i
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : RIVIN MULYATI NIM. 12402245004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI
FAKULTAS EKONOMI
iv
Nama : RIVIN MULYATI
NIM : 12402245004
Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas : Ekonomi
Judul : Hubungan antara Minat Belajar Siswa dan Perhatian Orang
Tua dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola
Sistem Kearsipan Kelas XI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali pada bagian-bagian tertentu yang penulis gunakan
sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya
ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 14 Maret 2014
Yang Menyatakan
Rivin Mulyati
v
“
Sesungguhnya disamping kesukaran ada kemudahan. Apabila
engkau telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, maka bersusah
payahlah mengerjakan yang lain dan kepada Tuhanmu
berharaplah
”
. (QS. Al Insyiroh : 6-8)
“Ketika kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankannya permintaanmu : Sesungguhnya Aku menolong
kamu dengan seribu malaikat yang beriring-
irigan”. (QS.
Al-Anfal : 9)“Ti
dak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki
waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan
vi
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, karya kecil ini
kupersembahkan untuk :
“Orang tuaku, yang dalam setiap hembusan nafasnya
adalah doa
untukku. Sepanjang hayatmu, aku ingin membahagiakanmu”.
vii Oleh: Rivin Mulyati NIM. 12402245004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar, (2) hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar, (3) hubungan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto, subjek penelitian adalah siswa kelas XI AP 1 dan XI AP 2 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang berjumlah 86 siswa. Pengumpulan data minat belajar siswa dan perhatian orang tua dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa angket, sedangkan data prestasi belajar diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi berupa nilai ujian akhir semester gasal mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Uji coba intrumen dilaksanakan pada 30 peserta didik di kelas XI AP 1 SMK Negeri 2 Kutoarjo. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan teknik Korelasi Product Moment dan korelasi ganda yang dilanjutkan dengan analisis regresi ganda. Tingkat signifikansi hasil analisis ditentukan sebesar 5%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar dengan harga rx1y sebesar 0,304, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar dengan harga rx2y sebesar 0,317, (3) hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama memberikan kontribusi koefisien determinasi (R2) sebesar 0,107, koefisien korelasi (R) sebesar 0,840, dan F hitung sebesar 5,297 terhadap prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
viii
berjudul “Hubungan antara Minat Belajar Siswa dan Perhatian Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan Kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo” dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini berjalan dengan lancar berkat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd. MA., Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk keperluan
penyusunan skripsi.
3. Bapak Drs. Joko Kumoro, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi
Perkantoran Fakultas Ekonomi yang telah memberikan banyak ilmu guna
perbaikan skripsi ini.
4. Bapak Purwanto, M.M., M.Pd., Dosen pembimbing yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
ix
Kutoarjo yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Ibu Tanti Nurngaeni, S.Pd., Guru mata pelajaran yang telah membantu
kelancaran pengambilan data penelitian di sekolah.
8. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang
telah memberikan ilmunya selama kuliah.
9. Ibu, bapak dan kakak-kakakku tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan
semangat, dukungan moral, material dan doa.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dan tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik selalu diharapkan demi perbaikan lebih lanjut.
Yogyakarta, 10 Maret 2014 Penulis
x
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI ... 10
A. Deskripsi Teori ... 10
1. Belajar dan Prestasi Belajar ... 10
2. Minat Belajar Siswa ... 21
3. Perhatian Orang Tua ... 25
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28
C. Kerangka Pikir ... 29
D. Pengajuan Hipotesis ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Desain Penelitian ... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
xi
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41
I. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Gambaran Umum SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo . 49 2. Deskripsi Data Penelitian ... 55
a. Prestasi Belajar Siswa ... 55
b. Minat Belajar Siswa ... 59
c. Perhatian Orang Tua ... 62
3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 65
a. Uji Linearitas ... 65
4. Pengujian Hipotesis ... 66
a. Uji Hipotesis 1 ... 66
b. Uji Hipotesis 2 ... 67
c. Uji Hipotesis 3 ... 68
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
xii
Tabel halaman
1. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen ... 40
2. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 56
3. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 58
4. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Siswa ... 59
5. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Minat Belajar Siswa... 61
6. Distribusi Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua ... 62
7. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua .. 64
8. Ringkasan Hasil Uji Linearitas ... 65
9. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Product Moment ... 66
[image:12.595.113.498.202.408.2]xiii
1. Skema Kerngka Pikir ... 32
2. Model Korelasi Antar Variabel ... 35
3. Histrogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 57
4. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Siswa ... 60
xiv
Lampiran halaman
1. Instrumen Penelitian ... 81
2. Analisis Instrumen ... 86
3. Data Penelitian ... 96
4. Distribusi Frekuensi ... 106
5. Uji Prasyarat Analisis ... 111
6. Hasil Analisis ... 115
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi, persaingan di segala aspek kehidupan semakin
ketat dan tajam. Tidak terkecuali dunia pendidikan yang senantiasa menjadi
sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu
upaya peningkatan sumber daya manusia adalah dengan peningkatan mutu
pendidikan seiring dengan cita-cita yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka dalam hal ini pendidikan sangat berperan dalam pencapaian
tujuan pendidikan di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia. Melalui dunia pendidikan, diharapkan dapat
tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, peka terhadap perkembangan
teknologi dan mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul dari kemajuan
teknologi tersebut.
