• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar. penyusunan kajian ini masih jauh dari harapan, untuk itu tanggapan, saran maupun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar. penyusunan kajian ini masih jauh dari harapan, untuk itu tanggapan, saran maupun"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

dari penyusunan kajian ini adalah Menghitung data kunjungan wisatawan di kota Yogyakarta baik wisatawan nusantara dan mancanegara. Data tersebut nantinya menjadi dasar langkah-langkah kebijakan yang akan di ambil oleh Dinas pariwisata Kota Yogyakarta maupun dinas-dinas yang terkait lainnya.

Kami ucapkan terimakasih kepada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Kunjungan wisatawan Kota Yogyakarta tahun 2020. Tim penyusun menyadari bahwa penyusunan kajian ini masih jauh dari harapan, untuk itu tanggapan, saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan penyusunan kajian ini di masa yang akan datang.

Demikian laporan ini disusun, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyusunan laporan kunjungan wisatawan di kota Yogyakarta tahun 2020.

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 8

1.2.1 Maksud ... 8

1.2.2 Tujuan ... 8

1.3 Lingkup Kegiatan ... 8

1.4 Dasar Hukum Pelaksanaan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KEBIJAKAN... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.2 Tinjauan Kebijakan ... 16

BAB III METODOLOGI ... 31

3.1 Populasi ... 31

3.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 32

3.3 Formula Penghitungan ... 47

BAB IV DATA HASIL SURVEI ... 50

4.1 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Tahun 2020 ... 50

4.1.1 Hotel ... 50

4.1.2 Daya Tarik Wisata ... 51

4.1.3 Museum ... 52

4.2 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Januari 2020 ... 53

4.2.1 Hotel ... 53

4.2.2 Daya Tarik Wisata ... 53

4.2.3 Museum ... 54

4.3 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Februari 2020 ... 55

4.3.1 Hotel ... 55

(4)

4.3.3 Museum ... 57

4.4 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Maret 2020 ... 58

4.4.1 Hotel ... 58

4.4.2 Daya Tarik Wisata ... 58

4.4.3 Museum ... 59

4.5 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan April 2020 ... 61

4.5.1 Hotel ... 61

4.5.2 Daya Tarik Wisata ... 61

4.5.3 Museum ... 62

4.6 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Mei 2020... 64

4.6.1 Hotel ... 64

4.6.2 Daya Tarik Wisata ... 65

4.6.3 Museum ... 66

4.7 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Juni 2020 ... 67

4.7.1 Hotel ... 67

4.7.2 Daya Tarik Wisata ... 67

4.7.3 Museum ... 68

4.8 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Juli 2020 ... 70

4.8.1 Hotel ... 70

4.8.2 Daya Tarik Wisata ... 70

4.8.3 Museum ... 71

4.9 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Agustus 2020 ... 72

4.9.1 Hotel ... 72

4.9.2 Daya Tarik Wisata ... 73

4.9.3 Museum ... 73

4.10 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan September 2020 ... 74

4.10.1 Hotel ... 74

4.10.2 Daya Tarik Wisata ... 75

(5)

4.11 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Oktober 2020 ... 76

4.11.1 Hotel ... 76

4.11.2 Daya Tarik Wisata ... 77

4.11.3 Museum ... 78

4.12 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan November 2020 ... 79

4.12.1 Hotel ... 79

4.12.2 Daya Tarik Wisata ... 79

4.12.3 Museum ... 80

4.13 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Bulan Desember 2020 ... 81

4.13.1 Hotel ... 81

4.13.2 Daya Tarik Wisata ... 82

4.13.3 Museum ... 82

BAB V LAPORAN HASIL PERHITUNGAN ... 84

5.1.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan ... 84

5.1.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta tahun 2020 ... 86

5.1.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota nYogyakarta Tahun 2020 .. 88

5.2.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Januari... 89

5.2.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Januari……….…..93

5.2.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun 2020 ... 95

5.3.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Februari ... 96

5.3.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Februari 2020 ... 100

5.3.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun ... 102

5.4.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Maret ... 104

5.4.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Bulan Maret ... 108

5.4.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun ... 110

5.5.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan April ... 111

5.5.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Bulan April 2020 .. 115

5.5.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta April 2020 .... 117

(6)

5.6.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Maret 2020 ... 122

5.6.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta ... 124

5.7.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Juni ... 125

5.7.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Bulan Juni 2020 .. 129

5.7.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun 2020 .. 131

5.8.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan ... 133

5.8.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Bulan Juli 2020 .... 137

5.8.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Juli 2020 ... 139

5.9.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Agustus ... 140

5.9.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Bulan Agustus .... 144

5.9.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Agustus Yogyakarta... 147

5.10.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan September ... 148

5.10.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta September ... 152

5.10.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun... 154

5.11.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Oktober ... 155

5.11.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Oktober ... 159

5.12.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan November ... 162

5.12.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta November …...166

5.12.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun …….168

5.13.1 Laporan Hasil Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Desember .... 170

5.13.2 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Yogyakarta Desember ... 174

5.13.3 Akumulasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun……..177

BAB VI KESIMPULAN DAN PENUTUP... 181

5.1 Kesimpulan ... 181

5.2 Penutupan ... 182

(7)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahun 2020 merupakan tonggak penting pengembangan pariwisata di Indonesia. Pemerintah telah berkomitmen menetapkan pariwisata sebagai pilar utama perekonomian di Indonesia pada tahun 2020 yang ditandai dengan pemerintah semakin konsisten dan fokus dalam pengembangan kepariwisataan. Namun hal ini tidak bisa berjalan dengan baik. Belakangan ini, dunia harus menghadapi suatu musibah internasional berupa pandemik Covid-19. Tidak ketinggalan Indonesia juga mengalami musibah tersebut, bahkan tidak tanggung-tanggung karena Indonesia masuk 10 besar Negara Asia dengan kasus tertinggi Covid.1 Sampai tanggal 27 Juli 2020 telah

1 https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/14/071300965/indonesia-masuk-10-besar-negara-kasus-tertinggi-virus-corona-di-asia-ini?page=all

BAB

I

(8)

terkonfirmasi sejumlah 100.303 kasus positive Covid-19 dan terus meningkat hingga mencapai jumlah 418.375 pada awal Bulan November 2020. Berbeda dengan penyakit lain yang sama-sama disebabkan oleh virus yang sudah tersedia vaksinnya, Covid-19 ini jauh lebih ganas dan jauh lebih cepat penularannya, sementara belum ditemukan vaksinnya.

Gambar 1.1 : Data Covid-19 per 27 Desember 2020 Sumber

:https://covid19.go.id/p/berita/penambahan- pasien-sembuh-melebihi-pasien-terkonfirmasi-positif

Dari informasi itu diketahui bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 713.365 kasus sejak diumumkan pada 2 Maret 2020, sembuh total menjadi 583.676 orang, meninggal 21.237 orang, dan tersebar di 34 provinsi di 510 dari total 514 kabupaten/kota.

Kondisi pandemik covid-19 ini berdampak serius bagi kehidupan

2

(9)

https://ternate.tribunnews.com/2020/07/27/breaking-news-tambah-1525-jumlah-kasus-virus-corona-masyarakat, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun budaya. Dampak tersebut secara signifikan menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran dan keluarga miskin di Indonesia. Hal itu karena banyaknya perusahaan yang terpaksa menutup usaha dan mem-PHK karyawannya. Salah satu sektor yang paling merasakan dampaknya adalah sector pariwisata.

Sektor pariwisata merupakan upaya pembangunan untuk menghasilkan devisa dan income yang tinggi bagi negara dan masyarakat, tidak berdampak buruk pada lingkungan, dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, dan memiliki efek penetrasi yang paling luas dibandingkan sektor pembangunan yang lain. Kepariwisataan dapat dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam menggalakkan pembangunan perekonomian karena memberikan dampak terhadap perekonomian di negara yang dikunjungi wisatawan. Kedatangan wisatawan pada suatu daya tarik wisata (DTW) telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Seperti halnya dengan sektor lainnya, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah atau negara tujuan wisata. Selain itu, sektor pariwisata merupakan upaya pembangunan yang menghasilkan PAD bagi pemerintah.

