• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabar. Diaspora. Kami segenap diaspora Indonesia beserta seluruh jajaran pengurus IDN Global mengucapkan : 4TH CONGRESS OF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kabar. Diaspora. Kami segenap diaspora Indonesia beserta seluruh jajaran pengurus IDN Global mengucapkan : 4TH CONGRESS OF"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Connecting the Dots. Expanding Opportunities.

Kami segenap diaspora Indonesia

beserta seluruh jajaran pengurus

IDN Global mengucapkan :

Dirgahayu Republik Indonesia

Kabar

OBAMA :

”Dunia Perlu Contoh Indonesia

Dalam Keberagaman”

Jalan Terjal

RUU Dwi

Kewarganegaraan

Jelang

Peluncuran

Kartu Diaspora

Terpilihnya

Presiden Baru

IDN Global

DIRGAHAYU

REPUBLIK

INDONESIA!

No. 1 Edisi Agustus 2017

Email: sekretariat@diasporaindonesia.org

GRATIS!

Tidak untuk diperjualbelikan

Diaspora

Newsletter

Kabar

IDN GLOBAL :

KEMBALI BERSINERGI

BANGUN NEGERI

4TH CONGRESS OF

INDONESIAN DIASPORA

Jakarta, 1-4 Juli 2017

LIPUTAN

KHUSUS

(2)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 2

Kami segenap diaspora Indonesia beserta seluruh

jajaran pengurus IDN Global mengucapkan :

Dirgahayu Republik Indonesia

Mari kita kembali bersinergi, bergotong royong dan

bekerjasama membangun Indonesia

(3)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 3

SEKAPUR SIRIH

Para pembaca Kabar Diaspora yang budiman,

Newsletter ini merupakan edisi perdana dari kepengurusan Indonesian Diaspora Network (IDN) Global periode 2017-2019. Dalam laporan ini, kami menyajikan informasi secara lengkap dan menyeluruh atas suksesnya perhelatan akbar 4th Congress of Indonesian Diaspora (CID-4) pada 1-4 Juli 2017 lalu.

Dimulai dengan highlight acara pembukaan CID-4 dalam Konvensi Diaspora Indonesia yang dihadiri sekitar 10.000 peserta baik dari dalam maupun luar negeri. Acara yang dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ini turut menghadirkan diaspora Indonesia sekaligus Presiden ke-44 AS Barack Obama sebagai keynote speaker.

Rangkaian acara kongres kemudian dilanjutkan dengan Internal Assembly Meeting IDN Global untuk pemilihan kepengurusan yang baru berikut penyusunan visi dan misi IDN Global periode 2017-2019, sectoral dialogue dengan institusi pemerintahan, serta side event diaspora Indonesia seperti kunjungan proyek MRT dan pesta kuliner Indonesia.

Hal lain yang kami tampilkan adalah pertemuan antara Executive Committe IDN Global 2015-2017 dengan Presiden RI Djoko Widodo di Istana Merdeka untuk menyerahkan Award for Meritorious Leadership. Selain itu juga terdapat informasi penghargaan yang diberikan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Kongres Diaspora Indonesia ke-4 dengan peserta kongres terbanyak yakni 10.000 orang sejak tahun 2012 lalu.

Sesuai dengan tema utama CID-4 yakni “Bersinergi Bangun Negeri”, edisi ini turut menyoroti sejumlah aktivitas diaspora untuk Indonesia. Di antaranya pembangunan desa melalui budidaya cacing di Ciater Jawa Barat oleh diaspora Oman, acara promosi budaya dan pariwisata oleh diaspora di Swedia, serta pengajaran bahasa Indonesia di Thailand.

Melalui edisi ini, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi beserta jajarannya atas pengakuan dan rangkulan yang Indonesia berikan kepada diaspora melalui Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN).

Di samping itu, menandai jelang perayaan 17 Agustus, tak lupa kami ingin mengucapkan “Dirgahayu Republik Indonesia ke-72, Jayalah Terus Indonesia”. Semoga diaspora Indonesia di seluruh dunia khususnya IDN Global bisa memanfaatkan momentum kemerdekaan ini untuk lebih bersinergi dan kembali kepada misi utama diaspora yakni turut berkontribusi untuk mengabdi dan membangun tanah air dimanapun mereka berada dan apapun bentuknya.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Salam Diaspora!

Mark Gerald Eman Presiden IDN Global 2017-2019

(4)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 4

SPOTLIGHT

5

Konvensi Diaspora Indonesia

7

Internal Assembly Meeting IDN Global

9

Penyerahan Award of Meritorious Leadership Untuk Presiden Joko Widodo

10

Side Event Diaspora Indonesia

FOKUS

12

Jalan Terjal RUU Dwi Kewarganegaraan

13

Jelang Peluncuran Kartu Diaspora

TOKOH

14

Obama : Indonesia Bisa Jadi Contoh Pluralisme

DIASPORANA

15

Baju Pengantin Minang Diminati Warga Swedia

16

Kongres Diaspora Raih Rekor MURI

GALERI

18

Highlight foto

DAFTAR ISI

Alamat Redaksi Diaspora News – Kabar Diaspora

Gedung Mayapada Tower 1 Lantai 19

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta, Indonesia

Telepon : +622129518593

Kami ingin mendengar masukan Anda. Kritik, saran, serta pengiriman artikel

mengenai diaspora Indonesia untuk edisi berikut silakan e-mail ke:

(5)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 5

SPOTLIGHT

4TH CONGRESS OF INDONESIAN DIASPORA

MEMAJUKAN

INDONESIA

BERSAMA

DIASPORA

Tidak seperti hari biasa, ballroom utama The Kasablanka, Kota Kasablanka Mall Jakarta pada tanggal 1 Juli lalu sudah dipenuhi pengunjung sejak pukul 07.00 wib. Mereka cukup antusias meski harus mengantri panjang untuk melakukan registrasi ulang terlebih dahulu demi mengikuti pembukaan 4th Congress of Indonesian Diaspora yang dikemas dalam perhelatan akbar Konvensi Diaspora Indonesia.

