• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayahnya Booklet Statistik ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayahnya Booklet Statistik ini"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

P

uji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayahnya Booklet Statistik ini dapat tersusun. Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks tertentu. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek. Ketersediaan data dalam melakukan Kajian merupakan syarat pokok keabsahan dalam melaksanakan Penelitian dan Pengembangan. Suatu kajian harus berlandaskan evidence base.

Sebagai bagian dari Kedeputian Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara, koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi mutlak memerlukan data yang benar dan nyata, memadai, valid dan akurat sebagai primary input dalam merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasi berbagai kebijakan, program dalam Kajian kebijakan Administrasi Negara. Oleh karena itu Pusat Kajian Reformasi Administrasi berupaya menyusun Booklet Statistik Unit, dimana Booklet Statistik ini merupakan kumpulan data Pusat Kajian Reformasi Administrasi yang disusun mendeskripsikan Gambaran kinerja Reformasi Birokrasi, Perbandingan Kinerja Tatakelola Pemerintahan antar Negara, dan Data Aparatur Sipil Negara tahun 2015.

Booklet Statistik diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagi perumusan, pelaksanaan dan evaluasi perencanaan program dan kegiatan Kajian bidang Reformasi Administrasi Negara.

Jakarta, 23 Desember 2015 Kepala Pusat Kajian Reformasi Administrasi Lembaga Administrasi Negara

(2)

Kegiatan pengumpulan data statistik PKRA menggunakan teknik studi pustaka (desk research) yang dikumpulkan dengan cara sebagai berikut :

01

Data rekapitulasi Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah yang melaksanakan Reformasi Birokrasi bersumber dari Kementerian PAN dan RB.

02

Data Profil Kinerja Tatakelola Pemerintahan antar berbagai negara dari website stakeholder itu sendiri maupun dari dokumen yang diberikan.

03

Database Aparatur Sipil Negara yang ditampilkan dalam booklet ini merupakan hasil olahan dari berbagai data yang ada.

(3)

1. Kementerian Sekretariat Negara 2. Setjen KOMNAS HAM

3. Badan Intelijen Negara

4. Badan Pengawas Pemilihan Umum 5. Kementerian Agama

6. Setjen Komisi Pemilihan Umum 7. Lembaga Ketahanan Nasional RI

8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 9. Kementerian Dalam Negeri

10. Sekretariat Jenderal MPR

11. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

12. Kementerian Perindustrian 13. Setjen WANTANNAS 14. Kementerian Perhubungan

15. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 16. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

17. Setjen Dewan Perwakilan Daerah 18. Kementerian Lingkungan Hidup

19. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 20. Perpustakaan Nasional RI

21. Kementerian Sekretariat Negara 22. Setjen KOMNAS HAM

23. Badan Intelijen Negara

24. Badan Pengawas Pemilihan Umum 25. Kementerian Agama

26. Setjen Komisi Pemilihan Umum 27. Kementerian Sekretariat Negara 28. Setjen KOMNAS HAM

29. Badan Intelijen Negara

30. Badan Pengawas Pemilihan Umum 31. Kementerian Sekretariat Negara 32. Setjen KOMNAS HAM

33. Badan Intelijen Negara

34. Badan Pengawas Pemilihan Umum 35. Kementerian Sekretariat Negara 36. Setjen KOMNAS HAM

37. Badan Intelijen Negara

38. Badan Pengawas Pemilihan Umum 39. Kementerian Agama

40. Setjen Komisi Pemilihan Umum 41. Lembaga Ketahanan Nasional RI

42. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 43. Kementerian Dalam Negeri

44. Sekretariat Jenderal MPR

45. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

46. Kementerian Perindustrian 47. Setjen WANTANNAS 48. Kementerian Perhubungan

49. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 50. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

51. Setjen Dewan Perwakilan Daerah 52. Kementerian Lingkungan Hidup

53. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 54. Perpustakaan Nasional RI

55. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

56. Kepolisian Negara

57. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

58. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

59. Kementerian Kesehatan 60. Kementerian Pertahanan

61. Badan Nasional Penempatan Perlindungan TKI 62. Kementerian Pertanian

63. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

A. PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/ LEMBAGA DAN PEMERINTAH

DAERAH (TELAH MENGISI PMPRB ONLINE PERTANGGAL 21 DESEMBER 2015)

(4)

64. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 65. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 66. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

67. Badan Narkotika Nasional 68. Sekretariat Kabinet

69. Kementerian Pemuda Olahraga 70. Kementerian Kehutanan

71. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 72. Kementerian Perdagangan

73. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 74. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial

75. Badan Koordinasi Penanaman Modal 76. Badan Tenaga Nuklir Nasional

77. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

78. Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi RI

79. Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat 80. Ombudsman Republik Indonesia

81. Badan Kependudukan dan KB Nasional

82. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

83. Badan Standardisasi Nasional 84. MABES TNI

85. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional-Badan Informasi Geospasial

86. Kementerian Luar Negeri 87. Badan Kepegawaian Negara 88. Sekretariat Jenderal DPR RI 89. Lembaga Sandi Negara

90. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

91. Badan Pemeriksa Keuangan 92. Lembaga Administrasi Negara

93. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 94. Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangu-nan

95. Kementerian Kelautan dan Perikanan 96. Kementerian Komunikasi dan Informatika

Sumber: Kementerian PAN dan RB, 2015

Pemerintah Provinsi (Tahap, 1, tahap 2, dan Tahap 3)

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah 3. Pemerintah Provinsi Jambi

4. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara 5. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara 6. Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung 7. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat 8. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau 9. Pemerintah Provinsi Lampung 10. Pemerintah Provinsi Gorontalo

11. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

12. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13. Pemerintah Daerah D I Yogyakarta

14. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat 15. Pemerintah Aceh

16. Pemerintah Provinsi Jawa Barat 17. Pemerintah Provinsi Bengkulu

(5)

Pemerintah Kabupaten/ Kota (Tahap, 1, tahap 2, dan Tahap 3)

1. Pemerintah Kab. Pekalongan

2. Pemerintah Kab. Simeulue 3. Pemerintah Kota Pekanbaru 4. Pemerintah Kab. Lahat 5. Pemerintah Kota Bandar

Lampung

6. Pemerintah Kab. Bangka Tengah 7. Pemerintah Kab. Sinjai

8. Pemerintah Kota Ambon 9. Pemerintah Kab. Timor Tengah

Selatan

10. Pemerintah Kab. Polewali Mandar

11. Pemerintah Kab. Kapuas Hulu 12. Pemerintah Kota Samarinda 13. Pemerintah Kota Denpasar 14. Pemerintah Kab. Aceh Jaya 15. Pemerintah Kab. Kutai

Kartanegara

16. Pemerintah Kab. Bogor 17. Pemerintah Kota Manado 18. Pemerintah Kota Bima 19. Pemerintah Kota Balikpapan 20. Pemerintah Kab. Magelang 21. Pemerintah Kota Sukabumi 22. Pemerintah Kota Tanjungpinang 23. Pemerintah Kab. Deli Serdang 24. Pemerintah Kab. Gunung Kidul 25. Pemerintah Kab. Banyuwangi 26. Pemerintah Kota Singkawang 27. Pemerintah Kab. Mesuji 28. Pemerintah Kab. Banjar

29. Pemerintah Kab. Bengkulu Utara 30. Pemerintah Kab. Maluku Tengah 31. Pemerintah Kab. Pakpak Bharat 32. Pemerintah Kab. Lombok Barat 33. Pemerintah Kota Kupang

34. Pemerintah Kab. Sumbawa Barat

35. Pemerintah Kab. Muara Enim 36. Pemerintah Kota Banjarmasin 37. Pemerintah Kab. Kulon Progo 38. Pemerintah Kota Jambi 39. Pemerintah Kab. Maluku

Tenggara

40. Pemerintah Kab. Aceh Tengah 41. Pemerintah Kab. Blora

42. Pemerintah Kota Gorontalo 43. Pemerintah Kab. Dharmasraya 44. Pemerintah Kota Solok

45. Pemerintah Kab. Landak 46. Pemerintah Kota Sungai Penuh 47. Pemerintah Kota Magelang 48. Pemerintah Kab. Sumedang 49. Pemerintah Kab. Bangka Barat 50. Pemerintah Kab. Pacitan 51. Pemerintah Kab. Kudus 52. Pemerintah Kota Padang 53. Pemerintah Kab. Takalar 54. Pemerintah Kota Makassar 55. Pemerintah Kab. Grobogan 56. Pemerintah Kab. Hulu Sungai

Selatan

57. Pemerintah Kab. Purbalingga 58. Pemerintah Kab. Luwu 59. Pemerintah Kab. Pati 60. Pemerintah Kota Bengkulu 61. Pemerintah Kota Bontang 62. Pemerintah Kab. Banjarnegara 63. Pemerintah Kab. Madiun 64. Pemerintah Kab. Sukoharjo 65. Pemerintah Kab. Penajam Paser

