• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KELAPA MUDA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA MIKRO DISTRIBUSI KELAPA MUDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KELAPA MUDA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA MIKRO DISTRIBUSI KELAPA MUDA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KELAPA MUDA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA MIKRO

DISTRIBUSI KELAPA MUDA

Stefanus Tri Rezki Perkasa (141331007); Adi Hartono (141331035) Langgeng Wijaya (141331066); Andy Setiawan (141331069)

Dosen Pembimbing: Aji Pranoto, S.Pd., M.Pd Jurusan Teknik Mesin Diploma III

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

ABSTRAK

Pemanafaatan teknologi pada pengupasan kelapa muda untuk mempermudah proses pengupasan kulit luar (epicarp), dan sebagian sabut (mesocarp) mengupas. memanfaatkan air kelapanya. Alat pengupas kelapa secara umum terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu: bagian titik operasi, bagian transmisi daya, dan bagian perlengkpan

Kelapa yang akan dikupas diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan kelapa. Untuk memastikan kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan pengunci dengan cara menekan bagian kelapa dengan pengunci, handel untuk menekan. Terdapat tiga buah pisau pada lata ini, yaitu: pisau pengpas bagian samping kelapa, pisau pengupas bagian atas kelapa, dan pisau pengpas bagian bawah. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran puli motor melalui v-belt ke puli poros spindel yang digerakkan.

Daya proses pengupasan kelapa sabut kelapa muda 0,372 HP, dengan beban pengupasan kelapa 11,79 kg. Berdasarkan hasil uji coba waktu yang dibutuhkan untuk proses pengupasan kelapa adalah : persiapan 30 detik, pengupasan bagian samping 45 detik, pengupasan bagian atas 70 detik, pengupasan bagian bawah 15 detik, total waktu pengupasan 160 detik, sehingga kapasitas pengupasan per jam adalah 22,5 butir/jam.

Kata Kunci: Motor Listrik, Mesin pemnhupas sabut kelapa muda, Daya Motor Beban pengupasan kelapa

I. Latar Belakang Masalah

Secara umum industri

berbasis kelapa terdiri dari 3 (tiga)

jenis industri, yaitu: industri hulu, industri antara, dan industri hilir.

Industri hulu berbasis kelapa

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

(2)

menghasilkan produk berupa buah kelapa segar, kopra, pada industri antara menghasilkan produk berupa temurung, tepung kopra, sedangkan pada industri hilir produk yang dihasilkan berupa: karbon, minyak kelapa, nata de coco, dan sirup kelapa. Distribusi kelapa segar hasil dari petani hingga sampai ke konsumen adalah sebagai berikut, kelapa segar dari petani dikumpulkan

oleh pengepul, selanjutnya di

distribusikan ke pedagang es kelapa muda, rumah makan, dan hotel yang membutuhkan kelapa segar

Kelapa segar dimanfaatkan air dan daging buahnya sebagai minuman banyak tersedia di berbagai

tempat, karena banyak yang

menyukainya. Pengepul dengan

kapasitas pasar yang kecil dapat

mendistiribusikan kelapa segar

sebanyak 2000 dalam setiap harinya, diditribusikan ke pedagang es kelapa muda, restoran, dan hotel. Kelapa

segar yang didistribusikan ke

pedagang es kelapa muda berupa kelapa segar yang belum mengalami pengupasan pengupasan bagian kulit luar (epicarp), dan sebagian sabut (mesocarp), sedangkan kelapa segar

yang didistribusikan ke rumah

makan dan hotel sudah dalam kondisi bagian kulit luar (epicarp), dan sebagian sabut (mesocarp) mengupas.

Pada umumnya proses

pengupasan kelapa muda masih menggunakan proses manual dengan menggunkan peralalatan pengupas berupa golok dengan meletakan buah

kelapa pada landasan tertentu,

sehingga dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, ruang yang besar, dan alat yang tajam untuk mengupas kelapa muda. Dalam

perkembangannya selain

menggunakan alat pengupas manual, akhir-akhir ini telah ada mesin yang digunakan untuk mengupas kelapa

muda, mesin ini didesain

menggunakan motor listrik sebagai

penggeraknya, motor listrik

digunkan untuk memutar mekanisme pemegang buah kelapa yang akan

mengalami proses pengupasan,

urutan mekanisme terdiri dari motor listrik, puli dan sabuk-V, bantalan, dan poros.

