• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tanjung Balai Karimun, Desember 2011 KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARIMUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tanjung Balai Karimun, Desember 2011 KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KARIMUN"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap satuan kerja pemerintahan diwajibkan membuat rencana strategis sebagai pedomankerja setiap satuan kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya

RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan disamping memenuhi amanat peraturan perundang-undangan, lebih utamanya adalah merupakan pedoman strategis dalam upaya peningkatan produksi perikanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan, dengan fokus pada peningkatan produksi perikanan untuk kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan melalui pengembangan perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dengan konsep kelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan.

RENSTRA ini merupakan jabaran Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2011 – 2016 yang menjadi acuan segenap unit di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun. Dokumen perencanaan ini merupakan janji kita kepada rakyat yang harus ditunaikan. Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, baik dari pemangku kepentingan dan instansi sector terkait lainnya dalam mensukseskan pembangunan sector kelautan dan perikanan. Tugas membangun sector kelautan dan perikanan ke depan adalah tugas bersama, bukan merupakan tugas pemerintah semata. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi dan sinergi dari masyarakat luas dan kerja keras tanpa pamrih.

Atas jerih payah dari semua pihak yang memberikan masukan dan sumbangsih pemikiran sehingga berhasil membuahkan dokumen rencana strategis ini kami mengucapkan terima kasih.

Tanjung Balai Karimun, Desember 2011 KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN KARIMUN

Ir. HAZMI YULIANSYAH, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA NIP.19610129 198903 1 001

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum ... I-3 1.3. Maksud dan Tujuan ... I-6 1.4. Sistematika Penulisan ... I-7 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... II-8 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ... II-8 2.2. Sumber Daya SKPD ... II-18 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ... II-19 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... II-25 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... III-30 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ... III-30 3.2. Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... III-34 3.3. Telaahan RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau ... III-37 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ... III-41 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ... III-42 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... IV-43 4.1. Visi dan Misi ... IV-43 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... IV-43 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD ... IV-51 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... V-57 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... VI-84 BAB VII PENUTUP ... VII-88 LAMPIRAN ... 90

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1. Tupoksi Bagian Sekretaris ... II-9 2.2. Tupoksi Bidang Perikanan ... II-11 2.3. Tupoksi Bidang Kelautan ... II-13 2.4. Tupoksi Bidang Pengolahan dan Pemasaran ... II-15 2.5. Tupoksi Bidang Penyuluhan dan Pengawasan ... II-17 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Karimun Provinsi Kepri ... II-21 2.7. Analisis Lingkungan Internal ... II-26 2.8. Analisis Lingkungan Enternal ... II-27 2.9. Faktor Penentu Keberhasilan ... II-28 4.1. Keterkaitan antara Misi I dengan Tujuan dan Sasaran ... IV-46 4.2. Keterkaitan antara Misi II dengan Tujuan dan Sasaran ... IV-47 4.3. Keterkaitan antara Misi III dengan Tujuan dan Sasaran ... IV-48 4.4. Keterkaitan antara Misi IV dengan Tujuan dan Sasaran ... IV-49 4.5. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Karimun ... IV-53 5.1. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Karimun ... V-64 6.1. Keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Akhir

Periode pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun ... VI-84 6.2. Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang Mengacu Pada

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1. Aktifitas nelayan pesisir Kabupaten Karimun ... II-10

2.2. Terumbu Karang di Perairan Kecamatan Moro Kabupaten Karimun .. II-12 2.3. Produk Hasil Pengolahan dari Rumput Laut ... II-14 2.4. Kapal Pengawas Perikanan Kabupaten Karimun ... II-16 3.1. Rumput laut hasil budidaya pembudidaya Kabupaten Karimun ... III-33

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Karimun ... 90 2. Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Karimun T.A. 2011 ... 91 3. Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Karimun T.A. 2010 ... 93 4. Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Karimun T.A. 2009 ... 94 5. Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Karimun T.A. 2008 ... 95 6. Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan Kelautan dan Perikanan merupakan pelaksanaan pembangunan dalam rangka mewujudkan tiga pilar pembangunan Indonesia, yaitu

pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja), dan pro growth

(pertumbuhan). Dalam rangka pengelolaan program kerjanya perlu dikelola dengan baik sesuai amanat Undang-undang untuk menghasilkan pemerintahan yang baik (good government).

Pengelolaan program kerja Kelautan dan Perikanan dalam rangka menghasilkan pemerintahan yang baik (good government) perlu direncanakan, dilaksanakan, di monitoring dan dievaluasi dengan baik, supaya kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran.

Sesuai dengan arahan Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah Nomor 32 tahun 2004 dan Undang-undang tentang perimbangan keuangan antara pusat daerah nomor 33 tahun 2004, daerah diberikan kewenangan yang lebih luas untuk membuat kebijakannya sendiri. Sehingga Pemerintah Daerah harus mampu meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Penyusunan rencana strategis yang selanjutnya disebut RENSTRA, disusun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun sebagai langkah awal dalam penentuan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang kelautan dan perikanan. Penyusunan Renstra perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu prosees yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik

(8)

sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi.

Peranan sector kelautan dan perikanan sebagai sumber pendapatan masyarakat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan social bagi seluruh masyarakat pesisir Kabupaten Karimun. Peran sector kelautan dan perikanan Kabupaten Karimun sangat besar sebagai penunjang perekonomian secara langsung maupun tidak langsung mengingat kondisi Kabupaten merupakan daerah maritime yang didominasi perairan laut. Kabupaten Karimun merupakan salah satu Kabupaten Kepulauan di Indonesia serta merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan Negara tetangga sebagaimana yang tertuang pada PERPRES Nomor 78 tahun 2005. Kabupaten Karimun merupakan salah satu daerah yang ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 32 Tahun 2010 yang diperkuat melalui Keputusan Bupati Karimun Nomor 148.A Tahun 2011 tanggal 23 Mei 2011 yang menetapkan Kecamatan Moro sebagai Kawasan Minapolitan Kabupaten Karimun.

Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Karimun tahun 2011 – 2016 adalah Terwujudnya Kabupaten Karimun yang Maju dan Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa, dimana misi yang berkaitan adalah Misi Mengelola sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan serta Misi Mengembangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi yang Terpadu dengan Ekonomi Kerakyatan. Sedangkan Visi Departemen Kelautan dan Perikanan adalah Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasiskan Kepentingan Nasional.

(9)

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan RENSTRA SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan ini dilakukan dengan melandaskan diri pada sejumlah aturan perundangan, antara lain :

1. Undang-Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902), yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880)

2. Undang-Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286);

4. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

(10)

Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4739);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137 Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesia Nomor 4575);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4762);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21);

(11)

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor: 28 Tahun 2010; Nomor: 0199/M PPN/04/2010; Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 229);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kepulauan Riau 2005-2025;

18. Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2010 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2011-2015;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Karimun 2006-2025;

20. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2008 Nomor 05);

21. Peraturan Bupati Karimun Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Karimun (Berita Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2008 Nomor 16).