Tepat pukul 09.30 wib, acara pun dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama dengan dipandu oleh musisi diaspora Indonesia dari Amerika Serikat Laya Pesolima. Acara dilanjutkan dengan ritual pembacaan Deklarasi Diaspora oleh para diaspora Indonesia dalam 26 bahasa yang berbeda. Acara ini kemudian dibuka dengan pembacaan puisi oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi. Perhelatan 4th Congress of Indonesian Diaspora kali ini nampak berbeda dibanding perayaan kongres diaspora Indonesia sebelumnya. Pembukaan acara kongres diaspora Indonesia ini istimewa karena turut menghadirkan

keynote speaker diaspora Indonesia

sekaligus Presiden AS ke-44 Barack Obama. Keriuhan suasana di dalam ballroom terdengar sesaat setelah CEO Emtek Group Eddy Sariaatmadja mempersilakan diaspora Indonesia yang dijuluki Si Anak Menteng ini naik ke atas panggung untuk menyampaikan pidatonya. Sesi pidato Obama ini berlangsung tertutup dan hanya dihadiri 4000 undangan.

Setelah menyampaikan pidatonya selama 30 menit, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara Presiden Obama dengan Ketua Dewan Diaspora Indonesia Dr. Dino Patti Djalal. Diskusi berjalan dengan santai namun inspiratif. Sesaat sebelum meninggalkan panggung, moment langka tersebut pun tidak disia-siakan oleh Founder IDN Global tersebut. Presiden Obama kemudian diajak selfie bersama dengan background ribuan para peserta.

Usai pembukaan, acara pun dilanjutkan dengan sesi diskusi paralel yang membahas 12 isu terkait diaspora. Mulai dari Dwi Kewarganegaraan, Kontribusi Diaspora Indonesia Bagi Pembangunan Bangsa, Belajar dan Bersaing di Luar Negeri, hingga Inovasi Keren Diaspora Indonesia.

Adapun total pembicara yang dihadirkan sebanyak 42 diaspora Indonesia yang cemerlang dan inspiratif. Mulai dari konglomerat, pengusaha, rohaniawan, pejabat pemerintah, budayawan, anggota partai politik, ilmuwan, filantropis, hingga buruh migrant. Di antaranya Co-Founder Marvell Technology Group Sehat Sutardja, CEO Crown Group Iwan Sunito, Imam Shamsi Ali, Romo Markus, Yoshi Sudarso, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Sebagian besar merupakan diaspora Indonesia yang telah tinggal di luar negeri selama berpuluh-puluh tahun dan sengaja datang ke Indonesia untuk menjadi pembicara dalam konvensi.

(6)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 6

.

Animo publik terhadap pembukaan kongres ini pun sangat tinggi. Tercatat total jumlah peserta yang mendaftar mencapai 10.000 orang, dimana 1200 peserta di antaranya merupakan diaspora Indonesia dari 55 negara. Berdasarkan data registrasi peserta yang tercatat dalam link eventbrite, total pendaftar berasal dari 134 kota di luar negeri dan 71 kota di Indonesia. Dengan jumlah tersebut, kongres kali ini menjadi yang terbesar sejak Kongres Diaspora Indonesia 2012 lalu.

Ketua Dewan Diaspora Indonesia Dino Patti Djalal mengatakan, Konvensi Diaspora Indonesia ini diselenggarakan sebagai ajang showcase dan mengenal lebih dekat diaspora Indonesia. Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini diaspora Indonesia masih sangat minim publisitas sehingga kiprah dan kesuksesannya di luar negeri kurang terdengar gaungnya di tanah air. Sehingga kongres diaspora Indonesia ini bisa dijadikan momentum untuk disampaikan kepada publik.

“Keberadaan diaspora

Indonesia di luar negeri

bukanlah brain drain namun

sebagai global network bagi

Indonesia. Diaspora bukanlah

perantau tetapi mereka

merupakan pelopor di bidang

ekonomi, budaya dan

sebagainya.”

Dino menambahkan, Konvensi Diaspora Indonesia ini juga diharapkan bisa menginspirasi publik baik di dalam negeri maupun yang telah berada di luar negeri untuk belajar kiat-kiat seperti apa yang harus dilakukan agar bisa meraih keberhasilan di luar negeri. Ia berharap ke depannya diaspora Indonesia bisa lebih berkontribusi di tanah air. Tentunya hal ini bisa terwujud jika ada sinergi yang kuat antara pemerintah dengan diaspora Indonesia itu sendiri.

“Keberadaan diaspora Indonesia di luar negeri bukanlah brain drain namun sebagai global network bagi Indonesia. Diaspora bukanlah perantau tetapi mereka merupakan pelopor di bidang ekonomi, budaya dan sebagainya,” ujarnya.

One Diaspora Love

Anggun Sumbang 3 Lagu Dalam Diaspora Night Music Concert

Selain menjadi pembicara, musisi asal Indonesia yang kini berdomisili di Paris, Perancis Anggun C. Sasmi turut tampil dalam Diaspora Night Music Concert bertajuk “One Diaspora Love”. Anggun tampil bersama suaminya, Christian Kretschmar. Dengan diiringi piano tunggal berwarna putih, Anggun membuka dengan satu lagu miliknya sendiri berjudul "Bayang-Bayang Ilusi".

"Ini konser sebenarnya cuma sebentar. Bukan konser sih, tapi silaturahmi. Jadi sebenernya saya hanya menyiapkan dua lagu," kata Anggun usai membawakan lagu pertama.

Mendengar itu, penonton kompak merespon dengan nada kecewa. Anggun melanjutkan dengan lagu terakhirnya berjudul "Mimpi". Setelah selesai, Anggun kemudian pamit. Namun seperti di konser besar, kata-kata encore terus diteriakkan penonton. Akhirnya, setelah bernegosiasi Anggun kembali menghibur dengan satu lagu encore, "Snow on The Sahara".

Konser mini “One Diaspora Love” ini merupakan penutup dari rangkaian acara Konvensi Diaspora Indonesia. Selain Anggun, terdapat dua musisi diaspora lain yang turut tampil yakni Laya Pesolima dan Maudy Ayunda.

(7)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 7

SPOTLIGHT

4TH CONGRESS OF INDONESIAN DIASPORA

KEMBALI BERSINERGI

BANGUN NEGERI

Memasuki hari ke-2 acara 4th Congress of Indonesian Diaspora, Indonesian Diaspora Network (IDN) Global menyelenggarakan Internal Assembly Meeting di lantai 6 ruang utama Binus University FX Mall Sudirman, Jakarta. Sesaat sebelum rapat berlangsung, tampak para perwakilan IDN Chapter dari berbagai negara di seluruh dunia saling bercengkerama sembari menikmati kopi dan snack yang telah disediakan oleh pihak panitia. Sejumlah media cetak dan televisi pun ikut hadir untuk meliput jalannya internal meeting IDN Global.