Utara

66. Pemerintah Kota Banda Aceh

67. Pemerintah Kota Palembang 68. Pemerintah Kab. Kampar 69. Pemerintah Kab. Dairi 70. Pemerintah Kota Semarang 71. Pemerintah Kab. Subang 72. Pemerintah Kota Blitar 73. Pemerintah Kota Kendari 74. Pemerintah Kota Bandung 75. Pemerintah Kota Pangkal

Pinang

76. Pemerintah Kab. Trenggalek 77. Pemerintah Kab. Bantul 78. Pemerintah Kab. Pohuwato 79. Pemerintah Kab. Gunung Mas 80. Pemerintah Kab. Tanah Datar 81. Pemerintah Kab. Temanggung 82. Pemerintah Kab. Pinrang 83. Pemerintah Kota Yogyakarta 84. Pemerintah Kota Surakarta 85. Pemerintah Kab. Mempawah 86. Pemerintah Kab. Bulukumba 87. Pemerintah Kab. Kendal 88. Pemerintah Kab. Lampung

Selatan

89. Pemerintah Kab. Sambas 90. Pemerintah Kota Padang

Panjang

91. Pemerintah Kab. Siak 92. Pemerintah Kota Pontianak 93. Pemerintah Kab. Solok 94. Pemerintah Kab. Sleman

(6)

B. PERBANDINGAN KINERJA TATAKELOLA PEMERINTAHAN DENGAN BEBERAPA

NEGARA

1. Faktor Daya Saing Dan Birokrasi Pemerintahan

Perbandingan Ranking Ease of Doing Business Negara-Negara ASEAN 2010-2016

Negara 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Indonesia 122 121 129 128 120 114 109 Malaysia 23 21 18 12 6 18 18 Singapura 1 1 1 1 1 1 1 Thailand 12 19 17 18 18 26 49 Vietnam 93 78 98 99 99 78 90 Filipina 144 148 136 138 108 95 103 Laos 167 171 165 163 159 148 134 Kamboja 145 147 138 133 137 135 127 Brunei 96 112 86 79 59 101 84 IFC, 2015

Perkembangan Peringkat Indonesia Berdasarkan Indikator EoDB 2012-2016

No Indikator 2012 Peringkat2013 2014per Indikator2015 2016

Ranking Indonesia 129 128 120 114 109

1 Starting a business (kemudahan memulai usaha) 155 166 175 163 173 2 Dealing with construction permits (perizinan terkait pendirian bangunan) 71 75 88 110 107 3 Getting Electricity (Kemudahan mendapatkan listrik) 161 147 121 46 46 4 Registering property (Kemudahan pendaftaran properti) 99 98 101 131 131 5 Getting Credit (Kemudahan akses perkreditan) 126 129 86 71 70 6 Protecting minority investor (Perlindungan terhadap investor minoritas) 46 49 52 87 88 7 Paying taxes (Kemudahan pembayaran perpajakan) 131 131 137 160 148 8 Trading across borders (Kemudahan perdagangan lintas negara) 39 49 54 104 105 9 Enforcing contract (Kemudahan penegakan kontrak) 156 144 147 170 170 10 Resolving insolvency (Kemudahan penyelesaian perkara kepailitan) 144 78 5

(7)

2. Ease of Doing Business 2015

The Most Problematic Factors for Doing Business

World Economic Forum, 2015

Perbandingan Skor Ease of Doing Business Indonesia dengan Beberapa Negara di Asia

(8)

Rankings on Doing Business topics – Indonesia

Sumber: Bank Dunia, 2015

3. E-Government

(9)

4. Global Competitiveness Index

Global Competitiveness Index (GCI) 2014-2015

No Negara 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015Rangking 1 Swiss 1 1 1 1 1 1 2 USA 2 4 5 7 5 3 3 Singapura 3 3 2 2 2 2 4 Jepang 8 6 9 10 9 6 5 Malaysia 24 26 21 25 24 20 6 China 29 27 26 29 29 28 7 Thailand 36 38 39 38 37 31 8 Indonesia 54 44 46 50 38 34 9 India 49 52 56 59 60 71 10 Brazil 56 58 53 48 56 57 11 Rusia 63 63 66 67 64 53 12 Vietnam 75 59 65 75 70 68 13 Filipina 87 85 75 65 59 52

World Economic Forum, 2015

Tabel Global Competitiveness Index Beberapa Negara Asia Tenggara dan China 2014

Ranking Negara Nilai

2 Singapura 5,7 18 Malaysia 5,2 28 China 4,9 32 Thailand 4,6 37 Indonesia 4,5 47 Philippines 4,4 56 Vietnam 4,3 90 Cambodia 3,9 131 Myanmar 3,3 Sumber: http://reports.weforum.org

(10)

