• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI WILAYAH KABUPATEN KERINCI BERDASARKAN ISU PEMEKARAN. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI WILAYAH KABUPATEN KERINCI BERDASARKAN ISU PEMEKARAN. Abstrak"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

EVALUASI WILAYAH KABUPATEN KERINCI BERDASARKAN ISU PEMEKARAN

Alyus Martaperi, Hamdi Nur, , Harne Julianti Tou

Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang – Sumatera Barat

Email

:alyus.martaperi92@gmail.comhamdi.nur@yahoo.comiyun_tou@y ahoo.com

Abstrak

Terkait adanya isu rencana pemekaran wilayah Kabupaten Kerinci yang akan menjadi dua wilayah yakni Kabupaten Kerinci Mudik dan Kabupaten Kerinci Hilir.Berdasarkan hasil analisis bahwa kemiskinan Kabupaten Kerinci yaitu 35,25

% dengan persentase kemiskinan perkecamatan di atas 28 % , fasilitas yang ada di Kabupaten Kerinci sudah cukup tersebar merata, proporsi penggunaan lahan di dominasi kawasan lindung (TNKS) dan potensi pertanian dan perkebunan tidak tersebar secara merata. Sedangkan hasil uji keoptimalan menuju pusat pelayanan Kabupaten Kerinci saat ini tidak optimal yang diukur dengan jarak dan waktu tempuh penduduk setiap kecamatan. Berdasarkan tata ruang untuk tindakan pembagian wilayah Kabupaten Kerinci yang bertujuan untuk pemerataan yaitu pembagian wilayah berdasarkan pada luasan wilayah Kabupaten Kerinci dan perencanaan untuk alternatif pusat pertumbuhan baru Kerinci Hilir yaitu terdapat pada Kecamatan Keliling Danau, sedangkan untuk pusat pelayanan Kerinci Mudik tetap di pertahankan.Dari hasil temuan bahwa Kabupaten Kerinci belum layak untuk di mekarkan karena berdasarkan uji kelayakan dengan standar kebutuhan sarana Kerinci Hilir dan Kerinci Mudik masih di bawah standar kebutuhan yang akan menyebabkan pemborosan pembangunan.

Kata Kunci : Isu Pemekaran, Keoptimalan, pemerataan, Pemborosan Pembangunan

(2)

2

EVALUATION BY REGIONAL DISTRICT KERINCI PROLIFERATION ISSUES

Alyus Martaperi, Ir.Hamdi Nur, MT, Harne Julianti Tou,ST.,MT Urban and Regional Planning, Faculty of Civil Engineering and Planning , Bung

Hatta University in Padang - West Sumatra Email

:alyus.martaperi92@gmail.comhamdi.nur@yahoo.comiyun_tou@y ahoo.com

Abstract

Related to the issue regarding the expansion of Kabupaten Kerinci which will become two areas that is Kabupaten Kerinci Mudik and Kabupaten Kerinci Hilir,based on the analist result that the poverty in Kabupaten Kerinci is 35,25 % with the percentage of the poverty in each “district” is above 28 % the facility available in Kabupaten Kerinci has spread out fairly enough, the portion in land use dominated by protected area (TNKS) and the potency of agriculture and farm are not evenly spread. Where as the result of optimacy test towards the service center in Kabupaten Kerinci is not maximum at present which has the goal for the distribution that is the area division based on the widht of Kabupaten Kerinci and the plan for the alternative new growth of Kerinci Hilir which is in Kecamatan Keliling Danau mean while for the center of service in Kerinci Mudik is still mainained. In regards to result of the finding that Kabupaten Kerinci has not deserved tobe developed since based on feasibility test with the standard of needs of Kerinci Hilir and kerinci Mudik is still under the standard of the need. Which will couse the unnecessary spending in development

Keywords: issue regarding the expansion, optimacition, equalization, spending in development

(3)

3 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Terkait adanya isu rencana pemekaran wilayah Kabupaten Kerinci yang akan menjadi dua wilayah bagian yakni Kabupaten Kerinci Mudik dan Kabupaten Kerinci Hilir, dimana Kabupaten Kerinci memiliki 16 (enam belas) kecamatan yang akan di pecahkan dan disebarkan di Kerinci Mudik dan Kerinci Hilir.