Tepat pukul 10.00 wib acara Internal Assembly Meeting IDN Global pun dimulai. Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Plt Presiden IDN Global Djoko Waluyo. Dalam sambutannya, Djoko Waluyo menyebut dinamika organisasi akan selalu ada. Perbedaan pendapat antara satu dengan anggota organisasi yang lain juga pastinya tidak akan bisa terelakkan. Namun demikian, gesekan antar anggota tersebut jangan sampai memicu perpecahan di tubuh organisasi. ”Kita harus kembali kepada tujuan utama didirikannya organisasi ini

diaspora ini untuk apa,” kata Djoko. Selain itu, Djoko Waluyo mengakui AD/ART IDN Global masih jauh dari kesempurnaan karena organisasi ini masih dalam posisi berbenah. Untuk itu diperlukan penyempurnaan susunan AD/ART dalam kepengurusan IDN Global periode berikutnya agar bisa digunakan sebagai pedoman resmi pelaksanaan organisasi.

“Namun demikian, jangan kemudian menilai AD/ART yang ada selama ini tidak sah penggunaannya. Meski belum sempurna, ini kan yang menjadi pegangan

(8)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 8

Presiden

Mark Gerald Eman

Myanmar - ASEAN 2 – Chairman Of Kerukunan Indonesia Myanmar (KIM)

Deputi Presiden I Said Zaidansyah

Filipina - ASEAN 1 - President of IDN Philippines

 Deputi Presiden II Yenni Thamrin

Tiongkok - East and South Asia - President of IDN China

 Wakil Presiden (Komunikasi) Monique Patricia

Singapura - ASEAN 1 - Co-founder of FKMIS/IDN Singapore

 Wakil Presiden I (Program) Yurdi Yasmi

Thailand - ASEAN 2 - Chairman of IDN Thailand

 Wakil Presiden II (Program) Kartini Sarsilaningsih

Qatar - Middle East and Africa - Vice Chairman of Indonesian Business Association in Qatar (IBAQ)

 Wakil Presiden III (Program) Australia & Oceania (tba)

 Wakil Presiden I (Kemitraan) Deyantono

Taiwan - East and South Asia - Chairman of Board of Advisors of IDN Taiwan

 Wakil Presiden II (Kemitraan) Ayleen Wisudha

Inggris – Europe – Chairman of IDN UK and Republic of Ireland

 Wakil Presiden I (Gugus Tugas) Basuki Priyanto

Swedia - Europe - Master Researcher in Wireless Communications

 Wakil Presiden II (Gugus Tugas) Izaakh Lie

Amerika Serikat - The Americas - Board Director of Indonesia America Business Council/IABC

 Sekretaris Jenderal Joko Supriyanto

Amerika Serikat – The Americas - President of IDN USA 2015

 Sekretaris I Vina Sari Thaher

Oman - Middle East and Africa - Secretary 1 of IDN Oman

 Sekretaris II Dhanny Jauhar

Kuwait - Middle East and Africa - Vice Chairman II of IDN Kuwait

 Bendahara Umum Usman Naito

Jepang - East and South Asia – Entrepreneur

 Wakil Bendahara Umum Desiree Luhulima

Finlandia – Europe – Vice Chairman of IDN Finland & Estonia

Finlandia - Europe - Vice Chairman of IDN Finland & Estonia

Executive Board IDN Global

2017 – 2019

pedoman pelaksanaan organisasi dalam mengambil keputusan, khususnya jika terjadi perselisihan internal organisasi,” imbuh Djoko. Dengan dihadiri sekitar 28 IDN Chapter dari berbagai wilayah seperti IDN Philadelphia, Austin, Washington, Swedia, Paris, Finlandia, India, Qatar, Oman, Thailand, Filipina, Myanmar, Singapura, serta Darwin dan Sydney, rapat kemudian dilanjutkan dengan diskusi pendelegasian di masing-masing region dalam Executive Board IDN Global periode 2017-2019. Dalam hal ini, IDN Global region Australia dan Oceania masih belum mengirimkan delegasinya karena ada pembahasan internal yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Usai Executive Board dari masing-masing region telah dipilih, acara dilanjutkan dengan pemilihan Presiden serta Deputi Presiden I dan Deputi II IDN Global. Setelah berlangsung rapat yang cukup alot, akhirnya Chairman IDN Myanmar Mark Gerald Eman terpilih sebagai Presiden IDN Global periode 2017-2019. Dalam sambutan perdananya, Presiden IDN Global periode 2017-2019 Mark Gerald Eman menyatakan ada sejumlah agenda utama IDN Global yang sudah ia siapkan selama 2 tahun ke depan. Di antaranya peningkatan investasi dalam negeri melalui jalur diaspora Indonesia serta turut membantu mempromosikan produk Indonesia ke mancanegara khususnya di sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). “Program Wonderful Indonesia milik Kementerian Pariwisata itu sangat bagus. Di sini tugas diaspora Indonesia adalah mensupport program tersebut. Salah satunya turut berkontribusi dalam mempublikasikan potensi yang ada di Indonesia khususnya di sektor pariwisata dan budaya, “ kata Gerald.

Selain itu, kekompakan tim dalam organisasi sangat penting untuk dijaga. Hal ini karena komunikasi menjadi kunci utama agar organisasi dapat berjalan optimal. “Diaspora Indonesia itu potensinya besar. Sudah saatnya kita kembali bersinergi agar potensi ini bisa diberdayakan untuk kemajuan negara,” lanjut Gerald.

(9)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 9

SPOTLIGHT

Presiden Joko Widodo meminta diaspora Indonesia membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian bangsa. Diaspora Indonesia diharapkan kontribusinya dalam membantu menarik investasi asing.

Permintaan ini disampaikan Presiden saat bertemu dengan perwakilan Executive Committe IDN Global di Istana Merdeka, 3 Juli 2017 lalu. Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

“Presiden menyampaikan harapannya agar diaspora Indonesia dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam meningkatkan ekspor Indonesia dan menarik investasi asing,” kata Menlu Retno Marsudi usai pertemuan tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih selama 1 jam, Presiden menyampaikan perekonomian dunia belum stabil. Tiap negara berusaha memperbaiki kondisi perekonomian dengan mengupayakan peningkatan ekspor dan investasi asing. Warga Indonesia yang menetap di luar negeri merupakan aset bangsa. Dengan jaringan yang dimiliki, diaspora dapat membantu pemerintah membuka jalan kerjasama atau menjadi penghubung dalam berbagai bidang khususnya dengan negara lain.

