• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu mendengar, membaca, berbicara dan menulis. Banyak pembelajar bahasa yang mengatakan bahwa menulis merupakan salah satu kemampuan yang sulit. Kesulitan yang banyak ditemukan dalam menulis diantaranya sulit mendapatkan ide, sulit menemukan kata-kata yang tepat ataupun sulit menempatkan pola kalimat yang benar.

Sebenarnya kesulitan dalam mengarang tidak saja ada pada pembelajar tetapi juga pada pengajar. Bayangkan bagaimana seorang pengajar harus memeriksa begitu banyak hasil karangan siswa-siswa nya yang beragam dalam waktu yang singkat. Kelas besar merupakan salah satu kendala bagi guru. Dalam hal ini guru bisa melatih dan memberdayakan siswa lewat metode diskusi kelompok. Kelas yang besar bisa dibuat menjadi kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi. Dalam prosesnya masing-masing kelompok membaca hasil karangan kelompok lain untuk selanjutnya dikoreksi bersama-sama dengan kelompok lain dan guru didalam kelas.

Selain mempermudah guru dalam proses KBM, metode ini juga memberikan banyak manfaat bagi siswa itu sendiri untuk lebih mengenal

(2)

pengajaran menulis selama ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman pembelajar akan kekurangan dan kesalahan yang dibuatnya dalam tulisan.

Melalui metode diskusi kelompok, tiap-tiap kelompok dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan karangannya sehingga diharapkan tidak akan terulang lagi kesalahan yang sama dalam karangan berikutnya. Selain itu, kesalahan satu kelompok tidak hanya diketahui oleh kelompok itu saja tetapi kelompok yang lain pun mengetahuinya. Dengan begitu informasi yang didapat pun otomatis lebih banyak sehingga diharapkan kualitas karangan yang dihasilhan akan lebih baik. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran mengarang?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok dengan yang menggunakan metode perorangan dalam pembelajaran mengarang?

3. Apakah penerapan metode belajar kelompok menyebabkan kemampuan mengarang siswa bertambah baik?

Masalah yang diteliti dibatasi pada :

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang penerapan dan efektifitas penggunaan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran mengarang.

(3)

2. Penelitian ini hanya meneliti tentang perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok dengan yang menggunakan metode perorangan dalam pembelajaran mengarang.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran mengarang.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok dengan yang menggunakan metode perorangan dalam pembelajaran mengarang.

3. Untuk mengetahui apakah penerapan metode diskusi kelompok menyebabkan kemampuan mengarang siswa bertambah baik.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan alternatif metode pengajaran yang dapat digunakan oleh para pengajar bahasa jepang dalam pembelajaran mengarang.

2. Memberikan alternatif metode yang lebih menarik bagi para pembelajar bahasa jepang dalam pembelajaran mengarang.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi perkembangan proses KBM bahasa jepang, khususnya pada pelajaran mengarang baik ditingkat universitas maupun SMA sederajat.

(4)

1.4 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen sempurna. Menurut Drs. Dedi Sutedi ( 2007 : 20 ) dalam bukunya berjudul Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang mengatakan bahwa metode eksperimen disebut juga dengan penelitian uji coba. Uji coba yang dilakukan berupa uji coba metodologi pengajaran, media pembelajaran, bentuk latihan ( drill dan sebagainya ) yang bertujuan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses dan hasil kegiatan belajar mengajar.

Dalam pelaksanaannya dibutuhkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan metode diskusi kelompok dan kelas kontrol dengan metode konvensional. 1.5 Teknik Pengumpulan dan Analisa data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi pada dua teknik, yaitu :

1. Tes

Tes yang diberikan terdiri dari dua tahap yaitu, pretes dan posttes. Soal dari kedua tes tersebut berbeda. Soal yang diberikan dalam pretes adalah berupa 10 soal pilihan berganda yang diambil dari soal nihongo no nouryoku shiken level empat. Pretes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa serta untuk mempermudah proses penentuan sampel penelitian. Pretes diberikan kepada semua siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Berbeda dengan soal pretes, soal posttes dalam penilitian ini berupa sebuah kalimat perintah. Yaitu, “ Buatlah sebuah karangan dengan tema ichinichi

(5)

no seikatsu yang terdiri dari 10 kalimat ! ”. Sama hal nya dengan pretes, posttes pun diberikan kepada semua kelas. Yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Angket

Angket hanya diberikan kepada siswa dikelas eksperimen. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tanggapan dan ketertarikan siswa terhadap metode diskusi kelompok.

Setelah data diperoleh dilanjutkan pada proses analisa data. Data yang diperoleh berupa hasil tes khusus dan hasil angket. Hasil tes khusus masuk pada data kuantitatif dan hasil angket masuk pada data kualitatif. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan t hitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :

• Menentukan skor tes, skor variable X dan skor variable Y. • Mencari mean variable X dan Y

• Mencari standar deviasi variable X dan Y • Mencari standar error variable X dan Y.

• Mencari standar error perbedaan mean variable X dan Y. • Mencari t hitung

Interpretasi dengan t tabel. 1.6 Anggapan Dasar

1) Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(6)

2) Umpan balik ( feedback ) penting artinya bagi pengembangan kemampuan menulis. Barangkali kelemahan pengajaran menulis selama ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa akan kekurangan dan kesalahan yang dibuatnya dalam tulisan. ( A. Chaedar Alwasilah dan Senny Suzanna Alwasilah : 2005 )

1.7 Hipotesa Penelitian

Hipotesa yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho : Jika metode belajar kelompok dalam pembelajaran mengarang diterapkan maka kemampuan mengarang siswa tidak akan meningkat.

Hk : Jika metode belajar kelompok dalam pembelajaran mengarang diterapkan maka kemampuan mengarang siswa akan meningkat. 1.8 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Cikembar. Sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XII bahasa SMA Negeri 1 Cikembar. Kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari kelas yang sama karena sampel diambil secara acak (simple random sampling).

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(7)

teknik pengumpulan dan analisa data, anggapan dasar, hipotesa penelitian, polulasi dan sampel serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II penulis menguraikan tentang menulis, mengarang, sakubun dan metode diskusi kelompok serta hasil penelitian terdahulu. Pada sakubun dan metode diskusi kelompok dipisah menjadi dua sub bab. Dan pada sub bab sakubun terbagi lagi pada dua poin yaitu, sakubun bagi pembelajar dan sakubun bagi pengajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab III penulis menguraikan tentang metode penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta variabel penelitian. Populasi, sampel dan teknik sampling penelitian dibagi menjadi dua sub bab yaitu, populasi dan sampel serta teknik sampling. Untuk instrumen penelitian terbagi menjadi dua poin yaitu, tes dan angket.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV penulis menguraikan tentang laporan eksperimen, analisis data, kriteria efektivitas pembelajaran serta pembahasan. Pada laporan eksperimen terbagi pada empat sub bab yaitu, lokasi dan waktu penelitian, materi pembelajaran, metode pengajaran, serta langkah-langkah pembelajaran. Pada langkah-langkah pembelajaran terbagi lagi pada langkah pembelajaran kelas

(8)

pula pada dua sub bab yaitu, analisis data tes dan analisis data angket. Analisis data tes terbagi lagi menjadi pengolahan data pretes dan pengolahan data postes. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi. 5.1 Kesimpulan

5.2 Rekomendasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment pearson ini pada variabel lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi (

Dari keempat model yang digunakan penulis dalam proses pelatihan system jaringan Syaraf Tiruan dengan algoritma backpropagation dengan menggunakan matlab 6.1 dengan sampel

Kemudian pada tahun 1985, Al-Attas mendirikn ISTAC (International Institute of Islamic.. al-Attas berpandangan bahwa pengaruh Islam sangat besar di Nusantara. Islam telah

Hasil penelitian 11 ini menunjukan bahwa pedagang makanan etnis Madura di Pasar Kota Gresik Kabupaten Gresik mempunyai etos kerja yang baik dalam menjalankan

Kesimpulan: Dari ketiga variabel yang berhubungan dengan asfiksia neonatorum , umur kehamilan menunjukkan hubungan yang signifikan oleh karena mempunyai peluang 3

Pemohon mendalilkan bahwa ketentuan pasal-pasal tersebut bertentangan dengan prinsip negara hukum dan asas kesamaan bagi setiap warga negara di hadapan hukum, karena

1) Pembesar di raja tetap menghadiri majlis raja sebagaimana sebelumnya. Dia tidak mengundurkan diri kerana yakin dengan diri dan kebenaran yang dianutinya. Dia mengetahui

dapat dilihat bahwa kenaikan harga bahan baku kakao sampai dengan 50% masih menghasilkan nilai NPV dan Net B/C positif dan IRR berada diatas tingkat suku bunga bank 22%