• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATANPASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATANPASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATANPASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR

A. Pengertian

Istarahat/tiduradalahsuatukeadaan yang berulang-ilang, perubahan status kesadara yang terjadiselamaperiodetertentu.

Istirahata dalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar. Tiduran dalah suatu keadaaan relative tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda.

Kesempatan istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas, maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya.

(2)

B. Pathway

NANDA Internasional, 2015. Mubarak ,2015. Lymda Juall, 2012.

Ansietas Faktor Psikologis Faktor Lingkungan Faktor Fisiologis

Merangsang system limbik (pengatur system emosi) untuk meningkatkan pengeluaran katekolamin Merangsang sensori perifer untuk meningkatkan pengeluaran serotonin Merangsang korteks serebral untuk meningkatkan pengeluaran seroton Merangsang system aktivasi retikuler (SAR) untuk menurunkan pengeluaran serotonin

- Kesulitan untuk tidu - Keletihan saat bangun tidur - Perubahan mood

- Mengantuk sepanjang hari

(3)

C. Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnosis pada gangguan istirahat dan tidur meliputi; 1. Pemeriksaan laboratorim

a. Pemeriksaan darah lengkap

Pemeriksaan ini meliputi jumlah sel darah merah, hemoglobin ( Hb), Hematokrit (Ht) b. Pemeriksaan elektrolit serum

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar natrium, kalium, klorida, ion bikarbonat.

c. pH dan berat jenis urine.

Berat jenis menunjukan kemampuan ginjal untuk mengatur konsentrasi urine. Normalnya Ph urine adalah 4,5 – 8 dan berat jenisnnya 1,003 – 1,030.

d. Analisis gas darah

Biasanya yang diperiksa adalah pH, PO2, HCO3- , PCO2 dan saturasi O2, .Nilai PCO2 normal 35-40 mmHg, PO2 normal 80 – 100 mmHg, HCO3- normal 25-29 mEq/ l. sementara saturasi O2 adalah perbandingan oksigen dalam darah dengan jumlah oksigen yang dapt oleh darah, normalnya di arteri ( 95%- 98% ) dan vena (60%-85%).

2. Pemeriksaan fisik: 1) Tingkat kesadaran 2) Tremor

3) Kemampuan berdiri

4) Electroencephalogram (EEG), alat yang digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otak dengan hasil berupa lembaran kertas.

5) Electromyogram (EMG), alat yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik otot rangka.

6) Electroocologram (EOG), alat yang digunakan untuk mengetahui gerakan bola mata.

Mubarak, 2015

(4)

Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan : 1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Pola ini tidak menjadi fokus pengkajian pada pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan kaji pasien mengenai:

1) Apakah pendapat pasien mengenai gangguan pola tidur yang dialami? 2) Menurut pasien apa yang menyebabkan pasien mengalami gangguan pola

tidur? 2. Pola nutrisi

Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, dalam pola nutrisi kaji pasien mengenai: 1) Pola makan

a. Bagaimana nafsu makan pasien selama sakit? b. Berapakah porsi makan pasien per sekali makan? 2) Pola Minum

a. Berapakah frekuensi minum pasien selama sakit?

3. Polaeliminasi

Pada pola eliminasi kaji pasien mengenai: a. Buang air besar

1) Berapakah frekuensi setiap kali buang air besar?

2) Bagaimanakah konsistensi pasien dalam buang air besar? b. Buang air kecil

1) Berapakah frekuensi serta jumlah urine pasien setiap buang air kecil?

(5)

Pada pola aktivitas dan latihan kaji pasien mengenai : a. Kemampuan perawatan diri

Tabel 1. Kemampuan perawatan diri

Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat 1 = alat bantu 4 = tergantung/tidak mampu 2 = dibantu orang lain

b. Kebersihan diri

- Berapakah frekuensi pasien mandi dan menggosok gigi per satu hari saat sakit? - Berapakah frekuensi pasien memotong kuku dan keramas selama seminggu saat

sakit?

c. Aktivitas sehari-hari

- Apakah pasien bisa mengikuti aktivitas sehari-hari selama sakit? d. Rekreasi

- Apakah pasien selama sakit melakukan rekreasi? e. Olahraga

- Apakah pasien bisa melakukan kegiatan olahraga?

Aktivitas SMRS MRS

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Mandi

Berpakaian/berdandan Eliminasi/toileting Mobilitas di tempat tidur Berpindah Berjalan Naik tangga Berbelanja Memasak Pemeliharaan rumah

(6)

5. Tidur dan Istirahat

Pola ini akan menjadi focus pengkajian, dalam pola aktivitas dan latihan kaji pasien mengenai:

1) Pola tidur

Bagaimanakah pola tidur pasien selama sakit? Yang digambarkan dengan pukul berapa pasien mulai tidur dan sampai pukul berapa pasien tidur saat malam hari?

