iv
KEDUDUKAN DROPSHIPPER DALAM JUAL BELI MELALUI MEDIA INTERNET BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG
RIEFA AYU ASTARINA 110110080232
ABSTRAK
Perjanjian jual beli pada umumnya merupakan suatu cara perdagangan dimana pihak pembeli dan penjual bertemu di suatu tempat, bertatap muka dan pembeli dapat menyentuh dan melihat langsung barang yang akan dibelinya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini dikenal perjanjian jual beli yang dilakukan secara online melalui internet yang disebut dengan e-commerce. Sistem dropship merupakan salah satu metode yang dipakai dalam e-commerce yang memberikan kesempatan bagi siapapun untuk memiliki bisnis online. Karena penjual dalam sistem dropship, yang disebut dengan nama dropshipper, hanya mengiklankan barang dan tidak memiliki barang yang diiklankannya mengakibatkan besarnya kemungkinan untuk terjadi pelanggaran dan kekeliruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan kedudukan dropshipper dalam transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) berdasarkan KUHDagang dan untuk merumuskan tanggung jawab dropshipper terhadap pembeli dalam hal barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang dijanjikan..
Metode pendekatan yang digunakan untuk membahas permasalahan ini adalah secara yuridis normatif yaitu menitikberatkan kepada penelitian terhadap bahan hukum positif serta dengan mengumpulkan data, meneliti dan mengkaji berbagai bahan kepustakaan. Spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis yaitu dengan menggambarkan tentang perjanjian jual beli dengan sistem dropship, aspek hukum wanprestasi dan perlindungan hukum bagi konsumen dalam e-commerce dan menganalisanya menggunakan analisis kualitatif normatif dengan mengacu pada peraturan-peraturan yang ada sebagai hukum positif.