Kota Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Sebagai destinasi wisata unggulan, Kota Yogyakarta ikut serta dalam upaya menarik wisatawan sebanyak-banyaknya, baik wisatawan

(10)

nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini sangat beralasan karena Kota Yogyakarta memiliki daya tarik wisata yang tergolong sangat beragam. Daerah ini menawarkan berbagai macam daya tarik wisata, seperti budaya, belanja, kuliner, dan lain-lain. Beberapa daya tarik wisata di Kota Yogyakarta di antaranya: Malioboro, Alun-alun, Keraton Yogyakarta, Tamansari, Gembira Loka Zoo, dan museum. Keberagaman inilah yang dapat menimbulkan kesan tersendiri bagi wisatawan. Kesan masyarakat umum di Indonesia tentang Kota Yogyakarta adalah sebuah kota yang penuh dengan tujuan wisata yang menarik, tenang, dan biaya hidup yang relatif murah. Selain itu, daerah yang penuh dengan nuansa kebudayaan dan ramah tamah masyarakatnya ini menjadikan Kota Yogyakarta banyak diminati wisatawan nusantara dan mancanegara.

Potensi wisata yang ada di Kota Yogyakarta mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan semakin naik dari tahun ketahun. Berikut data mengenai jumlah kunjungan wisatawan Kota Yogyakarta dari tahun 2017-2019 :

Tabel 1.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta dari Tahun 2017-2019

Tahun Mancanegara Nusantara Jumlah Total

2017 433.114 3.461.597 3.894.711 2018 219.332 4.533.019 4.752.351 2019 498.866 3.879.743 4.378.609

Sumber : BPS Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta Dalam Angka 2020 Berdasarkan data dari BPS Kota Yogyakarta tentang jumlah

(11)

kunjungan wisatawan selama tiga tahun terakhir dari tahun 2017-2019 tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta mengalami fluktuasi. Dari data BPS Kota Yogyakarta tersebut Nampak bahwa pada tahun 2017 jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta 3.461.597 wisatawan Nusantara, tahun 2018 sebanyak 4.752.351 wisatawan yang terdiri dari 219.332 wisatawan mancanegara dan 4.533.019 wisatawan Nusantara, Jumlah wisatawan tahun 2018 tersebut mengalami peningkatan sebanyak 857.640 dibanding tahun 2017. Namun pada tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun 2018. Jumlah wisatawan pada tahun 2019 sebanyak 4.378.609 yang terdiri dari wisatawan mancanegara 498.866 dan wisatawan nusantara 3.879.743. Penurunan jumlah wisatawan pada tahun 2019 terjadi pada wisatawan Nusantara, dan wisatawan Mancanegara justru mengalami kenaikan cukup tinggi,

Pada awal masa pandemik Covid 19, Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pintu masuk Adisutjipto pada Februari 2020 turun 15,18 persen dibanding jumlah kunjungan pada Januari 2020, yaitu dari 8.371 kunjungan menjadi 7.100 kunjungan. Sedangkan jika dibandingkan dengan Februari 2019, jumlah kunjungan wisman Februari 2020 mengalami penurunan sebesar 26,07 persen. Namun demikian Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan Februari 2020 sebesar 56,32 persen,

(12)

mengalami kenaikan sebesar 3,39 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya yang tercatat 52,93 persen. Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada Bulan Februari 2020 mencapai angka 1,70 hari. Jumlah kedatangan penumpang melalui Bandara Adisutjipto dan Bandara Internasional Yogyakarta pada Bulan Februari 2020 tercatat 277.456 orang, sedangkan jumlah keberangkatan penumpang pada Bulan Februari 2020 sebanyak 262.548 penumpang.3

Pemerintah Kota Yogyakarta sadar bahwa sektor pariwisata yang ada merupakan sektor unggulan, mengingat bahwa Kota Yogyakarta termasuk ke dalam salah satu daerah yang unik dan menjaga kelestarian budaya. Keunikan tersebut tentunya dapat menarik jumlah kunjungan wisatawan. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta berusaha mencapai target kunjungan wisatawan dengan selalu berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta. Upaya yang terus dilakukan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dengan cara melakukan promosi secara bertahap serta membenahi pengelolaan kawasan Malioboro dengan cara mempercantik kawasan Malioboro dan melakukan penataan fasad, atau sisi luar (eksterior) bangunan. Penataan Malioboro di sisi utara bertujuan untuk mempercantik suasana dan kenyamanan pengunjung sesuai filosofi Malioboro serta

3

https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2020/04/01/1006/perkembangan-pariwisata-dan-transportasi-udara-d-i--

(13)

menonjolkan kembali ciri khas Malioboro. Selain mempercantik kawasan Malioboro pemerintah juga melakukan upaya untuk mempercantik kawasan Kota Baru dan Kawasan Jalan Suroto. Upaya mempercantik kawasan Malioboro, Kota Baru Yogyakarta dan Jalan Suroto bertujuan agar nantinya kawasan tersebut menjadi daya tarik yang baru bagi wisatawan dan menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung.

Keanekaragaman wisata yang dimiliki merupakan potensi untuk menarik para wisatawan agar mereka berkunjung. Upaya pemerintah kota Yogyakarta mempercantik berbagai daya tarik wisata adalah bertujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta menjadi lebih lama waktu kunjungan wisatawan. Upaya lain adalah menghidupkan wisata malam, salah satunya melakukan kajian di Kampung Wisata Tamansari untuk dijadikan daya tarik wisata malam pada tahun 2020 ini. Semakin lama waktu kunjungan wisatawan dan lama tinggalnya, maka semakin besar pula manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pengeluaran wisatawan. Pengeluaran wisatawan digunakan untuk kebutuhan hotel, daya tarik wisata, restoran/rumah makan, cinderamata, oleh-oleh, pemandu wisata/guide, transportasi dan usaha lainnya yang terkait dengan pariwisata.

Dilihat dari fluktuasi jumlah kunjungan wisatawan Kota Yogyakarta dan pandemik Covid 19 yang menghancurkan sektor pariwisata, maka disusunlah

(14)

Perhitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta yang dapat menjadi salah satu acuan motivasi pihak pemerintah untuk membangun sektor pariwisata yang lebih berkualitas dan dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pengembangan pariwisata Kota Yogyakarta terkait dengan pengembangan hotel, daya tarik wisata dan usaha pariwisata lainnya.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

a. Melaksanakan survei jumlah kunjungan wisatawan di Yogyakarta.

b. Melaksanakan analisis hasil survei dan penghitungan jumlah wisatawan dengan formula.

1.2.2 Tujuan

Kegiatan survei penghitungan jumlah kunjungan wisatawan ini bertujuan untuk melakukan penghitungan terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta selama tahun 2020.

1.3 Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup yang akan dilakukan dalam kegiatan ini adalah: a. Melaksanakan survei jumlah kunjungan wisatawan di hotel, daya

(15)

b. Menyusun hasil penghitungan jumlah kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta bulan Januari – Desember tahun 2020 secara bulanan. c. Melaksanakan analisis hasil survei dan penghitungan jumlah

wisatawan.

1.4 Dasar Hukum Pelaksanaan

Perhitungan jumlah kunjungan wisatawan Kota Yogyakarta ini memiliki beberapa dasar hukum pelaksanaan, antara lain sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. 2. Peraturan Presiden No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025.

3. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kota Yogyakarta 2015 – 2025

4. Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2016 Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

5. Perda Kota Yogyakarta No. 11 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022.

6. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana

(16)

Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 – 2025

(17)

KAJIAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KEBIJAKAN

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Wisatawan

Seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam didaerah atau negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist). UIOTO (The

international Union of Travel Oragnization) menggunakan batasan

mengenai wisatawan secara umum. Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun terkecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Wisatawan adalah seseorang yang melakukan

BAB

(18)

perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi (Baginda Syah Ali, 2016)4.

Berdasar jenisnya wisatawan terbagi menjadi dua, yaitu wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara. Soekadijo (2000), menyebut wisatawan Nusantara sebagai seseorang yang melakukan perjalanan di wilayah territorial suatu negara, yang dalam hal ini adalah Indonesia, dengan lama perjalanan kurang dari 6 (enam) bulan dan bukan bertujuan untuk memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi serta bukan perjalanan rutin (sekolah atau pekerjaan), dengan mengunjungi daya tarik wisata komersil, atau menginap di akomodasi komersil dan/atau jarak perjalanan lebih besar atau sama dengan 100 km (pergi pulang).

Definisi wisatawan mancanegara sesuai dengan rekomendasi United

Nation World Tourism Organization (UNWTO) adalah setiap orang yang

mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Definisi ini mencakup dua kategori tamu mancanegara, yaitu

4

Baginda Syah Ali, 2016. Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik Minat Wisatawan Di Darajat Pass (Waterpark) Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. Universitas

(19)

1. Wisatawan (tourist)

adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit dua puluh empat jam, akan tetapi tidak lebih dari dua belas (12) bulan di tempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain:

a. berlibur, rekreasi dan olahraga

b. bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar, dan keagamaan

2. Pelancong (Excursionist)

adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal kurang dari dua puluh empat jam di tempat yang dikunjungi (termasuk cruise

passenger yaitu setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan

kapal atau kereta api, dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara tersebut). 5

Pendapat yang lain dikemukakan oleh Pendit (1994:39) bahwa wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi:

a. Wisatawan Internasional (Mancanegara) adalah orang yang melakukan perjalanan wisata diluar negerinya danwisatawan didalam negerinya.