Tujuan pendidikan nasional menunjukkan bahwa pendidikan
mempunyai tugas dan tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi
mendatang. Pendidikan harus mampu menghasilkan peserta didik berkualitas
sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan dan masyarakat. Oleh karena itu,
masalah peningkatan kualitas lulusan dunia pendidikan perlu mendapat
perhatian.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan manusia yang
dinamis dan syarat perkembangan. Perkembangan dunia pendidikan,
seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan
pendidikan dalam arti perbaikan pada semua lini perlu terus menerus
dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini
mengandung makna, bahwa pendidikan untuk mengantisipasi kebutuhan dan
tantangan masa depan perlu dioptimalkan dan diselaraskan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan kebutuhan
dunia usaha/dunia industri.
Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang
menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan dan keterampilan
peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan yang dipilih, disesuaikan
dengan minat dan standar yang ditetapkan oleh dunia usaha/dunia industri.
Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu
alternatif untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berorientasi pada kesiapan peserta didik untuk terjun ke dunia usaha.
Tujuan SMK dalam Sistem Pendidikan Nasional menekankan
pemberian bekal kemampuan dan pengembangan diri serta lebih berorientasi
kepada kebutuhan pemakai lulusan. Peserta didik lulusan SMK diharapkan
mampu memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap
profesional, mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri, dapat menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk
Materi pelajaran disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi yang
dinilai penting bagi peserta didik dalam memenuhi kebutuhan dunia
usaha/dunia industri. Peserta didik dituntut untuk menguasai berbagai
kompetensi yang disajikan dan mampu mengaplikasikan di dunia kerja.
Keberhasilan pendidikan dinilai dari prestasi belajar peserta didik. Prestasi
belajar merupakan hasil yang diperoleh melalui usaha belajar. Prestasi belajar
perlu di ukur, untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan sekolah.
Prestasi belajar adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu
kompetensi, baik berupa sikap, pengetahuan maupun ketrampilan yang
dituangkan dalam rapor dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh, nilai ujian akhir
semester gasal kelas XI AP I dan XI AP 2, sebanyak 56 dari 86 peserta didik
(65,11%) belum memenuhi nilai KKM. Nilai ujian akhir menunjukkan bahwa
prestasi belajar sebagian besar peserta didik belum optimal atau masih
rendah. Selain prestasi belajar yang belum optimal, minat belajar siswa juga
masih rendah. Minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran juga
masih rendah, serta sebagian peserta didik terkesan kurang antusias dalam
mengikuti pelajaran. Sebagian peserta didik banyak yang tidak mengerjakan
tugas yang diberikan guru dalam upaya mencapai target nilai tinggi. Beberapa
indikasi tersebut, menunjukkan bahwa minat belajar siswa rendah, yang
berujung pada rendahnya prestasi belajar yang dicapai.
Pihak keluarga diduga juga turut memberikan pengaruh besar terhadap
mempunyai peran dominan dalam pendidikan anak. Keluarga merupakan
lingkungan sosial terkecil yang dikenal pertama kali oleh seorang anak.
Keluarga mempunyai peran penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang dimaksud juga menyangkut
dengan keberhasilan pendidikan dan prestasi anak. Konsep diri anak
dipengaruhi oleh model orang tuanya. Buruknya hubungan orang tua dengan
anak akan mempengaruhi semangat dan disiplin anak di sekolah. Fasilitas
belajar di rumah masih kurang dan orang tua kurang memperhatikan jam
belajar. Demikian pula sebaliknya, bahwa adanya perhatian, penerimaan dan
kehangatan yang diterima oleh anak dari orang tuanya terlihat dari adanya
penyesuaian diri dan nilai prestasi akademik yang baik dari anak sekolah.
Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap semangat peserta didik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Siswa yang mendapat
pembinaan dan perhatian baik dari orang tuanya akan mampu meningkatkan
motivasi belajar yang tinggi sehingga mampu mendapat prestasi belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kurang mendapatkan perhatian
dari orang tua. Orang tua yang bijaksana hendaknya berusaha
membangkitkan kemauan belajar anak dengan tujuan agar anak tetap
mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar, baik di sekolah maupun di
rumah. Selain itu, orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah dalam
berupaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya, dengan cara orang
tua harus lebih proaktif memantau perkembangan belajar anak. Begitu juga
masukan dari orang tua siswa sehingga akan terwujud perubahan yang
diinginkan, yaitu terbentuknya generasi yang cerdas intelektual, spiritual, dan
emosional dengan memaksimalkan kerjasama antara orang tua dengan pihak
sekolah. Oleh karena itu, perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan prestasi balajar anak disekolah.
Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah, dapat diuraikan bahwa
kondisi fasilitas di sekolah kurang memadai sehingga membuat prestasi
belajar menjadi rendah, serta peserta didik kurang bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Kurang lengkapnya fasilitas sekolah dapat
dilihat dari sarana dan prasarana laboratorium komputer yang jumlahnya
kurang mencukupi untuk semua siswa, sehingga siswa kurang maksimal
dalam pelaksanaan praktik di sekolah. Buku-buku perpustakaan untuk
penunjang pembelajaran kurang lengkap sehingga masih banyak siswa yang
kesulitan dalam menyelesaikan tugas dari guru terkait dengan materi yang
disampaikan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu, masih banyak
kelas-kelas yang belum dilengkapi dengan LCD dan proyektor, serta cara mengajar
guru yang kurang bervariasi sehingga sebagian siswa kurang bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dan dibahas guna memenuhi tugas akhir menjadi
Sistem Kearsipan Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Rendahnya minat belajar peserta didik untuk meningkatkan prestasi
belajar Mengelola Sistem Kearsipan.
2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.
3. Prestasi belajar yang dicapai sebagian besar peserta didik belum optimal
atau masih rendah.
4. Buruknya hubungan orang tua dengan anak.
5. Kurangnya fasilitas belajar di rumah.
6. Kurangnya fasilitas sekolah untuk mendukung proses pembelajaran
Mengelola Sistem Kearsipan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut,
maka masalah dalam penelitian ini yang akan dikaji yaitu :
1. Rendahnya minat belajar peserta didik untuk meningkatkan prestasi
belajar Mengelola Sistem Kearsipan.
2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.
3. Prestasi belajar yang dicapai sebagian besar peserta didik belum optimal
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo?
2. Adakah hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo?
3. Adakah hubungan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua
secara bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola
Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan diidentifikasi, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program
2. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
3. Hubungan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua secara
bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem
Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, antara
lain :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam
khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan untuk penelitian
lanjutan mengenai hubungan minat belajar siswa dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman
peneliti mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik dan juga sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
b. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
mengarahkan dan mendidik anak.
c. Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
peserta didik tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar yang dicapai.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi pengelola pendidikan, sehingga dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
Hasil penelitian ini sebagai sumbangan koleksi berupa bahan
pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa Pendidikan Adminitrasi
Perkantoran pada khususnya dan mahasiswa Universitas Negeri
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Beberapa hal yang dikemukakan dalam kajian teori ini yaitu prestasi
belajar, minat belajar siswa dan perhatian orang tua.
1. Belajar dan Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar
Dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan guru wajib
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswanya dalam mengikuti
pelajaran yang diberikan. Mengukur prestasi belajar, guru harus
memberikan penilaian kepada siswa dalam bentuk angka dan ditulis
sebagai laporan pendidikan yang biasanya tercantum dalam raport.
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,
prestasi dan belajar. Memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi
belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.
1) Pengertian Belajar
Upaya peserta didik untuk mencapai prestasi belajar yang
tinggi yaitu dengan cara belajar. Memahami pengertian tentang
belajar, berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar
diantaranya menurut Slameto (2010: 2) bahwa:
Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2005: 136) bahwa
“Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”. Menurut
James Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2000: 98)
“Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan dan pengalaman”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan
secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan
tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Pengertian Prestasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 787)
pengertian “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang
telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Sedangkan
menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20) dalam bukunya
Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa “Prestasi adalah
apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”.
Nasrun harahap (2005: 27) berpendapat bahwa “Prestasi adalah
siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang
disajikan kepada siswa”.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau
kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Setelah mengetahui makna dari kata prestasi dan belajar maka
akan diketahui makna prestasi belajar. Menurut Nana Syaodih (2003:
102) “Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang”. Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa
prestasi belajar merupakan realisasi dari kecakapan maupun
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.
Prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar yang telah dicapai
siswa setelah mengikuti suatu program, selain itu prestasi yang
diperoleh didasarkan pada kriteria tertentu sebagimana yang
diungkapkan oleh Nana Sudjana (200: 111) “Prestasi belajar
merupakan hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
tertentu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) “Prestasi belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar”. Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa prestasi belajar
Selain itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895)
“prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka yang diberikan guru”. Berdasarkan pengertian
tersebut berarti prestasi belajar berupa penguasaan pengetahuan dan
keterampilan dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka yang diberikan guru.
Prestasi belajar siswa mencakup bidang kognitif (penguasaan
pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan).
Prestasi belajar dapat diketahui dengan jalan pengukuran atau
penilaian. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman dan penguasaan pengetahuan siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran. Penilaian bisa dilakukan melalui tes.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dapat
diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara
subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses
belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.
b. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan yang di capai
setelah proses belajar mengajar selesai pada tahap tertentu. Prestasi
belajar mempunyai beberapa fungsi. Menurut Zainal Arifin (1991: 3)
1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologis biasanya menyebutkan hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk anak didik dalam suatu program.
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan.
5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Djaali H. (2008: 50)
fungsi prestasi belajar meliputi :
1. Prestasi belajar sebagai pengukur pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
3. Prestasi belajar dijadikan sebagai bahan informasi pembaharuan proses pembelajaran.
4. Prestasi belajar dijadikan sebagai bahan informasi pembaharuan proses pembelajaran.
5. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
Prestasi belajar sangat penting untuk diukur. Bagi guru, prestasi
belajar merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Bagi peserta didik,
berkepentingan mengetahui prestasi belajar untuk mengukur
kemampuan penguasaan materi yang diajarkan guru. Bagi orang tua,
berkepentingan mengetahui prestasi belajar untuk mengukur
mempertahankan atau justru meningkatkan prestasi belajar yang
dicapai, dan bagi pemerintah, fungsi prestasi belajar sangat penting,
karena menjadi pertimbangan dalam pembuatan atau memperbaharui
kebijakan-kebijakan baru tentang pendidikan, agar dimasa mendatang
lebih baik.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi
prestasi belajar sangat penting, khususnya untuk seorang guru, karena
berkaitan dengan keberhasilan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan. Seorang guru harus benar-benar melakukan pengukuran
secara tepat, karena sangat fatal akibatnya bila guru tidak melakukan
pengukuran yang benar.
c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan
banyak kondisi. Keberhasilan peserta didik juga dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan
menjadi 2 yaitu faktor internal (berasal dari dalam diri) dan faktor
eksternal (berasal dari luar diri). Adapun faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar menurut Sukardi (2008: 45) adalah :
1. Faktor Internal a) Minat
Minat merupakan faktor yang sangat penting, karena mempunyai pengaruh yang kuat terhadap prestasi belajar yang dicapai peserta didik.
b) Kecerdasan/Inteligensi c) Bakat
d) Motivasi 2. Faktor Eksternal
Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang termasuk dalam keadaan keluarga. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.
b) Keadaan Sekolah.
