Groth,P.E. 1997. Frameworks for Cultural Landscape Study. Article in Understanding Ordinary Landscape. P.E. Groth and T.W. Bressi (eds.). Yale University, London. Kozlowksi, L. 2011. The Persistence and Interaction of Multi-ethnic Settlement
Remnants in The Cultural Landscape. Bulletin of Geography, Socio Economic
Whythe, I.D. 2002. Landscape History Since 1500. Reaktion BoSeries No.16.
Raharja, I G.M. 2011. Taman Kerajaan Bali Madya. Akses 30 Juli 2015. URL:
http://repo.isi-dps.ac.id/787/1/Taman_Kerajaan_Bali_Madya.pdf.
PEM ETAAN POT EN SI LAN SK AP BU DAYA BALI :
WARI SAN BEN DA DAN TAK BEN DA
N.Kohdrata*), N.W.F.Utami, C.G.A.Semarajaya, K.A.Lila
Prodi Arsitektur Pertamanan, Fakultas Pertanian, Univeresitas Udayana Corresponding author : naniek_kohdrata@unud.ac.id
PENDAHULUAN
Lanskap Budaya Bali sebagai identitas diri perlu dipertahankan sebagai jati diri. Pemetaan potensi lanskap budaya untuk meng-identifikasi lanskap budaya yg bernilai dikonservasi. Mengambil lokasi wilayah SWP DAS Oos Jinah. Secara khusus bertujuan mendesain cetak biru(blue print) penelitian lanskap budaya Bali. Lankap adalah hasil dari interaksi manusia dan lingkungan fisik (Whythe,2002). Budaya menurut Groth (1997) merupakan hal yang secara konsisten berubah & diubah sepanjang kehidupan manusia. Dalam kajian lanskap budaya, rekam jejak manusia bersifat benda (tangible) maupun tak benda (intangible). Kedua bentuk tersebut sama-sama memiliki peran yang memberikan makna manusia sebagai individu maupun sebagai komunitas. Produk budaya tersebut secara keseluruhan diwadahi dalam satu media besar yang disebut Lanskap.
Se m ina r N a siona l Sa ins da n Te k nologi (SEN AST EK -2 0 1 5 ), Kut a , Ba li, I N DON ESI A, 2 9 – 3 0 Ok t obe r 2 0 1 5 P-PNL 312
Arsitektur Kuno Kota Semarapura
METODE PENELITIAN
Menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisa potensi parameter kategori lanskap Kozlowski (2011), Bentuk,Struktur, Fungsi, Nilai, Evolusi, dan Asal-usul. Analisis spasial untuk memetakan koordinat potensi lanskap.
kompilasi deskripsi, media visual, dan titik lokasi
INVENTARISASI DATA
POTENSI OBYEK LANSKAP BUDAYA
MATRIKS PENILAIAN PRIORITAS POTENSI LANSKAP BUDAYA
KATEGORI LANSKAP KOZLOWSKI (2011)
LANSKAP BUDAYA TERPILIH
PEMINDAIAN LOKASI
ANALISA SPASIAL
PETAPOTENSI LANSKAP BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA
LANSKAP BUDAYA TIDAKTERPILIH
ARSIP/DOKUMENTASI
PETA INTERAKTIF LANSKAP BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA
Gambar 1. Kerangka Desain Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kota Semarapura memiliki bangunan yang menyisakan jejak-jejak arsitektur yang dapat memperlihatkan perkembangan kota. Bentuk, struktur, fungsi, dan asal-usul menjadikan layak untuk dikonservasi. Façade dan pedestrian walk rumah toko merekam jejak konsep window shopping era 60-an hingga 80-an.
Pura Taman Narmada Bali Raja
Terletak di Desa Tamanbali – Bangli, dikelilingi persawahan dan kolam alami yang luas. Pura ini terkait erat dengan sejarah dan keturunan Tirta Harum Tamanbali. Memenuhi kategori lanskap budaya bentuk, struktur, fungsi, dan asal-usul.
Kompleks Pura Taman Sari
Klungkung memiliki sejarah dalam perkembangan kerajaan di Bali, khususnya dari Hindhu Majapahit. Kata “kompleks” dipakai karena terdapat dua pura di lokasi tsb, yaitu Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Segening. Pura Taman Sari dibangun c. abad XVIII (Raharja (2011), bersamaan pindahnya pemerintahan Gelgel ke Klungkung. Pura Dalem Segening di sebelah utara Taman Sari didirikan untuk Ida Dalem Segening. Sebelah selatan terdapat Pura Penataran Agung.
Pembuatan Garam Tradisional Pantai Kusamba
Proses unik-menarik pembuatan garam tradisional Kusamba beda dengan metode tambak oleh petani garam di Madura. Kristal garam dipanen melalui perantaraan pasir laut . Kategori struktur, nilai, fungsi, dan evolusi dari lanskap budaya.
Seni Lukis Kamasan
Kategori lanskap budaya benuk, fungsi, nilai, eviolusi, dan asal-usul menjadi parameter untuk konservasi seni lukis Kamasan. Terdapat transformasi budaya yang terekam dalam hasil lukisan maupun proses produksinya.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3. Kota Tua Semarapura
Gambar 2. Petani Garam Kusamba