5

(20)

b. Wisatawan Nasional (Domestic) adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan di wilayah Indonesia diluar tempatnya berdomisili, dalam jangka waktu sekurang-kurangya 24 jam atau menginap kecuali kegiatan yang mendatangkan nafkah ditempat yang dikunjungi.

Sementara menurut Burkart dan Medlik (dalam Ross, 1998)6, wisatawan memiliki empat ciri utama. Keempat ciri ini adalah:

a. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal berbagai tempat tujuan.

b. Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya sehari-hari; karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan.

c. Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan karena perjalannya yang bersifat sementara dan berjangka pendek. d. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal

untuk menetap di tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah. Berkaitan dengan wisatawan, Smith (1998)7 melakukan pembagian jenis pariwisata yaitu: a) Domestik Tourism adalah pariwisata yang ditimbulkan oleh orang yang bertempat tinggal di suatu negara yang mempunyai tempat di dalam negara yang bersangkutan; b) Inbound Tourism

6

Ross, Glenn. 1998. Psikologi Pariwisata. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

(21)

adalah pariwisata sebagai kunjungan orang-orang yang bukan penduduk di suatu Negara; c) Outbound tourism adalah pariwisata sebagai kunjungan penduduk suatu negara ke negara lain. d) Internal tourism adalah merupakan kombinasi antara domestik dan outbound tourism; e) International tourism adalah merupakan kombinasi inbound dan outbound tourism. Wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi wisatawan internasional (mancanegara) adalah yang melakukan perjalanan wisata diluar negerinya, dan wisatawan didalam negerinya.

2.1.2 Pola Kunjungan Wisatawan

Wisatawan datang ke suatu destinasi wisata dengan tujuan untuk melihat daya tarik di tujuan wisata. Lue, Crompton, dan Fessenmaier (dalam Melinda Kusumaningrum, 20158) mengatakan bahwa ada empat jenis perjalanan, yaitu:

a. Wisatawan melakukan perjalanan singkat ke atau dari tujuan utama dalam model “en rute”

b. Model “base camp” Wisatawan dari tujuan tunggal untuk mengunjungi tempat wisata terdekat lainnya

8

Melinda Kusumaningrum, 2015. Pola Kunjungan ke Museum dan Analisis Perbedaan Motivasi untuk Berkunjung ke Museum Dilihat dari Gender, Usia, dan Status. Skripsi Jurusan Managemen.

(22)

c. “Tur regional” merupakan perjalanan wisatawan ke daerah tujuan tetapi bukan hanya dalam satu local, melainkan wisatawan berhenti bermalam di sejumlah tempat dalam pola berurutan sebelum pulang. d. Pola Perjalanan berubah melibatkan multi-fokus yakni perjalanan

mengunjungi sejumlah tempat tujuan tanpa bersamaan setiap km dari perjalanan

Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan membentuk suatu pola perjalanan yang oleh Mckercher dan Lew (2014)9 disebut sebagai Konsep Tipe Pola Kunjungan. Konsep Tipe Pola Kunjungan terdiri pola tujuan tunggal, kedua pola tujuan dan melingkar, ketiga pola melingkar, dan ke empat pola pusat dan pola jari.

1 Single Pattern

Single Point Tidak ada pergerakan dalam proses kunjungan ke destinasi. Wisatawan berkunjung satu destinasi dan kembali ke tempat asalnya dengan rute yang sama

2 Multiple Pattern

c. Base Site Pola pergerakan wisatawan dimulai dari tempat asalnya ke destinasi utama dan dilanjutkan ke destinasi sekunder, destinasi sekunder dalam pola pergerakan ini dapat lebih dari satu destinasi.

9

McKercher, dan Lew, 2004. Tourist Flow And The Spatial Distribution Of Tourists. Dalam : Parroco, A. M., et. al. (2011). Multi-Destination Trip Behaviours: Methodological Issues and the Research

(23)

d. Stop Over Pola pergerakan wisatawan dengan fokus menuju destinasi utama dimana dalam perjalanannya mengunjungi beberapa destinasi sekunder yang menarik dan dikunjungi wisatawan.

e. Chaining Loop Pola pergerakan wisatawan seperti lingkaran tanpa adanya pengulangan rute destinasi wisata. Wisatawan melakukan perjalanan dengan mengunjungi beberapa destinasi sesuai dengan tujuan wisatanya

3. Complex Pattern

a. Destination Region Loop Pergerakan wisatawan yang dimulai dengan rute mengelilingi destinasi lainnya. Setelah menyelesaikan tur secara berkeliling (pola lingkaran), mereka kembali ke tempat asal melalui rute yang paling singkat antara tujuan utama dan tempat asal berangkat. Ini merupakan kombinasi daripola single point dan chaining loop.

b. Complex Neighbourhood Merupakan kombinasi dua atau lebih pola-pola yang telah disebutkan diatas

2.2 Tinjauan Kebijakan

2.2.1 Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Dalam UU RI Nomor 10 Tahun 2009 disebutkan bahwa Kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan

(24)

bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional. Pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat

Dalam memenuhi kebutuhan wisata, menurut UU ini dikembangkan usaha pariwisata meliputi, antara lain: a. daya tarik wisata; b. kawasan pariwisata; c. jasa transportasi wisata; d. jasa perjalanan wisata; e. jasa makanan dan minuman; f. penyediaan akomodasi; g. penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; h. penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; i. jasa informasi pariwisata; j. jasa konsultan pariwisata; k. jasa pramuwisata; l. wisata tirta; dan m. spa.

Hal itu karena dalam pasal 4 disebutkan bahwa kepariwisataan bertujuan untuk; 1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 2) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, 3) menghapus kemiskinan, 4) mengatasi pengangguran, 5) melestarikan alam, lingkungan, dan sumberdaya, 6) memajukan kebudayaan, 7) mengangkat citra bangsa, 8) memupuk rasa

(25)

cinta tanah air, 9) memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan 10) mempererat persabatan antarbangsa. Sementara itu, terdapat beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan kepariwisataan: 1) manfaat, 2) kekeluargaan, 3) adil dan merata, 4) keseimbangan, 5) kemandirian, 6) kelestarian, 7) partisipatif, 8) berkelanjutan, 9) demokratis, 10) kesetaraan, dan 11) kesatuan. Asas tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya.

Dalam pelaksanaan kegiatan wisata, pada Pasal 20 disebutkan bahwa setiap wisatawan berhak memperoleh: a. informasi yang akurat mengenai daya tarik wisata; b. pelayanan kepariwisataan sesuai dengan standar; c. perlindungan hukum dan keamanan; d. pelayanan kesehatan; e. perlindungan hak pribadi; dan f. perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yang berisiko tinggi. Wisatawan yang memiliki keterbatasan fisik, anak-anak, dan lanjut usia berhak mendapatkan fasilitas khusus sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam pembangunan pariwisata, Pasal 23 (1) UU No 10 tahun 2009 menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban: a. menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum, serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan; b. menciptakan iklim yang kondusif untuk perkembangan usaha pariwisata yang meliputi terbukanya

(26)

kesempatan yang sama dalam berusaha, memfasilitasi, dan memberikan kepastian hukum; c. memelihara, mengembangkan, dan melestarikan aset nasional yang menjadi daya tarik wisata dan aset potensial yang belum tergali; dan d. mengawasi dan mengendalikan kegiatan kepariwisataan dalam rangka mencegah dan menanggulangi berbagai dampak negatif bagi masyarakat luas.

Namun demikian, Pasal 25 juga memuat tentang kewajiban setiap wisatawan yaitu: a. menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat; b. memelihara dan melestarikan lingkungan; c. turut serta menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan; dan d. turut serta mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar hukum.

2.2.2 Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS)

Sesuai yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2011 mengenai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki posisi yang strategis dalam kepariwisataan nasional karena masuk ke dalam 50 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN). Selain itu wilayah D.I Yogyakarta memiliki 5 (lima) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yaitu:

(27)

1. KSPN. Merapi–Merbabu dan sekitarnya 2. KSPN. Prambanan–Kalasan dan sekitarnya 3. KSPN. Yogyakarta Kota dan sekitarnya 4. KSPN. Pantai Selatan Yogya dan sekitarnya 5. KSPN. Karst Gunung Kidul dan sekitarnya

Dalam hal ini, disebutkan pula bahwa sasaran pembangunan kepariwisataan nasional di antaranya adalah 1) peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, 2) peningkatan jumlah pergerakan wisatawan nusantara, 3) peningkatan jumlah penerimaan devisa dari wisawatan, 4) jumlah pengeluaran wisatawan nusantara, dan 5) produk domestik bruto di bidang kepariwisataan.

