• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO."

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : RIVIN MULYATI NIM. 12402245004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

iv

Nama : RIVIN MULYATI

NIM : 12402245004

Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran

Fakultas : Ekonomi

Judul : Hubungan antara Minat Belajar Siswa dan Perhatian Orang

Tua dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola

Sistem Kearsipan Kelas XI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali pada bagian-bagian tertentu yang penulis gunakan

sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya

ilmiah yang lazim.

Yogyakarta, 14 Maret 2014

Yang Menyatakan

Rivin Mulyati

(5)

v

Sesungguhnya disamping kesukaran ada kemudahan. Apabila

engkau telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, maka bersusah

payahlah mengerjakan yang lain dan kepada Tuhanmu

berharaplah

. (QS. Al Insyiroh : 6-8)

“Ketika kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu, lalu

diperkenankannya permintaanmu : Sesungguhnya Aku menolong

kamu dengan seribu malaikat yang beriring-

irigan”. (QS.

Al-Anfal : 9)

“Ti

dak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki

waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan

(6)

vi

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, karya kecil ini

kupersembahkan untuk :

“Orang tuaku, yang dalam setiap hembusan nafasnya

adalah doa

untukku. Sepanjang hayatmu, aku ingin membahagiakanmu”.

(7)

vii Oleh: Rivin Mulyati NIM. 12402245004

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar, (2) hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar, (3) hubungan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto, subjek penelitian adalah siswa kelas XI AP 1 dan XI AP 2 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang berjumlah 86 siswa. Pengumpulan data minat belajar siswa dan perhatian orang tua dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa angket, sedangkan data prestasi belajar diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi berupa nilai ujian akhir semester gasal mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Uji coba intrumen dilaksanakan pada 30 peserta didik di kelas XI AP 1 SMK Negeri 2 Kutoarjo. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan teknik Korelasi Product Moment dan korelasi ganda yang dilanjutkan dengan analisis regresi ganda. Tingkat signifikansi hasil analisis ditentukan sebesar 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar dengan harga rx1y sebesar 0,304, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar dengan harga rx2y sebesar 0,317, (3) hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama memberikan kontribusi koefisien determinasi (R2) sebesar 0,107, koefisien korelasi (R) sebesar 0,840, dan F hitung sebesar 5,297 terhadap prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

(8)

viii

berjudul “Hubungan antara Minat Belajar Siswa dan Perhatian Orang Tua dengan

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan Kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo” dapat

terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian

persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini berjalan dengan lancar berkat bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd. MA., Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi

ini.

2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk keperluan

penyusunan skripsi.

3. Bapak Drs. Joko Kumoro, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi

Perkantoran Fakultas Ekonomi yang telah memberikan banyak ilmu guna

perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Purwanto, M.M., M.Pd., Dosen pembimbing yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

(9)

ix

Kutoarjo yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Ibu Tanti Nurngaeni, S.Pd., Guru mata pelajaran yang telah membantu

kelancaran pengambilan data penelitian di sekolah.

8. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang

telah memberikan ilmunya selama kuliah.

9. Ibu, bapak dan kakak-kakakku tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan

semangat, dukungan moral, material dan doa.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dan tidak bisa

penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu saran dan kritik selalu diharapkan demi perbaikan lebih lanjut.

Yogyakarta, 10 Maret 2014 Penulis

(10)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Deskripsi Teori ... 10

1. Belajar dan Prestasi Belajar ... 10

2. Minat Belajar Siswa ... 21

3. Perhatian Orang Tua ... 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Pikir ... 29

D. Pengajuan Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Desain Penelitian ... 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

(11)

xi

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Gambaran Umum SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo . 49 2. Deskripsi Data Penelitian ... 55

a. Prestasi Belajar Siswa ... 55

b. Minat Belajar Siswa ... 59

c. Perhatian Orang Tua ... 62

3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 65

a. Uji Linearitas ... 65

4. Pengujian Hipotesis ... 66

a. Uji Hipotesis 1 ... 66

b. Uji Hipotesis 2 ... 67

c. Uji Hipotesis 3 ... 68

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(12)

xii

Tabel halaman

1. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen ... 40

2. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 56

3. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 58

4. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Siswa ... 59

5. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Minat Belajar Siswa... 61

6. Distribusi Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua ... 62

7. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua .. 64

8. Ringkasan Hasil Uji Linearitas ... 65

9. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Product Moment ... 66

[image:12.595.113.498.202.408.2]
(13)

xiii

1. Skema Kerngka Pikir ... 32

2. Model Korelasi Antar Variabel ... 35

3. Histrogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 57

4. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Siswa ... 60

(14)

xiv

Lampiran halaman

1. Instrumen Penelitian ... 81

2. Analisis Instrumen ... 86

3. Data Penelitian ... 96

4. Distribusi Frekuensi ... 106

5. Uji Prasyarat Analisis ... 111

6. Hasil Analisis ... 115

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi, persaingan di segala aspek kehidupan semakin

ketat dan tajam. Tidak terkecuali dunia pendidikan yang senantiasa menjadi

sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu

upaya peningkatan sumber daya manusia adalah dengan peningkatan mutu

pendidikan seiring dengan cita-cita yang tercantum dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yaitu mencerdaskan kehidupan

bangsa, maka dalam hal ini pendidikan sangat berperan dalam pencapaian

tujuan pendidikan di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas

sumber daya manusia Indonesia. Melalui dunia pendidikan, diharapkan dapat

tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, peka terhadap perkembangan

teknologi dan mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul dari kemajuan

teknologi tersebut.

Tujuan pendidikan nasional menunjukkan bahwa pendidikan

mempunyai tugas dan tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi

mendatang. Pendidikan harus mampu menghasilkan peserta didik berkualitas

sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan dan masyarakat. Oleh karena itu,

masalah peningkatan kualitas lulusan dunia pendidikan perlu mendapat

perhatian.

