• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN BERKONSTITUSI PADA KADER PARTAI (STUDI KASUS DI DPC PDI PERJUANGAN KOTA MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN BERKONSTITUSI PADA KADER PARTAI (STUDI KASUS DI DPC PDI PERJUANGAN KOTA MEDAN)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MENUMBUHKAN

KESADARAN BERKONSTITUSI PADA KADER PARTAI

(STUDI KASUS DI DPC PDI PERJUANGAN

KOTA MEDAN)

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Heryansyah Ginting NIM. 3103111039

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Heryansyah Ginting, NIM. 3103111039. Peranan Partai Politik dalam Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kader Partai (Studi Kasus di DPC PDI Perjuangan Kota Medan). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan partai politik di DPC PDIP Kota Medan dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partainya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengurus DPC PDIP Kota Medan, yang berjumlah sebanyak 15 orang. Sampel dalam penelitian ini merupakan total unit populasi yaitu sebanyak 15 orang pengurus DPC PDIP Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) menggunakan studi kasus sebagai strategi penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif, meliputi: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Peranan Partai Politik dalam Menumbuhkan Kesadaran

Berkonstitusi Pada Kader Partai (Studi Kasus di DPC PDI Perjuangan Kota

Medan)” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan motivasi, bimbingan, arahan dan masukan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Yusna Melianti M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan

Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH., M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan

(6)

telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Ibu Sri Hadiningrum, SH., M.Hum., selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan PP-Kn, Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

8. Bapak dan Ibu pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Medan yang telah

bersedia menjadi nara sumber atau responden penelitian dan banyak

membantu penulis selama melakukan penelitian.

9. Teristimewa ucapan terimakasih tak terhingga juga disampaikan kepada kedua

orangtuaku, Ayahanda Syahril Ginting dan Ibunda Almh. Nurheppy Br

Surbakti yang telah mendoakan dan membantu penulis dalam segala hal

dengan tulus.

10.Kakak-kakakku Heni Winda br Ginting S.Pd,Jupi Astuti br Ginting,Yunita

Afrida br Ginting S.Ag,Emenda br Ginting Amd,Ema Aginta br Ginting yang

selama ini telah memberikan masukan dan motivasi tanpa pernah lelah kepada

penulis.

11.Untuk saudaraku penghuni 16 A, Bobby Elvriyandi SE, M. Ibnu Pratama

S.Pd, Teguh Erlangga S.Pd, Hendra Putranta Bangun, Rahmad Maulana,

Saffaruddin Lubis S.Pd, Wahid Muharrom S.Pd., terima kasih atas dukungan

dan bantuannya selama ini, suka duka yang kita lalui di rumah itu bro.

12.Untuk para sahabatku, Azhari Firaizi, Affem Gia Ginting, Prada Hardian

Suhendro, Reza Sitepu S.Pd, Fahri Aditia Effendi Sembiring SE, Dian,

Agung, terimakasih selama ini telah memberikan motivasi yang tanpa henti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Untuk teman-teman Reguler A 2010 Jurusan PPKn Universitas Negeri Medan

(7)

Hayatul Ihsan, Lois Sitepu, Patar Nainggolan, Rudi Susanto Sipahutar) dan

seluruh teman-teman Reguler A 2010 yang telah berbagi suka dan duka dalam

mengikuti perkuliahan.

14.Untuk teman-teman PPLT 2013 SMA Negeri 1 Stabat (Maya Syafitri, Fitria

Windari Barus, Febby Bennay, Imam Syuhada Akbar, Muhammad Rasyid,

San Putra, Andre Simanjuntak, Riady Hasibuan) terimaksih telah membantu

dan memberikan motivasi selama ini.

15.Terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah banyak

membantu dan memberi support selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan

kepada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia

dan akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam

penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat

kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat

berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan

skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah

berpikir bagi pembaca. Amin.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

1. Konstitusi dan Konstitusional ... 8

2. Tujuan dan Fungsi Konstitusi ... 11

3. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Politik, Ekonomi dan Sosial .. 14

4. Kesadaran Berkonstitusi ... 17

5. Mahkamah Konstitusi ... 25

6. Pengertian Partai Politik ... 30

7. Fungsi Partai Politik ... 34

B. Kerangka Berpikir ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40

A. Lokasi Penelitian ... 40

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

C. Pendekatan Penelitian ... 40

(9)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Prosedur Penelitian ... 43

G. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

1. Profil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ... 46

2. Visi dan Misi PDIP ... 47

3. Struktur DPC PDIP Kota Medan ... 48

4. Peranan Partai PDI Perjuangan dalam Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kader Partai ... 49

B. Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

(10)

