• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN JARINGAN

DISTRIBUSI AIR BERSIH DENGAN APLIKASI SOFTWARE

WATERCAD DI KELURAHAN CEMOROKANDANG

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG

Putu Dody Prayoga Putra1, Very Dermawan2, Sebrian Mirdeklis Beselly Putra2 1)Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

2)Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

e-mail: dodyprayoga@ymail.com ABSTRAK

Penyediaan kebutuhan air yang kurang merupakan masalah utama di Kelurahan Cemorokandang sedangkan terdapat 2 Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) dan 2 Air Bawah Tanah (ABT). Kondisi ini membuat PDAM Kota Malang melakukan pengembangan jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Cemorokandang dengan memanfaatkan Tandon Bulan Terang Utama. Tandon ini hanya melayani perumahan Bulan Terang Utama dengan kebutuhan air sebesar 6 lt/detik. Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi terhadap kapasitas debit Tandon Bulan Terang Utama, jaringan pipa dan komponen pipa lainnya. Simulasi jaringan distribusi air bersih menggunakan software WaterCAD V8i dengan kondisi tidak permanen dan waktu simulasi 24 jam. Hasil simulasi dari software WaterCAD V8i untuk evaluasi eksisting Tandon Bulan Terang Utama masih dapat digunakan dalam pengembangan dan dari segi hidrolis jaringan eksisting sudah memenuhi kriteria. Pada tahap perencanaan terdapat penambahan debit Tandon Bulan Terang Utama sebesar 5 lt/detik, perencanaan Tandon Cemorokandang sebesar 223 m3, perencanaan pompa tipe Submersible SP 77-3, jaringan

distribusi sepanjang 10,241 km dan Pressure Reducer Valve (PRV). Kondisi hidrolis jaringan pipa hasil pengembangan dapat memenuhi kriteria perencanaan. Rencana anggaran biaya yang dikeluarkan pada perencanaan ini sebesar Rp. 2.537.668.500,00.

Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, rencana pengembangan, watercad

ABSTRACT

The main problem of Cemorokandang Village is related to lack of available clean water although there are 2 Water User Associations and 2 groundwater sources. In this case, PDAM Malang develops water distribution network in Cemorokandang Village by using Bulan Terang Utama water reservoir. It only provides water supply for Bulan Terang Utama housing with 6 l/s amount of water demand. This study involves the evaluation of discharge capacity of Bulan Terang Utama water reservoir, pipe network and other pipe components. A non-permanent simulation of water distribution network within 24 hours is conducted by WaterCAD V8i software. Based on the result of WaterCAD V8i simulation, condition of existing water reservoir is appropriate in the development area. Considering hydraulics aspect, existing networks already comply with standard. The planning of design equipped with addition of 5 l/s Bulan Terang Utama water reservoir discharge, 223 m3 capacity of Cemorokandang water reservoir, Submersible SP 77-3 water pump, 10,241 km water distribution network and Pressure Reducer Valve (PRV). Hydraulics condition of the network development planning comply with Planning Criteria. The budget plan of this project approximately Rp. 2.537.668.500,00.

(2)

PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup. Terutama bagi manusia, air bersih merupakan kebutuhan pokok yang ketersediaannya harus ada dan berkelanjutan.

Upaya dalam memenuhi kebutuhan manusia akan air bersih yaitu dengan membuat sistem penyediaan air bersih melalui jaringan perpipaan. Dalam hal ini, sistem perpipaan akan dikelola oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).

PDAM Kota Malang melakukan

pengembangan jaringan distribusi air bersih untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat. Peningkatan pelayanan oleh PDAM Kota Malang direncanakan di Kecamatan Kedungkandang khususnya di Kelurahan Cemorokandang yang masih belum maksimal. Tandon Bulan Terang Utama sebagai penyuplai air bersih pada tahap pengembangan jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Cemorokandang. METODOLOGI

Gambar 1. Peta Kelurahan Cemorokandang Sumber: Google Earth (2016)

Kelurahan Cemorokadang terletak di wilayah Kecamatan Kedungkandang,Kota Malang. Cemorokandang berada 112,6730 – 112,6930 Bujur Timur dan 7,9760

8,0070 Lintang Selatan dengan luas daerah sebesar 2,8 km2.

Langkah - langkah Studi

Adapun langkah - langkah pengerjaan studi ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data - data sekunder berupa data teknis dan data pendukung lainnya yang digunakan dalam menganalisis sistem jaringan distribusi air bersih.

2. Mengolah data penduduk dan jumlah layanan.

3. Menghitung kebutuhan air bersih. 4. Mengevaluasi hasil analisis jaringan

distribusi air bersih pada kondisi eksisting.

5. Perencanaan pengembangan jaringan distribusi air bersih hingga tahun 2036.

6. Menghitung pembagian beban pada tiap titik simpul.

7. Melakukan simulasi pengembangan jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan program WaterCAD V8i.

Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk yaitu perhitungan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Proyeksi penduduk diperlukan sebagai perhitungan dalam perencanaan pengembangan penyediaan air bersih di suatu wilayah. Metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk adalah sebagai berikut:

1. Metode Aritmatik. 2. Metode Geometrik. 3. Metode Eksponensial.

(3)

Uji kesesuaian metode dilakukan dengan perhitungan standar deviasi yang terkecil dan perhitungan koefisien korelasi yang mendekati plus minus satu.

Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air adalah jumlah air yang digunakan secara wajar untuk keperluan pokok manusia dan kegiatan - kegiatan lainnya yang memerlukan air. Kebutuhan air bersih dibagi menjadi dua kelompok yaitu kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik. Nilai dari kebutuhan non domestik dihitung 15% dari kebutuhan domestik (Linsley, 1996:91).

Analisis Hidrolika pada Jaringan Pipa 1. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tinggi energi total pada sebuah penampang pipa adalah jumlah energi kecepatan, energi tekanan dan energi ketinggian yang dapat ditulis sebagai berikut:

Etot = Energi ketinggian + Energi

kecepatan + Energi tekanan Etot = ℎ +

𝑉2 2𝑔+

𝜌

𝛾𝑤

(1)

Menurut teori Kekekalan Energi dari Hukum Bernaoulli apabila tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik dalam suatu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap konstan. Hal tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 2.

Gambar 2. Garis Tenaga dan Tekanan Sumber: Priyantoro (1991:7)

Adapun persamaan Bernoulli dalam gambar di atas dapat dihitung sebagai berikut (Priyantoro, 1991: 8): ℎ1+ 𝜌1 𝛾 + 𝑣12 2𝑔 = ℎ2+ 𝜌2 𝛾 + 𝑣22 2𝑔+ ℎ𝐿 (2) dengan: 𝜌1 𝛾𝑤 , 𝜌2

𝛾𝑤 = tinggi tekan di titik 1 dan 2 (m)

v12

2g , v22

2g = tinggi energi di titik 1 dan 2 (m)

𝜌1 , 𝜌2 = tekanan di titik 1 dan 2 (atm)

𝛾𝑤 = berat jenis air (kg/m3)

V1,V2 = kecepatan aliran di titik 1 dan 2

(m/detik)

g = percepatan gravitasi (m/detik2)

h1,h2 = tinggi elevasi di titik 1 dan 2

dari garis yang ditinjau (m)

hL = kehilangan tinggi tekan (m)

2. Hukum Kontinuitas

Hukum Kontinuitas menyatakan

bahwa debit yang masuk ke pipa sama dengan debit yang keluar dari dalam pipa. Qmasuk = Qkeluar

A1 . V1 = A2 . V2 (3)

dengan:

Q1,Q2 = debit pada potongan 1 dan 2

(m3/detik)

A1,A2 = luas penampang pada potongan

1 dan 2 (m2)

V1,V2 = kecepatan pada potongan 1 dan

2 (m/detik)

Pada aliran percabangan pipa juga berlaku Hukum Kontinuitas dimana debit yang masuk pada suatu pipa sama dengan debit yang keluar pipa. Hal tersebut diilustrasikan sebagai berikut:

Q1 = Q2 + Q3 (4)

A1 . V1 = A2 . V2 + A3 . V3 (5)

dengan:

Q1,Q2,Q3 = debit yang mengalir pada penampang 1, 2 dan 3 (m3/detik)

V1,V2,V3 = kecepatan pada penampang 1, 2 dan 3 (m/detik)

(4)

A1,A2,A3 = luas penampang 1, 2 dan 3 (m2)

