• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. peran dari para pemangku kepentingan (stakeholders). Masyarakat lokal adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. peran dari para pemangku kepentingan (stakeholders). Masyarakat lokal adalah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Keberadaan dan eksistensi suatu perusahaan, tidak terlepas dengan adanya peran dari para pemangku kepentingan (stakeholders). Masyarakat lokal adalah satu di antara beberapa pemangku kepentingan dalam suatu perusahaan. Lokasi tempat berdiri dan beroperasinya suatu perusahaan, terdapat masyarakat di sekitarnya yang terkena dampak dari aktivitas bisnis tersebut, baik dampak positif maupun dampak negatif. Untuk itu perusahaan perlu memberikan kepedulian terhadap masyarakat disekitar lokasi usahanya. Kepedulian perusahaan tersebut tertuang dalam suatu program yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Bagi perusahaan yang konsisten menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam aktivitasnya, dalam jangka panjang akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk kepercayaan dari stakeholders-nya.

Corporate Social Responsibility (CSR) telah diatur dalam berbagai peraturan, diantaranya adalah UU PM, UU PT. Peraturan yang terbaru adalah (PP) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan, namun dalam implementasinya Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia masih bersifat multitafsir dalam artian pelaksanaannya berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan perusahaan bersangkutan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Sehingga, program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh suatu perusahaan memiliki dampak

(2)

2

yang berbeda pula, terutama bagi masyarakat lokal. Hal ini disebabkan karena tidak adanya standarisasi/acuan dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga wajar jika bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia beraneka ragam. (Triyono, 2014 : 111)

Sejak tahun 1970-an, namun hingga saat ini masih menjadi tema hangat untuk dibahas. The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Sanka dan Clement (2002) dalam Rudito dan Famiola (2007) mendefinisikan CSR sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas.

Keberadaan CSR melekat secara inherent dengan manajemen perusahaan, sehingga bidang kegiatan dalam CSR pun masih dalam kontrol manajemen perusahaan. Dalam lingkungan perusahaan, masyarakat di sekitar perusahaan merupakan pihak yang terpenting untuk memperoleh apresiasi.

Apresiasi itu sendiri dapat berbentuk peningkatan kesejahteraan hidup melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan melalui kegiatan CSR. Dalam penerapannya, umumnya perusahaan akan melibatkan partisipasi masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai subjek program CSR.

Hal ini dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak yang cukup berpengaruh dalam menjaga eksistensi suatu perusahaan. Masyarakat adalah pihak yang paling

(3)

3

merasakan dampak dari kegiatan produksi suatu perusahaan, baik itu dampak positif ataupun negatif. Dampak ini dapat terjadi dalam bidang sosial, ekonomi, politik maupun lingkungan.(Ati Harmoni, 2010 :21-22)

Program CSR yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam program tersebut, sesuai dengan kemampuannya

Setiap proses industrialisasi yang ada di dunia ini menimbulkan banyak manfaat dan juga sisa. Sebuah proses pengambilan manfaat dari suatu barang tertentu pada akhirnya akan menimbulkan sisa- sisa atau limbah yang tidak mempunyai manfaat lagi. Tentu saja kita sering mendengar mengenai persoalan limbah maupun sisa- sisa industri. Hal ini karena di Indonesia sendiri sudah banyak sekali industri- industri baik yang skala rumahan maupun skala besar yang telah menghasilkan berbagai macam limbah . Limbah- limbah tersebut berbentuk padat, cair, maupun gas. Adapun keberadaan limbah- limbah sisa industri tersebut harus ditangani dengan baik agar nantinya tidak menimbulkan banyak masalah bagi lingkungan serta makhluk hidup.