Berdasarkanhaltersebut

makaKabupatenKerincisecaratidaklang sungakanmengalamipemekaran

wilayah yang berdampak pada perubahanbataswilayah,

perubahanluaswilayah,

sertaperubahanlainnya yang manamenurutUndang-

UndangNomor23Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah

Untuk mengevaluasi isu pemekaran wilayah Kabupaten Kerinci berdasarkan kondisi eksisiting (saat ini) yaitu mengevaluasi jangkauan jarak dan waktu ke pusat pelayanan, dimana untuk mengetahui/mengungkapkan pusat pelayanaan Kabupaten Kerinci apakah sudah optimal bagi masyarakat Kabupaten Kerinci, untuk itulah perlu di evaluasi. Sedangkan untuk melakukan tindakan pembagian

Kabupaten Kerinci guna untuk pemerataan dan keadilan yang bertujuan untuk menentukan pusat pertumbuhan baru mengacu pada prinsip perwilayahan/ keruangan untuk kepentingan keadilan atau pemerataan.

Rumusan Masalah

Perlu di evaluasi wilayah Kabupaten Kerinci berdasarkan keterjangkauan ke pusat pelayanan saat ini dan prinsip perwilayahan / keruangan untuk kepentingan keseimbangan dalam rangka pemerataan dilihat dari karakteristik kesamaan sosial ekonomi, karakteristik kesamaan kondisi fisik, karakteristik kesamaan fasilitas, dan aliran/ flow pusat aktifitas.

Tujuan

Mengevaluasi wilayah Kabupaten Kerincidilihat dari karakteristik kesamaan sosial ekonomi, karakteristik kesamaan kondisi fisik, karakteristik kesamaan fasilitas, dan aliran/ flow pusat aktifitas serta mengevaluasi keterjangkauan ke pusat pelayanan saat ini dan melakukan tindakan pembagian Kabupaten Kerinci guna untuk kepentingan keseimbangan dalam rangka pemerataan.

(4)

4 Sasaran

Mengidentifikasi wilayah Kabupaten Kerinci berdasarkan karakteristik kesamaan aspek sosial ekonomi, karakteristik kesamaan kondisi fisik, karakteristik kesamaan fasilitas, akses (jarak dan waktu) yang terdapat pada setiap kecamatan.

Ruang Lingkup Materi

Mengkaji pada kondisi eksisiting yaitu aksesbilitas (jarak dan waktu) dan perwilayahan berdasarkan kesamaan kondisi (Homogeneity) dan berdasarkan wilayah fungsional (nodal region) dalam lingkup wilayah Kabupaten Kerinci.

RuangLingkup Wilayah

Ruanglingkupwilayahpadastudii niadalahmencangkup seluruh wilayah di Kabupaten Kerinci yang terdiri dari 16 (enam belas) kecamatan

Gambar 1 : Peta Adiminstarasi Kabupaten Kerinci

Metode Pengumpulan Data

Semua data didapatkan dengan survei sekunder (instansi terkait di Kabupaten Kerinci) dan dokumentasi langsung lapangan

Metode Analisis

Analisis Lokasi Median

Lokasi median

merupakanlokasidenganjarak total pencapaianterpendeklokasitengahdenga naksestertinggidariwilayahsekitar.

Median diartikansebagaisatutitik yang membagidistribusimenjadibagian yang samabanyak(ditengah).

evaluasilokasidenganmenggunakanprin

siplokasi median

adalahmemilihlokasidengan total jarakpencapaianterpendek/ terdekat.

Tujuan pada analisis lokasi median untuk mengungkapkan atau mengetahui keoptimalan pusat pelayanan wilayah Kabupaten Kerinci untuk melayani masyarakat Kabupaten Kerinci dilihat dari jarak, waktu, dan jumlah penduduk setiap kecamatan.Adapuncaramengetahuiloka si median atautitiktengahadalah :

Total Jarak = Dimana :

P :JumlahPendudukKecamatan (Jiwa)

(5)

5 J

:Jaraktempuhpendudukdaripusa

tkecamatan kepusat

pelayanan(Km)

Analisis Deskriptif Kualitatif

Pendekatan analisis deskriptif kualitatifyaitu pada dasarnya dilakukan dengan maksud untuk mengungkapkan atau mengetahui perwilayahan Kabupaten Kerinci.