(12)

1.3. Maksud dan Tujuan

Naskah RENSTRA ini merupakan acuan dalam merencanakan dan merumuskan program dan kegiatan pembangunan Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan pada periode Pembangunan Jangka Pendek (1 tahun masa anggaran), Jangka Menengah (5 tahun) dan Jangka Panjang (20 tahun). Oleh karena itu maksud disusunnya RENSTRA 2011- 2016 adalah :

1. Menyediakan dokumen rencana teknis lima tahunan, yang diuraikan sebagai derivasi atau turunan dari dokumen rencana makro strategis RPJMD Kabupaten Karimun, 2011–2016.

2. Menyediakan rujukan teknis bagi penyusunan Renja SKPD tahunan, sebagai dasar masukan untuk penyusunan RKPD, KUA dan PPAS dengan menggunakan pendekatan kinerja yang terukur.

3. Menyediakan alat bantu dalam rangka memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan secara terukur.

RENSTRA diharapkan mampu mewujudkan kondisi yang diinginkan yaitu ikut mendorong tercapainya sasaran pembangunan Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan sekaligus mengantisipasi dinamika dan perkembangan situasi dan kondisi daerah, serta menciptakan lingkungan yang strategis dan kecendrungan global yang berubah dengan cepat. Oleh karena itu ditetapkan tujuan disusunnya RENSTRA 2011-2016 sebagai berikut:

1. Menjamin tersusunnya rencana program berbasis kinerja yang berorientasi pada pelayanan umum secara terukur.

2. Menjamin konsistensi perencanaan teknis Dinas Kelautan dan Perikanan dengan arahan strategis Visi dan Misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, sebagaimana dijabarkan di dalam RPJMD Kabupaten Karimun 2011 – 2016.

3. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang terukur, baik Laporan Realisasi Anggaran Triwulanan, Tahunan serta LAKIP dan masukan bagi penyusunan LKPJ Bupati Kabupaten Karimun.

(13)

1.4. Sistematika Penulisan

RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun Tahun 2011 - 2016 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2. Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih 3.3. Telaahan RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau 3.4. Telaahan Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan

Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 05 Tahun 2008. Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Dinas dibantu oleh seorang Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang dan 2 (dua) orang Kepala sub bagian , 8 (delapan) orang Kepala Seksi dan 5 orang Kepala UPTD ditambah 2 (dua) orang Kepala Balai benih (BBU di Pulau Manda Kundur dan BBI di Desa Teluk Lekup Tebing). Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun sebagaimana terlampir. Secara garis besar pelaksanaan tugas pokok masing-masing bagian/ bidang adalah sebagai berikut :

1. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pengelolahan teknis administrasi umum, keuangan, kepegawaian serta perencanaan dan pelaporan Dinas, dengan uraian sebagai berikut :

a) Merencanakan teknis pelayanan ketatausahaan Dinas;

b) Melaksanakan pelayanan ketatausahaan, surat menyurat yang bersifat keluar dan kedalam ;

c) Mengelola urusan rumah tangga Dinas d) Mengelola keuangan Dinas ;

e) Mengelola urusan kepegawaian di lingkungan Dinas; f) Merumuskan perencanaan dan pelaporan kegiatan Dinas;

g) Melaksanakan urusan lain di bidang ketatausahaan yang ditugaskan oleh Pimpinan.

Sekretaris Membawahi 2 (dua) sub bagian, yaitu sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Perencanaan Keuangan.

(15)

Tabel.2.1. Tupoksi Bagian Sekretaris

Bagian Sekretariat

Sub Bagian Uraian Tugas

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Menyusun teknis ketatausahan Dinas  Menyusun surat menyurat Dinas  Melayani surat menyurat Dinas

 Menyusun kearsipan surat menyurat Dinas  Melayani kerumahtanggaan Dinas

 Melayani Perlengkapan Dinas

 Menyusun rencana pengembangan karir pegawai di lingkungan Dinas

 Melaksanakan pelayanan teknis admnistrasi kepegawaian Dinas

 Memeriksa syarat-syarat kelayakan kenaikan pangkat pegawai Dinas

 Mengusulkan kenaikan pangkat pegawai Dinas kepada Bagian Kepegawaian Daerah

 Mengusulkan tindakan pembinaan pegawai Dinas  Melaksanakan tugas lain di bidang umum dan

kepegawaian yang ditugaskan oleh sekretaris 2. Sub Bagian

Perencanaan dan Keuangan

 Menyusun rencana pengelolaan keuangan Dinas  Melayani keuangan Dinas

 Mengkoordinasikan penyusunan keuangan dinas dengan Bagian Keuangan pada Sekretaris Daerah  Menghimpun dan memeriksa keseluruhan bukti

pengeluaran keuangan Dinas

 Menyusun laporan keuangan Dinas  Menyusun rencana kegiatan Dinas

 Melaksanakan tugas perencanaan dan keuangan yang ditugaskan oleh Sekretaris

(16)

2. Bidang Perikanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis operasional perencanaan, pelaporan, budidaya, dan bina usaha perikanan dengan uraian sebagai berikut :

a) Merencanakan budidaya perikanan ;

b) Merumuskan pelaporan budidaya perikanan;

c) Merumuskan dan melaksanakan petunjuk teknis operasional budidaya perikanan; d) Merumuskan dam melaksanakan pembinaan usaha perikanan darat;

e) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan usaha perikanan;

f) Melaksanakan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh pimpinan;

Bidang Perikanan membawahi 2 (dua) seksi, yaitu Seksi Perikanan Tangkap dan Seksi Perikanan Budidaya.

(17)

Tabel.2.2. Tupoksi Bidang Perikanan

Bidang Perikanan

Sub Bidang Uraian Tugas

1. Seksi Perikanan Tangkap

 Merencanakan dan melaksanakan petunjuk teknis operasional budidaya dan pengembangan perikanan tangkap;

 Melaksanakan persiapan bahan untuk melakukan budidaya dan pengembangan hasil perikanan tangakap;  Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam

rangka budidaya perikanan tangkap;

 Melakukan kerjasama dengan pihak terkait dalam rangka pengembangan budidaya hasil perikanan tangkap;

 Melakukan rekayasa teknologi perikanan untuk meningkatkan hasil perikanan tangkap;

 Melaksanakan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh Kepala Bidang Perikanan.

2. Seksi Perikanan Budidaya

 Merencanakan dan melaksanakan petunjuk teknis operasional penataan dan pembinaan usaha perikanan budidaya;

 Melaksanakan persiapan bahan untuk melakukan penataan, pembinaan dan pengembangan usaha perikanan budidaya;

 Melakukan koordinasi dengan instansi terjait dalam rangka penataan, pembinaan dan pengembangan usaha perikanan budidaya;

(18)

3. Bidang Kelautan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis operasional perencanaan, pelapor, Pengembangan hayati dan kelautan dengan uraian sebagai berikut :

a) Merencanakan pengembangan sumber hayati kelautan;

b) Merumuskan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber hayati kelautan; c) Merumuskan dan melaksanakan petunjuk teknis operasional pengembangan

sumber hayati kelautan;

d) Merumuskan persiapan bahan dan peralatan untuk menunjang pengembangan sumber hayati laut;

e) Merumuskan dam melaksanakan pembinaan usaha dan produksi perikanan laut; f) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan sumber

hayati laut;

g) Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.