Retno menambahkan, salah satu kerjasama yang sudah terjalin adalah antara Kedutaan Besar RI di Meksiko dengan diaspora Indonesia di Meksiko. “Kami sudah membahas mengenai upaya ekspor batu bara ke Meksiko. Saat ini upaya itu sedang dijajaki, “ ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Executive Committe IDN Global Monique Patricia menambahkan, Presiden Jokowi menyampaikan kepada para delegasi Exco bahwa potensi investasi

investasi asing mencapai RP 5.400 triliun. Namun saat ini potensi yang tergarap baru di kisaran Rp 1.500 triliun.

Melihat potensi tersebut, perwakilan Exco IDN Global menyampaikan kesanggupannya untuk membantu pemerintah dalam menarik investor asing ke tanah air.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga mendapatkan penghargaan dari Diaspora Indonesia. Penghargaan yang diberikan kepada Jokowi yakni Award for Meritorious Leadership. Penghargaan ini disepakati oleh para ketua Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) yang menghadiri Kongres Diaspora Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi Diaspora kepada Presiden. Alasannya, selama ini Jokowi selalu memberi dukungan kepada Diaspora Indonesia, khususnya saat melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Tadi kami mengapresiasi Pak Jokowi, untuk itu kami membawa award dari kami Diaspora Indonesia kepada Bapak Presiden Joko Widodo karena Beliau sangat mendukung kerja kita dan memberi semangat pada kita untuk

"Tadi kami mengapresiasi Pak Jokowi, untuk itu kami membawa award dari kami Diaspora Indonesia kepada Bapak Presiden Joko Widodo karena Beliau sangat mendukung kerja kita dan memberi semangat pada kita untuk selalu mempromosikan Indonesia di tempat kita tinggal," kata Monique. Pertemuan antara IDN Global dengan Presiden Joko Widodo ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan 4th Congress of Indonesian Diaspora di hari ketiga yakni sectoral dialogue dengan pemerintah.

Selain ke Istana Merdeka, adapun agenda sectoral dialogue yang berlangsung adalah pertemuan antara delegasi dari IDN Chapter Qatar dan Society of Indonesian Energy Professionals (SIEP) Houston dengan Wamen ESDM Archandra Tahar. Ini juga sekaligus sebagai kunjungan balasan IDN Qatar setelah sebelumnya Wamen ESDM menemui para insinyur perminyakan yang juga diaspora Indonesia di Qatar.

4TH CONGRESS OF INDONESIAN DIASPORA

DIASPORA DIMINTA BANTU TINGKATKAN

INVESTASI

Presiden

menyampaikan

harapannya agar

diaspora Indonesia

dapat bekerjasama

dengan pemerintah

dalam

meningkatkan

ekspor Indonesia

dan menarik

investasi asing”

(10)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 10

SPOTLIGHT

4TH CONGRESS OF INDONESIAN DIASPORA

HARMONISASI ANTAR DIASPORA DAN WARGA

Di penghujung rangkaian acara 4th Congress of Indonesian Diaspora 1-4 Juli 2017, IDN Global mengajak serta diaspora Indonesia dari berbagai negara untuk mengadakan kegiatan

side event yakni sejumlah kegiatan

yang berlangsung di berbagai tempat atau wilayah. Adapun tujuan utama diselenggarakannya side event ini adalah untuk menjajaki bentuk kerjasama atau kontribusi seperti apa yang nantinya bisa terjalin antara diaspora Indonesia dengan sebuah proyek atau wilayah tertentu sesuai dengan potensi ataupun kemampuan yang dimiliki dari masing-masing diaspora Indonesia tersebut.

Salah satunya adalah kunjungan ke sekolah anak jalanan, yaitu Sekolah Masjid Terminal (MASTER) yang berlokasi di terminal Depok, Jawa Barat. Kunjungan ini terlaksana sebagai hasil dari bentuk kerjasama antara diaspora dari Qatar yaitu Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Qatar (IATMI-Q) dengan Yayasan Bina Insan Mandiri selaku pengelola

Sekolah MASTER.

Kerjasamanya adalah pembuatan instalasi reaktor biogas, di kandang

Ahli Teknik Perminyakan Qatar (IATMI-Q) dengan Yayasan Bina Insan Mandiri selaku pengelola

Sekolah MASTER. Adapun

kerjasamanya berupa pembuatan instalasi reaktor biogas di kandang Sekolah Master Depok.

Instalasi reaktor biogas ini bagi diaspora Qatar bertujuan memberikan donasi alternatif dalam bentuk energi (biogas) dan training pemanfaatannya, memberi sumbangan ilmu pengetahuan tentang pengoptimalan kotoran hewan ternak menjadi hal yang lebih bermanfaat, serta turut membantu pemerint

- Membantu pemerintah meng-kampanyekan renewable energi

pemerintah dalam mengkampanyekan renewable energi.

Kunjungan ini dimulai pukul 10 pagi dengan dihadiri wakil diaspora dari Qatar, Kuwait, Amerika dan juga wakil dari IATMI Pusat. Rombongan disambut dengan meriah oleh grup band TRASHIK (Thrash Musik), grup band kreatif dari anak jalanan yang menggunakan alat musik berbahan barang-barang bekas seperti drum, kaleng dan botol bekas.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan dari pihak Yayasan dan Diaspora Qatar. Gambaran sekilas apa itu biogas dan pemanfaatannya turut diterangkan oleh wakil dari IATMI Qatar. Proses kerja biogas kemudian diterangkan oleh penjaga kandang yang sekarang sudah menjadi terlatih dalam pembuatan biogas dan slurry.

Acara dilanjutkan dengan melihat fasilitas di Sekolah Master Depok, kemudian berkunjung ke kandang Sekolah Master yang jaraknya kurang lebih 2 km dari Sekolah Master. Rangkaian kunjungan ini pun ditutup dengan menyantap makanan kampung seperti singkong rebus, ubi rebus, serta jagung rebus yang dimasak dengan api biogas.

“Kunjungan ini mendapat tanggapan positif dari Sekolah Master. Kami harapkan seluruh pihak merasakan manfaatnya dan semoga ide donasi alternatif dari Diaspora Qatar ini bisa digaungkan untuk proyek renewable energi yang lebih besar lagi dan semakin dirasakan manfaatnya bagi bangsa Indonesia, “ ujar diaspora dari Qatar Ali Mustopha.

Selain mengadakan kunjungan ke Sekolah Master, diaspora Qatar juga mengadakan peninjauan ke proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau moda kereta cepat yang saat ini masih dalam proses pengerjaaan khususnya di area Jalan Sudirman.

“Ide donasi alternatif dari

Diaspora Qatar ini bisa

digaungkan untuk proyek

renewable energi yang lebih

besar lagi dan semakin

dirasakan manfaatnya bagi

(11)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 11

Para rombongan diaspora Qatar

berjumlah sekitar 15 orang yang sebagian berlatar belakang engineer ini memilih proyek MRT sebagai side

event karena ingin turut melakukan

studi banding proyek moda transportasi yang kini tengah dalam proses pengerjaan tersebut.

Proyek MRT kini terbuka untuk umum baik bagi kalangan publik maupun profesional yang ingin meninjau

progress proyek tersebut. Hingga kini

pengerjaaan proyek sudah mencapai 75% dan ditargetkan proyek ini akan rampung dan bisa diuji coba untuk dipergunakan pada tahun 2018 mendatang.

Sementara itu, dalam side event ini IDN Global dari task force culinary menyelenggarakan acara Luvinary atau Love Indonesia Culinary yang bertempat di Kampung Dunesia Bogor, Jawa Barat. Acara ini diprakarsai oleh Robert dan Fify Manan, diaspora Indonesia dari Atlanta, AS. Acara ini merupakan kolaborasi antara IDN Global, Indonesian Diaspora Business Council (IDBC) dan Indonesian Diaspora Foundation (IDF).

Acara diawali dengan meeting point di Senayan, Jakarta pada pukul 08.00 wib, kemudian rombongan bersama-sama menuju ke BSD Market. Di tempat ini, para diaspora dimanjakan dengan beragam sajian kuliner khas Indonesia yang tentunya jarang untuk didapatkan di luar negeri.

Rombongan kemudian berlanjut ke Kampung Dunesia untuk menikmati sajian makanan tradisional “liwet”. Di tempat ini pula, sejumlah chef yang

dipimpin oleh Chef Yono

memamerkan kebolehannya dalam meracik menu makanan. Selain itu juga terdapat beberapa calon koki atau juru masak yang ikut hadir dalam acara tersebut untuk mempraktekan dan meningkatkan keterampilan berikut kemampuan memasaknya.

Kemudian pada sore harinya, para diaspora diajak serta untuk turut andil dalam acara tanam pohon. Seperti diketahui, Kampung Bogor terkenal dengan suasana

dengan suasana pegunungan yang asri dan banyak pepohonan. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan properti, banyak pohon di Bogor yang ditebang untuk pembangunan rumah ataupun villa. Sehingga para diaspora Indonesia diajak serta untuk berkontribusi dalam proses penghijauan dengan menanam pohon. Di penghujung acara, para diaspora Indonesia dihibur oleh musisi kawakan yang juga grup band tenar Indonesia di era 80an, Koes Plus. Seluruh rombongan diaspora pun larut dalam suasana kekeluargaan yang tentunya jarang didapatkan di tanah rantau.

(12)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 12

FOKUS

RUU DWI KEWARGANEGARAAN

JALAN TERJAL MENUJU PENGESAHAN

Dalam lawatannya ke Taiwan beberapa waktu lalu, salah satu anggota rombongan Komisi III DPR Asrul Sani menanggapi isu terkait revisi UU Dwi Kewarganegaraan. Sani menegaskan DPR sedang membahas revisi UU Kewarganegaraan yang mengakomodasi prinsip Dwi Kewarganegaraan.

“DPR masih mengkajinya secara mendalam. Salah satunya mengenai bentuk revisi yang akan dibahas. Apakah cakupannya akan diperluas atau memberikan ketentuan khusus bagi diaspora eks WNI. Misalnya, nantinya eks WNI atau orang tuanya WNI yang telah menjadi WNA bisa diberi kebijakan khusus dalam bisnis maupun pendidikan. Namun tidak harus yang bersangkutan diberi status WNI atau bisa juga diberi status permanent resident, “ ujar Asrul Sani.

Asrul menambahkan, perbedaan antara WNI dan orang asing yang mempunyai permanent resident hanya terletak pada hak keikutsertaannya pada Pemilu atau kebolehan menjadi pejabat publik. Jadi, pengkajian khusus eks WNI untuk mendapat status permanent resident di Indonesia diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan dwi kewarganegaraan yang selama ini dialami.

DPR sudah bersedia memasukannya ke Prolegnas sejak tahun 2015, Pemerintah mengatakan DK baru akan menjadi prioritas mereka pada tahun 2024.

Dengan demikian, tidak mudah beban Tim Advokasi untuk meyakinkan Presiden Jokowi dan kabinetnya bahwa DK harus diangkat dalam pembahasan negara dari sekarang. Saat ini ada sedikit titik terang karena dalam negosiasi terakhir DPR dan pemerintah akan mengkaji dan mempertimbangkan RUU DK jadi prioritas apabila tim advokasi bisa mengajukan Naskah Akademik secara swadaya, dimana

Berkat kegigihan Tim Advokasi, Dwi Kewarganegaraan telah masuk daftar Prolegnas di urutan ke 59 sejak tahun 2015 atas inisiatif DPR. Bahkan RUU DK sempat naik di urutan 22, namun kembali turun ke urutan semula. Sementara itu, sebuah RUU baru bisa maju untuk disidang-paripurnakan bila sudah masuk urutan prioritas nomor 1 hingga 5, karena memang itu lah kemampuan DPR dalam bersidang paripurna setiap tahunnya mengingat pembahasan RUU menjadi sebuah UU membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni sekitar 2 - 4 bulan. Oleh karena itu, dalam setahun hanya 1 sampai 5 RUU yang bisa disahkan jadi UU, sebab pasal demi pasal harus dikaji agar tidak salah di kemudian hari. Untuk itulah diperlukan advokasi yang lebih kuat agar DPR dan pemerintah

sepakat bahwa RUU Dwi

Kewarganegaraan patut diprioritaskan karena penting untuk negara. Masalahnya, hingga kini pemerintah masih enggan untuk memposisikan DK sebagai urusan penting negara. Ketika