STUDI LITERATUR

Pengertian Pemekaran Wilayah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengatur ketentuan mengenai pembentukan daerah dalam Bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat (10) menyebutkan Pemekaran daerah adalah pemecahan provinsi atau kabupaten/kota menjadi dua daerah atau lebih.

Proses Pembentukan Wilayah

Menurut Undang-Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, proses pembentukan daerah didasari pada 3 (tiga) persyaratan, yakni administratif, teknis, dan fisik kewilayahan.

Pengertian Perwilayahan

Pewilayahan adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi tertentu untuk tujuan yang tertentu pula. Pembagiannya dapat mendasarkan pada kriteria tertentu seperti administratif, politis, ekonomis, sosial, kultural, fisis, geografis dan lainnya. Perwilayahan berdasarkan kesamaan kondisi (homogenity)yang bertujuan untuk mendeliniasi daerah- daerah yang seragam.

Standar Kepadatan Penduduk

Mengacu pada SNI Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan dan juga

Pedoman KriteriaTeknis Kawasan Budidaya

Klasifikasi kelerengan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/PRT/M/2007.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 01/PRT/M2014Standar Pelayanan Minimal (spm) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

GAMBARAN UMUM

KABUPATEN KERINCI

(6)

6 KabupatenKerinciterletakpada 01º40’LS sampai 02º26’LS dan 101º08’BT sampai 101º50’

BT.Kabupaten Kerinci berada di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung dan ketinggian Kabupaten Kerinci antara 500 mdpl sampai dengan 3.800 mdpl.

Luas wilayah Kabupaten Kerinci ± 332.842 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 236.762 jiwa dan jumlah penduduk miskin sebanyak 83.478 jiwa.

Tabel 1 :Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin Perkecamatan Kabupaten Kerinci (jiwa)

No Kecamatan

Total Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk

Miskin

1 Gunung Raya 8.575 3.120

2 Bukit Kerman 12.283 4.004

3 Batang Merangin 10.934 3.192 4 Keliling Danau 22.665 10.497

5 Danau Kerinci 16.242 5.243

6 Sitinjau Laut 14.384 4.741

7 Air Hangat 11.096 3.766

8 Air Hangat Timur 18.012 6.894

9 Depati VII 14.881 4.275

10 Air Hangat Barat 8.976 2.732 11 Gunung Kerinci 11.967 4.021

12 Siulak 21.053 8.890

13 Siulak Mukai 10.662 4.678

14 Kayu Aro 22.079 6.249

15 Gunung Tujuh 14.480 4.692

16 Kayu Aro Barat 18.473 6.483

Jumlah 236.762 83.478

Sumber : Kabupaten Kerinci Dalam Angka Tahun 2014

Penggunaan Lahan

Tabel 2 : Luas Lahan Berdasarkan Penggunaannya di Kabupaten Kerinci

No Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)

1 Pemukiman 6840

2 Sawah 7.919

3 Tegalan/Ladang 7.260

4 Perkebunan 70.258

5 Padang Rumput 3.365

6 Belukar 3.241

7 Kolam/Tambak 5.465

8 Hutan Negara (TNKS) 191.822

9 Danau 4.115

10 Lainnya/Sungai/Jalan 32.557

Jumlah 332.842

Sumber : BPS Kabupaten Kerinci 2014

Sarana Peribadatan

Adapun sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Kerinci berupa mesjid, langgar, mushalla dan gereja.

Sarana Pendidikan

Adapun sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Kerinci ialah mulai dari jenjang pendidikan TK (Taman Kanak-Kanak) sampai SMA / SMK

Sarana Kesehatan

Adapun sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Kerinci berupa Puskesmas dan pustu (Puskesmas Pembantu).

Pusat Pelayanan

(7)

7 Tabel 3 : Jangkauan Jarak dan Waktu

Tempuh Menuju Pusat Pelayanan Per Kecamatan di Kabupaten Kerinci

Kecamatan

Ibukota Kecamatan

Pusat Pelayanan Kabupaten Kerinci

Jarak (Km)

Waktu (Menit)

Gunung Raya Lempur

Tengah Siulak Mukai 65 70

Bukit Kerman Pondok Siulak Mukai 60 65 Batang

Merangin Tamiai Siulak Mukai 75 90

Keliling

Danau Jujun Siulak Mukai 50 60

Danau Kerinci Sanggaran

Agung Siulak Mukai 45 55

Sitinjau Laut Angkasa

Pura Siulak Mukai 35 45

Air Hangat Sawahan

Jaya Siulak Mukai 20 25

Air Hangat Timur

Sungai

Tutung Siulak Mukai 26 30

Depati VII Koto Tuo Siulak Mukai 17 15 Air Hangat

Barat Koto Cayo Siulak Mukai 15 15

Gunung

Kerinci Siulak Deras Siulak Mukai 8 10

Siulak Dusun Baru Siulak Mukai 5 5

Siulak Mukai Mukai Hilir Siulak Mukai 0 0

Kayu Aro Tanjung

Bungo Siulak Mukai 12 20

Gunung Tujuh Pelompek Siulak Mukai 22 30 Kayu Aro

Barat Bedeng Dua Siulak Mukai 18 25

Sumber : BPS Kabupaten Kerinci 2014

Gambar 2 : Peta Jangkauan Pusat Pemerintahan Kabupaten Kerinci

ANALISIS EVALUASI WILAYAH KABUPATEN KERINCI

BERDASARKAN ISU PEMEKARAN

Pola Ruang Kabupaten Kerinci Kabupaten Kerinci memiliki kawasan lindung yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 191.822 Ha

Sedangkan kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Luas kawasan budidaya Kabupaten Kerinci yaitu 141.020 Ha

(8)

8 Gambar 3 : Peta Pola Ruang Kabupaten

Kerinci

Kepadatan Penduduk Netto Kabupaten Kerinci

Kepadatan penduduk Bruto di Kabupaten Kerinci jika dilihat berdasarkan luas kecamatan pada Kabupaten Kerinci secara keseluruhan adalah sebesar 71,13 jiwa/ha.Untuk kepadatan netto akan dilakukan jumlah penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Kerinci dibagi dengan luas kawasan budidaya Kabupaten Kerinci.

Adapun klasifikasi kepadatan penduduk berdasarkan SNI Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Kabupaten Kerinci terdiri dari kepadatan penduduk rendah,kepadatan penduduk sedang, kepadatan penduduk tinggi dan kepadatan penduduk sangat tinggi.

Dimana kepadatan penduduk rendah yaitu terdiri dari 5 kecamatan, kepadatan penduduk sedang yaitu

terdiri dari 3 kecamatan, kepadatan penduduk tinggi terdiri dari 5 dan kepadatan penduduk sangat tinggi yaitu terdiri dari 3 kecamatan.

Gambar 4 : Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Kerinci

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Kerinci

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Kerinci adalah sebesar 35,25 % terhadap total keseluruhan jumlah penduduk Kabupaten Kerinci.

Persentase penduduk miskin ini dapat diketahui dari jumlah penduduk miskin masing-masing kecamatan dibagi dengan total jumlah keseluruhan penduduk miskin itu sendiri.Kabupaten Kerinci terdiri dari tingkat kemiskinan penduduk rendah,tingkat kemiskinan penduduk sedang dan tingkat kemiskinan penduduk tinggi. Dimana tingkat kemiskinan penduduk rendah yaitu terdiri dari 10 kecamatan, tingkat

(9)

9 kemiskinan sedang yaitu terdiri dari 4 kecamatan, dan tingkat kemiskinan penduduk tinggi yaitu terdiri dari 2 kecamatan.

Gambar 5 : Peta Tingkat Kemiskinan Penduduk Kabupaten Kerinci

Tingkat Luas Produksi Pertanian di Kabupaten Kerinci

Sektor pertanian merupakan sektor unggulan dalam Kabupaten Kerinci, hal ini dapat di lihat dari mata pencaharian penduduk Kabupaten Kerinci yang di dominasi oleh mata pencaharian petani, adapun dalam analisis ini untuk mengetahui persentase luasan lahan pertanian terhadap luasan wilayah per kecamatan di Kabupaten Kerinci.