Bidang Kelautan membawahi 2 (dua) seksi, yaitu Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Laut dan Seksi Pemerdayaan Wilayah KP3K.

(19)

Tabel .2.3. Tupoksi Bidang Kelautan

Bidang Kelautan

Sub Bidang Uraian Tugas

1. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Laut

 Merencanakan dan melaksanakan petunjuk teknis operasional budidaya dan pengembangan

Pemanfaatan Sumber Daya Laut;

 Melaksanakan persiapan bahan untuk melakukan budidaya dan pengembangan hasil perikanan laut;  Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam

rangka pengembangan budidaya hasil perikanan laut;  Melakukan kerjasama dengan pihak terkait dalam

rangka pengembangan budidaya hasil perikanan laut;  Melakukan rekayasa teknologi perikanan untuk

meningkatkan hasil perikanan laut;

 Melakukan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh Kepala Bidang Kelauatan.

2. Seksi Pemberdayaan Wilayah KP3K

 Merencanakan pelaksanaan pembinaan usaha dan peningkatan Pemberdayaan Wilayah KP3K;

 Mempersiapkan sarana prasarana yang menunjang pembinaan usaha dan peningkatan Pemberdayaan Wilayah KP3K;

 Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatkan pembinaan manajemen usaha dan peningkatan Pemberdayaan Wilayah KP3K;

 Melakuakan rekayasa teknologi utuk meningkatan Pemberdayaan Wilayah KP3K;

 Melakukan pengawasan terhadap pengembangan Pemberdayaan Wilayah KP3K;

 Melaksanakan tugas lain di bidang yang ditugaskan olek Kepala Bidang Kelautan.

(20)

3. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis operasional perencanaan, Pelaporan, pengembangan eksplorasi, eksplorasi dan konversi , dengan uraian sebagai berikut ;

a) Merencanakan pengembangan eksplorasi , ekploitasi dan konversi merumuskan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber eksplorasi , ekploitasi dan konversi; b) Merumuskan dan melaksanakan petunjuk teknis operasional pengembangan

eksplorasi , eksploitasi dan konversi;

c) Merumuskan persiapan bahandan peralatan untuk menunjang pengembangan eksplorasi , ekploitasi dan konversi;

d) Merumuskan dan melaksanakan pembinaan eksplorasi , eksploitasi , dan konvers; e) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan

eksplorasi , eksploitasi dan konversi;

f) Melaksanaka tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil membawahi 2 (dua) seksi, yaitu Seksi Produksi dan Pemasaran Hasil, dan Seksi Pengolahan dan Mutu.

(21)

Tabel.2.4. Tupoksi Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Sub Bidang Uraian Tugas

1. Seksi Produksi dan Pemasaran Hasil

 Merencanakan dan melaksanakan petunjuk teknis Produksi dan Pemasaran Hasil;

 Melaksanakan persiapan bahan untuk melakukan Produksi dan Pemasaran Hasil;

 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka Pengembangan Produksi dan Pemasaran Hasil;

 Melakukan rekayasa teknologi ekplorasi dan eksploitasi kelautan untuk meningkatkan hasil Produksi dan Pemasaran Hasil;

 Melakukan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil. 2. Seksi Pengolahan

dan Mutu

 Merencanakan pelaksanaan pembinaan Pengolahan dan Mutu;

 Mempersiapkan sarana prasarana yang menunjang pembianaan Pengolahan dan Mutu;

 Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatkan pembinaan Pengolahan dan Mutu;

 Melakukan rekayasa teknologi untuk meningkatkan Pengolahan dan Mutu;

 Melakukan rekayasa teknologi untuk meningkatkan Pengolahan dan Mutu;

 Melakukan pengawasan terhadap sumberdaya dan pengembangan Pengolahan dan Mutu;

 Melaksanakan tugas lain di bidang Pengolahan dan Pemasaran hasil yang ditugaskan oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil.

(22)

5. Bidang Penyuluh dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis operasional perencanaan , pelaporan , pengembangan dan pelaksanaan penyuluh dan Pengawasan perikanan darat dan pengembangan produksi perikanan laut, dengan uraian sebagai berikut :

a) Merencanakan pelaksanaan program penyuluh dan Pengwasan ;

b) Melaksanakan petunjuk teknis operasional penyuluh dan Pengawasan ;

c) Merumuskan persiapan bahan dan peralatan untuk menunjang penyuluh dan Pengawasan perikanan darat dan laut;

d) Merumuskan penyusunan evaluasi pelaksanaan penyuluh dan Pengawas; e) Merumuskan penyusun pelaporan pelaksanaan penyuluh dan Pengawas;

f) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan penyuluh dan Pengawasan;

g) Melaksanakan tugas sejenis lain yang ditugaskan oleh pimpinan.

Bidang penyuluh dan Pengawasan membawahi 2 (dua) seksi, yaitu Seksi Penyuluh da Seksi Pengawasan.

(23)

Tabel .2.5. Bidang Penyuluhan dan Pengawasan

Bidang Penyuluh dan Pengawasan

Sub Bidang Uraian Tugas

1. Seksi Penyuluhan  Merencanakan program penyuluhan;  Melaksanakan penyuluhan;

 Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan penyuluh;

 Melakukan penyusunan bahan evaluasi pelaksanaan penyuluh;

 Melakukan penyusunan bahan pelaporan pelaksanaan penyuluh;

 Melakukan persiapan tenaga penyuluh yang profesional dan terampil;

 Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatlan pelaksanaan penyuluh;  Melaksanakan tugas lain sejenis yang digunakan oleh

kepala bidang Penyuluh dan Pengawasan. 2. Seksi Pengawasan  Merencanakan program Pengawasan;

 Melaksanakan Pengawasan;

 Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan Pengawasan;

 Melakukan penyusunan bahan evaluasi pelaksanaan Pengawasan;

 Melakukan penyusunan bahan laporan pelaksanaan Pengawasan;

 Melakukan persiapan tenaga Pengawasan yang profesional dan terampil;

 Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait untuk memantapkan pelaksanaan Pengawasan;  Melaksanakan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh

(24)

2.2. Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan

Susunan kepegawaian Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dikelompokkan menurut golongan kepangkatan, tingkat pendidikan dan eselonering dengan jumlah keseluruhan 59 orang.

1. Menurut golongan kepangkatan, pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dikelompokkan ke dalam :

a. Golongan IV, sebanyak 2 orang. b. Golongan III, sebanyak 23 orang. c. Golongan II, sebanyak 14 orang. d. Golongan I, sebanyak 1 orang. e. Pegawai Tidak Tetap 19 orang.

2. Menurut tingkat pendidikan, pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dikelompokkan ke dalam :

a. Pascasarjana, sebanyak 1 orang. b. Sarjana/D4, sebanyak 34 orang. c. Diploma 3 (D-3), sebanyak 4 orang. d. SLTA, sebanyak 17 orang.

e. SLTP, sebanyak 2 orang. f. SD, sebanyak 1 orang.

3. Menurut eselon, pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dikelompokkan ke dalam:

a. Eselon II, sebanyak 1 orang. b. Eselon III, sebanyak 5 orang. c. Eselon IV, sebanyak 14 orang. d. Non eselon, sebanyak 20 orang.