Limbah industri merupakan sisa dari bahan- bahan hasil proses industri tertentu. limbah ini tentunya tidak mempunyai manfaat sama sekali, bahkan keberadaannya harus ditangani dengan sangat selektif. Limbah industri ini bisa berbentuk padat, cair maupun gas. Ketiga jenis limbah tersebut bisa mencemari tanah, air dan juga udara yang ada di dekat kita tinggal.(Sri haryani, 2002 :5)

(4)

4

Seperti halnya dengan keberadaan berdirinya industri PT. CJ FEED Jombang, yang berjalan pada bidang pakan ternak, jenis industri ini termasuk dalam kategori-kategori penghasil limbah, limbah yang dihasilkan oleh industri ini tidak beda jauh dengan industri lainnya, limbah udara,tanah, dan air. Namun ada yang berbeda dikarenakan spesifikasi dari PT CJ FEED Jombang adalah pakan ternak dan bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan ialah jagung dan bahan kimia untuk campuran jagung tersebut. Di sisi lain limbah-limbah yang dihasilkan adalah limbah kertas, plastik,limbah B3, limbah rumah tangga dan limbah kantin,tetapi yang paling banyak ialah limbah dari jagung sisa dari pengolahan pakan ternak tersebut.

Limbah bekatul atau limbah kulit jagung dari hasil penggilingan jagung sangat banyak mendominasi hasil limbah dari PT. CJ FEED Jombang tersebut.

Dalam proses pengolahan pakan ternak tersebut tidak semua jagung masuk dalam verifikasi jagung kualitas unggul sebagai bahan pakan ternak, bahkan sisa penggilingan jagung banyak jagung kualitas rendah yang tidak masuk dalam kategori yang dapat menjadi hasil akhir dari pakan ternak yang dapat dipasarkan.

Dengan demikian limbah tersebut berakhir menjadi limbah yang harus di buang di tempat pembuangan terakhir karena tidak dapat diolah kembali oleh pihak pabrik.

Selain melakukan produktivitas di sektor industrial, PT. CJ FEED Jombang juga melakukan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi perusahaan untuk dapat berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat secara keseluruhan. Ketika perusahaan mampu menjaga dan melestarikan lingkungan dan sumber daya alam yang ada di sekitar

(5)

5

perusahaan, maka hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional perusahaan untuk memperoleh bahan baku di lingkungan sekitar perusahaan. Salah satu implementasi CSR oleh PT. CJ FEED Jombang ialah berbentuk pemberdayaan masyarakat yang mengikutsertakan peran masyarakat terdekat dalam proses pemberdayaan ini, proses pemberdayaan yang dijalankan ialah pengolahan limbah pabrik yang diolah kembali menjadi barang yang memiliki nilai jual dalam masyarakat menengah ke bawah.

Model pemberdayaan sebagai bentuk implementasi CSR pada PT. CJ FEED Jombang ialah dengan pengolahan kembali limbah pabrik dari limbah yang tidak masuk dalam kategori layak diolah oleh perusahaan diserahkan kepada masyarakat pelaku pemberdayaan yang dapat diolah kembali menjadi sebuah produk yang dapat dijual belikan dalam tingkat wilayah kabupaten dan sekitarnya.

Limbah yang diolah berupa limbah jagung atau bekatul yang diolah menjadi pakan ternak dengan berbagai cara pengolahan dan ditambah dengan bahan-bahan lain pendukung produk tersebut.

Limbah jagung yang notabennya tidak dapat digunakan kembali oleh pihak perusahaan diserahkan kepada masyarakat untuk diolah kembali dengan bahan-bahan campuran lain yang bisa menghasilkan nilai jual di masyarakat sekitar. Berbeda dengan hasil olahan pabrik,kualitas yang dibutuhkan adalah kualitas ekspor sedangkan pakan yang dihasilkan dari limbah tersebut dan diolah oleh masyarakat hanya dapat mencapai wilayah Jombang dan sekitar dan konsumen yang mereka jangkau adalah peternak desa yang memiliki peternakan kecil hingga sedang saja.