pembuatan Naskah Akademik ini tidaklah murah, yakni berkisar antara Rp. 1 - 5 milyar. Pada saat Tim Advokasi hampir putus asa, beruntung tim advokasi bisa bertemu dengan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia Prof. Satya Arinanto yang bersedia merumuskan Naskah Akademik. Sejauh ini, untuk bisa masuk Prolegnas tim advokasi telah menghabiskan biaya sekitar $37,000 atau Rp. 500 juta. Sementara itu, biaya yang dibutuhkan untuk membuat Naskah Akademik adalah Rp 200 juta. Saat ini RUU DK berada di Prolegnas untuk masa kerja 2015 - 2019. Jika dilihat dari kondisi yang ada, 2019 sudah memasuki masa kampanye dan pemilu sehingga tidak ada pilihan lain kecuali berupaya semaksimal mungkin untuk memasukkan RUU DK jadi prioritas sebelum tahun 2019 berakhir. Jika tidak demikian, DK bisa kehilangan masa kerja Prolegnas-nya dan perjuangan DK ini akan kembali ke titik nol untuk meyakinkan DPR yang baru terpilih di tahun 2019 bahwa DK harus masuk Prolegnas lagi.

Langkah Utama Tim Advokasi : 1.Mendorong Presiden Jokowi

mengusung RUU DK menjadi prioritas sebelum 2018 berakhir 2.Fund Raising Rp 200 juta untuk

finalisasi Naskah Akademik

Anggota DPR Komisi III Asrul Sani

(13)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 13

Kemenlu RI Segera Luncurkan

Kartu Diaspora

FOKUS

Kementerian Luar Negeri RI segera mengeluarkan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) atau yang lebih dikenal dengan Kartu Diaspora. "Dalam waktu dekat kita luncurkan Kartu Diaspora. Dan dengan kartu ini, para diaspora Indonesia mendapat aturan-aturan yang diberikan Pemerintah Indonesia," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat berada di Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu 1 Juli 2017.

Ia menjelaskan, Kartu Diaspora ini tersedia untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan juga untuk mantan WNI yang menjadi Diaspora Indonesia. Kartu Diaspora ini sangat penting adanya karena dapat memberdayakan masyarakat Indonesia di luar negeri agar bisa berkontribusi untuk negaranya. Sementara yang tergabung dalam Diaspora adalah WNI yang berdomisili di luar negeri, mantan WNI, anak dari mantan WNI dan WNA yang salah satu orang tuanya adalah WNI. Syarat-syarat yang harus dipenuhi Diaspora untuk mendapatkan Kartu Diaspora adalah melengkapi sejumlah dokumen, seperti paspor Indonesia atau paspor asing untuk para mantan WNI.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri Niniek Kun Naryatie telah mengonfirmasi bahwa pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 76 tahun 2017 tentang Fasilitas Bagi Masyarakat Indonesia di Luar Negeri. Dalam perpres tersebut menyebutkan adapun fasilitas yang diberikan bagi pemegang KMILN adalah membuka rekening di bank umum, memiliki properti di Indonesia, dan mendirikan badan usaha Indonesia. Niniek mengatakan kartu ini akan memudahkan diaspora Indonesia yang ingin berinvestasi di Indonesia. Misalnya, ada yang ingin beli ORI (Obligasi Ritel Indonesia) atau ingin buka tabungan di sini, namun selama ini tidak bisa karena persyaratannya adalah KTP. Kondisi ini diharapkan bisa diubah dengan Perpres, mengingat secara hukum Indonesia mereka yang di luar negeri tidak bisa memiliki KTP Indonesia. Hingga kini, KMILN telah disosialisasikan Kemenlu ke para diaspora di Thailand, Los Angeles, serta Belanda. Berikutnya, sosialisasi akan dilakukan ke para diaspora di Singapura dan sejumlah wilayah dengan jumlah diaspora yang besar.

“Ke depannya, kami akan bikin kartu itu lebih sakti lagi. Misalnya, nanti kartu ini mungkin saja fungsinya sudah menyamai KTP. Itu pun harus diubah dulu peraturannya dengan kelembagaan terkait. Mungkin nanti bisa lebih sakti seperti di India, di mana kartu seperti itu langsung sebagai visa seumur hidup bagi eks WNI,” imbuh Niniek.

(14)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 14

Barack Obama: Dunia Perlu Contoh Indonesia

dalam Keberagaman dan Toleransi

Oleh : Andylala Waluyo/ VOA Indonesia

TOKOH

Dalam pidatonya saat pembukaan kongres Diaspora Indonesia ke 4, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Indonesia bisa menjadi contoh negara-negara lain mengenai toleransi.

JAKARTA — Pidato mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dalam pembukaan Kongres “Indonesian Diaspora Network Global (IDNG)” dihadiri ribuan orang yang berkumpul di Main Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7). Obama yang mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dengan dalaman kemeja putih itu memberikan pidato yang berdurasi sekitar 30 menit di hadapan ribuan orang yang berkumpul di Main Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7). Dalam pidatonya Obama menceritakan pengalamannya berwisata ke Bali dan Yogyakarta, dan menyebut Indonesia selalu menjadi tempat yang istimewa bagi diri Obama. Obama dikenal memiliki kedekatan dengan Indonesia, karena sempat menghabiskan beberapa tahun masa kecilnya di Jakarta.

“Indonesia bagian dari diri saya. Dulu saya tinggal tak jauh dari sini. Saat itu gedung tinggi di Jakarta hanya Hotel Indonesia dan Sarinah,” ujar Obama.

Kunjungan Obama ke Indonesia kali ini membawa serta seluruh keluarganya: sang istri, dua putrinya yang beranjak dewasa, Sasha dan Malia, dan sang adik Maya Soetoro. Dalam kunjungan beberapa waktu lalu di Bali dan Yogyakarta, Obama mengaku sangat menikmati kebudayaan Indonesia.

Obama juga mengaku tersentuh dengan sambutan banyak orang selama di Indonesia. Terutama para pedagang yang menjajakan makanan.

“Kemanapun aku pergi, orang-orang menyambutku dengan mengatakan hey sate Obama. Bakso … nasi goreng, Pak,” imbuh Obama.

Obama menambahkan bahwa ia juga tertarik mencoba jajanan makanan dan minuman khas Indonesia seperti es cendol dan es kelapa muda.

