• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR ( JNE EXPRESS) SOLO. (Studi Pada Konsumen PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR ( JNE EXPRESS) SOLO. (Studi Pada Konsumen PT."

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS)

PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR ( JNE EXPRESS) SOLO (Studi Pada Konsumen PT.TIKI JNE Solo)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh :

ANNISA PAMELA SARI F 3209014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

(2)

commit to user

ABSTRAK

PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR

(JNE EXPRESS) SOLO

Annisa Pemela Sari F3209014

Kesadaran merek merupakan salah satu elemen dari brand equity yang sangat penting, dengan kesadaran merek maka merek akan lebih dikenal oleh konsumen. Untuk itu dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul;

"PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT, TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) SOLO".

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah merek dari JNE EXPRESS menjadi Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition atau Unaware of Brand dan untuk mengetahui cara pengukuran kesadaran merek (Brand Awareness) berdasarkan tingkatan Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition atau Unaware of Brand. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif yaitu memberikan gambaran/ deskripsi secara sistematis mengenai objek yang diteliti, kemudian melakukan pengolahan data dari hasil kuesioner, serta frekuensinya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram agar mudah memahami untuk dapat menarik kesimpulan apakah JNE EXPRESS telah menjadi Top Of Mind.

Berdasarkan analisis terhadap 100 orang responden telah menunjukkan bahwa pada analisis Brand Awareness JNE EXPRESS menempati posisi pertama sebanyak 73% responden, pada analisis Brand Recall JNE EXPRESS menempati posisi kedua sebanyak 14% responden, pada analisis Brand Recognition diperoleh sebanyak 74% responden yang sudah mengenal akan keberadaan merek JNE EXPRESS, dan pada analisis Unaware of Brand ditemukan sebanyak 7%

responden tidak mengenal terhadap keberadaan merek JNE EXPRESS.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari perhitungan analisis Brand Awareness didapatkan bahwa merek JNE EXPRESS menempati posisi Top of Mind.

Dengan mengetahui hasil penelitian tersebut maka perusahaan harus mempertahankan dan tetap meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen, dan memberikan harga yang standar bagi kalangan pelanggan agar merek JNE EXPRESS tetap menjadi Top of Mind.

Kata kunci: Brand Awareness, Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition, Unaware of Brand.

(3)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul :

“PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS)

PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR ( JNE EXPRESS) SOLO”

Surakarta,

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing

Pram Suryanadi,SE, M.Si NIP. 320800001

(4)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

“PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS)

PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR ( JNE EXPRESS) SOLO”

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta,

Tim Penguji Tugas Akhir

Ahmad Mujahid, SE, M.Sc

NIP. 320700001 Penguji

Pram Suryanadi,SE, M.Si

NIP. 320800001 Pembimbing

(5)

commit to user

MOTTO

“ Seseorang adalah bodoh jika tidak mempercayai nasehat, tetapi seribu kali lebih bodoh jika mempercayai semua

nasehat”

(peribahasa Irlandia)

“keberuntungan = persiapan + kesempatan”

(Rangga Umara)

“ Masalah adalah harga yang Anda bayar untuk kemajuan”

(Branch Rickey)

“ Berani mimpi, berani bekerja , berani sukses, berani jatuh, berani bangkit lagi”

“ Sebagian orang mengatakan kesempatan hanya datang satu kali, itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi

Anda harus siap menanggapinya”

“Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih becahaya dari pada berlian”

(penulis)

(6)

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir , ini saya persembahkan:

1. Kepada Mama dan Papa tercinta yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan, menyayangi, serta mencurahkan seluruh kasih sayang dan perhatiaanya tiada henti.

2. Kepada adikku tersayang Karina Livia Chandra.

3. My Ananda Harryanto S.S.T.PEL , I love you.

4. Untuk si Ben yang siang malam nemeni aku.

5. Buat temen temen yang udah bantu proses pembuatan TA ini ( Fera Evriani dan Putri Mahardika) thankyou . 6. Semua yang telah berjasa membantu dalam penyelesaian

tugas akhir ini, baik secara langsung dan tidak . Terimakasih

7. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta Tercinta.

(7)

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan syukur alhamdullilah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS)

PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR ( JNE EXPRESS) SOLO”

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan diselesaikannya tugas akhir ini, penulis menyadari dalam menyusun dan menulis tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku ketua Program Diploma Tiga Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Pram Suryanadi, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Tugas Akhir dan Pembimbing Magang.

(8)

commit to user

4. Semua Dosen Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

5. Bapak Bambang Widiatmoko selaku kepala kantor cabang PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS) Solo.

6. Bapak Agus Yunanto selaku manajer pemasaran atas saran-saran dan pengalaman yang telah diberikan.

7. Semua karyawan bagian penjualan, pemasaran, operasional, personalia, kurir PT TIKI JNE Solo yang telah banyak membantu.

8. Mama dan Papa tercinta yang telah banyak membantu dalam hal materi maupun hal dorongan, bimbingan serta waktu untuk berdiskusi.

9. Semua teman-teman Diploma Tiga Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2009 yang telah banyak membantu, memberi dorongan, dan masukannya.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, dan dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.WB

Surakarta,

Penulis

(9)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusuan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 5

1. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

2. Populasi, Sampel , dan Teknik Samping ... 6

3. Sumber Data ... 7

4. Metode Pengumpulan Data ... 8

5. Teknik Analisis Data ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Merek ... 10

1. Pengertian Merek ... 10

2. Pentingnya Merek Bagi Konsumen ... 12

3. Peranan Merek ... 13

4. Brand Equity ... 14

5. Pengertian Brand Awareness ... 15

(10)

commit to user

6. Tingkatan Brand Awarenes ... 18

7. Mengukur Brand Awareness ... 19

B. Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 22

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 22

2. Lokasi Perusahaan ... 23

3. Visi dan Misi ... 25

4. Filosofi Logo ... 26

5. Jenis-jenis Layanan di PT.Tiki JNE ... 27

6. Manajemen Kepegawaian dan Organisasi ... 31

7. Proses Penjualan ... 38

8. Proses Distribusi ... 39

9. Media dan Daerah Pemasaran ... 40

10. Media dan Daerah Promosi ... 42

11. Kebijakan Peraturan Pengiriman ... 42

12. Kebijakan Tarif ... 44

13. Persaingan ... 45

B. Laporan Magang Kerja ... 46

1. Pengertian Magang kerja ... 46

2. Tujuan Magang Kerja ... 46

3. Manfaat Magang Kerja ... 47

4. PelaksanaanMagang Kerja ... 40

C. Analisis dan Pembahasan ... 48

1. Analisis Deskriptif dan Gambaran Umum Responden .... 49

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

b. Responden Berdasarakan Usia ... 50

c. Responden Berdasarkan Tinggal ... 52

d. Responden Berdasarkan Status ... 53

2. Analisis Deskriptif Kesadaran Merek ... 55

(11)

commit to user

a. Top of mind ... 55

b. Brand Recall ... 57

c. Brand Recognition ... 59

d. Unwaere of Brand ... 60

e. Sumber Media ... 61

BAB IV KESMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64 DAFTRA PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 3.1 Jam kerja JNE Express ... 33

