• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM IV

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ARVINA WAHYU TRISNANI

A510120195

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

IIALAMAN }ERSETUJUAN

PENINGKATAN MOTWASI

BELAJAR IPA

MEIII-UT

PENERAPAN

MODEL

PEMBELAJAR-AN

7E4r13

GAMES

TOURNA.VENT

(|GT)

PADA SISWA

TELAS IV

SD

NEGERI

KAR-ANGASEM

IV

SURAXARTA

TA}I(JN

AJAX.AN

2015/2016

PUBLIXASI

ILMIAH

ARVINA

ITAHYI'

TRISNAN1

'1drh

dipeik$

dai dnctului o1!.L

(3)

PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR

I PA

MEI-AIUI

IENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN

"E4,}'S

CAMES

TOARNAMEIIT

(fGT)

PADA

SISYIA

KELAS IV SD

NEGERI

KAXANGASEM

IV

SURAKARTA

TAHUN

AJAXAN

2015/2016

'lilxh dipcnih

,L

didqrD l)$aD ItigL,ji

Fakulhi

K($iflnn

d{n ILnu

Pdidnik

Unlrrins

rhLumldtub

Suikdh

rrdahr.Kr

n,2l,\l)iil2016

dxo

nDshlm

rhh

uelrouh

srut

D.Lni

l,.trgu i:

l

Dr

Adnnid

Fitlroni. s'n'.

\r1.1

:r

Eli

Pui,

rlhnu\hn.

s.Pd.,

rl

uum

(4)

l).isD

i,,i

nr{

nml

iktui

LrhM

dnl,[

slri|ls

iDi

rid

ka]ipr

l

\x

f

rs

rcjosh

dj?iukn

ur

h

,n.mp.otch

setxr

L!5

ji!

tr di

{ru

roson

,

;nsqi

r

nln,rog

fuscbhum

e1h

lugl

]rdit rudxp{

kxD,a ahu

perhpr

rnDs

nmxh

di Lrjs

riu

nnqLnlio

onng r,in,

kairi $c*r

ruirtir

dhru

n.hn

i*k

r d4r

dis.ljdt

dit ,m

d

hr llshkn

lFbih

ker,t

u6ukn

rdi

teudikbemrxfl drhm

|lbw-!

qri

di

rr,Erki

ntin

sn

(5)

5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM IV

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA, 2) untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan selama dua siklus atau empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan siswa sebanyak 34 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi metode dan validitas isi. Proses analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar IPA. Hasil ini dapat dilihat dari peningkatan indikator pencapaian motivasi belajar yang mencakup: tekun menghadapi tugas 41,18% (pra siklus), 60,29% (siklus I), 88,23% (Siklus II); ulet menghadapi kesulitan 38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 89,70% (Siklus II); senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 83,82% (Siklus II); perhatian terhadap penjelasan guru 38,24% (pra siklus), 67,65% (Siklus I), 95,59% (Siklus II); adanya hasrat dan keinginan berhasil 44,12% (pra siklus), 66,18% (Siklus I), 92,65% (Siklus II); menciptakan lingkungan belajar yang kondusif 44,12% (pra siklus), 60,29% (Siklus I), 86,76% (Siklus II) Hasil belajar 44,12% (pra siklus), 61,76% (siklus I), dan 91,18% (siklus II). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar IPA dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci: model pembelajaran, motivasi belajar, Teams Games Tournament (TGT)

Abstract

The purpose of this research is: 1) to increase students motivation in science, 2) to increase students achievement on science. The kind of this research is Classroom Action Research (PTK). The study was conducted during two cycles or four meetings. The subject of this research is teacher dan 34 students. Data collection techniques are: observation, test, documentation and interviews. The validity of the data using a triangulation of data sources, triangulation methods and validity. The process of data analysis include: data collection, data reduction, data display and conclusion. The results of the study, showed the improvements students motivation and students achievements in science. These results show that indicators of students motivation improve which include: 1) diligent on the task, 41.18% (pre-cycle), 60.29% (cycle I), 88.23% (Cycle II); 2) resilient difficulties, 38.24% (pre-cycle), 61.76% (Cycle I), 89.70% (Cycle II); 3) happy to solve the problem of task, 38.24% (pre-cycle), 61.76% (Cycle I), 83.82% (Cycle II); 4) attention to the teacher explanations, 38.24% (pre-cycle), 67.65% (Cycle I), 95.59% (Cycle II); 5) have the desire succeed, 44.12% (pre-cycle), 66.18% (Cycle I), 92.65% (Cycle II); 6) creating a conducive learning environment 44.12% (pre-cycle), 60.29% (Cycle I), 86.76% (Cycle II). Students achievements incrased from 44.12% (pre-cycle), 61.76% (first cycle), and 91.18% (second cycle). The conclusion of this study is the implementation of Teams Games Tournament (TGT) learning model can increase the science students motivation and students achievements in 4th grade students of SD Negeri Karangasem IV

Surakarta year 2015/2016.

(6)

6

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu hal untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan sebagai sarana yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Namun pendidikan formal dapat diperoleh di sekolah. Sekolah merupakan tempat di mana siswa memperoleh ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, dibutuhkan guru yang berperan untuk mengajar dan siswa belajar. Siswa dalam pembelajaran harus sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil belajar yang baik.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Triano

(2010: 136) menerangkan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara

umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah, seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya”. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV di SD Negeri Karangasem IV, mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa karena materi IPA yang sangat padat. Hal ini terbukti pada hasil belajar IPA di SD Negeri Karangasem IV yang masih cenderung rendah. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 34 siswa. Sebanyak 19 siswa (55,88%) belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥70, sedangkan siswa yang telah memenuhi KKM (≥70) sebanyak 15 siswa (44,12%) dengan nilai rata-rata kelas 62,3.

Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar IPA di SD Negeri Karangasem IV yaitu rendahnya motivasi belajar IPA. Khodijah (2014: 150) menyatakan bahwa “motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi seseorang untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu”, sedangkan Uno (2008: 23) menerangkan bahwa “hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung”.

Permasalahan yang peneliti temukan pada kelas IV SD Negeri Karangasem IV yaitu rendahnya motivasi belajar IPA. Banyak siswa yang terlihat bosan, kurang semangat, kurang antusias dan berbicara di luar konteks materi ketika menerima pembelajaran IPA. Kelas cenderung ramai ketika pembelajaran IPA. Diperoleh fakta bahwa: siswa yang tekun menghadapi tugas sebanyak 14 siswa (41,18%), ulet menghadapi kesulitan sebanyak 13 siswa (38,24%), senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 13 siswa (38,24%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak 13 siswa (38,24%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 15 siswa (44,12%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 15 siswa (44,12%). Penyebab motivasi belajar siswa rendah yaitu karena proses pembelajaran berjalan secara konvensional, berupa ceramah, penugasan dan tidak adanya variasi guru dalam mengajar. Maka dari itu, diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga hasil belajar IPA pun dapat meningkat.

Guru memiliki peran yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru harus meninggalkan cara mengajar konvensional dan menerapkan model pembelajaran yang relevan dan menarik. Salah satu model pembelajaran yang ada yaitu, Teams Games Tournament (TGT). Menurut Saco

dalam Rusman (2014: 224), „TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk

(7)

7

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Menurut Mulyasa (2013: 10), “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan

untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik”. Penelitian ini dilaksanakan

di kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang beralamatkan Jl. Pepaya I RT 03 RW IX Karangasem, Laweyan, Surakarta. Penelitian diadakan pada bulan Desember sampai Maret. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus atau empat kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 34 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 14 siswa dan perempuan sebanyak 20 siswa. Langkah-langkah dalam penelitian adalah: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 201). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes dan pedoman wawancara. Kemudian untuk memeriksa validitas data digunakan teknik triangulasi sumber data untuk mengumpulkan data yang sama dan triangulasi metode, dengan tujuan untuk memberikan kebenaran. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dalam penentuan tingkat pencapaian penelitian, digunakan indikator-indikator sebagai berikut: 1) tekun menghadapi tugas (75%); 2) ulet menghadapi kesulitan (75%); 3) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (75%); 4) perhatian terhadap penjelasan guru (75%); 5) adanya hasrat dan keinginan berhasil (75%); 6) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (75%). Indikator untuk hasil belajar

diukur dengan teknik persentase, yaitu jumlah siswa tuntas belajar (KKM ≥70) sebesar 75%.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi awal, diperoleh data bahwa, proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Karangasem IV, guru masih menggunakan metode konvensional, belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Diperoleh fakta bahwa: siswa yang tekun menghadapi tugas sebanyak 14 siswa (41,18%), ulet menghadapi kesulitan sebanyak 13 siswa (38,24%), senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 13 siswa (38,24%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak 13 siswa (38,24%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 15 siswa (44,12%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 15 siswa (44,12%).

3.1 Hasil Penelitian Siklus I

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti dan guru melakukan beberapa kegiatan, yaitu: menyusun RPP IPA untuk 2x pertemuan, menyiapkan lembar observasi (instrumen penelitian). menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan kartu soal untuk turnamen, menyiapkan soal evaluasi dan lembar kerja kelompok.

Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Teams games Tournament (TGT) pada siklus I dilakukan 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Guru menjelaskan materi pada awal sebagai pengantar, lalu guru memandu Teams games Tournament (TGT). Hasil dari observasi siklus I pertemuan I bahwa motivasi belajar dan hasil belajar mengalami peningkatan: tekun menghadapi tugas sebanyak 18 siswa (52,94%), ulet dalam menghadapi kesulitan sebanyak 19 siswa (55,88%), senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 20 siswa (58,82%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak 21 siswa (61,76%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 21 siswa (61,76%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 19 siswa (55,88%).

(8)

8

mengalami peningkatan, sebanyak 21 siswa (61,76%) telah tuntas (KKM ≥70), sedangkan siswa yang

belum tuntas sebanyak 13 siswa (38,24%).

3.2 Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan tindakan dengan model pembelajaran Teams games Tournament (TGT) pada siklus I dilakukan 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Motivasi belajar dan hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan. Diperoleh fakta bahwa pada siklus II pertemuan I: tekun menghadapi tugas meningkat sebanyak 29 siswa (85,29%), ulet menghadapi kesulitan meningkat sebanyak 28 siswa (82,35%), senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal meningkat sebanyak 26 siswa (76,47%), perhatian terhadap penjelasan guru meningkat sebanyak 32 siswa (94,12%), adanya hasrat dan keinginan berhasil meningkat sebanyak 30 siswa (88,24%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif meningkat sebanyak 27 siswa (79,41%).

Sedangkan peningkatan motivasi belajar pada siklus II pertemuan I yaitu: tekun menghadapi tugas, sebanyak 31 siswa (91,18%), ulet dalam menghadapi kesulitan sebanyak 33 siswa (97,06%), senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 31 siswa (91,18%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak 33 siswa (97,06%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 33 siswa (97,06%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 32 siswa (94,12%). Selain itu hasil belajar pada siklus II juga mengalami peningkatan, sebanyak 31 siswa (91,18%) telah tuntas (KKM ≥70), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (8,82%). Berikut ini tabel peningkatan motivasi belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II:

Tabel 1. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

No Indikator Motivasi

Belajar Pra Siklus

Siklus I

Rata-rata

Siklus II

Rata-rata

I II I II

1 Tekun

menghadapi tugas 14 siswa (41,18%) 18 siswa (52,94%) 23 siswa

(67,65%) 60,29%

29 siswa (85,29%)

31 siswa

(91,18%) 88,23% 2 Ulet menghadapi

kesulitan 13 siswa (38,24%) 19 siswa (55,88%) 23 siswa

(67,65%) 61,76%

28 siswa (82,35%)

33 siswa

(97,06%) 89,70% 3 Senang mencari

dan memecahkan masalah soal-soal 13 siswa (38,24%) 20 siswa (58,82%) 22 siswa

(64,71%) 61,76%

26 siswa (76,47%)

31 siswa

(91,18%) 83,82%

4 Perhatian terhadap penjelasan guru 13 siswa (38,24%) 21 siswa (61,76%) 25 siswa

(73,53%) 67,65%

32 siswa (94,12%)

33 siswa

(97,06%) 95,59% 5 Adanya hasrat dan

keinginan berhasil 15 siswa (44,12%) 21 siswa (61,76%) 24 siswa

(70,59%) 66,18%

30 siswa (88,24%)

33 siswa

(97,06%) 92,65% 6 Menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif 15 siswa (44,12%) 19 siswa (55,88%) 22 siswa

(64,71%) 60,29%

27 siswa (79,41%)

32 siswa

(94,12%) 86,76%

(9)
[image:9.595.114.521.112.289.2]

9

Gambar 1. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar

Dengan adanya peningkatan motivasi belajar, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No Tindakan Tuntas Persentase Belum Tuntas Persentase

1 Pra siklus 15 44,12% 19 55,88%

2 Siklus I 21 61,76% 13 38,24%

3 Siklus II 31 91,18% 3 8,82%

[image:9.595.123.521.462.625.2]

Adapun grafik peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II sebagai berikut:

Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas, terdapat peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar pada setiap tindakan. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel dan grafik di atas. Tindak mengajar dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terbukti memberikan kontribusi yang positif bagi siswa. Tindakan kelas yang telah dilakukan selama 2 siklus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik daripada sebelumnya.

Penelitian ini relevan dengan penelitian Tri Atmawati (2015) yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Tema Indahnya Negeriku pada Siswa Kelas IV A SD Negeri Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00%

Pra siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan Motivasi Belajar

Tekun menghadapi tugas

Ulet menghadapi kesulitan

Senang mencari dan

memecahkan masalah soal-soal Perhatian terhadap penjelasan guru

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan Hasil Belajar

Tuntas

(10)

10

Tahun Pelajaran 2014/2015” menyimpulkan bahwa pada indikator motivasi belajar mengalami peningkatan, yaitu:adanya hasrat dan keinginan berhasil pada sebelum tindakan 19,23%, siklus I sebesar 50%, siklus II sebesar 88%. Tekun menghadapi tugas sebelum tindakan sebesar 26,92%, siklus Isebesar 42,31%, siklus II sebesar 80%. Ulet menghadapi kesulitan sebelum tindakan sebesar 15,38%, siklus I sebesar 38,46%, siklus II sebesar 80%. Senang dan rajin belajar sebelum tindakan sebesar 26,92%, siklus Isebesar 42,31%, siklus II sebesar 84%. Penuh semangat sebelum tindakan sebesar 23,08%, siklus I sebesar 46,15%, siklus II sebesar 88%. Sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi awal siswa yang tuntas sebesar 38.46%, siklus I sebesar 59.62% dan pada siklus II sebesar 80%.

Diterapkan model pembelajaran Teams Games Tournaments(TGT) pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan secara berulang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa model pembelajaran Teams Games Tournaments(TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

4. PENUTUP

Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: tekun menghadapi tugas meningkat dari 41,18% (pra siklus), 60,29% (siklus I), 88,23% (Siklus II); ulet menghadapi kesulitan meningkat dari 38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 89,70% (Siklus II); senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal meningkat dari 38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 83,82% (Siklus II); perhatian terhadap penjelasan guru meningkat dari 38,24% (pra siklus), 67,65% (Siklus I), 95,59% (Siklus II); adanya hasrat dan keinginan berhasil meningkat dari 44,12% (pra siklus), 66,18% (Siklus I), 92,65% (Siklus II); menciptakan lingkungan belajar yang kondusif meningkat dari 44,12% (pra siklus), 60,29% (Siklus I), 86,76% (Siklus II).

Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) juga meningkatkan hasil belajar IPA. Hasil belajar meningkat dari 44,12% (pra siklus), 61,76% (siklus I), dan 91,18% (siklus II).

.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Mulyasa. 2013. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tri Atmawati, Wahyu. 2015. Penerapan Strategi Pembelajaran Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Tema Indahnya Negeriku pada Siswa Kelas IV A SD Negeri Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 1. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Android membantu salesman untuk menampilkan jumlah stok barang terkini, sehingga pelanggan dapat mengetahui jumlah maksimal barang yang dapat dipesan.. Data

By showing the example through Carrie , the researcher want to proof that hyper-parenting is a parenting that has a bad impact if used to look after the children. By

Another Disisis, utilization of the graphics card into the era of General Purpose Graphical Processing Units ( GPGPU ) , namely the use of graphics cards to work umum.GPU

c) Stage, disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan untuk memainkan objek- objek yang akan diberi animasi. Dalam stage kita dapat membuat gambar, teks, memberi

n。ュ。@ Z@ a」ィュ。、@sッャゥォゥョ nim@ Z@ aQRNRPPVNPRTTY pイッァイ。ュ@sエオ、ゥ@

* Ordering Services Framework for Earth Observation Products Interface Standard / 1.0. OGC

perbedaan pengalaman interaksi. Pada kegiatan pembelajaran membaca permulaan maupun membaca pemahaman, guru harus mampu menyetarakan kemampuan siswa untuk meningkatkan

R & D adalah perusahaan yang memproduksi produk celana panjang dan jaket, dalam menentukan harga pokok produksi atau total biaya produksi perusahaan menjumlahkan seluruh