SKRIPSI
Oleh:
SINGGIH ROBIUL FAJAR
NIM : C04211121
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Skripsi yang berjudul “Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya”. ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?, Bagaimana faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningktan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?
Peneliti menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif analitis, dengan jenis penelitian studi kasus pada objek. Dengan metodologi ini, peneliti berusaha memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan, menyusun, mengklarifikasi serta menganalisis data mengenai manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Manajemen operasional Dalam Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UINSA Tour & Travel, UINSA Press
dan Property Management danTarif. Sedangkan dalam bidang usaha barang terdiri dari beberapa
produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UINSA serta UINS@mart. (2) Hambatan-hambatan dalam operasional bisnis pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, Pertama, Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal ini Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan operasional tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena kurangnya dalam hal sumber daya manusianya. Selain itu Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel dalam membeli produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya dalam hal ini menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mendapatkan laba yang tinggi.
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
ABSTRAK ... iv
3. Pengertian Pengembangan Produk…………...……….. 25
B. Manajemen Operasional ... 26
1. Penengertian Manajemen Operasional ... 26
2. Fungsi Manajemen Oprasi dalam Organisasi ... 28
3. Teori Peningkatan Mutu... 25
4. Sistem Operasional yang Produktif ... 32
PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL 36
A. Profil Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel ... 36
1. Sejarah Berdirinya Pusat Pengembangan Bisnis Surabaya ... 36
2. Visi Dan Visi ...…… 38
3. Struktur Organisasi ... 39
4. Produk- produk dalam Pusat Pengembangan Bisnis ... 41
B. Manajemen Operasional Produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 46
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 50
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL ... 51
A. Analisis Manajemen Operasional Produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 51
B. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 56
BAB V PENUTUP ... 58
A. Kesimpulan ... 58
1 A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan bagi mahasiswa, tidak hanya mempunyai tanggung jawab sampai dengan mahasiswa itu di wisuda, akan tetapi mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan lulusannya mandiri. Artinya kurikulum di perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya untuk mandiri. Salah satu solusinya adalah memperkaya aspek kewirausahaan dalam kurikulum perguruan tinggi atau memberikan praktik kuliah kewirausahaan secara lebih intensif. Sebab, dengan memperkaya aspek kewirausahaan bagi mahasiswa baik dalam teori maupun praktik, mahasiswa diharapkan mempunyai bekal cukup untuk berpikir kreatif dan inovatif sesuai dengan jiwa dan semangat kewirausahaan. Sehingga setelah lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya menjadi job seeker (pencari kerja), namun dapat menjadi job creator (menciptakan pekerjaan), lebih-lebih mahasiswa yang program studinya berhubungan dengan dunia kewirausahaan seperti mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah.
Dalam menunjang kualifikasi diri para mahasiswa Ekonomi Syariah dibidang entrepreneur khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, selain membekali para civitas akademika dengan teori-teori entrepreneur pihak akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya Program Study Ekonomi Syariah, sedikit banyak juga harus mempunyai andil yang jelas terhadap kesempatan praktik mahasiswa Ekonomi Syariah dalam dunia wirausaha khususnya dilingkungan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kabar baiknya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tidak mau tertinggal jauh dari perguruan tinggi lainnya dalam prosespengembangan kewirausahaan. Dikampus ini berdiri suatu lembaga yang bertugas khusus untuk mengembangkan kewirausahaan bagi civitas akademikanya, lembaga tersebut bernama Pusat Pengembangan Bisnis. Salah satu tujuan didirikannya Pusat Pengembangan Bisnis ini ialah untuk mencetak alumni/lulusan yang berjiwa entrepreneur dan mandiri.
Pada saat ini, Pusat pengembangan bisnis mengembangkan usahanya dengan bergerak pada tiga sektor usaha :
1. Sektor Pelayanan Jasa, yang meliputi : GreenSA Inn & Training Centre, UINSA Tour & Travel, UINSA Press, dan Property Management dan Tarif.
3. Sektor yang bergerak dalam penumbuh kembangan jiwa entrepreneur civitas akademika UIN Sunan Ampel.
Dari ketiga sektor bisnis ini, seharusnya mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, khususnya Mahasiswa Ekonomi Syariah, mampu memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin, minimal untuk memperaktikkan teori-teori bisnis (entrepreneur) yang telah dipelajarinya selama studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah, dengan ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya. Sayangnya, dari sekian bisnis yang sudah berjalan dan dilaksanakan oleh pusat pengembangan bisnis, peneliti amati minim sekali mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya terlibat didalamnya, lebih-lebih Mahasiswa Ekonomi Syariah, bahkan hanya untuk sekedar praktik ataupun magangpun sangat jarang kalau tidak mau dikatakan tidak ada.
11 mahasiswa yang sudah berpartisipasi yang berasal dari Fakultas Dakwah, Ushuludin dan Syariah, sementara di GreenSA Inn terdata satu mahasiswa UIN sunan Ampel Surabaya yang menjadi pegawai yaitu mahasiswa yang berasal dari fakultas tarbiyah dengan nama Syahri Romadhon. Padahal sasaran utama dari pusat pengembangan bisnis sendiri adalah semua civitas akademika UIN Sunan Ampel, baik itu Dosen, Pegawai, maupun Mahasiswa.
Menurut Soerjono Soekanto peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia telah menjalankan peranan. Setiap individu memiliki berbagai peranan dalam pergaulan hidupnya, peranan tersebut menjadi penentu terhadap apa yang mesti diperbuatnya dalam masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarkat kepadanya. Peranan diatur oleh norma-norma yang berlaku yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan disini lebih menunjukkan pada suatu fungsi, penyesuaian diri, dan merupakan suatu proses
Pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan suatu wadah yang didirikan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk mengembangkan bisnis di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya dengan tujuan untuk
Yang dimaksud dengan peran pusat pengembangan bisnis disini ialah peran atau fungsi atau kontribusi atau kewajiban yang seharusnya dilaksanakan atau diberikan oleh pusat pengembangan bisnis terhadap elemen-elemen yang berada di bawah cakupan area pusat pengembangan bisnis, dalam hal ini civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya pada umumnya dan Mahasiswa Ekonomi Syariah pada khususnya sesuai amanah pendirian pusat pengembangan bisnis itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian “Analisis Manajemen Operasional Dalam peningkatan mutu Produk Pada Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya”.