(6)

6

Sebelum adanya pemberdayaan ini masyarakat sekitar hanya bekerja serabutan yang tidak menentu setiap harinya. Mereka mencari kerja di luar kota yang akan pulang seminggu bahkan beberapa minggu sekali, itupun apabila mereka mendapat panggilan kerja,jika tidak mereka hanya bisa diam dan menunggu pekerjaan menghampiri mereka. Model bekerja yang serabutan tersebut tidak dapat menopang kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Dengan adanya pemberdayaan ini mereka sedikit banyak terbantu dalam segi penghasilan karena jenis pekerjaan yang menetap dan pendapatan yang tetap pula, sehingga mereka tidak perlu khawatir kedepannya akan seperti apa, bahkan sekarang mereka dapat menabung uang hasil pekerjaan mereka.

Dengan judul penelitian “Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngrowo Melalui Pemanfaatan Pengolahan Limbah Pabrik PT CJ FEED Jombang)” ini, besar harapan akan membawa banyak manfaat, pengetahuan baru, serta bahan evaluasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dengan adanya model pemberdayaan ini sebagai salah satu bentuk implementasi CSR.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan ,maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan limbah pabrik PT. CJ FEED Jombang di Dusun Ngrowo Kab. Jombang ?

(7)

7 1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan limbah pabrik PT CJ FEED Jombang di Dusun Ngrowo Kab. Jombang.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian Implementasi ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan menambah wawasan akan ilmu pengetahuan dalam bidang sosiologi industri khususnya untuk memahami lebih dalam kajian pemberdayaan masyarakat dan implementasi CSR dalam program pemberdayaan masyarakat.

1.4.2 Praktis

a. Dapat menambah informasi untuk perusahaan, agar mengetahui bagaimana keberhasilan kegiatan CSR yang telah dilakukan selama ini, apakah sudah sesuai dengan harapan masyarakat. serta sebagai bahan evaluasi seberapa jauh perusahaan berkontribusi kepada masyarakat sekitar melalui implementasi program corporate social responsibility (CSR), sehingga perusahaan dapat meningkatkan tanggung jawabnya kepada masyarakat terutama dalam hal memberdayakan masyarakat.

b. Masyarakat dapat menyadari manfaat langsung maupun tidak langsung dengan adanya perusahaan PT. CJ FEED Jombang sehingga masyarakat

(8)

8

dapat menjalin kerjasama dan hubungan yang lebih baik lagi terhadap perusahaan.

c. Penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga bagi peneliti sebagai pengetahuan dan untuk memperluas pemikiran dan memperluas wawasan tentang realitas kegiatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan saat ini.

1.5 Definisi Konsep

Definisi konsep dapat diartikan sebagai definisi yang menggambarkan konsep dan penggunaan konsep-konsep lain atau mendefinisikan suatu konstruk dengan menggunakan konstruk-konstruk lain.

1.5.1 Implementasi

Secara Umum, implementasi adalah tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun dengan matang, cermat dan terperinci. Jadi, implementasi dilakukan jika sudah ada perencanaan yang baik dan matang, atau sebuah rencana yang telah disusun jauh jauh hari sebelumnya, sehingga sudah ada kepastian dan kejelasan akan rencana tersebut.

Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Yaitu suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan serius dan mengacu pada norma- norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. (Suyanto ,2004 : 23)

(9)

9 1.5.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

Setiap perusahaan di seluruh dunia akan melakukan berbagai macam kegiatan yang terencana untuk dapat meningkatkan eksistensi perusahaan dan menjadi perusahaan yang Good Business. Salah satu kegiatannya adalah Corporate Social Responsibility (CSR). CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu jawaban dalam menanggulangi masalah-masalah atau dampak yang telah ditimbulkan oleh perusahaan ,bagaimana perusahaan menangani limbah atau dampak yang telah mereka hasilkan selama ini,baik sosial maupun lingkungan. Usaha sosial perusahaan telah dikonsepkan lebih luas sebagai tugas manajerial untuk mengambil tindakan melindungi dan mengembangkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus memberikan keuntungan bagi perusahaan. (Ati harmoni ,2010:35)

1.5.3 Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan masyarakat ,yang pada implementasinya masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat..

.Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai kemampuan individu yang bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk menemukan alternatif-

(10)

10

alternatif baru dalam pembangunan masyarakat . Dalam setiap bentuk pemberdayaan yang dilakukan tidak hanya dengan sekali kegiatan pemberdayaan di dalamnya tetapi juga adanya suatu keteraturan dan keberlanjutan di dalamnya.( Mardikanto,2015 : 56)

Pemberdayaan untuk membangun kesadaran akan lingkungan,lebih kepada sentuhan-sentuhan moral lingkungan yang diharapkan mampu merubah mindset. Pemberdayaan yang baik adalah memberdayakan sesuatu yang baik menjadi lebih baik. Langkah pemberdayaan dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan kedepannya, bisa jadi hasilnya tidak dapat dinikmati dalam waktu dekat.

Pemberdayaan untuk membangun kepedulian lingkungan dapat dibentuk melalui kepedulian lingkungan seperti penghijauan,pengolahan sampah dll.

Berbeda dengan dimensi kognitif pada pembentukan kesadaran dan kepedulian, pemberdayaan disini menuntut praktik-praktik lapangan langsung. ( Rachmad,2016:23)

1.5.4 Limbah Industri

Limbah industri merupakan sisa dari bahan- bahan hasil proses industri tertentu. limbah ini tentunya tidak mempunyai manfaat sama sekali, bahkan keberadaannya harus ditangani dengan sangat selektif. Limbah industri ini bisa berbentuk padat, cair maupun gas. Ketiga jenis limbah tersebut bisa mencemari tanah, air dan juga udara yang ada di dekat kita tinggal.(Soerjono, 1987 : 38)

(11)

11 1.6 Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu maksud yang diinginkan. Metodologi penelitian mengandung pengertian mengenai penjelasan tentang alasan penggunaan cara untuk melakukan penelitian yang dipilih.

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian tentang “Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat” menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana pendekatan ini cenderung mengarah pada penelitian secara deskriptif. Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu (Sugiyono,2015: 76).

Pada penelitian yang berjudul “Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat”. Peneliti berusaha menggambarkan kasus tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti nantinya akan mengulas secara mendalam dan secara keseluruhan terkait dengan implementasi CSR dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan limbah pabrik PT. CJ FEED Jombang.

1.6.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian implementasi CSR dalam program pemberdayaan masyarakat ialah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menyajikan satu gambar yang terperinci tentang satu situasi khusus ,setting sosial, atau hubungan. Deskripsi semata-mata mengacu pada identifikasi

(12)

12

sifat-sifat yang membedakan atau karakteristik sekelompok manusia ,benda, dan peristiwa. Pada dasarnya ,deskripsi kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Penelitian deskriptif juga fokus pada pertanyaan dasar “bagaimana” dan berusaha mendapatkan dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas, teliti, dan lengkap. ( ulber silalahi,2010: 27)

1.6.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat adalah tempat dimana peneliti mengangkat keadaan sebenarnya dari subyek yang diteliti. Lokasi penelitian dilakukan pada masyarakat Dusun Ngrowo Desa Gambiran Kec. Mojoagung Kab. Jombang yang langsung merasakan implementasi CSR dari PT. CJ FEED Jombang. Alasan diangkatnya Desa Ngrowo Kec. Mojoagung sebagai lokasi penelitian dikarenakan PT. CJ FEED Jombang berdiri di wilayah tersebut. Secara tidak langsung Desa tersebutlah yang merasakan dampak paling banyak dengan berdirinya perusahaan di wilayah mereka, sehingga masyarakat sekitar pula yang mendapatkan bentuk pemberdayaan dari pabrik tersebut.