2) Frekuensi tidur

Bagaimana frekuensi tidur pasien selama sakit? Yang digambarkan dengan berapa lama pasien tidur malam?

3) Intensitas tidur

a. Apakah pasien mengalami pola tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement) lebih dominan? Ataukah pasien mengalami pola tidur REM (Rapid Eye Movement) yang lebih dominan?

6. Sensori, PresepsidanKognitif

Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, pola ini akan mengkaji pasien mengenai: 1) Bagaimana cara pembawaan pasien saat bicara? Apakah normal, gagap, atau

berbicara tak jelas?

2) Bagaimanakah tingkat ansietas pada pasien? 3) Apakah pasien mengalami nyeri?

Jika iya, lakukan pengkajian dengan menggunakan: P (provoking atau pemacu) :

Q (quality atau kualitas) : R (region atau daerah) : S (severity atau keganasan) : T (time atau waktu) :

(7)

Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, pola ini akan mengkaji pasien mengenai: 1) Body image/gambaran diri

a. Adakah prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh? b. Apakah pasien memiliki perubahan ukuran fisik?

c. Adakah perubahan fisiologis tumbuh kembang? d. Adakah transplantasi alat tubuh?

e. Apakah pernah operasi?

f. Bagaimana proses patologi penyakit? g. Apakah pasien menolak berkaca?

h. Apakah fungsi alat tubuh pasien terganggu? i. Adakah keluhan karena kondi situbuh? 2) Role/peran

a. Apakah pasien mengalami overload peran? b. Adakah perubahan peran pada pasien? 3) Identity/identitas diri

a. Apakah pasien merasa kurang percaya diri? b. Mampukah pasien menerima perubahan?

c. Apakah pasien merasa kurang memiliki potensi? d. Apakah pasien kurang mampu menentukan pilihan? 4) Self esteem/harga diri

a. Apakah pasien menunda tugas selama sakit? b. Apakah pasien menyalah gunakan zat? 5) Self ideals/ideal diri

a. Apakkah pasien tidak ingin berusaha selama sakit

8. SeksualdanRepruduksi

Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, pola peran hubungan akan mengkaji pasien peran hubungan pasien mengenai:

1) Apakah pasien mengalami gangguan seksualitas saat sakit?

(8)

Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, pola peran hubungan pasien mengenai: 1) Apakah pekerjaan pasien?

2) Bagaimanakah kualitas pekerjaan pasien?

3) Bagaimanakah pasien berhubungan dengan orang lain?

10. Manajemen Koping Setress

Pola ini menjadi focus pengkajian, pola ini menggambarkan bagaimana pasien menangani stress yang dimilikinya serta apakah kalien menggunakan sistem pendukung dalam menghadapi stres. Apakah gangguan pola tidur pasien berhubungan dengan stress yang dialami pasien.

11. Sistem Nilai Dan Keyakinan

Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, pola ini menggambarkan bagaimana keyakinan serta spiritual klien terhadap penyakitnya

Potter,1996

(9)

Analis Data

NANDA Internasional, 2015. Mubarak, 2015. Lymda Juall, 2012. No

.

Data Fokus Data Standar Pohon Masalah Masalah

Keperawatan 1. DS :

Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur DO :

Pasien kelihatan keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk sepanjang hari

1. Pasien tidak merasa letih keletihan saat bangun tidur 2. Pasien dalam mood

yang normal 3. Pasien tidak

mengantuk

Gangguan pola tidur

Pasien kelihatan keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood,

Mengantuk sepanjang hari

Merangsang system aktivasi retikuler (SAR) untuk menurunkan

pengeluaran serotonin

Faktor Psikologis (Merangsang system limbik (pengatur system

emosi) untuk meningkatkan pengeluaran katekolamin) Faktor Lingkungan (Merangsang sensori perifer untuk meningkatkan

pengeluaran serotonin) Faktor Fisiologis (Merangsang

korteks serebral untuk meningkatkan pengeluaran seroton)

Ansietas

Gangguan Pola Tidur

(10)

Analisa Masalah

1. Gangguan Pola Tidur

DS : Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur

DO : Pasien kelihatan keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk sepanjang hari

P : Gangguan Pola Tidur E : Ansietas

S : Kesulitan untuk tidur, ketelihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk sepanjang hari

Proses : Ansietas merupakan perasaan yang tidak nyaman atau kekhwatiran yang samar disertai respon otonom yang diakibatkan oleh factor psikologi,

factor lingkungan dan factor fisiologis. faktor psikologis merangsang system limbic (mengatur system emosi) untuk meningkatkan pengeluaran katekolamin, factor lingkungan merangsang sensori perifer untuk meningkatkan pengeluaran serotonin, factor fisiologis merangsang kosteks serebral untuk meningkatkan pengeluaran seroton. Dari ketiga proses ini akan merangsang system aktivasi retikuler (SAR) untuk menurunkan pengeluaran serotonin. Yang ditandai dengan gejala kesulitan untuk tidur, keletihan saat bangun tidur, perubahan mood, mengantuk sepanjang hari yang akan menimbulkan masalah gangguan pola tidur.