(16)

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan manusia yang

dinamis dan syarat perkembangan. Perkembangan dunia pendidikan,

seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan

pendidikan dalam arti perbaikan pada semua lini perlu terus menerus

dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini

mengandung makna, bahwa pendidikan untuk mengantisipasi kebutuhan dan

tantangan masa depan perlu dioptimalkan dan diselaraskan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan kebutuhan

dunia usaha/dunia industri.

Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang

menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan dan keterampilan

peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan yang dipilih, disesuaikan

dengan minat dan standar yang ditetapkan oleh dunia usaha/dunia industri.

Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu

alternatif untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang

berorientasi pada kesiapan peserta didik untuk terjun ke dunia usaha.

Tujuan SMK dalam Sistem Pendidikan Nasional menekankan

pemberian bekal kemampuan dan pengembangan diri serta lebih berorientasi

kepada kebutuhan pemakai lulusan. Peserta didik lulusan SMK diharapkan

mampu memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap

profesional, mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu

mengembangkan diri, dapat menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk

(17)

Materi pelajaran disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi yang

dinilai penting bagi peserta didik dalam memenuhi kebutuhan dunia

usaha/dunia industri. Peserta didik dituntut untuk menguasai berbagai

kompetensi yang disajikan dan mampu mengaplikasikan di dunia kerja.

Keberhasilan pendidikan dinilai dari prestasi belajar peserta didik. Prestasi

belajar merupakan hasil yang diperoleh melalui usaha belajar. Prestasi belajar

perlu di ukur, untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan sekolah.

Prestasi belajar adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu

kompetensi, baik berupa sikap, pengetahuan maupun ketrampilan yang

dituangkan dalam rapor dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh, nilai ujian akhir

semester gasal kelas XI AP I dan XI AP 2, sebanyak 56 dari 86 peserta didik

(65,11%) belum memenuhi nilai KKM. Nilai ujian akhir menunjukkan bahwa

prestasi belajar sebagian besar peserta didik belum optimal atau masih

rendah. Selain prestasi belajar yang belum optimal, minat belajar siswa juga

masih rendah. Minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran juga

masih rendah, serta sebagian peserta didik terkesan kurang antusias dalam

mengikuti pelajaran. Sebagian peserta didik banyak yang tidak mengerjakan

tugas yang diberikan guru dalam upaya mencapai target nilai tinggi. Beberapa

indikasi tersebut, menunjukkan bahwa minat belajar siswa rendah, yang

berujung pada rendahnya prestasi belajar yang dicapai.

Pihak keluarga diduga juga turut memberikan pengaruh besar terhadap

(18)

mempunyai peran dominan dalam pendidikan anak. Keluarga merupakan

lingkungan sosial terkecil yang dikenal pertama kali oleh seorang anak.

Keluarga mempunyai peran penting bagi perkembangan dan pertumbuhan

anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang dimaksud juga menyangkut

dengan keberhasilan pendidikan dan prestasi anak. Konsep diri anak

dipengaruhi oleh model orang tuanya. Buruknya hubungan orang tua dengan

anak akan mempengaruhi semangat dan disiplin anak di sekolah. Fasilitas

belajar di rumah masih kurang dan orang tua kurang memperhatikan jam

belajar. Demikian pula sebaliknya, bahwa adanya perhatian, penerimaan dan

kehangatan yang diterima oleh anak dari orang tuanya terlihat dari adanya

penyesuaian diri dan nilai prestasi akademik yang baik dari anak sekolah.

Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap semangat peserta didik

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Siswa yang mendapat

pembinaan dan perhatian baik dari orang tuanya akan mampu meningkatkan

motivasi belajar yang tinggi sehingga mampu mendapat prestasi belajar yang

lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kurang mendapatkan perhatian

dari orang tua. Orang tua yang bijaksana hendaknya berusaha

membangkitkan kemauan belajar anak dengan tujuan agar anak tetap

mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar, baik di sekolah maupun di

rumah. Selain itu, orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah dalam

berupaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya, dengan cara orang

tua harus lebih proaktif memantau perkembangan belajar anak. Begitu juga

(19)

masukan dari orang tua siswa sehingga akan terwujud perubahan yang

diinginkan, yaitu terbentuknya generasi yang cerdas intelektual, spiritual, dan

emosional dengan memaksimalkan kerjasama antara orang tua dengan pihak

sekolah. Oleh karena itu, perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap

peningkatan prestasi balajar anak disekolah.

Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah, dapat diuraikan bahwa

kondisi fasilitas di sekolah kurang memadai sehingga membuat prestasi

belajar menjadi rendah, serta peserta didik kurang bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran. Kurang lengkapnya fasilitas sekolah dapat

dilihat dari sarana dan prasarana laboratorium komputer yang jumlahnya

kurang mencukupi untuk semua siswa, sehingga siswa kurang maksimal

dalam pelaksanaan praktik di sekolah. Buku-buku perpustakaan untuk

penunjang pembelajaran kurang lengkap sehingga masih banyak siswa yang

kesulitan dalam menyelesaikan tugas dari guru terkait dengan materi yang

disampaikan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu, masih banyak

kelas-kelas yang belum dilengkapi dengan LCD dan proyektor, serta cara mengajar

guru yang kurang bervariasi sehingga sebagian siswa kurang bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dan dibahas guna memenuhi tugas akhir menjadi

(20)

Sistem Kearsipan Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Rendahnya minat belajar peserta didik untuk meningkatkan prestasi

belajar Mengelola Sistem Kearsipan.

2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.

3. Prestasi belajar yang dicapai sebagian besar peserta didik belum optimal

atau masih rendah.

4. Buruknya hubungan orang tua dengan anak.

5. Kurangnya fasilitas belajar di rumah.

6. Kurangnya fasilitas sekolah untuk mendukung proses pembelajaran

Mengelola Sistem Kearsipan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut,

maka masalah dalam penelitian ini yang akan dikaji yaitu :

1. Rendahnya minat belajar peserta didik untuk meningkatkan prestasi

belajar Mengelola Sistem Kearsipan.