1.6.4 Teknik Penentuan Subjek

Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006:145) subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Penentuan orang yang menjadi sumber data dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan berdasarkan kriteria tertentu oleh peneliti (Sugiyono, 2009:218).

(13)

13

Dasar pertimbangan yang digunakan peneliti untuk menentukan tentang kriteria subjek penelitian adalah mereka yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan berkompeten serta dapat memberikan informasi yang diperlukan sehubungan dengan Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat “Studi Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngrowo Melalui Pemanfaatan Pengolahan Limbah Pabrik PT CJ Feed Jombang”

Berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan akhirnya telah ditentukan subjek penelitian dalam penelitian Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Sebagian pekerja pabrik pengolahan sampah sebanyak 6 orang di Dusun Ngrowo Desa Gambiran Kec. Mojoagung Jombang sebagai objek pemberdayaan implementasi CSR PT. CJ FEED Jombang dengan pemberdayaan berbasis pengolahan sampah limbah pabrik.

2. Dengan ciri bersedia untuk diwawancara, welcome terhadap kehadiran peneliti, dan paham akan keadaan dalam pabrik pemberdayaan tersebut, serta pekerja yang telah lama bekerja dalam pabrik pengolahan limbah.

3. Perangkat Dusun Ngrowo Desa Gambiran Kec. Mojoagung Kab.

Jombang sebagai pihak pemerintah yang mengawasi adanya pemberdayaan dari PT. CJ FEED Jombang tersebut.

4. Pihak perusahaan PT CJ FEED Jombang sebagai pemilik program CSR yang telah bertanggung jawab serta pengawas setiap bulannya. Pihak dari perusahaan yaitu bapak Andy Sutanto dan bapak Moestra Effendi sebagai anggota dari dep. General Affair bidang CSR.

(14)

14 1.7 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokan ke dalam dua klasifikasi, yaitu data primer dan data sekunder.

1.7.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti tanpa melalui perantara ataupun sumber lainnya. Data primer didapatkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui pengamatan atau observasi serta wawancara dengan subjek maupun informal yang telah ditentukan sebelumnya.

1.7.2 Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian ataupun merupakan data yang diperoleh melalui perantara media tertentu maupun sumber lainnya. data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa hasil penelitian terdahulu, jurnal, buku, foto, dan juga dokumen yang ada kaitanya dengan peneliti.

1.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian “Implementasi CSR Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat” ialah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan, observasi (pengamatan), dengan interview (wawancara), dokumentasi.

(15)

15 1.8.1 Wawancara

Wawancara merupakan suatu alat atau bukti untuk informasi bagi informan sebagai keterangan yang diperoleh sebelumnya. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman-pedoman wawancara dalam hal ini informan dan pewawancara terlibat dalam waktu relatif lama.( sugiyono , 2015 : 46).

Kegiatan wawancara dilakukan kepada 6 karyawan yang bekerja pada pemberdayaan pengolah limbah PT. CJ FEED Jombang dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti dan pihak dari PT. CJ FEED Jombang bidang CSR sebagai penyedia program CSR yang memberi pengawasan setiap bulannya.

Kegiatan wawancara kepada informan di PT. CJ FEED Jombang yang terkait dengan CSR seperti dengan Divisi HR/GA yang sekaligus sebagai pendamping lapang yang menangani program pemberdayaan masyarakat, wawancara dilakukan mengacu pada sejauh mana dan bagaimana proses implementasi program CSR PT. CJ FEED Jombang dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Setelah itu juga melakukan wawancara dengan kepala dusun Ngrowo, serta masyarakat yang tergabung dalam pabrik pengolahan limbah, untuk mengetahui tanggapan mereka seperti apa terkait dampak maupun manfaat yang dirasakan setelah adanya implementasi program CSR dari perusahaan yang diberikan kepada dusun Ngrowo sejauh ini.

