RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KELAPA MUDA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA MIKRO
DISTRIBUSI KELAPA MUDA
Stefanus Tri Rezki Perkasa (141331007); Adi Hartono (141331035) Langgeng Wijaya (141331066); Andy Setiawan (141331069)
Dosen Pembimbing: Aji Pranoto, S.Pd., M.Pd Jurusan Teknik Mesin Diploma III
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
ABSTRAK
Pemanafaatan teknologi pada pengupasan kelapa muda untuk mempermudah proses pengupasan kulit luar (epicarp), dan sebagian sabut (mesocarp) mengupas. memanfaatkan air kelapanya. Alat pengupas kelapa secara umum terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu: bagian titik operasi, bagian transmisi daya, dan bagian perlengkpan
Kelapa yang akan dikupas diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan kelapa. Untuk memastikan kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan pengunci dengan cara menekan bagian kelapa dengan pengunci, handel untuk menekan. Terdapat tiga buah pisau pada lata ini, yaitu: pisau pengpas bagian samping kelapa, pisau pengupas bagian atas kelapa, dan pisau pengpas bagian bawah. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran puli motor melalui v-belt ke puli poros spindel yang digerakkan.
Daya proses pengupasan kelapa sabut kelapa muda 0,372 HP, dengan beban pengupasan kelapa 11,79 kg. Berdasarkan hasil uji coba waktu yang dibutuhkan untuk proses pengupasan kelapa adalah : persiapan 30 detik, pengupasan bagian samping 45 detik, pengupasan bagian atas 70 detik, pengupasan bagian bawah 15 detik, total waktu pengupasan 160 detik, sehingga kapasitas pengupasan per jam adalah 22,5 butir/jam.
Kata Kunci: Motor Listrik, Mesin pemnhupas sabut kelapa muda, Daya Motor Beban pengupasan kelapa
I. Latar Belakang Masalah
Secara umum industri
berbasis kelapa terdiri dari 3 (tiga)
jenis industri, yaitu: industri hulu, industri antara, dan industri hilir.
Industri hulu berbasis kelapa
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
menghasilkan produk berupa buah kelapa segar, kopra, pada industri antara menghasilkan produk berupa temurung, tepung kopra, sedangkan pada industri hilir produk yang dihasilkan berupa: karbon, minyak kelapa, nata de coco, dan sirup kelapa. Distribusi kelapa segar hasil dari petani hingga sampai ke konsumen adalah sebagai berikut, kelapa segar dari petani dikumpulkan
oleh pengepul, selanjutnya di
distribusikan ke pedagang es kelapa muda, rumah makan, dan hotel yang membutuhkan kelapa segar
Kelapa segar dimanfaatkan air dan daging buahnya sebagai minuman banyak tersedia di berbagai
tempat, karena banyak yang
menyukainya. Pengepul dengan
kapasitas pasar yang kecil dapat
mendistiribusikan kelapa segar
sebanyak 2000 dalam setiap harinya, diditribusikan ke pedagang es kelapa muda, restoran, dan hotel. Kelapa
segar yang didistribusikan ke
pedagang es kelapa muda berupa kelapa segar yang belum mengalami pengupasan pengupasan bagian kulit luar (epicarp), dan sebagian sabut (mesocarp), sedangkan kelapa segar
yang didistribusikan ke rumah
makan dan hotel sudah dalam kondisi bagian kulit luar (epicarp), dan sebagian sabut (mesocarp) mengupas.
Pada umumnya proses
pengupasan kelapa muda masih menggunakan proses manual dengan menggunkan peralalatan pengupas berupa golok dengan meletakan buah
kelapa pada landasan tertentu,
sehingga dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, ruang yang besar, dan alat yang tajam untuk mengupas kelapa muda. Dalam
perkembangannya selain
menggunakan alat pengupas manual, akhir-akhir ini telah ada mesin yang digunakan untuk mengupas kelapa
muda, mesin ini didesain
menggunakan motor listrik sebagai
penggeraknya, motor listrik
digunkan untuk memutar mekanisme pemegang buah kelapa yang akan
mengalami proses pengupasan,
urutan mekanisme terdiri dari motor listrik, puli dan sabuk-V, bantalan, dan poros.
Alat yang sudah ada memiliki jenis pemegang (holder) kelapa yang kurang kuat dan tidak dilengkapi
pelindung untuk menghindari terlontarnya serpihan kulit kelapa.
