• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Meningkatkan Perkembangan Sains Melalui Metode Eksperimen Kelompok B Di Ra Annisa 2 Dulang Wonokerso Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Meningkatkan Perkembangan Sains Melalui Metode Eksperimen Kelompok B Di Ra Annisa 2 Dulang Wonokerso Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan peran penting dalam tumbuh kembang setiap masing-masing individu, terutama untuk membangun kemajuan negara, salah satunya yaitu Pendidikan Anak Usia Dini. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 yang menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan Anak Usia Dini yang diharapkan mampu mencapai tingkat pencapaian perkembangan tertentu, karena melalui perkembangan tersebut guru dapat melihat kemampuan sainsnya melalui berbagai macam permainan terdapat beberapa bidang perkembangan dasar salah satunya adalah kognitif. Kemampuan kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa (Sujiono, 2006:1.3). Kemampuan ini sangat dibutuhkan anak untuk mengembangkan rasa ingin tahu anak yang tinggi serta menambah pengetahuannya. Kemampuan kognitif terdapat tiga lingkup perkembangan didalamnya salah satunya meliputi Pengetahuan umum dan sains.

Anak usia dini perkembangan sains hendaknya dilakukan secara sederhana melalui belajar seraya bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak untuk melakukan percobaan terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup disekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan gejala peristiwa dari benda-benda disekitarnya.

Melalui metode eksperimen pengenalan sains untuk anak usia dini lebih ditekankan pada proses daripada produk, contohnya: percobaan mengamati pencampuran warna, anak diminta untuk mengamati proses pencampuran warna

(2)

2

misalnya warna merah dan warna kuning, setelah warna tersebut dicampurkan maka mendapatkan hasilnya yaitu warna orange.

Peneliti melakukan pengamatan di RA AN-NISA 2 Dulang, Wonokerso, Kedawung, Sragen Tahun 2015. Perkembangan sains anak kelompok B sudah baik, akan tetapi dalam meningkatkan perkembangan sains anak masih perlu dioptimalkan melalui variasi metode permainnya. Salah satunya dengan menggunakan metode eksperimen dengan menambah macam-macam permainannya, maka dari itu peneliti ingin mengetahui perkembangan sains anak melalui metode eksperimen. Permainan sains ini nantinya akan banyak membantu anak untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, pembuatan perencanaanya, pengelolaan kegiatannya, maupun melakukan evaluasi sederhana, dan juga melakukan percobaan sederhana yang masih belum anak ketahui.

Metode eksperimen adalah sebuah metode yang bisa membantu anak untuk malakukan suatu percobaan yang didalamnya terdapat beberapa permainan yang mendukung tingkat perkembangan sains anak, dalam metode eksperimen anak akan menemukan banyak sekali hal-hal yang menakjubkan yang belum pernah anak ketahui sebelumnya. Anak usia dini pada umumnya memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, maka dari itu melalui metode eksperimen ini anak mendapatkan banyak pengetahuan yang diperoleh dari sumber daya alam dan juga sumber daya manusianya. Perkembangan sains melalui metode eksperimen permainanya bisa berupa benda cair, padat, dan udara.

Berdasarkan uraian di atas di RA AN-NISA 2 Kedawung jarang diadakannya pembelajaran atau penjelasan tentang sains kepada anak, dan juga kurang adanya pengetahuan tentang permainan sains melalu metode eksperimen terhadap anak.

Sehubungan dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengkaji dengan judul penelitian: “Meningkatkan Perkembangan Sains Melalui Metode Eksperimen Di RA AN-NISA 2 Dulang Wonokerso Kedawung Sragen

(3)

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan alasan dan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan perkembangan sains pada anak kelompok B di RA AN-NISA 2 Dulang, Wonokerso, Kedawung, Sragen tahun pelajaran 2014/2015?”.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini ditunjukan untuk meningkatkan perkembangan sains RA AN-NISA 2 Dulang, Wonokerso, Kedawung, Sragen.

Secara khusus penelitian ini untuk meningkatkan perkembangan sains melalui metode eksperimen kelompok B di RA AN-NISA 2 Dulang Wonokerso Kedawung Sragen tahun pelajaran 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu pendidikan anak usia dini tentang upaya meningkatkan perkembangan sains melalui metode eksperimen.

2. Secara Praktis a. Bagi Anak

Dapat memberikan kegiatan yang lebih bervariasi, sehingga anak tidak bosan dan jenuh dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan perkembangan sainsnya.

b. Bagi Guru

(4)

4

c. Bagi RA AN-NISA 2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah di potong sesuai dengan pola potong langkah selanjutnya diseset dengan mesin seset. Mesin seset adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyeset atau mengurangi

Literatürdeki çalışmaların çoğundan farklı olarak bazı kesit tesirlerinin de doğrudan belirlendiği bu çalışmada radyal doğrultuda değişken kalınlıklı

Analisis secara empirik terkait tingkat kesukaran, daya pembeda soal, efektivitas pengecoh, validitas internal butir, dan reliabilitas belum pernah dilakukan

Sebelum di berangkatkan ke negara Tenaga Kerja Indonesia tersebut bekerja, Calon Tenaga Kerja Indonesia tersebut di antar oleh pemilik dari Perusahaan Jasa Tenaga Kerja

Dari hasil diatas dapat dilihat sebaran 16 tipe kepribadian MBTI, di mana mayoritas mahasiswa adalah Extrovert sekitar 60,31% ini berarti mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang

Tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara bahan dengan pelarut (solven) pada ekstraksi dari daun jati, menentukan suhu yang

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang “Penerapan Strategi

Semikonduktor TiO2 (Titanium dioksida) merupakan fotokatalisator yang banyak digunakan karena bersifat inert secara kimia, non toksik, dan harganya murah1. TiO2 nano