3. Kehilangan Tinggi Tekan

Pada perencanaan jaringan pipa, tidak dapat dihindari adanya kehilangan tinggi tekan selama air mengalir melalui pipa. Kehilangan tinggi tekan dalam pipa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kehilangan tinggi tekan mayor (major losses) dan kehilangan tinggi tekan minor (minor losses).

a. Kehilangan Tinggi Tekan Mayor Kehilangan tinggi tekan mayor disebabkan oleh gesekan dan friksi dengan pipa. Terdapat beberapa teori untuk menghitung kehilangan tinggi tekan mayor yaitu Hazen - Williams, Darcy - Weisbach, Manning, Chezy, Colebrook-White dan Swamme-Jain. Adapun besar kehilangan tinggi tekan mayor dalam kajian ini dihitung dengan persamaan Hazen-Williams (Priyantoro, 1991: 21):

Q = 0,354 . Chw . A . R0,63 . S0,54 (6)

V = 0,354 . Chw . R0,63 . S0,54 (7)

dengan:

V = kecepatan aliran pada pipa (m/detik)

Chw = koefisien kekasaran pipa Hazen-Williams

A = luas penampang aliran (m2)

Q = debit aliran pada pipa (m3/detik)

S = kemiringan hidraulis = hf / L

R = jari-jari hidraulis (m)

Untuk Q = V / A, didapat persamaan kehilangan tinggi tekan mayor menurut Hazen-Williams sebesar (Webber, 1971: 121):

hf = k.Q1,85 (8)

k = 10,7 𝐿

𝐶ℎ𝑤1,85.𝐷4,87 (9) dengan:

hf = kehilangan tinggi tekan mayor (m) D = diameter pipa (m)

k = koefisien karakteristik pipa L = panjang pipa (m)

Q = debit aliran pada pipa (m3/detik)

Chw = koefisien kekasaran Hazen

Williams

b. Kehilangan Tinggi Tekan Minor Terdapat berbagai macam penyebab adanya kehilangan tinggi tekan minor, diantaranya adalah penyempitan maupun pelebaran mendadak pada pipa, belokan pada pipa, sambungan dan adanya katup pada pipa.

Pada pipa yang panjang, kehilangan minor sering diabaikan tanpa kesalahan yang berarti (L/D > 1000), tetapi dapat menjadi cukup penting pada pipa yang pendek (Priyantoro, 1993:37).

Tandon

Secara umum tandon adalah tempat tampungan sementara air baku dari sumber air. Volume jumlah dan lokasi tandon air disesuaikan dengan rencana daerah layanan sehingga pemenuhan kebutuhan air baku dapat dipenuhi sepanjang waktu dan terdistribusi ke

seluruh rencana daerah layanan.

Penentuan dimensi tandon diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:

V = T. L. P (10) dengan: V = volume tandon (m3) T = tinggi tandon (m) L = lebar tandon (m) P = panjang tandon (m) Pompa

Pompa adalah alat yang berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolis (Linsley, 1996:17) penggunaan pompa mampu memberikan tambahan

(5)

tekanan dalam suatu sistem jaringan distribusi air bersih. Pompa mempunyai beberapa macam bentuk dan sifat tergantung dari prinsip kerjanya. Macam pompa pada dasarnya dibedakan menjadi tiga, yaitu (De Gruyter, 1979):

1. Pompa yang mempunyai alat untuk

mendorong air ke atas atau

mempunyai sudu - sudu yang berguna untuk menaikkan air ke tempat yang lebih tinggi.

2. Pompa rotodinamik. 3. Pompa positif.

Pada sistem jaringan pipa dibutuhkan pompa yang fleksibel dimana pompa mampu menyediakan debit dan perbedaan elevasi yang cukup besar.

Sistem Perpipaan 1. Pipa Hubungan Seri

Apabila dalam suatu saluran pipa terdiri dari pipa dengan ukuran yang berbeda-beda yang tersambung dengan diameter yang sama, maka pipa tersebut dalam hubungan pemasangan pipa secara seri akibat adanya dari perbedaan ukuran akan menimbulkan beberapa kehilangan tinggi (Priyantoro, 1991: 49). Pipa hubungan seri dapat dilihat pada Gambar 3. Persamaan Kontinuitas pipa hubungan seri (Triatmodjo, 1996: 74):

Q = Q1 = Q2 (11)

dengan:

Q = total debit pada pipa yang terpasang seri (m3/detik) Q1, Q2 = adalah debit pada pipa 1 dan 2

(m3/detik)

Total kehilangan tekanan pada pipa yang terpasang seri (Triatmodjo,1996: 74):

H =hf1 + hf2 (12)

dengan:

H = total kehilangan tekan pada pipa yang terpasang seri (m) hf1 + hf2 = kehilangan pada tiap pipa (m)

Gambar 3. Pipa Hubungan Seri Sumber: Dake (1985: 78)

Gambar 4. Pipa Hubungan Paralel Sumber: Triatmodjo (1996: 79) 2. Pipa Hubungan Paralel

Apabila dua pipa atau lebih yang terletaksejajar dan ujungnyadihubungkan oleh satu simpul maka pipa tersebut dipasang dalam kondisi paralel. Pipa hubungan paralel dapat dilihat pada Gambar 4. Persamaan garis energi pada pipa pararel:

H = hf1 = hf2 = hf3 (13)

dengan:

hf1,hf2,hf3= kehilangan tekan tiap pipa (m)

Sedangkan persamaan kontinuitasnya:

Q = Q1 + Q2 + Q3 (14)

dengan:

Q = total debit pada pipa paralel (m3/detik)

Q1,Q2,Q3= debit pada tiap pipa (m3/detik)

Kriteria Jaringan Pipa Air Bersih Perencanaan jaringan pipa distribusi harus memenuhi kriteria sesuai dengan standar yang ada. Adapun kriteria jaringan pipa ditampilkan pada Tabel 1.

(6)

Tabel 1. Kriteria Jaringan Pipa Kriteria Jaringan Pipa 1. Kecepatan 0,1 - 0,25 m/detik

- Kecepatan kurang dari 0,1 m/detik a. Diameter pipa diperkecil

b. Ditambahkan pompa

c. Elevasi hulu pipa ditinggikan - Kecepatan lebih dari 2,5 m/detik a. Diameter pipa diperbesar

b. Elevasi hulu lebih besar dari hilir 2. Headloss Gradient 0 - 15 m/km

- Headloss Gradient lebih dari 15

m/km

a. Diameter pipa diperbesar

b. Elevasi hulu lebih besar dari hilir 3. Tekanan 0,5 - 8 atm

- Tekanan kurang dari 0,5 atm a. Diameter pipa diperbesar b. Ditambah pompa

- Tekanan lebih dari 8 atm a. Diameter pipa diperkecil

b. Ditambahkan bak pelepas tekan c. Pemasangan PRV

Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Penyelenggaraan Pengembangan SPAM, 2007

RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB merupakan suatu perkiraan atau estimasi biaya sebelum bangunan atau proyek dilaksanakan. Hal - hal yang mencakup dalam perhitungan RAB yaitu: 1. Harga material bangunan.

2. Upah tenaga.

3. Peralatan (beli atau sewa). 4. Metode pelaksanaan. 5. Waktu penyelesaian.

Dasar penentuan suatu RAB pada prinsipnya diperoleh dari jumlah seluruh hasil kali volume tiap jenis pekerjaan yang ada dengan harga satuan masing - masing. RAB = jumlah seluruh hasil kali volume

jenis pekerjaan x harga satuan masing - masing

Tabel 2. Perhitungan Standar Deviasi

Kelurahan Metode Aritmatik Metode Geometrik Metode Ekponensial Cemoroka-ndang 1143 1335 1383

Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Tabel 3. Perhitungan Koefisien Korelasi

Kelurahan Metode Aritmatik Metode Geometrik Metode Ekponensial Cemoroka-ndang 0,96 0,96 0,96

Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Tabel 4. Proyeksi Penduduk dengan

Metode Aritmatik

Tahun Cemorokandang Tahun Cemorokandang 2017 13479 2027 20844 2018 14215 2028 21581 2019 14952 2029 22317 2020 15688 2030 23054 2021 16425 2031 23790 2022 17161 2032 24527 2023 17898 2033 25263 2024 18634 2034 26000 2025 19371 2035 26736 2026 20107 2036 27473

Sumber: Hasil Perhitungan (2017) HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan untuk proyeksi jumlah penduduk dilakukan dengan dengan tiga metode, yaitu metode aritmatik, geometrik dan eksponensial hingga tahun 2036. Hasil perhitungan ketiga metode tersebut dilihat pada Tabel 2.

Setelah perhitungan proyeksi jumlah penduduk, maka dilakukan perhitungan uji kesesuaian menggunakan uji standar deviasi dengan hasil terkecil dan koefisien korelasi dengan hasil mendekati satu.

Dari analisis ketiga metode tersebut didapatkan hasil uji standar deviasi yang terkecil dan koefisien korelasi mendekati satu adalah metode aritmatik. Proyeksi jumlah penduduk metode aritmatik hingga tahun 2036 dilihat pada Tabel 4.

(7)

Gambar 5. Grafik Fluktuasi Tekanan Kondisi Eksisting

Gambar 6. Grafik Fluktuasi Headloss Gradient Kondisi Eksisting Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

Rencana pelayanan kebutuhan air bersih pada tahap pengembangan pada tahun 2036 dengan prosentase pelayanan 25,57% didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Kebutuhan air bersih rata - rata

sebesar 8,98 lt/detik.

2. Kebutuhan air bersih harian

maksimum sebesar 10,32 lt/detik. 3. Kebutuhan air bersih jam puncak

sebesar 14 lt.detik. Evaluasi Kondisi Eksisting

Tandon Bulan Terang Utama (BTU) memiliki kapasitas tampungan sebesar 500 m3. Tandon Bulan Terang Utama saat ini melayani perumahan Bulan Terang Utama dengan kebutuhan air sebesar 6 lt/detik pada saat jam puncak, sehingga dengan debit yang masih tersedia dapat dilakukan pengembangan jaringan ke Kelurahan Cemorokandang.

Gambar 7. Grafik Fluktuasi Kecepatan Kondisi Eksisting

Gambar 8. Tinggi Muka Air Tandon BTU Kondisi Eksisting

1. Evaluasi Hasil Simulasi Software WaterCAD Kondisi Eksisting

Dari simulasi WaterCAD kondisi eksisting diperoleh hasil sebagai berikut: a. Tekanan Maksimum terjadi pada saat

pukul 00.00 sebesar 7,23 atm. Sedangkan tekanan minimum terjadi pada saat pukul 08.00 sebesar 6,63 atm

b. Headloss gradient terbesar terjadi pada pukul 08.00 sebesar 3,57 m/km dan headloss gradient terkecil terjadi pada pukul 00.00 sebesar 0,12 m/km. c. Kecepatan tertinggi terjadi pada saat pukul 08.00 sebesat 0,63 m/detik dan kecepatan terendah terjadi pada pukul 00.00 sebesar 0,10 m/detik.

2. Analisis Tandon Bulan Terang Utama Kondisi Eksisting

Kondisi eksisting tinggi muka air dalam tandon Bulan Terang Utama dapat dilihat pada Gambar 8.

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 H A ir d i T an do n (m ) Waktu (jam) Kedalaman Air

(8)

Gambar 9. Grafik Fluktuasi Tekanan Kondisi Pengembangan

Gambar 10. Grafik Fluktuasi Headloss Gradient Kondisi

Pengembangan

Gambar 11. Grafik Fluktuasi Kecepatan Kondisi Pengembangan Perencanaan Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih di Kelurahan

Cemorokandang (2036) dengan

Software WaterCAD

Perencanaan jaringan distribusi air bersih dilakukan hingga tahun 2036. Perencanaan pada jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Cemorokandang yaitu penambahan debit ke Tandon BTU, perencanaan Tandon Cemorokandang, pompa, pipa distribusi dan penambahan PRV.

1. Perencanaan Tandon

Tandon berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akibat adanya naik turunnya pemakaian air yang akan dialirkan dalam sistem distribusi air.

Dari hasil perhitugan volume tandon, didapatkan volume efektif tandon sebesar 191 m3 ditambah tampungan mati sebesar 17,19 m3 dan jagaan dengan ketinggian 0,20 m, maka diperoleh volume total tandon sebesar 223 m3.

Perencanaan tandon pada Kelurahan Cemorokandang menggunakan tandon dengan type steel tank berbentuk silinder. Berdasarkan spesifikasi teknis tandon yang ada di pasaran diperoleh tandon dengan type XL 30/03 R yaitu diameter 9,36 m dan tinggi 3,23 m.

2. Perencanaan Pompa

Pemilihan pompa dilakukan dengan melihat nilai head total pompa dan debit yang tersedia, serta data - data yang mendukung. Untuk perhitungan head total pompa dan debit diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Head total pompa sebesar 59,56 m. b. Debit rencana pompa sebesar 71,17

m3/jam.

Berdasarkan spesifikasi teknis pompa yang ada di pasaran dengan head total pompa dan debit yang telah direncanakan digunakan pompa Submersible SP 77 - 3. 3. Analisis Hasil Simulasi Software

WaterCAD Kondisi Pengembangan Dari simulasi WaterCAD kondisi pengembangan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Tekanan Maksimum terjadi pada saat pukul 00.00 yaitu sebesar 8,00 atm. Sedangkan tekanan minimum terjadi pada saat pukul 08.00 sebesar 7,93 atm

(9)

b. Headloss gradient terbesar terjadi pada pukul 08.00 sebesar 4,18 m/km dan headloss gradient terkecil terjadi pada pukul 00.00 sebesar 0,14 m/km. c. Kecepatan tertinggi terjadi pada saat pukul 08.00 sebesat 0,61 m/detik dan kecepatan terendah terjadi pada pukul 00.00 sebesar 0,10 m/detik.

4. Penambahan Pressure Reducer Valve (PRV)

Pada perencanaan pengembangan jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Cemorokandang terdapat tekanan melalui pipa melebihi kriteria perencanaan. Hal ini perlu suatu alternatif untuk menstabilkan tekanan tersebut. Adanya penambahan katup atau PRV menjadikan tekanan yang masuk menjadi normal sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada perencanaan ini digunakan PRV jenis Pilot Operated.

5. Analisis Tandon Bulan Terang Utama Kondisi Pengembangan

Kondisi pengembangan tinggi muka air dalam tandon Bulan Terang Utama dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Tinggi Muka Air Tandon BTU Kondisi Pengembangan

Rencana Anggaran Biaya untuk

Perencanaan Jaringan Distribusi ke Kelurahan Cemorokandang

Pada studi ini membahas mengenai rencana anggaran biaya untuk kondisi

pengembangan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam penentuan besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan untuk menentukan tarif harga yang sesuai

Perencanaan pengembangan jaringan air bersih di Kelurahan Cemorokandang dilakukan perencanaan pompa, tandon dan jaringan pipa dengan material pipa yang digunakan adalah pipa PVC type AW.

Pengadaan pompa didapatkan jumlah anggaran biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 84.905.335,00 dan pengadaan tandon sebesar Rp. 552.556.502,11, serta pengadaan pipa dan aksesoris pipa sebesar Rp. 1.669.509.536,73.

Jadi total rencana anggaran biaya (termasuk PPN 10%) yang dikeluarkan adalah Rp. 2.537.668.500,00 (Dua Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut:

1. Proyeksi jumlah penduduk untuk Kelurahan Cemorokandang hingga tahun 2036 menggunakan metode aritmatik yaitu sebesar 27.473 jiwa. 2. Proyeksi kebutuhan air bersih untuk

wilayah Kelurahan Cemorokandang hingga tahun 2036 (tingkat pelayanan 25,57%) yaitu:

a. Kebutuhan air bersih rata - rata sebesar 8,98 lt/detik.

b. Kebutuhan air bersih harian maksimum sebesar 10,32 lt/detik. c. Kebutuhan air bersih jam puncak

sebesar 14 lt/detik.

3.a. Pada Kondisi eksisting, untuk Tandon Bulan Terang Utama dengan debit inflow tandon sebesar 15 lt/detik baru melayani perumahan Bulan Terang

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 H A ir d i T an do n (m ) Waktu (jam) Kedalaman Air

(10)

Utama dengan kebutuhan air sebesar 6 lt/detik pada saat jam puncak sehingga dengan debit yang tersedia masih bisa dilakukan pengembangan jaringan distribusi air bersih ke Kelurahan Cemorokandang.

b. Hasil evaluasi sistem jaringan pipa pada saat kondisi eksisting dengan software WaterCAD V8i diperoleh hasil headloss gradient, kecepatan dan tekanan memenuhi persyaratan. 4.a Perencanaan pengembangan jaringan

distribusi air bersih di Kelurahan Cemorokandang dengan prosentase pelayanan sebesar 25,57% didapatkan hasil kebutuhan air bersih sebesar 14 lt/detik. PDAM Kota Malang sudah menyediakan penambahan debit 5 lt/detik untuk perencanaan jaringan distribusi air bersih.

b. Pada perencanaan jaringan distribusi air bersih di Cemorokandang, selain penambahan debit ke Tandon BTU akan direncanakan pengadaan pompa dan perencanaan tandon baru. Tahap pengembangan jaringan distibusi air bersih direncanakan pemasangan pipa PVC AW Ø 50 mm (2”) sepanjang 660 m, pipa PVC AW Ø 63 mm (2,5”) sepanjang 3484 m, pipa PVC AW Ø 90 mm (3”) sepanjang 3076 m, pipa PVC AW Ø 110 mm (4”) sepanjang 452 m, dan pipa PVC AW Ø 150 mm (6”) sepanjang 2568,50 m. Dari segi tekanan, hasilnya tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan sehingga direncanakan pemasangan Pressure Reducer Valve (PRV) sebagai katup penurun tekanan. Setelah dilakukan perbaikan perencanaan jaringan dan disimulasikan dengan WaterCAD V8i didapatkan bahwa sistem jaringan distribusi telah memenuhi syarat dan

layak difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih ke pelanggan. 5. Besarnya anggaran biaya yang harus

dikeluarkan PDAM Kota Malang untuk membuat jalur distribusi air bersih di Kelurahan Cemorokandang adalah sebesar Rp. 2.537.668.500,00 (Dua Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah). DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No.

18/PRT/M/2007 Tentang

Penyelenggaraan Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim. 2007. User’s Guide WaterCAD V8 for Windows WATERBUY CT. USA: Bentley. Press.

Dake. JMK. (1985). Hidrolika Teknik. Terjemahan Oleh Endang P. Tacyhan dan Y. P. Pangaribuan. Jakarta: Erlangga.

De Gruyter. (1979). Pumping Stations. International Institute for Hydraulics and Enviromental Engineering, Delft Netherland, Third edition. Netherland Linsley, Ray K dan Yoseph B. Franzini. (1996). Teknik Sumber Daya Air. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Priyantoro, Dwi. (1991). Hidraulika Saluran Tertutup. Malang: Jurusan

Pengairan Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya.

Triatmodjo, Bambang. (1996). Hidraulika II. Edisi Kedua. Yogyakarta: Beta Offset.

Gambar

Gambar 1. Peta Kelurahan  Cemorokandang  Sumber: Google Earth (2016)
Gambar 2. Garis Tenaga dan Tekanan  Sumber: Priyantoro (1991:7)
Gambar 4. Pipa Hubungan Paralel  Sumber: Triatmodjo (1996: 79)
Gambar 6. Grafik Fluktuasi Headloss     Gradient Kondisi Eksisting
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari rancangan tabel yang telah dibuat rancangan input pada sistem informasipenjualan sepatu di toko sepatu Kusuma adalah sebagai berikut :.. 2.6.1 Rancangan Form

Untuk melakukan metode taksonomi numeric maka yang pertam dilakukan analisis karakter dengan berbagai uji, diantaranya adalah uji morfologi, fisiologi dan sifat

Oleh karena itu, penulis secara khusus mengusulkan untuk menambah fitur baru dari aplikasi yang sudah ada pada halaman Tambah Dokumen ini yaitu Data Arsip

Termasuk juga barang bukti ialah hasil dari delik, misalnya uang negara yang dipakai (korupsi) untuk membeli rumah pribadi, maka rumah pribadi itu merupakan

Dalam catatan kisah yang dituturkan masyarakat, peran mbah Gendon memang sangat besar dalam melawan kolonial Belanda.. Bahkan masyarakat menyebut kalau mbah Gendon

(4) Penjelasan tertulis disertai dengan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Bank Devisa untuk diteruskan kepada Bank Indonesia

Hal ini bisa disebabkan karena factor luar, akan tetapi tidak jarang disebabkan kerena kurangnya pengecekan portable spot welding setelah dilakukan perawatan

Berlatar belakang keaadaan tersebut diatas, untuk merealisasikan pelayanan yang maksimal dalam menyediakan air bersih dengan kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan