PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MENUMBUHKAN
KESADARAN BERKONSTITUSI PADA KADER PARTAI
(STUDI KASUS DI DPC PDI PERJUANGAN
KOTA MEDAN)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Heryansyah Ginting NIM. 3103111039
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Heryansyah Ginting, NIM. 3103111039. Peranan Partai Politik dalam Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kader Partai (Studi Kasus di DPC PDI Perjuangan Kota Medan). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan partai politik di DPC PDIP Kota Medan dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partainya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengurus DPC PDIP Kota Medan, yang berjumlah sebanyak 15 orang. Sampel dalam penelitian ini merupakan total unit populasi yaitu sebanyak 15 orang pengurus DPC PDIP Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) menggunakan studi kasus sebagai strategi penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif, meliputi: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Peranan Partai Politik dalam Menumbuhkan Kesadaran
Berkonstitusi Pada Kader Partai (Studi Kasus di DPC PDI Perjuangan Kota
Medan)” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan motivasi, bimbingan, arahan dan masukan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Yusna Melianti M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan
Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH., M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan
telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Ibu Sri Hadiningrum, SH., M.Hum., selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan PP-Kn, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
8. Bapak dan Ibu pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Medan yang telah
bersedia menjadi nara sumber atau responden penelitian dan banyak
membantu penulis selama melakukan penelitian.
9. Teristimewa ucapan terimakasih tak terhingga juga disampaikan kepada kedua
orangtuaku, Ayahanda Syahril Ginting dan Ibunda Almh. Nurheppy Br
Surbakti yang telah mendoakan dan membantu penulis dalam segala hal
dengan tulus.
10.Kakak-kakakku Heni Winda br Ginting S.Pd,Jupi Astuti br Ginting,Yunita
Afrida br Ginting S.Ag,Emenda br Ginting Amd,Ema Aginta br Ginting yang
selama ini telah memberikan masukan dan motivasi tanpa pernah lelah kepada
penulis.
11.Untuk saudaraku penghuni 16 A, Bobby Elvriyandi SE, M. Ibnu Pratama
S.Pd, Teguh Erlangga S.Pd, Hendra Putranta Bangun, Rahmad Maulana,
Saffaruddin Lubis S.Pd, Wahid Muharrom S.Pd., terima kasih atas dukungan
dan bantuannya selama ini, suka duka yang kita lalui di rumah itu bro.
12.Untuk para sahabatku, Azhari Firaizi, Affem Gia Ginting, Prada Hardian
Suhendro, Reza Sitepu S.Pd, Fahri Aditia Effendi Sembiring SE, Dian,
Agung, terimakasih selama ini telah memberikan motivasi yang tanpa henti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.Untuk teman-teman Reguler A 2010 Jurusan PPKn Universitas Negeri Medan
Hayatul Ihsan, Lois Sitepu, Patar Nainggolan, Rudi Susanto Sipahutar) dan
seluruh teman-teman Reguler A 2010 yang telah berbagi suka dan duka dalam
mengikuti perkuliahan.
14.Untuk teman-teman PPLT 2013 SMA Negeri 1 Stabat (Maya Syafitri, Fitria
Windari Barus, Febby Bennay, Imam Syuhada Akbar, Muhammad Rasyid,
San Putra, Andre Simanjuntak, Riady Hasibuan) terimaksih telah membantu
dan memberikan motivasi selama ini.
15.Terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah banyak
membantu dan memberi support selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia
dan akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam
penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat
kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat
berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan
skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah
berpikir bagi pembaca. Amin.
Medan, Agustus 2014 Penulis
DAFTAR ISI
1. Konstitusi dan Konstitusional ... 8
2. Tujuan dan Fungsi Konstitusi ... 11
3. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Politik, Ekonomi dan Sosial .. 14
4. Kesadaran Berkonstitusi ... 17
5. Mahkamah Konstitusi ... 25
6. Pengertian Partai Politik ... 30
7. Fungsi Partai Politik ... 34
B. Kerangka Berpikir ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40
A. Lokasi Penelitian ... 40
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
C. Pendekatan Penelitian ... 40
E. Teknik Pengumpulan Data ... 42
F. Prosedur Penelitian ... 43
G. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
1. Profil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ... 46
2. Visi dan Misi PDIP ... 47
3. Struktur DPC PDIP Kota Medan ... 48
4. Peranan Partai PDI Perjuangan dalam Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kader Partai ... 49
B. Pembahasan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR TABEL Tabel
1. Data Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 49
2. Partai PDIP Melakukan Pendidikan Politik Kepada Kadernya Melalui Proses Kaderisasi ... 50
3. Dalam Proses Kaderisasi, Partai PDIP Memberikan Pembekalan Kepada Para Kadernya Berupa Materi-Materi Tentang Konstitusi dam Hukum ... 50
4. Partai PDIP Melakukan Sosialisasi Tentang Konstitusi Secara Merata Kepada Para Anggota/Kader Partai Sehingga Tidak Ada Anggota/Kader yang Buta Konstitusi ... 51
5. Untuk Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kadernya, Partai PDIP Menyelenggarakan Program Pembinaan Pada Kader Secara Terpadu dan Merata ... 51
6. Dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Para Kadernya, Partai PDIP Melakukan Workshop Atau Seminar ... 52
7. Partai PDIP Memberikan Kursus Kader dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kadernya ... 53
8. Partai PDIP Melakukan Seleksi Tentang Konstitusi dan Hukum Terhadap Kadernya yang Ingin Duduk dalam Jabatan Publik (Eksekutif dan Legislatif) ... 54
9. Partai PDIP Memberikan Pembekalan-Pembekalan Khusus Tentang Konstitusi dan Hukum Pada Calon Kader yang Akan Duduk di Jabatan Eksekutif dan Legislatif ... 54
10. Partai PDIP Melakukan Fungsi Pengawasan Terhadap Kadernya yang Duduk dalam Jabatan Publik (Eksekutif dan Legislatif) ... 55
11. Partai PDIP Melakukan Tindakan Tegas Atau Memberikan Sanksi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1. Angket
2. Nota Tugas Dosen Pembimbing Skripsi
3. Surat Izin Penelitian dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
4. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial
5. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari DPC PDIP Kota Medan
6. Kartu Bimbingan Skripsi
7. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
8. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
9. Surat Keterangan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial
10.Surat Keterangan Perpustakaan Universitas Negeri Medan
11.Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan
tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan suatu negara serta
merupakan hukum tertinggi dan mengikat segenap lembaga negara dan seluruh
warga negara. Konstitusi tidak hanya memuat norma tertinggi tetapi merupakan
pedoman konstitusional bagi para warga atau rakyat banyak dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu, yang menjadi pelaksana konstitusi
adalah semua lembaga negara dan segenap warga negara sesuai dengan hak dan
kewajiban masing-masing sebagaimana diatur dalam UUD 1945.
Konstitusi merupakan naskah legitimasi paham kedaulatan rakyat dan
merupakan kontrak sosial yang mengikat setiap warga negara dalam membangun
paham kedaulatan rakyat. UUD 1945 akan dapat membumi dan dilaksanakan
dengan baik, apabila ada pemahaman dan kesadaran konstitusional dari segenap
warga negara sehingga masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap
penyelenggaraan negara. Dengan kata lain membangun kesadaran berkonstitusi
tidak lain adalah upaya untuk memfungsikan UUD 1945 dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Agar setiap lembaga dan segenap warga negara dapat melaksanakan
kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan UUD 1945, diperlukan adanya
budaya sadar berkonstitusi. Konstitusi harus secara sadar diinternalisasi dalam
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi rakyat banyak selaku
2
diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma-norma dasar yang menjadi
materi muatan konstitusi. Pemahaman tersebut menjadi dasar bagi masyarakat
untuk dapat selalu menjadikan konstitusi sebagai rujukan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Budaya sadar berkonstitusi tercipta tidak hanya sekedar mengetahui norma
dasar dalam konstitusi. Lebih dari itu, juga dibutuhkan pengalaman nyata untuk
melihat dan menerapkan konstitusi dalam praktik kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Artinya menumbuhkan budaya sadar berkonstitusi
adalah suatu proses panjang dan berkelanjutan.
Selama ini kesadaran berkonstitusi dari warga negara kurang mendapatkan
perhatian dalam pengembangannya, hal ini sebagai salah satu dampak negatif dari
kesalahan dalam menempatkan dan memperankan konstitusi. Menurut Suwarma
(2001:35), “Konstitusi dijadikan subtitusi indoktrinasi sehingga konstitusi
dijauhkan dari wacana kajian publik, sehingga terjadi upaya sakralisasi konstitusi
yang sudah barang tentu sangat bertentangan dengan fungsi dan peran konstitusi
dalam negara hukum yang demokratis”.
Jika masyarakat telah memahami norma-norma dasar dalam konstitusi dan
menerapkanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pasti mengetahui
dan dapat mempertahankan hak-hak konstitusionalnya yang dijamin dalam UUD
1945. Selain itu, masyarakat dapat berpartisipasi secara penuh terhadap
pelaksanaan UUD 1945 baik melalui pelaksanaan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara, berpartisipasi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan,
3
pemerintahan. Kondisi tersebut dengan sendirinya akan mencegah terjadinya
penyimpangan atau penyalahgunaan konstitusi.
Sebagai pengawal demokrasi sudah selayaknya partai politik atau kader
partai untuk mempunyai kesadaran berkonstitusi. Sekarang ini partai politik dan
kader partai sedang dalam sorotan publik karena banyak kader partai yang tidak
menunjukkan bahwa para kader memiliki kesadaran berkonstitusi. Banyak kader
partai yang terjerat kasus pidana seperti korupsi serta pelanggaran-pelanggaran
dalam pemilu atau pilkada. Pelanggaran partai politik dalam pemilihan umum
tahun 2009, diantaranya: (1) pejabat negara yang melakukan kampanye tanpa
surat cuti; (2) konvoi kampanye tidak diberitahukan sebelumnya kepada polisi dan
keluar jalur; (3) pelanggaran batasan frekuensi dan durasi penanyangan iklan
kampanye; (4) pelibatan anak-anak dalam kampanye; (5) PNS yang memakai
atribut PNS saat melakukan kampanye; (6) pelaksanaan kampanye di luar jadwal;
(7) pengrusakan atau penghilangan alat peraga kampanye; (8) penggunaan
fasilitas negara dan pemerintahan; (9) pelanggaran lalu lintas saat kampanye; dan
(10) politik uang (http://ekampanyedamaipemiluindonesia2009.com).
Pelanggaran-pelanggaran di atas, disebabkan kurang berjalannya budaya
sadar berkonstitusi pada kader partai, sehingga diperlukan peranan partai politik
dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partai. Kesadaran
berkonstitusi sangat esensial bagi seluruh warga negara lndonesia. Oleh karena
itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mernberikan pemahaman
tentang substansi UUD 1945 yang telah diamandemen. Konstitusi negara
4
Indonesia, khususnya bagi generasi muda sebagai generasi penerus. Salah satunya
melalui peran serta partai politik.
Partai politik merupakan wadah bagi masyarakat untuk mengekspresikan
serta mengaktualisasi haknya dalam mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan
berserikat sebagai hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan kehidupan
kebangsaan yang kuat sebagaimana disebutkan dalam Pasal 28 E ayat 3 UUD
1945 bahwa setiap orang berhak atas kebebasan bersertikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat. Sementara fungsi partai politik sebagaimana disebutkan
dalam pasal 11 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai
politik, antara lain adalah sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat luas
agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini menunjukkan
bahwa salah satu fungsi dari partai politik adalah sebagai sarana pendidikan
politik bagi masyarakat luas untuk dapat selalu menjadikan konstitusi sebagai
rujukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk
dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan salah satu
partai yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD
RI 1945. PDI Perjuangan sebagai suatu organisasi sosial politik memiliki tujuan
antara lain: (a) mewujudkan cita-cita proklamasi 17 agustus 1945 sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan UUD 1945; (b) melestarikan tegaknya kemerdekaan
dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan otonomi daerah yang
seluas-luasnya sebagai Negara hukum yang demokratis; (c) mewujudkan
5
UUD 1945; (d) mengembangkan kehidupan demokrasi Pancasila dengan
menggelorakan semangat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara; dan (e) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Berdasarkan tujuan di atas,
menunjukkan bahwa PDIP merupakan salah satu partai politik yang memiliki
andil dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi bagi masyarakat terutama bagi
kader partainya yaitu mampu berpartisipasi politik dalam melaksanakan sistem
kehidupan bernegara berdasarkan pada UUD 1945.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis termotivasi
untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Partai Politik dalam
Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kader Partai (Studi Kasus di DPC
PDI Perjuangan Kota Medan)”.
B. Identifiikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi sejumlah
permasalahan penelitian yang didasari pada kesadaran berkonstitusi pada kader
Partai PDIP, antara lain:
1. Selama ini kesadaran berkonstitusi dari warga negara kurang mendapatkan
perhatian dalam pengembangannya.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkonstitusi.
3. Partai politik dan kader partai sedang dalam sorotan publik karena banyak
kader partai yang tidak menunjukkan bahwa para kader partai memiliki
6
4. Banyak kader partai yang terjerat kasus pidana seperti korupsi serta
pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu atau pilkada.
5. Kurang berjalannya budaya sadar berkonstitusi pada kader partai.
6. Perlunya peranan partai politik dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi
pada kader partainya.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak
masalah yang muncul diteliti. Dalam hal ini, peneliti hanya membatasi masalah
penelitian pada “Peranan partai politik dalam menumbuhkan kesadaran
berkonstitusi pada kader partai”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas,
maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah
peranan partai politik di DPC PDIP Kota Medan dalam menumbuhkan kesadaran
berkonstitusi pada kader partainya?”.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui peranan partai politik dalam menumbuhkan
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain:
1. Bagi para pengurus partai politik di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Medan, diharapkan hasil
penelitian ini dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan daam rangka
meningkatkan kesadaran berkonstitusi pada kader partai.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan masukan bagi kader partai
agar lebih menumbuhkan kesadaran berkonstitusi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan atau referensi untuk melakukan penelitian-penelitian dengan
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, J. 2005. Model-Model Pengujian Konstitusional di Berbagai Negara. Jakarta: Konstitusi Press.
Asshiddiqie, J. 2009. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo.
Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiardjo, M. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Canggara, H. 2009. Komunikasi Politik (Konsep, Teori, Strategi). Jakarta: Rajawali Press.
Djahiri, A.K. 2003. Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games
Dalam VCT, Bandung: Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan
Kewargaan Negara FPIPS IKIP Bandung.
Efriza. 2008. Political Explore. Jakarta: Alfabeta.
Fallon, R.H. 2001. Implementing the Constitutio. Cambridge, Massachusetts, and London: Harvard University Press.
Harjono. 2008. Konstitusi Sebagai Rumah Bangsa. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepanitraan Mahkamah Konstitusi.
Jumadi. 2011. Negara Hukum Demokratis Konstitusi Baru Indonesia. Al-Risalah, No.1, Volume 11:97-112.
Kelsen, H. 2003. General Theory of Law and State. translated by: Anders Wedberg. New York: Russell & Russell.
Magnis Suseno, F.V. 2001. Etika Umum. Yogyakarta: Kanisius.
Marzuki, M.L. 2010. Konstitusi dan Konstitusional. Jurnal Konstitusi No.4 Volume 7. Sekretariat Jenderal dan Kepanitraan Mahkamah Konstitusi.
Moleong, J.L. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pildes, R.H. 2004. The Constitutionalization of Democratic Politics. Harvard Law Review, Vol. 118:1-12.
Ramanathan, K. 2000. Konsep Azas Politik. Jakarta: ALMS Digital Enterprise.
62
Suwarma, A.M. 2001. Revitalisasi Pendidikan Demokrasi dan Demokratisasi
Pendidikan. Mimbar Pendidikan, No.1 Volume XX:34-40.
Thomas, B. 2001. Constitutional Literacy: Plessy and Brown in The Writing
Class. http://www.proquest/pqdweb.com.html.
Widjaja, HW. 2002. Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila, Era Swasta Bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14884/1/09E02368.
Winataputra, U.S. 2007. Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi: Alternatif Model
Pembelajaran Kreatif-Demokratis untuk Pendidikan Kewarganegaraan.
http://www.depdiknas.go.id.html.
Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2003, tentang Mahkamah Konstitusi.
Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.