Proses pengupasan kelapa
menggunkan mesin harus
memperhatikan keselamatan oprator agar terhidar dari kecelakaan kerja yang disebabkan oleh terlontarnya kelapa akibat dari putaran buah kelapa, dan terlontarnya serpihan kulit kelapa pada proses pengupasan berlangsung.
II. Rumusan Masalah
Permasalahan yang timbul dalam melakukan perancangan dan
membuat alat pengupas kelapa
muda:
1. Bagaimana merencana alat
pengupas kelapa muda untuk usaha mikro
2. Bagaimana proses pembuatan alat pengupas kelapa muda 3. Bagaimana kinerja alat pengupas
kelapa muda untuk usaha mikro
4. Bagaimana perawatan alat
pengupas kelapa muda untuk usaha mikro
III. Landasan Teoari Kelapa
Tanaman kelapa disebut juga tanaman serbaguna, karena dari akar sampai ke daun kelapa bermanfaat, demikian juga dengan buahnya. Buah adalah bagian utama dari
tanaman kelapa yang berperan
sebagai bahan baku industri. Buah
kelapa terdiri dari beberapa
komponen yaitu sabut kelapa,
tempurung kelapa, daging buah kelapa dan air kelapa. Daging buah adalah komponen utama yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan air, tempurung, dan sabut sebagai hasil samping (by product) dari buah kelapa juga dapat diolah menjadi
berbagai produk yang nilai
ekonominya tidak kalah dengan daging buah.
Sabut Kelapa
Sabut kelapa merupakan
bagian terluar buah kelapa yang
membungkus tempurung kelapa.
Ketebalan sabut kelapa berkisar 5-6 cm yang terdiri atas lapisan terluar (exocarpium) dan lapisan dalam
(endocarpium). Endocarpium
mengandung serat-serat halus yang dapat digunakan sebagai bahan
pembuat tali, karung, pulp, karpet, sikat, keset, isolator panas dan suara, filter, bahan pengisi jok kursi/mobil dan papan hardboard. Satu butir buah kelapa menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30% serat. Produk primer dari pengolahan sabut kelapa terdiri atas : Serat, bristle, dan debu sabut ( indahyani, 2011). Serat dapat diproses menjadi matras,
geotextile, karpet, dan
produk-produk kerajinan/industri rumah
tangga. Matras banyak digunakan dalam industri jok, kasur, dan pelapis panas. Debu sabut dapat diproses jadi kompos dan cocopeat, dan
particle board/hard board. Cocopeat digunakan sebagai substi
tusi gambut alam untuk industri
bunga dan pelapis lapangan
golf.
Tempurung Kelapa
Berat dan tebal tempurung sangat ditentukan oleh jenis tanaman kelapa. Kelapa jawa mempunyai tempurung yang lebih berat dan tebal daripada kelapa Hibrida dan kelapa Genjah. Tempurung beratnya sekitar 15-19% bobot buah kelapa dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung
kelapa yang dulu hanya digunakan sebagai bahan bakar, sekarang sudah merupakan bahan baku industri
cukup penting. Produk yang
dihasilkan dari pengolahan
tempurung adalah arang, arang aktif,
tepung tempurung dan barang
kerajinan. Arang aktif dari
tempurung kelapa memiliki daya saing yang kuat karena mutunya tinggi dan tergolong sumber daya yang terbarukan. Selain digunakan
dalam industri farmasi,
pertambangan, dan penjernihan,
arang aktif juga digunakan untuk penyaring atau penjernih ruangan untuk menyerap polusi dan bau tidak sedap dalam ruangan
Air Kelapa
Volume air yang terdapat pada kelapa dalam sekitar 300 ml, kelapa Hibrida 230 ml, dan kelapa Genjah 150 ml. Air kelapa dimanfaatkan untuk pembuatan minuman ringan,
jelly, ragi, alkohol, nata de coco, dextran, anggur, cuka, ethyl acetat,
dan sebagainya. Nata de coco sendiri selain sebagai makanan berserat, juga dapat digunakan dalam industri akustik. Saat ini baru nata de coco
yang telah berkembang mulai dari skala industri rumah tangga hingga industri besar.
Menentukan Daya Motor
Persamanaan yang digunakan untuk melakukan perhitungan dalam menentukan daya motor adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan putaran (rpm) dirubah menjadi kecepatan linear (lurus) digunakan persamaan dibawah ini : 1000 60 n d v p (2.1)
Dengan : v = Kecepatan linier (m/dtk)
dp = diameter lintasan (mm)
2. Beban proses (F) dan berat unit proses (m), untuk mencari beban
proses digunakan persamaan
dibawah ini :
A
F (2.2)
Dengan : τ = Tegangan geser bahan proses (kg/mm2)
A= Luas hasil proses (mm2) 3. Daya Proses (H) : v F H (2.3) Dengan : F Beban penghacuran (kg) v = kecepatan proses (m/dtk)
4. Daya motor (PM), daya motor adalah daya proses (H) dibagi dengan efisinsi mekanis (ηm) dari
setiap komponen yang dilewati :
m H PM
(2.4)
Dengan : ηm = Efisinsi mekanis
Adapun efisinsi mekanis (ηm)
untuk setiap komponen yang dilewati oleh daya motor ditunjukan oleh Tabel 2.1
Tabel 2.1 Coeficient of efficiency for various
transmission and supports
TYPE OF TRANSMISSION OR SUPPORT
COEFFICIENT OF EFFICIENCY Belt Drive With Flat Belt 0.98 Belt Drive With V-Belt 0.96 Spur gear Drive 0.98 Helical gear Drive 0.97 Bevel gear Drive 0.96 Ball & roller bearing 0.955 Crank & silinder mechanism 0.90
Jaw Clucth 0.95
Multiple-disc friction clutch operating in oil
0.90
(N.K., Mehta, 1986:6)
IV. Perencanaan Dan Perhitungan Komponen Alat Alat Pengupas Kelapa Muda
Alat pengupas kelapa muda yang dirancang dan dibangun terdiri
dari komponen-komponen yang ditunjukkan oleh Gambar 1
Gambar 1 Alat pengupas kelapa
muda
Diagram Alir Perencanaan
Urutan proses perhitungannya yang ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram alir perhitungan
IV.A. Perencanaan Elemen Mesin Daya Proses Pengupas Sabut Kelapa Muda
Daya proses pengupasan
sabut kelapa muda adalah besar daya yang digunkan untuk melakukan proses pengupasan sabut kelapa, 1. Spesifikasi kelapa muda yang
akan mengalami pengupasan
adalah sebagai berikut:
a. Berat buah kelapa
(Rattanapaskorn, 2008): mklp = 2.04 ±0.15 kg
b. Berat sabut kelapa
(Indahyani, 2011): mskm = 0,4 kg
c. Tegangan tarik sabut kelapa muda (σSKM):
σSKM = 1,26 MPa = 1,26
N/mm2 = 0,128 kg/mm2 d. Besar kekuatan geser sabut
kelapa muda (τSKM) menjadi : SKM SKM 0,5 2 SKM mm kg 064 , 0 128 , 0 5 , 0
2. Daya proses pengupasan (H) menggunkan persamaan 2.3: dt m . kg v F H p pis Diketahui dtk m . kg 75 HP 1
Dengan : Fp = Beban
proses proses pengupasan = 11,79 kg; vpis = Kecepatan liniear pisau = 2,17 m/dtk Maka : dtk m . kg 58 , 25 17 , 2 79 , 11 H atau 0,34 HP 75 58 , 25 H
3. Daya motor yang dibutuhakan
untuk proses pengupasan
tempurung (Hmot) menggunkan
persamaan 2.4: m mot H H
Dengan : ηm = efisiensi mekanis
Koefisien efisiensi adalah
sebagai berikut, yaitu : a. Bantalan gelinding :
η1 = 0,955
b. Puli dan sabuk V : η2 = 0,96 Maka : 2 1 mot H H 96 , 0 955 , 0 34 , 0 0,372 HP
Motor penggerak tersedia dipasaran dan mendekati daya yang dibutuhkan mesin pengupas sabut kelapa muda adalah motor listrik
dengan Pmot 0,50 HP0,373 kW
dengan putaran 1400 rpm
Perencanaan Puli dan Sabuk V
Perencanaan dilakukan untuk mendapatkan diameter puli yang sesuai kebutuhan putaran untuk mesin, ukuran nominal dari sabuk V, kemampuan transmisi daya sebuah
sabuk V. Susunan transmisi
ditunjukkan oleh Gambar 3
Gambar 3. Susunan puli & sabuk V
Gambar 4. Diagram pemilihan
sabuk – V (Sularso & Suga, K, 2004:164)
Putaran puli pemutar (drive
pulley) 1400 rpm dan daya yang
ditransmisikan 0,485 kW maka sabuk – V dipilih adalah Tipe A dengan No. 45 (Panjang sabuk – v
standar), satu buah Sabuk, Dkspi =
254 mm, dkmot = 50,8 mm.