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas penulis memaparkan beberapa masalah yang berkenaan dengan penelitian ini antara lain;
1. Manajemen operasional tentang produk pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Program-program pusat pengembangan bisnis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa Ekonomi Syariah untuk mempraktekkan teori kewirausahaan
5. Program-program dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa Ekonomi Syariah untuk mempraktekkan teori kewirausahaan.
6. Peran Pusat Pengembangan Bisnis Terhadap Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel
Dari beberapa indetifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah pada penelitian ini yaitu;
1. Manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?
D. Kajian Pustaka
Untuk penelaahan yang lebih komprehensif maka penyusun berusaha untuk melakukan kajian-kajian terhadap penelitihan terdahulu yang mempunyai relevansi terhadap topik yang diteliti oleh penulis, dan juga menggunakan sumber yang relevan termasuk menggunakan literatureguna memperkuat penelitian.
Penelitian yang berkenaan dengan pembahasan manajemen operasional diantaranya dijelaskan oleh Dina Inayati pada tahun 2009 dengan judul “Mamajemen Operasional Pamella Swalayan Umbulharjo kota Yogjakarta”. Penelian ini dilakukan untuk mengetahui; bagaimana sistem manajemen operasional yang diterapkan di Pamella Swalayan yang meliputi perencanaan operasional, administrasi pengelolaan, pengendalian mutu terpadu, pemeliharaan fasilitas, teknik merancang jaringan kerja dalam menghadapi persaingan antar swalayan di Yogjakarta?, bagaimana penerapan nilai-nilai Islam dalam manajemen operasional di Pamella Swalayan?
swalayan berjalan secara alamiah sesuai dengan kondisi masyarakat, berikutnya pimpinan pamella Swalayan dalam membuka usaha memiliki tujuan yang muliah yaitu untuk mencari ridho Allah SWT, berdakwa dengan berwirausaha yaitu berusaha dan beribadah.
Implementasi nilai-nilai Islam dari manajemen operasional khususnya quality control produk yang masuk seperti rokok, ataupun produk yang diragukan kehalalannya yang tidak diperjualbelikan, memiliki ketentuan sertifikat halal MUI, serta memperoleh SP (Sertifikat Penyuluhan) dari Departemen Kesehatan.
Penelitian lain yang berkenaan dengan pembahasan tour and trevel yaitu Erika Gris Martanti pada tahun 2010 dengan judul Analisis pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Fullmoon expres tour and trevel. Dalam penelitian ini membahas tentang apakah terdapat pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa trevel PT fullmoon expres tour end trevel.
Berdasarkan hasil analisis untuk mengkaji apakah terdapat pengaruh negative antara harga dan kepuasan pelanggan, dapat diterima sedangkan apakah terdapat pengaruh posistif antara pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
Selain itu, terdapat penelitian yang memiliki hubungan dengan pembahasan peningkatan mutu adalah Heru Utawan tahun 2014 dengan judul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung Tahun ajaran 2013/2014”
Dalam penelitian tersebut membahas Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014?, Faktor- faktor apa yang mempengaruhi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung tahun ajaran 2013/2014?, Bagaimana manfaat dari upaya guru terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung tahun ajaran 2013/2014?.
sejauh mana manfaat dari upaya guru dalam meningkatkan mutu pendidikan agam Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung.
Penelitian ini menggunakan pola dan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, serta teknik dokumentasi. Untuk analisa data digunakan teknik analisis deskriptif dalam upaya untuk membuat kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Upaya Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam yaitu dengan penggunaan kurikulum yang tepat, menyiapkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, tenaga pengajar yang professional, penerapan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa. Faktor yang mempengaruhinya adalah faktor kesiapan guru, faktor pribadi siswa, faktor keluarga, dan faktor-faktor lain yaitu faktor lingkungan. Manfaat dari upaya guru dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam ada tiga manfaat yaitu terhadap kepribadian siswa, terhadap keluarga, terhadap kehidupan sehari-hari siswa.
E.Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari perumusan masalah diatas adalah :
2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan mutu pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian dari studi kasus diatas adalah : 1. Manfaat teoritis
a. Menambah keilmuan tentang manajemen operasional pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, yang mana dapat digunakan sebagai rujukan dalam mengerjakan tugas atau skripsi lain.
b. Memberikan masukan para akademisi untuk melakukan kontribusi terhadap pengembangan dan inovasi manajemen operasional pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan persepsi dan minat masyarakat.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi masyarakat, sebagai masukan dan evaluasi dalam memilih produk pusat pengembangan bisnis
G. Definisi Operasional
Konsep-konsep perlu didefinisikan secara jelas oleh peneliti agar pembaca atau orang orang lain mengetahui maksud dari konsep yang dipakai peneliti dalam penelitian tersebut. Konsep-konsep yang sama bisa jadi dapat diartikan berbeda oleh pembaca. Definisi operasional merupakan suatu langkah yang dapat memberitahukan bagaimana cara mengukur variabel untuk memudahkan pengukuran masing-masing variable berdasarkan kenyataan di lapangan.
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai kalimat dan menjelaskan maksud dari penelitian ini maka perlu adanya definisi operasional sebagai berikut:
1. Manajemen Operasional
2. Produk
Produk adalah: suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.
3. Peningkatan Mutu
Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan, melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi, misi dan tujuan.
4. Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
H. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu dengan menggunakan metode ilmiah.
1. Jenis Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif kualitatif, Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek ilmiah, dalam hal ini penulis adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), sedangkan analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1 Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fonemena yang bersifat ilmiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, dan perbedaannya dengan fenomena lain.2
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian deskriptif kualitatif penulis berusaha untuk mencari tahu, menggambarkan data, mendeskripsikan suatu
1
Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Bandung Alfabeta, 2010) 1 2
kejadian atau informasi yang kemudian diidentifikasi dan dievaluasi. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana Manajemen Operasional Dalam Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
2. Jenis Data
Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah data terkait Management Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya. Data terdiri data primer dan data sekunder. Data tersebut sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer berupa buku Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
b. Data Sekunder
Data Sekunder berupa teori Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Sumber data
a. Sumber Primer
Sumber data primer yaitu subyek penelitian yang dijadikan sebagai sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data secara langsung. Sumber primer yang dimaksud adalah Kepala pusat Pengembangan Bisnis dan Staf Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
b. Sumber Sekunder
Penelitian menggunakan sumber data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan dari data primer. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari literature-literature kepustakaan seperti buku-buku, internet, artikel, surat kabar, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulis skripsi ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
mengadakan penelitian terhadap literature yang ada kaitannya dengan skripsi ini, literature ini berupa buku, majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan tema skripsi tersebut.
b. Penulisan lapangan (field research), yaitu data yang dibutuhkan dalam peneitian ini adalah jenis primer, yaitu data yang didapatkan dari lapangan atau pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak-pihak yang dapat memberikan informasi untuk penelitian ini. Dengan metode ini penulis memperoleh data dan informasi yang berkaitan tentang tema skripsi dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1) Obsevasi yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terselidik
2) Wawancara (interview), sumber data yang didapatkan dari lapangan atau pengumpulan data dengan melakukan interview kepada Pegawai Pusat
5. Teknik Pengelolahan Data
Sedangkan tahapan-tahapan pengelohan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:3
3
a. Editing
Editing adalah Proses editing dilakukan setelan penulis mendapatkan data dari hasil wawancara lapangan. Dalam hal ini, penulis akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusn masalah saja.
b. Organizing
Organizing adalah proses penyusun kembali data yang telah didapt dalam penelitian yang diperlukan dalam rangka paparan yang telah direncakan dengan rumusan masalah secara sistematis.
c. Analize
Analize adalah proses menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemuakan.
6. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis ini mengunakan teknik Deskriptif Analisis,4 yaitu untuk memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan, menyusun, atau mengklarifisikan, menganalisis data dan menjelaskan gambaran mengenai
4
Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatam Mutu Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Yang dimaksud penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan secara mendalam mengenai Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatam Mutu Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
I. Sistematika Pembahasan
Bab Pertama, Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika pembahasan.
Bab Kedua, Pada bab ini berisi tentang literatur atau referensi pendukung mengenai teori manajemen operasional, teori peningkatan mutu dan teori produk
.
Bab Keempat , Pada bab ini akan membahas tentang Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, Bagaimana faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
22
A. Produk
1. Pengertian Produk
Produk adalah Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”.1 Produk adalah:”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dankebutuhan”.Produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan”.2Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide.
Konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label, harga,kualitas, pelayanan dan jaminan. Selama ini banyak penjual melakukan kesalahan dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik dari pada manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari
1
Kotler Philip , Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jilid 2 Jakarta: PT Prenhallindo, 1998, 38
2
sebagai penjual dari pada memberikan pemecahan kebutuhan. Padahal perusahaan harus berpusat pada kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada keinginanyang sudah ada. Hal ini dikarenakan produk merupakan alat untuk memecahkan masalah konsumen.
Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk:3
a. Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk.
b. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi.
c. Produk harapan (expected product) yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d. Produk pelengkap (equipmented product) yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.
e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa datang.
3
2. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut pandang, namun secara umum produk dapat dibagi dua yaitu:
a. Barang
Barang adalah “produk yang berwujudfisik mulus sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,dan perlakuan fisik lainnya”. Ditinjau dari daya tahannya,terdapat dua macam barang yaitu:4
1) Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau umur ekonomisnya untuk pemakaian normal satu tahun atau lebih.
Contoh: lemari es dan televisi.
2) Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian, atau umur ekonomisnya dalam pemakaian normalkurang dari satu tahun. Contoh: sabun mandi dan makanan.
b. Jasa
Jasa adalah “setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”. Produk jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau
4
tidak.Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi.5
3. Pengertian Pengembangan Produk
Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus melakukan pengembangan produk, sesuai pula dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan, selera konsumen. Penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pengembangan produk dari beberapa ahli.
Pengembangan produk adalah sebagai berikut :
“Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pabrikan
atau produsen dalam menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki
produk lama, memperbanyak kegunaan dari produk yang sudah ada dan
mengurangi biaya produksi dan biaya pembungkus”.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk itu perusahaan membuat produk yang baru atau berbeda dari produk yang telah dipasarkan perusahaan tersebut.
5
B. Manajemen Operasional
1. Pengertian Manajemen Operasional
Agar kita memahami tentang manajemen operasional maka perlu terlebih dahulu kita paparkan tentang pengertian manajemen. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, problem, proses, dan pertanyaan tentang yang diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur dan apa tujuan pengaturan tersebut. Manajemen juga menganalisa, menetapkan tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisien. Jadi pengertian manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.6
Definisi diatas hampir sama dengan definisi yang diungkapkan oleh Kusnadi bahwa manajemen adalah setiap kerja sama dua orang atau lebih guna mencapai tujuan bersama dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.7
Manajemen operasional merupakan pembelajarandari suatu organisasi dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan,menebak, serta merubah suatu organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan. Dengan kata lain, manajemen operasional merupakan efektifitas dan efisiensi manajemen dari suatu proses perubahan atau transformasi. Menurut Constable, manajemen operasi
6
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta: PT. Temprint, 1990) hlm 2
7
lebih difokuskan pada kebutuhan untuk produksi. Walaupun produk tersebut merupakan produk manufakturmaupun jasa.8
Pada dasarnya manajemen operasional termasuk dalam manajemen produksi, namun lebih difokuskan pada distribusi dan pada supply manajemen. Manajemen operasional pada prinsipnya lebih fokus pada arus fasilitas yang tersedia seperti tenaga kerja dan modal untuk menjamin bahwa mereka akan bertemu dengan arus kebutuhan pasar. Hal ini juga difokuskan oleh desain yangoriginal atau perluasan pada semua fasilitas dimana selama pengaruh tersebutmerupakan sistem operasi.9
Inti dari manajemen operasi dapatdijabarkan sebagai berikut :10
a. Operasional bertanggung jawab pada penyediaan produk atau jasa dari suatu organisasi Manajer operasional membuat keputusan mengenai fungsi operasi dan hubungannya dengan fungsi yang lain.
b. Manajer operasional merencanakan dan memantau proses produksi dan interfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan pihak luar
Dalam Manajemen operasional membahas bagaimana membangun dan mengelola oprasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistem operasi, perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem operasinya. Manajemen
8
Tita Deitiana, “Manajemen Operasional strategi dan analisa”,(Bogor: Mitra Wacana Media, 2008), 3
9
Ibid, 4
10
Operasi sebagai ilmu sangat penting untuk dipelajari mengingat Manajemen Operasi adalah satu dari tiga fungsi utama organisasi selain fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat berhubungan dengan fungsi lainnya termasuk kedua, mempelajari Manajemen Operasi adalah untuk mengetahui bagaimana cara mempraduksi barang dan jasa.
Ketiga porsi dana organisasi terbesar ditanamkan untuk kegiatan operasi , sehingga kegiatan operasi merupakan bagian termahal dalam suatu organisasi. Dengan demekian, untuk kepentingan operasi jangka panjang, pengetahuan manajemen operasi sangat sangat penting untuk diketahui dan diterapkandalam suatu organisasi.
Manajemen Operasi sebagai ilmu sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha. Oleh sebab itu aspek operasi organisasi jasa merupakan hal penting yang juga harus dipelajari oleh mahasiswa sehingga pengetahuan mahasiswa tidak terbatas pada aspek operasi organisasi manufaktur saja.
2. Fungsi Manajemen Operasi dalam Organisasi
melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini sangat diperlukan tidak hanya untuk produksi tapi juga untuk kelangsungan hidup organisasi.11
a. Fungsi Pemasaran. Fungsi ini membuat adanya permintaan atau paling tidak mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa.
b. Fungsi Produksi/Operasi. Fungsi ini menghasilkan produk
c. Keuangan /akutansi. Fungsi ini memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik membayar seluruh tagihan dan mencari sumber dana.
Institusi apapun, universitas, pemerintahan dan seluruh bisnis melakukan fungsi ini.
Departemen operasi umumnya brtanggung jawab atas tranformasi input menjadi barang jadi atau jasa. Pada organisasi yang kecil, pemilik bias jadi akan mengelola sendiri satu atau lebih fungsi, misalnya pemasaran dan operasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Manajer Operasi juga perlu memiliki banyak bidang keahlian: analisis kualitatif untuk menyelesaikan masalah, pengetahuan system informasi untuk mengelola data yang sangat banyak, konsep perilaku organisasi untuk membantu mendisain pekerjaan dan mengatur karyawan dan memahami bisnis internasional untuk memperoleh ide-ide tentang pemilihan lokasi, teknologi dan manajemen persediaan.
11
3. Teori Peningkatan Mutu
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Seperti yang dinyatakan Nomi Pfeffer dan Anna Coote setelah mereka berdiskusi tentang konsep mutu dalam jasa kesejahteraan, bahwa ”Mutu merupakan konsep yang licin”. Mutu mengimplikasikan hal-hal yang berbeda pada masing-masing orang. Tak dapat dipungkiri bahwasannya setiap orang setuju terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan. Mutu merupakan suatu ide yang dinamis, sedang definisi-definisi yang kaku sama sekali tidak akan membantu.12
Mutu memilki dua konsep yang berbeda yakni antara konsep absolut dan konsep relatif. Dalam konsep absolut sesuatu disebut berkualitas bila memenuhi standar tinggi dan sempurna. Sedang dalam konsep relatif, mutu bukan merupakan atribut dari produk atau jasa. Sesuatu dianggap bermutu jika barang atu jasa memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Definisi mutu dalam konsep relatif memiliki dua aspek, yaitu dilihat dari sudut pandang produsen maka mutu adalah mengukur berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan dan dari sudut pandang pelanggan maka mutu untuk memenuhi tuntutan pelanggan.13
Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam
12
Edward Sallis, Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Pendidikan (Yogyakarta: IRCiSoD, 2008), hlm 50
13
kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan, melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi, misi dan tujuan.14
Untuk melaksanakan program mutu diperlukan beberapa dasar yang kuat, yaitu sebagai berikut15:
a. Komitmen pada perubahan
Pemimpin atau kelompok yang ingin menerapkan program mutu harus memiliki komitmen atau tekad untuk berubah. Pada intinya, peningkatan mutu adalah melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan lebih berbobot. Lazimnya, perubahan tersebut menimbulkan rasa takut sedangkan komitmen dapat menghilangkan rasa takut.
b. Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang jelas
Banyak kegagalan dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu sebelum sesuatu itu jelas.
c. Mempunyai visi yang jelas tentang masa depan
Hendaknya perubahan yang akan dilakukan berdsarkan visi tentang perkembangan, tantangan, kebutuhn masalah dan peluang yang akan dihadapi
14
Hari Suderajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Bandung : Cv. Cipta Cekas Grafika 2005), hlm. 2
15
pada masa yang akan datang. Pada awalnya, visi tersebut hanya dimiliki oleh seorang pimpinan atau inovator, kemudian dikenalkan kepada orang-orang yang terlibat dalam perubahan tersebut. Visi dapat menjadi pedoman yang akan membimbing tim dalam perjalanan pelaksanaan program mutu.
d. Mempunyai rencana yang jelas
Mengacu pada visi, sebuah tim menyusun rencana dengan jelas. Rencana menjadi pegangan dalam proses pelaksanaan program mutu. Pelaksanaan program mutu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut akan selalu berubah. Rencana harus selalu di up-dated sesuai dengan perubahan-perubahan. Tidak ada program mutu yang terhenti (stagnan) dan tidak ada dua program yang identik karena program mutu selalu berdasarkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan.
4. Sistem Operasi yang Produktif
sebagai control proses teknologi maupun input agar sistem dapat menghasilkan brang atau jasa yang diinginkan informasi umpan balik essensial untuk maksud-maksud pengawasan output. Informasi umpan balikperlu digunakan untuk menyesuaikan secara terus menerus input dan teknologi yang dierlukan untuk menghasilkan output yang diinginkan. Pemantauan terhadap lingkungan juga harus dilakukan karena jika terjadi perubahan lingkungan , misalnya akibat kondisi ekonomi atau lainnya maka manajemen akan merubah input ,output, sistem control bahkan sistem tranformasi itu sendiri.
5. Keputusan Operasi
Manajer operasi dalam dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat waktu yang direncanakan , serta dengan biaya rendah.
untuk emncangkup implementasi jeputusn dan pengawasan hasil-hasil keputusan untuk menentuksn apakah keputusan tambahan diperlukan.
Mengingat manajer operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan dalam fungsi operasi-operasi, maka diperlukan suatu kerangka yang mengkatagorikan dan merumuskan keputusan-keputusan dalam berbagai operasi.
Berdasarka beberapa kerangka yang disusun oleh Rader dan Haizer (2004,32) atau yang disusun oleh Schroeder (2004,16) pada dasarnya berasal dari tiga kelompok keputusan, seperti yang disusun oleh Krajewski(2002,17).
Dengan demikian, jika dibuat suatu ringkasan, maka kerangka keputusan akan menjadi sebagai berikut:16
a .Strategic Decision
1) Strategi Operasi
2) Quality Management(Kualitas)
3) Control Method(Metodologi Pengawasan Operasi)
4) Disain Produk 5) Proses dan kapasitas
b. Desaign Decision
1). Lokasi
16
2). Tata Letak
3). Manusia dan Sistem kerja
c. Operating Decision
1). Forecasting
2).Material Management
3). Scheduling (Penjadwalan)
4).Management(Pemeliharaan)
6. Organisasi untuk Menghasilkan Produk dan Jasa
Untuk merencanakan Produk dan jasa, dalam organisasi yang mempunyai peran adalah:17
1. Marketing, yang menagani permintaan atau order untuk produk dan jasa (semua ini tidak terjadi sampai ada penjualan)
2. Produksi/operasi, yang mencatat mengenai produk
3. Finace/accounting, yang mencatat bagaimana organisasi bekerja,
melakukan pembayaran dan mengumpulkan uang.
17
36
A. Profil Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
1. Sejarah Berdirinya Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Perubahan paradigm dalam pendidikan modern yang menuntut prefesionalitas
tinggi dan pemenuhan saran dan prasarana berbasis ICT yang lengkap serta
kemandirian lembaga dalam sistem pengelolaan keuangan yang tidak mutlak harus
bertumpu pada anggaran pemerintah menjadi pemicu utama bangkitnya setiap
lembaga pendidikan baik negeri terlebih swasta untuk merubah tata kelola sistem
keuangannya.
Perubahan tata kelola sistem keuangan dengan mengedapankan kemandirian
lembaga yang kemudian mendorong pemerintah Indonesia untuk menentukan
beberap perguruan tinggi negeri baik PTU maupun PTAI sebagai perguruan tinggi
yang sisitem pengololaan keuangannya menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Sistem BLU ini akan mendorng perguruan tinggi dimaksud untuk mandiri dan
memberikan hak penuh dalam pengaturan keuangan kampus sesuai dengan
Berlatar belakang hal diatas yang mendorong UIN Sunan Ampel Surabaya
melalui Pusat Pengembangan Bisnis mencoba mengembangkan bisnis untuk
pengembangan kampus yang mandiri dan professional serta menjadi finalcial supporterkampus.
Sejak ditetapkannya IAIN Sunan Ampel Surabaya paada tahun 2009 sebagai
perguruan tinggi negeri yang sistem pengelolaan keuangannya menjadi Badan
Layanan Umum oleh Kementrian Keuangan, maka secara otomatis kampus harus
menyiapkan diri menjadi kampus yang mandiri dari sisi pengelolaan keuangan.
Kemandirian pengelolaan keuangan dimaksud dijawab dengan didirikannya
sebuah Unit Pengembangan Usaha (UPU) oleh Rektor yang saat itu masih dijabat
oleh Prof. Dr. H. Nur Syam,M. Si. Unit Pengembangan Usaha tersebur merupakan
salah satu unit non struktural dikelola secara mandiri baik yang berhubungan
dengan pengelolaan keuangan, pengangkatan pegawai dan sistem managerial
mengingat belum masuk pada ortaker IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Perjalanan panjang Unit Pengembangan Usaha (UPU) dari tahun 2009- 2013
Pusat Pengembangan Bisnis dengan tiga unit usaha yang dirintis diantaranya
penerbitan sunan ampel press, air mineral gelas IAIN Fresh dan sub agent ticketing
pesawat online. Ketiga unit usaha yang dirintis selama 4 tahun tersebut secara
mengingat seluruh kebutuhan operasional dan belanja pegawai menjadi beban unit
itu sendiri.
Perubahan besar yang sangat signifikan baru dapat dirasakan sejak Juni 2013
ketika organisasi dan tata kerja IAIN Sunan Ampel Surabaya mengalami perubahan
dengan memasukkan beberapa unit baru di Ortaker di antaranya adalah Pusat
Pengembangan Bisnis yang secara structural langsung dibawah koordinasi Wakil
Rektor 11 bidang Umum, Keuangan, Kepegawaian dan Perencana.
2. Visi Dan Misi1
Visi :
“Mengembangkan Bisnis untuk Pengembangan Kampus yang Unggul dan Kompetitif Bertaraf Internasional”
Misi :
Sedangkan misi didirikannya Pusat Pengembangan Bisnis diantaranya adalah:
a. Mengembangkan educational business yang professional dan kompetitif
b. Mengelola asset kampus yang amanah dan produktif
c. Menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurkampus
1
3. Struktur Organisasi2
Struktur organisasi pusat pengembangan bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya
Gambar 3.1
Company Profil & Business Plan tahun 2014-2015”, Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan
Ampel Surabaya
2
Berikut jajaran penjabat dan staf Pusat Pengembangan Bisnis Periode 2014 – 2018:
Rektor : Prof.Dr.H.Abd. A’la, M.Ag.
Wakil Rektor : Dr. Hj. Zumrotul Mukaffah, M. Ag.
Kepala Pusat : Taufik Siraj, M. Pd. I
Koordinator Bid.Usaha Jasa :
Koordinator Bid. Usaha Barang :
Staf Keuangan :
Staf Keuangan : Luliana Ariwidayati, SE
Staf Administrasi :
a. Staf Administrasi : Drs. Goentoer Sugiarto
b. Staf Informasi dan IT : Nurul Qomar, S. Psi.