(25)

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan

Pemanfaatan dan pengembangan sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karimun mengharapkan produktivitas yang tinggi, tetapi tetap memperhatikan kelestarian dan pencagaran sumberdaya alam. Sumberdaya perikanan bersifat renewable (dapat diperbaharui) antara lain, meliputi plankton, benthos, ikan, moluska, krustacea dan mamalia laut, yang apabila dikelola dengan baik dan benar mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian rakyat, daerah dan negara secara berkelanjutan dan tetap lestari. Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan potensi tersebut diperlukan infrastruktur yang komplit, peraturan yang jelas serta dukungan penuh dari masyarakat, instansi terkait baik swasta maupun pemerintah.

Potensi Sumberdaya perikanan Kabupaten Karimun cukup besar baik dari segi kuantitas maupun diversitas, yang terdiri dari :

(1) Perikanan tangkap (2) Perikanan budidaya (3) Pengolahan perikanan

Pengembangan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Karimun diarahkan pada peningkatan sarana dan teknologi baik penangkapan, budidaya maupun pengolahan dalam upaya peningkatan produksi untuk mendukung ekspor hasil perikanan.

Produk budidaya yang di ekspor antara lain ikan kerapu, kakap putih, kakap merah dan rumput laut. Permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap komoditi ini terutama dari Negara Malaysia, Singapura, Hongkong dan China. Budidaya yang dikembangkan Keramba Jaring Apung (KJA), Keramba Jaring Tancap (KJT), budidaya air payau (tambak udang dan bandeng) dan budidaya air tawar. Infrastruktur yang menunjang budidaya ini antara lain dibangunnya Balai Benih Udang (BBU) di desa Manda Kecamatan Kundur dan Balai Benih Ikan (BBI) di Teluk Lekup Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. Dalam rangka menanggulangi over fishing maka digalakkan kegiatan budidaya sehingga nelayan memiliki alternatif dalam mata pencahariannya dan tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan saja, Selain itu untuk menciptakan keseimbangan dalam pemanfaatan dan pengembangan perairan dan pesisir hingga tercipta keseimbangan ekosistem darat dan

(26)

Produk olahan yang pernah menjadi andalan Kabupaten Karimun antara lain Surimi, Ebi, Abuk Udang, Tepung Ikan dan Kerupuk Ikan baik yang mentah maupun yang telah jadi. Kegiatan pengolahan hasil perikanan sangat menunjang diversifikasi perikanan, karena dengan begitu akan memperkecil resiko kerugian dalam usaha perikanan Kabupaten Karimun tahun terakhir.

Capaian indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan mengalami peningkatan. Bahkan bisa melebihi target yang direncanakan. Perkembangan Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan disajikan pada Tabel 2.6. Berikut ini :

(27)

Tabel. 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun Provinsi Kepri

NO

Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

Target SPM

Target

IKK Satuan

Target Rensta SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1. Jumlah Produksi hasil Perikanan - Budidaya Ton 1.000 1.000 1.500 1.066,70 958,36 968,24 106,67 95,84 64,55 - Tangkap Ton 17.500 25.000 27.000 17.637,16 23.676,86 24.840,75 100,78 94,71 92,00 - Pengolahan Ton 1.500 1.000 1.500 1.371,12 1.078,34 1.186,29 91,41 107,83 79,09 2. Jumlah Ekspor Hasil Perikanan 10.000 11.128,34 111,28 - Budidaya Ton 750 1.000 917,10 943,96 122,28 94,40 - Tangkap Ton 10.000 11.000 9.327,27 10.325,10 93,27 93,86 - Pengolahan Ton 750 1.000 1.384,63 1.413,09 171,28 141,31 3. Pendapatan rata –

rata per tahun

nelayan. Rp

- 49.000.000 50.000.000 - 50.374.110 60.651.259 - 102,80 121,30

4. Peningkatan

kontribusi usaha

(28)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 5. PDRB dari Sektor Perikanan Milyar - 950 1.000 - 905,21 1.075,59 - 95,29 107,56 6. Persentase PAD dari sector Perikanan Rp 49.643.016 50.620.000 101,97 7. Jumlah/ jenis Komoditi perikanan yang menjadi Komoditas unggulan daerah Buah 2 2 2 2 100 100 8. Jumlah Nelayan Perikanan RTP 8.750 9.000 8.555 9.639 97,77 107,10 9. Jumlah nelayan

perikanan tangkap Orang

20.000 19.164 95,82

10. Jumlah petani ikan

budidaya Orang 2.000 1.757 97,85 11. Jumlah masyarakat usaha pengolahan perikanan Orang 300 265 88,33 12. Rasio nelayan /

alat tangkap Rasio

(29)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 13. Jumlah Kelompok Usaha Bersama yang bergerak dibidang kelautan dan perikanan Buah 300 275 300 264 264 273 88,00 96,00 91,00 14. Jumlah investor yang menanamkan modal di sektor perikanan. Investor 2 2 1 1 50,00 50,00 15. Pesentase pemanfaatan infarstruktur kelautan dan perikanan diwilayah pesisir % 5,00 10,00 4,49 5,09 89,80 50,90 16. Jumlah sarana budidaya perikanan Ha 1.000 796,99 79,70 17. Jumlah sarana penangkapan perikanan Unit 6.500 6.755 103,92 18. Jumlah sarana pengolahan 100 97 97,00

(30)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 19. Jumlah konsumsi ikan masyarakat pertahun(PERKAPI TA) Kg PERKAPITA 33,00 35,00 106,06

20. Jumlah izin yang

diproses per tahun Buah

600 607 101,17

21. Jumlah

penanganan kasus illegal fishing yang telah diproses di pengadilan

Buah

2 0 0

22. Jumlah armada

Kapal Nelayan Unit

6.300 6.500 6.212 6.288 98,60 96,74 23. Jumlah Nelayan yang mendapatkan pinjaman permodalan KK 340 350 335 1.302 98,53 372,00 24. Jumlah nelayan yang sudah mandiri Orang 60 60 60 58 58 79 96,67 96,67 131,67

(31)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Permasalahn yang dimiliki Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun cukup beragam sesuai dengan bidang usaha yang ditangani. Berikut ini permasalahn yang dihadapi sesuai dengan bidang usaha kelautan dan perikanan yang adan di Kabupaten Karimun :

3.1.1. Perikanan Tangkap

Dalam pelaksanaan kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Karimun terdapat permasalahan yang dihadapi dan diupayakan solusi pemecahan permasalahannya.

Permasalahan

Dalam kegiatan Perikanan tangkap khususnya penangkapan ikan, permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Karimun. antara lain:

1. Padatnya penangkapan ikan yang beroperasi di perairan pantai dan rendahnya tingkat kemampuan Kompetitip nelayan setempat masih terjadi konflik sosial diantara nelayan tradisional dan modren.

2. Adanya pelanggaran terhadap jalur-jalur penangkapan ikan serta kurangnya sarana operasional dan aparatur yang bertugas dalam hal pengawasan dan penertiban kegiatan penangkapan ikan laut.

