• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN

ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN

BOYOLALI

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi

Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

BENI SETIONO J 310 100 002

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN

ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN

BOYOLALI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

BENI SETIONO J310100002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI

Oleh:

BENI SETIONO J 310 100 002

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada 14 Juni 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes.,Ph.D (...)

2. Siti Zulaekah A, M.Si (...)

3. Nur Lathifah M, S.Gz., MS (...)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Suwaji, M.Kes

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 7 Oktober 2016

Penulis

(5)

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BANYUDONO I, KABUPATEN BOYOLALI

Abstrak

Status gizi balita dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan ibu tentang gizi balita dan asupan makanan balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita, asupan energi dan protein balita dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I, Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sejumlah 53 ibu beserta balita terlibat di dalam penelitian ini, direkrut menggunakan menggunakan Simple Random

Sampling. Pengambilan data pengetahuan ibu tentang gizi balita menggunakan kuesioner.

Data asupan energi dan protein balita diperoleh dengan food frequency quetionaire selama sebulan terakhir. Data status gizi (BB/U) dihitung menggunakan z-score. Uji Pearson

Product Moment digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian

menunjukkan 28 (52,8%) ibu balita memiliki pengetahuan tentang gizi kategori sedang. Sebanyak 24 (45,3%) balita memiliki asupan energi kategori normal, serta sebanyak 20 (50,9%) balita memiliki asupan protein kategori lebih. 83% balita memiliki status gizi baik, 15,1% balita memiliki status gizi kurang dan 1,9% balita memiliki status gizi buruk. Tidak

Nutritional status of children is influenced by many factors, including mother's knowledge about nutrition and intake nutrition of children. The purpose of this study was to determine the relationship of mother's knowledge about healthy food, energy and protein intake of children and nutritional status of children at Puskesmas Banyudono I, Boyolali. A cross-sectional approach was done in 53 mothers and her child to collect data about mother’s knowledge on healthy food, energi, protein intake and anthropometric of her child using a questionaire about healty food, food frequency questionnaire over a last month and z-score (weigh/age) respectively. The results showed that 28 (52.8%) mothers are knowledgeable about nutrition with medium category, 24 (45.3%) infants had normal energy intake, 20 (50.9%) infants had a protein intake above their need. Most toddlers have a good nutritional status with a percentage of 83.0%, 15.1% children are malnutrition and 1,9% children are severe malnutrition. There is no relation between mother knowledge on healty food and the

nutritional status of children (p=0.951), as well as energy intake and nutritionali status of

children (p = 0.553) and protein intake and nutritionali status of children (p = 0.950).

Keywords: Toddlers Nutritional Status, Mother’s Knowledge on Healty Food, Energy and

Protein Intake.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan secara optimal dalam pembangunan. Karena peranan ini sangat penting, pangan dan gizi dapat diibaratkan sebagai kebutuhan dan modal dasar pembangunan serta menjadi indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan (Khomsan, 2004).

Masalah gizi pada anak secara garis besar merupakan dampak dari ketidakseimbangan antara kurang asupan dan keluaran zat gizi, yaitu asupan yang melebihi keluaran ataupun sebaliknya (Arisman, 2009). Kekurangan zat gizi pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi dan gangguan perkembangan kognitif (Barasi, 2007).

Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, prevalensi gizi

kurang terjadi penurunan sebesar 4% dari 17,9% pada tahun 2010 menjadi 13,9% pada tahun 2013. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali prevalensi balita status gizi

kurang pada tahun 2013 di Kecamatan Banyudono adalah 20,6%. Prevalensi status gizi kurang di Kecamatan Banyudono ini lebih besar 3,1% dari prevalensi Nasional yaitu 17,5% dan 8% lebih tinggi dari prevalensi di Kabupaten Boyolali yaitu 12,6% (Dinas Kesehatan Kota Boyolali, 2013).

Menurut survei pada bulan Januari 2015 di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali prevalensi balita gizi kurang tahun 2013 di Kabupaten Boyolali sebesar 12,6%. Kecamatan di Kabupaten Boyolali tertinggi prevalensi balita status gizi kurang pada tahun 2013 yaitu di Kecamatan Banyudono dengan prevalensi 20,6%. Prevalensi status gizi kurang di Kecamatan Banyudono ini lebih besar dari prevalensi nasional yaitu 17,5% pada tahun 2013 (Dinas Kesehatan Kota Boyolali, 2013).

(7)

3

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi, asupan energi dan protein dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali”.

2. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita, asupan energi dan protein balita dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. Data status gizi balita, pengetahuan ibu

tentang gizi balita, asupan energi dan protein balita pada penelitian ini dikumpulkan pada saat yang sama.

b. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 282 balita umur 12-36 bulan yang melapor di Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple

Random Sampling yaitu dengan cara undian, yaitu dari populasi yang ada ditulis namanya

kemudian dimasukkan kedalam kotak undian lalu diambil sebanyak 53 nama balita yang sudah diacak dalam kotak undian.

c. Teknik Pengambilan Data

1) Data primer meliputi nama, umur, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua diperoleh dengan cara wawancara kepada pengasuh balita pada saat pengambilan data dari rumah ke rumah.

2) Data pengetahuan ibu tentang gizi balita diperoleh dengan cara wawancara kepada ibu balita menggunakan kuesioner dari Munthofiah, (2008), dengan kisi-kisi sebagai berikut: Pertanyaan tentang air susu ibu (ASI) terdiri dari 4 item soal, gizi seimbang terdiri dari 2 item soal, kartu menuju sehat (KMS) terdiri dari 3 item soal, asupan gizi terdiri dari 11 soal dan pertumbuhan terdiri dari 4 item soal.

3) Data asupan energi dan protein diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner

food frequency questionaire (FFQ)selama satu bulan terakhir kepada pengasuh balita pada

saat pengambilan data dari rumah ke rumah. Form FFQ terdiri dari beberapa jenis makanan yaitu makanan pokok, makanan pendamping asi (MP ASI), ikan, daging, kacang-kacangan, sayur, buah dan makanan jajan.

(8)

4

sebelum balita diukur berat badannya setelah itu balita baru ditimbang berat badannya pada saat pengambilan data dari rumah ke rumah.

d. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 17. Uji hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita, asupan energi dan protein balita dengan status gizi balita menggunakan uji Pearson Product Moment.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Uji Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Status Gizi Balita

Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita. dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Uji Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita

Variabel Minimal Maksimal Mean ± SD P sebesar 0,951 yang berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mulyaningsih (2008) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita. Tidak ada hubungan variabel pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi pada penelitian ini dikarenakan pengetahuan ibu tentang gizi diduga hanya sebatas tahu (know) tetapi tidak berlanjut sampai memahami (comperhesion) dan aplikasi

(aplications). Memahami adalah kemampuan untuk menyebutkan, menjelaskan,

menginterprestasikan dan menyimpulkan secara benar tentang objek yang telah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, 2003).

b. Uji Hubungan Asupan Energi Balita Dengan Status Gizi Balita

(9)

5 Tabel 2.

Uji Hubungan Asupan Energi Balita dengan Status Gizi Balita

Variabel Minimal Maksimal Mean ± SD P

Berdasarkan uji statistik dengan uji Person Product Moment menunjukkan nilai p atau Sig.(2 tailed) sebesar 0.553 yang berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi balita di Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yanti dkk (2013) yang menunjukkan uji Korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai taraf signifikansi atau nilai p

sebesar 0,825, hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan berat badan menurut umur. Tidak ada hubungan antara variabel asupan energi dengan

status gizi pada penelitian ini dikarenakan bahwa asupan energi bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi status gizi. Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu asupan, faktor infeksi dan layanan kesehatan (Supariasa dkk, 2006). Status gizi juga dipengaruhi oleh karakteristik keluarga khususnya ibu yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak.

c. Uji Hubungan Asupan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita

Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan asupan protein balita dengan status gizi balita. dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Uji Hubungan Asupan Protein Balita dengan Status Gizi Balita

Variabel Minimal Maksimal Mean ± SD P

(10)

6

menunjukkan hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan nilai taraf signifikansi atau nilai p

sebesar 0,376 hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan protein dengan berat badan menurut umur. Protein digunakan tubuh sebagai zat pembangun dan zat gizi protein pada anak usia 12-36 bulan berperan dalam proses pertumbuhan. Protein juga digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi jika asupan karbohidrat dan lemak mengalami defisit. Protein akan diubah menjadi energi melalui proses glukoneogenesis (Supariasa. 2000). Sehingga protein merupakan sember energi ke tiga setelah karbohirat dan lemak dalam tubuh yang menyebabkan asupan protein tidak dapat dijadikan faktor utama yang mempengaruhi status gizi seseorang.

4. KESIMPULAN

Tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang gizi, asupan energi dan protein balita, dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman, 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi.Gizi Dalam Daur Kehidupan. Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Barasi, M. 2007. At Glance Ilmu Gizi. Erlangga : Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. 2013. Hasil pemantauan Status Gizi Balita. Boyolali. Khomsan, A. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penerbit Swadaya : Jakarta.

Mulyaningsih, F. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dan Pola Makan Balita Terhadap Status Gizi Balita di Kelurahan Srihardono Kecamatan

Pundong. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Boga Dan Busana Fakultas

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta : Jogjakarta.

Munthofiah, S. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Sikap dan prilaku ibu Dengan Status

Gizi Anak Balita. Tesis. Universitas sebelas Maret : Surakarta.

Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Supariasa, IDN., Bakri B., dan Fajar I. 2006. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC; Jakarta.

Yanti M. Makalew, Sherly E.S. Kawengian, Nancy S.H. Malonda. 2013. Hubungan Antara Asupan Energi Dan Zat Gizi Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 Dan

Kelas 5 SDN 1 Tounelet Dan SD Katolik St. Monica Kecamatan Langowan Barat.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Guru yang profesional ialah guru yang telah memahami materi yang akan diajarkan kepada para siswa ketika di dalam kelas. Untuk mengetahui hasil evaluasi, maka guru

Perlakuan jenis aplikasi formula bakteri tidak berbeda nyata namun perlakuan dengan pengaruh tertinggi yaitu aplikasi formula bakteri balitkabi (F2) sebesar 5,68 g tanaman -1 hal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara Persepsi Citra Merek dengan Keputusan Pembeliandeterjen Daia pada Warga RW 004, Jakarta

Pada penyusunan skripsi ini peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Jenis - jenis Makna Istilah Bidang Ekonomi Makro-Mikro pada Rubik Ekonomi

Pasalnya, HAM yang seharusnya diperjuangkan adalah hak yang sesuai dengan kodrat alam dan digariskan tuhan yaitu manusia telah diciptakan berpasang-pasangan dan

Pembelajaran STM jauh lebih efektif karena dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas sehingga hasil belajar siswa meningkat, yang meliputi kemampuan kognitif,

Mengembangkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sungkem, dan sopan) untuk Membentuk Karakter Cinta Damai. Penerapan budaya 5S dimaksudkan untuk membentuk

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis: (1) karakteristik pengelolaan tanah pada sistem pertanian tanaman pala di Maluku Utara; (2) potensi