DAFTAR TABEL Tabel

1. Data Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 49

2. Partai PDIP Melakukan Pendidikan Politik Kepada Kadernya Melalui Proses Kaderisasi ... 50

3. Dalam Proses Kaderisasi, Partai PDIP Memberikan Pembekalan Kepada Para Kadernya Berupa Materi-Materi Tentang Konstitusi dam Hukum ... 50

4. Partai PDIP Melakukan Sosialisasi Tentang Konstitusi Secara Merata Kepada Para Anggota/Kader Partai Sehingga Tidak Ada Anggota/Kader yang Buta Konstitusi ... 51

5. Untuk Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kadernya, Partai PDIP Menyelenggarakan Program Pembinaan Pada Kader Secara Terpadu dan Merata ... 51

6. Dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Para Kadernya, Partai PDIP Melakukan Workshop Atau Seminar ... 52

7. Partai PDIP Memberikan Kursus Kader dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kadernya ... 53

8. Partai PDIP Melakukan Seleksi Tentang Konstitusi dan Hukum Terhadap Kadernya yang Ingin Duduk dalam Jabatan Publik (Eksekutif dan Legislatif) ... 54

9. Partai PDIP Memberikan Pembekalan-Pembekalan Khusus Tentang Konstitusi dan Hukum Pada Calon Kader yang Akan Duduk di Jabatan Eksekutif dan Legislatif ... 54

10. Partai PDIP Melakukan Fungsi Pengawasan Terhadap Kadernya yang Duduk dalam Jabatan Publik (Eksekutif dan Legislatif) ... 55

11. Partai PDIP Melakukan Tindakan Tegas Atau Memberikan Sanksi

(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Angket

2. Nota Tugas Dosen Pembimbing Skripsi

3. Surat Izin Penelitian dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

4. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

5. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari DPC PDIP Kota Medan

6. Kartu Bimbingan Skripsi

7. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

8. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

9. Surat Keterangan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

10.Surat Keterangan Perpustakaan Universitas Negeri Medan

11.Pernyataan Keaslian Tulisan

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan

tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan suatu negara serta

merupakan hukum tertinggi dan mengikat segenap lembaga negara dan seluruh

warga negara. Konstitusi tidak hanya memuat norma tertinggi tetapi merupakan

pedoman konstitusional bagi para warga atau rakyat banyak dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu, yang menjadi pelaksana konstitusi

adalah semua lembaga negara dan segenap warga negara sesuai dengan hak dan

kewajiban masing-masing sebagaimana diatur dalam UUD 1945.

Konstitusi merupakan naskah legitimasi paham kedaulatan rakyat dan

merupakan kontrak sosial yang mengikat setiap warga negara dalam membangun

paham kedaulatan rakyat. UUD 1945 akan dapat membumi dan dilaksanakan

dengan baik, apabila ada pemahaman dan kesadaran konstitusional dari segenap

warga negara sehingga masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap

penyelenggaraan negara. Dengan kata lain membangun kesadaran berkonstitusi

tidak lain adalah upaya untuk memfungsikan UUD 1945 dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Agar setiap lembaga dan segenap warga negara dapat melaksanakan

kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan UUD 1945, diperlukan adanya

budaya sadar berkonstitusi. Konstitusi harus secara sadar diinternalisasi dalam

perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi rakyat banyak selaku

(13)

2

diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma-norma dasar yang menjadi

materi muatan konstitusi. Pemahaman tersebut menjadi dasar bagi masyarakat

untuk dapat selalu menjadikan konstitusi sebagai rujukan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Budaya sadar berkonstitusi tercipta tidak hanya sekedar mengetahui norma

dasar dalam konstitusi. Lebih dari itu, juga dibutuhkan pengalaman nyata untuk

melihat dan menerapkan konstitusi dalam praktik kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Artinya menumbuhkan budaya sadar berkonstitusi

adalah suatu proses panjang dan berkelanjutan.

Selama ini kesadaran berkonstitusi dari warga negara kurang mendapatkan

perhatian dalam pengembangannya, hal ini sebagai salah satu dampak negatif dari

kesalahan dalam menempatkan dan memperankan konstitusi. Menurut Suwarma

(2001:35), “Konstitusi dijadikan subtitusi indoktrinasi sehingga konstitusi

dijauhkan dari wacana kajian publik, sehingga terjadi upaya sakralisasi konstitusi

yang sudah barang tentu sangat bertentangan dengan fungsi dan peran konstitusi

dalam negara hukum yang demokratis”.

Jika masyarakat telah memahami norma-norma dasar dalam konstitusi dan

menerapkanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pasti mengetahui

dan dapat mempertahankan hak-hak konstitusionalnya yang dijamin dalam UUD

1945. Selain itu, masyarakat dapat berpartisipasi secara penuh terhadap

pelaksanaan UUD 1945 baik melalui pelaksanaan hak dan kewajibannya sebagai

warga negara, berpartisipasi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan,

(14)

3

pemerintahan. Kondisi tersebut dengan sendirinya akan mencegah terjadinya

penyimpangan atau penyalahgunaan konstitusi.

Sebagai pengawal demokrasi sudah selayaknya partai politik atau kader

partai untuk mempunyai kesadaran berkonstitusi. Sekarang ini partai politik dan

kader partai sedang dalam sorotan publik karena banyak kader partai yang tidak

menunjukkan bahwa para kader memiliki kesadaran berkonstitusi. Banyak kader

partai yang terjerat kasus pidana seperti korupsi serta pelanggaran-pelanggaran

dalam pemilu atau pilkada. Pelanggaran partai politik dalam pemilihan umum

tahun 2009, diantaranya: (1) pejabat negara yang melakukan kampanye tanpa

surat cuti; (2) konvoi kampanye tidak diberitahukan sebelumnya kepada polisi dan

keluar jalur; (3) pelanggaran batasan frekuensi dan durasi penanyangan iklan

kampanye; (4) pelibatan anak-anak dalam kampanye; (5) PNS yang memakai

atribut PNS saat melakukan kampanye; (6) pelaksanaan kampanye di luar jadwal;

(7) pengrusakan atau penghilangan alat peraga kampanye; (8) penggunaan

fasilitas negara dan pemerintahan; (9) pelanggaran lalu lintas saat kampanye; dan

(10) politik uang (http://ekampanyedamaipemiluindonesia2009.com).

Pelanggaran-pelanggaran di atas, disebabkan kurang berjalannya budaya

sadar berkonstitusi pada kader partai, sehingga diperlukan peranan partai politik

dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partai. Kesadaran

berkonstitusi sangat esensial bagi seluruh warga negara lndonesia. Oleh karena

itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mernberikan pemahaman

tentang substansi UUD 1945 yang telah diamandemen. Konstitusi negara

(15)

4

Indonesia, khususnya bagi generasi muda sebagai generasi penerus. Salah satunya

melalui peran serta partai politik.

Partai politik merupakan wadah bagi masyarakat untuk mengekspresikan

serta mengaktualisasi haknya dalam mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan

berserikat sebagai hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan kehidupan

kebangsaan yang kuat sebagaimana disebutkan dalam Pasal 28 E ayat 3 UUD

1945 bahwa setiap orang berhak atas kebebasan bersertikat, berkumpul dan

mengeluarkan pendapat. Sementara fungsi partai politik sebagaimana disebutkan

dalam pasal 11 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai

politik, antara lain adalah sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat luas

agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini menunjukkan

bahwa salah satu fungsi dari partai politik adalah sebagai sarana pendidikan

politik bagi masyarakat luas untuk dapat selalu menjadikan konstitusi sebagai

rujukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk

dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan salah satu

partai yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD

RI 1945. PDI Perjuangan sebagai suatu organisasi sosial politik memiliki tujuan

antara lain: (a) mewujudkan cita-cita proklamasi 17 agustus 1945 sebagaimana

dimaksud dalam pembukaan UUD 1945; (b) melestarikan tegaknya kemerdekaan

dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan otonomi daerah yang

seluas-luasnya sebagai Negara hukum yang demokratis; (c) mewujudkan

(16)

5

UUD 1945; (d) mengembangkan kehidupan demokrasi Pancasila dengan

menggelorakan semangat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara; dan (e) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Berdasarkan tujuan di atas,

menunjukkan bahwa PDIP merupakan salah satu partai politik yang memiliki

andil dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi bagi masyarakat terutama bagi

kader partainya yaitu mampu berpartisipasi politik dalam melaksanakan sistem

kehidupan bernegara berdasarkan pada UUD 1945.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis termotivasi

untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Partai Politik dalam

Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi Pada Kader Partai (Studi Kasus di DPC

PDI Perjuangan Kota Medan)”.

B. Identifiikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi sejumlah

permasalahan penelitian yang didasari pada kesadaran berkonstitusi pada kader

Partai PDIP, antara lain:

1. Selama ini kesadaran berkonstitusi dari warga negara kurang mendapatkan

perhatian dalam pengembangannya.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkonstitusi.

3. Partai politik dan kader partai sedang dalam sorotan publik karena banyak

kader partai yang tidak menunjukkan bahwa para kader partai memiliki

(17)

6

4. Banyak kader partai yang terjerat kasus pidana seperti korupsi serta

pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu atau pilkada.

5. Kurang berjalannya budaya sadar berkonstitusi pada kader partai.

6. Perlunya peranan partai politik dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi

pada kader partainya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak

masalah yang muncul diteliti. Dalam hal ini, peneliti hanya membatasi masalah

penelitian pada “Peranan partai politik dalam menumbuhkan kesadaran

berkonstitusi pada kader partai”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas,

maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah

peranan partai politik di DPC PDIP Kota Medan dalam menumbuhkan kesadaran

berkonstitusi pada kader partainya?”.

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui peranan partai politik dalam menumbuhkan

(18)

7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain:

1. Bagi para pengurus partai politik di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Medan, diharapkan hasil

penelitian ini dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan daam rangka

meningkatkan kesadaran berkonstitusi pada kader partai.

2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan masukan bagi kader partai

agar lebih menumbuhkan kesadaran berkonstitusi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan atau referensi untuk melakukan penelitian-penelitian dengan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, J. 2005. Model-Model Pengujian Konstitusional di Berbagai Negara. Jakarta: Konstitusi Press.

Asshiddiqie, J. 2009. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo.

Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiardjo, M. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Canggara, H. 2009. Komunikasi Politik (Konsep, Teori, Strategi). Jakarta: Rajawali Press.

Djahiri, A.K. 2003. Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games

Dalam VCT, Bandung: Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan

Kewargaan Negara FPIPS IKIP Bandung.

Efriza. 2008. Political Explore. Jakarta: Alfabeta.

Fallon, R.H. 2001. Implementing the Constitutio. Cambridge, Massachusetts, and London: Harvard University Press.

Harjono. 2008. Konstitusi Sebagai Rumah Bangsa. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepanitraan Mahkamah Konstitusi.

Jumadi. 2011. Negara Hukum Demokratis Konstitusi Baru Indonesia. Al-Risalah, No.1, Volume 11:97-112.

Kelsen, H. 2003. General Theory of Law and State. translated by: Anders Wedberg. New York: Russell & Russell.

Magnis Suseno, F.V. 2001. Etika Umum. Yogyakarta: Kanisius.

Marzuki, M.L. 2010. Konstitusi dan Konstitusional. Jurnal Konstitusi No.4 Volume 7. Sekretariat Jenderal dan Kepanitraan Mahkamah Konstitusi.

Moleong, J.L. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pildes, R.H. 2004. The Constitutionalization of Democratic Politics. Harvard Law Review, Vol. 118:1-12.

Ramanathan, K. 2000. Konsep Azas Politik. Jakarta: ALMS Digital Enterprise.

(20)

62

Suwarma, A.M. 2001. Revitalisasi Pendidikan Demokrasi dan Demokratisasi

Pendidikan. Mimbar Pendidikan, No.1 Volume XX:34-40.

Thomas, B. 2001. Constitutional Literacy: Plessy and Brown in The Writing

Class. http://www.proquest/pqdweb.com.html.

Widjaja, HW. 2002. Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila, Era Swasta Bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14884/1/09E02368.

Winataputra, U.S. 2007. Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi: Alternatif Model

Pembelajaran Kreatif-Demokratis untuk Pendidikan Kewarganegaraan.

http://www.depdiknas.go.id.html.

Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2003, tentang Mahkamah Konstitusi.

Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

Gambar

Tabel 1. Data Gambaran Umum Sampel Penelitian ..........................................

Referensi

Dokumen terkait

teknik pengumpulan data yaitu melalui studi kepustakaan,penelitian lapangan meliputi pengamatan(observasi) dan wawancara.analisis data yang digunakan adalah analisis

Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan

Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam proses pengumpulan data dan informasi untuk penelitian ini yaitu dengan Riset Lapangan ( Field Research ),

Teknik pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan (library research dan Penelitian lapangan (field research), dengan metode kualitatif. Bentuk pengaturan ijab

Peran Partai Politik dalam Kebijakan Pendidikan (Studi Kasus Peran PDI Perjuangan Kabupaten Batang dalam Program Insentif Guru Madrasah Diniyah Kabupaten Batang, Jawa

Teknik pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan (library research dan Penelitian lapangan (field research), dengan metode kualitatif. Akibat hukum terhadap

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research, dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan

Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam proses pengumpulan data dan informasi untuk penelitian ini yaitu dengan Riset Lapangan (Field Research),