2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.

3. Prestasi belajar yang dicapai sebagian besar peserta didik belum optimal

(21)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah yang dibahas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo?

2. Adakah hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo?

3. Adakah hubungan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua

secara bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola

Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan diidentifikasi, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program

(22)

2. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

3. Hubungan antara minat belajar siswa dan perhatian orang tua secara

bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem

Kearsipan pada siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, antara

lain :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam

khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan untuk penelitian

lanjutan mengenai hubungan minat belajar siswa dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman

peneliti mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

peserta didik dan juga sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana

(23)

b. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam

mengarahkan dan mendidik anak.

c. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

peserta didik tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar yang dicapai.

d. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang bermanfaat bagi pengelola pendidikan, sehingga dapat

digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

e. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

Hasil penelitian ini sebagai sumbangan koleksi berupa bahan

pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa Pendidikan Adminitrasi

Perkantoran pada khususnya dan mahasiswa Universitas Negeri

(24)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Beberapa hal yang dikemukakan dalam kajian teori ini yaitu prestasi

belajar, minat belajar siswa dan perhatian orang tua.

1. Belajar dan Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar

Dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan guru wajib

mengetahui sejauh mana keberhasilan siswanya dalam mengikuti

pelajaran yang diberikan. Mengukur prestasi belajar, guru harus

memberikan penilaian kepada siswa dalam bentuk angka dan ditulis

sebagai laporan pendidikan yang biasanya tercantum dalam raport.

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,

prestasi dan belajar. Memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi

belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.

1) Pengertian Belajar

Upaya peserta didik untuk mencapai prestasi belajar yang

tinggi yaitu dengan cara belajar. Memahami pengertian tentang

belajar, berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar

diantaranya menurut Slameto (2010: 2) bahwa:

Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

(25)

Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2005: 136) bahwa

“Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”. Menurut

James Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2000: 98)

“Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan dan pengalaman”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar

dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan

secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan

tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman

individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2) Pengertian Prestasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 787)

pengertian “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang

telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Sedangkan

menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20) dalam bukunya

Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa “Prestasi adalah

apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”.

Nasrun harahap (2005: 27) berpendapat bahwa “Prestasi adalah

(26)

siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang

disajikan kepada siswa”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau

kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan

hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

Setelah mengetahui makna dari kata prestasi dan belajar maka

akan diketahui makna prestasi belajar. Menurut Nana Syaodih (2003:

102) “Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan realisasi atau

pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki seseorang”. Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa

prestasi belajar merupakan realisasi dari kecakapan maupun

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.

Prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar yang telah dicapai

siswa setelah mengikuti suatu program, selain itu prestasi yang

diperoleh didasarkan pada kriteria tertentu sebagimana yang

diungkapkan oleh Nana Sudjana (200: 111) “Prestasi belajar

merupakan hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria

tertentu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) “Prestasi belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar”. Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa prestasi belajar

(27)

Selain itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895)

“prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan guru”. Berdasarkan pengertian

tersebut berarti prestasi belajar berupa penguasaan pengetahuan dan

keterampilan dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka yang diberikan guru.

Prestasi belajar siswa mencakup bidang kognitif (penguasaan

pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan).

Prestasi belajar dapat diketahui dengan jalan pengukuran atau

penilaian. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman dan penguasaan pengetahuan siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran. Penilaian bisa dilakukan melalui tes.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dapat

diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa

pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara

subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses

belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan yang di capai

setelah proses belajar mengajar selesai pada tahap tertentu. Prestasi

belajar mempunyai beberapa fungsi. Menurut Zainal Arifin (1991: 3)

(28)

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologis biasanya menyebutkan hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk anak didik dalam suatu program.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Djaali H. (2008: 50)

fungsi prestasi belajar meliputi :

1. Prestasi belajar sebagai pengukur pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

3. Prestasi belajar dijadikan sebagai bahan informasi pembaharuan proses pembelajaran.

4. Prestasi belajar dijadikan sebagai bahan informasi pembaharuan proses pembelajaran.

5. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

Prestasi belajar sangat penting untuk diukur. Bagi guru, prestasi

belajar merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Bagi peserta didik,

berkepentingan mengetahui prestasi belajar untuk mengukur

kemampuan penguasaan materi yang diajarkan guru. Bagi orang tua,

berkepentingan mengetahui prestasi belajar untuk mengukur

(29)

mempertahankan atau justru meningkatkan prestasi belajar yang

dicapai, dan bagi pemerintah, fungsi prestasi belajar sangat penting,

karena menjadi pertimbangan dalam pembuatan atau memperbaharui

kebijakan-kebijakan baru tentang pendidikan, agar dimasa mendatang

lebih baik.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi

prestasi belajar sangat penting, khususnya untuk seorang guru, karena

berkaitan dengan keberhasilan proses belajar mengajar yang telah

dilaksanakan. Seorang guru harus benar-benar melakukan pengukuran

secara tepat, karena sangat fatal akibatnya bila guru tidak melakukan

pengukuran yang benar.

c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan

banyak kondisi. Keberhasilan peserta didik juga dipengaruhi oleh

banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan

menjadi 2 yaitu faktor internal (berasal dari dalam diri) dan faktor

eksternal (berasal dari luar diri). Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar menurut Sukardi (2008: 45) adalah :

1. Faktor Internal a) Minat

Minat merupakan faktor yang sangat penting, karena mempunyai pengaruh yang kuat terhadap prestasi belajar yang dicapai peserta didik.

b) Kecerdasan/Inteligensi c) Bakat

d) Motivasi 2. Faktor Eksternal

(30)

Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang termasuk dalam keadaan keluarga. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

b) Keadaan Sekolah.