(16)

16 1.8.2 Observasi

Observasi partisipatoris adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dimana observer atau peneliti ikut terlibat dalam keseharian responden .(M.idrus, 2002 :52), dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap implementasi CSR di PT. CJ FEED

Penelitian ini menggunakan observasi secara langsung dimana peneliti melakukan observasi secara langsung pada lokasi guna mengumpulkan data-data yang akan diperoleh. Hal-hal pertama yang akan dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan observasi adalah mengamati lokasi penelitian secara umum, selanjutnya mengamati bagaimana aktivitas kelompok dalam melaksanakan pengolahan limbah perusahaan, kemudian melihat sejauh mana kontribusi perusahaan untuk memberdayakan masyarakat dusun ngrowo, serta mencari data yang berhubungan dengan implementasi program CSR dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Hal ini dimaksud agar peneliti bisa mengetahui secara langsung bagaimana situasi yang terjadi di lingkungan masyarakat penerima program pemberdayaan.

1.8.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau dalam bentuk lainnya dari seseorang, yang merupakan sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitiannya. .( sugiyono , 2015 : 23). Dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa foto kegiatan pemberdayaan, dokumen-dokumen resmi atau catatan rekapan serta arsip-arsip sumber data yang menunjang dokumentasi (jika ada). Dan berupa rekaman-rekaman audio video.

(17)

17

Cara pendokumentasian yang dilakukan adalah dengan datang langsung ke lokasi penelitian dan mendapatkan dokumentasi gambar yang akan didapat melalui foto dengan alat penunjang seperti kamera, dan tulisan yang mendukung penelitian.

Peneliti akan mencatat data yang mempunyai relevansi dengan tema penelitian.

Metode ini digunakan untuk menambah kelengkapan data, mengetahui keadaan yang sangat kompleks, mengingat kemampuan kita terbatas, dan mengetahui keaslian data.

1.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah pengelompokan data berdasarkan dan jenis responden .Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.( Ulber silalahi, 2009 : 35)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup transkrip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan triangulasi.

Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti:

(18)

18 1.9.1 Reduksi data

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis memo.(ulber silalahi , 2002: 67)

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan di verifikasi. Jadi dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.

1.9.2 Penyajian Data

Penyajian data merupakan kegiatan terpenting yang kedua dalam penelitian kualitatif. Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan informasi yang tersusun member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Deni darmawan ,2014: 37)

Penyajian data yang sering digunakan untuk data kualitatif pada masa yang lalu adalah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan halaman. Penyajian data dalam kualitatif sekarang ini juga dapat

(19)

19

dilakukan dalam berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu padan dan mudah diraih.

1.9.3 Kesimpulan atau Verivikasi

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verivikasi.

Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.

(Usman,2011 : 36) Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan “final” akan muncul bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan.

1.10 Validitas Data

Validitas data merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2009:267).

Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas data triangulasi sumber.

Menurut William Wiersma (1986) dalam Sugiyono (2009:274), triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data melalui beberapa sumber atau subjek yang berbeda, kemudian data yang didapat dari beberapa sumber yang berbeda tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari beberapa sumber tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membangung sebuah aplikasi laporan kehilangan barang serta sebagai sebuah forum berbentuk sosial media berbasis android untuk memudahkan

Berdasarkan hasil penelitian data yang kemudian telah diolah dengan menggunakan software SPSS 16.00 dapat dibuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh langsung

Weiss (dalam Brehm, 2002) mengatakan bahwa kelompok dengan penghasilan yang lebih rendah cenderung mengalami kesepian.. Hal

Akan tetapi jenis model yang paling sering digunakan oleh para insinyur dan ilmuwan adalah non fisik yang dikenal sebagai model matematik (Cooper, 1977). Model

tersebut belum menguntungkan, tetapi pada kenyataannya Perum Perhutani masih terus menggunakannya, karena alat ini merupakan hibah dari pemerintah Jepang, sehingga

Solusi dari permasalahan tersebut, pada pengolahan karet agar menghilangkan atau menetralkan bau serta dapat membekukan lateks (getah karet) dengan sempurna dan pada