2.2.3 Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 – 2025

RIPPARDA DIY akan menjadi pondasi dan dasar yang sangat penting bagi pengembangan dan pengelolaan sumber daya pariwisata budaya yang tersebar di seluruh daerah. RIPPARDA DIY diperlukan sebagai acuan operasional pembangunan pariwisata bagi pelaku pariwisata dan pelaku

(28)

ekonomi, sosial dan budaya di daerah, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pembangunan Kepariwisataan Daerah.

RIPPARDA DIY secara konkrit akan memberikan visi, misi, arah dan rencana yang jelas bagi pengembangan kawasan-kawasan wisata baik yang sudah layah disebut unggulan maupun yang potensial di seluruh daerah. RIPPARDA DIY ini sekaligus akan memberikan panduan atau arahan bagi pemangku kepentingan terkait baik di tingkat pusat maupun daerah, baik pemerintah/sektor 21ublic, swasta maupun masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan destinasi pariwisata secara terarah, tepat sasaran dan keberlanjutan.

Keseluruhan substansi yang dicakup dalam penyusunan RIPPARDA DIY tersebut selanjutnya akan menjadi kunci atau roadmap yang sangat penting dalam membangun dan membangkitkan keunggulan banding dan keunggulan saing pariwisata daerah dalam peta pariwisata nasional dan internasional di abad 21 ini dan khususnya dalam meningkatkan kontribusi sektor pariwisata sebagai sektor andalan dalam pendapatan asli daerah dan menggantikan kontribusi sektor lain di masa mendatang.

Pada Pasal 1 Ayat (1) dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang RIPPARDA Provinsi DIY Tahun 2012-2025 menyebutkan bahwa adanya beberapa tambahan lembaran dari

(29)

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang RIPPARDA Provinsi DIY Tahun 2012-2025 pada Pasal 3, yaitu: 1) Pembangunan kepariwisataan daerah dilaksanakan berdasarkan pada

RIPPARDA Provinsi.

2) Selanjutnya visi, misi, tujuan dan sasaran yaitu:

a. Visi

Visi pembangunan kepariwisataan Daerah yakni terwujudnya Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya terkemuka berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan menyejahterakan masyarakat.

b. Misi

Misi pembangunan kepariwisataan Daerah sebagai berikut:

(a) Mewujudkan Kepariwisataan berbasis budaya yang kreatif dan inovatif;

(b) Menumbuhkembangkan atraksi wista malam hari;

(c) Mengembangkan Daya Tarik Wisata berbasis budaya yang berkelas dunia;

(d) Mengoptimalkan Daya Tarik Wisata Daerah kawasan selatan sebagai kawasan pariwisata yang berorientasi pada nilai strategis Samudera Hindia;

(30)

(e) Meningkatkan daya saing Pariwisata pada tingkat nasional maupun global sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal dan pembelanjaan wisatawan; dan (f) Mengembangkan kepariwisataan yang aman, nyaman, menarik,

mudah dicapai dan berwawasan lingkungan.

c. Tujuan

Tujuan pembangunan kepariwisataan daerah meliputi:

(a) Mewujudkan pembangunan pariwisata sebagai sektor unggulan dan prioritas pembangunan daerah;

(b) Mewujudkan kawasan Daerah bagian selatan sebagai kawasan baru pariwisata yang berorientasi pada nilai strategis Samudera Hindia;

(c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tarik wisata yang mampu mendorong peningkatan jumlah kunjungan, lama tinggal dan pembelanjaan wisatawan;

(d) Meningkatkan produk domestik bruto, devisa Daerah, produk domestik regional bruto, pendapatan asli Daerah dan pendapatan masyarakat, dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan;

(31)

(e) Mewujudkan media pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra kawasan pariwisata daerah dan apresiasi terhadapnya sehingga mampu menarik kunjungan dan kunjungan ulang wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara;

(f) Mewujudkan industri pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerja sama antar usaha Pariwisata, memperluas lapangan kerja, dan melaksanakan upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat;

(g) Mengembangkan Lembaga Kepariwisataan dan sistem tata kelola yang mampu menyinergikan pembangunan industri Pariwisata, Kawasan Pariwisata, dan pemasaran Pariwisata secara professional, efektif dan efisien; dan

(h) Menjadikan kepariwisataan Daerah sebagai destinasi yang terintegrasi secara spasial dalam 5 (lima) Kabupaten/Kota dan temporal antara siang hari dan malam hari.

d. Sasaran

Sasaran pembangunan kepariwisataan daerah meliputi:

(a) Terciptanya berbagai inovasi jenis Daya Tarik Wisata yang mampu menjadikan Daerah sebagai destinasi pariwisata

(32)

Indonesia berkelas dunia dan mewujudkan kawasan Daerah bagian selatan sebagai kawasan pariwisata yang berorientasi pada nilai strategis Samudra Hindia;

(b) Tersedianya fasilitas pendukung kepariwisataan yang handal dalam usaha meningkatkan kualitas paket wisata yang variative, yang dikelola secara sinergis dan teringrasi antara Pemerintah Daerah dan/atau oleh pelaku Wisata sehingga mampu meningkatnya kunjungan Wisatawan nusantara maupun mancanegara;

(c) Mewujudkan Pariwisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif sebagai sektor unggulan dan prioritas pembangunan Daerah dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata yang aman dan nyaman yang mampu mendorong peningkatan jumlah kunjungan, lama tinggal dan pembelanjaan wisatawan.

(d) Meningkatnya produk domestik regional bruto, pendapatan Daerah, dan pendapatan masyarakat, dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan sekaligus menciptakan citra baru yang mampu memposisikan Daerah sebagai destinasi yang inovatif dan kreatif dengan dukungan diversifikasi tema produk yang beragam;

(33)

(e) Terwujudnya media pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata sehingga mampu mendorong terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antar usaha Pariwisata, perluasan, lapangan kerja dan upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaaan masyarakat;

(f) Terwujudnya lembaga Kepariwisataan dan sistem tata kelola yang mampu menyinergikan pembangunan industri Pariwisata, Kawasan Pariwisata, dan pemasaran Pariwisata secara profional, efektif dan efisien;

(g) Terciptanya sumber daya manusia Pariwisata yang handal dan professional serta mewujudkan masyarakat masyarakat sadar Wisata untuk mendukung tercapainya Sapta Pesona;

(h) Terwujudnya Pariwisata sebagai sektor unggulan dan prioritas pembangunan Daerah sebagai destinasi yang terintegrasi secara spasial dan temporal.

e. Arah Kebijakan

Arah kebijakan RIPPARDA DIY tertulis pada lampiran ketiga pada peraturan ini. Dari banyaknya arah kebijakan yang terdapat pada

(34)

lampiran tersebut, maka fokus arah kebijakan RIPPARDA DIY disesuaikan dengan kegiatan penyusunan kajian yakni tentang arah kebijakan pada lama tinggal wisatawan.

2.2.4 Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kota Yogyakarta 2015 – 2025

Pada Pasal 10 dijelaskan bahwa Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Destinasi Pariwisata meliputi: a. pembangunan pariwisata berbasis wilayah; b. pembangunan daya tarik wisata; c. pembangunan fasilitas umum pariwisata; d. pembangunan aksesibilitas dan/atau transportasi; e. pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan; dan f. pengembangan investasi di bidang pariwisata. Strategi tersebut tentunya sebagai sarana untuk meningkatkan jumlah kunjungan serta lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta. Selain itu, pariwisata Kota Yogyakarta juga mengembangkan Kampung wisata sebagai daya tarik wisata. Pada pasal 19 dijelaskan bahwa pembangunan kampung wisata dilaksanakan melalui perintisan kampung wisata, pengembangan potensi yang menjadi ciri khas kampung wisata dan peningkatan kualitas dan daya saing produk wisata. Dengan semakin meningkatkan standar produk, pengelolaan dan pelayanan

(35)

di kampung wisata tentunya juga menjadi salah satu meningkatnya lama tinggal wisatawan.

Selain itu dalam Ripparkot ini juga direncanakan dan ditetapkan mengenai objek pembangunan daya tarik wisata sejarah dan budaya meliputi: a. Kawasan Kraton; b. Kawasan Malioboro; c. Kawasan Pakualaman; d. Kawasan Kotagede; e. Kawasan Kotabaru.

Objek pembangunan daya tarik wisata belanja meliputi: a. Sentra belanja Malioboro;

b. Sentra Bakpia Pathuk; c. Sentra Gudeg Wijilan; d. Sentra Perak Kotagede; e. Sentra Batik Taman Sari; f. Sentra Batik Prawirotaman; g. Pasar Beringharjo;

h. Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY); i. XT Square.

(36)

2.2.5 RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Yogyakarta Tahun 2017–2022

Dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017–2022 disebutkan bahwa visi pembangunan adalah “Meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat untuk Keberdayaan Masyarakat dengan Berpijak pada Nilai Keistimewaan”. Dalam mencapai tujuan pembangunan maka visi tersebut dijabarkan dalam misi pembangunan di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat

2) Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta 3) Memperkuat moral, etika, dan buda masyarakata Kota Yogyakarta 4) Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya 5) Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan

6) Membangunan sarana dan prasarana publik dan permukiman 7) Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih

Selanjutnya, dalam pelaksanaan RPJMD diperlukan adanya perumusan kebijakan umum, program pembangunan daerah, serta target dan sasaran yang ditujukan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintah daerah dengan rumusan indikator sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.

(37)

Melalui target dan sasaran inilah, selanjutnya akan diperoleh strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Kemudian, perumusan program pembangunan daerah merupakan tahap sangat penting dalam perumusan RPJMD karena hasil dari perumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana pembangunan yang konkrit dalam bentuk program prioritas.

Adapun target dan sasaran program pembangunanan daerah pada RPJMD Kota Yogyakarta yang telah disesuaikan dengan kegiatan penyusunan kajian lama tinggal wisatawan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Target Sasaran Kunjungan dan Lama Tinggal Wisatawan

2017 2018 2019 2020 2021 2022 Persentase peningkatan 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% Length of Stay (LoS)

2 hari 2,02 hari 2,04 hari 2,06 hari 2,08 hari 2,1 hari (Sumber: RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022)

(38)
(39)

METODOLOGI

Penyusunan Laporan Penghitungan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun 2020 dilakukan berdasarkan Kajian Formula Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun 2018.

3.1 Populasi

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui survei dengan populasi berasal dari wisatawan yang menginap di hotel, berkunjung ke daya tarik wisata unggulan dan museum. Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan objek penelitian dan dalam hal ini adalah wisatawan. Sedangkan sampel adalah sebagian daripada populasi. Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah kunjungan wisatawan maka yang dijadikan sampel hanya yang berkunjung ke salah satu daya tarik wisata, maka sampel tersebut tidak valid. Sampel yang valid ditentukan

(40)

dengan pertimbangan akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidak adaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel dan yang kedua adalah presisi.

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah dengan

Stratified Random Sampling yang merupakan suatu metode pengambilan

sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dengan kelompok yang tidak overlapping yang disebut strata, dan kemudian memilih sebuah sampel secara SRS (simpel random sampling) dari tiap-tiap strata. Tujuan menggunakan teknik ini adalah untuk memudahkan dalam sisi administratif, meningkatkan presisi dan tentunya akan memperolah estimasi yang terpisah antar strata. Jika diterapkan dalam kegiatan ini strata dibagi menjadi wisatawan yang menginap di hotel, berkunjung ke daya tarik wisata unggulan, dan wisatawan yang berkunjung ke museum.

a) Wisatawan yang Menginap di Hotel

Di Kota Yogyakarta saat ini ada sebanyak 580 hotel yang terdiri dari 90 hotel bintang dan 490 hotel non bintang. Sampel yang digunakan untuk hotel bintang adalah semua hotel bintang (mulai bintang 1 sampai dengan hotel bintang 5) di wilayah kota Yogyakarta.Sedangkan, hotel non bintang dibagi menjadi 13 bagian sesuai dengan jumlah kecamatan yang terdapat di Kota Yogyakarta. Secara sistematis terpapar pada diagram 1 berikut.

(41)

Diagram 1. Pembagian Sampel Hotel

Berdasarkan diagaram 1 di atas maka ditetapkan jumlah sampel pada masing-masing strata. Dari total 265 hotel yang ada di wilayah Kota Yogyakarta sebagai sampel sebanyak 81 hotel merupakan hotel bintang, sedangkan 184 hotel lainnya merupakan sampel dari hotel non bintang. Adapun pembagiannya berdasarkan pada kepadatan hotel yang terpusat di kawasan Malioboro dengan rincian sebagai berikut:

Adapun data diambil dari hotel berbintang dan non bintang di Kota Yogyakarta meliputi : HOTEL DI KOTA YOGYAKARTA (265 Hotel) HOTEL BINTANG (81 Hotel) HOTEL NON BINTANG (184 Hotel) HOTEL BINTANG 1 HOTEL BINTANG 2 HOTEL BINTANG 3 HOTEL BINTANG 5 HOTEL BINTANG 4

(42)

1) Data Hotel Bintang

Sampel hotel berbintang berasal dari semua hotel bintang mulai dari bintang 1 sampai dengan bintang 5 di wilayah Kota Yogyakarta dengan daftar sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Hotel Bintang Kota Yogyakarta

NO. N A M A ALAMAT KET

1 Abadi Jl. Pasar Kembang 49 Yk Bintang 3

Telp. (0274) 564743

2 Agung Mas Jl. Hos. Cokroaminoto No. 108 Bintang 3 Telp. (0274) 619576

3 Adhisthana Jl. Prawirotaman II No. 613 Bintang 3 Telp. (0274) 413888

4 Arjuna Jl. P. Mangkubumi 44 Yk Bintang 2

Telp. (0274) 513063 5 Amalia

GT. I Malioboro, Jl. Sosrowijayan No.

108 Bintang 2

Telp. (0274) 5305810

6 Asana Grove Hotel Jl. Ganesha 2 No. 53 Bintang 2 Telp. (0274) 554333

7 Ayaartta Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 123 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 2801888

8 Batik Yogyakarta II Taman Yuwono, Sosromenduran, Bintang 2 Telp. (0274) 561828

9 Bintang Fajar Jl. Perintis Kemerdekaan No. 87 Bintang 2 Telp. (0274) 417630

10 Burza Hotel Jl. Jogokaryan No. 61-63 Yk Bintang 3 Telp (0274) 4580130

11 Cantya Jl. Sisingamangaraja No. 21 A Yk Bintang 3 Telp (0274) 376993

12 Cavinton Jl. Letjen Suprapto No. 1 Bintang 4 Telp (0274) 6429988

(43)

NO. N A M A ALAMAT KET Telp. (0274) 6429123

14 Cordela Jl. Bhayangkara No. 35 Ngampil Bintang 3 Telp. (0274) 5304222

15 De Laxston Yogyakarta

Jl. Urip Sumoharjo No. 139 A

Bintang 3 Telp. (0274) 552552

16 D’Senopati Malioboro

Jl. Panembahan Senopati No.40

Bintang 3 Telp. (0274) 5011456 17 Dafam Fortuna Malioboro Jl. Dagen No. 60 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 6429888

18 Eclipse Jl. Prawirotaman 35 Yk Bintang 3

Telp (0274) 380976

19 Edelweiss Jl. Gejayan No. 17 Yk Bintang 3

Telp (0274) 587111

20 Fave Jl. Kusumanegara No. 91 Yk Bintang 2 Telp (0274) 560111

21 Fave Hotel Malioboro

Jl. I Dewa Nyoman Oka No. 30

Bintang 3 Telp. (0274) 2923777

22 Forizz Jl. HOS Cokroaminoto No. 60 Bintang 3 Telp. (0274) 5012777

23 Gaia Cosmo Jl. Ipda Tut Harsono No.16 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 5307777 24 Gallery Prawirotaman Jl. Prawirotaman II No. 839 B Yk Bintang 4 Telp. ( 0274) 4580008

25 Gowongan Inn Jl. Gowongan Kidul No. 50 Yk Bintang 3 Telp (0274) 541999

26 Grage Jogja Jl. Sosrowijayan 242 Yk Bintang 2 Telp. (0274) 560125, 584751

27 Grage Ramayana Jl. Sosrowijayan 33 Yk Bintang 2 Telp. (0274) 5131018

28 Grand Aston Jl. Urip Sumoharjo No. 37 Yk Bintang 5 Telp (0274) 566999 29 Grand Inna Malioboro Jl. Malioboro No. 60 Yk Bintang 4 Telp. (0274) 566353

(44)

NO. N A M A ALAMAT KET Jogja Telp (0274) 372388

31 Grand Rosela Jl. Prawirotaman No. 28 Yk Bintang 2 Telp. (0274) 419191 32 Grand Zuri Malioboro Jl. P. Mangkubumi Bintang 3 Telp (0274) 6429288

33 Greenhost Jl. Prawirotaman Mo.629 Yk Bintang 3 Telp (0274) 389777

34 Griya Jogja Jl. Pakuningratan No.3 Yk Bintang 1 Telp. (0274) 553355

35 Griya Yunika

Jl. Kapten Piere Tendean, Gang

Gatotkaca No.10 Bintang 2

Telp. (0274) 418123

36 H.Boutique Jl. Prof. Herman Yohanes No.1 Bintang 3 Telp. (0274) 6429742

37 Harper Jl. P. Mangkubumi No.52 Yk Bintang 4 Tlp. (0274) 2920008

38 Horaios Malioboro Jl. Gowongan Kidul No. 57 Bintang 3 Telp. (0274) 557070

39 Horison Ultima Riss

Jl. Gowongan Kidul No. 33-49 Yk

Bintang 4 Telp (0274) 551166

40 Horison Jl. Urip Sumoharjo No. 137 Bintang 3 Telp. (0274) 4669999

41 Ibis Malioboro Jl. Malioboro 52-58 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 516974

42 Ibis Styles

Jl. Dagen RT/RW 51/14,

Sosromenduran GT Yk Bintang 3

Telp (0274) 588889

43 Indah Palace Jl. Sisingamangaraja 74 Yk Bintang 3 Telp (0274) 383738

44 Indies Heritage Jl. Prawirotaman Mg III No.3 Bintang 3 Telp. (0274) 2870999

45 Jambuluwuk Jl. Gajah Mada No. 67 Yk Bintang 5 Telp. (0274) 585655

46 Jentra Dagen Jl. Dagen No. 85 Yk Bintang 2 Telp. (0274) 580789

(45)

NO. N A M A ALAMAT KET 47 KJ Hotel Jl. Parangtritis No. 120 Yk Bintang 4

Telp. (0274) 2872777

48 Malioboro Inn Jl. Sosrowijayan No. 23-27 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 561705

49 Matahari Jl. Parangtritis 123 Yk Bintang 2 Telp/Fax. (0274) 372020

50 Melia Purosani Jl. Mayor Suryotomo 31 Yk Bintang 5 Telp. (0274) 589521

51 Alana Malioboro Jl. Mayjen Sutoyo No. 52 Yk Bintang 3 Telp (0274) 458011

52 Neo Malioboro Jl. Pasar Kembang No. 21 Yk Bintang 3 Telp (0274) 511999

53 New Saphir Jl. Laksda Adisucipto 38 Yk Bintang 4 Telp. (0274) 566222

54 Novotel Jl. Jendral Sudirman No.89 Bintang 4 Telp. (0274) 580930

55 Nueve Jl. Mataram No. 9 Yk Bintang 2

Telp. (0274) 6429694

56 Omah Pari Jl. Nakulo No. 34 Yk Bintang 2

Telp. (0274) 377615

57 Orlen Jl.C.Simanjutak No. 2 YAP Bintang 1 Telp. (0274) 580476

58 Prima In Jl. Gandekan Lor No. 47 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 4469777

59 Pandanaran Jl. Prawirotaman No. 38 Bintang 3 Telp. (0274) 4580077

60 Pesona Malioboro Jl. Gadean No. 3 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 2871551

61 Pesona Tugu Jl. Diponegoro No. 99 Bintang 3 Telp. (0274) 2922939

62 Pop Sangaji Jl. AM Sangaji Kav 18 Bintang 2 Telp. (0274) 4469399

63 POP Timoho Jl. IPDA Tut Harsono No. 11 Bintang 2 Telp. (0274) 2924646

(46)

NO. N A M A ALAMAT KET 64 POP Inn Malioboro Jl. Gadekan No. 92 Bintang 2

Telp. (0274) 446977

65 Pyrenees Jl. Sosrowijayan No.1 Yk Bintang 2

Telp (0274) 543299

66 Rosalia Indah Jl. Veteran No. 180 A Yk Bintang 2 Telp. (0274) 38007

67 Emersia Malioboro Jl. Gowongan Kidul No.34 Bintang 3 Telp. (0274) 588118

68 Santika Premier Jl. Jendral Sudirman No. 19 Bintang 4 Telp. (0274) 563036

69 Sky Jl. Hayam Wuruk No. 51 YK Bintang 1

Telp. (0274) 544879

70 Swissbell Jl. Jendral Sudirman No. 69 Bintang 4 Telp. (0274) 2921888

71 Tara Jl. Raya Magelang No.129 Bintang 4

Telp. (0274) 2801818

72 Tentrem Jl. A.M Sangaji No. 72 Yk Bintang 5 Telp (0274) 6415555

73 The 101 Hotel Jl. Mangkubumi No. 103 Yk Bintang 4 Telp (0274) 2920101

74 The Phoenix Jl. Jend. Sudirman 9-11 Yk Bintang 5 Telp. (0274) 566617, 589792

75 Tickle Jl. Urip Sumoharjo No. 64 Bintang 2 Telp. (0274) 560393

76 Tjokro Style Jl. Mentri Supeno No. 48 Bintang 3 Telp. (0274) 386200

77 Top Malioboro Jl. Hos Cokroaminoto 145 Yk Bintang 3 Telp. (0274) 5305755

78 Whiz Jl. Dagen No. 8 Yk Bintang 2

telp (0274) 583328 79 OGH Doni Yogya

Plaza

Jl. Tribrata 1 A Yk

Bintang 2 Telp. (0274) 580833

80 Zest Jl. Gajah Mada No. 28 YK Bintang 2

(47)

NO. N A M A ALAMAT KET 81 Laxston Jl. Magelang No. 31, Bumijo Bintang 2

Telp. (0274) 556600 2) Data Hotel Non Bintang

Dapun data hotel non bintang terjabar pada tabel berikut : Tabel 2.2 Daftar Hotel Non Bintang Kota Yogyakarta

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT

1

Danurejan

Akur Jl. Mataram 8 Yk (0274) 582054

2 Djambu Indah Jl. Mas Suharto 16 Yk

(0274) 563985

3 Family Pules Jl. Mataram No. 88 (0274)

516868

4 Familia Residence Jl. Bausasran No. 41 (0274) 562638

5 Guest House Giri Arta Jl. Tegalpanggung No. 42 082137053704

6 Museum Batik Jl. Dr. Sutomo No. 13 A Yk

(0274) 541766

7 Pantes Sosrokusuman DN I/142

Yk (0274) 512289

8 Puspo Nugroho Sosrokusuman DN I/187

Yk (0274)n566446

9 Suryaputri Jl. Tukangan No. 29 Yk

(0274) 516038

10 Bakti Jl. Hayamwuruk No. 13 Yk

(0274) 512432 11

Gondokusuman

Galuh Anindita Jl. Condrokiranan 10 Yk (0274) 589426

12 Bali Omah Jl. Melati Kulon No. 18

0812264944085

13 Sagan Jl. Kartini No. 4 Yk (0274)

549963

14 Sala 3 Jl. Prof DR H Yohanes

1060 Yk (021) 80629666 15 Indraloka Nusantara Jl. Cik Di Tiro No. 18

(0274) 544428

16 Delta Jl. Timoho No. 3 Yk

(48)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT

17 Graha Kinasih Kota

Baru

Jl. Ungaran No. 1 Kotabaru (0274) 513370

18 Griya Nalendra Kepuh GK III No. 1074 Yk (0274) 517702

19 Duta Wisata II Jl. Laksda Adisucipto 8 Yk (0274) 587364

20 Sekar Ayu Jl. Abu Bakar Ali 8 Yk

(021) 29707600

21 Le Krasak Jl. Krasak No. 9, Kota Baru

(0274) 517745

22 Tri Brata Jl. Tribrata No. 2B Yk

(0274) 589147

23 Mitra JL. KHA Dahlan 9 Yk(0274)

412302 24

Gondomanan

Pusaka Jl. Ketandan GM I/43 Yk (0274) 544659

25 Ceria Jl. Ibu Ruswo 57 Yk (0274)

37391

26 Limaran Jl. Suryotomo 1 Yk

27 Sinar Baru Jl. Ketandan Kulon 2 A Yk

28 Citra Kita Jl. Poncowinatan No. 79-81

(0274) 58361 29

Jetis

Griya Monginsidi Jl. W. Monginsidi No.7 (0274) 585565

30 Griya Sentana Jl. Gowongan Lor 65/67 Yk (0274) 516559

31 Hotel Rene Jl. P. Mangkubumi No. 59

(0274) 563324

32 Kumbokamo Utomo Jl. P. Mangkubumi No. 60 Yk (0274) 515812

33 Poncowinatan Jl. Poncowinatan 3 Yk

(0274) 561570

34 Utara Jl. Magelang No. 25 (0274)

513879

35 Dieng Permai Jl. Bumijo 20 Yk

36 Pakuning Jl. Pakuingratan No. 01 Yk

(0274) 561176

37 Timur Jl. Rejowinangun No. 142

Yk (0274) 376954 38

Kotagede Agung Rahayu

Jl. Gedong Kuning, Pelem Pemulong (0274) 7436060

(49)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT (0274) 371335

40 Lokawisata Jl. Retno Dumilah No. 38

Yk

41 Kota Gede Heritage Jl. Tegalgendu No. 20 (021) 29707600

42 Yogya Graha Jl. Rejowinangun No. 1

(0274) 377979

43 Wisma Martha Jl. Rejowinangun No. 15

Yk (0274) 2840304

44 Graha Surya Jl. Suryodiningratan No. 29 (0274) 37193

45

Mantrijeron

Griya Putri Dewi Jl. Suripto MJ III/508 08123118366

46 Homestay Ndalem MJ Jl. Surami MJ III/853 (0274) 382121

47 Mamagyo Inn Jl. Suryodiningratan No. 42 085946604108

48 Pose Inn Jl. Mayjend Sutoyo No. 62

(0274) 371975

49 Pramesthi Jl. Mangkuyudan No. 44

(0274) 450606

50 Puri Ganesha Jl. Mangkuyudan 51 Yk

(0274) 414906

51 Rama Shinta Jl. Patangpuluhan No.23

081334616661

52 Rengganis Hotel Ngadinegarn MJ III/133 Yk (0274) 373833

53 Ruba Graha Jl. Mangkuyudan 1 Yk

(0274) 373531

54 Tamansari Jl. Letjend. S. Parman No.

17 (0274) 372033

55 Tasik Jogja Jl. Bantul No. 47 Yk (0274) 377626

56 The Cube Jl. Parangtritis No. 16 Yk

57 Winotosastro Garden

A

Jl. Sartono MG III/825 (0274) 387110

58 Wisma Ananda Ngadinegaran MJ III/ 72 Yk (0274) 378323

59 Wisma Nugroho Mantrijeron MJ III/813 Yk 60 Chandra Kirana Jl. Parangtritis 108 Yk

61 Harmony Inn Jl. Parangtritis (0274)

(50)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT

62 Indrakila Jl. Tirtodipuran 30 Yk

(0274) 372429

63 Laksmita Jl. Bantul No. 60 B (0274)

385053

64 Kartini 2 Jl. Parangtritis 16 Yk

65 Seno Jl. Jogokaryan 26 Yk

(0274) 373445

66 Edu Jl. Letjen. Suprapto No. 17

Yk (0274) 543295 67

Ngampilan

Ancora Jl. Letjen Suprapto (0274) 548852

68 Indah Jl. Jogonegaran 11 Yk

(0274) 514020

69 Wachid Jl. K.H. Wachid Hasyim

(0274) 375327

70 Citra Indah Jl. Letjend Suprapto III A Yk (0274) 565555

71 Casa Raffles Purwodiningratan NG I/915

(0274) 514256

72 Mawar Asri Jl. H. Agus Salim 41 Yk

(0274) 514256

73 Novatel Jl. Wachid Hasyim No. 61

Yk

74 Shafira Jl. Letjend. Suprapto

08990963338

75 Wisma Hidayah Jl. H. Agus Salim No 21 Yk (0274) 375630

76 Aji Guest House Jl. Jagalan, No. 58 Yk 77

Pakualaman

Musafira Jl. Surokarsan 15 081313252550

78 Omahqu Jl. Bausasran No. 34

(0274) 556678

79 Puri Tumenggung Jl. Masjid 7 Yk (0622) 74510849

80 Rajadani Jl. Jagalan Beji 6 Yk

81 Panorama Jl. Sultan Agung 95 Yk

(0274) 587485

82 Adya Nalendra Jl. Tri Margo Kulon No. 94 (0274) 554606 83 Tegalrejo Bener Jl. Bener Yk 081215601482 84 Maerakatja Jl. W. Mongoinsidi 22 B

(51)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT (021) 29707600

85 Calegesco Jl. H.O.S. cokroaminoto

158 Yk (0274) 564858

86 Ekon Jl. H.O.S Cokroaminoto

(0274) 5304850

87 Caniga Jl. Guno Mrico No. 9 Yk

(0274) 4292644

88 Jogja Inn Jl. Veteran No. 175 A Yk (0274) 414186

89

Umbulharjo

Retno Mudo Jl. Veteran 200 Yk (0274) 376077

90 Satya Graha Jl. Veteran 147 Yk

081393373080

91 Surya Citra Jogja Jl. Veteran No. 143 Yk (0274) 386198

92 Agung Kencana Jl. Mentri Sumpeno 55 Yk (0274) 377825

93 Al Attar Jl. Veteran 143

081392707458

94 Al Barokah Jl. Balirejo No. 27 (0274)

542722

95 Cinka Garini Jl. Nitikan 30 Yk (0274) 450616

96 Citra Jl. DR. Supomo 14 Yk

97 Dewa Ruci I Jl. Veteran 169 (0274)

377376

98 Dewa Ruci II Jl. Imogiri Timur 158 Yk (0274) 410104

99 Edotel Kenari Jl. Kenari No. 4 (0622) 74558436

100 Edotel Umbulharjo Jl. Sidikan 60 UH Yk (0274) 381432

101 Fevytra Jl.Prof DR Supomo No.

1060 (0274) 381619 102 Graha Somaya Jl. Menteri Supeno 28 B C

Yk (0274) 377555

103 Heryon Jl. Menteri Supeno 28 D Yk

(0274) 380924

104 Kayu Manis Jl. Gambiran 52 Yk

105 Kilisuci Jl. Gambiran 55 Yk

(52)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT

107 Restu Jl. Batikan No. 7 Yk

108 Sri Kencono Jl. Batikan No. 1A Yk 109 The Grove Express Jl. Ganesha RT 50/RW 05

Yk

110 Tirta Sanita Jl. Pramuka No. 30 Yk

111 Wijayakusuma Jl. Kenari No. 3D

112 Wisma Melati Jl. Pakel Baru 34 A Yk

113 Wisma Sargede Jl. Pramuka Kav.5 F.UH

114 Wisnugraha Jl. Kusumanegara No. 14

Yk

115 Andika Putra Jl. Kapten Tendean 6 Yk

116 Homestay Pamulasari Jl. Pamulasari No. 5 117

Wirobrajan

Nataputra Jl. R.E. Martadinata 114 Yk

118 Sartika Jl. RE Martadinata No. 21

Yk

119 Bugisan Jl. Sugeng Jeroni No 48 Yk

120 Dermaga Keluarga Jl. RE Martadinata No. 69 Yk

121 Nindya Jl. Tendean 54 Yk

122 The Cabin Hotel F77 Jl. RE. Martadi nata No. 73 Yk

123 Ameera Jl. Dagen 13 - 16 Yk

124 Amarta Jl. Dagen No.12

125

Godongtengen

Berlian Jl. Pasar Kembang 61

126 Bhinneka Sitisewu Gt I/30 Yk

127 Bladok Jl. Sosrowijayan 76 Yk

128 Blue Safir Jl. Dagen 18 Yk

129 Cahaya Kasih Sosromenduran GT I/280

130 Family Homesty Jl. Dagen No. 47

131 Happy Family Jl. Jlagran No. 10

132 Gloria Amanda Jl. Sosrowijayan Kulon I/197 Yk

133 1001 Malam Jl. Sosrowijayan Wetan GT

(53)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT 134 Grand Maranatha Jl. Dagen No.76,