Table 3.2 Jaringan Pemasran JNE Express ... 41

Table 3.3 Tabel distribusi responden berdasarkan jenis kelamin ... 49

Table 3.4 Tabel distribusi responden berdasarkan Usia ... 51

Table 3.5 Tabel distribusi responden berdasarkan tempat tinggal ... 52

Table 3.6 Tabel distribusi responden berdasrakan status ... 54

Table 3.7 Analisis Top of Mind ... 56

Table 3.8 Analisis Brand Recall ... 57

Table 3.9 Analisis Brand Recogniton ... 59

Table 3.10 Sumber Media atau Informasi ... 61

(13)

commit to user

DATAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness ... 18

Gambar 2.2 Tingkatan Brand Awareness ... 22

Gambar 3.1 Logo JNE Express ... 26

Gambar 3.2 Struktur Organisasi JNE Experss ... 35

Gambar 3.3 Diagram distribusi responden berdasrakan Kelamin ... 50

Gambar 3.4 Diagram distribusi responden berdasrakan Usia ... 51

Gambar 3.5 Diagram distribusi responden berdasrakan tempat tinggal ... 53

Gambar 3.6 Diagram ditribusi responden berdasrakan status ... 54

Gambar 3.7 Diagram Analisis Top Mind ... 56

Gambar 3.8 Diagram Analisis Brand Recall ... 58

Gambar 3.9 Diagaram Analisi Brand Recognition ... 60

Gambar 3.10 Diagram Sumber Media atau Informasi ... 62

(14)

commit to user

ABSTRAK

PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR

(JNE EXPRESS) SOLO

Annisa Pemela Sari F3209014

Kesadaran merek merupakan salah satu elemen dari brand equity yang sangat penting, dengan kesadaran merek maka merek akan lebih dikenal oleh konsumen. Untuk itu dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul;

"PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT, TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) SOLO".

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah merek pada perusahaan jasa ekspedisi JNE EXPRESS menjadi Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition atau Unaware of Brand dalam benak konsumen.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif yaitu memberikan gambaran/ deskripsi secara sistematis mengenai objek yang diteliti, kemudian melakukan pengolahan data dari hasil kuesioner, serta frekuensinya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram agar mudah dipahami dan menarik kesimpulan apakah JNE EXPRESS telah menjadi Top Of Mind.

Berdasarkan analisis terhadap 100 orang responden telah menunjukkan bahwa pada analisis Brand Awareness JNE EXPRESS menempati posisi pertama sebanyak 73% responden, pada analisis Brand Recall JNE EXPRESS menempati posisi kedua sebanyak 14% responden, pada analisis Brand Recognition diperoleh sebanyak 74% responden yang sudah mengenal akan keberadaan merek JNE EXPRESS, dan pada analisis Unaware of Brand ditemukan sebanyak 7%

responden tidak mengenal terhadap keberadaan merek JNE EXPRESS.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari perhitungan analisis Brand Awareness didapatkan bahwa merek JNE EXPRESS menempati posisi Top of Mind.

Dengan mengetahui hasil penelitian tersebut maka perusahaan harus mempertahankan dan tetap meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen, dan memberikan harga yang standar bagi kalangan pelanggan agar merek JNE EXPRESS tetap menjadi Top of Mind.

Kata kunci: Brand Awareness, Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition, Unaware of Brand.

(15)

commit to user

Brand awareness is one element of a very important brand equity, brand awareness with the brand will be more popular with consumers. For it is in the writing of this Final writers take the title; "BRAND AWARENESS LEVEL MEASUREMENT (BRAND AWARENESS) IN PT, TIKI LANE NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) SOLO".

The purpose of this study was to determine whether the brand on JNE EXPRESS courier company to be Top of Mind Brand Recall, Brand Recognition or unaware of Brand in the minds of consumers. The techniques used in this research is descriptive technique that gives a picture / description of the object systematically studied, then perform the data processing of the results of the questionnaire, and frequencies are presented in the form of tables and diagrams to be easy to understand and draw conclusions whether the JNE EXPRESS has been a Top Of Mind.

Based on the analysis of the 100 respondents have shown that the analysis of JNE EXPRESS Brand Awareness in first place as much as 73% of respondents, the analysis of Brand Recall JNE EXPRESS second place by 14% of respondents, the analysis of Brand Recognition obtained by 74% of respondents who are familiar with will EXPRESS JNE brand presence, and the analysis unaware of Brand found 7% of respondents did not know of the existence of the brand JNE EXPRESS. The conclusion of this research is the analysis of the calculation found that brand awareness brand position EXPRESS JNE Top of Mind.

By knowing the results of these studies it must maintain and keep improving the quality of service to consumers, and provide a standard price for the customers that the brand remains EXPRESS JNE Top of Mind.

Keywords: Brand Awareness, Top of Mind Brand Recall, Brand Recognition, unaware of Brand.

ABSTRACT

BRAND AWARENESS LEVEL MEASUREMENT (BRAND AWARENESS) IN.

TIKI LANE NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) SOLO

Annisa Pemela Sari F3209014

Brand awareness is one element of a very important brand equity, brand awareness with the brand will be more popular with consumers. For it is in the writing of this Final writers take the title; "BRAND AWARENESS LEVEL MEASUREMENT (BRAND AWARENESS) IN PT, TIKI LANE NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) SOLO".

The purpose of this study was to determine whether the brand on JNE EXPRESS courier company to be Top of Mind Brand Recall, Brand Recognition or unaware of Brand in the minds of consumers. The techniques used in this research is descriptive technique that gives a picture / description of the object systematically studied, then perform the data processing of the results of the questionnaire, and frequencies are presented in the form of tables and diagrams to be easy to understand and draw conclusions whether the JNE EXPRESS has been a Top Of Mind.

Based on the analysis of the 100 respondents have shown that the analysis of JNE EXPRESS Brand Awareness in first place as much as 73% of respondents, the analysis of Brand Recall JNE EXPRESS second place by 14% of respondents, the analysis of Brand Recognition obtained by 74% of respondents who are familiar with will EXPRESS JNE brand presence, and the analysis unaware of Brand found 7% of respondents did not know of the existence of the brand JNE EXPRESS. The conclusion of this research is the analysis of the calculation found that brand awareness brand position EXPRESS JNE Top of Mind.

By knowing the results of these studies it must maintain and keep improving the quality of service to consumers, and provide a standard price for the customers that the brand remains EXPRESS JNE Top of Mind.

Keywords: Brand Awareness, Top of Mind Brand Recall, Brand Recognition, unaware of Brand.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia industri dan jasa setiap kegiatan perusahaan selalu berkaitan dengan tujuan mencapai laba yang optimal, keberhasilan mencapai tujuan tersebut tergantung pada perencanaan dan kebijakan yang terarah yang dapat menunjang kelancaran operasional perusahaan, sehingga perusahaan bisa bertahan dan berkembang.

Perusahaan jasa pengiriman saat ini semakin berkembang dan prospeknya semakin baik untuk masa yang akan datang. Dewasa ini semakin banyaknya toko online yang mengakibatkan dampak yang baik terhadap volume penjualan pada perusahaan jasa pengiriman barang, karena dengan semakin banyaknya toko online maka perusahaan jasa akan lebih banyak meraih keuntungan. Dibandingkan dengan sektor jasa lain, perusahaan jasa pengiriman termasuk salah satu sektor yang cukup prospektif di masa depan.

