“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE
KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
SMKN 1 LUBUK PAKAM”
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
LENGSIPENG MANURUNG
NIM: 8116121028
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE
KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
SMKN 1 LUBUK PAKAM”
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
LENGSIPENG MANURUNG
NIM: 8116121028
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
LENGSIPENG MANURUNG, Reg. No.8116121028, The Effect of Instructional Strategy and Cognitive Style on the Physics Learning Achievement of the Students of the X Grade Vocational High School of Vocational High School State One Lubuk Pakam. A Thesis of Eduacation Technology Post Graduate Study Program of State University Medan (UNIMED) in 2013.
The study intens to find the effect of (1) Instructional strategies, namely contextual and expository, (2) personality Types Ekstrovert od the students, and PersonalityTypes Introvert (3) Interaction between the learning strstegies and Personality styles of the physics learning achievement.
The present study was carried out at the vocational high school State One Lubuk Pakam of the X grade student of semester I in academy year of 2013/2014. The method of study is an experimental one with factorial design of 2X2. The indenpendent varaible included (1) Instructional strategies and (2) Personality style of the students, the dependent variable included the learning achievement of Physics.
The population involved the students of The X grade of Vocational High School State One Lubuk Pakam and 75 samples. The instrument used to collect the data (1) test of learning assesment of physics in objective test (r11 = 0,86) (2)Test of cognitive style using grouped embedded figures test adaftive from the test developed by Tambunan N.R.. Prior to the treatment, the samples were test given by cognitive style to differ the cognitive style owned by the students. The test used to the hypothesis was first try out to know the validity and realbility. The result found that 40 of 75 items were eligible. The statistical test used to – ways ANOVA and the follow up test used scheffe method at significance level α = 0,05. The method of study used quasi experiment. The instrument used to collect the data is the test of psycomotor, cognitive and personality.
The finding of the study for normality test data is obtained by the formula Lilliefors used contextual learning (0,1418) of α = 0.05 and expository learning (0.1476), ekstrovert(0,1253) and introvert (0.1338) then for the hypotesis test used the tehnique analysis varians are as follows : (1) the result of the physics learning achievement of the students with the cooperative instructional strategy is higher than of the expository one. It is indicated by FHitung-=4,32 >FTabel=3,41 in significance level α = 0,05.(2). The students with Personality Types Ekstrovert cognitive style have higher learning achievement than that of the Personality Types Introvert, it is indicated by F-count of 3,95>F-table of 2,74 in significant level α = 0,05. (3) There is an interaction between the instructional strstegy and cognitive style to have effect on the learning achievement as indicated by the FHitung=55,75 > FTabel=3,41 in significant level α=0,05 with df of 1.
ABSTRAK
LENGSIPENG MANURUNG, NIM. 8116121028. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMK N 1 Lubuk Pakam. Tesis Program Studi Teknolagi Pendidikan pascasarjana Universitas Negri Medan (UNIMED) 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNYA sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh tugas dalam pendidikan S2 dan penyelesaian Tesis saya yang berjudul” PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMKN 1 LUBUK PAKAM”
Dalam kesempatan yang baik ini, saya merasa sangat berterimakasih kepada semua pihak terutama dari dosen pembimbing bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd dan bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd yang telah membimbing saya dan meluangkan waktunya hingga selesainya tesis ini. Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada : Pertama, bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku direktur pascasarjana, bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd. , selaku ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Dr. Mursid, M.Pd, selaku sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, dan staf Program Studi Teknologi Pendidikan yang banyak membantu khususnya dalam hal administrasi perkuliahan selama mengikuti perkuliahan.