Staf Koord. Bidang Usaha Jasa :
a. GreenSA Inn & Training Centre : Drs. Imron Rosyadi
b. UINSA Tour & Trevel : Nailul Inayah, S. THi
d. Property Management : Drs.Goentoer Sugiarto
Staf Koord. Bidang Usaha Barang :
a. UINSA Fresh : M. Mubasir, S.Pd.I
b. Merchandise & Gallery UINSA : Desi Wulan Sari, S.I.Kom
c. UINS@Mart : Nurul Qomar,S.I.Kom
4. Produk- produk dalam Pusat Pengembangan Bisnis3 a. GreenSA Inn & Training Centre
Green Sunan Ampel Inn & Training Centre yang disingkat GreenSA Inn
merupakan pengembangan bisnis di bidang perhotelan dan penyediaan pusat
pelatihan yang menyediakan 69 kamar standart dan 19 meeting romm yang tersebar
dibangunan berlantai
Hotel dan pusat peatihan ini berlokasi di Jl. Raya Juanda Sidoarjo yang sangat
strategis mengingat jarak antara hotel dengan Bandara Juanda Lama untuk
penerbangan domestic Garuda dan internasional sangat dekat 500 m dari dan ke
arah bandara serta 1,5 km dari dan kearah Bandara Baru Juanda.
Lokasi yang sangat strategis tidaklah membuat harga kamar dan paket meeting
di GreenSA in kemudian menjadi mahal karena disamping kanan dan kiri kearah
bandara berdiri beberapa hotel konvensional yang telah beroperasi lebih dulu.
3
b. UIN Sunan Ampel SurabayaTour & Travel
Kebutuhan untuk perjalanan dinas pimpinan, penjabat, dosen, dan pegawai
UIN Sunan Ampel Surabaya yang dalam satu tahun nominalnya bisa mencapai
lebih dari 1 milyar, yang menginspirasi Pusat Pengembangan Bisnis ini sementara
hanya bergerak pada penyediaan jasa ticketing pesawat udara baik domestic
maupun internasional.
Dari sisi keagenan, selama ini proses ticketing Tour & Travel UIN Sunan
Ampel Surabaya dikelompokkan menjadi beberapa jenis :
1) Corporate Online Sytem(COS)
Corporate Online Sytem yang dikenal dengan istilah COS merupakan fasilitas
keagenan yang diberikan oleh maskapai Garuda Indonesia kepada Perguruan
Tinggi Negeri sebagai corporate partner. Keagenan dengan Corporate Online
Sytem ini banyak memberikan keuntungan bagi UIN Sunan Ampel Surabaya,
disamping mendapatkan potongan 25% dari harga dasar (basic fare), juga
memperoleh tambahan bagasi 10 kg untuk tiket kelas B, Y dan M, serta effisien
anggaran belanja tiket pesawat unuk perjalanan dinas.
Kerja sama Corporate Online Sytem dengan maskapai Garuda Indonesia
sudah berlangsung sejak bulan Juni 2013 dengan omset hamper ratusan juta rupiah
penjabat, dosen dan pegawai di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya setra
keluarganya.
Potongan 25% basic faredari harga dasar tiket tidak diberikan langsung kepada UIN Sunan Ampel Surabaya Tour & Travel Pusat Pengembangan Bisnis
sebagaimana potongan tiket untuk travel agent, akan tetapi harga pembelian tiket
dengan system COS ini sudah lebih murah 25% dari tiket yang dibeli travel agent
non COS, sehingga UIN Sunan Ampel SurabayaTravel & Tour akan ditambah
2,5% dari harga tiket yang tercetak khusus untuk perjalan dinas sebagai servicefee dan keuntungan Pusat Pengembangan Bisnis dan 5% untuk umum.
2) Travel Agent
Sistem pengolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pada perguruan
tinggi demekian itu juga dirasakan oleh Pusat Pengembangan Bisnis ketika
mencoba untuk mengurus ijin untuk menjadi travel agent pada beberapa maskapai
penerbangan yang ada di Indonesia.
Hanya maskapai Citilink anak perusahaan Garuda Indonesia yang
merupakan atu-satunya maskapai yang menerima UIN Sunan Ampel Surabaya Tour
& travel sebagai travel agent untuk pemesanan tiket pesawat Citilink baik domestic
maupun internasional dengan prosedur yang sangat mudah dan tidak rumit. Dari
maskapai ini, UIN Sunan Ampel Surabaya Travel disamping memperoleh
Nett to agent (NTA) yang harganya sama dengan agen-agen lain, juga memperoleh tambahan Rp. 10.000 per-penumpangan yang dikenal dengan istilah literary incentive yang diberikan setiap 15 hari transaksi.
3) Sub Agent
Setelah berpengalaman menjadi sub-agent dari 2 travel diantaranya Praktis
Travel & Tour Pasuruan dan Araya Tour & Travel Surabaya yang biasanya hanya
memperoleh Rp. 5.000 – 15.000 dari setiap transaksi yang dilakukan di samping itu
UIN Sunan Ampel Surabaya travel hanya bias booking Ticket, dan tidak secara otomatis bias issuedticket. Ketergantungan yang sedemikian rumit itulah yang kemudian menyemangati Pusat Pengembangan Bisnsi untuk menjalin kerja sama
operasional (KSO) dengan PT. Darmawisata Indonesia Tour & Travel.
4) UIN Sunan Ampel Surabaya Press
Unit bisnis Penerbitan Sunan Ampel Press (SAP Press) yang kemudian
diganti namanya dengan UIN Sunan Ampel Surabaya Perss seiring dengan
perubahan alih status dari IAIN menjadi UIN. UIN Sunan Ampel Surabaya Perss
hanya bergerak dibidang penerbitan buku ber-ISBN yang sudah menjadi anggota
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sejak tahun 2010 dan anggota Asosiasi Penerbit
Untuk mencetak buku-buku terbitan SAP Press bekerja sama dengan
beberapa percetakan ternama di Surabaya, Malang, dan Semarang yang dituangkan
dalam pakta Kerja Sama Operasional (KSO) yang ditandatangani Rektor dan
pimpinan perusahaan percetakan.
5) Property Management dan tariff
Bisnis pelayanan jasa property management ini merupakan usaha yang baru
dirintis oleh Pusat Pengembangan Bisnis dalam rangka memanfaatkan dan
mengelola lahan dan asset kampus secara professional dan transparan yang
sebelumnya menjadi tanggungjawab langsung Bagian Umum Kantir Posat UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Property management yang dimaksud dalam hal ini adalah segala macam
asset kampus baik berupa tanah lahan kosong, udara maupun bangunan berserta
prabot rumah tangga yang ada di dalamnya, pengolaannya menjadi hak Pusat
Pengembangan Bisnis sedangkan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab Bagian
B. Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang.
Dalam bidang usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn &
Training Center, UIN Sunan ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel
Surabaya Press dan Property Management dan Tarif. Sedangkan dalam bidang
usaha barang terdiri dari beberapa produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan
Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart. 4
Berikut manejemen operasional produk-produk bidang usaha jasa tersebut
berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi dan penulis di Pusat Pengembangan
Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
a) Manajemen operasional GreenSA Inn & Training Center5
GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang
perhotelan dan penyedi pusat pelatihan. GreenSA Inn & Training Center memiliki
69 kamar untuk perhotelan dan 19 ruang rapat.
Dalam operasionalnya, GreenSA Inn & Training Center dikelola oleh
seorang Manajer Hotel dan 3 unit staff yaitu House keeping, Front Office, dan
4
Nurul Qomar,Staf Informasi dan IT, Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel SurabayaSurabaya,wawancara,Surabaya,27 Juli 2015
Mechanical Engginering yang berjumlah 15 orang. Dalam operasionalnya seorang
manajer bertugas sebagai kepala dalam pelaksanaan aktifitas di GreenSA Inn &
Training Center sekaligus sebagai evaluator dan penanggungjawab dalam
operasional GreenSA Inn & Training Center.
Sedangkan staff pendukung yaitu House keeping bertugas sebagai cleaning
service yang bertanggungjawab atas kebersihan semua kamar hotel maupun ruang
rapat serta restauran di GreenSA Inn & Training Center. Selain Housekeeping,
Front Office bertugas sebagai resepsionis yang menerima tamu dan juga pembukuan
di GreenSA Inn & Training Center. Setelah Housekeeping dan Front Office,
Mechanical Engginering bertugas sebagai pengelola dan penanggungjawab jalannya
aktifitas kelistrikan dan mekanik yang ada di Housekeeping, Front Office.
b) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel6
UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel merupakan salah satu produk
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada
bidang ticketing perjalanan serta wisata. Dalam operasionalnya UIN Sunan Ampel
Surabaya Tour and Travel dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel, serta dibantu
dengan seorang staf yang bertugas sebagai petugas pemesanan tiket serta sekaligus
pembukuan keuangan di UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel.
6
Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel
memiliki tiga bagian yaitu Corporate Online Sytem yang merupakan sebuah fasilitas
keagenan yang diberikan oleh sebuah maskapai kepada Perguruan Tinggi Negeri
sebagai corporate partner. Dalam hal ini Garuda Indonsia sebagai perusahaan
maskapai bekerjasama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai Perguruan
Tinggi Negeri.
c) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Press7
UIN Sunan Ampel Surabaya Press merupakan salah satu produk dari Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang
percetakan. Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dipimpin
seorang manajer yang bertugas sebagai kepala pelaksana serta penanggungjawab
atas operasional pecetakan di UIN Sunan Ampel Surabya Press. Dalam
operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press bekerjasama dengan
percetakan-percetakan di Surabaya, Malang, dan Semarang yang telah bekerja sama dalam
percetakan dan penerbitan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press.
d) Manajemen operasional Property Management dan Tarif8
Property Management dan Tarif merupakan salah satu produk dari pusat
pengembangan bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa property. Dalam
7
ibid 8
operasionalnya Property Management dan Tarif bertugas sebagai manajemen
pengelolaan lahan dan asset kampus secara profesional berupa tanah lahan kosong,
maupun bangunan berserta perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.
Dalam operasionalnya Property Management dan Tarif dipimpin oleh
seorang manajer yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan di Property Management
dan Tarif berupa pemesanan dan menyiapkan asset UIN Sunan Ampel Surabaya
yang akan disewa dan melakukan perawatan asset tesebut.
Setelah memaparkan bidang usaha jasa pusat pengembangan bisnis UIN
Sunan Ampel, setelah ini penulis memaparkan hasil penelitian bidang usaha barang
pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan wawancara
dan observasi sebagai berikut.9
Dalam bidang jasa barang pusat pengembangan bisnis memilki tiga produk
barang yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya Fresh, Merchandise dan Gallery UIN
Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart. Dalam operasionalnya produk UIN
Sunan Ampel Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta
UINS@mart masing-masing dipimpin seorang manajer yang bertugas sebagai pelaksana evaluator serta penanggungjawab produk UIN Sunan Ampel Surabaya
Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart.
9
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Dalam menjalankan suatu bisnis, pasti terdapat sebuah hambatan-hambatan
dalam operasional bisnis. Seperti halnya pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya, dalam menjalani operasional bisnisnya seperti berikut10 a. Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal
ini Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan
operasional tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena
kurangnya dalam hal sumber daya manusianya. Sedangkan untuk mengatasi
hambatan tersebut Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
melakukan perekrutan pegawai baru untuk menambah kekuatan sehingga dapat
mencapai target dan harapan manajemen.
b. Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel Surabaya dalam
membeli produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabayadalam
hal ini menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya untuk mendapatkan laba yang tinggi. Sedangkan untuk mengatasi hal
tersebut Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan
usulan pengaturan spj (Surat Pertanggung Jawaban) kepada rektorat UIN Sunan
Ampel Surabaya
10
51
BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
A. Analisis Manajemen Operasional Produk
Manajemen operasional merupakan sebuah konsep manajemen yang membahas
bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan
sistem operasi, perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem operasinya. Selain
itu, Manajemen Operasional menjadi penting untuk sebuah perusahaan atau organisasi
mengingat Manajemen Operasiaonal salah satu dari tiga fungsi utama perusahaan atau
organisasi yaitu fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat
berhubungan dengan fungsi lainnya
Berdasarkan hal tersebut, manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya sebagai berikut
Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang
usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UIN Sunan
Ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dan Property
yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta
UINS@mart.32
Berikut manejemen operasional produk-produk bidang usaha jasa tersebut
berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi dan penulis di Pusat Pengembangan Bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya.
a) Manajemen operasional GreenSA Inn & Training Center33
GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang perhotelan
dan penyedia pusat pelatihan. GreenSA Inn & Training Center memiliki 69 kamar
untuk perhotelan dan 19 ruang rapat.
Dalam operasionalnya, GreenSA Inn & Training Center dikelola oleh seorang
Manajer Hotel dan 3 unit staff yaitu House keeping, Front Office, dan Mechanical
Engginering yang berjumlah 15 orang. Dalam operasionalnya seorang manajer bertugas
sebagai kepala dalam pelaksanaan aktifitas di GreenSA Inn & Training Center
sekaligus sebagai evaluator dan penanggungjawab dalam operasional GreenSA Inn &
Training Center.
Sedangkan staff pendukung yaitu House keeping bertugas sebagai cleaning
service yang bertanggungjawab atas kebersihan semua kamar hotel maupun ruang rapat
Office bertugas sebagai resepsionis yang menerima tamu dan juga pembukuan
di GreenSA Inn & Training Center. Setelah House keeping dan Front Office,
Mechanical Engginering bertugas sebagai pengelola dan penanggungjawab jalannya
aktifitas kelistrikan dan mekanik yang ada di Housekeeping, Front Office.
b) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel1
UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel merupakan salah satu produk
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang
ticketing perjalanan serta wisata. Dalam operasionalnya UIN Sunan Ampel Surabaya
Tour and Travel dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel, serta dibantu dengan
seorang staf yang bertugas sebagai petugas pemesanan tiket serta sekaligus pembukuan
keuangan di UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel.
Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel memiliki
tiga bagian yaitu Corporate Online Sytem yang merupakan sebuah fasilitas keagenan
yang diberikan oleh sebuah maskapai kepada Perguruan Tinggi Negeri sebagai
corporate partner. Dalam hal ini Garuda Indonsia sebagai perusahaan maskapai bekerja
sama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai Perguruan Tinggi Negeri.
1
c) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Press2
UIN Sunan Ampel Surabaya Press merupakan salah satu produk dari Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang
percetakan. Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dipimpin
seorang manajer yang bertugas sebagai kepala pelaksana serta penanggungjawab atas
operasional pecetakan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press. Dalam operasionalnya,
UIN Sunan Ampel Surabaya Press bekerjasama dengan percetakan-percetakan di
Surabaya, Malang, dan Semarang yang telah bekerjasama dalam percetakan dan
penerbitan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press.
d) Manajemen operasional Property Management dan Tarif3
Property Management dan Tarif merupakan salah satu produk dari pusat
pengembangan bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa property. Dalam
operasionalnya Property Management dan Tarif bertugas sebagai manajemen
pengelolaan lahan dan asset kampus secara professional berupa tanah lahan kosong,
maupun bangunan berserta perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.
Dalam operasionalnya Property Management dan Tarif dipimpin oleh seorang
manajer yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan di Property Management dan Tarif
2
Nurul Qomar,Staf Informasi dan IT, Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, wawancara, Surabaya, 27 Juli 2015
berupa pemesanan dan menyiapkan asset UIN Sunan Ampel Surabaya yang akan
disewa dan melakukan perawatan asset tesebut.
Setelah memaparkan bidang usaha jasa pusat pengembangan bisnis UIN Sunan
Ampel surabaya, setelah ini penulis memaparkan hasil penelitian bidang usah barang
pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan wawancara dan
observasi sebagaiberikut.4
Dalam bidang jasa barang pusat pengembangan bisnis memilki tiga produk
barang yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan
Ampel Surabaya serta UINS@mart. Dalam operasionalnya produk UIN Sunan Ampel
Surabaya Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta
UINS@mart masing-masing dipimpin seorang manajer yang bertugas sebagai
pelaksana evaluator serta penanggungjawab produk UIN Sunan Ampel Surabaya Fresh,
Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart.
Berdasarkan pembahasan diatas analisis penulis menyatakan bahwa manajemen
operasional pusat pengembangan bisnis telah terstruktur dengan baik serta pembagian
kewenangan dan tanggungjawab dalam operasional produk- produk pusat
pengembangan bisnis namun terdapat satu ganjalan yaitu kurangnya sumber daya
manusia yang mengakibatkan operasional berjalan lambat.
4
B. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Dalam Peningkatan
Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Manajemen operasional sebagai manajemen system transformasi yang menkonversi
(merubah) input menjadi barang atau jasa. Pendekatan ini memandang sistem transformasi
sebagai suatu sistem produktif. Suatu sistem produktif adalah proses pengubahan
masukan-masukan sumber daya menjadi barang atau jasa yang lebih berguna. Input ini
kemudian di ubah menjadi barang atau jasa dengan proses tekologi, yaitu suatu metode
yang umumnya digunakan untuk melakukan transformasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut dalam menjalankan suatu bisnis, pasti terdapat
sebuah hambatan-hambatan dalam operasional bisnis. Seperti halnya pada Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, dalam menjalani operasional
bisnisnya seperti berikut5
a. Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal ini
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan operasional
tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena kurangnya dalam
hal sumber daya manusianya. Sedangkan untuk mengatasi hambatan tersebut Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan perekrutan pegawai
5
baru untuk menambah kekuatan sehingga dapat mencapai target dan harapan
manajemen.
b. Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel Surabaya dalam membeli
produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya dalam hal ini
menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
mendapatkan laba yang tinggi. Sedangkan untuk mengatasi ha ltersebut Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan usulan pengaturan
58
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian serta
menganalisis hasil penelitian tersebut. Maka penulis memberikan beberapa kesimpulan
sebagai berikut
1. Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang
usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UIN
Sunan Ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dan Property
Management danTarif. Sedangkan dalam bidang usaha barang terdiri dari beberapa
produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta
UINS@mart. Pertama, GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang
perhotelan dan penyedia pusat pelatihan. Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel
Surabaya Tour and Travel. Kedua, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel
merupakan salah satu produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
yang bergerak pada bidang ticketing perjalanan serta wisata. Ketiga, UIN Sunan Ampel