Di tengah krisis yang melanda Indonesia sejak beberapa tahun terakhir misalnya, justru perusahaan jasa pengiriman banyak yang berkibar.

Untuk memperebutkan pangsa pasar (market share) dalam persaingan yang begitu ketat salah satu asset atau upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan adalah dengan memperkenalkan merek produknya, agar supaya dapat dikenal dan masuk dalam pikiran konsumen dengan berbagai cara.

(17)

Merek dewasa ini bukan hanya sebagai merek dagang suatu perusahaan tetapi lebih dari itu, juga telah berkembang dewasa ini sebagai sumber aset terbesar bagi perusahaan.

Merek pada suatu perusahaan jasa sangat mempengaruhi volume dalam pembelian atau minat konsumen untuk menggunakan . Banyak orang yang berpendapat mengutamakan merek dalam sebuah pembelian, dan dia tidak menghiraukan berapa harganya untuk mendapatkan produk yang berupa jasa tersebut. Merek yang prestisius memiliki ekuitas merek yang kuat dalam menggiring konsumen mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya akan menghantar perusahaan mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu.

Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, tidak sekedar pertempuran produk atau jasa. Beberapa produk jasa yang menawarkan harga yang lebih terjangkau, pelayanan yang ramah, dan jangka waktu yang tepat seperti yang telah tertera pada ketentuan akan lebih banyak diminati konsumen. Hal ini konsumen akan lebih merasa puas dan merasa nyaman menggunakan jasa pada suatu perusahaan jasa pengiriman barang.

Perusahaan dalam upayanya mempertahankan atau merebut konsumen di pasar diharapkan tidak hanya berusaha membuat konsep strategi pemasaran yang unggul tanpa melihat sisi merek dan ekuitas yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran suatu produk dari organisasi tersebut di pasar.

Perusahaan jasa yang sudah lama berdiri atau sudah berkembang, tentunya akan lebih dikenal oleh konsumen banyak, karena semakin besar

(18)

suatu perusahaan jasa maka akan semakin banyak kantor cabang ataupun counter-counter yang bersedia melayani kebutuhan konsumen dalam hal pengiriman barang.

Kasadaran konsumen terhadap perusahaan jasa ekspedisi sangatlah penting bagi perusahaan, maka dengan mengetahui tingkat kesadaran tersebut perusahaan juga dapat mengetahui apakah merek sebuah perusahaan ekspedisi dikenal oleh masyarakat luas atau hanya sebatas kalangan orang tertentu saja, apalagi dengan semakin banyaknya perusahaan jasa ekspedisi yang mulai menjamur di era ini. Dalam hal ini peran semua konsumen sangat berpengaruh besar dan diharapkan dapat berguna untuk mengetahui seberapa dalam mereka dapat mengetahui perusahaan jasa ekspedisi yang ada sekarang ini. Agar perusahaan tersebut dapat melekat dihati para konsumen, maka mereka berusaha dan berlomba-lomba untuk memberikan service yang terbaik kepada semua konsumen mulai dari harga yang ditetapkan sampai dengan pelayanan yang diberikan. Setelah mengetahui perkembangan perusahaan jasa ekspedisi yang ada saat ini, maka nampak fenomena bahwa persaingan dunia bisnis perusahaan jasa tersebut semakin sengit sehingga untuk dapat menguasai dan merebut pasar maka perusahaan jasa ekspedisi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebagai sebuah perusahaan jasa ekspedisi harus memberikan service yang terbaik bagi semua konsumennya. Hal ini dimaksudkan agar konsumen lebih dapat mengingat perusahaan tersebut atau mengingat merek dari perusahaan jasa tersebut. Selain itu konsumen juga bisa menyadari keberadaan JNE EXPRESS di benak mereka masing-masing.

(19)

Untuk mengetahui kesadaran konsumen terhadap keberadaan perusahaan jasa JNE EXPRESS maka bisa dilakukan pengukuran tingkat kesadaran konsumen terhadap merek (brand awareness) pada perusahaan tersebut. Menurut David A. Aaker dalam bukunya (Durianto dkk, 2001:57) untuk mengukur brand awareness (kesadaran merek) melalui empat tahap yaitu top of mind (puncak pikiran), brand recall (pengingatan kembali merek), brand recognition (pengenalan merek), dan unaware of brand (tidak menyadari terhadap merek).

Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang kesadaran terhadap sebuah merek yang akan didasarkan pada elemen- elemen brand awareness seperti top of mind, brand recall, brand recognition, unaware of brand. Maka penulis mengambil judul “PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PT.

TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) SOLO”

B. Perumusan Masalah

Untuk mengetahui tingkat kesadaran merek maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : Apakah merek perusahaan jasa ekspedisi JNE EXPRESS menjadi top of mind, brand recall, brand recognition atau unaware of brand dalam benak konsumen?

(20)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah merek pada perusahaan jasa ekspedisi JNE EXPRESS menjadi top of mind, brand recall, brand recognition atau unaware of brand dalam benak konsumen.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Agar dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh dari mata kuliah yang sudah diberikan sebelumnya dan dapat mengetahui data-data yang kongkrit yang belum didapat dari bangku kuliah.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai sarana pengetahuan untuk lebih memahami terhadap tingkat kesadaran suatu merek (brand awareness) sehingga dapat mengimplementasikan strategi tersebut agar dapat mempengaruhi para konsumen untuk menggunakan jasa tersebut.

3. Bagi Pihak Lain

Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi, referensi dan pedoman bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian sejenis sehingga tidak mengalami kesulitan.

E. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup penelitian

Sehubungan dengan luasnya data yang didapat dari perusahaan

(21)

serta dengan memperhatikan keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan maka perlu dibatasi permasalahan yang akan dibahas, hal ini penting artinya supaya tiap pembahasan yang penulis sajikan dapat mudah dimengerti pembaca. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen PT.

TIKI JNE Solo untuk mengukur tingkat kesadaran merek perusahaan jasa ekspedisi JNE EXPRESS Solo. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode survey dengan teknik kuisioner dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dan memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan keabsahan setinggi mungkin.

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling a) Populasi

Adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin diteliti (Durianto dkk, 2001). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen PT. TIKI JNE Solo.

b) Sampel

Sampel merupakan sebagian observasi yang dipilih, dipopulasikan dengan menggunakan prosedur-prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Durianto dkk, 2001). Dan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden dari konsumen PT. TIKI JNE Solo. Penulis memutuskan untuk mengambil sampel sejumlah 100 responden karena sudah dapat mewakili dan sudah mencukupi untuk penghitungan akhir dalam penelitian yang dilakukan penulis.

(22)

c) Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan dengan non probabilitity sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan melihat karakteristik populasi yang ada dan tujuan penelitian ini, maka penentuan responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode convenience sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja dimana anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sampel (Suliyanto, 2006).

3. Sumber Data a) Data primer

Menurut Sekaran (2006) data primer merupakan informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban tanggapan dari responden mengenai produk dari JNE EXPRESS untuk mendukung penelitian ini.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan metode mutakhir (Sekaran, 2006). Data sekunder dari penelitian ini berupa informasi- informasi yang berkaitan dari JNE EXPRESS yaitu, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

(23)

kebijaksanaan perusahaan, gambaran perusahaan, daftar ongkos kirim barang, volume penjualan, literature dan buku-buku sesuai permasalahan ini.

4. Metode Pengumpulan Data a) Kuesioner

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan, cara membagikan daftar pertanyaan yang harus diisi dengan langsung oleh responden. Yaitu kepada customer PT. TIKI JNE Solo. Dari kuesioner yang telah dibagikan, maka penulis akan mendapatkan jawaban atau hasil dari pertanyaan yang telah ditulis dari penulis itu sendiri.

b) Observasi

Selain dengan metode kuesioner dalam mengumpulkan data, penulis juga menggunakan metode observasi. Observasi langsung yaitu peneliti terus menerus untuk mengobservasi dan mencatat apa yang secara natural terjadi, penginvestigasi tidak menciptakan situasi lain.

c) Metode Kepustakaan

Metode pengumpulan data yang diperoleh melalui pengambilan data dari buku-buku dan literature di perpustakaan.

5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu metode yang menganalisis satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya (Suliyanto, 2006: 9). Penyajian hasil-hasil

(24)

analisis. deskriptif dalam penelitian ini berapa frekuensi dan prosentasi, serta diagram dan tabel.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Merek

1. Pengertian Merek

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau dari sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. (Durianto, 2004: 2)

Merek adalah nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan membedakan barang atau layanan penjual lain (Simamora,2003: 3).

Dari pendapat diatas maka, merek dapat diartikan sebagai suatu identitas yang membedakan dari suatu produk dengan para pesaing, merek juga mengandung suatu nilai dan jaminan atau janji dari suatu produsen kepada konsumen untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek dapat memiliki enam tingkatan pengertian :

a) Atribut : Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan lain-lain.

b) Manfaat : Merek tidak saja serangkaian atribut. Pelanggan tidak membeli atribut, tetapi membeli manfaat atribut diperlukan untuk dikembangkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional.

(26)

Atribut adalah tahan lama dapat dikembangkan menjadi manfaat fungsional.

c) Nilai : Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi Mercedes berarti hasil kinerja tinggi, keamanan dan gengsi.

d) Budaya : Merek juga memiliki budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.

e) Kepribadian : Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.

Mercedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang) atau istana yang agung (obyek)

f) Pemakai : Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.

Semua ini menunjukkan bahwa merek merupakan simbol yang kompleks. Jika suatu perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah untuk mengembangkan pengertian yang mendalam atas merek tersebut. Dengan enam tingkat pengertian dari merek, pemasar harus menentukan pada tingkat mana akan ditetapkan identitas merek.

Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen.

Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. Merek juga mempermudah proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.

Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan

(27)

kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut.

2. Pentingnya Merek Bagi Konsumen a) Merek Memberikan Pilihan

Manusia menyenangi pilihan, dan merek memberi kebebasan pada konsumen untuk memilih. sejalan dengan terbagi- baginya pasar, perusahaan melihat pentingnya memberi pilihan yang berbeda kepada segmen konsumen yang berbeda. Merek dapat memberikan pilihan, memungkinkan konsumen untuk membedakan berbagai macam tawaran perusahaan.

b) Merek Memudahkan Keputusan

Merek membuat keputusan untuk membeli menjadi lebih mudah. Seseorang mungkin tidak tahu banyak mengenai merek suatu produk atau jasa yang membuatnya tertarik, tetapi merek dapat membuatnya lebih mudah untuk memilih.

c) Merek Memberikan Jaminan Berkualitas

Para konsumen akan memilih produk atau jasa yang berkualitas di manapun dan kapanpun mereka mampu. Sekali mereka mencoba suatu merek, secara otomatis mereka akan membandingkan dengan merek yang lainnya yang pernah mereka gunakan terkait dengan tingkat kualitasnya. Pengalaman yang menyenangkan akan menghasilkan ingatan yang baik terhadap merek tersebut.

(28)

d) Merek Memberikan Pencegahan Risiko

Sebagian besar konsumen menolak risiko. Mereka tidak akan membeli produk atau menggunakan suatu jasa apabila ragu terhadap hasilnya. Pengalaman pada suatu merek jika positif akan member!

konsumen keyakinan serta kenyamanan untuk menggunakan atau membeli produk jasa sekalipun mahal. Kepercayaan adalah satu faktor yang penting mengapa seseorang membeli produk jasa tertentu bukan yang lain. Merek membangun kepercayaan, dan merek yang besar benar-benar dapat dipercaya.

e) Merek Memberikan Alat Untuk Mengekspresikan Diri

Merek menghasilkan kesempatan kepada manusia untuk mengekspresikan diri dalam berbagai cara.

3. Peranan Merek

Menurut Durianto (2001: 2) merek memegang peranan sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada suatu perusahaan menjanjikan sesuatu kepada konsumen karena beberapa faktor sebagai berikut :

a) Emosi konsumen terkadang naik turun. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil.

b) Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya.

(29)

c) Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen.

Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand asosiation (asosiasi merek) yang terbentuk dalam merek tersebut.

d) Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen.

Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen.

e) Merek memudahkan proses pengambilan keputusan oleh konsumen.

Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut.

f) Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi suatu perusahaan.

4. Brand Equity

Brand Equity (ekuitas merek) adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambahkan atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan. (menurut Durianto, 2001: 4) agar suatu perusahaan dapat menjadi perusahaan kelas dunia, seperti brand equity (ekuitas merek), perlu dikelola secara terus menerus.

Ekuitas merek penting bagi pemasar karena mengarahkan konsumen pada brand loyalty, meningkatkan market share dan pada akhirnya pada

(30)

keuntungan besar.

5. Pengertian Brand Awareness

Peter dan Olson (2000:190) menyatakan bahwa brand awareness adalah sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi.

Dengan menciptakan brand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, merek tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.

Peter dan Olson (2000:190) menyatakan tingkat brand awareness dapat diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama merek yang mana yang dianggap akrap oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand awareness sudah memadai tergantung dimana dan kapan suatu keputusan pembelian dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat tergantung pada seberapa terkenal merek tersebut di mata konsumen.

Kadang kala tujuan promosi adalah untuk memelihara tingkat brand awareness yang sudah tinggi.

Brand awareness menggambarkan keberadaan merek dalam benak konsumen yang dapat menjadi penentu dalam kategori (Durianto dkk, 2004:6).

Definisi-definisi para ahli mengenai brand awareness dapat ditarik kesimpulan bahwa, brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran, adanya brand awareness yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul, merek tersebut akan muncul kembali dari

(31)

ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, brand awareness menunjukkan pengetahuan konsumen terhadap eksistensi suatu merek.

Brand awareness dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas merek tinggi, kehadiran merek itu selalu dapat kita rasakan, sebab sebuah merek dengan brand awareness tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

a) Diiklankan secara luas, sehingga diketahui secara luas oleh masyarakat.

b) Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu, keberadaan merek yang telah berlangsung lama menunjukkan bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

c) Jangkauan distribusi yang luas, sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut.

d) Merek tersebut dikelola dengan baik.

Merek dengan top of mind tinggi mempunyai nilai pertimbangan tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam keputusan pembelian. Biasanya merek- merek yang disimpan dalam benak konsumen adalah merek-merek yang disukai dan dibenci (Durianto, 2004: 8-9).

Peran brand awareness dalam ekuitas merek tergantung pada tingkat pencapaian kesadaran dalam benak konsumen. Durianto dkk

(32)

(2004:30) menyatakan bahwa brand awareness dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara sebagai berikut :

a) Pesan yang disampaikan oleh suatu brand harus mudah diingat oleh konsumen.

b) Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada hubungannya antara brand dengan kategori 5 produknya.

c) Memakai slogan lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat merek.

d) Jika suatu brand memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat dihubungkan dengan mereknya.

e) Perluasan nama brand dapat dipakai agar brand semakin diingat konsumen.

f) Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, brand, maupun keduanya.

g) Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa brand awareness memiliki empat peranan utama yaitu: menjadi sumber asosiasi lain, menimbulkan rasa suka atau familier, sumber komitmen terhadap brand, menjadi bahan pertimbangan untuk membentuk brand.

(33)

6. Tingkatan Brand Awareness

Brand awareness memiliki beberapa tingkatan, dari tingkatan yang paling rendah (tidak menyadari merek) sampai tingkatan yang paling tinggi yaitu Top of Mind, yang biasa digambarkan dalam sebuah piramida.

Piramida brand awareness dari tingkatan yang paling rendah sampai tingkatan yang paling tinggi adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1: Piramida brand awareness

Sumber : Durianto dkk, 2004.

Penjelasan :

1. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen yang satu kali muncul dalam benak konsumen atau merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen (Durianto dkk, 2004).

2. Brand Recall (pengingatan kembali merek) pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall) (Durianto dkk, 2004).

Top of Mind

Brand Recall

Brand Recognition Brand Recognition

Unware of Brand

(34)

3. Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkatan dimana pengenalan suatu merek muncul kembali setelah dilakukan pengingatan kembali melalui bantuan (aided recall) (Durianto dkk, 2004).

4. Unaware of Brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam piramida brand awareness dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek (Durianto dkk, 2004).

7. Mengukur Brand Awareness

Pengukuran brand awareness didasarkan pada pengertian- pengertian dari brand awareness, yang mencakup tingkatan brand awareness menurut david A. Aaker dalam Durianto yaitu Top of Mind (Puncak pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek), Brand Recognition (pengenalan merek), dan Unaware of Brand (tidak menyadari merek). Informasi dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) uang berisi pertanyaan tunggal atau pertanyaan jamak.

a. Top of Mind

Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori merek produk atau merek jasa. Dalam pertanyaan Top of Mind ini responden hanya boleh memberikan satu jawaban saja (Durianto dkk, 2004).

(35)

b. Brand Recall

Brand recall atau pengingatan kembali merek-merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. Dalam pertanyaan ini responden boleh memberikan lebih dari satu jawaban (Durianto dkk, 2004).

c. Brand recognition

Brand recognition atau pengenalan terhadap brand awareness merupakan pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya diukur dengan memberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri produk merek tersebut.

Pertanyaan yang diajukan dibantu untuk mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingat akan keberadaan merek tersebut (Durianto dkk, 2004).

d. Unaware of Brand

Untuk pengukuran unaware of brand dilakukan observasi terhadap pertanyaan pengenalan brand awareness sebelumnya dengan melibatkan responden yang menjawab alternative jawaban tidak mengenal sama sekali atau menjawab tidak tahu ketika ditunjukkan foto dari merek tersebut (Durianto dkk, 2004).

(36)

B. Kerangka Pemikiran

Setelah mengetahui uraian diatas tentang tinjauan pustaka dan beberapa dasar teori yang digunakan sebagai bahan acuan, maka berikut ini bentuk kerangka pemikiran yang akan mengukur brand awareness (kesadaran merek) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2

Tingkatan Brand A wareness

Sumber : Durianto dkk, 2004.

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa Brand Awareness (kesadaran merek) dapat diukur melalui empat tingkatan yaitu Top of Mind (puncak pemikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek), Brand Recognition (pengenalan merek), dan Unaware of Brand (tidak menyadari terhadap merek). Brand Awareness (kesadaran merek) akan memberikan informasi tentang cara merespon terhadap suatu merek yang dilakukan oleh responden dalam mengingat atau mengenal suatu merek

Top of Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Unaware of Brand

Brand Awareness

(37)

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah berdirinya perusahaan

P.T TIKI JNE ( Jalur Nugraha Ekakurir ) didirikan oleh Bapak H.Soeprapto Suparno , pada tahun 1990. PT TIKI jalur nugraha ekakurir memulai kegiatan usahanya yang berpusat pada kegiatan kebapean atau impor kirim barang /dokumen serta pengantarannya dari luar negri ke Indonesia. Lingkup bisnis yang dijalani PT. TIKI JNE adalah pengiriman (courier), penyimpanan dan pendistribusian (logistic and distribution), transportasi (moving, trucking, air sea cargo), kebapean (costum clearance), penjemputan bandara (escort service), pengiriman uang (money transfer)

P.T TIKI JNE berpusat di Jakarta dengan memiliki kantor cabang di kota-kota besar di Indonesia antara lain: Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Batam, Medan, Palembang, Cilegon, BandarLampung, Balikpapan, Banjarmasin, Surabaya, Pontianak, Kendari, Makassar, Denpasar.

Pada tahun 1991 PT. TIKI JNE mengadakan International Network, tahun 1993. Melakukan Domestic Network, 1994 melakukan cash counter, 1996 mempunyai agent counter, 1997 Lauch logistic and distribution services, 1998 Lauch special service (SS), Agustus 2000 launch JNE present logo, 2003 lauch yes service, 2004 mendapatkan ISO 9001-2000 certificate, 2005 launch JNE

(38)

certifikat renewal.

PT. TIKI JNE Solo merupakan cabang dari PT. TIKI JNE Jakarta. PT.

TIKI JNE Solo dipimpin oleh Bapak Bambang Widiatmoko sejak tahun 2000.

Bapak Bambang Widiatmoko pernah menjabat di beberapa cabang PT. TIKI JNE di kota lain yaitu:

a. Kepala cabang Jakarta

b. Seles dan Marketing JNE Jakarta c. Kepala cabang Balikpapan d. Kepala cabang Solo

2. Lokasi Perusahaan

PT. TIKI JNE Solo didirikan di Colomadu tepatnya di jalan Adisucipto No. 19 Colomadu. Lokasinya berada di pinggir jalan Adisucipto menuju bandara Adisumarmo dekat dengan kota maupun bandara. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau.

