini

merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII)

• Skripsi: Karya tulis ilmiah yang

mengemukakan pendapat penulis

berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana

(7)

• Tesis: karya tulis ilmiah yang

mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu

hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya

ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.

• Disertasi: Karya tulis ilmiah yang

mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III).

Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor

(8)

Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan skripsi, tesis, dan disertasi

dapat dilihat dari hal-hal berikut:

1) kegunaannya,

2) tebal halaman,

3) waktu pengerjaan, dan

4) gelar akademik.

(9)

c) Topik dan Judul Karya Ilmiah Topik:

• Pokok pembicaraan yang masih bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya

• Merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan.

Judul:

• Lebih spesifik dari topik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya/menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

(10)

Contoh:

Topik: Sapi Timor

Judul : Pemberian Susu Pengganti sebagai Upaya

Menurunkan Angka Kematian Anak Sapi

Timor Selama Musim Kemarau di

(11)

Syarat pemilihan topik dan judul karya ilmiah: Syarat pemilihan topik :

a) topik itu sudah dikuasai;

b) topik itu paling menarik perhatian; c) topik itu ruang lingkupnya terbatas; d) data itu objektif;

e) memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori atau teori- teori sebelumnya);

(12)

Syarat penentuan judul

Salah satu syarat penentuan judul:

Mengajukan pertanyaan: masalah apa, mengapa, dimana, waktu, kajian/praktik (judul tidak selalu mengandung elemen yang mengisyaratkan jawaban atas kelima pertanyaan tersebut).

Contoh:

Topik : Sapi timor

Masalah apa : Angka kematian anak sapi timor

Mengapa : Produksi susu induk tidak mencukupi Di mana : Kecamatan Amarasi

Waktu : 8 bulan (selama musim kemarau Kajian : Susu pengganti

Judul: Pemberian Susu Pengganti sebagai Upaya Menurunkan

Angka Kematian Anak Sapi Timor Selama Musim Kemarau di Kecamatan Amarasi

(13)

Syarat judul yang baik:

• tanpa ada singkatan atau akronim,

• awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, • tanpa tanda baca di akhir judul karangan,

• menarik perhatian, • logis, dan

• sesuai dengan isi.

Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harus diubah menjadi kata benda.

mengawasi pengawasan

berfungsi fungsi atau jadi peranan Bermanfaat pemanfaatan

(14)

Contoh:

Level dan Keseimbangan Asam Amino Protein Berfungsi untuk Meningkatkan Pertambahan Bobot Badan Ternak Babi Umur Pertumbuhan di Kabupaten Kupang

Peranan Level dan Keseimbangan Asam Amino Protein dalam Upaya Peningkatan Bobot Badan Ternak Babi Umur Pertumbuhan di Kabupaten Kupang

(15)

5.2. Paragraf dalam Penulisan Karya

Ilmiah/Esai

• Paragraf pendahuluan

• Paragraf batang tubuh (isi)

• Paragraf penyimpul

(16)

PARAGRAF Kalimat topik • Kalimat penunjang 1 • Kalimat penunjang 2 • Kalimat penunjang 3 • Dst Kalimat penyimpul I. PENDAHULUAN Pernyataan umum Pernyataan khusus

II. BATANG TUBUH Kalimat Topik a. Kalimat penunjang 1 b. Kalimat penunjang 2 c. Dst Kalimat penyimpul Kalimat Topik a. Kalimat penunjang 1 b. Kalimat penunjang 2 c. Dst Kalimat penyimpul Kalimat Topik a. Kalimat penunjang 1 b. Kalimat penunjang 2 c. Dst Kalimat penyimpul III. SIMPULAM

Ringkasan atau solusi atau saran

KARYA ILMIAH/ESAI

(17)

Paragraf Berdasarkan Fungsinya dalam Esai/Karya Ilmiah:

5.2.1

Paragraf Pembuka/Pendahuluan

Paragraf pendahuluan berisi:

 Sejumlah pernyataan umum atau arahan tentang apa yang akan diuraikan atau dibahas pada bagian isi/batang tubuh esai/karya imiah.

 Tujuan dan pembatasan topik pembicaraan

 Mengemukakan hal-hal yang menjadi penarik minat para pembaca. Dengan kata lain, paragraf pembuka itu harus menumbuhkan perasaan ingin tahu para pembaca tentang apa yang diuraikan selanjutnya.

(18)

5.2.2 Paragraf Batang Tubuh/Pengembang Fungsi:

• Mengembangkan isi esai/karya ilmiah

• Isi esai/karya ilmiah merupakan pengembangan ide-ide atau sub-sub topik pembicaraan.

5.2.3 Paragraf Penutup/Penyimpul

Mengakhiri sebuah uraian, bisa mengandung bermacam-macam maksud atau isi, seperti simpulan

uraian, saran atau harapan, penegasan, kritikan, dan rangkuman isi uraian atau resume.