Grafik Global Competitiveness Index Beberapa Negara Asia Tenggara dan China 2014

Sumber: http://reports.weforum.org

5. Human Development Index

Tabel Human Development Index Indonesia 1980-2014

(11)

Grafik Human Development Index Indonesia 1980-2014

Sumber: UNDP, 2015

Tabel Perbandingan Human Development Index Indonesia dan Beberapa Negara Lainnya

(12)

Grafik Perbandingan Human Development Index Indonesia dan Beberapa Negara Lainnya

Sumber: UNDP, 2015 6. Open Government Index 2015

(13)

7. Indeks Persepsi Korupsi

Perbandingan Indeks Persepsi Korupsi Negara-Negara ASEAN Tahun 2001-2014

Country 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Indonesia 1.9 1.9 1.9 2.2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3.0 32 32 34 Cambodia 2.3 2.3 2.1 2.0 1.8 2.0 2.1 2.1 22 20 21 Malaysia 5.0 4.9 5.2 5.1 5.0 5.0 5.1 5.1 4.5 4.4 4.3 49 50 52 Singapore 9.2 9.3 9.4 9.4 9.4 9.4 9.3 9.2 9.2 9.3 9.2 87 86 84 Thailand 3.2 3.2 3.3 3.8 3.8 3.6 3.3 3.5 3.4 3.5 3.4 37 35 38 Vietnam 2.6 2.4 2.4 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 2.7 2.7 2.9 31 31 31 Philippines 2.9 2.6 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.3 2.4 2.4 2.6 36 38 38 Sumber: Http//www.transparency.org

Tabel Indeks Persepsi Korupsi Beberapa Negara Asia Tenggara dan China 2014

Sumber: www.transparency.org

Tabel Indeks Persepsi Korupsi Beberapa Negara Asia Tenggara dan China 2014

Country Rank Country/Territory CPI 2014 Score

7 Singapore 84 50 Malaysia 52 85 Philippines 38 85 Thailand 38 100 China 36 107 Indonesia 34 119 Vietnam 31 133 Timor-Leste 28 145 Laos 25 156 Cambodia 21 156 Myanmar 21 Sumber: www.transparency.Org

(14)

8. Indeks Governance Dunia

Governance Indonesia 2004-2014

Sumber: World Bank, 2014

Perbandingan Indeks Governance Indonesia dan Negara Lain

(15)

C. DATA ASN

1. ASN Berdasarkan Jenis Jabatan (N=4.526.710)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

Instansi Kerja Struktural Fungsional Tertentu FungsionalUmum Jumlah

Kementerian/Lembaga 59.529 322.505 557.961 939.995 Pemerintah Provinsi 27.840 73.178 208.314 309.332 Pemerintah Kab/Kota 238.541 1.878.514 1.160.328 3.277.383 JUMLAH 325.910 2.274.197 1.926.603 4.526.710 Persentase 7 % 50 % 43 % 100 % Sumber : BKN, 2015

(16)

2. ASN Berdasarkan Instansi (N=4.526.710)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

Instansi Kerja Jumlah Prosentase

Kementerian/Lembaga 939.995 18,27 %

Pemerintah Provinsi 309.332 8,54 %

Pemerintah Kab/Kota 3.277.383 73,19 %

JUMLAH 4.526.710 100,00 %

(17)

3. ASN Berdasarkan Eselonisasi (N=325.910)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

InstansiKerja Eselon 1 Eselon 2 Eselon 3 Eselon 4 Eselon 5

Kementerian/Lembaga 576 3.151 11.241 37.725 6.836 Pemerintah Provinsi 28 1.263 7.263 19.126 160 Pemerintah Kab/Kota 4 9.622 50.073 174.908 3.934 JUMLAH 608 14.036 68.577 231.759 10.930 Prosentase 0,2 % 4,3 % 21.0 % 71,1 % 3,4 % Sumber: BKN,2015

(18)

4. ASN Berdasarkan Tingkat Pendidikan (N=4.526.710)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

Instansi Kerja SLTA Kebawah

D-I D-II D-III D-IV S-1 S-2 S-3 Kementerian/Lembaga 271.974 16.621 14.597 83.405 17.006 397.022 127.032 12.338 Pemerintah Provinsi 109.863 2.458 9.647 34.082 3.450 124.065 25.448 319 Pemerintah Kab/Kota 949.626 31.790 397.650 314.823 20.370 1.463.190 99.486 448 JUMLAH 1.331.463 50.869 421.894 432.310 40.826 1.984.277 251.966 13.105 Prosentase 29,41% 1,12% 9,32% 9,55% 0,90% 43,83% 5,57% 0,29% Sumber: BKN, 2015

(19)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

(20)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

(21)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

(22)

Sumber: Diolah dari data BKN, 2015

(23)

5. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai Propinsi (dalam jutaan rupiah)

No. Provinsi BelanjaProvinsi BelanjaPegawai Prosentase

1 Provinsi Aceh 13.368.028 990.954 7,41 %

2 Provinsi Sumatera Utara 8.526.301 1.134.079 13,30 %

3 Provinsi Sumatera Barat 3.608.889 622.381 17,25 %

4 Provinsi Riau 8.276.751 976.394 11,80 %

5 Provinsi Jambi 3.265.330 576.858 17,67 %

6 Provinsi Sumatera Selatan 6.501.272 806.382 12,40 %

7 Provinsi Bengkulu 1.896.631 471.785 24,87 %

8 Provinsi Lampung 4.318.205 599.416 13,88 %

9 Provinsi DKI Jakarta 64.882.747 11.919.072 18,37 %

10 Provinsi Jawa Barat 21.194.365 1.574.914 7,43 %

11 Provinsi Jawa Tengah 13.997.158 1.956.121 13,98 %

12 Provinsi DI Yogyakarta 3.330.069 525.444 15,78 %

13 Provinsi Jawa Timur 17.811.135 1.960.974 11,01 %

14 Provinsi Kalimantan Barat 3.754.897 576.580 15,36 %

15 Provinsi Kalimantan Tengah 3.218.907 413.479 12,85 %

16 Provinsi Kalimantan Selatan 5.266.326 727.171 13,81 %

17 Provinsi Kalimantan Timur 13.805.000 1.020.799 7,39 %

18 Provinsi Sulawesi Utara 2.452.619 545.711 22,25 %

19 Provinsi Sulawesi Tengah 2.440.484 388.058 15,90 %

20 Provinsi Sulawesi Selatan 5.839.377 894.613 15,32 %

21 Provinsi Sulawesi Tenggara 2.186.170 509.165 23,29 %

22 Provinsi Bali 4.489.667 904.233 20,14 %

23 Provinsi Nusa Tenggara Barat 2.834.205 546.752 19,29 %

24 Provinsi Nusa Tenggara Timur 2.738.061 485.429 17,73 %

25 Provinsi Maluku 1.906.633 424.288 22,25 %

26 Provinsi Papua 11.205.078 880.473 7,86 %

27 Provinsi Maluku Utara 1.567.153 343.519 21,92 %

28 Provinsi Banten 7.349.402 558.508 7,60 %

29 Provinsi Bangka Belitung 2.015.859 301.921 14,98 %

30 Provinsi Gorontalo 1.294.658 275.667 21,29 %

31 Provinsi Kepulauan Riau 3.460.000 224.017 6,47 %

32 Provinsi Papua Barat 5.870.210 329.897 5,62 %

33 Provinsi Kalimantan Utara 1.899.551 108.454 5,71 %

(24)

Gambar

Tabel Global Competitiveness Index Beberapa Negara Asia Tenggara dan China 2014
Grafik Global Competitiveness Index Beberapa Negara Asia Tenggara dan China 2014
Tabel Perbandingan Human Development Index Indonesia dan Beberapa Negara Lainnya
Grafik Perbandingan Human Development Index Indonesia dan Beberapa Negara Lainnya
+2

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai adalah Pengusaha Kena Pajak, semakin banyak pengusaha yang melaporkan usahanya dan mendaftar sebagai PKP

Begitu juga sebaliknya, hila seseorang memiliki harga diri yang rendah, mak:a orang tersebut ak:an mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan persahabatan dengan orang

Ayat jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dikurangi nilai sekarang dari nilai sisa yang tidak dijamin untuk mengakui fakta bahwa lessor akan menerima kembali aktiva yang

Kriteria 1 Perlu Bimbingan 2 Cukup 3 Baik 4 Baik Sekali Pengumpulan data Tidak melakukan Pengumpulan data Sebagian kecil pengumpulan data dilakukan secara

➢ Tim kegiatan Fasilitasi Penyusunan Naskah Akademik Tahun 2019 dalam kegiatan ini lebih memfokuskan kepada koordinasi dengan Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah

Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis akan memperkenalkan salah satu majalah yang diproduksi oleh Yayasan Sahabat Mustahiq Sejahtera, kemudian di dalamnya terdapat

Nutrisi yang harus dipenuhi mencakup senyawa anorganik, sumber energy (sucrose atau gula pasir), vitamin (misalnya asam.. nikotinat), pH yang tepat dan agar

Kesesuaian Kandungan Energi dan Protein dalam Diet TKTP di RSU Swadana Daerah