3. Masih dalam tahap pembangunan Pelabuhan Perikanan (PP) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sehingga kegiatan pembongkaran ikan masih dilakukan ditengah laut dan aktifitas ekspor ikan tidak terpantau secara jelas.

3.1.2. Budidaya Laut

Dalam pelaksanaan kegiatan budidaya laut di Kabupaten Karimun terdapat permasalahan yang dihadapi dan diupayakan solusi pemecahan permasalahannya.

(32)

Permasalahan

Dalam kegiatan budidaya laut, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain :

1. Kebutuhan akan kesediaan benih ikan air laut masih belum memadai karena masih tergantung dari hasil tangkapan dialam yang tidak menjamin kecukupan jumlah dan kualitasnya, sementara unit pembenihan buatan (hatchey) ikan laut/pantai belum ada di Kabupaten Karimun.

2. Adanya penyakit musiman dalam kegiatan budidaya ikan dan rumput laut.

3. Keterbatasan dana baik untuk modal investasi maupun modal kerja yang dimiliki oleh nelayan.

4. Belum optimalnya keahlian yang dimiliki oleh petani /nelayan ikan dalam usaha budidaya air laut dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam usaha budidaya.

5. Belum adanya mitra atau pasar yang jelas untuk menampung usaha budidaya.

3.1.3. Budidaya Air Payau

Dalam kegiatan budidaya air payau, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain :

Permasalahan

Dalam kegiatan budidaya air payau, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

1. Perlu dilakukan pengelolaan usaha budidaya tambak udang yang berwawasan lingkungan dan memperhatikan daya dukung lahan agar tidak mengakibatkan rusaknya lingkungan pada kawasan hutan mangrove serta timbulnya serangan penyakit.

2. Banyaknya usaha pertambakan yang tidak memiliki izin usaha dan mengabaikan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehinga menyulitkan dalam hal pengendalian dan pengaturan.

3. Minimnya modal usaha petani tambak skala kecil dibandingkan dengan biaya produksi yang semakin meningkat.

(33)

4. Keterbatasan benih/bibit air payau, sehingga bibit/benih air payau yang sering di datangkan dari luar Sumatera sehinga berisiko tingginya tingkat kematian.

5. Belum optimalnya sarana dan prasarana hatchery yang dimiliki Kabupaten Karimun dalam mendukung aktifitas usaha budidaya sehingga hasilnya kurang optimal.

6. Kurangnya keahlian/skill yang dimiliki oleh petani ikan air payau dalam bidang usaha yang dilakukan.

7. Kurangya pembinaan dari instansi terkait terhadap petani air payau. 3.1.4. Budidaya Air Tawar

Dalam kegiatan budidaya air tawar, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain :

Permasalahan

Kegiatan budidaya air tawar, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

1 Kompetisi lahan usaha budidaya ikan di kolam semakit ketat

2. Penyediaan benih ikan masih terbatas/rendah baik dari segi jumlah (Kwantitas) maupun dari segi mutu (Kwalitas).

3. Minimnya modal usaha petani ikan dibandingkan dengan biaya produksi yang semakin meningkat.

4. Tingginya harga pakan dalam usaha budidaya ikan air Tawar. 3.1.5. Penyuluhan Perikanan

Dalam kegiatan penyuluhan perikanan permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

Permasalahan

Kegiatan penyuluhan perikanan, permasalahan yang perlu mendapat perhatian antara lain:

1. Mutu dan kinerja penyuluh Kontrak masih kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya.

(34)

2. Masih rendahnya para penyuluh dalam pemahaman Undang-undang. Penyuluhan No.16 Tahun 2006.

3. Tidak adanya dana operasional untuk kegiatan penyuluhan. 4. Kurangnya staf di penyuluhan.

5. Belum adanya kendaraan tranportasi darat maupun laut. 3.1.6. Pengolahan Hasil Perikanan

Dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain :

Permasalahan

Dalam bidang pengolahan hasil perikanan, permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

1. Mutu dan jenis produk perikanan hasil olahan masih belum baik dan banyak serta pemasaran yang relatif belum lancar.

2. Kurangnya bahan baku dan industri pengolahan lainnya.

3. Keterbatasan nelayan/ petani ikan yang mengolah hasil perikanan

4. Belum adanya sosialisasi tentang pengolahan oleh instansi pemerintah (Dinas Kelautan dan Perikanan)

5. Belum adanya dana khusus untuk program pengolahan hasil perikanan. 6. Terbatasnya kemampuan akses informasi teknologi pengolahan.

7. Belum termotivasinya nelayan dalam melakukan pengembangan produk hasil perikanan.

(35)

3.1.7. Pengelolaan dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Permasalahan

Dalam bidang Pengelolaan dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, permasalahan yang perlu mendapat perhatian antara lain:

1. Konflik pemanfaatan sumberdaya kelautan berupa perebutan jalur-jalur penangkapan antara nelayan.

2. Pemanfaatan sumberdaya ikan secara ilegal oleh nelayan asing.

3.2. Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih 3.2.1. Visi

Visi merupakan komponen penting dalam suatu kebijakan pembangunan, mengingat visi adalah suatu cita-cita dan impian yang terarah dari suatu keadaan yang diinginkan pada akhir sebuah pemerintahan. Visi adalah pernyataan sebuah pemerintahan yang diekspresikan dalam suatu tindakan melalui pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang ditangani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Bisa disimpulkan pula bahwa visi adalah cita-cita atau impian sebuah pemerintahan yang akan dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Visi pembangunan dapaty menjadi pranata yang berfungsi sebagai pedoman perilaku pembangunan, sebagai alat pemersatu masyarakat dalam pembangunan, dan sebagai sarana pengendali social dalam pembangunan. Jadi, penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya amatlah penting agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan kebijakan yang jelas. Berhubung dengan itu, untuk menjawab permasalahan dan isu strategis daerah ke depan, maka visi pembangunan Kabupaten Karimun untuk jangka waktu 2011-2016 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Kabupaten Karimun yang Maju dan Berdaya Saing Berlandaskan

Iman dan Taqwa”

Secara konseptual visi pembangunan Kabupaten Karimun tahun 2011–2016, mengarah pada mendukung tujuan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN)

(36)

2010-2014, dan kalimat berdaya saing diartikan sebagai Kabupaten Karimun yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan baik, kreatif dan inovatif serta mandiri. Visi ini juga disejalankan dengan posisi Kabupaten Karimun yang sangat strategis yang berbatasan langsung dengan pusat perekonomian dunia yaitu singapura dan Malaysia dan terletak pada jalur transportasi terpadat didunia di jalur selat malaka.

3.2.2. Misi

Misi merupakan suatu tindakan terukur atau realisasi yang akan dijalankan demi mencapai visi secara terorganisir. Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Karimun 2011-2016 tersebut, maka ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan mememratakan ketersediaan infrastruktur daerah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat

Peningkatan dan pemerataan ketersediaan infrastruktur daerah ini diartikan sebagai penyediaan infrastruktur daerah yang dimaksud diantaranya adalah infrastruktur pada kawasan FTZ, terutama yang terkait dengan kawasan industry, kawasan strategis, infrastruktur dasar, infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, dan infrastruktur social ekonomi.

2. Meningkatkan kualitas dan pendayagunaan sumber daya manusia yang berdaya guna berlandaskan iman dan taqwa

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dilihat dari beberapa aspek (i) aspek pendidikan, (ii) aspek kesehatan, (iii) aspek pembangunan iman dan taqwa, dan (iv) aspek kesetaraan gender. Pembangunan iman dan taqwa ditujukan sehingga kehidupan keagamaan semakin marakdan menjadi bagian dari keseharian masyarakat serta menguatnya system pendidikan keagamaan khusunya pedidikan non formal. Sumber daya manusia(SDM) yang berdaya guna adalah SDM yang produktif dilihat dari meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha.

(37)

3. Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi yang terpadu dengan ekonomi berbasis kerakyatan

Ekonomi berbasis kerakyatan yang dimaksud adalah koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, nelayan dan pembudidaya kecil, serta industry rakyat lainnya. Keterpaduan ekonomi berbasis kerakyatan dengan pusat pertumbuhan dan perkembangan industry skala menengah dan besar dapat seiring dan sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan pelaku usaha kecil. Hal ini mensyratkan adanya keterkaitan yang saling memperkuat antar skala industry.

4. Memaksimalkan kualitas pelayanan publik

Kualitas pelayanan public yang maksimal diwujudkan dalam bentuk peningkatan kecepatan pelayanan, aksesbilitas layanan, penyusunan dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal khususnya di bidang-bidang yang mejadi urusan wajib, serta penyederhanaan system layanan khusunya di bidang perizinan

5. Mengelola sumberdaya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan

Karakteristik kabupaten karimun sebagai kabupaten kepulauan ditandai dengan melimpahnya sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil. Untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya tersebut, perlu dikedepankan pengelolaan yang menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, social, dan lingkungan hidup.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, Bupati Kabupaten Karimun mempunyai motto sebagai berikut:

 Kerja Amanah  Kerja Keras  Kerja Cerdas

(38)

3.3. Telaahan RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau 3.3.1.Rumusan Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau

Mengacu kepada visi Provinsi Kepulauan Riau 2011-2015, yaitu : “Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia dan Ramah Lingkungan”. Kemudian rumusan misi Provinsi Kepulauan Riau 2011-2015 yang berkaitan dengan pembangunan bidang kelautan dan perikanan adalah misi pertama :

“Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perikanan dan kelautan”

Berdasarkan visi dan misi Provinsi Kepulauan Riau 2011-2015 tersebut, rumusan visi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau 2011-2015, sebagai berikut :

”Terwujudnya Provinsi Kepulauan Riau Sebagai Salah Satu Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Unggulan di Indonesia”.

Selanjutnya dari keseluruhan tugas dan tanggungjawab yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, maka disusun misi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi untuk kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. 2. Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

menjalankan seluruh tugas pokok dan fungsinya dalam kerangka good goverment dan clean governance.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan, pembinaan, fasilitasi, pemberdayaan, perlindungan dan pengawasan Bidang Kelautan dan Perikanan.

(39)

3.3.2. Tujuan dan Sasaran.

Untuk dapat mengimplementasikan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan tersebut, telah disepakati rumusan tujuan dan sasaran kebijakan sebagai berikut :

1. Misi 1

Meningkatkan produksi untuk kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. Tujuan : a. Peningkatan volume produksi dan nilai tambah serta kontribusi

sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Riau.

b. Peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan pekerjaan masyarakat kelautan dan perikanan di Provinsi Kepulauan Riau. Sasaran : Meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan

pengolahan serta pemasaran hasil perikanan. 2. Misi 2

Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan dalam menjalankan seluruh tugas pokok dan fungsinya dalam kerangka good government dan clean governance.

Tujuan : a. Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan yang berkualitas dan disiplin.

b. Peningkatan kuantitas dan kualitas aparatur pendamping lapangan. Sasaran : Memperkuat kelembagaan dan sumberdaya manusia aparatur Dinas

(40)

3. Misi 3

Meningkatkan kualitas pelayanan, pembinaan, fasilitasi, pemberdayaan, perlindungan dan pengawasan Bidang Kelautan dan Perikanan.

Tujuan : a. Peningkatan produktifitas dan kualitas produk dan jasa kelautan dan perikanan yang berdaya saing.

b. Penurunan frekwensi dan intensitas destructive fishing, Illegal, unregulated dan unreported fishing.

c. Peningkatan akses nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan terhadap faktor-faktor produksi.

d. Peningkatan mutu dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan. e. Penyajian dan publikasi data dan informasi terkini tentang faktor-faktor penyebab terjadinya konflik perbatasan antar negara dan antar daerah/konflik pemanfaatan SDKP.

f. Penurunan tingkat pencemaran terhadap SDKP dan usaha perikanan masyarakat

Sasaran : a. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat kelautan dan perikanan;

b. Meningkatnya kualitas SDKP dan ekosistem laut. 3.3.3. Kebijakan

Untuk dapat mewujudkan misi, tujuan dan sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan tersebut di atas, telah disepakati rumusan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Provinsi Kepri, sebagai berikut:

1. Meningkatkan produksi dan produktifitas usaha untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan (pro poor, pro job dan pro growth).

2. Meningkatkan kualitas SDM dan sumber daya kelautan dan perikanan.

3. Mengembangkan dan memperkokoh industri, pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.

4. Meningkatkan kinerja, manajerial, teknis SDM, peralatan kerja, pendataan, pelayanan, koordinasi dengan stake holder, sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembangunan

(41)

dan pelayanan bidang kelautan dan perikanan secara cepat, transparan, mudah dan sesuai dengan prinsip pelayanan prima.

3.3.4 .Strategi

Strategi yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilakukan melalui :

1. Percepatan pengembangan perikanan tangkap, melalui pengembangan sarana armada dan alat tangkap perikanan, pelabuhan perikanan serta pengelolaan sumberdaya ikan. 2. Percepatan pengembangan perikanan budidaya, melalui peningkatan sarana prasarana

budidaya laut, air payau, air tawar serta pembenihan.

3. Percepatan pengembangan pengolahan dan pemasaran, kewirausahaan, kelembagaan masyarakat kelautan dan perikanan melalui pengembangan sarana prasarana pengolahan, pemasaran, pembinaan, penyuluhan dan pemberdayaan, pengendalian, pengujian serta penjaminan mutu hasil-hasil perikanan.

4. Peningkatan pengelolaan, pengawasan dan pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan melalui konservasi, program coremap, pengawasan dan penataan pemanfaatan potensi.

5. Peningkatan kualitas pelayanan, SDM aparatur dan masyarakat kelautan dan perikanan secara terintegrasi, melalui pendidikan, pelatihan dan magang serta peningkatan pelayanan administrasi, keuangan, perencanaan dan evaluasi.

6. Menjadikan rumput laut sebagai komoditi unggulan, melalui pembinaan pembudidayaan yang berkesinambungan.

7. Pengembangan sentra produksi perikanan terpadu, melalui pengembangan minapolitan.

(42)

8. Memperkuat akses pasar lokal, domestik dan internasional, melalui promosi dan kerjasama dengan komunitas bisnis dan masyarakat lingkup lokal, nasional dan internasional.

