• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan analisis data, sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan analisis data, sebagai berikut:"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

19

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Teori APOS merupakan suatu pendekatan pembelajaran matematika berdasarkan paham kontruktivisme dalam memahami suatu konsep dan mendorong pembentukan pengetahuan awal, dimana kontruksi dari APOS adalah Aksi, Proses, Objek, dan Skema (Nurlaelah, 2007). Hal ini mengarahkan pada pemilihan metode penelitian yang tepat, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai. Harapannya data yang diperoleh mampu digunakan untuk memahami, memecahkan serta mengantisipasi masalah.

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan hubungan antar-variabel yang ada dan tidak pula mengeneralisasikan sebab suatu gejala kenyataan sosial terjadi, hal ini dikarenakan penelitian deskriptif tidak melakukan pengujian hipotesis, hal ini berarti penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori dan klaimnya serta pengolahan data menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif (Mulyadi, 2011). Sesuai dengan jenis penelitian maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah campuran yakni penggabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

B. Jenis Pendekatan

Pendekatan campuran juga dinyatakan oleh Mulyadi (2011) yaitu yang terdiri dari pendekatan kuantitatif dan pendekatan kulitatif yang dilakukan dengan

observation partisipation untuk membuat deskripsi, gambaran, atau makna secara

sistematik, mendalam, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara variabel yang diteliti. Dari pendapat tersebut maka data campuran berupa deskripsi dan skor yang didapat siswa dalam mencapai

(2)

tahap-20

tahap dalam menyelesaikan soal aljabar bertipe PISA dilihat dari indikator berpikir kritis dan melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS yang dibuat dalam bentuk pedoman penilaian.

Penelitian dilaksanakan di SMP Ar-Rohmah Putri Islamic Boarding

School yang berada di Dau, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan pada

semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaiakan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Subjek penelitian ini adalah salah satu kelas IX di SMP Ar-Rohmah Putri Islamic Boarding School yang berjumlah 36 siswa.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan analisis data, sebagai berikut:

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Pada tahap persiapan yang akan dilakukan adalah analisis masalah/kajian teori, perijinan ke sekolah (tempat penelitian), serta membuat instrumen yang dibutuhkan untuk melakukan validasi. Intrumen yang digunakan adalah lembar tes, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Pada tahap ini juga dilakukan validasi instrumen oleh dosen Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada tahapan selanjutnya yakni pelaksanaan, tahap ini adalah tindak lanjut dari tahap persiapan yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa kegiatan yang

Persiapan

•analisis masalah/kajian teori

•perijinan ke sekolah (tempat penelitian) •pembuatan instrumen

Pelaksanaan

•pelaksanaan instrumen penelitian yang terdiri dari: •tes •observasi •wawancara Analisis Data •pengolahan data

(3)

21

dilakukan pada tahap ini yaitu: Melaksanakan tes, tes yang diberikan adalah soal dengan materi aljabar dengan submateri operasi hitung pada bentuk aljabar yang bertipe PISA. Soal yang diberikan merupakan soal esai hal ini bertujuan untuk merekam langkah-langkah pengerjaan penyelesaian dan mengetahui kemampuan siswa dalam pencapaian indikator yang telah ada, sehingga tes bersifat diagnosis.

Melaksanakan observasi, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran berlangsung. Objek dari observasi adalah 28 siswa didalam kelas. Observasi dilakukan oleh dua observer yang terdiri dari dua orang mahasiswa pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Malang. Observasi ini bertujuan untuk mempertegas hasil dari tes agar data yang dihasilkan lebih akurat.

Melaksanakan wawancara, kegiatan wawancara dilakukan setelah siswa menyelesaikan soal tes. Wawancara ini dilakukan kepada beberapa siswa kelas IX SMP Ar-Rohmah Putri Islamic Boarding School yang telah melakukan tes. Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur, maksudnya memungkinkan pertanyaan berlangsung secara santai, pertanyaan tetap terarah dan juga tetap terbuka, dan fokus. Metode wawancara ini dilakukan agar informasi yang diperoleh lebih banyak dan tidak kaku dalam pembicaraan. Wawancara ini bertujuan untuk memperkuat hasil dari tes dan observasi agar data yang dihasilkan lebih akurat.

Tahapan selanjutnya ialah tahap analisis data yang berisi deskripsi dan skor terkait hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaiakan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Data didapatkan dari lembar tes, lembar observasi, dan wawancara yang dikelola dari hasil penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data melalui beberapa aspek yang merupakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes, lembar observasi, dan wawancara. Instrumen penelitian dikatakan valid jika telah melalui validasi dan dapat digunakan sebagai alat ukur dari penelitian yang dilakukan. Instrumen

(4)

22

penelitian yang baik adalah yang mampu menggali informasi dari subjek yang diteliti. Berikut penjelasan teknik pengumpulan data dari instrumen penelitian yang digunakan:

Lembar tes, secara umum tes bertujuan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, sejalan dengan hal tersebut maka tes akan dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siwa dalam menyelesaikan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran yang dilakukan berdasarkan teori APOS. Adapun indikator pada aspek isi yaitu: a) soal sudah sesuai dengan standar kompetensi pembelajaran dan b) pokok soal dirumuskan secara singkat dan jelas. Sedangkan aspek bahasa yaitu: a) soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, b) kalimat soal tidak berbelit dan tidak multitafsir, serta c) rumusan soal komunikatif, menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan menggunakan kata-kata yang dikenal siswa. Lembar tes akan digunakan untuk mengukur pencapaian indikator pada penyelesaian soal PISA. Soal-soal yang digunakan berupa soal PISA dengan topik aljabar dengan submateri operasi hitung dalam bentuk aljabar. Tes yang dipakai berupa soal esai sehingga dapat digunakan untuk mengukur indikator berpikir kritis siswa yang diintegrasikan dengan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori APOS. Langkah-langkah pembelajaran tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terlampir. Kisi-kisi soal aljabar bertipe PISA dibuat untuk menyiapkan tes agar mampu mewakili materi yang telah diberikan, kisi-kisi juga bertujuan untuk menjelaskan indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal Hamzah (2014). Dari pemaparan tersebut maka kisi-kisi dengan memodifikasi format kisi-kisi oleh Hamzah (2014) untuk soal aljabar bertipe PISA adalah sebagai berikut:

(5)

23

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Aljabar Bertipe PISA

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Banyak Soal 1. Menjelaskan bentuk aljabar dan

melakukan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian)

Jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu

Menentukan jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu

Esai 1

2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk aljabar dan operasi pada bentuk aljabar

Biaya telekomunikasi lokal dan internasional Menentukan efektifitas biaya telekomunikasi yang akan digunakan

Esai 1

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk aljabar dan operasi pada bentuk aljabar

Dosis pada obat Menentukan dosis pada obat

Esai 1

Lembar observasi, lembar observasi dengan elemen sebagai berikut: a) format lembar observasi, b) kecukupan aspek-aspek observasi, c) kesesuaian lembar observasi dengan indikator berpikir kritis melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Lembar observasi diisi secara cermat oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung, lembar ini sesuai dengan indikator dari berpikir kritis siswa yang diintegrasikan melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Tujuan dari observasi adalah untuk memperjelas hasil tes yang telah diberikan dan membantu peneliti untuk menarik kesimpulan tentang kemampuan berpikir kritis siswa yang telah diintegrasikan dengan pembelajaran teori APOS. Menurut Putri dkk (2018) observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan pembelajaran. Sejalan dengan observasi yang akan dialaksanakan yakni untuk mengamati tingkah laku dan kejadian yang ada selama pembelajaran dengan teori APOS. Setelah itu hasil yang telah didapat oleh siswa akan dianalisis sesuai indikator yang telah direncanakan dengan menggunakan pedoman penskoran yang telah dibuat dengan memodifikasi rubrik penilaian yang dibuat oleh Karim dan Normaya (2015), sebagai berikut:

(6)

24

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS

Indikator Keterangan Tahapan

APOS yang dicapai

Skor

Interpretasi Tidak menulis poin-poin penting dari materi aljabar pada jawaban

Aksi 1

Menulis poin-poin penting tapi tidak tepat dari materi aljabar pada jawaban

2

Menulis poin-poin penting dari materi aljabar tapi kurang lengkap pada jawaban

3

Menulis poin-poin penting dari materi aljabar dengan tepat dan lengkap pada jawaban

4

Analisis Tidak dapat menghubungkan poin-poin penting dari materi aljabar pada jawaban

Proses 1

Dapat menghubungkan poin-poin penting tetapi tidak dapat mengidentifikasi masalah dari materi aljabar yang dibahas dan dapat menuliskannya pada jawaban

