• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT Telekomunikasi Indonesia Tbk"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil Umum PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham. Pemegang saham mayoritas PT Telekomunikasi adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,6% sedangkan 47,4% dikuasai oleh publik. Saham PT Telekomunikasi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Listing (POWL) di Jepang. PT Telekomunikasi Indonesia mempunyai beberapa anak perusahaan, sebagian dapat dilihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1 PT.Telekomunikasi dan Anak Perusahaan Sumber: https://www.Telekomunikasi.co.id

Layanan telekomunikasi dan jaringan PT Telekomunikasi sangat luas dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan Internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple

(2)

2 Access atau CDMA) maupun Global System for Mobile Communication (GSM) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar layanan telekomunikasi, PT Telekomunikasi juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES, yaitu istilah dari: Telecomunication, information, multimedia, edutainment, service.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis PT Telekomunikasi yang bersifat legasi, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan PT Telekomunikasi untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen PT Telekomunikasi untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.

1.1.2 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi terlengkap di Indonesia. PT. Telekomunikasi Indonesia pada awalnya dikenal dengan nama Jawatan. Pada tahun 1961 perusahaan jawatan dipecah menjadi dua yaitu, Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi diubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi. Pada tahun 1995 PT. Telekomunikasi Indonesia diresmikan pemerintah.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan jaringan telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia menyediakan jasa telekomunikasi secara lengkap dan terbesar di Indonesia. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah 52,6% dan publik sebesar 47,4%.

Berdasarkan hasil pencapaian yang diperoleh, Telekomunikasi dinobatkan sebagai penguasa pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan yang dikelola dengan baik, dan potensi pertumbuhannya di masa mendatang, dan inovasi produk yang dilakukan terus untuk mengikuti era digital. Saat ini Telekomunikasi menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

(3)

3 Untuk meningkatkan produk dan jasa layanannya serta untuk mempermudah masyarakat agar dapat mencapai keinginannya PT. Telekomunikasi Indonesia mengoprasikan kantor-kantor Devisi Regional, yakni:

a) Divisi Regional I : Sumatera,

b) Divisi Regional II : Jakarta dan sekitarnya, c) Divisi Regional III : Jawa Barat,

d) Divisi Regional IV : Jawa Tengah dan Yogyakarta, e) Divisi Regional V : Jawa Timur,

f) Divisi Regional VI : Kalimantan, dan

g) Divisi Regional VII : Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).

1.1.3 Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

a. Visi Telekomunikasi Indonesia yaitu “Be the King of Digital in the Region” menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan transformasi digital telecommunication company dengan visinya menjadi raja layanan telekomunikasi dan digital di udara, darat, dan di laut.

b. Misi Telekomunikasi Indonesia yaitu “Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization” menyediakan solusi digital masa depan bagi setiap segmen pelanggan Telekomunikasi mulai dari korporat, perorangan, perumahan dan lainnya.

(4)

4

1.1.4 Logo Perusahaan

Berikut ini adalah logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk :

Gambar 1.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia Sumber : www.Telekomunikasi.co.id

Filosofi warna pada logo PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Lembong Bandung, sebagai berikut :

1) Merah memiliki arti berani, cinta, energy, dan ulet dimana mencerminkan spirit PT. Telekomunikasi Indonesia untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

2) Putih memiliki arti suci, damai, cahaya, dan bersatu dimana mencerminkan spirit PT. Telekomunikasi Indonesia memberikan yang terbaik bagi bangsa.

3) Hitam sebagai warna dasar yang melambangkan kemauan keras. 4) Abu sebagai warna transisi yang melambangkan teknologi.

1.1.4 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia

a. Struktur Organisasi Telkom Regional III

(5)

5 Gambar 1.3 : Struktur Organisasi TREG 3

(6)

6 a. Struktur Organisasi Customer Care

Berikut adalah struktur organisasi Customer Care pada gambar 1.4 dibawah ini:

Gambar 1.4 : Struktur Organisasi Customer Care Sumber : Data Internal Perusahaan

1. Pembagian Tugas Manager Customer Care a. Manager Customer Touch Point

1) Melaksanakan implementasi aktivitas-aktivitas budaya organisasi 2) Membangun relasi dengan unit kerja lain dan key person (eksternal/

internal) untuk mendukung penyelesaian pekerjaan

3) Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pekerjaan ditingkatkan, dengan mempelajari keahlian /pengetahuan yang sesuai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan menciptakan inovasi kerja.

b. Manager Customer Data Managament

1) Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan CUSTOMER DATA MANAGEMENT, dengan

(7)

7 menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator kinerja unit

2) Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada staf /tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja-program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim /staf secara periodik

3) Menjamin pelaksanaan internal control dan risk control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan mitigation plan, dan membuat pelaporan risk secara periodik

4) Memastikan semua transaksi dan mutasi data dilakukan update untuk memelihara akurasi data pelanggan

5) Memastikan seluruh informasi gangguan (hardware/software) diselesaikan sesuai tolok ukur waktu penyelesaian

6) Memastikan SLA dengan ISC dijadikan sebagai pedoman dalam pengukuran pencapaian SLA

7) Memastikan user requirement diidentifikasi dan dianalisa untuk pengembangan Aplikasi Data Customer dan IT Solution

8) Melaksanakan implementasi aktivitas-aktivitas budaya organisasi

c. Manager Customer Relayionship Managament

1) Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator kinerja unit

(8)

8 2) Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada staf /tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja-program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim /staf secara periodik

3) Menjamin pelaksanaan internal control dan risk control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan mitigation plan, dan membuat pelaporan risk secara periodik

4) Menyajikan daftar program & kolaborasi CRM dengan pihak terkait, dengan mengidentifikasi data implementasi program & kolaborasi serta usulan program & kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk dijadikan sebagai daftar program & kolaborasi CRM

5) Menyajikan data profiling customer yang valid dan uptodate, dengan mengidentifikasi data profiling customer eksisting, melakukan analisa perubahan data, serta memperbaharui data 6) Menyajikan laporan evaluasi layanan frontliner, dengan

mengidentifikasi dan mengevaluasi data implementasi layanan frontliner eksisting serta mengajukan rekomendasi perbaikan layanan frontliner.

d. Manager Customer Leveraging

1) Melaksanakan implementasi aktivitas-aktivitas budaya organisasi

2) Membangun relasi dengan unit kerja lain dan key person (eksternal/ internal) untuk mendukung penyelesaian pekerjaan 3) Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pekerjaan

ditingkatkan, dengan mempelajari keahlian /pengetahuan yang sesuai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan menciptakan inovasi kerja

(9)

9 2. Pembagian Tugas Unit Customer Care

Perusahaan yang baik mempunyai pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar karyawannya. Dari struktur organisasi pada unit Customer Care berikut merupakan uraian pembagian tugas dan tanggung jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab Customer Care:

a. Mengelola fungsi customer touch point mencakup operation contact center, selfcare & digital interaction, walk in channel operation & partnership, dan customer care control center.

b. Mengelola customer data management.

c. Mengelola fungsi customer relationship management mencakup customer experience dan customer data analytic.

d. Mengelola customer leveraging mencakup customer leveraging program dan customer profiling.

e. Melaksanakan implementasi aktivitas-aktivitas budaya organisasi f. Membangun relasi dengan unit kerja lain dan key person

(eksternal/ internal) untuk mendukung penyelesaian pekerjaan g. Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pekerjaan

ditingkatkan, dengan mempelajari keahlian /pengetahuan yang sesuai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan menciptakan inovasi kerja

h. Bidang Customer Care bertanggung jawab terhadap pemasaran seluruh produk Telekomunikasi dan pelayanan after service. Pelayanan tersebut ada diberbagai tempat seperti di Plasa Telekomunikasi, call centre 147, dan website Telekomunikasi.co.id serta layanan sosial media.

1.1.6 Jenis Produk dan Layanan PT Telekomunikasi Indonesia

Adapun produk dan layanan PT. Telekomunikasiunikasi Indonesia dibagi dalam tiga bidang sebagai berikut:

1) Dalam bidang Telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia menyediakan jasa layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak, sambungan telepon

(10)

10 nirkabel tidak bergerak, seluler, jasa layanan internet, layanan jaringan, jasa komunikasi jasa, dan layanan interkoneksi.

2) Dalam bidang Teknologi Informasi (“TI”) PT. Telekomunikasi menyediakan layanan seperti managed application & performance, e-payment/payment

services, IT enabler services, network centric, dan jasa integrasi.

3) Dalam bidang Media dan Edutainment PT. Telekomunikasi Indonesia menyediakan jasa layanan seperti konten, portal dan media.

4) Bidang regional network operation servicejawab terhadap pembangunan dan pemeliharaan jaringan Telekomunikasisel dalam mengimplementasikan jaringan one network Telekomunikasi.

1.1.7 Budaya Perusahaan

Sebagai perusahaan yang memiliki eksistensi di masyarakat PT. Telekomunikasi terus mengembangkan sistem dan budaya sesuai dengan tuntutan dan perubahan bisnis untuk mewujudkan cita-cita agar Telekomunikasi terus maju, dicintai pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model perusahaan. Sejak tahun 2009 PT. Telekomunikasi melakukan transformasi budaya perusahaan yang disebut dengan “The Telekomunikasi Way” yang memiliki filosofi perusahaan yaitu To Be Always The Best yang memiliki arti selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Selain memiliki filosofi tersebut Telekomunikasi juga memiliki prinsip yaitu Principles To Be The Star : Solid, Speed and Smart yang sekaligus menjadi core values atau great spirit.

(11)

11 Gambar 1.5 Pondasi The Telekomunikasi Way

Sumber : www.Telekomunikasi.co.id

a) Solid yang memiliki arti seluruh karyawan Telekomunikasi Group harus memberikan yang terbaik dan meningkatkan soliditas antara pegawai Telekomunikasi Grroup karena mereka merupakan satu tim.

b) Speed yang memiliki arti setiap karyawan Telekomunikasi Group harus bekerja dengan cepat dalam setiap kesempatan untuk memenangkan persaingan, karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat.

c) Smart yang berarti setiap karyawan Telekomunikasi Group harus bekerja dengan smart, yakni mengetahui tujuan yang ingin dicapai, menentukan prioritas dan selalu mencari cara baru yang lebih baik untuk mencapai tujuan.

(12)

12

1.2 Latar Belakang Penelitian

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Telekomunikasi Indonesia selalu memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggan dan selalu mengembangakan inovasi produk mengikuti era digital. Layanan telekomunikasi dan jaringan PT Telekomunikasi sangat luas dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan Internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau CDMA) maupun Global System for Mobile Communication (GSM) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Agar dapat menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, sebuah perusahaan harus memiliki produk atau jasa yang lebih baik dari perusahaan pesaing. berdasarkan hal yang disebutkan perusahaan harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang unggul.

Menurut Sunyoto (2012:1) sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, disamping faktor lain seperti aktiva dan modal. Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi. Sumber daya manusia dalam perusahaan adalah karyawan yang merupakan faktor utama, karena berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan sangat bergantung dengan karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan selalu berusaha agar karyawan memiliki kinerja yang sesuai dengan kebutuhan agar pekerjaan dan tugas bisa berjalan dengan baik.

Dalam mengahadapi era globalisasi sekarang, dunia usaha saat ini berkembang dengan pesat sehingga menyebabkan persaingan antar usaha/organisasi semakin ketat, oleh karena itu setiap usaha dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat melaksanakan aktifitasnya.

Persaingan yang semakin ketat itu membuat banyak organisasi menyadari pentingnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mampu mendorong kinerja organisasi yang semakin lama semakin membutuhkan daya dukung yang kuat dalam usaha untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan.

(13)

13 Menurut Moeheriono dalam Abdullah (2014:151) menyatakan bahwa Suatu organisasi harus mempunyai perencanaan kinerja di mana pegawai dan pimpinan dapat saling bekerjasama dalam merencanakan apa yang harus dikerjakan pegawai, menentukan bagaimana pengukuran kinerja, mampu mengenali dan merencanakan cara mengatasi kendala serta mencapai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu. Kinerja akan baik jika karyawan memiliki keahlian (skill), mampu untuk bersedia bekerja karena diberi gaji, mempunyai harapan (expectation) masa depan yang lebih baik. Mengenai gaji atau upah dan adanya harapan (expectation) merupakan sesuatu yang menciptakan motivasi kerja seorang karyawan untuk bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik.

Menurut Umar dalam Mangkunegara (2014:18) Terdapat tiga aspek standar kinerja karyawan, lalu dikembangkan menjadi beberapa indikator, mencakup:

1) Kuantitas kerja, meliputi output rutin dan non rutin atau ekstra; 2) Kualitas kerja, yang meliputi ketelitian, keterampilan dan kebersihan; 3) Ketepatan waktu.

Berdasarkan wawancara Manager Consumer Data Managament bulan Agustus, didapatkan hasil data kinerja karyawan unit Customer Care PT Telekomunikasi Indonesia pada tabel 1.1 berikut:

(14)

14 TABEL 1.1

Hasil Wawancara Awal Kinerja Karyawan

Indikator Hasil Evaluasi Atasan

Kuantitas kerja

Terdapat 2 dari 30 karyawan belum dapat memaksimalkan segala kemampuan yang dimiliki.

Kualitas Kerja

Terdapat 2 dari 30 karyawan yang belum menunjukkan kualitas pekerjaan yang sesuai target.

Ketepatan Waktu

Dari segi ketepatan waktu, terdapat 3 dari 30 karyawan masih terlambat masuk kerja Sumber: Data Hasil Wawancara, 2018

Berdasarkan uraian Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang diharapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Regional III pada unit Customer Care belum dapat tercapai sepenuhnya dengan baik. Sesuai hasil wawancara pada aspek kuantitas kerja didapat hasil yang menyatakan bahwa terdapat 2 karyawan dari 30 karyawan belum dapat memaksimalkan segala kemampuan yang dimiliki dalam usaha pencapaian target yang ditelah ditentukan, selanjutnya pada aspek kualitas kerja di dapat hasil yang menyatakan bahwa terdapat 2 karyawan dari 30 karyawan yang belum menunjukkan kualitas pekerjaan sesuai target seharusnya, dan pada aspek ketepatan waktu di dapat hasil yang menyatakan bahwa terdapat 3 karyawan dari 30 karyawan masih terlambat masuk kerja. Akan tetapi karyawan berusaha untuk menyelesaikan setiap tugas dan tanggungjawab yang diberikan dengan cepat, cekatan, tepat waktu dan tidak menunda-nunda.

Berdasarkan data hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada unit Customer Care belum sesuai harapan, rendahnya kinerja disebabkan oleh kurangnya motivasi yang didapatkan oleh beberapa karyawan unit Customer Care.

(15)

15 Motivasi karyawan adalah aspek yang terpenting karena pada dasarnya hubungan antara suatu organisasi dengan karyawan adalah hubungan yang saling menguntungkan. Di satu sisi suatu organisasi ingin mendapatkan keuntungan yang besar, di sisi lain karyawan menginginkan harapan dan kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi oleh organisasi. Kemampuan manajer untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannnya akan menentukan efektifitas manajer. Selain itu, keberhasilan manajemen dalam memotivasi karyawan ditentukan oleh bagaimana manajemen memperhatikan kebutuhan bawahannya serta mampu untuk menyelaraskan tujuan pribadi mereka dan mendapat kepuasan dari pekerjaan yaitu. Dalam ini organisasi harus dapat memastikan bahwa gaji, insentif, kondisi kerja dan keselamatan kerja yang mereka peroleh adalah adil dan wajar (Wibowo,2014:23).

Agar dapat melihat bagaimana motivasi kerja karyawan, peneliti melakukan suatu penelitian awal atau pilot study yang berupa kuisioner langsung yang di uji kepada beberapa karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III Bandung. Dalam penelitian tersebut, responden berjumlah 10 orang karyawan. Penelitian awal ini diambil dari teori motivasi Herzberg dalam Sunyoto (2012:195) dimana terdapat faktor-faktor motivasi seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, penghargaan, tanggung jawab, pertumuhan dan perkembangan pribadi, gaji, kondisi kerja, status, hubungan antar pribadi dan kualita supervise. Dalam kuisioner ini responden memilih 4 pilihan jawaban diataranya sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Dari hasil penyebaran kuisioner tersebut akan dijumlahkan dan kemudian dirata-ratakan, maka didapat hasil sebagai berikut :

(16)

16 TABEL 1.2

KUISIONER PILOT STUDY

NO ITEM JAWABAN

Motivasi STS TS S SS

1 Mendapat pengembangan karir dalam bekerja 10% 50% 20% 20% 2 Melakukan pekerjaan dengan tanggung jawab 0% 20% 40% 40% 3

Fasilitas yang diberikan perusahaan membantu dalam melakukan pekerjaan

10% 10% 30% 50%

4 Mendapatkan pengakuan dari hasil pekerjaan 0% 20% 60% 20% 5 Termotivasi dalam melakukan pekerjaan 0% 10% 60% 30% 6 Mempunyai supervisi yang baik 10% 20% 50% 20% 7 Mendapatkan gaji yang layak 20% 10% 40% 30% 8 Berada dalam kondisi lingkungan yang nyaman 10% 20% 40% 30% 9 Perusahaan memberikan kesempatan penaikan jabatan 0% 20% 50% 30% 10

Penghargaan dalam perusahaan memotivasi karyawan untuk bekerja

0% 10% 40% 50%

11 Sistem administrasi sangat

akomodatif bagi karyawan 0% 0% 70% 30%

12 Mempunyai hubungan baik 0% 10% 30% 60%

Rata-Rata 5% 17% 44% 4%

Sumber: olahan data penulis

Berdasrkan hasil kuisioner pada penelitian kecil yang telah dilakukan untuk melihat motivasi kerja karyawan, dari beberapa pernyataan di dapatkan hasil bahwa rata rata 34% responden menjawab sangat setuju dan 44% responden menjawab setuju. Namun yang perlu diperhatikan adalah 5% responden menjawab sangat tidak setuju dan 17 % responden menjawab tidak setuju yang mengindikasikan bahwa sebanyak 22% responden yaitu sekitar 3 orang karyawan PT Telekomunikasi Indonesia merasa kurang termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan.

Pada penelitian terdahulu menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo oleh

(17)

17 ThomasLoekmono Hadi (2017) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan hubungan yang positif antara motivasi dan kinerja. Selanjutnya Penelitian di PT Telekomunikasi Indonesia Witel Lembong Bandung oleh Ria Festiningtyas (2018) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif yang artinya adalah pengaruh yang signifikan antara motivai dan kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud meneliti lebih lanjut mengenai motivasi karyawan dan kinerja karyawan dengan judul penelitian Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT

(18)

18

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana motivasi karyawan pada PT Telekomunikasi Inonesia Tbk Regional III?

2) Bagaimana kinerja karyawan pada PT Telekomunikasi Inonesia Tbk Regional III?

3) Seberapa besar motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Telekomunikasi Inonesia Tbk Regional III?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka dapat tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui dan Menganalisis motivasi karyawan pada PT Telekomunikasi Inonesia Tbk Regional III.

2. Mengetahui dan Menganalisis kinerja karyawan pada PT Telekomunikasi Inonesia Tbk Regional III .

3. Mengetahui dan Menganalisis apakah terdapat pengaruhpengaruh yang signifikan pada motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Telekomunikasi Inonesia Tbk Regional III

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Aspek Teoritis

1) Untuk meningkatkan khazanah ilmu pengetahuan dan pemahaman serta menambah wawasan konsep Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya yang berkaitan dengan motivasi dan kinerja serta pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.

2) Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian selanjutnya agar faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini dapat dikembangkan, sehingga mampu mengcover kondisi yang komplek dalam dunia nyata secara teoritis.

(19)

19 1) Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan untuk kantor dalam peningkatan mutu pegawai dengan motivasi dan pelatihan.

2) Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan terkait dengan seberapa besar motivasi dapat mempengaruhi kinerja karyawannya.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai dengan Desember 2018. Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Regional III yang berlokasi di Jl. Supratman NO 66 A dan objek penelitian adalah karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Regional III.

1.7 Sistematika Penelitian

Penelitian berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III Unit Cionsumer Care and Marketing” terdiri dari lima bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan yang akan di teliti

(20)

20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang tinjauan pustaka dan acuan teori yang digunakan peneliti dalam meniliti. Didalamnya juga memaparkan tentang penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis awal yang dibuat peneliti dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang metode penelitian, dan teknik analisis seperti apa yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat pengaruh antar variabel tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan yang ada didalam bab ini adalah tentang hasil pengujian yang telah dilakukan dan bagaimana hasil yang didapat apakah berpengaruh atau pun tidak berpengaruh antar variabel yang di uji tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian serta saran yang diberikan peneliti kepada pembaca maupun perusahaan dari hasil penelitian ini.

Gambar

Gambar 1.1 PT.Telekomunikasi dan Anak Perusahaan  Sumber: https://www.Telekomunikasi.co.id
Gambar 1.2  Logo PT. Telekomunikasi Indonesia  Sumber : www.Telekomunikasi.co.id
Gambar 1.4 : Struktur Organisasi Customer Care  Sumber : Data Internal Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan banyaknya orang yang mengalami kejahatan Cyber mengalami kesulitan untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib karena ketidaktahuan yang menangani

Pada saat Undang-Undang ini berlaku, seluruh permohonan dan/atau gugatan yang diterima Mahkamah Agung dan belum diputus berdasarkan ketentuan Pasal III Aturan Peralihan

Penelitian yang dilakukan oleh Novella Aurora (2010) yang berjudul “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja RSUD Tugu Rejo Semarang.”

Berdasarkan pengaruh dari variabel yang dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Asuransi

merupakan suatu pengujian untuk mengetahui kemampuan ekstrak dalam meningkatkan imunoglobulin M (IgM) dengan cara melihat aglutinasi darah tikus putih terhadap

Pada sebuah titik jaringan truangulasi India, Pratt menemukan adanya defleksi vertikal yang ditentukan dengan penentuan posisi secara astronomis sebesar 5”, sedangkan dari

Anda boleh mengulang sesring yang anda perlukan dan bandingkan antar sampel Urutkan sampel dari yang paling anda sukai (=4) hingga sampel yang paling anda

NEPAL/Photo oleh   Brent  S rton  VIETNAM/Photo oleh   Michael  Bisceglie   Bercerit a un tuk berbagi  peng etahuan  dan  kebuda yaan