Poros
Mesin pengupas tempurung kelapa terdiri dari dua buah poros, yaitu : poros motor dan poros spindel pengupas, bentuk poros ditunjukkan Gambar 5
Gambar 5 Poros dudukan kelapa
Diameter poros (dpspi): 3 1 pspi t b a pspi C k T 1 . 5 d Dengan : Tpspi1687,11 kg.mm Maka : 3 1 pspi 2 1,5 1687,11 34 , 4 1 , 5 d 18,1119 mm Bantalan
Bantalan yang digunakan pada alat pengupas sabut kelapa terdiri dari dua buah bantalan, berfungsi sebagai
penopang poros spindel, analisa
dilakukan terhadap bantalan
penopang poros spindel, karena mengalami pembebanan dari beban tangensial v-belt (Ft). Posisi bantalan
pada pada alat pengupas sabut kelapa ditunjukkan oleh Gambar 6
Gambar 6 Bantalan pada alat
pengupas kelapa muda
Untuk mesin-mesin dengan beban ringan Lh ijin adalah min
2000 Jam. Bantalan aman untuk digunakan sebagai penopang poros spindel pengupas sabut kelapa, karena umur bantalan 2000jam, yaitu 7814102
jam (Sularso, & Suga, K, 2004 : 137)Ulir Eretan Pisau
Ulir yang digunakan
berfungsi mengerakan pisau
pengupas secara maju dan mundur ditunjukkan oleh Gambar 7
Gambar 7 Ulir Eretan Pisau
Bahan baja yang dapat dipilih sebagai bahan ulir penekan adalah Baja S30C memiliki kekuatan tarik
48 kg/mm2. Bahan untuk ulir
memiliki kekuatan tarik minimal 22,35 kg/mm2, berdasarkan hal tersebut, maka bahan S30C dapat digunkan sebagai bahan ulir penekan pada perancangan ini.
Rangka
Rangka mesin pengupas sabut kelapa muda pada perancangan ditunjukkan Gambar 8
Gambar 8 Rangka alat
Bahan rangka adalah berupa baja profile SM50 :
Kekuatan tarik : σa = 62 kg
/mm2
Tegangan tarik ijin :
2 2 1 a mm kg 34 , 10 6 62 Sf Sf Maka: 2 2 a AB mm kg 34 , 10 mm kg 34 , 9
sehingga bahan untuk rangka
dinyatakan dapat digunakan
V. Perakitan Dan Perawatan Alat
Perakitan
Perakitan merupakan suatu
cara untuk menempatkan dan
memasang bagian dari suatu mesin
yang digabung menjadi suatu
kesatuan, dengan memperhatikan
urutan yang telah ditentukan,
sehingga menjadi suatu bentuk alat yang siap digunakan sesuai dengan
fungsi dan tujuan yang telah
direncanakan. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam proses perakitan adalah:
1. Komponen mesin yang telah dibuat atau dibeli memiliki dimensi yang sesuai dengan komponen lainnya
2. Komponen pendukung harus
memiliki dimensi sesuai
dengan komponen mesin
yang telah dibuat atau dibeli 3. Menyusun langkah perakitan
4. Menyiapkan alat bantu
perakitan terdiri dari : Tools
Set, Mistar
Sebelum melakukan
perakitan, keseluruhan komponen dan alat bantu harus dipersiapkan untuk mempercepat proses perakitan. Proses perakitan komponen mesin sebagai berikut:
1. Menyiapkan semua komponen dan peralatan yang dibutuhkan 2. Menyiapakan rangka dudukan
alat pengupas kelapa muda 3. Merakit poros spindel dengan
bantalan yang berfungsi sebagai dudukan dan penopang poros 4. Memasang puli 10 inchi pada
poros spindel pasangkan bautnya 5. Selanjutnya pasangkan puli 2 inchi ke poros motor penggerak, selanjutnya pasangkan motor
penggerak ke rangka dudukan rangka mesin
6. Memasang sabuk V kemudian atur centernya, setelah center kencangkan ulirnya
7. Memasang mekanisme pisau pengupas bagian samping kelapa 8. Memasang mekanisme pisau
pengupas bagian atas kelapa 9. Memasang mekanisme pisau
pengupas bagian bawah kelapa
10. Kemudian cek kembali
kekencangan dari ulir-ulir
pengikat antar bagian 11. Periksa hasil perakitan
Langkah Pengoperasian Alat
Siapkan kelapa yang akan mengalami pengupasan, secara garis besar pengoperasian alat pengupas kelapa muda adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Mempersiapkan mesin Langkah 2 : Mempersiapkan dan
menggunakan alat keamanan kerja
Langkah 3 : Menghubungkan
saklar dengan sumber tegangan listrik
Langkah 4 : Siapakan kelapa Langkah 5 : Meletakan kelapa pada
poros spindel kunci bagian kelapa dengan meurunkan datang penekan
bagian atas kelapa, pastikan kelapa
dalam posisi aman dan tidak
terlempar ketika proses pengupasan.