2

Dapat menghubungkan poin-poin penting, dapat mengidentifikasi masalah dari materi aljabar yang dibahas, tetapi tidak dapat mencari informasi yang lebih lanjut tentang materi aljabar dan menuliskannya pada jawaban

3

Dapat menghubungkan poin-poin penting, dapat 1mengidentifikasi masalah dari materi aljabar yang dibahas, dan dapat mencari informasi yang lebih lanjut tentang materi alajabar dan dapat menuliskannya pada jawaban

4

Inferensi Tidak membuat kesimpulan pada jawaban 1 Membuat kesimpulan tidak sesuai konteks materi aljabar

dan kurang tepat pada jawaban yang diberikan

2

Membuat kesimpulan tepat dan sesuai konteks materi alajabar, tetapi kurang lengkap dalam menuliskannya pada jawaban

3

Membuat kesimpulan tepat, sesuai konteks materi aljabar, dan lengkap saat memberikan kesimpulan pada jawaban

4

Evaluasi Tidak mendapat jawaban Objek 1

(7)

25

Mendapat jawaban dengan tepat tetapi strategi penyelesaian kurang tepat

3

Mendapat jawaban yang tepat dan strategi penyelesaian yang tepat

4

Penjelasan Tidak memberikan penjelasan serta bukti pada jawaban 1 Dapat memberikan penjelasan pada jawaban tetapi tidak

memberikan bukti

2

Dapat memberikan penjelasan dan bukti tetapi kurang tepat pada jawaban

3

Dapat memberikan penjelasan dan bukti yang tepat pada jawaban

4

Pencocokan Tidak memberikan jawaban yang valid Skema 1 Memberikan jawaban kurang valid serta konsep

matematika tidak tepat

2

Memberikan jawaban yang valid tetapi konsep matematika tidak tepat

3

Memberikan jawaban yang valid dan konsep matematika dengan tepat

4

Wawancara, untuk elemen wawancara sebagai berikut: a)format pedoman wawancara b)kejelasan wawancara, c)kecukupan aspek-aspek wawancara, d)istilah yang digunakan tepat dan mudah dipahami, dan e)kesesuaian dengan indikator berpikir kritis yang diintegrasikan melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Data yang diperoleh berupa gambaran secara umum terkait soal aljabar bertipe PISA dari siswa yang telah menyelesaikan soal tes, wawancara diberikan sesuai dengan indikator dari berpikir kritis dan pembelajaran berdasarkan teori APOS. Wawancara dilakukan secara terstruktur dan bebas, sesuai tanggapan yang diberikan siswa. Hal ini bertujuan untuk mempertajam kesimpulan tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS. Adapun indikator wawancara yang digunakan sebagai pedoman wawancara, adalah sebagai berikut: a)menuliskan informasi yang diberikan untuk menentukan langkah penyelesaian masalah b)menggunakan pemodelan tentang informasi yang diberikan pada soal c)informasi yang didapat mampu memunculkan bentuk umum atau substitusi kedalam rumus, dan d)kesulitan dalam menyelesaikan masalah

(8)

26

pada soal aljabar bertipe PISA. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakuakan dengan tatap muka atau secara langsung antara peneliti dan narasumber (Putri dkk, 2016). Wawancara diberikan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah direncanakan dan dilakukan setelah siswa mengerjakan soal tes.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yakni deskriptif campuran dengan mengolah data yang didapat dari hasil observasi, tes dan wawancara. Proses analisis data akan melalui bebrapa langkah seperti pada bagan, sebagai berikut:

Bagan 3.2 Proses Analisis Data

Langkah awal analisis adalah pengumpulan data, pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang didapat pada saat melakukan observasi, tes dan wawancara. Pencatatan data dilakukan dengan melakukan pencatatan langsung dilapangan selama penelitian berlangsung.

Langkah selanjutnya dalah reduksi data, reduksi data dilakukan dengan mengolah data mentah yang diperoleh selama penelitian. Pada tahap ini hanya memfokuskan pada data yang relevan dan tepat untuk disajikan. Setelah di reduksi data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan pedoman penskoran (lihat Tabel 3.1) hal ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Berikut adalah tabel analisis data dengan memodifikasi tabel teknik pengambilan data oleh Rose (2018) sehingga diperoleh:

(9)

27

Tabel 3.3 Teknik Analisis Data Berdasarkan Cara Pengambilan Data Rumusan Masalah

Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS Cara pengambilan data Observasi

Tes Wawancara

Cara analisis data a. Nilai presentase berpikir kritis siswa melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS

b. Hasil tes yang diberikan siswa melalui langkah-langkah pembelajaran (lihat RPP) menunjukkan pencapaian pada kemampuan berpikir kritis

c. Hasil wawancara dapat menunjukkan karakteristik subjek penelitian

Analisis data yang dilakukan dari hasil observasi berdasarkan penskoran kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS adalah sebagaiamana yang dijelaskan didalam tabel. Kemudian nilai tersebut dikategorikan berdasarkan nilai penskoran kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS dengan memodifikasi presentase nilai kemampuan berpikir kritis oleh Setyowati (2011), adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kategori Presentase Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS

Nilai yang diperoleh (%) Kategori Tahapan APOS yang dicapai Sangat tinggi Skema

Tinggi Objek

Sedang Proses

Rendah Aksi

Sangat Rendah Aksi

Langkah selanjutnya adalah penyajian data, penyajian data dilakukan untuk menyajikan data yang telah selesai pada tahap sebelumnya yang berbentuk hasil analisis yang dilengkapi dengan format yang sesuai. Data di sajikan dalam bentuk deskriptif berbentuk informasi tentang kemampuan berpikir kritis siswa

(10)

28

dalam menyelesaiakan soal aljabar bertipe PISA melalui pembelajaran berdasarkan teori APOS.

Langkah yang terakhir adalah penarikan kesimpulan, penarikan kesimpulan dilakukan setelah menyajikan data yang didapat dari hasil tes, observasi dan wawancara agar dapat menjawab rumusan masalah dari penelitian. Setelah itu data akan dicek keabsahannya melalui teknik pemeriksaan keabsahan data.

F. Triangulasi Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan ialah triangulasi data. Triangulasi menurut Tanujaya dan Mumu (2016) adalah sebuah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data tersebut. Sehingga, data yang didapat pada penelitian akan semakin valid. Menurut Haryono dan Tanujaya (2018) triangulasi dapat dilakukan pada beberapa aspek, yaitu: metode, waktu, tempat, sumber data, peneliti, dan teori. Maka pada penlitian kali ini peneliti memilih aspek triangulasi yang digunakan ialah triangulasi metode dan triangulasi teori. Triangulasi metode adalah usaha untuk mengecek keabsahan data yang dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama, sedangkan triangulasi teori ialah triangulasi yang memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau dipadu (Bachri: 2010). Sehingga triangulasi metode yang dilakukan oleh peneliti yakni dengan meninjau hasil dari tes, observasi, dan wawancara yang dilakukan agar data yang didapat memiliki derajat kepercayaan yang valid. Sedangkan, triangulasi teori yang dilakukan oleh peniliti yakni dengan menguji keabsahan dari teori yang digunakan yakni teori berpikir kritis dan teori APOS (Action,

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Aljabar Bertipe PISA
Tabel 3.2  Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui  Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS
Tabel 3.3  Teknik Analisis Data Berdasarkan Cara Pengambilan Data

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian yang berjudul Manajemen Perkuliahan Berbasis Data-Driven ini penilaian dilakukan oleh mahasiswa (user) aktif yang memberikan responnya terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tanggapan siswa terhadap relevansi dalam e-comic bilingual ini adalah 72,91% dengan kategori respon positif.Hal ini

Pemupukan urea berikutnya dilakukan setelah tanaman berumur 45 hari setelah tanam dengan dosis setengah sisanya (50 kg per hektar).. Pengendalian gulma dilakukan

Hal yang serupa disampaikan oleh Lee (2001) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan utama yang menyebabkan panjangnya umur tanaman dan persentase gabah hampa

Metode pembelajaran kontekstual model REACT ini mampu memberikan pengalaman-pengalaman belajar siswa secara nyata, diantaranya yaitu melatih siswa mengaitkan materi pelajaran

Penggunaan bahan ajar yang tepat adalah solusi peningkatan aktivitas dan minat siswa dalam pelaksanaan belajar mengajar. Meningkatnya aktivitas dan minat siswa diharapkan

Untuk operasional kegiatan peran dan fungsi TKPK provinsi, maka tim teknis TKPK Provinsi telah melakukan fasilitasi, koordinasi dan pengendalian terhadap TKPK Provinsi dan

Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan (uji F) yang telah dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan / bersama-sama gross profit margin, return