Alat yang sudah ada memiliki jenis pemegang (holder) kelapa yang kurang kuat dan tidak dilengkapi

(3)

pelindung untuk menghindari terlontarnya serpihan kulit kelapa.

Proses pengupasan kelapa

menggunkan mesin harus

memperhatikan keselamatan oprator agar terhidar dari kecelakaan kerja yang disebabkan oleh terlontarnya kelapa akibat dari putaran buah kelapa, dan terlontarnya serpihan kulit kelapa pada proses pengupasan berlangsung.

II. Rumusan Masalah

Permasalahan yang timbul dalam melakukan perancangan dan

membuat alat pengupas kelapa

muda:

1. Bagaimana merencana alat

pengupas kelapa muda untuk usaha mikro

2. Bagaimana proses pembuatan alat pengupas kelapa muda 3. Bagaimana kinerja alat pengupas

kelapa muda untuk usaha mikro

4. Bagaimana perawatan alat

pengupas kelapa muda untuk usaha mikro

III. Landasan Teoari Kelapa

Tanaman kelapa disebut juga tanaman serbaguna, karena dari akar sampai ke daun kelapa bermanfaat, demikian juga dengan buahnya. Buah adalah bagian utama dari

tanaman kelapa yang berperan

sebagai bahan baku industri. Buah

kelapa terdiri dari beberapa

komponen yaitu sabut kelapa,

tempurung kelapa, daging buah kelapa dan air kelapa. Daging buah adalah komponen utama yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan air, tempurung, dan sabut sebagai hasil samping (by product) dari buah kelapa juga dapat diolah menjadi

berbagai produk yang nilai

ekonominya tidak kalah dengan daging buah.

Sabut Kelapa

Sabut kelapa merupakan

bagian terluar buah kelapa yang

membungkus tempurung kelapa.

Ketebalan sabut kelapa berkisar 5-6 cm yang terdiri atas lapisan terluar (exocarpium) dan lapisan dalam

(endocarpium). Endocarpium

mengandung serat-serat halus yang dapat digunakan sebagai bahan

(4)

pembuat tali, karung, pulp, karpet, sikat, keset, isolator panas dan suara, filter, bahan pengisi jok kursi/mobil dan papan hardboard. Satu butir buah kelapa menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30% serat. Produk primer dari pengolahan sabut kelapa terdiri atas : Serat, bristle, dan debu sabut ( indahyani, 2011). Serat dapat diproses menjadi matras,

geotextile, karpet, dan

produk-produk kerajinan/industri rumah

tangga. Matras banyak digunakan dalam industri jok, kasur, dan pelapis panas. Debu sabut dapat diproses jadi kompos dan cocopeat, dan

particle board/hard board. Cocopeat digunakan sebagai substi

tusi gambut alam untuk industri

bunga dan pelapis lapangan

golf.

Tempurung Kelapa

Berat dan tebal tempurung sangat ditentukan oleh jenis tanaman kelapa. Kelapa jawa mempunyai tempurung yang lebih berat dan tebal daripada kelapa Hibrida dan kelapa Genjah. Tempurung beratnya sekitar 15-19% bobot buah kelapa dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung

kelapa yang dulu hanya digunakan sebagai bahan bakar, sekarang sudah merupakan bahan baku industri

cukup penting. Produk yang

dihasilkan dari pengolahan

tempurung adalah arang, arang aktif,

tepung tempurung dan barang

kerajinan. Arang aktif dari

tempurung kelapa memiliki daya saing yang kuat karena mutunya tinggi dan tergolong sumber daya yang terbarukan. Selain digunakan

dalam industri farmasi,

pertambangan, dan penjernihan,

arang aktif juga digunakan untuk penyaring atau penjernih ruangan untuk menyerap polusi dan bau tidak sedap dalam ruangan