Sardiman AM. (2004: 40) menegaskan, bahwa “Seseorang akan
berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya ada keinginan dan dorongan
untuk belajar, keinginan dan dorongan inilah yang disebut dengan
minat”. Mengenai pentingnya minat belajar terhadap pencapaian
prestasi belajar, Oemar Hamalik (2003: 33) menyatakan bahwa
“Belajar dengan minat akan mendorong peserta didik untuk belajar
lebih baik dari pada belajar tanpa minat”. Dalyono M. (2001: 55)
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
yaitu sebagai berikut :
1. Faktor dari dalam diri peserta didik, meliputi : a) Minat dan motivasi
Minat belajar tinggi yang dimiliki oleh seseorang pada umumnya cenderung menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang mempunyai minat kurang.
b) Kesehatan
c) Inteligensi dan bakat d) Cara belajar
2. Faktor dari luar diri peserta didik, seperti : a) Keluarga
Pencapaian hasil belajar seorang anak sangat dipengaruhi besar oleh faktor perhatian orang tua. Hal tersebut menjadi pendorong pencapaian hasil belajar yang baik.
b) Sekolah c) Masyarakat
Mappiare A. (1983: 27) menegaskan, bahwa “Perhatian orang
tua turut memberi pengaruh besar bagi pertumbuhan dan
perkembangan termasuk pencapaian prestasi belajar anak”. Nana
Syaodih (2003: 48) juga mengemukakan faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar, meliputi :
1. Faktor-faktor dari dalam individu :
a. Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu.
b. Aspek psikis atau rihaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitif dari individu.
c. Minat dan motivasi untuk belajar. Faktor tersebut sangat penting, kerena mendukung pencapaian prestasi belajar yang memuaskan.
d. Kondisi sosial. Menyangkut hubungan individu dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya, maupun orang-orang yang lainnya.
e. Keterampilan yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, seperti keterampilan berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain.
2. Faktor-faktor di luar individu : a. Keluarga
1) Faktor fisik, mencakup keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana yang ada, suasana dalam rumah, juga suasana lingkungan di sekitar rumah.
2) Kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga menyangkut keutuhan keluarga, perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, iklim psikologis, iklim belajar, dan hubungan antar anggota keluarga.
b. Lingkungan sekolah
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum
1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu atau disebut juga
faktor internal, meliputi minat, inteligensi, kondisi fisik, kondisi
psikis, cara belajar, sikap, bakat, dan motivasi.
2. Faktor yang berasal dari luar individu atau disebut juga faktor
eksternal meliputi :
a) Faktor keluarga, yang termasuk antara lain, pendidikan orang
tua, besar kecil penghasilan orang tua, perhatian orang tua,
bimbingan orang tua, kerukunan kedua orang tua, keadaan
dan situasi dalam rumah serta ada ketersediaan media belajar.
b) Faktor lingkungan, seperti keadaan lingkungan, bangunan
rumah, suasana sekitar, dan keadaan lalu lintas.
c) Faktor sekolah, meliputi kualitas guru, metode mengajar guru,
kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan
fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, dan
jumlah peserta didik setiap kelas.
d) Faktor masyarakat, yaitu kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat.
e) Faktor situasional, yakni antara lain : keadaan iklim, keadaan
d. Unsur-unsur prestasi Belajar
Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat penguasaan peserta
didik terhadap suatu mata pelajaran, baik berupa sikap, pengetahuan
maupun keterampilan dan dinyatakan dengan simbol atau angka yang
bersifat sementara. Prestasi belajar menurut Gagne yang dikutip dan
diterjemahkan oleh Slameto (2010: 65) memiliki unsur-unsur, yang
meliputi: “ 1) keterampilan intelektual, 2) strategi kognitif, 3)
informasi verbal, 4) keterampilan motorik, 5) sikap “.
Sedangkan menurut Howard Kingsley dikutip dan
diterjemahkan oleh Nana Sudjana (2005: 87) “Unsur-unsur prestasi
belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu meliputi keterampilan
dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita”.
Menurut Hutabarat (1995: 11) “Unsur prestasi belajar menjadi empat
macam, yaitu pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan,
serta sikap”. Menurut John M. Keller dikutip dan diterjemahkan oleh
Mulyono Abdurrahman (2003: 95) “Unsur-unsur prestasi belajar
menjadi dua macam, yaitu meliputi pengetahuan dan keterampilan”.
Menurut Benjamin S. Bloom, dikutip dan diterjemahkan oleh
Mulyono Abdurrahman (2003: 95) “Unsur-unsur prestasi belajar
dibedakan menjadi tiga macam yaitu meliputi kognitif, afektif, dan
psikomotorik”.
Beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut ditunjukkan
melalui hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru kemudian
dimasukkan dalam nilai rapor.
e. Mengukur Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan
Tingkat pencapaian prestasi belajar dapat diketahui dengan
melakukan pengukuran prestasi belajar. Hal tersebut ditegaskan oleh
Muhibbin Syah (2005: 142) bahwa :
Evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasil belajar itu pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Namun perlu dikemukakan bahwa kebanyakan pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif, lantaran simbol angka/skor untuk menentukan kualitas keseluruhan kinerja akademik siswa dianggap sangat nisbi.
Setelah berakhirnya proses belajar mengajar, guru mengadakan
evaluasi, yang dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar yang
dicapai peserta didik. Menurut Sri Rumini (1995: 121) evaluasi ini
diwujudkan dalam tes hasil belajar yang bertujuan untuk :
1) Meramalkan keberhasilan siswa dalam suatu mata pelajaran,
2) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, 3) Berfungsi sebagai tes formatif untuk mengukur kemajuan
siswa,
4) Berfungsi sebagai tes sumatif untuk mengukur hasil akhir belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar bertujuan untuk
mengukur prestasi belajar khususnya mata pelajaran Mengelola
jenis tes yang digunakan pada umumnya merupakan tes prestasi
belajar yang dapat dilihat indikatornya, seperti tes formatif (ulangan
harian), tes sumatif (nilai akhir) pada buku laporan pendidikan.
2. Minat Belajar Siswa
a. Pengertian Minat Belajar Siswa
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan
suatu pilihan pada seseorang khususnya peserta didik. Minat juga
menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kemajuan dan
keberhasilan peserta didik. Peserta didik yang mengerjakan suatu
pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan
memperoleh hasil lebih baik daripada peserta didik yang tidak
berminat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 744) minat
diartikan sebagai “Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.
Hal ini ditegaskan oleh Winkel (1993: 30) bahwa minat adalah
“Kecenderungan hati yang agak menetap, sehingga subyek merasa
tertarik terhadap bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung di bidang itu”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut
diketahui bahwa minat merupakan rasa ketertarikan atau keinginan
terhadap sesuatu yang cenderung menetap. Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Slameto (2010: 45) minat adalah “Suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas-aktivitas tanpa
ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
Semakin kuat hubungan tersebut, maka semakin besar pula minat
yang dimiliki. Ditambahkan pula oleh Crow dan Crow dikutip dan
diterjemahkan Abdul Rachman Abror (1993: 112) menyatakan bahwa:
Minat berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan apapun, bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan.
Minat dapat menjadi penunjang atau pendorong dalam
tercapainya tujuan yang diinginkan seperti dikemukakan oleh Sumadi
Suryabrata (2006: 70) bahwa minat adalah “Keadaan dalam pribadi
yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
guna mencapai suatu tujuan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan hati seseorang
yang disertai perasaan senang dan perhatian terhadap suatu obyek
yang diminati tersebut.
Pengertian minat belajar menurut Slameto (2010: 180)
mengemukakan bahwa:
Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Disamping memanfaatkan minat yang telah ada sebaiknya para
pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa.
mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan
diberikandengan bahan pengajaran yang lalu dan menguraikan
kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.
Bila usaha-usaha tersebut tidak berhasil, pengajar dapat
memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Intensif
merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar
melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak
dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian intensif yang akan
membangkitkan motivasi siswa dan mungkin minat terhadap bahan
yang diajarkan akan muncul.
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat akan timbul apabila
mendapatkan rangsangan dari luar. Kecenderungan untuk merasa
tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan
yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Perasaan senang ini
timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat
terutama minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan
sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi
munculnya minat. Slameto (2010: 54) menggolongkan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa menjadi dua,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a) Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh. b) Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian, bakat,
motif, kematangan, kesiapan. c) Faktor kelelahan.
2. Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.
c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Nana Syaodih Sukamadinata (2003: 162) berpendapat bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bersumber pada dirinya atau
di luar dirinya atau lingkungannya.
1. Faktor-faktor dari dalam diri individu yang menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah. Jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. Sedangkan kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang-orang yang lainnya. Hal lain yang ada pada diri individu adalah ketenangan dan ketentraman psikis, motivasi belajar, keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya.
suasana lingkungan di sekitar rumah, keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota keluarga. Lingkungan sekolah meliputi, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, hubungan siswa dengan teman-temannya, dengan guru dan staf sekolah yang lain, suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, berbagai kegiatan kokurikuler. Lingkungan masyarakat, meliputi latar belakang pendidikan, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor minat belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor-faktor yaitu faktor-faktor
dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) yang meliputi perhatian,
perasaan senang, dan aktivitas kemudian faktor dari luar (eksternal)
yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.
3. Perhatian Orang Tua
a. Pengertian Perhatian Orang Tua
Orang tua merupakan seseorang yang sangat berperan dalam
perkembangan dan pendidikan anak dalam sebuah keluarga. Oleh
karena itu, perhatian orang tua sangat berpengaruh pada prestasi
belajarnya di sekolah. Thamrin dan Nurhalizah (1986: 50)
mendefinisikan bahwa, “Orang tua adalah setiap orang yang
bertanggung jawab dalam keluarga atau rumah tangga yang dalam
penghidupan sehari-hari seringkali disebut ibu bapak”. Orang tua yang
dimaksud pada umumnya adalah ayah dan ibu yang melaksanakan
tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas
Perhatian menurut Bimo Walgito (2004: 56) didefinisikan
sebagai “Pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek”. Menurut
Dakir (1993: 114) perhatian adalah “Keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi yang dikerahkan dalam pemusatan kepada barang atau
sesuatu yang ada di dalam maupun di luar diri seseorang”. Menurut
Sumadi Suryabrata (2006: 14) perhatian adalah “Pemusatan tenaga
psikis tertuju kepada suatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran
yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, perhatian orang tua adalah
pemusatan kesadaran dari seluruh aktivitas ayah dan ibu yang
ditujukan kepada anak secara serius, bertanggung jawab, sepenuh hati
dalam membimbing anak, dan adanya usaha kewaspadaan.
b. Bentuk Perhatian Orang Tua
Pemberian perhatian orang tua kepada anak dalam pendidikan
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut Widyo Hari Murdoko
(2002: 10) empat cara yang dapat dilakukan orang tua untuk
memberikan perhatiannya, yaitu :
1) Memberikan kebebasan
Memberi kebebasan dan kesempatan kepada anak untuk menentukan jadwal dan kapan ia harus belajar.
2) Memberi reward (penghargaan) dan punishment (hukuman)
Reward atau penghargaan diberikan kepada anak jika ia mematuhi jadwal yang telah ditentukannya sendiri. Namun sebaliknya, apabila anak tidak berhasil mewujudkan apa yang sudah ia jadwalkan, orang tua pun harus berani memberikan
Untuk memberikan contoh yang baik, ketika anak belajar sebisa mungkin orang tua menemani anak, sehingga anak merasa bahwa orang tuanya pun terlibat dalam kegiatan belajarnya.
4) Membantu kesulitan anak
Karena alasan lelah, tidak punya waktu atau sibuk dengan pekerjaannya, banyak orang tua yang tidak sempat menyediakan waktu untuk membantu anak apabila anak mengalami kesulitan belajar. Bahkan tak jarang terjadi, ketika anak bertanya orang tua tidak membantu dan justru memarahi anak. Tentu saja hal ini akan menurunkan semangat belajar anak karena ia menganggap orang yang paling dekat dengan dirinya tidak mau mengerti kesulitan yang ia hadapi. Akibatnya ketika anak mengalami kesulitan lagi, yang ia lakukan adalah berusaha menyembunyikan kesulitan itu. Ia tidak lagi percaya bahwa orang tuanya akan membantu kesulitannya.
Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat yang dikutip dari
http:/zanikhan.multiply.com/journal/item/1206/Minat_Belajar_Siswa
(2009) yang menyebutkan bahwa :
Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak, sangatlah diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak dapat berupa :
1) Pemberian bimbingan dan nasihat, 2) Pengawasan terhadap belajar anak, 3) Pemberian motivasi dan penghargaan, 4) Pemenuhan kebutuhan belajar anak.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, bentuk
perhatian orang tua kepada anak dalam hal belajar dilakukan dengan
lima cara, yaitu memberikan kebebasan, memberikan penghargaan
(reward) dan hukuman (punishment), memberi contoh atau teladan,
Perhatian orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar anak. Anak
yang cukup mendapatkan perhatian dari orang tua akan cenderung
memperoleh hasil belajar yang baik, berbeda dengan anak yang
kurang mendapat perhatian maupun kasih sangang kedua orang
tuanya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian yang relevan yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Harman Wusono (2010) dengan judul
“Hubungan antara Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Kearsipan
dengan Prestasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 2 Kutoarjo”, yang menunjukkan hasil positif
dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendi Hatta (2008) yang berjudul
“Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Lingkungan Fisik Tempat Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Yogyakarta”,
yang menunjukkan hasil positif dan signifikan antara perhatian orang tua
C. Kerangka Pikir
1. Hubungan antara Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa
Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan Kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
Minat didefinisikan sebagai gejala psikis yang menunjukkan
kekuatan, motif yang mendorong individu untuk memusatkan perhatian
dan berbuat sesuatu terhadap objek. Mengetahui minat seseorang
terhadap suatu objek maka akan diketahui besar kecilnya perhatian yang
ditujukan kepada objek tersebut. Adanya minat belajar pada diri peserta
didik, khususnya mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan akan
membuat peserta didik tersebut mempunyai rasa ketertarikan yang besar
terhadap mata pelajaran yang diminatinya, serta tidak mudah putus asa
dan senang hati mengerjakan tugas yang berkaitan dengan objek
khususnya materi yang diminatinya.
Minat merupakan langkah awal bagi seseorang untuk melakukan
pekerjaannya dengan baik. Apabila seorang peserta didik mempunyai
minat belajar yang tinggi, maka peserta didik tersebut akan senang hati
dan penuh rasa perhatian melakukan kegiatan belajar dan terus
menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan baru yang
dilaksanakan di SMK, sehingga secara teoritik akan diperoleh hasil yang
baik khususnya pada prestasi belajar mengelola sistem kearsipan.
untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan barupun
akan kurang, sehingga prestasi belajar yang diperoleh akan kurang baik.
2. Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan prestasi belajar siswa mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
Perhatian yang diberikan orang tua, dapat meningkatkan prestasi
belajar anak, khususnya pada prestasi belajar mata pelajaran Mengelola
Sistem Kearsipan. Anak yang mendapat perhatian dari orang tua akan
termotivasi untuk belajar lebih giat. Perasaan diperhatikan oleh orang tua
juga mampu membangkitkan minat anak untuk berprestasi. Perhatian
tersebut dapat berupa pemberian kebebasan, penghargaan, hukuman,
pemberian contoh atau teladan, maupun penyediaan fasilitas.
3. Hubungan antara Minat Belajar Siswa dan Perhatian Orang Tua dengan
prestasi belajar siswa mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada
siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE
Sawunggalih Kutoarjo.
Prestasi belajar dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun
eksternal. Jika kedua faktor tersebut dimaksimalkan fungsinya maka akan
membawa pengaruh yang baik pada prestasi belajar. Minat merupakan
salah satu faktor internal yang turut mempengaruhi seorang peserta didik
dalam pencapaian prestasi belajarnya. Hal ini dikarenakan minat
berkenaan dengan kondisi psikologis peserta didik itu sendiri. Adanya
kuat dalam diri peserta didik untuk belajar lebih giat. Apabila dalam diri
seorang peserta didik terdapat keinginan kuat untuk belajar dan
mempunyai tingkat aspirasi yang tinggi, maka peserta didik akan
berusaha belajar dengan giat dan tekun, sehingga menghasilkan prestasi
yang baik.
Demikian pula sebaliknya, peserta didik yang memiliki keinginan
belajar rendah biasanya menghiraukan nilai yang diperoleh, namun hanya
berpegang pada prinsip yang penting sekolah, dan pada akhirnya
mengakibatkan prestasi belajar yang diperoleh menjadi kurang. Selain
itu, ada pula faktor eksternal yang turut berperan dalam menentukan
tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik.
Penelitian ini, faktor ekternal yang diangkat berupa perhatian orang
tua. Perhatian orang tua sangat mendukung keberhasilan belajar anak.
Bentuk-bentuk perhatian yang diberikan orang tua kepada anak dapat
berupa materi ataupun dalam bentuk dukungan. Jadi yang menjadi
catatan penting, perhatian orang tua dapat menjadi motivasi bagi anak
untuk lebih giat dan berprestasi dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, bila pengaruh
perhatian orang tua dilaksanakan di rumah secara efektif dan adanya
minat belajar siswa yang tinggi, maka akan diperoleh hasil dan prestasi
belajar yang tinggi pula. Begitu pula sebaliknya, apabila pengaruh
perhatian orang tua tidak dilaksanakan secara efektif dan minat belajar
Minat Belajar Siswa 1. Adanya perasaan senang dan
ketertarikan.
2. Adanya ketertarikan yang
lebih besar.
3. Adanya kemauan dan hasrat.
Prestasi Belajar Tinggi
Perhatian Orang Tua 1. Pemberian kebebasan.
2. Pemberian penghargaan dan
hukuman.
3. Pemberian contoh dan
teladan.
4. Membantu kesulitan.
5. Pemenuhan kebutuhan
[image:46.595.119.504.132.647.2]belajar
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka
hipotesis penelitian yang diajukan peneliti yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa
dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan kelas
XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih
Kutoarjo.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan kelas
XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih
Kutoarjo.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa
dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar
mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan kelas XI Program Keahlian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional, karena penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Penelitian ini
juga merupakan penelitian ex-post facto karena data yang diperoleh adalah
data hasil dari peristiwa yang sudah berlangsung. Pendekatan yang digunakan
dalam analisis data penelitian adalah pendekatan data kuantitatif, yaitu suatu
pendekatan yang bertitik tolak dari anggapan bahwa semua gejala yang
diamati dapat diukur dan diubah dalam bentuk angka hingga memungkinkan
digunakan dalam teknik analisis statistik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang
beralamat di Semawungdaleman Kutoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan
pada tanggal 1 Juli sampai 31 Agustus 2014.
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas
a. Minat Belajar Siswa (dilambangkan dengan X1)
b. Perhatian Orang Tua (dilambangkan dengan X2)
2. Variabel terikat
Prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan
(dilambangkan dengan Y).
Hubungan antara variabel-variabel tersebut jika digambarkan dalam
model korelasi antar variabel adalah sebagai berikut :
r
x1yRy(1,2)
[image:49.595.157.474.252.456.2]r
x2yGambar 2. Model Korelasi Antar Variabel
Keterangan :
X1 : Minat Belajar Siswa
X2 : Perhatian Orang Tua
Y : Prestasi Belajar Mengelola Sistem Kearsipan
: Garis Korelasi Ganda
: Garis Korelasi Tunggal
r
x1y : Korelasi X1 terhadap Yrx2y : Korelasi X2 terhadap Y
Ry(1,2) : Korelasi X1 dan X2 terhadap Y
Y
X
1D. Definisi Operasional Variabel
Agar variabel dalam penelitian ini dapat dimengerti dengan jelas serta
untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan pengertian variabel
minat belajar siswa, variabel perhatian orang tua dan variabel prestasi belajar
peserta didik, maka perlu diberikan pembatasan pengertian variabel dalam
penelitian ini, yaitu :
1. Minat Belajar Siswa (X1)
Minat belajar siswa adalah suatu keadaan ketertarikan dalam
melakukan kegiatan yang dapat membangkitkan gairah seseorang untuk
memenuhi kesediaanya dalam belajar yang ditunjukkan dengan indikator
berikut ini:
a. Adanya perasaan senang dan ketertarikan peserta didik terhadap mata
pelajaran mengelola sistem kearsipan,
b. Adanya perhatian peserta didik yang lebih besar dalam pembelajaran
mengelola sistem kearsipan,
c. Adanya kemauan dan hasrat peserta didik untuk menguasai materi
dan meningkatkan prestasi mata pelajaran mengelola sistem
kearsipan.
2. Perhatian Orang Tua (X2)
Perhatian orang tua dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
pemusatan seluruh perhatian ayah dan ibu (wali) yang ditujukan kepada
membimbing anak dalam kegiatan belajar. Hal tersebut diwujudkan
dalam hal sebagai berikut:
a. Pemberian kebebasan,
b. Pemberian penghargaan dan hukuman,
c. Pemberian contoh dan teladan,
d. Membantu kesulitan yang dihadapi,
e. Pemenuhan kebutuhan belajar.
3. Prestasi Belajar Mengelola Sistem Kearsipan (Y)
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah capaian
belajar selama mengikuti pelajaran pada periode tertentu, yang hasilnya
dinyatakan dengan penilaian yang diwujudkan dalam bentuk angka. Nilai
peserta didik diperoleh dari nilai asli ujian akhir semester gasal mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Nilai ini digunakan sebagai
indikator prestasi belajar.
E. Populasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian
ini adalah peserta didik kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang terdiri dari 2 rombongan
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi
belajar peserta didik. Teknik dokumentasi juga digunakan untuk mencari
data jumlah peserta didik. Dokumentasi yang dimaksud yaitu data nilai
asli ujian akhir semester gasal peserta didik kelas XI AP1 & AP2 mata
pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan keahlian Administrasi
Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo (variabel terikat).
b. Koesioner atau Angket
Teknik ini digunakan untuk mengungkap data dari variabel bebas,
yaitu minat belajar siswa dan perhatian orang tua. Dalam hal ini, peneliti
memberikan angket kepada peserta didik kelas XI AP1 & AP2 yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan minat belajar
mengelola sistem kearsipan dan perhatian orang tua dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar anaknya.
G. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
butir-butir pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Alternatif jawaban disusun
dengan menggunakan skala bertingkat. Jawaban untuk angket dari pernyataan
Sangat Setuju (SS) skor 4, Setuju (S) skor 3, Tidak Setuju (TS) skor 2, Sangat
Tidak Setuju (STS) skor 1. Sedangkan jawaban untuk angket dari pernyataan
yang bersifat negatif, yaitu jawaban yang tidak mendukung gagasan,
pemberian skornya berturut -turut adalah : Sangat Setuju (SS) skor 1, Setuju
(S) skor 2, Tidak Setuju (ST) skor 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) skor 4.
Berikut tabel 1 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen yang menjelaskan
tentang variabel penelitian yang terdiri dari variabel minat dan variabel
perhatian orang tua. Variabel minat meliputi beberapa indikator yaitu adanya
perasaan senang dan ketertarikan, adanya perhatian yang lebih besar, serta
adanya kemauan dan hasrat. sedangkan indikator untuk variabel perhatian
orang tua meliputi pemberian kebebasan, pemberian penghargaan dan
hukuman, pemberian contoh atau teladan, membantu kesulitan serta
Tabel 1 . Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel
Penelitian
Indikator No. Butir Jumlah
Minat
Adanya perasaan senang
dan ketertarikan 1, 2, 3, 4, 5.
5
Adanya perhatian yang
lebih besar 6, 7, 8, 9, 10.
5
Adanya kemauan dan hasrat 11, 12, 13, 14, 15.
5
Perhatian
Orang Tua
Pemberian kebebasan 1, 2, 3, 4, 5 5
Pemberian penghargaan dan
hukuman 6, 7, 8, 9, 10
5
Pemberian contoh atau
teladan
11, 12, 13, 14,
15
5
Membantu kesulitan 16, 17, 18, 19 4
Pemenuhan kebutuhan
belajar 20, 21, 22, 23.
4
H. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Kutoarjo.
Subyek uji coba yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 30 orang
peserta didik. Dipilihnya SMK Negeri 2 Kutoarjo sebagai tempat pengujian
instrumen karena peserta didik SMK Negeri 2 Kutoarjo mempunyai
karakteristik yang sesuai dengan subyek penelitian, antara lain latar belakang
sosial, strata ekonomi.
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang hendak diukur. Penelitian ini, validitas dari setiap butir pernyataan
yang ada dalam instrumen penelitian dihitung dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dari Pearson, (Suharsimi Arikunto, 2006:
170):
r
xy =–
√{ ( )} { }
,
Keterangan :
r
xy = koefisien korelasi Product Moment∑ Y = jumlah skor variabel Y
∑ X = jumlah skor variabel X
n = jumlah sampel
∑ X² = jumlah skor kuadrat variabel X
∑XY = jumlah perkalian antara skor variabel X dengan skor variabel Y
Setelah koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
diketahui selanjutnya untuk mengetahui keabsahan butir yang
sesungguhnya digunakan korelasi bagian total (part whole correlation).
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 170) rumus korelasi bagian
total adalah sebagai berikut :
r
pq =√{ } { }
Keterangan :
rpq : Koefisien korelasi bagian total
rxy : Koefisien korelasi Product Moment
∑ Y : jumlah skor variabel Y
∑ X jumlah skor variabel X
n : jumah sampel
∑ Y² : julah skor kuadrat variabel Y
∑ X² : jumlh skor kuadrat variabel X
∑ XY : jumlah perkalian antara skor variabel X dengan skor variabel Y
Setelah koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
diketahui selanjutnya untuk mengetahui keabsahan butir yang
Menurut Sutrisno Hadi (2004: 26) rumus korelasi bagian total
adalah sebagai berikut :
r
pq =
√{ }
Keterangan :
rpq : Koefisien korelasi bagian total
rxy : Koefisien korelasi product moment
Sby : Simpangan baku skor faktor
SBx : Simpangan baku skor butir
Kemudian hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel pada taraf
signifikansi 5% dengan db : N-2. Jika r hitung lebih besar atau sama
dengan r tabel maka dapat dikatakan valid. Sebaliknya bila r hitung lebih
kecil dari r tabel maka dapat dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Sebuah instrumen dapat dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas
yang tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap atau ajeg. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan skala likert sehingga untuk mengetahui
tingkat reliabilitas instrumen digunakan rumus koefisien alpha.
r
11 = [][ ]
Keterangan :
r
11 : Reliabilitas instrumen∑�²b : Jumlah varian butir
�²t : Jumlah varian total
Selanjutnya setelah hasil perhitungan diketahui kemudian
diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi.
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat Rendah
Pelaksanaan analisis reliabilitas instrumen menggunakan SPSS
Versi 16.0 program keterandalan teknik Cronbach’s Alpha.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
Mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat diperlukan analisis data
yang benar. Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan yaitu uji linearitas dan uji multikolinearitas.
a. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai sifat hubungan
linear atau tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk uji linearitas
Freg =
Keterangan :
Freg : Harga bilangan – F untuk garis regresi
RKreg : Rerata kuadrat garis regresi
RKres : Rerata kuadrat residu
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika F hitung lebih kecil
atau sama dengan F tabel maka dianggap hubu