Langkah 5 : Memposisikan saklar
ke posisi ON
Langkah 6 : Lakukan pengupasan
bagian samping kelapa dengan
memutar handel untuk menggerakan
pisau kearah kelapa, setelah
pengupasan samping selesai putar kembali handel untuk menjauhkan pisau dari kelapa.
Langkah 7 : Lakukan pengupasan
bagian atas kelapa dengan
menurunkan pisau untuk membentuk
bagian atas kelapa, dengan
menggerakan tuas handel untuk menurunkan pisau.
Langkah 8 : Lakukan pengupasan
bagian bawah kelapa dengan
menggerakan pisau dan menekannya hingga bagian bawah sabut terlepas
Langkah 9 : Setelah proses selesai,
posisikan saklar ke posisi OFF
Langkah 10 : Lakukan langkah 4-9
untuk proses pengupasan selanjutnya
Langkah 11 : Lakukan pembersihan
setelah melakukan proses
pengupasan.
Proses pengupasan kelapa muda dengan menggunkan alat
pengupas sabut kelapa muda
ditunjukkan oleh gambar-gambar berikut:
Gambar 9 Langkah pengoperasian
alat : (a) meletakan kelapa pada alat; (b) mengunci kelapa; (c) melakukan pengupasan bagian samping kelapa
Gambar 10 Langkah pengoperasian alat
: (a) melakukan pengupasan bagian atas kelapa; (b) melakukan pengupasan
bagian bawah kelapa; (c) hasil pengupasan
Cara Kerja Alat
Alat pengupas kelapa muda yang ditunjukkan oleh Gambar 11 ini prinsip kerjanya menggunkan sistem putar. Kelapa yang akan dikupas diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan kelapa . Untuk memastikan kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan dengan cara menekan bagian kelapa
dengan pengunci, handel untuk menekan , terdapat tiga buah pisau pada lata ini, yaitu: pisau pengpas
bagian samping kelapa, pisau
pengupas bagian atas kelapa, dan pisau pengpas bagian bawah. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran puli motor melalui v-belt ke puli poros spindel yang digerakkan.
Gambar 11 Bagian-bagian alat
pengupas kelapa muda
Perawatan.
Perwatan yang dilakukan pada bagian – bagian alat pengupas kelapa muda meliputi :
1. Poros dan Bantalan, melakukan pemeriksaan dan pengencangan
secara berkala terhadap
kekencangan ulir dan pelumasan 2. Sabuk-V dan Puli, memeriksa dan menyetel tegangan sabuk agar tidak terlalu kendor dan
segera mengantinya jika kondisi sabuk sudah pecah atau rusak 3. Motor listrik, membuka dan
bersihkan komponen motor
listrik dari debu dan kotoran yang masuk, periksa juga
kabel-kabel penghubung untuk
menghindari terjadinya arus
pendek.
4. Unit pisau pengupas,
membersihkan dari serpihan sisa proses pengupasan sabut kelapa
muda dan kotoran-kotoran
lainnya.
5. Mekanisme handel penggerak pisau, bagian ini perlu dijaga
kebersihannya untuk
menghindari terjadinya karat, apabila ada cat yang mengelupas segera di cat kembali dan dilakukan pengecekan apakah terjadi retak pada pengelasan 6. Rangka Mesin, bagian ini perlu
dijaga kebersihannya untuk
menghindari terjadinya karat, apabila ada cat yang mengelupas segera di cat kembali dan dilakukan pengecekan apakah terjadi retak pada pengelasan rangkanya
VI. Kesimpulan dan Saran
Hasil perancangan alat
pengupas kelapa muda berfungsi sebagai alat bantu proses pengupasan sabut kelapa muda memperoleh hasil:
1. Dalam merencana alat pengupas kelapa muda yang dilakukan pertama membuat desain dalam
bentuk gambar, menetukan
putaran dan daya motor
penggerak, menetukan ukuran setiap komponen berdasarkan pembebanan dan daya pada
proses pengupasan dari
perencanaan perhitungan.
2. Kelapa yang akan dikupas
diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan
kelapa. Untuk memastikan
kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan pengunci dengan cara menekan bagian kelapa dengan pengunci, handel untuk menekan. Terdapat tiga buah pisau pada lata ini, yaitu: pisau pengpas bagian samping kelapa, pisau pengupas bagian atas kelapa, dan pisau pengpas bagian bawah. Motor penggerak
yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran puli motor melalui v-belt ke puli poros spindel yang digerakkan. 3. Daya proses pengupasan kelapa
sabut kelapa muda 0,372 HP,
dengan beban pengupasan
kelapa 11,79 kg.
4. Berdasarkan hasil uji coba waktu yang dibutuhkan untuk proses pengupasan kelapa adalah : persiapan 30 detik, pengupasan
bagian samping 45 detik,
pengupasan bagian atas 70 detik, pengupasan bagian bawah 15 detik, total waktu pengupasan 160 detik, sehingga kapasitas pengupasan per jam adalah 22,5 butir/jam.
5. Jenis perawatan yang baik dan tepat untuk konstruksi Alat pengupas kelapa muda adalah perawatan yang mengupayakan
pencegahan kerusakan atau
perawatan preventif. Perwatan yang dilakukan pada bagian – bagian alat pengupas kelapa muda meliputi : Poros dan Bantalan, sabuk-V dan Puli,
pengupas, mekanisme handel penggerak pisau, dan rangka alat
Saran-saran
Saran untuk perancangan alat pengupas kelapa muda dimasa yang akan dating agar menjadi lebih baik:
1. Memperhatikan ukuran kelapa yang akan di kupas
2. Sebagai langkah awal
pengoperasian sebaiknya
dilakukan pengecekan bagian alat pengupas kelapa muda sebelum beroperasi
3. Alat pengupas kelapa muda ini
membutuhkan perawatan
berkala agar dapat berfungsi dengan baik dan umur alat yang lebih lama
4. Memperhatikan keselamatan
kerja pada saat pengoprasian alat
pengupas kelapa muda
(pengunaan kacamata dan
masker untuk operator)
VII. Daftar Pustaka
Ali M., 2010, “ Coconut Fibre – A
Versatile Material and its
Applications in
Engineering”, Main Proceeding Ed. J Zachar, P
Claisse, TR Naik, E
Ganjian ISBN 978-1-4507-1490
Era, S., 2010, Mesin Pemipih Sale
Pisang dengan Sistem Double Roller, Tugas
Perancangan Mesin, IST AKPRIND Yogyakarta Gustav Niemann, 1986, Machine
Element, Design and
Calculation in Mechanical Engineering, Volume I, Allied Publisher Pte. Ltd, New Delhi.
Harsono .W & T. Okumura, 2000,
Teknologi Pengelasan Logam, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
KRAR, S.F., 1977, Techology Of
Machine Tool, Mc. Graw
Hill Publishing, New Dehli Mehta, N.K., 1986, Machine Tool
Design, Mc Graw Hill
Publishing, New Dehli Rahmat, H., dkk., 2012, Pengurai
Sabut Kelapa Sebagai Hasil Sampingan Buah Kelapa, Proyek Akhir, IST
AKPRIND, Yogyakarta Salit M.S., 2014, “ Tropical Natural
Fibre Composites
Properties, Manufacture and Application”,
http://www.springer.com/9 78-981-287-154-1
Stolk, J., & Kros, C., 1994, Elemen
Mesin Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin,
oleh Hendarsin, A., Erlangga, Jakarta
Suhairi., dkk., 2015, Perancangan
Mesin Penghancur Limbah Sabut Kelapa, Tugas Perancangan Mesin, IST AKPRIND, Yogyakarta Sularso & Suga, K., 2004, Dasar
Perencanaan & Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
Widiyanto, 2013, Elemen Mesin,
Kementerian Pendidikan