Sardiman AM. (2004: 40) menegaskan, bahwa “Seseorang akan

berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya ada keinginan dan dorongan

untuk belajar, keinginan dan dorongan inilah yang disebut dengan

minat”. Mengenai pentingnya minat belajar terhadap pencapaian

prestasi belajar, Oemar Hamalik (2003: 33) menyatakan bahwa

“Belajar dengan minat akan mendorong peserta didik untuk belajar

lebih baik dari pada belajar tanpa minat”. Dalyono M. (2001: 55)

mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

yaitu sebagai berikut :

1. Faktor dari dalam diri peserta didik, meliputi : a) Minat dan motivasi

Minat belajar tinggi yang dimiliki oleh seseorang pada umumnya cenderung menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang mempunyai minat kurang.

b) Kesehatan

c) Inteligensi dan bakat d) Cara belajar

2. Faktor dari luar diri peserta didik, seperti : a) Keluarga

Pencapaian hasil belajar seorang anak sangat dipengaruhi besar oleh faktor perhatian orang tua. Hal tersebut menjadi pendorong pencapaian hasil belajar yang baik.

b) Sekolah c) Masyarakat

(31)

Mappiare A. (1983: 27) menegaskan, bahwa “Perhatian orang

tua turut memberi pengaruh besar bagi pertumbuhan dan

perkembangan termasuk pencapaian prestasi belajar anak”. Nana

Syaodih (2003: 48) juga mengemukakan faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, meliputi :

1. Faktor-faktor dari dalam individu :

a. Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu.

b. Aspek psikis atau rihaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitif dari individu.

c. Minat dan motivasi untuk belajar. Faktor tersebut sangat penting, kerena mendukung pencapaian prestasi belajar yang memuaskan.

d. Kondisi sosial. Menyangkut hubungan individu dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya, maupun orang-orang yang lainnya.

e. Keterampilan yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, seperti keterampilan berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain.

2. Faktor-faktor di luar individu : a. Keluarga

1) Faktor fisik, mencakup keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana yang ada, suasana dalam rumah, juga suasana lingkungan di sekitar rumah.

2) Kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga menyangkut keutuhan keluarga, perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, iklim psikologis, iklim belajar, dan hubungan antar anggota keluarga.

b. Lingkungan sekolah

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum

(32)

1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu atau disebut juga

faktor internal, meliputi minat, inteligensi, kondisi fisik, kondisi

psikis, cara belajar, sikap, bakat, dan motivasi.

2. Faktor yang berasal dari luar individu atau disebut juga faktor

eksternal meliputi :

a) Faktor keluarga, yang termasuk antara lain, pendidikan orang

tua, besar kecil penghasilan orang tua, perhatian orang tua,

bimbingan orang tua, kerukunan kedua orang tua, keadaan

dan situasi dalam rumah serta ada ketersediaan media belajar.

b) Faktor lingkungan, seperti keadaan lingkungan, bangunan

rumah, suasana sekitar, dan keadaan lalu lintas.

c) Faktor sekolah, meliputi kualitas guru, metode mengajar guru,

kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan

fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, dan

jumlah peserta didik setiap kelas.

d) Faktor masyarakat, yaitu kegiatan peserta didik dalam

masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat.

e) Faktor situasional, yakni antara lain : keadaan iklim, keadaan

(33)

d. Unsur-unsur prestasi Belajar

Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat penguasaan peserta

didik terhadap suatu mata pelajaran, baik berupa sikap, pengetahuan

maupun keterampilan dan dinyatakan dengan simbol atau angka yang

bersifat sementara. Prestasi belajar menurut Gagne yang dikutip dan

diterjemahkan oleh Slameto (2010: 65) memiliki unsur-unsur, yang

meliputi: “ 1) keterampilan intelektual, 2) strategi kognitif, 3)

informasi verbal, 4) keterampilan motorik, 5) sikap “.

Sedangkan menurut Howard Kingsley dikutip dan

diterjemahkan oleh Nana Sudjana (2005: 87) “Unsur-unsur prestasi

belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu meliputi keterampilan

dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita”.

Menurut Hutabarat (1995: 11) “Unsur prestasi belajar menjadi empat

macam, yaitu pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan,

serta sikap”. Menurut John M. Keller dikutip dan diterjemahkan oleh

Mulyono Abdurrahman (2003: 95) “Unsur-unsur prestasi belajar

menjadi dua macam, yaitu meliputi pengetahuan dan keterampilan”.

Menurut Benjamin S. Bloom, dikutip dan diterjemahkan oleh

Mulyono Abdurrahman (2003: 95) “Unsur-unsur prestasi belajar

dibedakan menjadi tiga macam yaitu meliputi kognitif, afektif, dan

psikomotorik”.

Beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

(34)

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut ditunjukkan

melalui hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru kemudian

dimasukkan dalam nilai rapor.

e. Mengukur Prestasi Belajar Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan

Tingkat pencapaian prestasi belajar dapat diketahui dengan

melakukan pengukuran prestasi belajar. Hal tersebut ditegaskan oleh

Muhibbin Syah (2005: 142) bahwa :

Evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasil belajar itu pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Namun perlu dikemukakan bahwa kebanyakan pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif, lantaran simbol angka/skor untuk menentukan kualitas keseluruhan kinerja akademik siswa dianggap sangat nisbi.

Setelah berakhirnya proses belajar mengajar, guru mengadakan

evaluasi, yang dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar yang

dicapai peserta didik. Menurut Sri Rumini (1995: 121) evaluasi ini

diwujudkan dalam tes hasil belajar yang bertujuan untuk :

1) Meramalkan keberhasilan siswa dalam suatu mata pelajaran,

2) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, 3) Berfungsi sebagai tes formatif untuk mengukur kemajuan

siswa,

4) Berfungsi sebagai tes sumatif untuk mengukur hasil akhir belajar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar bertujuan untuk

mengukur prestasi belajar khususnya mata pelajaran Mengelola

(35)

jenis tes yang digunakan pada umumnya merupakan tes prestasi

belajar yang dapat dilihat indikatornya, seperti tes formatif (ulangan

harian), tes sumatif (nilai akhir) pada buku laporan pendidikan.