(19)

5.3 Pola Pengembangan Paragraf Isi

• Dibentuk dari serangkaian paragraf yang direncanakan untuk mencapai tujuan tulisan

• Menjelaskan/meyakin pembaca akan pernyataan tesis

• Pola pengembangannya sama dengan pola pengembangan paragraf

(20)

MUTU LAYANAN KESEHATAN

Paragraf pembuka

Mutu layanan kesehatan terhadap pasien sangat dipengaruhi oleh kompetensi para medis dan dokter. Mutu layanan tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu

pemahaman tentang teori dan praktik medis terbaru,

keterampilan komunikasi dan kemampuan untuk berempati dengan pasien. Ketiga faktor tersebut dapat dicapai melalui

pendidikan dan pelatihan.

(21)

Paragraf batang tubuh (isi)

Tanpa pengetahuan teoritis yang luas tentang inovasi praktik medis terbaru terbaru, para medis dan dokter belum dapat memastikan mutu dan efektivitas layanan terhadap pasien. Pengetahuan dan praktik bidang kesehatan berkembang cepat sehingga metode dan sistem diagnosa terhadap penyakit yang diderita pasien juga berubah. Praktik layanan kesehatan yang dianggap efektif dua puluh, sepuluh atau bahkan lima tahun yang lalu kini telah terbukti tidak efektif. Tanpa pemahaman dan penerapan terhadap pengetahuan dan inovasi terkini, para pelaku layanan kesehatan tidak dapat menjamin bahwa pasien mereka menerima perawatan yang berkualitas. Oleh karena itu, pelatihan atau praktik berkelanjutan terkait dengan ivovasi teknologi kesehatan terbaru akan dapat meningkatkan kinerja para medis dan dokter.

(22)

Keterampilan berkomunikasi tenaga medis dengan pasien merupakan aspek lain yang menetukan mutu layanan kesehatan. Tanpa komunikasi yang efektif antara pelaku layanan kesehatan dan pasien, kebutuhan pasien tidak dapat sepenuhnya dipastikan. Pasien tidak dapat menyadari dan memahami kondisi dirinya dan tahapan perawatan yang akan dijalaninya. Selain itu, keterampilan berkomunikasi di antara palaku layanan medis dapat lebih mengefektifkan layanan perawatan terhadap pasien.

(23)

Kemampuan berempati dengan pasien juga penting untuk para medis dan dokter. Empati adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami orang dengan cara yang peduli. Hal ini memungkinkan para pelaku layanan kesehatan untuk mengenali dan menyediakan layanan yang paling dibutuhkan oleh pasien dan untuk mendukung pasien secara emosional. Kepedulian para tenaga medis terhadap kondisi pasien, berdasarkan gejala klinis dan hubungan emosional, sangat penting bagi pemulihan pasien.

(24)

Faktor ini sangat berperan dalam proses penyembuhan pasien karena proses penyembuhan sangat dipengaruhi oleh aspek emosional dan aspek fisik. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan terkait aspek berempati pada pasien akan membantu para medis dan dokter meningkatkan kompetensi terkait dengan aspek ini. Akan tetapi, faktor terpenting adalah mendorong para medis dan dokter memperlakukan pasien sebagai manusia yang lebih membutuhkan rasa empati daripada hanya melihat gejala klinis.

(25)

Paragraf penutup (penyimpul)

Para medis dan dokter harus memberikan

layanan perawatan kesehatan yang bermutu terhap pasien. Layanan perawatan bermutu

mensyaratkan pelaksana memiliki

pengetahuan medis terbaru, mampu

berkomunikasi dan berempati dengan pasien.

Persyaratan ini dapat tercapai jika tenaga medis selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan mealui pendidikan dan pelatihan.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri dan khusus untuk satuan pendidikan dasar di lingkungan Departemen Agama diatur oleh Menteri

Sebagaimana ditunjukkan dalam bukti-bukti dokumen, meskipun Du Bois berjasa sebagai pioner sosiologi ilmiah pertama di Amerika melalui Atlanta school yang produktif dalam

Dalam strategi poduksi, kami membangun kerjasama dengan pengusaha keripik yang menggunakan berbagai macam bahan baku seperti singkong, kentang, bayam, dan

Dari hasil penelitian menunjukkan pengaruh lapisan ionosfer terhadap keberhasilan komunikasi menggunakan radio HF, hal ini terlihat bahwa semua frekuensi kerja yang tersedia

: Relaunchnya sendri itu kita di Desember 2016 yang dari Torabika Susu menjadi Tora Susu karena relaunch nya nasional kita menggunakan tvc tapi tvc nya focus untuk transformasi

Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap perlakuan pada saat tanaman berumur 35, 70, 105, 140 dan 175 hari setelah tanam yang meliputi

tindakan menghapus BMN dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang

Data yang diambil dalam pengujian ini adalah konsumsi bahan bakar pada kecepatan rata-rata (40 km/jam) sebelum dan setelah menggunakan tabung induksi YEIS dengan beberapa