Sosromenduran

135 Kumbokarno Jl. Dagen 49 Yk

136 Lilik Jl. Dagen 16 Yk

137 Malioboro Palace Jl. Sosrowijayan 325 Yk

138 Mataram Jl. Pasar Kembang 61

139 Mataram II Jl. Kementrian No. 13

140 Monica Sosrowijayan Wetan GT

I/192

141 Oryza Jl. SosroWIJAYAN 49-51

142 Peti Mas Jl. Dagen No. 27

143 S-Chott Jl. Dagen No. 57

144 Septia Jl. Pringgokusuman No. 22

A Yk

145 Summer Quest Jl. Sosrowijayan

146 Summer Season Jl. Sosrowijayan No. 6 Yk

147 Wisma Nendra Jl. Dagen No.8

148 Indonesia Jl. Sosromenduran

GT.I/272 Yk

149 Karunia Jl. Sosrowijayan 78 Yk

150 Kota Jl. Jlagran Lor No. 1 Yk

151 Kristina Jl. Dagen 71A Yk

152 Kurnia Jl. Suryatmajan 7 Yk

153 Trim 2 Jl. Pasar Kembang 2 Yk

154 Aloha Jl. Prawirotaman MG

III/573 B

155 Cailendra Jl. Taman Siswa 91 Yk

156 Candra Dewi Jl. Kol. Sugiono 23 Yk

157

Mergangsan

Cempaka Jl. Tamansiswa No. 75 Yk

158 Cristalit Jl. Prawirotaman MG

III/633

159 Dusun Jogja Village

Inn Jl. Menukan No. 5

160 D’Talent Prawirotaman MG III/669

161 De Hostel Jl. Prawirotaman, Gg. Batik

Gringsing I

162 Delta Homestay Jl. Prawirotaman MG

(54)

NO KECAMATAN NAMA ALAMAT

163 Diaga Graha Jl. Prawirotaman 3 No. 684

164 Duta Jl. Prawirotaman 26 Yk

165 Duta Garden Timuran MG III/103

166 Grand Marto Jl. Sisingamangaraja

No.78

167 Kartini Jl. MT. Haryono 27 Yk

168 Kirana Jl. Prawirotaman No. 45

169 Kampung Jawa Jl. Prawirotaman 1 No. 40 Yk

170 Limaran 3 Jl. Tamansiswa No. 35

171 Madukoro Jl. Tamansiswa 117 Yk

172 Metro I Prawirotaman MG III/606

Yk

173 Ministy Jl. Prawirotaman 15 A

174 Nirwana Jl. Tamansiswa No.9 Yk

175 Oasis Jl. Prawirotaman MG

III/562

176 Perwita Sari Jl. Prawirotaman No. 31

177 Prayogo Baru Jl. Prawirotaman 2 Yk

178 Puri Ageng Jl. Ireda No. 141

179 Putra Jaya Prawirotaman No. 10

180 Tilamas Jl. Prawirotaman No. 36

Yk

181 Dina Jl. Parangtritis 15 Yk

182 Wilis Jl. Sultan Agung No.12

183 Winoto Sastro Jl. Parangtritis No. 67

184 Wisma Gajah Jl. Prawirotaman No. 4

2) Kunjungan ke Daya Tarik Wisata Unggulan (3 Daya Tarik Wisata) Pengambilan sampel pada daya tarik wisata unggulan berasal data dari :

a) Kraton Yogyakarta b) Taman Pintar c) Gembiraloka Zoo

(55)

3) Kunjungan Wisatawan ke Museum

Dari 13 museum anggota Barahmus di Kota Yogyakarta hanya 2 museum yang digunakan sebagai sampel pengambilan data. Museum yang mewakili dalam penghitungan jumlah kunjungan wisatawan Kota Yogyakarta adalah Museum Sonobudoyo dan Museum Benteng Vredeburg.

Tabel 2.3 Daftar Museum Kota Yogyakarta

No Nama Alamat No Telpon

1. Museum Sonobudoyo Jl. Trikora Yogyakarta (0274) 385664 2. Museum Benteng Vredeburg Jl. A. Yani No.6 (0274) 586934 3.3 Formula Penghitungan

Dalam melakukan penghitungan jumlah kunjungan wisatawan tahun 2020 menggunakan formula yang telah ditetapkan berdasarkan Kajian Formula Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta Tahun 2018 oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Formula ini digunakan karena memiliki kemudahan dalam aplikasi, dan mengakomodir trend perkembangan

wisatawan di Kota Yogyakarta. Formula tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Keterangan :

A. Kraton Yogyakarta

Jumlah Wisatawan Nusantara =

(56)

B. Gembira Loka C. Taman Pintar D. Museum Vredeburg E. Museum Sonobudoyo F. Hotel

0.955 dikali jumlah pengunjung Kraton Yogyakarta, ditambah 0.713 dikali jumlah pengunjung Gembira Loka Zoo, ditambah 0.740 dikali jumlah pengunjung Taman Pintar, ditambah

0.280 dikali jumlah pengunjung Museum Vredeburg, ditambah 0.163 dikali jumlah pengunjung Museum Sonobudoyo, ditambah 0.574 dikali jumlah tamu hotel

Keterangan : A. Kraton Yogyakarta B. Gembira Loka D. Museum Vredeburg E. Museum Sonobudoyo F. Hotel

0.937 dikali jumlah pengunjung Kraton Yogyakarta, ditambah Jumlah Wisatawan Mancanegara =

(57)

0.443 dikali jumlah pengunjung Gembira Loka Zoo, ditambah 0.637 dikali jumlah pengunjung Museum Vredeburg, ditambah 0.753 dikali jumlah pengunjung Museum Sonobudoyo, ditambah 0.908 dikali jumlah tamu hotel

(58)

DATA HASIL SURVEI

4.1 Data Dasar Hasil Survei Jumlah Wisatawan Tahun 2020

4.1.1 Hotel

Tabel 4.1.1 Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Hotel Bintang dan Hotel Non-Bintang Kota Yogyakarta Tahun 2020

No Hotel Wisman Wisnus

1 Hotel Bintang 19,190 996,911

2 Hotel Non-Bintang 4,129 244,612

Jumlah 23,319 1,241,523

Total 1,264,842

Sumber : Data Hasil Survei, 2020

Berdasarkan tabel 4.1.1 data hasil survei wisatawan bulan tahun 2020, dari 81 sampel hotel bintang yang ada di wilayah Kota Yogyakarta didapat data sebanyak 19,190 untuk wisatawan mancanegara dan 996,911 untuk wisatawan nusantara, sedangakan dari 184 sampel hotel non- bintang yang ada di wilayah Kota Yogyakarta di dapat data sebanyak 4,129 untuk wisatawan mancanegara dan 244,612 wisatawan nusantara.

(59)

4.1.2 Daya Tarik Wisata

Data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di daya tarik wisata Kota Yoyakarta tahun 2020 dan dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.1.2 Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Kota Yogyakarta tahun 2020

No DayaTarikWisata Wisman Wisnus

1 Kraton Yogyakarta 19,555 100,239

2 Taman Pintar 0 235,983

3 GembiraLoka Zoo 466 300,960

Jumlah 20,021 637,182

Total 657,203

Sumber : Data Hasil Survei, 2020

Berdasarkan tabel 4.1.2 data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di daya tarik wisata Kota Yogyakarta dilakukan berdasarkan aspek Kraton Yogyakarta, Taman Pintar dan Gembira Loka Zoo. Hasil survei yang didapat jumlah kunjungan Kraton Yogyakarta sebanyak 19,555 wisatawan mancanegara dan 100,239 wisatawan nusantara, Taman Pintar sebanyak 235,983 wisatawan nusatara sedangkan Gembira Loka Zoo sebanyak 466 wisatawan mancanegara dan 300,960 wisatawan nusantara.

Gambar

Tabel 4.1.2 Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik  Wisata Kota Yogyakarta tahun 2020
Tabel 4.7.3 Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Museum  Kota Yogyakarta Mei 2020
Tabel 34.8.3  Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Museum  Kota Yogyakarta Juli 2020
Tabel 4.9.2  Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik  Wisata Kota Yogyakarta Agustus 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

OSI model merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam jaringan komunikasi data, akan tetapi yang mesti diingan adalah OSI layer hanyalah model teoritis yang

bahwa struktur dan besarnya tarif retribusi pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha di Kota Semarang sebagaimana telah

Setelah dilakukan penelitian tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan kanker serviks pada wanita usia subur, diketahui bahwa mayoritas

baik daripada pemberian NAC atau minosiklin secara tunggal dalam meningkatkan ekspresi HSP 70 pada sel pyramid, astrosit, oligodendroglia dan mikroglia hewan coba yang

a) Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian sopan (tidak oblong, bukan celana berbahan jeans) dan pantas pada waktu mengikuti perkuliahan di kelas sesuai tata tertib umum yang ada

Kau taruh dalam taman Eden itulah yang membuat aku berdosa”. Manusia berdosa ingin menyalahkan orang lain, tapi membenarkan dirinya sendiri. Ketika kita berdosa jangan

Anak dengan nefropati-IgA sering menunjukkan gejala hematuria nyata mendadak segera setelah infeksi saluran napas atas seperti glomerulonefritis akut pascastreptokok,

PROGRAM Pelatihan Pertanian Masuk Kota yang diselenggarakan Dewan Kota (Dekot) dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) se- DKI, kembali hadir di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya