• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATTKIYTAT ffigara. a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasat lo4 ayat (21. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATTKIYTAT ffigara. a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasat lo4 ayat (21. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud"

Copied!
336
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BUPATTKIYTAT ffiGARA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 39 TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasat lO4 ayat (21

serta Pasal 106 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2Ol7 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah, Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Pembahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

Keda Pemerintah Daerah, bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ditetapkan dengan Peraturan Bupati paling lambat I (satu) minggu setelah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi ditetapkan dan selanjutnya menjadi landasan penJrusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2Ol9;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurrf a tersebut diatas, maka perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2O2O;

Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-UndangNomor 27 Tahrtn 1959 tentang penetapan Undang-Undang Danrrat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 19Sg

Nomor 9) sebagai Undang-Undang (kmbaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (kmbaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 1O4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2\;

Jalan Wolter Monginsidi Kode Pos 7511 Kalimantan Timur Telp. 661031 - 661029 - 662088 Fax. (054't) 661094

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

TAHUN 2O2O

(3)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah berapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Repubiik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentalg Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaal Rencaaa Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2Ol7 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta

Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daera,h, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 31 Tahun 2019 tentang Penyusunan Rencala Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 61 1);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KER.IA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2020.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal

1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Ka-rtanegara.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yarlg menjadi kewenangan otonom.

3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

4. Rencana Kerl'a Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

5. Kebijakal Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yarrg memuat kebijalan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

4

5

6

7

Menetapkan

:

(4)

6. prioritas dan Plafon Anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan-kepada Perangkat Daerah untuk setiap program sebagai acuan

aau- pe.ryusunan RKA Peraagkat Daerah sebelum disepakati dengan DPRD.

7. Rencana Kerja Perangkat Daera-h yang selanjutnya disebut Renja Peralgkat Daerah adalah Dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun.

8. Ralcangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat RAPBD adatah rencana keuangaa tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetu.iui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dart

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pasal 2 RKPD Tahun 2020 dijadikan sebagai

:

a. pedoman setiap Perangkat Daerah dalam menyusun Renja- Perangkat Daerah

Tahw2O2O;

b. pedoman penyusuna.n Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Rancangan Prioritas dan Pla-fon Anggaran Sementa,ra Tahun 2O2O.

BAB II

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH Pasal 3

(1)

(2t

(3)

(41

RKPD Tahun 2020 memuat:

a. kerangka ekonomi daerah;

b. prioritas pembangunal daerah; dan

c. rencana kerja dan pendanaan untuk batas 1 (satu) tahun.

Selain muataa RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RKPD Tahun 2020

memuat urusan kesatuan bangsa dan politik yang dilalsanakan oleh Pemerintah Daerah

RKPD Tahun 2020 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas

:

BAB I : Pendahuluan;

BAB II : Gambaraa Umum Kondisi Daerah;

BAB III : Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah:

BAB IV : Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah;

BAB V : Rencana Kerl'a dan Pendanaaa Daerah;

BAB VI : Kineq'a Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan BAB VII : Penutup.

Ketentuan mengenai rincian RKPD Tahun 2020 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peratu ran Bupati ini

BAB III PELAKSANAAN

Pasal 4

Pelaksaraan RKPD Tahun 2020 dimulai pada talgga] 1 Januari 2o2o dan berakhir

pada tanggal 31 Desember 2020.

(5)

Pasal 5

(1) Perubahan RKPD dapat dilakukan apabila berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan menunjukkan ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:

a. perkembangan yang tidak sesuai asumsi prioritas pembangunan daerah, kerangka ekonomi daerah dan keuangan daerah, rencana program dan kegiatan RKPD berkenaan;dan / atau

b. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun bedalan.

l2l Pembahan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan tanpa

melalui tahapan evaluasi dalam hal terjadi kebijakan nasional, keadaan

darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah RPJMD ditetapkan.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 6

Peraruran Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupa.ten Kutai Kartanegara.

Ditetapkan di Tenggarong

s&al 28 Juvl 201

KARTANEG

SYA

Diundangkan di Tenggarong (AR

pada tanggal I 3U Vr 2Ot9

S S DAERAH

KABU NEG

UN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2019 NOMOR 39

* 4

PA

lr-'

BAB IV

PERUBAHAN

(6)

I | H a l a m a n

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ... I DAFTAR TABEL ... III DAFTAR GAMBAR ... V

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.1.1 Pengertian RKPD ... 1

1.1.2 Proses Penyusunan RKPD ... 1

1.1.3 Kedudukan RKPD Terhadap RPJMD, Renstra Perangkat Daerah, Renja Perangkat Daerah ... 2

1.1.4 Hubungan RKPD Terhadap Proses Penyusunan RAPBD ... 3

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN ... 3

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN ... 4

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN ... 5

1.5 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... 7

2.1 KONDISI UMUM KONDISI DAERAH ... 7

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ... 7

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... 10

2.1.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ... 10

2.1.2.2 Kesejahteraan Sosial... 13

2.1.2.3 Seni Budaya dan Olah Raga ... 18

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ... 19

2.1.3.1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar ... 19

2.1.3.2 Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar ... 23

2.1.3.3 Urusan Pilihan ... 31

2.1.4 Aspek Daya Saing ... 36

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ... 36

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ... 37

2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi... 40

2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ... 41

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD ... 42

2.2.1 Evaluasi RPJMD sampai dengan Tahun 2017 ... 42

2.2.2 Capaian Kinerja RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara Semester II Tahun 2017 ... 46

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah ... 47

2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah 48 BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH ... 55

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH ... 55

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2017 dan 2018 ... 55

3.1.1.1 Kinerja Perekonomian Daerah 2017 dan Asumsi 2018 ... 55

3.1.1.2 Struktur Ekonomi Daerah 2017 ... 57

3.1.1.3 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2018 dan 2019 ... 58

3.1.1.4 Target Kinerja Perekonomian Daerah Tahun 2019 ... 59

3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ... 60

3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... 60

3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah ... 62

3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... 65

3.2.4 Analisis Kapasitas Keuangan Riil Tahun 2019 ... 66

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH ... 67

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN ... 67

4.2 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2019 ... 72

4.2.1 Tema Pembangunan Tahun 2019 ... 72

4.2.2 Prioritas Pembangunan 2019 ... 74

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ... 85

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ... 553

6.1 Kinerja dan Target Sasaran RPJMD (Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 553

(7)

II | H a l a m a n

6.2 Kinerja dan Target Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK)

... 553

BAB VII PENUTUP ... 557

(8)

III | H a l a m a n

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Luas wilayah berdasarkan kecamatan ... 8

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan Tahun 2018 ... 9

Tabel 2.4 Indeks Gini Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015 ... 12

Tabel 2.5. Perkembangan APM dan APK Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014 – 2016 ... 13

Tabel 2.6. Kematian Bayi dan Balita Kabupaten Kutai Kartanegara 2015-2017 ... 15

Tabel 2.7. Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Kutai Kartanegara 2015-2017... 16

Tabel 2.7. Balita Gizi Buruk Kabupaten Kutai Kartanegara 2013-2017 ... 16

Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2013-2017* ... 17

Tabel 2.9. Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2010-2015 ... 17

Tabel 2.10. Indeks Indeks Pembangunan Manusia Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015 ... 18

Tabel 2.11. Jumlah Kelompok Kesenian ... 18

Tabel 2.12. Gedung Sarana Olahraga Di Kabupaten Kutai Kartanegara ... 19

Tabel 2.13. Capaian Pelayanan Umum Bidang Pendidikan ... 19

Tabel 2.14 Capaian Pelayanan Umum Bidang Kesehatan ... 20

Tabel 2.15. Panjang dan kondisi Jalan di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara ... 21

Tabel 2.16. Kondisi Irigasi di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara ... 22

Tabel 2.17. Perkembangan Layanan Umum Perumahan ... 22

Tabel 2.18. Crime Rate Kabupaten Kutai Kartanegara 2013-2016 ... 23

Tabel 2.19. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas ... 23

Tabel 2.20. Tingkat Capaian Tertib Adminitrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kutai Kartanegara 2015- 2017 ... 27

Tabel 2.21. Jumlah PKK dan Posyandu Aktif 2015-2017 ... 27

Tabel 2.22. Tingkat Capaian Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kutai Kartanegara 2014-2016 ... 27

Tabel 2.23. Jumlah Angkutan Darat dan Penumpang Angkutan Darat Kutai Kartanegara 2015-2017 ... 28

Tabel 2.24. Akses Terhadap Teknologi dan Informasi Kutai Kartanegara 2012-2014 ... 28

Tabel 2.25. Jumlah UMK dan Koperasi Kutai Kartanegara 2015-2017 ... 28

Tabel 2.26. Investasi dan Daya Serap Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara 2014-2016 ... 29

Tabel 2.27. Fasilitas Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Kutai Kartanegara 2017 ... 29

Tabel 2.28. Seni dan Budaya Kabupaten Kutai Kartanegara 2014-2016 ... 30

Tabel 2.29. Perkembangan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara 2015-2017 ... 30

Tabel 2.30. Penerapan Arsip Baku di Perangkat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara 2015-2017 ... 31

Tabel 2.31. Jumlah Kunjungan Wisata Kabupaten Kutai Kartanegara 2016 ... 31

Tabel 2.32. Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Beras Kabupaten Kutai Kartanegara 2015 . 33 Tabel 2.33. Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung dan Ubi Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara 2015 ... 33

Tabel 2.34. Populasi Ternak Kabupaten Kutai Kartanegara 2016 ... 34

Tabel 2.35. Produksi Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara 2016 ... 35

Tabel 2.38. Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan Menurut Daerah Kota dan Pedesaan, 2014-201636 Tabel 2.42. Rasio Panjang Jalan Terhadap Jumlah Kendaraan Kabupaten Kutai Kartanegara 2009-2011 38 Tabel 2.43. Jumlah Orang/Barang Melalui Dermaga Kabupaten Kutai Kartanegara ... 38

Tahun 2010-2011 ... 38

Tabel 2.45. Nama dan Klasifikasi Hotel di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014 ... 39

Tabel 2.45. Rasio Penduduk dan Rumah Tangga Rumah Tangga Pengguna Air Bersih ... 40

Tabel 2.46. Angka Kriminalitas Selama 1 (satu) Tahun Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014-2016 . 40 Tabel 2.47. Jumlah Demosntrasi Selama 1 (satu) Tahun Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2017 ... 41

Tabel 2.50. Rasio lulusan S1/S2/S3 Kabupaten Kutai Kartanegara ... 42

Tabel 2.51. Rasio Ketergantungan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2013-2016 ... 42

Tabel 2.52. Evaluasi RPJMD Berdasarkan Urusan ... 43

Tabel 2.53. Evaluasi Kinerja RKPD 2018 Berdasarkan Urusan ... 46

Tabel 2.45. ... 48

Permasalahan Pembangunan Daerah Berdasarkan Sasaran Pembangunan ... 48

Kabupaten Kutai Kartanegara ... 48

Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Kartanegara ... 56

Tabel 3.3. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2019 dan 2020 ... 58

Tabel 3.4. Target Kinerja Perekonomian Kutai Kartanegara 2020 ... 59

(9)

IV | H a l a m a n

Tabel 3.5. Arah Kebijakan Pendapatan Keuangan Daerah 2020 ... 61

Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016 s.d tahun 2021 ... 62

Tabel 3.7 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2017 s.d Tahun 2021 ... 64

Tabel 3.8. Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Tahun 2017 s.d Tahun 2021 ... 66

Tabel 3.9. Analisis Kapasitas Keuangan Riil 2020 ... 66

Tabel 4.1. Keterkaitan Visi dan Misi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016-2021 ... 70

Tabel 4.2. Tujuan Pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara 2016-2021 ... 71

Tabel 4.3. Misi, Tujuan dan Sasaran tahun 2020 ... 71

Tabel 4.4. Keterkaitan Tema Nasional, Provinsi Kalimantan Timur dan Kutai Kartanegara 2019 ... 75

Tabel 4.4. Keterkaitan Sasaran, Prioritas Pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegera Tahun 2020 ... 76

Tabel 4.5. Program Prioritas Terkait Prioritas Tahun 2019 ... 77

Tabel 5.1. Program dan Kegiatan Perangkat Daerah 2019 ... 85

Tabel 6.1. Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kutai Kartanegara 2016-2021 ... 553

Tabel 6.2. Target dan Capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) Kutai Kartanegara ... 553

(10)

V | H a l a m a n

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2019... 2

Gambar 1.2. Hubungan RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD ... 2

Gambar 1.3. Tindaklanjut RKPD dalam Proses Penganggaran Daerah bersama DPRD ... 3

Gambar 1.4. Hubungan RKPD dengan Dokumen Lainnya ... 4

Gambar 2.1. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Kutai Kartanegara ... 8

Gambar 2.2. Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan... 9

Gambar 2.3. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan Tahun 2017 ... Gambar 2.4. Laju Inflasi Kabupaten Kutai Kartanegara Menurut Kelompok Pengeluaran, 2017 ... 11

Gambar 2.5. Perkembangan Inflasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013 – 2017 ... 11

Gambar 2.6. Pengeluaran Perkapita Rumah Tangga Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013 – 2016 .... 11

Gambar 2.6. Kurva Lorentz Kabupaten Kutai Kartanegara 2016 ... 12

Gambar 2.7. Indeks Williamson Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2017 ... 12

Gambar 2.8. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014-2016 .... 13

Gambar 2.9. Angka Harapan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2016 ... 14

Gambar 2.10. IPM Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur Tahun 2010-2016 ... 18

Gambar 2.11. Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2017 ... 22

Gambar 2.12. Perkembangan pencari kerja yang ditempatkan 2014-2017 ... 24

Gambar 2.13. Perkembangan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara ... 24

Gambar 2.13. Perkembangan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kutai Kartanegara ... 25

Gambar 2.14. Perkembangan Ketersediaan Pangan Utama Kabupaten Kutai Kartanegara ... 25

Gambar 2.15. Perkembangan Penyelesaian Kasus Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara ... 26

Gambar 2.16. Perkembangan Penyelesaian Kasus Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara ... 26

Gambar 2.17. Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan Kabupaten Kutai Kartanegara 2015 - 2017 ... 31

Gambar 2.18. Proporasi Kunjungan Wisata Berdasarkan Daya Tarik Wisata Kabupaten Kutai Kartanegara 2014 – 2016 ... 32

Gambar 2.19. Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara 2014 - 2016 ... 32

Gambar 2.20. Produksi Daging Ternak Kabupaten Kutai Kartanegara 2014 - 2016 ... 34

Gambar 2.21. Perkembangan Transmigrasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2012 – 2015 ... 36

Gambar 2.22. Indeks Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Kutai Kartanegara, Januari-Desember 2015 ... 37

Gambar 3.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan PDRB atas harga berlaku tahun 2017* ... 57

Gambar 3.2 Perbandingan Kontribusi dan Pertumbuhan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, dan Industri Pengolahan. ... 58

Gambar 3.3 Proporsi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2014-2018 ... 60

Gambar 3.4 Trend Pertumbuhan Pendapatan Keuangan Daerah 2014-2018 (Persen) ... 60

Gambar 3.5 Trend Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung 2014-2018 (Persen) ... 62

Gambar 3.6 Trend Proporsi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal terhadap Belanja Langsung 2014-2018 (Persen) ... 63

Gambar 3.7 Trend Proporsi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya terhadap Total Pendapatan 2014- 2018 (Persen) ... 65

Gambar 4.1. Tahapan Tema Pembangunan Kutai Kartanegara 2016-2021... 73

(11)

1 | H a l a m a n

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan suatu upaya sistemik menuju perubahan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, yang dilakukan secara bertahap, gradual, fokus dan berkesinambungan. Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintahan daerah dalam merespon permasalahan pembangunan daerah yang diwujudkan dengan langkah-langkah masa depan dalam prinsip sinergi, kolaborasi dan harmoni.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen rencana pembangunan periode tahunan yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah berdasarkan kaedah-kaedah perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam sistem perencanan pembangunan nasional.

1.1.1 Pengertian RKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan kerangka pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategis nasional.

RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2020 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara, dengan berpedoman pada pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2016 tentang RPJMD Kutai Kartanegara 2016-2021.

1.1.2 Proses Penyusunan RKPD

Penyusunan RKPD Kutai Kartanegara 2020, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dengan memperhatikan Undang-Undang nomor 23 tahun 2014, khususnya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Proses penyusunan RKPD, dilakukan dengan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, serta atas- bawah dan bawah-atas. Pendekatan teknokratis dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Daerah. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menjabarkan RPJMD Kutai Kartanegara 2016-2021 yang telah menjadi dokumen rencana melalui pembahasan bersama dengan DPRD. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Penyusunan RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara dimulai dari analisis hasil evaluasi pencapaian kinerja tahun sebelumnya, serta memperhatikan kondisi daerah, kebijakan nasional dan provinsi, yang selanjutnya dirumuskan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah melalui pendekatan teknokratik yakni berupa analisis isu strategis daerah, sedangkan dari pendekatan politis memperhatikan pokok-pokok pikiran DPRD sebagai representasi fungsi controling terhadap pelaksanaan RPJMD 2016-2021. Selanjutnya dalam rangka menjamin keberhasilan pembangunan yang menyentuh permasalahan dan kebutuhan daerah maka disusun prioritas pembangunan daerah yang merupakan gambaran komitmen pemerintah daerah dalam merespon isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Wujud dari komitmen tersebut tergambar dari program dan kegiatan pembangunan daerah.

Tahapan penyusunan RKPD 2020, diawali dengan penyusunan Rancangan Awal RKPD, dilanjutkan

dengan penyusunan Rancangan RKPD dan disempurnakan di dalam dokumen Rancangan Akhir

RKPD, tahap akhir dilakukan penyesuaian kembali terhadap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020

dan RKPD Provinsi Kalimantan Timur 2020, selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kutai

Kartanegara. Adapun proses penyusunan RKPD dapat dilihat pada gambar 1.1. berikut :

(12)

2 | H a l a m a n

Gambar 1.1. Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2019

1.1.3 Kedudukan RKPD Terhadap RPJMD, Renstra Perangkat Daerah, Renja Perangkat Daerah

RKPD 2019 berpedoman pada RPJMD 2016-2021, dengan melakukan beberapa penyesuaian, diantaranya perubahan susunan perangkat daerah Kutai Kartanegara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2016.

RKPD 2019, merupakan penjabaran dari RPJMD pada periode ke - 3. Selanjutnya RKPD diterjemahkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (renja-PD) untuk menjadi dokumen rencana tahunan yang disusun secara simultan dan saling terkait, sehingga Renja PD menjadi bahan RKPD dan sebaliknya RKPD menjadi dasar penetapan Renja PD. Berikut Skema hubungan RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD, dijelaskan dalam gambar 1.2. berikut:

Gambar 1.2. Hubungan RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD

PENYESUAIAN RPJMD/RENSTRA TERHADAP PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN PP18/2016

RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021

RENSTRA PD

RKPD 2020

RENJA-PD 2020

(13)

3 | H a l a m a n 1.1.4 Hubungan RKPD Terhadap Proses Penyusunan RAPBD

Proses perencanaan dan penganggaran merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang harus dijalankan secara konsisten, RKPD dijadikan dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU-APBD) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), yang dibahas dan disepakati bersama antara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan DPRD untuk menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan APBD yang disertai dengan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah berdasarkan Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ). Rancangan APBD tersebut selanjutnya disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk dibahas, disetujui dan ditetapkan oleh DPRD menjadi peraturan daerah, yang selanjutnya dijadikan sebagai instrumen pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. Adapun hubungan antara perencanaan dan penganggaran dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 1.3. Tindaklanjut RKPD dalam Proses Penganggaran Daerah bersama DPRD

Selain itu, RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 juga menjadi acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), sebagai salah satu evaluasi pembangunan tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada akhir periode pembangunan jangka menengah.

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Dasar hukum penyusunan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang memuat secara langsung penyusunan RKPD, adapun peraturan tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

d. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

h. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

i. Peraturan Daerah Nomor 17 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kutai Kartanegara 2005-2025;

j. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2013-2033;

(14)

4 | H a l a m a n k. Peraturan Daerah Nomor 9 thn 2016 tentang Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kutai

Kartanegara;

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda tentang RPJPD, dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD;

n. Peraturan Menteri Dalam Negeri 31 Tahun 2019 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020.

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Pelaksanaan RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berlandaskan pada kearifan lokal;

2. Mendorong pemanfaatan optimal sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian daerah;

3. Menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan sebagai aset daerah dan nasional; serta 4. Mendorong kesadaran, kepedulian, partisipasi, dan rasa memiliki oleh masyarakat akan proses

dan hasil pembangunan.

Sebagai instrumen perencanaan pembangunan daerah, RKPD memiliki hubungan sistemik dalam skema perencanaan pembangunan nasional. Hierarki tertinggi dokumen perencanaan pembangunan nasional adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, yang diacu oleh pemerintah Provinsi dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025, dan selanjutnya diacu oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam RPJPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2025.

Selanjutnya RPJPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2025 khususnya periode keempat (2016- 2020) menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Kutai Kartanegara 2016-2021 dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (RTRW) Tahun 2013- 2033, hingga akhirnya diturunkan secara periodik didalam RKPD untuk menjadi pedoman dalam permusan dan penyusunan APBD 2020. Hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat pada gambar 1.4. berikut:

Gambar 1.4. Hubungan RKPD dengan Dokumen Lainnya

(15)

5 | H a l a m a n 1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD Kutai Kartanegara tahun 2020, sebagai berikut : a. Maksud:

Maksud dari penyusunan RKPD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 adalah memberikan arah sekaligus acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah dalam menjabarkan perencanaan pembangunan tahun 2020 untuk mewujudkan capaian visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

b. Tujuan:

1. Menyelaraskan agenda dan program prioritas pembangunan nasional yang tertuang di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2020 dalam upaya menjawab kebutuhan riil masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara;

2. Menyelaraskan agenda dan program prioritas pembangunan Provinsi Kalimantan Timur yang tertuang di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Provinsi tahun 2020 dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2020, dalam upaya ikut mendukung dalam pencapaian target pembangunan Provinsi Kalimantan Timur.

3. Menjadi pedoman penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2020;

4. Merupakan landasan evaluasi untuk menetapkan program dan kegiatan daerah serta rekomendasi kebijakan guna mendukung implementasi program dan kegiatan tahun anggaran berikutnya; dan

5. Operasionalisasi RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016 – 2021 dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah tahun keempat (Tahun 2020).

1.5 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD Sistematika RKPD, disusun sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN

Penjelasan mengenai gambaran umum penyusunan RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.

BAB III. KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah

BAB IV. SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah

berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian

kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak

ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka

pendanaan

(16)

6 | H a l a m a n BAB V. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat

BAB VI. KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Penetapan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah bertujuan untuk memberi panduan dalam pencapaian kinerja tahunan yang ditetapkan menjadi Indikator

BAB VII. PENUTUP

Penjelasan tahapan-tahapan sistematika penyajian rancangan awal pada bab-bab diatas,

sehingga memberikan gambaran Pemerintah Kutai Kartanegara dalam penyusunan RKPD

2020.

(17)

7 | H a l a m a n

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara telah memasuki tahun keempat sebagai estafet dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016-2021. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya untuk mencapai tujuan di akhir masa pembangunan jangka menengah, maka perencanaan pembangunan tahun 2020 dirumuskan sedemikian rupa sebagai akselerasi pencapaian pembangunan. Salah satu landasan dalam merumuskan perencanaan tahun 2020 adalah dengan melihat potret pembangunan yang telah dilaksanakan pada periode pembangunan tahunan sebelumnya.

Untuk membuat perencanaan pembangunan yang lebih matang, gambaran tentang kondisi daerah dan capaian pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara harus dianalisis secara relevan dimana secara umum dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek fisik (secara geografi dan demografi), aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara. Selanjutnya, gambaran umum inilah yang akan menjadi pijakan awal pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) melalui pemetaan yang objektif.

2.1 KONDISI UMUM KONDISI DAERAH 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu daerah otonom di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, yang memiliki karakteristik wilayah yang terbagi menjadi 3 (tiga) zona, yakni: pertama, zona hulu dengan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan sungai dengan kecenderungan potensi ekonomi pada pertanian, perkebunan dan perikanan tangkap dan budidaya perairan sungai, yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yakni Kecamatan Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Muara Muntai dan Muara Wis, kedua, zona tengah dengan kecenderungan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan sungai, potensi ekonomi didominasi pertanian, perikanan, perdagangan dan jasa, terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yakni, Kecamatan Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu dan Loa Janan, sedangkan ketiga, zona pesisir dengan kecenderungan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan laut dan muara, potensi wilayah didominasi oleh pertanian dan perikanan, terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yakni Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Sanga-Sanga, Anggana, Muara Jawa dan Samboja.

a. Letak, Batas dan Luas Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kabupaten Kutai Kartanegara terletak diantara 115

o

26’28” Bujur Timur/Longitude East 117

o

36’43”

Bujur Timur/Longitude East 1

o

28’21” Lintang Utara/Latitude North 1

o

08’ 06” Lintang Selatan/Latitude South. Kabupaten Kutai Kartanegara secara administratif berbatasan dengan, Sebelah Utara : Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang. Sebelah Timur : Selat Makasar. Sebelah Selatan : Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan. Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Barat. Selain dari itu wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mengelilingi wilayah Kota Samarinda.

Luas Kabupaten Kutai Kartanegara 27.263,10 Km

2

, yang terbagi atas 18 kecamatan dengan luas

wilayah sebagai berikut :

(18)

8 | H a l a m a n

Tabel 2.1. Luas wilayah berdasarkan kecamatan Kecamatan Luas (Km

2

)

1. Samboja 1,045.90 2. Muara Jawa 754.50 3. Sanga-Sanga 233.40 4. Loa Janan 644.20 5. Loa Kulu 1,405.70 6. Muara Muntai 928.60 7. Muara Wis 1,108.16 8. Kota Bangun 1,143.74 9. Tenggarong 398.10 10. Sebulu 859.50 11. Tenggarong Seberang 437.00 12. Anggana 1,798.80 13. Muara Badak 939.09 14. Marang Kayu 1,165.71 15. Muara Kaman 3,410.10 16. Kenohan 1,302.20 17. Kembang Janggut 1,923.90 18. Tabang 7,764.50 Total 27,263.10

Sumber : Daerah Dalam Angka

Gambar 2.1. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Kutai Kartanegara

Sumber : Daerah Dalam Angka, 2017

b. Iklim

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara beriklim tropis yang memilki dua musim yakni musim penghujan dan musim kemarau, yang terlihat dari curah hujan yang tidak merata setiap tahun, curah hujan tertinggi pada bulan Desember yaitu 291 mm dengan jumlah hari hujan 18 hari. Wilayah kecamatan tertinggi curah hujan terdapat di Kecamatan Tabang sebesar 361 mm dan terendah di Kecamatan Muara Kaman 61 mm, sedangkan hari hujan terbanyak di Kecamatan Sanga-sanga yakni 16 hari.

Wilayah Hulu Wilayah 52%

Tengah 26%

Wilayah Pesisir

22%

(19)

9 | H a l a m a n

Gambar 2.2. Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan

Sumber : Daerah Dalam Angka, 2017

c. Penduduk

Penduduk merupakan titik sentral dalam proses pembangunan daerah, terutama terhadap pencapaian pembangunan yang berkelanjutan. Penduduk merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan, sehingga proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh kapasitas penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Jumlah, pertumbuhan dan pola sebaran penduduk menjadi bagian penting dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara sampai dengan tahun 2018 sebanyak 677.755 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk sebesar 2,69%, sedangkan sebaran penduduk cenderung terkonsentrasi di wilayah perkotaan dengan tingkat distribusi terbesar pada kecamatan Tenggarong sebesar 14,81%, Loa Janan 9,51% dan Tenggarong Seberang 9,40%. Sedangkan kepadatan penduduk, tertinggi di Kecamatan Tenggarong sebesar 251 jiwa per km

2

, diikuti Kecamatan Tenggarong Seberang 145 jiwa per km

2

dan Kecamatan Loa Janan sebesar 100 jiwa per km

2

. Sedangkan terendah di kecamatan Tabang dengan kepadatan penduduk sebesar 1 jiwa per km

2

. Sedangkan rata-rata kepadatan Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 25 jiwa per Km

2

.

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan Tahun 2018

Sumber : Disdukcapil, Januari 2018

Gambar 2.2. Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan

Samboja Muara Jawa

Sanga

Sanga Loa janan Loa Kulu Muara

Muntai Muara Wis Kota Bangun

Tenggaron

g Sebulu Tenggaron

g Seberang Anggana Muara Badak

Marang Kayu

Muara

kaman Kenohan Kembang Janggut Tabang

Curah Hujan 191 173 129 173 149 160 184 182 102 216 166 193 187 166 61 194 102 361

Hari Hujan 13 11 16 13 9 7 9 15 9 9 13 14 11 14 5 13 5 15

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Kecamatan Jumlah Penduduk 2018 Muara Muntai 17.251

Loa Kulu 49906 Loa Janan 63.631

Anggana 29.611 Muara Badak 43.129 Tenggarong 102.311

Sebulu 38.784

Kota Bangun 34.050

Kenohan 10.478

Kembang Janggut 22.010

Muara Kaman 37.705

Tabang 10.580

Samboja 60.875

Muara Jawa 39.020

Sanga-Sanga 19.490

Tenggaorng Seberang 65.557

Marang Kayu 24.910

Muara Wis 8.457

Jumlah Penduduk Kukar 677.755

(20)

10 | H a l a m a n

Gambar 2.3.Kepadatan Penduduk Per Kecamatan

Sumber : Disdukcapil, Desember 2018

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi

Kinerja perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan trend laju pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun terakhir cenderung fluktuatif. Kinerja perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat dari 3 (tiga) pendekatan, yakni: Dengan Migas, Tanpa Migas; dan Tanpa Migas dan Batu Bara. Adapun gambaran perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI 2013 2014 2015 2016 2017 2018**

PDRB 0.04 -1.08 -7.17 -1.97 1.60 2.12

PDRB Tanpa Migas 4.79 3.42 -10.05 -2.46 4.94 5.16

PDRB Tanpa Migas dan Batubara 6.72 6.79 4.54 1.62 5.73 6.49

b. Laju Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Tingkat keparahan inflasi terbagi atas: Inflasi ringan (<10% setahun); Inflasi sedang (10%-30% setahun); Inflasi berat (30%- 100% setahun); dan Hiperinflasi (>100% setahun). Laju inflasi Kabupaten Kutai Kartanengara menurut Kelompok Pengeluaran tahun 2017, terbesar pada kelompok kesehatan, diikuiti oleh perumahan, dan makanan jadi, yang keseluruhannya berada diatas rata-rata inflasi daerah sebesar 3,76%.

0 50 100 150 200 250 300

Muara Muntai

Loa Janan

Muara Badak

Sebulu

Kenohan

Muara Kaman

Samboja

Sanga-Sanga

Marang Kayu

(21)

11 | H a l a m a n

Gambar 2.4. Laju Inflasi Kabupaten Kutai Kartanegara Menurut Kelompok Pengeluaran, 2017

Sumber: BPS Kutai Kartanegara (2018)

Laju inflasi Kabupaten Kutai Kartanegara 3 (tiga) tahun terakhir terkendali dibawah satu digit, dengan kecenderungan mengalami stagnan, pada tahun 2015 sebesar 4,12%, tahun 2016 sebesar 3,60%, dan tahun 2017 sebesar 3,76%. Berikut gambaran trend inflasi Kutai Kartanegara 2013-2017, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah dengan migas, yang mengindikasikan bahwa tingkat inflasi diatas laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya.

Gambar 2.5. Perkembangan Inflasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013 – 2017

Sumber: BPS Kutai Kartanegara (2018)

c. Pengeluaran Perkapita

Pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan Susenas tiga tahun terakhir (data 2013-2016) bergerak positif, sampai dengan tahun 2016 pengeluaran perkapita penduduk perbulan sebesar Rp. 1.045.571,00, dengan rara-rata pengeluaran desil 1 sebesar Rp.

424.375 dan tertinggi desil 10 sebesar Rp.2.362.893,00. Kecenderungan peningkatan pengeluaran perkapita ini menggambarkan bahwa tingkat daya beli penduduk terus meningkat.

Gambar 2.6. Pengeluaran Perkapita Rumah Tangga Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013 – 2016

Sumber: BPS Kutai Kartanegara (2017) 0

1 2 3 4 5 6 7

3,76

2,79

4,27 4,76

2,82

6,88

3,9

2,07

8,8 6,94

4,12 3,6

3,76

0,04 -1,08

-7,19

-1,81

1,12

Inflasi Migas

1.045.571,00

899.600,00 875.059,00

847.318,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pengeluaran Perkapita/Bulan

(22)

12 | H a l a m a n d. Indeks Gini

Tahun 2014, nilai indeks gini Kabupaten Kutai Kartanegara masih bertahan pada angka 0,31, tetapi pada tahun 2015 nilai indeks gini kembali turun 0,02 poin menjadi 0,29 dan terakhir di tahun 2016 kembali turun 0,02 poin menjadi 0,27 dan semakin menurun pada tahun 2017 sebesar 0,010 poin menjadi 0,260*. Kondisi menurunnya indeks gini pada tahun terakhir ini mengindikasikan ketimpangan pendapatan penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara juga semakin menyempit.

Tabel 2.4 Indeks Gini Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015 Distribusi Pembagian

Pendapatan

2013 2014 2015 2016

40% Rendah 21,6 21,48 22,11 22,93

40% sedang 36,81 36,93 38,98 40,15

20% Tinggi 41,59 41,6 38,92 36,92

Indeks Gini 0,31 0,31 0,29 0,27

Kategori Ketimpangan Rendah Rendah Rendah Rendah

Sumber : BPS, Kutai Kartanegara Dalam Angka (2017)

Gambar 2.6. Kurva Lorentz Kabupaten Kutai Kartanegara 2016

Sumber : BPS, Kutai Kartanegara Dalam Angka (2017)

e. Indeks Williamson

Indeks Williamson Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu pendekatan perhitungan ketimpangan wilayah berdasarkan atas kinerja perekonomian berdasarkan daerah dibawahnya dalam hal ini kecamatan, pendekatan perhitungan yang dilakukan adalah menggunakan proyeksi PDRB Kecamatan tahun 2013 yang disesuaikan PDRB Kabupaten. Berdasarkan atas hasil analisis Indeks Williamson, ketimpangan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara masih dalam kategori tinggi, mengingat nilai PDRB kecamatan tertinggi saat ini masih didominasi wilayah pesisir sebagai daerah penghasil migas, sedangkan daerah zona tengah dan hulu secara umum tidak memiliki potensi migas.

Namun demikian seriring dengan upaya pemerataan infrastruktur dan peningkatan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah, kegiatan-kegaitan ekonomi saat ini cenderung merata yang ditunjukkan dengan menurunnya angka Indeks Wiliamson pada tahun 2016 dengan nilai 0,85, dan 0,83 untuk tahun 2017. Sedangkan perhitungan Indeks Williamson tanpa migas menunjukkan kategori rendah, yakni pada tahun 2016 dan 2017 dengan nilai 0,33 dan 0,28. Berikut perkembangan Indeks Williamson Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2017.

Gambar 2.7. Indeks Williamson Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2017

(23)

13 | H a l a m a n

Sumber : Data Analisis, 2018

2.1.2.2 Kesejahteraan Sosial a. Pendidikan

f. Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan salah satu pendekatan pemenuhan pelayanan pendidikan di suatu wilayah, dengan membandingkan jumlah penduduk bersekolah terhadap total penduduk usia sekolah pada jenjang pendidikan, pendekatan indikator ini untuk melihat kecenderungan penduduk yang bersekolah namun tidak sesuai dengan kisaran usia sekolah setiap jenjang, hal ini terkait pula Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) . Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM), merupakan perhitungan proporsi penduduk yang bersekolah sesuai dengan usia sekolah pada jenjang sekolah tersebut, sehingga APM digunakan untuk melihat partisipasi penduduk masa usia sekolah terhadap jenjang pendidikan yang harus diikutinya. APM SD/MI pada tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun 2015, kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara masih belum optimal.

Berikut trend perbandingan APK dan APM Kabupaten Kutai Kartanegara 2014 - 2016.

Tabel 2.5. Perkembangan APM dan APK Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014 – 2016

JENJANG PENDIDIKAN 2014 2015 2016 2017

APK APM APK APM APK APM APK* APM

SD/MI/Paket A 111.36 98.42 117,58 99,47 114,34 96,34 114,34 99,86

SMP/MTs/Paket B 92.79 90.65 92,58 76,89 97,48 82,39 97,48 93,91

SMA/SMK/MA/Paket C 81,223 78.08 84,40 59,20 96,69 73,38 -

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, *Data disamakan tahun 2016, 2017 belum tersedia

g. Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-Rata Lama Sekolah merupakan indikator kinerja bidang pendidikan yang memberikan gambaran tentang ukuran rata-rata tingkat pendidikan penduduk dalam suatu wilayah. Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami kinerja yang meningkat, namun demikian kita sadari bahwa tingkat pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara belum mencapai target nasional yakni minimal pendidikan dasar setingkat 9 (sembilan) tahun. Berikut perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kutai Kartanegara 2014-2016.

Gambar 2.8. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014 – 2016

0,89 0,92 0,91 0,91

0,86 0,85 0,85 0,83

0,37

0,44 0,49 0,49

0,44

0,36

0,33

0,28

- 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Indeks Wiliamson dengan migas Indeks Wiliamson tanpa migas

(24)

14 | H a l a m a n

Sumber : BPS, Kutai Kartanegara Dalam Angka, 2017

h.

b. Kesehatan

i. Angka Usia Harapan Hidup

Angka Usia Harapan Hidup merupakan rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Angka harapan hidup bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup dapat diketahui dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka harapan hidup Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014-2016 disajikan pada gambar berikut.

Gambar 2.9. Angka Harapan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2016

Sumber : BPS, Kutai Kartanegara Dalam Angka (2017)

Angka usia harapan hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor penentu seperti lingkungan, sarana dan prasarana umum termasuk kesehatan. AHH yang terus meningkat ini mengindikasikan tingkat kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, ketersediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara semakin baik dan lingkungan tempat tinggal yang semakin baik pula. Namun demikian untuk mengukur angka harapan hidup suatu daerah perlu dibandingkan dengan angka harapan hidup di level yang lebih tinggi. Angka harapan hidup di Propinsi Kalimantan Timur pada tahun 2016 adalah 73,68 tahun, sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 72,19 tahun. Guna mencapai menurunkan gap dengan AHH Kalimatan Timur, maka perlu adanya dukungan berbagai pihak dalam menjalankan program pembangunan kesehatan, program kesehatan lingkungan, gizi dan kalori serta program pemberantasan kemiskinan.

j. Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan salah satu indikasi tingkat pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan data laporan kematian bayi dan balita pada pusat kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

8,46

8,68 8,71

8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 8,8

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)

2014 2015 2016

71,50 71,60

72,19

73,62 73,65 73,68

70,00 70,50 71,00 71,50 72,00 72,50 73,00 73,50 74,00

2014 2015 2016

Kutai Kartanegara

Kalimantan Timur

(25)

15 | H a l a m a n AKN (umur 0-28 hari) tahun 2017 mengalami peningkatan dari tahun 2016, dengan total kematian sebanyak 166 kasus dengan nilai AKN sebesar 12 kematian per 1.000 penduduk, kondisi ini tidak lebih baik dari tahun 2016 dengan angka 9 kematian per 1.000 penduduk.

AKB secara absolut tahun 2017 mengalami penurunan dibanding tahun 2016. Jika dilihat dari pendekatan wilayah AKB tertinggi terdapat pada Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang dan Muara Kaman, AKB Kutai Kartanegara tahun 2017 sebesar 4 kematian per kelahiran 1.000 penduduk, kondisi ini sama dengan tahun 2016 namun lebih baik daripada tahun 2015, yang mencapai 16 kematian per 1000 penduduk.

Sedangkan AKABA mengalami peningkatan pada tahun 2017, dengan jumlah kematian sebanyak 248 kasus, dengan nilai 18, atau terdapat 18 kasus kematian dari total kelahiran per 1.000 penduduk, kondisi ini lebih tinggi dibanding tahun 2016. Berikut secara rinci perkembangan Jumlah Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Tabel 2.6. Kematian Bayi dan Balita Kabupaten Kutai Kartanegara 2015-2017

NO KECAMATAN

JUMLAH KEMATIAN

NEONATAL BAYI ANAK BALITA BALITA

2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017

1 SAMBOJA 7 14 15 13 9 5 2 3 1 15 20 21

2 MUARA JAWA 9 14 14 22 8 1 3 4 5 25 26 20

3 SANGA SANGA 3 2 4 5 2 2 0 0 0 5 4 6

4 LOA JANAN 14 13 12 15 3 1 1 0 0 16 16 13

5 LOA KULU 11 4 6 15 3 3 2 0 0 17 7 9

6 MUARA MUNTAI 4 8 16 7 2 2 0 3 2 7 13 20

7 MUARA WIS 9 3 3 12 4 2 0 0 2 12 7 7

8 KOTA BANGUN 9 6 6 10 2 4 1 0 0 11 8 10

9 TENGGARONG 9 11 15 15 2 8 0 0 5 15 13 28

10 SEBULU 5 14 15 8 3 4 0 0 3 8 17 22

11 TGR SEBERANG 8 4 8 15 5 7 1 3 2 16 12 17

12 ANGGANA 5 1 9 8 1 2 0 0 1 8 2 12

13 MUARA BADAK 9 8 12 13 2 1 2 1 1 15 11 14

14 MARANGKAYU 9 3 3 12 7 0 1 1 1 13 11 4

15 MUARA KAMAN 21 5 15 25 4 6 0 9 1 25 18 22

16 KENOHAN 2 0 2 3 0 1 0 1 1 3 1 4

17 KEMBANG JANGGUT 6 3 8 12 0 2 1 1 2 13 4 12

18 TABANG 0 3 3 1 1 2 0 1 2 1 5 7

Jumlah 140 116 166 211 58 53 14 27 29 225 195 248

Angka Kematian

(Dilaporkan) 10 9 12 16 4 4 1 2 2 17 15 18

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2018

k.

l. Angka Kematian Ibu (AKI)

Tingkat AKI Kabupatn Kutai Kartanegara berdasarkan data laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan

Kabupaten Kutai Kartanegara, cenderung mengalami peningkatan tahun 2015, 2016 dan 2017

berturut-turut kasus kematian ibu sebesar 29, 32 dan 35. Sehingga AKI tahun 2017 sebesar 250 per

100.000 kelahiran penduduk, lebih tinggi dibanding tahun 2016 sebesar 243, dan tahun 2015

sebesar 216. Kondisi ini menjadi fokus perhatian dalam meningkatan pelayanan kesehatan

Kabupaten Kutai Kartanegara.

(26)

16 | H a l a m a n

Tabel 2.7. Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Kutai Kartanegara 2015-2017

NO KECAMATAN

JUMLAH KEMATIAN IBU 2015 2016 2017

1 SAMBOJA 1 1 5

2 MUARA JAWA 2 3 1

3 SANGA SANGA 1 3 2

4 LOA JANAN 3 3 1

5 LOA KULU 3 2 2

6 MUARA MUNTAI 1 0 1

7 MUARA WIS 1 0 0

8 KOTA BANGUN 2 1 3

9 TENGGARONG 4 4 4

10 SEBULU 0 2 0

11 TGR SEBERANG 0 0 1

12 ANGGANA 0 3 3

13 MUARA BADAK 1 4 2

14 MARANGKAYU 0 0 0

15 MUARA KAMAN 6 4 3

16 KENOHAN 1 0 3

17 KEMBANG JANGGUT 3 2 3

18 TABANG 0 0 1

Jumlah 29 32 35

Angka Kematian (Dilaporkan) 216 243 250 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2018

m. Persentase Balita Gizi Buruk

Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah status gizi menurut badan badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score ≤3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwasiorkor).

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan menurut petunjuk teknis SPM bidang kesehatan kabupaten/kota yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2008 memiliki definisi operasional yaitu balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Kasus balita gizi buruk dari tahun 2013-2017 mengalami pasang surut dan kasus tertinggi terjadi pada tahun 2013, yaitu sebanyak 110 kasus. Kasus balita gizi buruk yang terjadi setiap tahun dapat tertangani secara keseluruhan, sehingga cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Kutai Kartanegara 100 persen Nilai yang sangat baik melihat semua kasus gizi buruk dapat tertangani, ke depannya hal semacam ini dapat dipertahankan. Dengan demikian penduduk kabupaten Kutai Kartanegara memiliki taraf kehidupan dan kesehatan yang baik.

Tabel 2.7. Balita Gizi Buruk Kabupaten Kutai Kartanegara 2013-2017

URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana Pelayanan Kesehatan

110 64 87 88 73

Jumlah seluruh balita gizi buruk buruk yang ditemukan 110 64 87 88 73 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 Sumber: LPPD 2017

c. Kemiskinan

(27)

17 | H a l a m a n Mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Head Count Index (HCI), yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Data persentase penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah garis kemiskinan disajikan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2013-2017*

TAHUN PENDUDUK MISKIN GARIS KEMISKINAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (P

0

)

2013 68.313 - 7.52

2014 52.530 371.791 7.43

2015 56.990 389.195 7.99

2016 55.820 424.717 7.63

2017* 7.57

Sumber: BPS Kabupaten Kutai Kartanegara (2018)

Jumlah penduduk miskin Kutai Kartanegara periode 2015-2017 terus mengalami penurunan, kondisi ini menunjukkan bahwa perbaikan kualitas pelayanan dasar yang dilakukan saat ini menunjukkan dampak terhadap peningkatan taraf ekonomi masyarakat, ke depan program-program kemiskinan pemerintah harus lebih efektif dan mengarah pada akar permasalahan kemiskinan Kabupaten Kutai Kartanegara, terlebih perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini mengalami goncangan oleh karena menurunnya produksi komoditas migas dan batu bara.

d. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Kutai Kartanegara, secara umum berada dikisaran 6-8 persen, angka TPT tertinggi pada tahun 2015 dengan nilai 8,74% dan terendah pada tahun 2013 dengan nilai 6,80%, meningkatnya TPT pada tahun 2015, merupakan ekses terhadap melemahnya kondisi perekonomian nasional dan daerah yang berimbas pada menurunnya volumen produksi pertambangan batu bara, sehingga terdapat beberapa kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan yang mengakibatkan meningkatnya pemutusan hubungan kerja, selain daripada itu Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan daerah terbuka yang diminati oleh para pencari kerja dari luar daerah, sehingga pendataan terhadap angkatan kerja Kabupaten Kutai Kartanegara senantiasa meningkat yang tidak hanya dari penduduk lokal namun pula dari pendatang.

Tabel 2.9. Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2010-2015

TAHUN LAKI-LAKI (%) PEREMPUAN (%) TPT LAKI-LAKI DAN PREMPUAN (%)

2010 7,99 19,20 11,53

2011 7,01 9,29 7,68

2012 6,95 10,42 7,89

2013 6,80 8,89 7,73

2014 7,82 7,27 7,65

2015 8,74 14,77 10,22

Sumber: BPS Kabupaten Kutai Kartanegara (Sakernas 2015)

e. Indeks Pembangunan Manusia

Salah satu ukuran keberhasilan pembangunan manusia, dapat dilihat dari indeks pembangunan

manusia (IPM), pergeseran orientasi pembangunan saat ini yang memposisikan manusia tidak hanya

sebagai objek namun dipandang pula sebagai subjek, dan telah menjadi simbol pembangunan

dibeberapa negara maju. Pembangunan manusia di Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan angka

IPM secara umum menunjukkan trend positif, setiap tahun nilai IPM terus meningkat, yang diiringi pula

peningkatan 4 (empat) komponen IPM, yani Angka Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-Rata

Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Riil yang Disesuaikan. Jika dibandingkan dengan 10

(sepuluh) Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara menduduki posisi

kelima, dibawah Kota Bontang, Kota Samarinda Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau. IPM

Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada tabel berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah (Berita

Deskripsi mata diklat tersebut adalah membekali peserta dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan

ketentuan hukum alam yang tidak dapat dimungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lain.Ketergantungan antara negara satu

Berdasarkan data tersebut, permasalahan sistem jaringan ventilasi tambang yang timbul di Blok Cikoneng adalah bahwa pasokan aliran udara bersih yang masuk ke

mengirim naskah dinas yang sudah berisi disposisi kepada Petugas Administrasi pada Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah;a. mengirim naskah dinas keluar yang sudah

Satuan PAUD Sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang dapat. dilaksanakan secara terintegrasi

diri yang akan membantu anak didik dalam memilah pengaruh yang baik dan yang buruk' pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Negara Indonesia memiliki tradisi

Kuesioner Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kepala Keluarga Tentang Sanitasi Dasar dan Rumah Sehat di Lingkungan III Desa Perjuangan Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai