• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Girindra Abhilasa 2710 100 096

Dosen Pembimbing :

Sungging Pintowantoro S.T., M.T., Ph.D

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

(2)
(3)
(4)

Produksi tem baga Indonesia

542.700 metrik ton (United

States G eological Survey, 2011)

Produksi hasil sm elting Indonesia

276.200 metrik ton

Peraturan M enteri ESDM Nom or 07 Tahun 2012 dan UU M NERBA No. 4 Tahun 2009

Indonesia m em butuhkan penelitian dalam bidang m etalurgi ekstraksi pengolahan m ineral tam bang

(5)

Tem baga hasil sm elting : 80 – 90% Sulfur → Batubara, Kokas, dan M inyak

Converting : O2 + SiO2 + slag → magnetite padat

Converting :

Slag + CaO →FeO ∙ Fe2O3 ∙ CaO

Ca reaktif terhadap Sulfur Sm elting → Converting

(6)

Rumusan Masalah

•Bagaim ana pengaruh variasi kom posisi

penam bahan CaCO3 pada proses

converting pada m atte m enjadi tem baga blister

Tujuan Penelitian

•Pengaruh penam bahan CaCO3 pada

proses converting pada matte m enjadi tem baga blister

Manfaat Penelitian

•M em bantu pengolahan m ineral tem baga dengan deposit kecil di Indonesia

•M em berikan inform asi em pirik dari

pengaruh penam bahan CaCO3 pada

(7)

Batasan Masalah

•Tem peratur dan tekanan oksigen dianggap konstan.

•Jum lah oksigen yang digunakan konstan. •W aktu proses converting konstan.

•M uffle Furnace hanya dapat m encapai tem peratur 1300oC.

(8)
(9)

◊ Sim bol Cu

◊ Konduktifitas Term al dan Elektrik Tinggi

Struktur Kristal pada tem peratur kam ar Face Centered

Cubic (FCC)

M ineral berupa oksida (cuprite), sulfida (chalcopyrite,

covelite, calcosite), karbonat (azurite dan malachite)

◊ Titik lebur 1083oC ◊ Densitas 8.96 gr/cm3

(10)

Lebih dari 200 mineral

m engandung unsur tem baga dengan variasi jum lah yang berbeda, tetapi hanya

terdapat 20 jenis m ineral yang penting sebagai bijih tem baga

Mineral Rumus Kimia %Cu

Native Copper Cu 99.92

Chalcosite Cu2S 79.9

Diegnite Cu9S5 78.0

Covellite CuS 66.5

Chalcopyrite CuFeS2 34.6

Bornite Cu5FeS4/Cu3FeS3 55.5-69.7 Tennanite Cu12As4S13 42-52 Tetraedrite Cu12Sb4S13 30-45 Energite Cu3AsS4 48.4 Bournonite CuPbSbS3 13.0 Cuprite Cu2O 88.8 Tenorite CuO 79.9

Malachite CuCO3.Cu(OH)2 57.5 Azurite 2CuCO3.Cu(OH)2 55.3 Chrysocolla CuSiO3.nH2O 30-36 Dioptase Cu6[Si6O18].6H2O 40.3 Brochantite CuSO4.3Cu(OH)2 56.2 Anlerite CuSO4.2Cu(OH)2 53.8 Chalcanthite CuSO4.5H2O 25.5 Atacarnite CuCl2.3Cu(OH)2 59.5

(11)

◊ Terdiri dari Kalsium Karbonat (CaO )

dan M agnesium sebagai kom ponen sekundernya

◊ Berwarna putih

Nam a : Calcite, Dolomite, Aragonite ◊ Aplikasi : pengontrol polusi dan

(12)

◊ O ksidasi Cu-Fe-S m atte cair → tem baga blister cair. ◊ M aterial utam a : m atte (dari smelting)

M aterial tam bahan : silika, udara, dan oksigen

M enghasilkan Tem baga Blister dan Slag ◊ Proses ototerm al

◊ Tem baga Blister dengan kom posisi 99% Cu, 0.02% S,

0.6% O , Slag Besi-Silikat (4 - 8% Cu), G as SO2

(13)

◊ T = 1220oC

◊ Proses Cu, Fe3+, Fe3O4 solid. ◊ M agnetite akan terikat oleh CaO

◊ Slag m em iliki kom posisi 14-16% Cu, 40-55% Fe, dan

15-20% CaO

Reaksi yang terjadi :

O ksidasi langsung dengan udara :

◊ CuS (dalam m atte) + O2 → Cuo(tem baga cair) + SO2 ◊ FeS (dalam m atte) + O2 → FeO + SO2

◊ 3FeS (dalam m atte) + 5O2 → Fe3O4 + 3SO2 ◊ CaCO3 → CaO +CO2

(14)

Sm elting slag : 1-2% Cu

Converting slag : 4-8% Cu

M enurunkan tem baga dalam slag dapat dilakukan dengan cara :

◊ Fe3O4(s) dalam slag dan m enahan slag tetap panas.

◊ M enyediakan SiO2 yang cukup untuk m em isahkan slag dan

m atte

◊ M enghindari ketebalan lapisan yang terlalu tinggi pada slag ◊ M enjaga tapping m atte dengan slag

(15)

Tem baga : 80-90% sulfur didapat dari kokas, batu

bara, dan m inyak

Transfer sulfur dari logam m enjadi slag dapat

bereaksi m em bentuk sulfida dari M n, M g, Ca yang

diserap oleh slag.

Kalsium m erupakan agen desulfuriasasi utam a

Contoh reaksi desulfurisasi dengan CaO :

(16)

◊ Tahapan reaksi pada

proses reaksi dapat ditinjau dengan hukum

term odinam ika, salah satunya energi bebas G ibbs.

∆G < 0 (reaksi spontan) ∆G = 0 (reaksi setim bang) ∆G > 0 (reaksi tidak spontan / berkebalikan)

◊ Diagram Ellingham

m enunjukkan hubungan antar ∆G -T pada beberapa reaksi kim ia

(17)

◊ Reaksi kim ia m em butuhkan penyeim bangan rum us

m olekul untuk senyawa kim ia

◊ Rum us kim ia m enunjukan jum lah elem en yang

dibutuhkan untuk m em buat senyawa

◊ Reaksi kim ia m em berikan inform asi pada jum lah relatif

setiap elem en yang bereaksi. Jum lah relatif dari reaktan dan produk diberikan dengan koefisien dalam koefisien kesetim bangan

Contoh reaksi :

(18)

No Penelitian Oleh (Tahun)

1 Refining Tembaga Walter O. Snelling (1932)

2 Refining Tembaga dan Penambahan Flux Canning, Jr (1982) 3 Permodelan Injkesi Gas pada Pierce Smith

Converter Jussi Vaarno (1997)

4 Permodelan Kinetik pada Elemen Utama saat

Proses Converting A.K Kylo (1998)

5 Slag Ferrous Calcium Silicate (FCS) untuk

Continous Converting Tembaga Rajneet Kaur (2007)

6 Kesetimbangan Fasa Dalam Paduan Slag Kalsium Silikat: edisi IV Temperatur Liquid dan Solubility pada Cu2O-FeO-Fe2O3-CaO-SiO2 Slag pada Temperatur 1250oC dan 1300oC serta Tekanan Oksigen 10-6 atm

Stanko Nikolic dkk (2008)

7 Efek Kadar Magnesium Oksida pada fluiditas slag

di blast furnace Jia Shyan Shiao (2008)

8 Permodelan Computational Fluid Dinamics (CFD) pada Parameter Proses Pencampuran pada Pierce Smith Converter dengan Perbandingan Permodelan Fisika

Deside K. Chibwe dkk (2011)

9 Meminimalisir Kehilangan Tembaga pada Slag Dengan Penambahan Colemanite

(2CaO.3B2O3.5H2O)

Aydin Rusen dkk (2012) 10 Oksidasi Desulfurisasi pada Slag Tembaga LI Lei dkk (2012)

11 Permodelan Computational Fluid Dinamics (CFD) pada Aliran Fluida pada Pierce Smith Converter Dengan Menggunakan Lebih Dari Satu Poin Injeksi

(19)
(20)

Start Flux Dolomite Logam Tembaga & Matte Uji XRF Uji XRF & XRD Preparasi Flux Dolomite Preparasi Logam Tembaga & Matte

(1,07 :1)

34,33 gr

Dolomite Dolomite 54,96 gr Dolomite 91,61 gr penambahTanpa an

Melelehkan Logam & Matte

Menambahkan Flux Dolomite A A Blowing Oksigen Mengambil Slag Tapping logam Tembaga Blister Slag Uji XRF & XRD Analisa Data Kesimpulan End

(21)

◊ Palu Batu ◊ O beng ◊ Cetakan

◊ Kom presor dan Lance ◊ M uffle Furnace

◊ Tim bangan Digital ◊ Term om eter Infrared ◊ M esin XRD

(22)

◊ M atte

◊ Batu Kapur (Dolom ite) ◊ Logam Tem baga

◊ Batu Kapur ◊ O ksigen ◊ G as LPG

(23)
(24)

%Cu %Fe %S %Ca Logam

Tembaga 73,65 12,37 5,16 -

Matte 41,01 10,93 9,89 1,60

Tabel hasil uji XRF logam tem baga dan m atte unsur Cu, Fe, dan S

G rafik hasil uji XRD logam tem baga

(25)

G rafik hasil uji XRD tem baga blister G rafik peningkatan kadar Cu pada tem baga blister

Blister 1 1:10 85,15% Cu 6,53% Fe 4,15% S Blister 2 1:8 92,23% Cu 0,13% Fe 3,82% S Blister 3 1:5 94,39% Cu 0,075% Fe 0,83% S Blister 4 1:3 97,39% Cu 0,098% Fe 3,94 % S

(26)

G rafik penurunan kadar Cu pada slag Slag 1 1:10 7,47% Cu 20,24% Fe 0% Ca Slag 2 1:8 6,19% Cu 27,64% Fe 4,7% Ca Slag 3 1:5 4,13% Cu 27,76% Fe 4,83 % Ca Slag 4 1:3 3,99% Cu 30,55% Fe 8,84% Ca

(27)

G rafik kenaikan kadar Fe pada slag

(28)

◊ Kadar Cu m eningkat dengan penam bahan flux Dolom ite ◊ Rasio 1:3 yang terbaik → 97,37% Cu

◊ Kadar tem baga dalam slag m enurun hingga 3,99% pada rasio

1:3

◊ Slag yang terbentuk adalah slag calcium -ferrite

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang

Dengan latar belakang serta permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah Program Pelatihan dan

Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa jenis investasi bangunan gedung yang tepat dilakukan pada lahan milik Departemen Agama melalui

Kesimpulan dari penelitian medapati bahwa kalangan orang tua pengguna wifi gratis di Desa Gedongan, Gondangrejo, dan wilayah Bejen Karanganyar adalah untuk konten agama,

42 Penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan atau responden. 43 Lihat juga Sudarwan Danim, Menjadi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV.. hubungan antara dua

Uraikan permasalahan dan kebutuhan lapangan satu atau lebih kelompok usaha di desa vokasi, yang dapat mengekspresikan kreativitas dan menerapkannya untuk suatu

Aktivitas enzim pada substrat FP menunjukkan sinergi antara enzim endoglukanase dan eksoglukanase karena FP tersusun dari selulosa kristalin dan amorf (Perez et

Jumlah anak masih hidup sebagian besar responden unmet need KB yang memiliki anak 1-2 anak yaitu sebanyak 110 orang (75,34%), sedangkan paling sedikit yaitu responden yang