(11)

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Pola Tidur yang berhubungan dengan ansietas yang ditandai dengan pasien mengatakan kesulitan untuk tidur, keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk sepanjang hari

(12)

F. Rencana keperawatan

A. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan Pola Tidur

Berhubungan dengan ansietas

Yang ditandai dengan pasien mengatakan kesulitan untuk tidur, keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk sepanjang hari

No. Hari/ Tgl/ Jam

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)

Intervensi (NIC) Rasional

1. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan ansietas Yang ditandai dengan pasien mengatakan kesulitan untuk tidur, keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk sepanjang hari Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pola tidur pasien tidak

terganggu,dengan kriteria hasil : 1. Jam tidur yang

diobservasi 2. Tidur dari awal

sampai habis di malam hari secara konsisten

3. Tempat tidur yang nyaman

4. Perasaan segar setelah tidur

1. Mudah bangun pada saat yang tepat

1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung bagi pasien 2. Sesuaikan suhu ruangan yang paling menyamankan bagi pasien 3. Hindari gangguan

yang tidak perlu 4. Sediakan

lingkungan yang aman dan bersih 5. Berikan terapi

obat kolaborasi dengan dokter 6. Latih teknik

relaksasi

1. Lingkungan yang tenang akan mempermudah pasien tidur

2. Suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mengganggu pola tidur pasienn

3. Gangguan tersebut akan menyebabkan pasien memerlukan waktu yang lama untuk pergi tidur 4. Rasa aman menyebabkan

fikiran tenang sehingga tidak menimbulkan kecemasan sebelum tidur 5. Pemberian terapi obat

sesuai jadwal

6. Untuk mengurangi sesak 7. Membantu pasien

(13)

Tarwoto, 2015. NANDA, 2012. Gloria, 2017. Sue, 2015. Moorhead, 2016

G. Implementasi

Dilakukan sesuai dengan intervensi. H. Evaluasi

1. Evaluasi Formaatif (Mereflesikan observasi perawat dan analisi terhadap pasien terhadap respon langsung pada ntervensi keperawatan)

2. Evaluasi Sumatif (Mereflesikan rekapiyulasi dan synopsis observasi dan analisis mengenai status kesehatan pasien terhadap waktu)

Poer, 2012

I. Referensi

Bulechek, G.M. Butcher, H.K. Dochterman, J.M. Wagner, C.M. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC).Singapore : Elsevier Global Rights.

Carpenito Lynda Juall,2012, Diagnosa Keperawatan edisi 13, jakarta, penerbit buku kedokteran EGC

Herman, T.H. 2015-2017. NANDA Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan: definisi&klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC

Moorhead, S. Johnson, M. Maas, M.L. Swanson, E. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Singapore: Elsevier Global Rights.

Mubarak, W.I. Indrawati, LilisSusanto, J. 2015. Buku Ajar IlmuKeperawatanDasar. Jakarta :SalembaMedika.

Potter, Patricia. A. 1996. Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta: EGC 7. Laksanakan ritual

tidur

8. Kaji pola tidur pasien

asekuat seperti : membaca sebelum tidur dan berdoa 8. Mengetahui perkembangan

(14)

Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan “Dokumentasi Evaluasi”. Tarwoto dan wartonah,2015, kebutuhan dasar manusia dan proses

Gambar

Tabel 1. Kemampuan perawatan  diri

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti dari hasil perhitungan di atas apabila seluruh warga yang ada di pinggiran Kota Batam mau bekerja sama mengolah kotoran sapi mereka menjadi biogas, dengan

“Dalam kaitannya dengan frozen food ini ada istilah thawing, yang merupakan proses pencairan frozen food, proses ini memakan waktu dan dapat menimbulkan penurunan kualitas

Hibrida ikan lele dari strain betina Masamo-jantan Sangkuriang mempunyai nilai heterosis lebih besar dibandingkan nilai yang dihasilkan oleh ikan lele Sangkuriang-2

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa media audio pembelajaran Lutung Kasarung yang layak untuk digunakan oleh anak- anak tunanetra kelas V SDLB A

Rogers (Crites, 1982) mengatakan bahwa individu (remaja) akan mertgalami masalah dalam karirnya apabila individu berada dalam salah satu kondisi berikut: 1) luas pengetahuan

Peranan guru dalam pendidikan dengan model pembelajaran Reggio Emilia adalah untuk membantu bagi anak dalam pengalaman belajar anak, mendorong agar anak

Dari penelitian ini terlihat bahwa dalam diri siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bola voli di SMPN 1 Cikancung Kabupaten Bandung memiliki motivasi sosial

Pengaruh pelatihan berpikir positif pada efikasi diri akademik mahasiswa studi eksperimen pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP Semarang.. Hubugan tingkat kecemasan