Tabel 4 : Kategori Luas Lahan Pertanian Menurut Kecamatan

No Kecamatan

Luas Lahan Pertanian

(%)

Kategori

1 Gunung Raya 5,47 Rendah

2 Bukit Kerman 7,99 Rendah

3 Batang Merangin 3,69 Rendah

4 Keliling Danau 7,75 Rendah

5 Danau Kerinci 11,40 Rendah

6 Sitinjau Laut 39,48 Sedang

7 Air Hangat 10,77 Rendah

8 Air Hangat

Timur 16,36 Rendah

9 Depati VII 25,50 Rendah

10 Air Hangat Barat 45,72 Tinggi

11 Gunung Kerinci 4,86 Rendah

12 Siulak 18,70 Rendah

13 Siulak Mukai 4,56 Rendah

14 Kayu Aro 16,34 Rendah

15 Gunung Tujuh 10,58 Rendah

16 Kayu Aro Barat 3,18 Rendah

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016

Tingkat Luas Produksi Perkebunan Kabupaten Kerinci

Untuk kegiatan perkebunan, Kabupaten Kerinci memproduksi hasil kebun berupa kopi, kulit manis, cengkeh, karet, kemiri, teh, tebu, dan sebagainya. Namun komoditi dominan adalah kulit manis yang memiliki angka produksi 53.623 ton yang merupakan salah satu komoditi unggulan dan juga teh yang memiliki angka produksi 28.121 ton.Untuk komoditi teh, sudah terdapat pabrik

(10)

10 pengelola yaitu PT. Perkebunan Nusantara VI Kayu Aro

Tabel 5 : Kategori Luas Lahan Perkebunan Menurut Kecamatan

No Kecamatan

Luas Lahan Perkebunan

(%)

Kategori

1 Gunung Raya 21,44 Rendah

2 Bukit Kerman 34,01 Sedang

3 Batang Merangin 26,54 Rendah

4 Keliling Danau 10,49 Rendah

5 Danau Kerinci 5,10 Rendah

6 Sitinjau Laut 5,52 Rendah

7 Air Hangat 2,02 Rendah

8 Air Hangat Timur 6,62 Rendah

9 Depati VII 3,19 Rendah

10 Air Hangat Barat 3,88 Rendah

11 Gunung Kerinci 6,07 Rendah

12 Siulak 5,30 Rendah

13 Siulak Mukai 5,39 Rendah

14 Kayu Aro 40,67 Tinggi

15 Gunung Tujuh 8,01 Rendah

16 Kayu Aro Barat 0,56 Rendah

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016

Berdasarkan Kesamaan Kondisi Fisik (Dataran/Ketinggian)

Kabupaten Kerinci berada padaketinggian antara 500 mdpl sampai dengan 3.800 mdpl.

 0 – 500 mdpl

 500 – 1.000 mdpl

 1.000 -1.500 mdpl

 1.500 – 2.000 mdpl

 2.000 – 2.500 mdpl

 2.500 – 3.000 mdpl

 > 3.000 mdpl

Sedangkan untuk kemiringan lahan Kabupaten Kerinci di bedakan menjadi 5 (lima) kelas menurut pedoman kriteria teknis budidaya menjadi :

 Daerah

datardengankelerenganantara 0-8

%

 Daerah

landaidengankelerenganantara 8- 15 %

 Daerah

agakcuramdengankelerenganantara 15-25 %

 Daerah

curamdengankelerenganantara 25- 45 %

 Daerah

sangatcuramdengankelerengananta ra>45 %

Gambar 6 : Peta Kelerengan Kabupaten Kerinci

(11)

11 Berdasarkan Kondisi

Lahan/Penggunaan Lahan

Proporsi lahan budidaya dan lahan lindung di setiap kecamatan di Kabupaten Kerinci untuk tujuan pemanfaatan ruang yang dapat dimanfaatkan

Grafik 1 : Persentase Luas Budidaya dan Luas Lindung di Kabupaten Kerinci

Gambar 7 : Peta Proporsi Guna Lahan Kabupaten Kerinci

Berdasarkan Kebutuhan Sarana Pendidikan

Untuk mengetahui kebutuhan sarana pendidikan yaitu dengan membandingkan dengan standar Peraturan Menteri Nomor 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal (spm) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.Kebutuhan sarana pendidikan di Kabupaten Kerinci cukup merata dan

berdasarkan standar

kebutuhanperkecamatan di Kabupaten Kerinci yaitu untuk Kecamatan Air Hangat Barat (penambahan SLTA sebanyak 1 unit), Kecamatan Kayu Aro Barat (Penambahan SD sebanyak 3 unit dan penambahan SLTP sebanyak 1 unit)

Tabel 6 : Kebutuhan Sarana Pendidikan (Skala Kabupaten) di Kabupaten Kerinci

No Kecamatan

Sarana Pendidikan (unit) SD SLTP SLTA

1 Gunung Raya - - -

2 Bukit Kerman - - -

3 Batang Merangin - - -

4 Keliling Danau - - -

5 Danau Kerinci - - -

6 Sitinjau Laut - - -

7 Air Hangat - - -

8 Air Hangat Timur - - -

9 Depati VII - - -

10 Air Hangat Barat - - 1

11 Gunung Kerinci - - -

12 Siulak - - -

Gunung Raya Bukit Kerman Batang Merangin Keliling danau Danau ketinci Sitinjau laut Air hangat Air hangat timur Depati VII Air hangat barat Gunung kerinci Siulak Siulak mukai Kayu aro Gunung tujuh Kayu aro Barat

% Luas Budidaya Terhadap Luas Bruto

% % Luas Lindung Terhadap Luas Bruto

(12)

12

13 Siulak Mukai - - -

14 Kayu Aro - - -

15 Gunung Tujuh - - -

16 Kayu Aro Barat 3 1 -

Total 3 1 1

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016

Berdasarkan Kebutuhan Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang perlu disediakan di lingkungan. Adapun kebutuhan sarana peribadatan berdasarkan standar Peraturan Menteri Nomor 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal (spm) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

sarana peribadatandi Kabupaten Kerinci sudah cukup merata dan

berdasarkan standar

kebutuhanperkecamatan di Kabupaten Kerinci sudah sesuai standar sehingga tidak perlu penambahan sarana peribadatan di Kabupaten Kerinci.

Berdasarkan Kebutuhan Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk

mengendalikan pertumbuhan penduduk. Penyebaran puskesmas di Kabupaten Kerinci cukup merata dan hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Kerinci sudah memenuhi standar sarana kesehatan, kecuali di Kecamatan Air Hangat Barat perlu penambahan 1 unit puskesmas.

Berdasarkan Ketersediaan Perdagangan (Pasar)

Kabupaten Kerinci masih bergantungan dengan Kota Sungai Penuh, salah satunya yaitu pasar induk.

dimana di Kecamatan Bukit Kerman, Kecamatan Depati VII, Kecamatan Air Hangat Barat, Kecamatan Siulak Mukai, Kecamatan Gunung Tujuh dan Kecamatan Kayu Aro Barat belum memiliki pasar kecamatannya. Sehingga perlu penyediaan 1 pasar untuk ke enam kecamatan tersebut.

Berdasarkan Sarana Pemerintahan Kabupaten Kerinci

Gambar 8 : Peta Lokasi Perkantoran Kabupaten Kerinci

(13)

13 EvaluasiKeoptimalan Pusat

Pelayanan

Dalammelakukananalisislokasi median

dilakukandengancaraperkalianantaraju mlahpendudukdenganjaraktiap-

tiapKecamatan yang dapat di tentukandengancara :

Total Jarak = Dimana :

P:Jumlahpendudukkecamatan (Jiwa) J:Jaraktempuhpendudukdaripusatkeca

matankepusatpelayanan(Km)

Bahwa total jarak pencapaian penduduk menuju pusat pelayanan di Kecamatan Siulak Mukai yaitu 6.676.857 Km. Sedangkan jarak pencapaian penduduk yang terjauh yaitu terdapat pada Kecamatan Batang Merangin dengan total jarak pencapaian penduduk12.403.840Km dan jarak pencapaian penduduk yang terdekat terdapat pada Kecamatan Depati VII dengan total jarak pencapaian penduduk 5.256.414Km, jadi jarak tengah atau lokasi median Kabupaten Kerinci yaitu di Kecamatan Depati VII.

Dapat diketahui bahwa total jarakpencapaian penduduk menuju pusat pelayanan saat ini yaitu 6.676.857 Km dengan total waktu tempuh 560 menit. Sedangkan jarak tengah atau lokasi median Kabupaten Kerinci terdapat pada Kecamatan Depati VII dengan total jarak pencapaian penduduk 5.256.414 Km dan total waktu tempuh 460 menit.

Sehingga dari hasil evaluasi keoptimalan dapat di ungkapkan atau diketahui bahwa pusat pelayanan di Kabupaten Kerinci saat ini tidak optimal, yang mana jarak tengah atau lokasi median Kabupaten Kerinci seharusnya di Kecamatan Depati VII.

Tindakan Pembagian Wilayah Kabupaten Kerinci

Gambar 9 : Peta Tindakan Pembagian Kabupaten Kerinci

(14)

14 Pembagian Wilayah Kerinci Hilir

Untuk wilayah Kerinci Hilir berdasarkan tujuan keadilan dan kesamaan karekteristik, maka pembagian wilayah untuk Kerinci Hilir terdapat 6 (enam) Kecamatan di antaranya Kecamatan Gunung Raya, Bukit Kerman, Batang Merangin, Keliling Danau, Danau Kerinci dan Sitinjau Laut dengan luas lahan budidaya 66.520 ha. Diketahui bahwa untuk wilayah Kerinci Hilir total jarak pencapaian penduduk terjauh yaitu di Kecamatan Batang Merangin yaitu 1.267.090 Km. Sedangkan jarak pencapaian penduduk yang terdekat yaitu terdapat pada Kecamatan Keliling Danau dengan total jarak pencapaian penduduk854.259Km, jadi jarak tengah atau lokasi median sebagai alternatf pusat pertumbuhan baru Kerinci Hilir yaitu yaitu di Kecamatan Keliling Danau

Gambar 10 : Peta Wilayah Kerinci Hilir

Pembagian Wilayah Kerinci Mudik Untuk wilayah Kerinci Mudik berdasarkan tujuan keadilan dan kesamaan karekteristik, maka pembagian wilayah untuk Kerinci Mudik terdapat 10 (sepuluh) Kecamatan di antaranya Kecamatan Kayu aro Barat, Gunung Tujuh, Kayu Aro, Siulak Mukai, Siulak, Gunung Kerinci, Air Hangat Barat, Depati VII, Air Hangat Timur, dan Air Hangat dengan luas lahan budidaya 74.500 ha.

Pusat pelayanan yang ada di Kerinci Mudik tetap dipertahankan yaitu di Kecamatan Siulak Mukai

Gambar 11 : Peta Wilayah Kerinci Mudik

KESIMPULAN

 Luas lahan budidaya Kabupaten Kerinci 42,36% dan luas lahan lindungnya 57,63 %.

 Kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci rendah yaitu 71,13 jiwa/ha

(15)

15 dan yang sangat tinggi terdapat pada Kecamatan Depati VII yaitu 606,15 jiwa/ha, Kecamatan Air Hangat Barat yaitu 634,34 jiwa/ha dan Kecamatan Kayu Aro yaitu 403,78 jiwa/ha.

 Tingkat kemiskinan tinggi terdapat padaKecamatan Keliling Danau yaitu 46,31 % terhadap jumlah penduduk kecamatan itu sendiri dan Kecamatan Siulak yaitu 42,22

% terhadap jumlah penduduk kecamatan.

 Luas lahan pertanian di Kabupaten Kerinci yaitu 8,82% terhadap total luas wilayah Kabupaten Kerinci di dominasi luas lahan padi sawah 7,44 %.

 Luas lahan perkebunan yaitu 13,40

% terhadap total luas wilayah di dominasi lahan kulit manis yaitu 12,30 %.

 Dari hasil evaluasi keoptimalan jarak dan waktu pencapaian penduduk menuju pusat pelayanan di ketahui bahwa pusat pelayanan Kabupaten Kerinci saat ini tidak optimal.

 Kerinci Hilir terdapat 6 kecamatan dengan luas lahan budidaya 66.520

ha. Alternatif lokasi pusat pelayanan kerinci hilir yaitu terdapat pada Kecamatan Keliling Danau karena Kecamatan Keliling Danau merupakan jarak tengah Kerinci Hilir dan juga dari segi jarak dan waktu pencapaian penduduk sudah optimal.

 Kerinci Mudik terdapat 10 kecamatan dengan luas lahan budidaya 74.500 ha.Pusat pelayanan kerinci mudik tetap dipertahankan yatu di Kecamatan Siulak Mukai

 Untuk pelayanan sarana rumah sakit dan terminal, baik itu Kerinci Hilir dan Kerinci Mudik masih di bawah standar. Kabupaten Kerinci belum layak untuk di mekarkan karena jumlah penduduk dan PDRB Kerinci Hilir dan Kerinci Mudik masih kecil serta berdasarkan kebutuhan sarana pelayanan, penduduk pendukung masih di bawah standar yang akan menyebabkan pemborosan pembangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Djojodipuro, Marsudi. 1992, “Teori Lokasi”. Jakarta : Lembaga

(16)

16 Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Supriyadi ,Bambang , 2010 “Ilmu

Wilayah” Modul

Kuliah,Institut

Pemerintahan Dalam Negeri, Jatinangor

Suharyadi,dan S.K. Purwanto, 2009,

“Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi 2, Buku 1”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Zuriyani, Elvi , 2012 “Analisis Lokasi

dan Pola Keruangan”.

Jurusan Perencanaan Wilayah Dan kota.

Universitas Bung Hatta, Padang

Tou, Julianti Harne, 2014

“Perencanaan Wilayah”

Bahan Bacaan,Universitas Bung Hatta, Padang

Fiktaria,Endang, 2009

“PerwilayahanKabupatenA gamBerdasarkanIsuPerenca naan”, TugasAkhir, Universitas Bung Hatta, Padang

Novera,Febby, 2011

“PenentuanLokasiIbukotaK abupaten( StudiKasus : KabupatenKerinci )”,

TugasAkhir, Universitas Bung Hatta

--- Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Kerinci Tahun 2012-2032 Kabupaten Kerinci Dalam Angka Tahun 2014, Biro Statistik

Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci BAPPEDA KabupatenKerinci

--- Undang-Undang 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah

PeraturanMenteriNomor01/PRT/M/201 4TentangStandarPelayanan Minimal (spm)

BidangPekerjaanUmumdanPenataanRu ang

PeraturanMenteriPekerjaanUmum No.41/PRT/M/2007

--- Vrihaspathi Jauhari, Budhi, 2015

“Pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir Terus Bergulir”www.Kerincitimei nHotNews.co.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupate n_Musi_Rawas_Utara http://www.musirawaskab.go.id/files/B

AB%20II%20RKPD.pdf www.bbc.com/indonesia

www.Kerincikab.go.id

---

(17)

17 Ucapan terima kasih kepada :

1. Ayahanda, Ibunda, Adinda, serta seluruh Keluarga.

Terima kasih atas do’a, didikan dan semangatnya baik moril maupun materil selama ini.

2. Bapak Ir. Hamdi Nur, MT selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan serta

bimbingan untuk

penyempurnaan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Harne Julianti Tou, ST.,MT selaku koordinator Tugas Akhir dan selaku Pembimbing 2 yang telah memberikan arahan, kritikan dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Ezra aditia ST, Msc selaku Penguji 1 dan Bapak Tomi Eriawan, ST.,MT selaku Penguji 2

5. Bapak Fidel Miro, SE., MT, selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota.

6. Bapak/ibu dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.

Semoga bekal yang diberi dapat dimanfaatkan dengan baik.

7. Rekan-rekan PWK angkatan 2011, terimakasih atas kebersamaannya. Dan semangat untuk rekan-rekan yang sedang berjuang.

Referensi

Dokumen terkait

E-book ini saya berikan secara Free sebagai panduan awal dan basic knowledge anda untuk mencoba merubah diri anda menjadi seorang pria yang lebih menarik!. Anda hanya akan

Dari penelitian ini di dapatkan hasil bahwa Total Quality Management ditinjau dari aspek kepuasan pelanggan, pemberdayaan karyawan, manajemen berdasarkan fakta dan

Strategi yang digunakan untuk kelayakan dan pengembangan Desa Burai sebagai desa wisata yaitu strategi SO dengan cara, Memanfaatkan lahan yang luas untuk pembangunan sarana

Latar belakang munculnya kesenian tradisional Tari Topeng Getak Kaliwungu di Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang berkaitan dengan kondisi ekonomi, kondisi

pelaksanaannya terdapat beberapa perubahan, diantaranya perubahan kelas dalam mengajar dikarenakan status guru yang bersangkutan. Keterbatasan ini menyebabkan praktikan

ARUS DAN KAPASITAS JALAN JENDRAL SUDIRMAN, SALATIGA, JAWA TENGAH, Daniel Rashoky Simalango, NPM 090213343, Tahun 2013, PKS Transportasi, Program Studi Teknik Sipil,

Sliding Mode Control (SMC) merupakan suatu metode pengontrol yang mampu mengontrol chaos yang terjadi pada Sistem Persamaan Rӧssler yang termodifikasi. Aturan