9. Penguatan jejaring kerja, melalui pengingkatan komunikasi dan koordinasi, baik lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten/Kota, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Pusat, lintas instansi/sektor, dunia usaha, masyarakat dan lembaga.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten Karimun

3.4.1. Kawasan perikanan darat, meliputi kawasan-kawasan: peruntukan budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan pengolahan ikan;

Khusus untuk kawasan ini diarahkan di Kecamatana Moro dan Kecamatan Durai dikarenakan pada dua Kecamatan tersebut pada kondisi eksisting telah ditanami berbagai jenis perkebunan, maka luasan kawasan budidaya perikanan darat ini sudah mencakup kegiatan kawasan perikanan air tawar dan air payau.

Sedangkan khusus untuk kawasan perikanan tangkap untuk menunjang konsep minapolitan diarahkan pada fishing ground yang telah direncanakan, adapun untuk kawasan industri perikanan/minapolis seluas ± 25 Ha diarahkan di Pulau Sugi Bawah.

3.4.2. Kawasan Perikanan Budidaya

Kawasan ini direncanakan sebagai kepentingan untuk membudidayakan perikanan dilaut dan mempunyai dengan lokasi di pesisir P combol, P sugi, P Moro serta wilayah laut.

3.4.3. Kawasan Perikanan Tangkap

Kawasan ini diperuntukan bagi penangkapan ikan diperairan guna menunjang konsep minapolitan dan mengembangkan budaya masyarakat yang ada.

(43)

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun merupakan hal yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan RPJMD Kabupaten Karimun. Isu Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan penjabaran dari isu-isu strategis Kabupaten Karimun. Isu Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan hal yang perlu dibahas dan diperhatikan bersama oleh instansi terkait untuk menghindari konflik dan permasalahan di masa akan datang. ISu Strategis ini perlu diantisipasi untuk meningkatkan produktifitas sector Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Karimun.

Adapun isu-isu strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun terdiri dari : a. Pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Karimun terlihat adanya indikasi tumpang tindih; b. Rendahnya minat masyarakat untuk melakukan usaha buddiaya;

c. Produk hasil perikanan budidaya belum konsisten dan stabil sehingga kebutuhan pasar local belum terpenuhi;

d. Kurangnya pengembangan SDM pelaku perikanan (petugas, nelayan dan pembudidaya serta usaha bidang perikanan);

e. Keterbatasan modal;

f. Infrastruktur kurang memadai;

g. Belumadanya industry yang mampu mengolah produk-produk hasil perikanan; h. Illegal fishing;

(44)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan 4.1.1. Visi

Kabupaten Karimun merupakan wilayah kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan sehingga masyarakatnyapun sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, oleh karena itu setiap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dengan kondisi ini maka Dinas Kelautan dan Perikanan menetapkan Visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :

“MENJADIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEBAGAI BASIS EKONOMI KERAKYATAN TAHUN 2016”

4.1.2. Misi

Untuk merealisasikan visi tersebut maka Dinas Kelautan dan Perikanan menetapkan misi pembangunan Kelautan dan Perikanan itu sebagai berikut :

(1) Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi (2) Mengelola Sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan (3) Meningkatkan produktifitas dan daya saing produk kelautan dan perikanan (4) Meningkatkan akses pasar domestic dan internasional

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan 4.2.1. Tujuan Jangka Menengah

Untuk mewujudkan visi dan merealisasikan misi yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan tujuan. Tujuan yang ditetapkan merupakan tolok ukur dalam meraih keberhasilan sebuah SKPD selama kurun waktu lima tahun kedepan.

Tujuan yang ditetapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun berpedoman pada tujuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun, Hal ini supaya tujuan yang disusun SKPD akan menunjang tujuan yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten lima tahun kedepan. Tujuan yang ditetapkan juga tidak terlepas dengan misi

(45)

yang diemban oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun, yaitu sebagai berikut :

Misi 1. Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi Tujuan :

1. Meningkatkan pendapatan pelaku perikanan (pegawai, nelayan dan pelaku usaha kelautan dan Perikanan)

2. Meningkatkan peran kelembagaan kelautan dan perikanan

3. Meningkatkan kualitas SDM pelaku perikanan (pegawai, nelayan dan pelaku usaha kelautan dan Perikanan)

4. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat

Misi 2. Mengelola Sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan Tujuan :

1. Meningkatkan kesadaran hukum pelaku perikanan

2. Menjaga kelestarian lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan

3. Penurunan frekwensi dan intensitas destructive fishing, Illegal, unregulated dan unreported fishing

4. Mengembangkan potensi pulau-pulau kecil menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi

Misi 3. Meningkatkan produktifitas dan daya saing produk kelautan dan perikanan Tujuan :

1. Mengembangkan kawasan minapolitan

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan 3. Menurunkan kemiskinan dan pengembangan lapangan kerja 4. Meningkatkan produksi dan mutu produk kelautan dan perikanan

(46)

Misi 4. Meningkatkan akses pasar domestic dan internasional Tujuan :

1. Menjadikan Kabupaten Karimun sebagai pusat pemasaran ikan dan tujuan utama investasi di bidang kelautan dan perikanan

2. Mengembangkan pasar lokal, antar pulau dan domestic 3. Meningkatkan ekspor produk kelautan dan perikanan

4.2.2. Sasaran Jangka Menengah

Sasaran jangka menengan merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang dirancang secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Penyusunan sasaran perlu memperhatikan indicator kinerja dan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun.

Sasaran merupakan penjelasan dari program prioritas serta target indicator kinerja dari Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Karimun yang menjadi tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan. Melalui perumusan sasaran akan diketahui tujuan pelayanan jangka menengah pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun.

(47)

Tabel 4.1. Keterkaitan antara Misi I dengan Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN

1. Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi  Meningkatkan peran kelembagaan kelautan dan perikanan

 Tersedianya akses dan kelembagaan permodalan bagi pelaku perikanan

 Meningkatkan

kualitas SDM pelaku perikanan

 Meningkatnya pengetahuan

penyuluh, aparatur dan pelaku perikanan

 Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintah  Melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi,

akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat

 Adanya database kelautan dan perikanan yang lengkap dan akurat  Adanya laporan yang akuntabel dan

(48)

Tabel 4.2. Keterkaitan antara Misi II dengan Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN

2. Mengelola Sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan  Menjaga kelestarian lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan

 Adanya pengendalian pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan  Penurunan frekwensi dan intensitas destructive fishing, Illegal, unregulated dan unreported fishing  Meningkatnya kesadaran

masyarakat dalam pengawasan perikanan melalui POKMASWAS  Berkurangnya frekwensi tindakan

melawan hukum

 Berkurangnya frekwensi konflik antar nelayan

 Mengembangkan potensi pulau-pulau kecil menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi

 Adanya daerah konservasi dan perlindungan terhadap biota perairan yang dilindungi secara berkelanjutan

 Adanya Rehabilitasi Terumbu Karang Kabupaten Karimun

 Adanya penataan pulau terluar dan pulau-pulau kecil

 Adanya pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil

 Menggali potensi wisata bahari dan industry maritim dan kelautan

(49)

Tabel 4.3. Keterkaitan antara Misi III dengan Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN

3. Meningkatkan produktifitas dan daya saing produk

kelautan dan perikanan

 Mengembangkan kawasan minapolitan

 Berkembangnya fasilitas kasawan minapolitan sebagai sentra produksi kelautan dan perikanan

 Meningkatkan sarana

dan prasarana

kelautan dan

perikanan

 Adanya pelabuhan perikanan dan tempat pelelangan ikan

 Meningkatnya armada penangkapan dan fasilitas pendukung kegiatan budidaya dan pengolahan hasil perikanan

 Menurunkan

kemiskinan dan

pengembangan lapangan kerja

 Meningkatnya penghasilan pelaku perikanan

 Meningkatnya lapangan kerja  Meningkatkan

produksi dan mutu produk kelautan dan perikanan

 Meningkatnya produksi hasil perikanan tangkap, budidaya dan produk olahan

 Meningkatnya kualitas dan mutu produk perikanan

(50)

Tabel 4.4. Keterkaitan antara Misi IV dengan Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN

4. Meningkatkan akses pasar domestic dan internasional  Menjadikan Kabupaten Karimun sebagai pusat

pemasaran ikan dan

tujuan utama

investasi di bidang

kelautan dan

perikanan

 Meningkatnya investasi bidang kelautan dan perikanan

 Memenuhi kebutuhan ikan dan produk olahan perikanan dalam daerah

 Mengembangkan pasar lokal, antar pulau dan domestic

 Adanya pasar ikan yang higienis ditiap sentra produksi kelautan dan perikanan

 Meningkatkan ekspor produk kelautan dan perikanan

 Adanya peningkatan volume ekspor produk perikanan

Selama lima tahun ke depan (2011-2016), dalam membangun kelautan dan perikanan Kabupaten Karimun, Dinas Kelautan dan Perikanan mencanangkan 5 (lima) target utama, yaitu :

1. Pengembangan Minapolitan

Minapolitan merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam rangka mendukung visi dan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun

2. Entreprenuership

Pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha (entreprenuership) dilaksanakan melalui upaya membangun kepercayaan bagi para pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan. Jiwa entrepreneurship para pelaku tersebut dibangun agar para pelaku dapat memanfaatkan fasilitas guna memperlancar pengelolaan usaha, baik yang diperoleh melalui kredit maupun melalui program-program pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah.

(51)

3. Technology and Innovation

Kelautan dan perikanan akan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan hanya jika dapat menguasai teknologi perikanan untuk system budidaya, penangkapan, pengolahan dan pasca panen, serta teknologi kelautan untuk eksplorasi, konservasi dan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut serta adaptasi perubahan iklim.

4. Empowering

Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistimatis, terpadu dan menyeluruh. Dalam rangka mengurangi beban dan memenuhi hak dasar masyarakat secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan bermartabat, maka dibutuhkan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberi fasilitas, dorongan atau bantuan kepada masyarakat agar mampu mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara mandiri untuk peningkatan kesejahteraan. 5. Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat

Keberadaan kelompok masyarakat di bidang budidaya, penangkapan ikan, pengolahan, pemasaran dan kelompok pengawasan akan memberikan keuntungan bagi anggota kelompoknya. Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk saling tukar pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar, serta kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi. Berbagai kelompok tercakup dalam POKDAKAN(Kelompok Pembudidaya Ikan), KUB (Kelompok Usaha Bersama) penangkapan ikan, POKMASWAS(Kelompok Masyarakat Pengawas) dan POKMAS(Kelompok Masyarakat) pengelola terumbu karang. Kelompok-kelompok yang sudah terbentuk akan terus diupayakan keberadaannya dan ditingkatkan kapasitasnya. Sedangkan kelompok baru akan dibina dan ditumbuhkan.

(52)

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan

Arah kebijakan dan strategi yang dibuat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun mengacu pada permasalahan dan tantangan yang dihadapi Dinas Kelautan dan Perikanan saat ini maupun dalam lima tahun mendatang. Untuk itu arah kebijakan umum pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan 2011-2016 adalah sebagai berikut :

1. Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat baik kinerja dan hasilnya, antara lain bantuan sarana dan armada penangkapan, peningkatan dan pengembangan usaha budidaya dan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran

2. Melanjutkan dan memperkuat kegiatan yang berorientasi pemberdayaan masyarakat seperti Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)

3. Meningkatkan produksi dan produktifitas usaha untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan (pro poor, pro job dan pro growth).

4. Meningkatkan kualitas SDM dan sumber daya kelautan dan perikanan.

5. Mengembangkan dan memperkokoh industri, pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.

6. Meningkatkan kinerja, manajerial, teknis SDM, peralatan kerja, pendataan, pelayanan, koordinasi dengan stake holder, sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembangunan dan pelayanan bidang kelautan dan perikanan secara cepat, transparan, mudah dan sesuai dengan prinsip pelayanan prima.

7. Mendorong minat investasi kelautan dan perikanan sefrta kemitraan usaha antar pelaku usaha

Adapun Strategi pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Karimun adalah sebagai berikut :

1. Percepatan pengembangan perikanan tangkap, melalui pengembangan sarana armada dan alat tangkap perikanan, pelabuhan perikanan serta pengelolaan sumberdaya ikan.

2. Percepatan pengembangan perikanan budidaya, melalui peningkatan sarana prasarana budidaya laut, air payau, air tawar serta pembenihan.

Gambar

Tabel                                                                                                                                                  Halaman   2.1
Gambar 2.2. Terumbu Karang di Perairan Kecamatan Moro Kabupaten Karimun
Tabel .2.3. Tupoksi Bidang Kelautan
Gambar 2.3. Produk Hasil Pengolahan dari Rumput Laut
+7

Referensi

Dokumen terkait

KELOMPOK BUDIDAYA IKAN LELE PAGUYUBAN D esa Cihampelas K ecam atan Cihampelas Kab. calon anggota baru dapat menjadi anggota penuh apa bila yang bersangkutan yang berasal

Tujuan FORMADAT adalah untuk mendorong pembangunan secara berkelanjutan melalui ekoturisme (ekowisata) yang berazaskan komunitas masyarakat, perkebunan organik dan

Sebagai warga negara harus nya kita bisa untuk menjaga kelestarian budaya indonesia, tidak merasa malu akan kebudayaan kita, dan mau mengembangkannya, tidak hanya

Kemudian madame akan menunjuk salah satu dari kalian untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan presentasi tersebut..

Mengingat betapa pentingnya proses adaptasi peserta didik baru di lingkungan MAN Kota Palangka Raya, maka pihak madrasah sebagai penyelenggara pendidikan yang memfasilitasi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa airtanah di Pulau Koral Panggang telah terpengaruh intrusi air laut dengan derajat pengaruh

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut Manulang (2002) : 1) tingkat pendidikan atau keterampilan, para karyawan yang memiliki tingkat pendidikan

Faktor yang dapat diidentifikasi berpengaruh adalah tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, tabungan, permintaan kredit, pengeluaran konsumsi pangan, pengeluaran barang dan