Dalam pidatonya Obama mengatakan, Indonesia menjadi contoh negara-negara lain mengenai toleransi. Menurutnya, Indonesia terdiri dari banyak etnis, bahasa, agama, namun penduduknya tetap memiliki rasa saling menghormati satu sama lain. Menurut Obama, dilihat dari sejarah dan latar belakangnya, ada kesamaan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Kedua negara memiliki keberagaman, menghargai hak asasi manusia (HAM), memiliki toleransi, dan pluralitas. Dan kita harus menghargai hal itu, menghargai perbedaan,”papar Obama.

Obama menuturkan, Indonesia memiliki semangat toleransi yang tinggi, yang bisa dilihat langsung dengan adanya masjid dan gereja yang dibangun secara berdampingan, seperti Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta Pusat. Selain itu, toleransi juga terlihat saat ia menyaksikan bagaimana Candi Borobudur dan Prambanan dilindungi oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.

“Borobudur adalah Candi Buddha terbesar, yang berada di wilayah yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Demikian juga dengan candi Hindu, Prambanan, yang berada di tengah penduduk yang beragama Islam. Itu adalah simbol bahwa Indonesia pada dasarnya menghargai keberagaman dan toleransi,” jelas Obama. Toleransi, lanjut Obama, perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda mampu menghadapi tantangan masa depan tanpa memandang bagaimana bentuk fisik, agama, dan ras seseorang. Obama menjelaskan, telah mengenal toleransi sejak kecil, karena sebagai seorang nasrani, ia memiliki ayah tiri seorang Muslim dari Indonesia.

“Semua itu jadi simbol khas Indonesia, bahwa mereka Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman. Hal itu dapat dijadikan contoh untuk negara Muslim lain di dunia,” ujar Obama.

Obama tak cuma menyampaikan tanggapan, tapi juga memberikan masukan kepada diaspora di Indonesia. Obama memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya toleransi dalam bernegara.

(15)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 15

DIASPORANA

KOSTUM PENGANTIN MINANG MEMIKAT

PUBLIK SWEDIA

Akhir Juli lalu, untuk pertama kalinya diaspora Indonesia di selatan Swedia ikut dalam acara Landskrona Karnevalen di kota Landskrona. Landskrona Karnevalen yang diadakan sejak tahun 1992, adalah karnaval terbesar di Swedia. Acara ini biasanya dihadiri oleh sekitar 300 ribu penonton, baik penduduk setempat maupun para wisatawan. Landskrona Karnevalen diadakan selama 3 hari dengan menampilkan beragam artis, dari artis profesional Swedia maupun dari klub-klub tari.

Puncak acara Landskrona Karnevalen adalah pawai pada hari terakhir yang berlangsung pada siang sampai sore hari. Diaspora Indonesia berjalan dan bergoyang dengan diiringi lagu Maumere, Sinanggar Tulo, Angin Mamiri, musik Dayak dan tentu musik Minangkabau. Gerimis yang turun selama acara pawai pun tidak membuat para peserta kehilangan semangat.

Meski baru pertama kali ikut serta, terbukti kebhinekaan Indonesia berhasil memikat penonton. Di sepanjang jalan pusat kota Landskrona tempat pawai berlangsung, publik berebut memotret tim diaspora Indonesia, terutama ’pengantin’ Minang yang menggunakan suntiang kepala khas Minang. Tidak jarang penonton menyetop “sang pengantin” untuk sekedar berfoto bersama.

Pada malam hari, penonton memadati lapangan pertunjukan demi menyaksikan Indonesia Bagus Dance Club, yang membawakan tiga tarian dari berbagai pulau di Indonesia, yakni: Tari merak dari Jawa Barat, Tari Kipas dari Sulawesi dan Tari Maumere dari NTT. Kehadiran Indonesia, bagi sebagian besar penonton adalah alternatif tontonan baru dalam Landskrona Karnevalen yang selama ini didominasi oleh Amerika Latin dan Samba.

Tujuan dari keikutsertaan diaspora Indonesia dalam Landskrona Karnevalen adalah, untuk membuat public awereness tentang Indonesia di kalangan publik Swedia. Dan nampaknya ini cukup berhasil. Apalagi tim diaspora Indonesia dijadikan cover youtube resmi Landskrona Karnevalen 2017. Acara ini juga menunjukan bahwa

public relation untuk Indonesia bisa dilakukan diaspora Indonesia dimana saja,

dengan semangat gotong royong seperti di tanah air.

IDN Thailand memberikan pengajaran Bahasa Indonesia setiap hari Minggu untuk orang-orang Thailand keturunan Jawa. Saat ini mereka merupakan generasi 4 dan ke-5 dan tidak bisa lagi berbahasa Indonesia.

Disamping mengajarkan Bahasa, IDN

Thailand juga memperkenalkan budaya Indonesia seperti lagu, makanan dan wisata di Indonesia. Sebanyak 25-30 orang mulai dari yg berumur 18 tahun sampai 87 tahun mengikuti program ini selama satu tahun terakhir.

IDN Oman meluncurkan program budidaya cacing Lumbricus Rubellus di desa Palasari Ciater, Subang Jawa Barat untuk menambah

pemasukan warga. Jenis cacing ini

diperlukan sebagai bahan baku obat maupun kosmetik di dalam negeri maupun mancanegara. IDN Oman mengharapkan program membangun desa ini dapat bergulir dengan meminta petani menyicil dana awal yang diberikan setelah masa panen. Cicilan yang diterima tersebut akan digunakan untuk mendanai para petani lain untuk memulai budidaya cacing.

Untuk pertama kalinya, dengan didukung TitanE Foundation para petani pala di Maluku mengekspor 6000 kg pala ke Belanda dengan menggunakan kontainer. Ditargetkan hingga 2018 total 30.000 kg pala akan diekspor. Sebelumnya, karena cuaca hujan para petani mengalami kesulitan dalam mengeringkan pala. Namun masalah

ini telah teratasi seiring dengan

ditemukannya alat khusu pengering pala oleh TitanE Foundation.

(16)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 16

DIASPORANA

KONGRES DIASPORA PECAHKAN REKOR MURI

SILATURAHMI IDN KUWAIT – POLTEKES KEMENKES JOGJA

Kongres Diaspora Indonesia ke-4 yang digelar di Jakarta pada 1-4 Juli 2017 di Jakarta berlangsung sukses. Tak hanya karena kehadiran Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama dan para diaspora sukses di luar negeri, acara tersebut juga dianggap sukses karena mampu dihadiri 1.200 diaspora Indonesia dari 55 negara.

Atas pencapaian itu, Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahi penghargaan kepada penyelenggara Kongres Diaspora sebagai ajang Muktamar Diaspora Indonesia terbesar yang pernah diselenggarakan.

"Dengan peserta 10.000 orang (1.200 merupakan diaspora), Kongres Diaspora Indonesia ke-4 ini menjadi acara yang terbesar sejak diselenggarakan di Los Angeles tahun 2012 lalu. Ditambah lagi dengan kehadiran mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Acara ini layak masuk rekor MURI," ujar Ketua Umum MURI Jaya Suprana saat acara pemberian rekor MURI di SCTV Tower, Senayan, Jakarta (Jumat (21/7/2017).

Dalam sambutannya, Jaya mengatakan acara tersebut dapat terselenggara cukup baik berkat peran pendiri dan inisiator Kongres Diaspora Indonesia Dino Patti Djalal. Karena itu, penghargaan rekor MURI itu diberikan kepada Dino yang mewakili penyelenggara acara serta Presiden IDN Global Mark Gerald Eman.

Sementara itu, usai menerima penghargaan, Dino Patti Djalal mengaku senang dan bangga atas penghargaan yang diterima. Dia menilai, acara tersebut dapat terselenggara dengan sukses karena banyaknya dukungan diaspora dari berbagai penjuru dunia yang hadir di acara tersebut. Dia pun berharap Kongres Diaspora ke-4 ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk berani bersaing di kancah internasional.

"Harapannya masyarakat bisa percaya diri, berprestasi dan bersaing. Orang Indonesia di manapun bisa bersaing. Semoga ke depan makin banyak lagi orang Indonesia yang bisa bertarung di internasional," Dino Patti Djalal menandaskan.

Ketua Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait Edi Rahmat dengan didampingi Ketua Divisi Keahlian Profesi Bogi Nugroho mengadakan kunjungan ke Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta (Poltekkes Jogja) dalam rangka silaturahmi menjalin network dengan memperkenalkan IDN Kuwait atau Forum Diaspora Indonesia Kuwait. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja IDN Kuwait, khususnya Divisi Keahlian Profesi yaitu menggali kepeminatan, serta potensi peluang kerja bagi tenaga kesehatan Indonesia di Kuwait.

Saat ini tenaga kesehatan Indonesia yang berprofesi sebagai Perawat telah tersebar diberbagai area atau region di Kuwait. Sejak tahun 1993 hingga saat ini jumlah perawat yang bekerja di bawah Kementerian Kesehatan Kuwait berada pada kisaran 400 orang, jumlah ini jauh menurun dari sebelumnya yang tercatat pada tahun 2009 berjumlah 750 orang. Peluang tenaga kesehatan baik Perawat, Radiografi, Farmasi, Laboratorium, bahkan Dokter, untuk bekerja di Kuwait sangat besar. Ministry Of Health (M.O.H) Kuwait setiap tahun mengadakan rekruitmen tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pertimbangan informasi tersebut, IDN Kuwait berupaya menggali kemungkinan peningkatan kerjasama pihak MOH Kuwait dengan pihak Indonesia dalam hal perekrutan tenaga kesehatan. Perekrutan User Kuwait ke Indonesia terakhir tercatat pada akhir tahun 2008, dimana sekitar 100 orang Perawat bertahap datang ke Kuwait pada pertengahan 2009, 2010 dan 2012. Assisten Direktur Poltekkes Jogja menerima kunjungan Edi Rahmat dan Bogi dengan senang hati, bahkan pada pertemuan tersebut langsung dimediasi sebagai sebuah diskusi dengan jajarannya.

UP NEXT

Afternoon With Angklung

Date & Time : September 17th 2017

Start 11.00-15.00 Location Taipei Museum Fine

of Arts, Taiwan

Wonderful Indonesia 2017

Date & Time : September 29th- Oct

1st 2017 Start 09.00-20.00

Location Shangri-La Hotel &

Junction City Mall Yangon, Myanmar

Das Indonesische Kulturfestival

Date & Time : September 10th 2017 Start 9.00 Location Der Messehalle Hamburg statt, Germany

(17)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 17

Meski telah 37 tahun hidup di rantau, diaspora Indonesia di Meksiko Djoko Waluyo tak pernah memutus ikatannya dengan Indonesia. Melalui organisasi Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, ia mendukung pemberdayaan buruh migran di Indonesia. Selama menjadi diaspora di Mexico, Djoko Waluyo juga turut membantu KBRI Mexico City dalam mengembangkan bisnis Indonesia-Mexico khususnya ekspor-impor daging dan batubara.

Kini, diaspora kelahiran Surabaya ini telah tutup usia pada 4 Juli 2017 lalu di RS Bethsaida Tangerang, Banten. Ia meninggal dunia di usia 64 tahun dan meninggalkan seorang istri beserta 3 anak.

Selamat Jalan Pak Djoko…

IN MEMORIAM

DIASPORA INDONESIA DI MEXICO

DJOKO WALUYO

(18)

DIASPORA NEWS | No. 1 EDISI AGUSTUS 2017 P a g e | 18

GALERI

Newsletter Kabar Diaspora dapat diakses di : www.diasporaindonesia.org

Bagi Anda yang berminat menyampaikan kritik, saran, opini ataupun tulisan silakan kirimkan ke : sekretariat@diasporaindonesia.org

Referensi

Dokumen terkait

Bagi calon penerima Biasiswa Pelajar Cemerlang Politeknik, pelajar perlu memenuhi kriteria yang telah disyorkan melalui Borang Pencalonan Anugerah Kecemerlangan

Dalam rangka pengisian Jabatan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Jabatan Pimpinan Tinggi Madya) Kementerian Keuangan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Hasil analisis dengan One Way Anova, didapatkan p sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak Glycine

Pasal 1 butir 5 Peraturan Bupati tersebut menyebutkan bahwa Kawasan Rawan Bencana Merapi III adalah kawasan yang letaknya dekat dengan sumber bahaya yang sering

Tanggung Jawab Hukum dari pengelola Jawa Timur Park 1 Kota Batu bagi pengunjung apabila terjadi suatu kecelakaan yang merugikan konsumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri

Upaya yang seharusnya dilakukan agar usaha tetap berjalan dengan baik tetapi tidak juga melakukan perbuatan melawan hukum menurut pemilik PR Bunga Kembar,