2. Minat Belajar Siswa

a. Pengertian Minat Belajar Siswa

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan

suatu pilihan pada seseorang khususnya peserta didik. Minat juga

menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kemajuan dan

keberhasilan peserta didik. Peserta didik yang mengerjakan suatu

pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan

memperoleh hasil lebih baik daripada peserta didik yang tidak

berminat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 744) minat

diartikan sebagai “Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.

Hal ini ditegaskan oleh Winkel (1993: 30) bahwa minat adalah

“Kecenderungan hati yang agak menetap, sehingga subyek merasa

tertarik terhadap bidang atau hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung di bidang itu”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut

diketahui bahwa minat merupakan rasa ketertarikan atau keinginan

terhadap sesuatu yang cenderung menetap. Pendapat yang sama juga

dikemukakan oleh Slameto (2010: 45) minat adalah “Suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas-aktivitas tanpa

ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

(36)

Semakin kuat hubungan tersebut, maka semakin besar pula minat

yang dimiliki. Ditambahkan pula oleh Crow dan Crow dikutip dan

diterjemahkan Abdul Rachman Abror (1993: 112) menyatakan bahwa:

Minat berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan apapun, bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan.

Minat dapat menjadi penunjang atau pendorong dalam

tercapainya tujuan yang diinginkan seperti dikemukakan oleh Sumadi

Suryabrata (2006: 70) bahwa minat adalah “Keadaan dalam pribadi

yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

guna mencapai suatu tujuan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan hati seseorang

yang disertai perasaan senang dan perhatian terhadap suatu obyek

yang diminati tersebut.

Pengertian minat belajar menurut Slameto (2010: 180)

mengemukakan bahwa:

Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Disamping memanfaatkan minat yang telah ada sebaiknya para

pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa.

(37)

mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan

diberikandengan bahan pengajaran yang lalu dan menguraikan

kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.

Bila usaha-usaha tersebut tidak berhasil, pengajar dapat

memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Intensif

merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar

melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak

dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian intensif yang akan

membangkitkan motivasi siswa dan mungkin minat terhadap bahan

yang diajarkan akan muncul.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat akan timbul apabila

mendapatkan rangsangan dari luar. Kecenderungan untuk merasa

tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan

yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Perasaan senang ini

timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat

terutama minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan

sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi

munculnya minat. Slameto (2010: 54) menggolongkan beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa menjadi dua,

yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

(38)

a) Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh. b) Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian, bakat,

motif, kematangan, kesiapan. c) Faktor kelelahan.

2. Faktor Eksternal

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Nana Syaodih Sukamadinata (2003: 162) berpendapat bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bersumber pada dirinya atau

di luar dirinya atau lingkungannya.

1. Faktor-faktor dari dalam diri individu yang menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah. Jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. Sedangkan kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang-orang yang lainnya. Hal lain yang ada pada diri individu adalah ketenangan dan ketentraman psikis, motivasi belajar, keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya.

(39)

suasana lingkungan di sekitar rumah, keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota keluarga. Lingkungan sekolah meliputi, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, hubungan siswa dengan teman-temannya, dengan guru dan staf sekolah yang lain, suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, berbagai kegiatan kokurikuler. Lingkungan masyarakat, meliputi latar belakang pendidikan, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor minat belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor-faktor yaitu faktor-faktor

dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) yang meliputi perhatian,

perasaan senang, dan aktivitas kemudian faktor dari luar (eksternal)

yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

3. Perhatian Orang Tua

a. Pengertian Perhatian Orang Tua

Orang tua merupakan seseorang yang sangat berperan dalam

perkembangan dan pendidikan anak dalam sebuah keluarga. Oleh

karena itu, perhatian orang tua sangat berpengaruh pada prestasi

belajarnya di sekolah. Thamrin dan Nurhalizah (1986: 50)

mendefinisikan bahwa, “Orang tua adalah setiap orang yang

bertanggung jawab dalam keluarga atau rumah tangga yang dalam

penghidupan sehari-hari seringkali disebut ibu bapak”. Orang tua yang

dimaksud pada umumnya adalah ayah dan ibu yang melaksanakan

tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas

(40)

Perhatian menurut Bimo Walgito (2004: 56) didefinisikan

sebagai “Pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu

yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek”. Menurut

Dakir (1993: 114) perhatian adalah “Keaktifan peningkatan kesadaran

seluruh fungsi yang dikerahkan dalam pemusatan kepada barang atau

sesuatu yang ada di dalam maupun di luar diri seseorang”. Menurut

Sumadi Suryabrata (2006: 14) perhatian adalah “Pemusatan tenaga

psikis tertuju kepada suatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran

yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, perhatian orang tua adalah

pemusatan kesadaran dari seluruh aktivitas ayah dan ibu yang

ditujukan kepada anak secara serius, bertanggung jawab, sepenuh hati

dalam membimbing anak, dan adanya usaha kewaspadaan.

b. Bentuk Perhatian Orang Tua

Pemberian perhatian orang tua kepada anak dalam pendidikan

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut Widyo Hari Murdoko

(2002: 10) empat cara yang dapat dilakukan orang tua untuk

memberikan perhatiannya, yaitu :

1) Memberikan kebebasan

Memberi kebebasan dan kesempatan kepada anak untuk menentukan jadwal dan kapan ia harus belajar.

2) Memberi reward (penghargaan) dan punishment (hukuman)

Reward atau penghargaan diberikan kepada anak jika ia mematuhi jadwal yang telah ditentukannya sendiri. Namun sebaliknya, apabila anak tidak berhasil mewujudkan apa yang sudah ia jadwalkan, orang tua pun harus berani memberikan

(41)

Untuk memberikan contoh yang baik, ketika anak belajar sebisa mungkin orang tua menemani anak, sehingga anak merasa bahwa orang tuanya pun terlibat dalam kegiatan belajarnya.

4) Membantu kesulitan anak

Karena alasan lelah, tidak punya waktu atau sibuk dengan pekerjaannya, banyak orang tua yang tidak sempat menyediakan waktu untuk membantu anak apabila anak mengalami kesulitan belajar. Bahkan tak jarang terjadi, ketika anak bertanya orang tua tidak membantu dan justru memarahi anak. Tentu saja hal ini akan menurunkan semangat belajar anak karena ia menganggap orang yang paling dekat dengan dirinya tidak mau mengerti kesulitan yang ia hadapi. Akibatnya ketika anak mengalami kesulitan lagi, yang ia lakukan adalah berusaha menyembunyikan kesulitan itu. Ia tidak lagi percaya bahwa orang tuanya akan membantu kesulitannya.

Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat yang dikutip dari

http:/zanikhan.multiply.com/journal/item/1206/Minat_Belajar_Siswa

(2009) yang menyebutkan bahwa :

Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak, sangatlah diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak dapat berupa :

1) Pemberian bimbingan dan nasihat, 2) Pengawasan terhadap belajar anak, 3) Pemberian motivasi dan penghargaan, 4) Pemenuhan kebutuhan belajar anak.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, bentuk

perhatian orang tua kepada anak dalam hal belajar dilakukan dengan

lima cara, yaitu memberikan kebebasan, memberikan penghargaan

(reward) dan hukuman (punishment), memberi contoh atau teladan,

(42)

Perhatian orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar anak. Anak

yang cukup mendapatkan perhatian dari orang tua akan cenderung

memperoleh hasil belajar yang baik, berbeda dengan anak yang

kurang mendapat perhatian maupun kasih sangang kedua orang

tuanya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian yang relevan yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Harman Wusono (2010) dengan judul

“Hubungan antara Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Kearsipan

dengan Prestasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 2 Kutoarjo”, yang menunjukkan hasil positif

dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendi Hatta (2008) yang berjudul

“Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Lingkungan Fisik Tempat Belajar

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Yogyakarta”,

yang menunjukkan hasil positif dan signifikan antara perhatian orang tua

(43)

C. Kerangka Pikir

1. Hubungan antara Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa

Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan Kelas XI Kompetensi

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

Minat didefinisikan sebagai gejala psikis yang menunjukkan

kekuatan, motif yang mendorong individu untuk memusatkan perhatian

dan berbuat sesuatu terhadap objek. Mengetahui minat seseorang

terhadap suatu objek maka akan diketahui besar kecilnya perhatian yang

ditujukan kepada objek tersebut. Adanya minat belajar pada diri peserta

didik, khususnya mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan akan

membuat peserta didik tersebut mempunyai rasa ketertarikan yang besar

terhadap mata pelajaran yang diminatinya, serta tidak mudah putus asa

dan senang hati mengerjakan tugas yang berkaitan dengan objek

khususnya materi yang diminatinya.

Minat merupakan langkah awal bagi seseorang untuk melakukan

pekerjaannya dengan baik. Apabila seorang peserta didik mempunyai

minat belajar yang tinggi, maka peserta didik tersebut akan senang hati

dan penuh rasa perhatian melakukan kegiatan belajar dan terus

menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan baru yang

dilaksanakan di SMK, sehingga secara teoritik akan diperoleh hasil yang

baik khususnya pada prestasi belajar mengelola sistem kearsipan.

(44)

untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan barupun

akan kurang, sehingga prestasi belajar yang diperoleh akan kurang baik.

2. Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan prestasi belajar siswa mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada siswa kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.

Perhatian yang diberikan orang tua, dapat meningkatkan prestasi

belajar anak, khususnya pada prestasi belajar mata pelajaran Mengelola

Sistem Kearsipan. Anak yang mendapat perhatian dari orang tua akan

termotivasi untuk belajar lebih giat. Perasaan diperhatikan oleh orang tua

juga mampu membangkitkan minat anak untuk berprestasi. Perhatian

tersebut dapat berupa pemberian kebebasan, penghargaan, hukuman,

pemberian contoh atau teladan, maupun penyediaan fasilitas.

3. Hubungan antara Minat Belajar Siswa dan Perhatian Orang Tua dengan

prestasi belajar siswa mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan pada

siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE

Sawunggalih Kutoarjo.

Prestasi belajar dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun

eksternal. Jika kedua faktor tersebut dimaksimalkan fungsinya maka akan

membawa pengaruh yang baik pada prestasi belajar. Minat merupakan

salah satu faktor internal yang turut mempengaruhi seorang peserta didik

dalam pencapaian prestasi belajarnya. Hal ini dikarenakan minat

berkenaan dengan kondisi psikologis peserta didik itu sendiri. Adanya

(45)

kuat dalam diri peserta didik untuk belajar lebih giat. Apabila dalam diri

seorang peserta didik terdapat keinginan kuat untuk belajar dan

mempunyai tingkat aspirasi yang tinggi, maka peserta didik akan

berusaha belajar dengan giat dan tekun, sehingga menghasilkan prestasi

yang baik.

Demikian pula sebaliknya, peserta didik yang memiliki keinginan

belajar rendah biasanya menghiraukan nilai yang diperoleh, namun hanya

berpegang pada prinsip yang penting sekolah, dan pada akhirnya

mengakibatkan prestasi belajar yang diperoleh menjadi kurang. Selain

itu, ada pula faktor eksternal yang turut berperan dalam menentukan

tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik.

Penelitian ini, faktor ekternal yang diangkat berupa perhatian orang

tua. Perhatian orang tua sangat mendukung keberhasilan belajar anak.