Dalam mendirikan perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa aspek untuk menentukan lokasi yang tepat akan menjunjang perkembangan perusahaan tersebut. Alasan pemilihan lokasi ditempat ini berdasarka aspek sebagai pertimbangan, diantara lain yaitu:

a. Aspek Ekonomi

Disekitar lokasi PT. TIKI JNE Solo terdapat pula perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama hal ini dapat mempermudah mendapatkan pelanggan karena daerah tersebut terdapat perusahaan-

(39)

perusahaan yang memberikan pelayanan jasa seperti yang dimiliki PT. TIKI JNE Solo dan tidak menutup kemungkinan adanya komunitas lain yang belum disentuh perusahaan lain dan dapat memberikan kesempatan unruk PT.TIKI JNE Solo mengembangkan sayapnya dikota Solo dan sekitarnya.

b. Aspek Tenaga Kerja

Untuk masalah tenaga kerja tidak cukup sulit untuk PT. TIKI JNE karena didaerah Solo cukup banyak tersedia tenaga kerja dan ini sekaligus bdapat membantu pemeerintah dalam menekan tingkat pengangguran dan memberikan lapangan pekerjaan unruk masyarakat Solo.

c. Aspek Transportasi

Lokasi PT. TIKI JNE Solo berada di pinggir jalan Adisucipto yang merupakan akses menuju Solo dari Bandara yang mempermudah pendistribusian barang kiriman karena pengiriman barang melalui pesawat udara. PT. TIKI JNE berada di daerah yang cukup strategis dengan berdiri dekat dengan jalan raya dan mudah dijangkau.

d. Aspek Historis

Kota Solo terkenal dengan perkembangan garmentnya dan telah banyak terdapat perusahaan-perusahaan baru baik skala kecil maupun besar yang membutuhkan mereka dan ini merupakan awal naik untuk pengembangan usaha dalam mencapai ketingkat yang lebih lanjut.

(40)

e. Aspek Masa Depan

Kemungkinan untuk pengembangan perusahaan cukup berpotensi, karena masih banyak peluang-peluang yang belum tersentuh perusahaan lain.

Adanya kemungkinan akan bertambahnya kebutuhan perorangan yang meningkat menjadi bagian dari PT. TIKI JNE dengan cara mendirikan counter-counter JNE atau menjadi perwakilan dari PT. TIKI JNE dalam melayani konsumen.

3. Visi dan Misi Perusahaan

Seperti badan usaha lainya PT. TIKI JNE Solo dalam pendiriannya dan perkembangannya tidak lepas dari visi dan misinya. Dan visi PT. TIKI JNE Solo adalah menjadi perusahaan dengan standar Internasional dibidang jasa distribusi yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat dan dapat diterima menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. Dan misi perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Memadukan jasa pengiriman, kepabean, pengunadangan pendistribusian dalam satu system yang ter integrasi secara efektif dan fleksibel.

b. Mendaya gunakan jaringan dan infrastruktur yang dimiliki sebagai kontribusi pada perputaran roda ekonomi dengan didukung SDM yang professional dan memiliki integrasi moral yang tinggi.

c. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna.

(41)

d. Mendorong pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dalam rangka mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan tanggung jawab sosial.

4. Filosofi Logo

Gambar 3.1 Logo JNE Express Solo

Dari logo JNE terdapat garis dimulai dari datar dan kecil (awal) dan besar meruncing (akhir) diartikan sebagai usaha yang dimulai dari awal (starting points) yang datar dan kecil berkembang menjadi besar dengan selalu memperhatikan ketajaman dan keakuratan (gambar garis meruncing) atau dengan kata lain peningkatan kualitas dan kuantitas yang baik. Warna merah mencermikan semangat, kekuatan, dinamis, dan ambisi yang terus meningkat.

Garis yang melengkung mencerminkan fleksibelitas, dan juga mencerminkan jalur atau jaringan yang luas dan inisesuai dengan visi perusahaan. Garis melengkung yang menembus huruf “E” mencerminkan suatu perjalanan waktu yang mendapat anugrah dari Allah SWT yang sampai

(42)

saat ini masih bertahan dan berkembang untuk terus memperkuat posisi perusahaan. Dan jika logo itu kita putar 45° ke atas maka garis melengkung warna merah itu membuat angka satu atau biasa kita sebut dengan eka yang Insya Allah dapat sesuai dengan ide dasar untuk menjadi jagonya local dan diakui di dunia internasional. Dengan satu garis melengkung yang membuat banyak makna serta mengartikan dari mana perusahaan itu mencerminkan suatu efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas serta sejalan dengan misi perusahaan. Dengan moto “ EXPRESS ACROSS NATION” lebih memperkuat logo tampilan sebagai suatu perusahaan jasa kurir. Keseimbangan dan kejujuran merupakan unsure terpenting dalam berusaha agar dapat menata dengan baik menghasilkan output yang maksimal untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang merupakan unsur terpenting dalam jasa kurir.

5. Jenis-jenis Layanan PT. TIKI JNE

a. Jasa kurir intra kota dan dalam negri b. Jasa kurir luar negri

c. Jasa kargo laut dan udara

d. Jasa perpindahan dan angkutan darat e. Logistic dan distribusi

f. Jasa layanan kepabean g. Jasa penjemputan bandara

h. Jasa pengiriman uang (western union)

(43)

Definisi jenis-jenis layanan PT. TIKI JNE:

a1. Karyawan kurir intra kota (intra city)

Adalah layanan penjemputan dan pengiriman yang diberikan kepada pelanggan dengan lingkup hanya dalam kota saja, jenis layananyang diberikan:

1) Regular (pengantaran dalam waktu 2-5 hari) 2) Urgent (pengantaran 1 hari)

3) Top urgent (pengantaran dalam hari yang sama) a2. Layanan kurir dalam negri (Domestic counter)

1) Ongkos Kirim Ekonomis (OKE)

Adalah jenis layanan kiriman dengan harga yang sangat ekonomis dengan estimasi waktu penyampaian 2 samai dengan 4 hari kerja atau tergantung dari tujuannya dan tidak melayani pengataran hari Minggu dan hari libur

2) Express Regular (REG)

Adalah jenis layanan kiriman dengan estimasi waktu penyampaian 1 hari kerja untuk tujuan (destination) kata-kata yang dapat dilayani dengan penerbangan langsung (direct flight), layanan ini tidak melayani pengantaran pada hari minggu dan hari libur.

3) Yakin Esok Sampai (YES)

Adalah layanan kiriman yang melayani pengiriman kebeberapa kota tujuan (92 kota). Dimana apabila kiriman tidak terantar keesokan harinya maka ongkos kirim secara otomatis akan dikembalikan kepada

(44)

pengirim (money back guarantee), kiriman ini melayani pengantaran pada hari minggu dan libur.

4) Special Service (SS)

Adalah layanan pengiriman dengan waktu penyampaian dilakukan pada hari yang sama atau paling lambat keesokan harinya sebelum jam 10.00 waktu setempat. Layanan ini berlaku untuk tujuan yang mempunyai penerbangan langsung. Untuk kiriman ini berlaku cut off time dengan menyesuaikan jadwal penenrbangan.

5) Diplomat Service

Adalah layanan dengan penekanan pada faktor pengamanan kiriman, karena proses pengirimannya dilakukan dengan ”Hand Carry“ atau diantar sendiri dengan kurir khusus yang menumpang pesawat bersama paket yang dikirim.

b. Layanan kurir luar negeri

Adalah layanan pengiriman dan kiriman yang diberikan kepada pelanggan dengan meliputi wilayah berbagai negara tujuan di seluruh dunia. JNE memindahkan dokumen hingga paket besar ke berbagai tujuan di seluruh dunia dengan kecepatan dan kehandalan yang teruji. JNE juga melayani pengantaran khusus untuk kiriman peka waktu hingga tujuan akhir. Semua kiriman dimonitor setiap saat melalui program situs JNE oleh para tim secara professional.

(45)

c. Jasa kargo laut dan udara

Adalah layanan pengiriman kargo yang diberikan kepada pelanggan dengan lingkup pengantaran keseluruh wilayah Indonesia dan berbagai Negara tujuan di seluruh dunia dengan menggunakan sarana expedisi laut dan udara.

Kecepatan dan keamanan serta keakuratan kegiatan impor dan export adalah jaminan JNE kepasa pelanggan untuk keperluasan jasa kargo udara dan laut.

d. Jasa perpindahan dan angkutan darat

Adalah layanan perpindahan dan pengepakan barang seluruh isi rumah, kantor, pabrik atau galeri dan memindahkannya ke lokasi baru serta membuka pengepakan dimana sebelumnya PT. TIKI JNE mengadakan kunjungan untuk mendiskusikan pengemasan, pengepakan serta pengaturan transportasi angkutan yang tepat sampai tujuan.

e. Logistik dan Distribusi

Adalah jenis layanan yang terintegrasi antara pergudangan pencatatan dan sekaligus pengantarannya. Dengan lebih dari 50 kantor cabang dan lebih dari 150 depot pengantaran di berbagai kota di Indonesia, JNE dapat melayani tepat dan cepat pengelolaan logistik dan pengantaran bagi banyak perusahaan terkemuka. Selain memiliki tim yang professional JNE dapat melayani pelangan dengan flexibel sesuai kebutuhannya.

f. Jasa Layanan Kebapean

Adalah layanan yang diberikan kepada custumer gunamengantisipasi dan menghindari keterlambatan dalam proses pengurusan kebapean telah ditangani sepenuhnya untuk menghindari keterlambatan. Pengalaman telah

(46)

menjadikan JNE di pilih oleh berbagai industri pemerintah dan non pemerintah untuk menangani distribusi dan kebapean untuk proyek-proyek mereka.

g. Jasa Penjemputan Bandara

Adalah layanan yang diberikan kepada pelanggan yang bertujuan untuk menjamin kelancaran proses kedatangan, transit atau keberangkatan para pelanggan. Dalam layanan ini PT. TIKI JNE menyediakan jasa pendamping melalui proses imigrasi dan kebapean, mengatur transportasi, penginapan, serta reservasi tiket. Membantu pelanggan menghindari keterlambatan antrian yang tidak perlu.

h. Jasa Pengiriman Uang (western union)

Dalam usaha memenuhi permintaan customer untuk pengiriman uang terhutung Oktober 2006. PT. TIKI JNE bekerjasama dengan suatu badan usaha yang bergerak dalam pengiriman uang yaitu western union.

Walaupun pelayananya masih sangt terbatas hanya beberapa counter saja.

6. Manajemen Kepegawaian dan Organisasi a. Kepegawaian dan Perusahaan

Suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan yaitu pembagian kerja/tugas dan wewenang serta tangung jawab. Dengan pengelompokan tugas tersebut maka perusahaan akan dapat menjalankan tugas tanpa ada kekacauan dan kesinambungan akan pekerjaan masing-masing

(47)

devisi/bagian dengan alasan ini maka PT. TIKI JNE membentuk suatu organisasi.

Srtuktur organisasi PT. TIKI JNE menggunakan bentuk fungsional dengan cirri bawahan mendapat perintah dari atasan yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya pada para ahli dalam bidang masing-masing. Alasan perusahaan ini menggunakan bentuk fungsional adalah sebagai berikut:

1) Agar setiap karyawan setiap karyawan mengetahui tanggung jawabnya dengan jelas dan kepada siapa tugas di tanggung jawab diberikan.

2) Pemberian tugas yang jelas dan tegas sehingga tidak terjadi kesimpang siuran.

Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung pada pimpinan dalam mengelola sumber daya yang lain. Demikian pula halnya pada PT. TIKI JNE Solo yang juga menggunakan tenaga manusia.

1. Jumlah tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh PT.TIKI JNE Solo sekitar 74 orang karyawan dan memiliki lebih dari 50 counter JNE di Solo dan sekitarnya.

2. Jam kerja

Jam kerja yang ada di PT. TIKI JNE Solo

Jam operasi : 24 jam, 7 hari dalam 1 minggu : 08.00 – 24.00

(48)

Table 3.1 Jam kerja

Hari Jam Kerja Istirahat

Senin – Kamis 08.00 WIB – 12.00 WIB

13.00 WIB – 17.00 WIB

12.00 WIB – 13.00 WIB

Jumat 08.00 WIB – 11.30

WIB

13.00 WIB – 17.00 WIB

12.00 WIB – 13.00 WIB

Sabtu 08.00 WIB – 12.00

WIB

13.00 WIB – 15.00 WIB

12.00 WIB – 13.00 WIB

Minggu (bagi yang piket)

08.00 WIB – 12.00 WIB

13.00 WIB – 15.00 WIB

12.00 WIB – 13.00 WIB

3. Sistem pengupahan

a. Sistem pengupahan bulanan yaitu sistem upah yang diberikan pada karyawan pada ahkir bulan yaitu tanggal 25. Dan besarnya diatas UMR Solo

b. Sistem pengupahan untuk makan siang yaitu sistem upah yang diberikan pada karyawan pada awal bulan pada tangga 5. Pada tiap bulan dan besarnya dihitung tiap hari Rp. 27.000,- dikalikan dengan banyaknya hari kerja karyawan. Upah untuk makan di PT.

(49)

TIKI JNE Solo tergolong tinggi karena mengikuti standart pengupahan dari Jakarta.

4. Jaminan Sosial tenaga kerja a. Tunjangan Hari Raya

Diberikan oleh perusahaan kepada karyawan pada setiap hari raya berupa tambahan gaji untuk 1 bulan.

b. Tunjangan kecelakaan kematian

Tunjangan yang diberikan jika ada karyawan yang mendapat musibah.

c. Tunjangan kesehatan

Tunjangan yang diberikan jika ada karyawan yang sakit.

5. Fasilitas lainnya 1) Jatah beras

Diberikan kepada seluruh karyawan seberat 5 kg pembagian dilakukan selama 2 x dalam 1 bulan.

2) Kegiatan Keagamaan

Umroh diberikan kepada karyawannya yang beragama muslim dan kegiatan keagamaan ke Yerusalem bagi yang beragama non muslim untuk karyawannya yang sudah bekerja selama 10 tahun.

b. Organisasi

PT. TIKI JNE Solo adalah kantor cabang dari PT. TIKI JNE Jakarta yang beralamat dijalan Tomang Raya. No 11 Jakarta untuk wilayah solo.

Kekuasaan tertinggi adalah kepala cabang.

(50)

Struktur organisasi PT. TIKI JNE Solo terlihat pada gambar berikut ini

Gambar 3.2

Struktur organisasi PT.TIKI JNE Solo

Sumber : PT. TIKI JNE Solo

Berdasarkan struktur organisasi diatasi maka dapat di terangkan tegas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian antara lain adalah:

1. Kepala Cabang

a. Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya aktivitas perusahaan baik tanggung jawabkan kedalam maupun keluar perusahaan.

b. Tugas dan wewenang di tanggung jawabkan kedalam 1) Merencanakan bekerja terpadu dan terarah

2) Mengorganisasikan kerja secara keseluruhan 3) Memberikan pengarahan pada bawahan

4) Mengawasi dan mengevaluasi jalannya kerja perusahaan

Kepala Cabang

Operasional Sales and marketing

POD

Coordinator operasional

Accounting

Cash sales

Kurir Cash sales

(51)

c. Tugas, wewenang dan tanggung jawab keluar

1) Bertindak atas nama perusahaan dalam menghadapi dan menyelesaikan segala bentuk gugatan, perkara/tuntutan dari luar perusahaan.

2) Menjalin hubungan yang erat dengan pihak lain 3) Mewakili perusahaan dalam acara penting 4) Memimpin rapat dalam perusahaan

2. Operasional

a. Bertanggung jawab sepenuhnya pada jalannya aktivitas/operasional kerja desemua bagian perusahaan b. Berwenang untuk memeriksa hasil kerja yang ada pada tiap-

tiap bagian perusahaan 3. Accounting

a. Membuat catatan harian dan buku kas b. Membuat laporan keuangan

c. Menerima dan mengarsipkan bukti-bukti penerimaan

d. Bertanggung jawab terhadap uang perusahaan termasuk dana cadangan perusahaan di bank dengan atas nama perusahaan

4. Sales dan Marketing

Tugas bagian sales dan marketing adalah mengadakan penjualan dan juga melakukan pemasaran. Bagian ini digunakan untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjalin hubungn dengan

(52)

pelanggan lama. Bagian ini sangat penting karena menjadi wajah dari perusahaan.

5. Koordinator Operasional

Tugas bagian koordinator adalah melakukan koordinasi yang berkaitan dengan operasional perusahaan guna melancarkan kegiatan distribusi jasa. Mengatur dan menyusun kegiatan yang berhubungan dengan distribusi jasa.

6. Cash Sales

Tugas bagian Cash Sales adalah melakukan penjualan secara langsung/tunai dan sekaligus menjadi customer service yang melayani dari para pelanggan.

7. POD (Proof of Delivery)

Tugas bagian ini mencatat kegiatan pengiriman barang, membuat laporan barang yang tidak terantar, barang yang miss route, barang rusak dan barang hilang, serta menginformasikan barang-barang tersebut ke PT. TIKI JNE lain.

8. Kurir

Tugas bagian kuris adalah melakukan dan pengiriman barang yang dikirim dan memastikan barang telah diterima, serta melaporkan pada bagian POD tentang barang yang telah dikirimkan saja.

(53)

7. Proses Penjualan

a. Penjualan secara langsung/tunai

Penjualan langsung/tunai (cash sales) dilakukan dikantor PT. TIKI JNE Solodan juga berbagai counter-counter PT. TIKI JNE yang tersebar luas di wilayah Solo dan konsumen dapat memlih service/pelayanan apa yang diinginkan. Urutan proses penjualan sebagai berikut:

1) Konsumen memutuskan service mana yang akan digunakan 2) Barang ditimbang

3) Barang diperiksa isinya (jika diperlukan) 4) Diberikan asuransi (jika diperlukan) 5) Di packing kayu (jika diperlukan)

6) Konsumen mendapatkan connote atau e-connote sebagai tanda bukti menggunakan jasa pengiriman dan lunas pembayarannya.

b. Penjualan dengan tagihan

Penjualan dengan tagihan adalah penjualan yang dilakukan dengan cara menggunakan biaya dengan menagih kepada instansi/lembaga/perorangan yang telah setuju untuk ditagih sebelumnya.

Beberapa perusahaan yang menjadi pelanggan PT. TIKI JNE Solo antara lain:

1) PT. Tyfountex 2) PT. Swastama 3) PT. Mediatama 4) PT.CJ DW

(54)

5) PT. Coca cola 6) PT. Gramedia 7) PT. Tiga serangkai 8) PT. Sritex

9) PT. Hasan Pratama 10) PT. Hilti

8. Proses Distribusi

a) Barang telah diterima dari konsumen dan telah terjadi kesepakatan dalam hal pengiriman.

b) Data-data pengiriman yang ada di connote dimasukan ke dalam data komputer.

c) Barang kemudian dipacking ulang.

d) Barang-barang dipilah sesuai dengan alamat tujuan.

e) Barang diangkut ke bandara untuk diterbangkan menuju Jakarta.

f) Barang yang sampai di Jakarta kemudian diteruskan menuju kantor-kantor cabang PT. TIKI JNE sesuai dengan alamat tujuan barang.

g) Barang yang menuju keluar Jawa/kota lain yang belum ada penerbangan langsung dari Solo harus transit dulu ke Jakarta kemudian diterbangkan lagi menuju ke daerah tujuan alamat barang kiriman.

h) Barang yang tujuan pengiriman merpakan kota yang ada penerbangan langsung dari Solo dapat langsung diantar dari Solo.

(55)

9. Media dan Daerah Pemasaran

Media pemasaran PT. TIKI JNE dapat dibagi menjadi beberapa pos yaitu:

a. Cash Sales Colomadu

Terletak di Jl Adisucipto 19, Colomadu ini adalah kantor pusat dan kantor outbond JNE Solo. Semua barang akan disetorkan melalui kantor ini, selain itu kantor Colmadu juga melayani konsumen secara langsung dan menerima keluhan dari konsumen. Dikantor Colomadu juga menerima panggilan untuk menggambil barang jika konsumen tidak dapat kekantor langsung maka Cash Sales Colomadu akan mengambil barang sesuai perintah.

b. Cash Sales Slamet Riyadi

Terletak di Jl. Slamet Riyadi No 210, Solo melayani konsumen secara langsung dan menerima keluhan dari konsumen. Dikantor Slamet Riyadi juga menerima panggilan untuk menggambil barang jika konsumen tidak dapat kekantor langsung maka Cash Sales Slamet Riyadi akan mengambil barang sesuai perintah.

c. Cash Sales Kleco

Terletak di Jl. Slamet Riyadi No 505, Kleco ini adalah kantor inbond.

Semua barang datang akan di masukan dikantor ini, selain itu kantor Kleco juga melayani konsumen secara langsung dan menerima keluhan dari konsumen. Dikantor Kleco juga menerima panggilan untuk menggambil barang jika konsumen tidak dapat kekantor langsung maka Cash Sales Kleco akan mengambil barang sesuai perintah.

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol rumput laut Turbinaria decurrens Bory dapat menghambat pertumbuhan kedua bakteri uji, sedangkan pada

[r]

H3a: Merek yang dipersepsikan memiliki asal nonlokal akan positif signifikan pada sikap konsumen merek lokal. H3b: Merek yang dipersepsikan memiliki asal nonlokal

Learners are still influenced by their L1 (Indonesian) at the level of sentence pattern particularly the use of rising intonation in Indonesian beginning with information

Pengawasan terhadap APBDes yang dilakukan oleh BPD telah dilaksanakan, hal ini diketahui dari proses pengawasan yang dilakukan oleh BPD terhadap Laporan Penyelenggaraan

Dari keempat soal tersebut ada satu soal pada siswa kelas eksperimen yang memiliki persentase ketuntasan lebih rendah dibandingkan kelas kontrol yaitu soal nomor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang (di

Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk yang terlalu sedikit tidak memberikan pengaruh bagi tanaman dan jika pada dosis yang terlalu tinggi akan bersifat racun yang