Air Kelapa

Volume air yang terdapat pada kelapa dalam sekitar 300 ml, kelapa Hibrida 230 ml, dan kelapa Genjah 150 ml. Air kelapa dimanfaatkan untuk pembuatan minuman ringan,

jelly, ragi, alkohol, nata de coco, dextran, anggur, cuka, ethyl acetat,

dan sebagainya. Nata de coco sendiri selain sebagai makanan berserat, juga dapat digunakan dalam industri akustik. Saat ini baru nata de coco

(5)

yang telah berkembang mulai dari skala industri rumah tangga hingga industri besar.

Menentukan Daya Motor

Persamanaan yang digunakan untuk melakukan perhitungan dalam menentukan daya motor adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan putaran (rpm) dirubah menjadi kecepatan linear (lurus) digunakan persamaan dibawah ini : 1000 60 n d v p      (2.1)

Dengan : v = Kecepatan linier (m/dtk)

dp = diameter lintasan (mm)

2. Beban proses (F) dan berat unit proses (m), untuk mencari beban

proses digunakan persamaan

dibawah ini :

A

F   (2.2)

Dengan : τ = Tegangan geser bahan proses (kg/mm2)

A= Luas hasil proses (mm2) 3. Daya Proses (H) : v F H   (2.3) Dengan : F Beban penghacuran (kg) v = kecepatan proses (m/dtk)

4. Daya motor (PM), daya motor adalah daya proses (H) dibagi dengan efisinsi mekanis (ηm) dari

setiap komponen yang dilewati :

m H PM

 (2.4)

Dengan : ηm = Efisinsi mekanis

Adapun efisinsi mekanis (ηm)

untuk setiap komponen yang dilewati oleh daya motor ditunjukan oleh Tabel 2.1

Tabel 2.1 Coeficient of efficiency for various

transmission and supports

TYPE OF TRANSMISSION OR SUPPORT

COEFFICIENT OF EFFICIENCY Belt Drive With Flat Belt 0.98 Belt Drive With V-Belt 0.96 Spur gear Drive 0.98 Helical gear Drive 0.97 Bevel gear Drive 0.96 Ball & roller bearing 0.955 Crank & silinder mechanism 0.90

Jaw Clucth 0.95

Multiple-disc friction clutch operating in oil

0.90

(N.K., Mehta, 1986:6)

IV. Perencanaan Dan Perhitungan Komponen Alat Alat Pengupas Kelapa Muda

Alat pengupas kelapa muda yang dirancang dan dibangun terdiri

(6)

dari komponen-komponen yang ditunjukkan oleh Gambar 1

Gambar 1 Alat pengupas kelapa

muda

Diagram Alir Perencanaan

Urutan proses perhitungannya yang ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar 2.

Gambar 2 Diagram alir perhitungan

IV.A. Perencanaan Elemen Mesin Daya Proses Pengupas Sabut Kelapa Muda

Daya proses pengupasan

sabut kelapa muda adalah besar daya yang digunkan untuk melakukan proses pengupasan sabut kelapa, 1. Spesifikasi kelapa muda yang

akan mengalami pengupasan

adalah sebagai berikut:

a. Berat buah kelapa

(Rattanapaskorn, 2008): mklp = 2.04 ±0.15 kg

b. Berat sabut kelapa

(Indahyani, 2011): mskm = 0,4 kg

c. Tegangan tarik sabut kelapa muda (σSKM):

σSKM = 1,26 MPa = 1,26

N/mm2 = 0,128 kg/mm2 d. Besar kekuatan geser sabut

kelapa muda (τSKM) menjadi : SKM SKM 0,5  2 SKM mm kg 064 , 0 128 , 0 5 , 0    

2. Daya proses pengupasan (H) menggunkan persamaan 2.3:         dt m . kg v F H p pis Diketahui dtk m . kg 75 HP 1 

(7)

Dengan : Fp = Beban

proses proses pengupasan = 11,79 kg; vpis = Kecepatan liniear pisau = 2,17 m/dtk Maka : dtk m . kg 58 , 25 17 , 2 79 , 11 H   atau 0,34 HP 75 58 , 25 H 

3. Daya motor yang dibutuhakan

untuk proses pengupasan

tempurung (Hmot) menggunkan

persamaan 2.4: m mot H H  

Dengan : ηm = efisiensi mekanis

Koefisien efisiensi adalah

sebagai berikut, yaitu : a. Bantalan gelinding :

η1 = 0,955

b. Puli dan sabuk V : η2 = 0,96 Maka : 2 1 mot H H     96 , 0 955 , 0 34 , 0   0,372 HP

Motor penggerak tersedia dipasaran dan mendekati daya yang dibutuhkan mesin pengupas sabut kelapa muda adalah motor listrik

dengan Pmot 0,50 HP0,373 kW

dengan putaran 1400 rpm

Perencanaan Puli dan Sabuk V

Perencanaan dilakukan untuk mendapatkan diameter puli yang sesuai kebutuhan putaran untuk mesin, ukuran nominal dari sabuk V, kemampuan transmisi daya sebuah

sabuk V. Susunan transmisi

ditunjukkan oleh Gambar 3

Gambar 3. Susunan puli & sabuk V

Gambar 4. Diagram pemilihan

sabuk – V (Sularso & Suga, K, 2004:164)

Putaran puli pemutar (drive

pulley) 1400 rpm dan daya yang

ditransmisikan 0,485 kW maka sabuk – V dipilih adalah Tipe A dengan No. 45 (Panjang sabuk – v

(8)

standar), satu buah Sabuk, Dkspi =

254 mm, dkmot = 50,8 mm.

Poros

Mesin pengupas tempurung kelapa terdiri dari dua buah poros, yaitu : poros motor dan poros spindel pengupas, bentuk poros ditunjukkan Gambar 5

Gambar 5 Poros dudukan kelapa

Diameter poros (dpspi): 3 1 pspi t b a pspi C k T 1 . 5 d        Dengan : Tpspi1687,11 kg.mm Maka : 3 1 pspi 2 1,5 1687,11 34 , 4 1 , 5 d      18,1119 mm Bantalan

Bantalan yang digunakan pada alat pengupas sabut kelapa terdiri dari dua buah bantalan, berfungsi sebagai

penopang poros spindel, analisa

dilakukan terhadap bantalan

penopang poros spindel, karena mengalami pembebanan dari beban tangensial v-belt (Ft). Posisi bantalan

pada pada alat pengupas sabut kelapa ditunjukkan oleh Gambar 6

Gambar 6 Bantalan pada alat

pengupas kelapa muda

Untuk mesin-mesin dengan beban ringan Lh ijin adalah min

2000 Jam. Bantalan aman untuk digunakan sebagai penopang poros spindel pengupas sabut kelapa, karena umur bantalan 2000jam, yaitu 7814102

 

jam (Sularso, & Suga, K, 2004 : 137)

Ulir Eretan Pisau

Ulir yang digunakan

berfungsi mengerakan pisau

pengupas secara maju dan mundur ditunjukkan oleh Gambar 7

(9)

Gambar 7 Ulir Eretan Pisau

Bahan baja yang dapat dipilih sebagai bahan ulir penekan adalah Baja S30C memiliki kekuatan tarik

48 kg/mm2. Bahan untuk ulir

memiliki kekuatan tarik minimal 22,35 kg/mm2, berdasarkan hal tersebut, maka bahan S30C dapat digunkan sebagai bahan ulir penekan pada perancangan ini.

Rangka

Rangka mesin pengupas sabut kelapa muda pada perancangan ditunjukkan Gambar 8

Gambar 8 Rangka alat

Bahan rangka adalah berupa baja profile SM50 :

Kekuatan tarik : σa = 62 kg

/mm2

Tegangan tarik ijin :

2 2 1 a mm kg 34 , 10 6 62 Sf Sf       Maka: 2 2 a AB mm kg 34 , 10 mm kg 34 , 9     

sehingga bahan untuk rangka

dinyatakan dapat digunakan

V. Perakitan Dan Perawatan Alat

Perakitan

Perakitan merupakan suatu

cara untuk menempatkan dan

memasang bagian dari suatu mesin

yang digabung menjadi suatu

kesatuan, dengan memperhatikan

urutan yang telah ditentukan,

sehingga menjadi suatu bentuk alat yang siap digunakan sesuai dengan

fungsi dan tujuan yang telah

direncanakan. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam proses perakitan adalah:

(10)

1. Komponen mesin yang telah dibuat atau dibeli memiliki dimensi yang sesuai dengan komponen lainnya

2. Komponen pendukung harus

memiliki dimensi sesuai

dengan komponen mesin

yang telah dibuat atau dibeli 3. Menyusun langkah perakitan

4. Menyiapkan alat bantu

perakitan terdiri dari : Tools

Set, Mistar

Sebelum melakukan

perakitan, keseluruhan komponen dan alat bantu harus dipersiapkan untuk mempercepat proses perakitan. Proses perakitan komponen mesin sebagai berikut:

1. Menyiapkan semua komponen dan peralatan yang dibutuhkan 2. Menyiapakan rangka dudukan

alat pengupas kelapa muda 3. Merakit poros spindel dengan

bantalan yang berfungsi sebagai dudukan dan penopang poros 4. Memasang puli 10 inchi pada

poros spindel pasangkan bautnya 5. Selanjutnya pasangkan puli 2 inchi ke poros motor penggerak, selanjutnya pasangkan motor

penggerak ke rangka dudukan rangka mesin

6. Memasang sabuk V kemudian atur centernya, setelah center kencangkan ulirnya

7. Memasang mekanisme pisau pengupas bagian samping kelapa 8. Memasang mekanisme pisau

pengupas bagian atas kelapa 9. Memasang mekanisme pisau

pengupas bagian bawah kelapa

10. Kemudian cek kembali

kekencangan dari ulir-ulir

pengikat antar bagian 11. Periksa hasil perakitan

Langkah Pengoperasian Alat

Siapkan kelapa yang akan mengalami pengupasan, secara garis besar pengoperasian alat pengupas kelapa muda adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Mempersiapkan mesin Langkah 2 : Mempersiapkan dan

menggunakan alat keamanan kerja

Langkah 3 : Menghubungkan

saklar dengan sumber tegangan listrik

Langkah 4 : Siapakan kelapa Langkah 5 : Meletakan kelapa pada

poros spindel kunci bagian kelapa dengan meurunkan datang penekan

(11)

bagian atas kelapa, pastikan kelapa

dalam posisi aman dan tidak

terlempar ketika proses pengupasan.

Langkah 5 : Memposisikan saklar

ke posisi ON

Langkah 6 : Lakukan pengupasan

bagian samping kelapa dengan

memutar handel untuk menggerakan

pisau kearah kelapa, setelah

pengupasan samping selesai putar kembali handel untuk menjauhkan pisau dari kelapa.

Langkah 7 : Lakukan pengupasan

bagian atas kelapa dengan

menurunkan pisau untuk membentuk

bagian atas kelapa, dengan

menggerakan tuas handel untuk menurunkan pisau.

Langkah 8 : Lakukan pengupasan

bagian bawah kelapa dengan

menggerakan pisau dan menekannya hingga bagian bawah sabut terlepas

Langkah 9 : Setelah proses selesai,

posisikan saklar ke posisi OFF

Langkah 10 : Lakukan langkah 4-9

untuk proses pengupasan selanjutnya

Langkah 11 : Lakukan pembersihan

setelah melakukan proses

pengupasan.

Proses pengupasan kelapa muda dengan menggunkan alat

pengupas sabut kelapa muda

ditunjukkan oleh gambar-gambar berikut:

Gambar 9 Langkah pengoperasian

alat : (a) meletakan kelapa pada alat; (b) mengunci kelapa; (c) melakukan pengupasan bagian samping kelapa

Gambar 10 Langkah pengoperasian alat

: (a) melakukan pengupasan bagian atas kelapa; (b) melakukan pengupasan

bagian bawah kelapa; (c) hasil pengupasan

Cara Kerja Alat

Alat pengupas kelapa muda yang ditunjukkan oleh Gambar 11 ini prinsip kerjanya menggunkan sistem putar. Kelapa yang akan dikupas diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan kelapa . Untuk memastikan kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan dengan cara menekan bagian kelapa

(12)

dengan pengunci, handel untuk menekan , terdapat tiga buah pisau pada lata ini, yaitu: pisau pengpas

bagian samping kelapa, pisau

pengupas bagian atas kelapa, dan pisau pengpas bagian bawah. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran puli motor melalui v-belt ke puli poros spindel yang digerakkan.

Gambar 11 Bagian-bagian alat

pengupas kelapa muda

Perawatan.

Perwatan yang dilakukan pada bagian – bagian alat pengupas kelapa muda meliputi :

1. Poros dan Bantalan, melakukan pemeriksaan dan pengencangan

secara berkala terhadap

kekencangan ulir dan pelumasan 2. Sabuk-V dan Puli, memeriksa dan menyetel tegangan sabuk agar tidak terlalu kendor dan

segera mengantinya jika kondisi sabuk sudah pecah atau rusak 3. Motor listrik, membuka dan

bersihkan komponen motor

listrik dari debu dan kotoran yang masuk, periksa juga

kabel-kabel penghubung untuk

menghindari terjadinya arus

pendek.

4. Unit pisau pengupas,

membersihkan dari serpihan sisa proses pengupasan sabut kelapa

muda dan kotoran-kotoran

lainnya.

5. Mekanisme handel penggerak pisau, bagian ini perlu dijaga

kebersihannya untuk

menghindari terjadinya karat, apabila ada cat yang mengelupas segera di cat kembali dan dilakukan pengecekan apakah terjadi retak pada pengelasan 6. Rangka Mesin, bagian ini perlu

dijaga kebersihannya untuk

menghindari terjadinya karat, apabila ada cat yang mengelupas segera di cat kembali dan dilakukan pengecekan apakah terjadi retak pada pengelasan rangkanya

(13)

VI. Kesimpulan dan Saran

Hasil perancangan alat

pengupas kelapa muda berfungsi sebagai alat bantu proses pengupasan sabut kelapa muda memperoleh hasil:

1. Dalam merencana alat pengupas kelapa muda yang dilakukan pertama membuat desain dalam

bentuk gambar, menetukan

putaran dan daya motor

penggerak, menetukan ukuran setiap komponen berdasarkan pembebanan dan daya pada

proses pengupasan dari

perencanaan perhitungan.

2. Kelapa yang akan dikupas

diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan

kelapa. Untuk memastikan

kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan pengunci dengan cara menekan bagian kelapa dengan pengunci, handel untuk menekan. Terdapat tiga buah pisau pada lata ini, yaitu: pisau pengpas bagian samping kelapa, pisau pengupas bagian atas kelapa, dan pisau pengpas bagian bawah. Motor penggerak

yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran puli motor melalui v-belt ke puli poros spindel yang digerakkan. 3. Daya proses pengupasan kelapa

sabut kelapa muda 0,372 HP,

dengan beban pengupasan

kelapa 11,79 kg.

4. Berdasarkan hasil uji coba waktu yang dibutuhkan untuk proses pengupasan kelapa adalah : persiapan 30 detik, pengupasan

bagian samping 45 detik,

pengupasan bagian atas 70 detik, pengupasan bagian bawah 15 detik, total waktu pengupasan 160 detik, sehingga kapasitas pengupasan per jam adalah 22,5 butir/jam.

5. Jenis perawatan yang baik dan tepat untuk konstruksi Alat pengupas kelapa muda adalah perawatan yang mengupayakan

pencegahan kerusakan atau

perawatan preventif. Perwatan yang dilakukan pada bagian – bagian alat pengupas kelapa muda meliputi : Poros dan Bantalan, sabuk-V dan Puli,

(14)

pengupas, mekanisme handel penggerak pisau, dan rangka alat

Saran-saran

Saran untuk perancangan alat pengupas kelapa muda dimasa yang akan dating agar menjadi lebih baik:

1. Memperhatikan ukuran kelapa yang akan di kupas

2. Sebagai langkah awal

pengoperasian sebaiknya

dilakukan pengecekan bagian alat pengupas kelapa muda sebelum beroperasi

3. Alat pengupas kelapa muda ini

membutuhkan perawatan

berkala agar dapat berfungsi dengan baik dan umur alat yang lebih lama

4. Memperhatikan keselamatan

kerja pada saat pengoprasian alat

pengupas kelapa muda

(pengunaan kacamata dan

masker untuk operator)

VII. Daftar Pustaka

Ali M., 2010, “ Coconut Fibre – A

Versatile Material and its

Applications in

Engineering”, Main Proceeding Ed. J Zachar, P

Claisse, TR Naik, E

Ganjian ISBN 978-1-4507-1490

Era, S., 2010, Mesin Pemipih Sale

Pisang dengan Sistem Double Roller, Tugas

Perancangan Mesin, IST AKPRIND Yogyakarta Gustav Niemann, 1986, Machine

Element, Design and

Calculation in Mechanical Engineering, Volume I, Allied Publisher Pte. Ltd, New Delhi.

Harsono .W & T. Okumura, 2000,

Teknologi Pengelasan Logam, PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

KRAR, S.F., 1977, Techology Of

Machine Tool, Mc. Graw

Hill Publishing, New Dehli Mehta, N.K., 1986, Machine Tool

Design, Mc Graw Hill

Publishing, New Dehli Rahmat, H., dkk., 2012, Pengurai

Sabut Kelapa Sebagai Hasil Sampingan Buah Kelapa, Proyek Akhir, IST

AKPRIND, Yogyakarta Salit M.S., 2014, “ Tropical Natural

Fibre Composites

Properties, Manufacture and Application”,

http://www.springer.com/9 78-981-287-154-1

Stolk, J., & Kros, C., 1994, Elemen

Mesin Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin,

(15)

oleh Hendarsin, A., Erlangga, Jakarta

Suhairi., dkk., 2015, Perancangan

Mesin Penghancur Limbah Sabut Kelapa, Tugas Perancangan Mesin, IST AKPRIND, Yogyakarta Sularso & Suga, K., 2004, Dasar

Perencanaan & Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya

Paramita, Jakarta.

Widiyanto, 2013, Elemen Mesin,

Kementerian Pendidikan

Gambar

Tabel 2.1 Coeficient of efficiency for  various
Gambar 1 Alat pengupas kelapa  muda
Gambar 3. Susunan puli & sabuk V
Gambar 7 Ulir Eretan Pisau
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian fenomenologi ini bertujuan menggali pengalaman belajar mahasiswa program reguler di klinik sehingga para pembimbing klinik dapat memberikan persiapan dan bimbingan

Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama

question student have (QSH) dengan pendekatan scientific berbantu media pembelajaran video efektif terhadap hasil belajar dibandingkan dengan model pembelajaran

Standar Baku mutu menurut KEPMEN LH dengan konsentrasi Ammonia yang cocok untuk biota laut yaitu 0,3 mg/L, dan menurut Erari et al menyatakan bahwa konsentrasi

ARONI HALAWA (petugas sekretariat ), dan yang menyerahkan kepada ANDI TANDEAN untuk ditanda tangani adalah saksi FIRMAN ADIL DACHI, dan saksi ANDI TANDEAN pada saat itu

CEM adalah model dengan semua koefisien konstan, dimana parameter ditaksir seperti pada regresi biasa dengan menggunakan metode OLS, asumsi dari metode ini

365 7 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), hal.. Perpanjangan keikutsertaan, yaitu lamanya keikutsertaan peneliti pada latar

(1) Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah mempunyai tugas menyiapkan perencanaan, koordinasi, rumusan kebijakan, pengendalian, pembinaan administrasi,