Bentuk-bentuk perhatian yang diberikan orang tua kepada anak dapat

berupa materi ataupun dalam bentuk dukungan. Jadi yang menjadi

catatan penting, perhatian orang tua dapat menjadi motivasi bagi anak

untuk lebih giat dan berprestasi dalam belajar.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, bila pengaruh

perhatian orang tua dilaksanakan di rumah secara efektif dan adanya

minat belajar siswa yang tinggi, maka akan diperoleh hasil dan prestasi

belajar yang tinggi pula. Begitu pula sebaliknya, apabila pengaruh

perhatian orang tua tidak dilaksanakan secara efektif dan minat belajar

(46)

Minat Belajar Siswa 1. Adanya perasaan senang dan

ketertarikan.

2. Adanya ketertarikan yang

lebih besar.

3. Adanya kemauan dan hasrat.

Prestasi Belajar Tinggi

Perhatian Orang Tua 1. Pemberian kebebasan.

2. Pemberian penghargaan dan

hukuman.

3. Pemberian contoh dan

teladan.

4. Membantu kesulitan.

5. Pemenuhan kebutuhan

[image:46.595.119.504.132.647.2]

belajar

(47)

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka

hipotesis penelitian yang diajukan peneliti yaitu sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa

dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan kelas

XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih

Kutoarjo.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua

dengan prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan kelas

XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK YPE Sawunggalih

Kutoarjo.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa

dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar

mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan kelas XI Program Keahlian

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional, karena penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Penelitian ini

juga merupakan penelitian ex-post facto karena data yang diperoleh adalah

data hasil dari peristiwa yang sudah berlangsung. Pendekatan yang digunakan

dalam analisis data penelitian adalah pendekatan data kuantitatif, yaitu suatu

pendekatan yang bertitik tolak dari anggapan bahwa semua gejala yang

diamati dapat diukur dan diubah dalam bentuk angka hingga memungkinkan

digunakan dalam teknik analisis statistik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang

beralamat di Semawungdaleman Kutoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan

pada tanggal 1 Juli sampai 31 Agustus 2014.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas

a. Minat Belajar Siswa (dilambangkan dengan X1)

b. Perhatian Orang Tua (dilambangkan dengan X2)

(49)

2. Variabel terikat

Prestasi belajar mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan

(dilambangkan dengan Y).

Hubungan antara variabel-variabel tersebut jika digambarkan dalam

model korelasi antar variabel adalah sebagai berikut :

r

x1y

Ry(1,2)

[image:49.595.157.474.252.456.2]

r

x2y

Gambar 2. Model Korelasi Antar Variabel

Keterangan :

X1 : Minat Belajar Siswa

X2 : Perhatian Orang Tua

Y : Prestasi Belajar Mengelola Sistem Kearsipan

: Garis Korelasi Ganda

: Garis Korelasi Tunggal

r

x1y : Korelasi X1 terhadap Y

rx2y : Korelasi X2 terhadap Y

Ry(1,2) : Korelasi X1 dan X2 terhadap Y

Y

X

1
(50)

D. Definisi Operasional Variabel

Agar variabel dalam penelitian ini dapat dimengerti dengan jelas serta

untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan pengertian variabel

minat belajar siswa, variabel perhatian orang tua dan variabel prestasi belajar

peserta didik, maka perlu diberikan pembatasan pengertian variabel dalam

penelitian ini, yaitu :

1. Minat Belajar Siswa (X1)

Minat belajar siswa adalah suatu keadaan ketertarikan dalam

melakukan kegiatan yang dapat membangkitkan gairah seseorang untuk

memenuhi kesediaanya dalam belajar yang ditunjukkan dengan indikator

berikut ini:

a. Adanya perasaan senang dan ketertarikan peserta didik terhadap mata

pelajaran mengelola sistem kearsipan,

b. Adanya perhatian peserta didik yang lebih besar dalam pembelajaran

mengelola sistem kearsipan,

c. Adanya kemauan dan hasrat peserta didik untuk menguasai materi

dan meningkatkan prestasi mata pelajaran mengelola sistem

kearsipan.

2. Perhatian Orang Tua (X2)

Perhatian orang tua dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

pemusatan seluruh perhatian ayah dan ibu (wali) yang ditujukan kepada

(51)

membimbing anak dalam kegiatan belajar. Hal tersebut diwujudkan

dalam hal sebagai berikut:

a. Pemberian kebebasan,

b. Pemberian penghargaan dan hukuman,

c. Pemberian contoh dan teladan,

d. Membantu kesulitan yang dihadapi,

e. Pemenuhan kebutuhan belajar.

3. Prestasi Belajar Mengelola Sistem Kearsipan (Y)

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah capaian

belajar selama mengikuti pelajaran pada periode tertentu, yang hasilnya

dinyatakan dengan penilaian yang diwujudkan dalam bentuk angka. Nilai

peserta didik diperoleh dari nilai asli ujian akhir semester gasal mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Nilai ini digunakan sebagai

indikator prestasi belajar.

E. Populasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian

ini adalah peserta didik kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang terdiri dari 2 rombongan

(52)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi

belajar peserta didik. Teknik dokumentasi juga digunakan untuk mencari

data jumlah peserta didik. Dokumentasi yang dimaksud yaitu data nilai

asli ujian akhir semester gasal peserta didik kelas XI AP1 & AP2 mata

pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan keahlian Administrasi

Perkantoran SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo (variabel terikat).

b. Koesioner atau Angket

Teknik ini digunakan untuk mengungkap data dari variabel bebas,

yaitu minat belajar siswa dan perhatian orang tua. Dalam hal ini, peneliti

memberikan angket kepada peserta didik kelas XI AP1 & AP2 yang

berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan minat belajar

mengelola sistem kearsipan dan perhatian orang tua dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar anaknya.

G. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

butir-butir pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Alternatif jawaban disusun

dengan menggunakan skala bertingkat. Jawaban untuk angket dari pernyataan

(53)

Sangat Setuju (SS) skor 4, Setuju (S) skor 3, Tidak Setuju (TS) skor 2, Sangat

Tidak Setuju (STS) skor 1. Sedangkan jawaban untuk angket dari pernyataan

yang bersifat negatif, yaitu jawaban yang tidak mendukung gagasan,

pemberian skornya berturut -turut adalah : Sangat Setuju (SS) skor 1, Setuju

(S) skor 2, Tidak Setuju (ST) skor 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) skor 4.

Berikut tabel 1 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen yang menjelaskan

tentang variabel penelitian yang terdiri dari variabel minat dan variabel

perhatian orang tua. Variabel minat meliputi beberapa indikator yaitu adanya

perasaan senang dan ketertarikan, adanya perhatian yang lebih besar, serta

adanya kemauan dan hasrat. sedangkan indikator untuk variabel perhatian

orang tua meliputi pemberian kebebasan, pemberian penghargaan dan

hukuman, pemberian contoh atau teladan, membantu kesulitan serta

(54)
[image:54.595.121.505.131.539.2]

Tabel 1 . Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel

Penelitian

Indikator No. Butir Jumlah

Minat

Adanya perasaan senang

dan ketertarikan 1, 2, 3, 4, 5.

5

Adanya perhatian yang

lebih besar 6, 7, 8, 9, 10.

5

Adanya kemauan dan hasrat 11, 12, 13, 14, 15.

5

Perhatian

Orang Tua

Pemberian kebebasan 1, 2, 3, 4, 5 5

Pemberian penghargaan dan

hukuman 6, 7, 8, 9, 10

5

Pemberian contoh atau

teladan

11, 12, 13, 14,

15

5

Membantu kesulitan 16, 17, 18, 19 4

Pemenuhan kebutuhan

belajar 20, 21, 22, 23.

4

(55)

H. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Kutoarjo.

Subyek uji coba yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 30 orang

peserta didik. Dipilihnya SMK Negeri 2 Kutoarjo sebagai tempat pengujian

instrumen karena peserta didik SMK Negeri 2 Kutoarjo mempunyai

karakteristik yang sesuai dengan subyek penelitian, antara lain latar belakang

sosial, strata ekonomi.

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang hendak diukur. Penelitian ini, validitas dari setiap butir pernyataan

yang ada dalam instrumen penelitian dihitung dengan menggunakan

rumus korelasi product moment dari Pearson, (Suharsimi Arikunto, 2006:

170):

r

xy =

√{ ( )} { }

,

Keterangan :

r

xy = koefisien korelasi Product Moment

∑ Y = jumlah skor variabel Y

∑ X = jumlah skor variabel X

n = jumlah sampel

(56)

∑ X² = jumlah skor kuadrat variabel X

∑XY = jumlah perkalian antara skor variabel X dengan skor variabel Y

Setelah koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

diketahui selanjutnya untuk mengetahui keabsahan butir yang

sesungguhnya digunakan korelasi bagian total (part whole correlation).

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 170) rumus korelasi bagian

total adalah sebagai berikut :

r

pq =

√{ } { }

Keterangan :

rpq : Koefisien korelasi bagian total

rxy : Koefisien korelasi Product Moment

∑ Y : jumlah skor variabel Y

∑ X jumlah skor variabel X

n : jumah sampel

∑ Y² : julah skor kuadrat variabel Y

∑ X² : jumlh skor kuadrat variabel X

∑ XY : jumlah perkalian antara skor variabel X dengan skor variabel Y

Setelah koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

diketahui selanjutnya untuk mengetahui keabsahan butir yang

(57)

Menurut Sutrisno Hadi (2004: 26) rumus korelasi bagian total

adalah sebagai berikut :

r

pq =

√{ }

Keterangan :

rpq : Koefisien korelasi bagian total

rxy : Koefisien korelasi product moment

Sby : Simpangan baku skor faktor

SBx : Simpangan baku skor butir

Kemudian hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel pada taraf

signifikansi 5% dengan db : N-2. Jika r hitung lebih besar atau sama

dengan r tabel maka dapat dikatakan valid. Sebaliknya bila r hitung lebih

kecil dari r tabel maka dapat dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas

yang tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap atau ajeg. Instrumen

dalam penelitian ini menggunakan skala likert sehingga untuk mengetahui

tingkat reliabilitas instrumen digunakan rumus koefisien alpha.

r

11 = [

][ ]

Keterangan :

r

11 : Reliabilitas instrumen
(58)

∑�²b : Jumlah varian butir

�²t : Jumlah varian total

Selanjutnya setelah hasil perhitungan diketahui kemudian

diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi.

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : Cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat Rendah

Pelaksanaan analisis reliabilitas instrumen menggunakan SPSS

Versi 16.0 program keterandalan teknik Cronbach’s Alpha.

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

Mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat diperlukan analisis data

yang benar. Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan yaitu uji linearitas dan uji multikolinearitas.

a. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan

variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai sifat hubungan

linear atau tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk uji linearitas

(59)

Freg =

Keterangan :

Freg : Harga bilangan – F untuk garis regresi

RKreg : Rerata kuadrat garis regresi

RKres : Rerata kuadrat residu

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika F hitung lebih kecil

atau sama dengan F tabel maka dianggap hubu

Gambar

Tabel
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Gambar 2. Model Korelasi Antar Variabel
Tabel 1 . Kisi-kisi Pengembangan Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Thermal analysis indicated that the decomposition of ammonium per- chlorate (AP) in HTPB propellant could be catalyzed by Al/B/Fe 2 O 3 nano thermite, the

Arief Surya Irawan (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Sony Warsono (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Arif Darmawan (Accounting Division of Accounting Corner,

“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.. Skripsi Fakultas Sebelas

Memahami perintah-perintah DDL untuk pemetaan dari model data konseptual (ERD) ke model data DBMS (MySQL) dan perintah-perintah DML untuk memasukkan dan mengambil atau

[r]

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “ ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN

konsep yang akan diterapkan pada desain museum seni rupa.. modern secara lengkap

Berdasarkan analisis hasil penelitian, model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model penilaian Assessment for Learning (AfL) berbatuan smartphone dan