Kedua, bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, ibu Dr. Derlina, M.Si. dan bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. selaku nara sumber yang telah memberikan masukan pada tesis ini, serta Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada saya selama mengikuti pendididkan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED)
Ketiga, Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuk Pakam, Bapak Drs. Kiniken, M.Pd yang telah memberikan izin penelitian serta memberikan data-data siswa yang saya perlukan selama melakukan penelitian, serta seluruh siswa SMKN 1 Lubuk Pakam terutama siswa siswi yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Keempat, Ibunda tercinta Dinar Sianipar, Istri saya tercinta Aguslani Siregar, S.Pd dan putri-putri saya tersayang Pearl Princila Manurung, Princess Thesalonika Manurung, Prudence Hesita Manurung, Vini Manurung serta kakanda dan adinda yang telah memberikan dukungan, doa dan pengertian sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan Magister di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan ( UNIMED).
Dalam hal ini juga saya menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini belumlah begitu sempurna, sehingga saya sangat memerlukan berbagai krititkan-kritikan, saran dan masukan yang sifatnya membangun pemikiran saya agar lebih bagus lagi dalam penulisan tesis ini, sehingga akan lebih sempurna lagi di masa-masa mendatang.
Atas segala partisipasi dari semua pihak, saya mengucapkan ribuan terimakasih.
Medan, Desember 2013
Penulis,
LENGSIPENG MANURUNG
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Perumusan Masalah ... 11
E. Tujuan Penelitian... 11
F. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II. LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 13
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar fisika ... 13
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20
a. Strategi Pembelajaran kontekstual... 22
b.Strategi Pembelajaran Ekspositori... 37
3. Hakikat Tipe kepribadian ... 40
B. Penelitian yang relevan ... 47
C. Kerangka Berfikir ... 48
D. Hipotesis Penelitian ... 61
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 65
1. Populasi Penelitian ... 65
2. Sampel Penelitien ... 65
C. Metode dan Rancangan Penelitian... 64
D. Kesahian Rancangan Penelitian... 65
1. Validitas Internal ... 66
2. Validitas eksternal ... 67
E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Peneltian... 68
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 70
G. Teknik dan dan Alat Pengumpul Data... 71
1. Teknik Pengumpul Data Penelitian ... 71
2.Intrumen Penelitian... 71
a. Tes Hasil Belajar Fisika Siswa ... 72
b. Tes Tipe Kepribadian Siswa... 73
3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 74
H. Teknik Analisa Data ... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 77
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 88
1.Uji Normalitas ... 88
2.Uji Homogenitas Varians Data... 92
C. Pengujian Hipotesis ... 94
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101
E. Keterbatasan Penelitian ... 116
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Rata-Rata Hasil Belajar Fisika Siswa SMKN 1 Lubuk Pakam Semester Ganjil 2013 S/D 2014... 5 2.1 Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual Dan Strategi
Pembelajaran Ekspositori ... 59 3.1 Desain Penelitian... 65 3.2 Kisi-Kisi Instrument Penelitian dan Tipe
Bidang Studi ... 73 3.3 Kisi-Kisi Test Kepribadian ... 74 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Untuk
Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 78 4.2 Distribusi Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 80 4.3 Distribusi Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekstrovert ... 81 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Yang Memilki
Tipe Kepribadian Introvers ... 82 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Fisika Yang Memilki Tipe Kepribadian
Ekstrovers Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Kontekstual... 85 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Yang Diajar dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Bagi Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian
Ekstrovers ... 85 4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe
Kepribadian Introvers Diajar Denagn Menggunakan Strategi
Pembelajaran Kontekstual... 87 4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe
Kepribadian Introvers Diajar Denagn Menggunakan Strategi
4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika Siswa Strategi Kontekstual dan Ekspositori ... 90 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika Siswa
yang Memilki Kepribadian Ekstrovert dan Introvert... 91 4.11 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika Siswa yang
Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert dengan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Eksopositori dan Kontekstual... 92 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa
Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan
Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 93 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
SiswaYang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert...94 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Interaksi Strategi
Pembelajaran dan Tipe Kepribadian ... 94 4.15 Rangkuman Analisis Factorial 2x2 ... 95 4.16 Rangkuman Hasil Uji Scheffe... 98
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Histogram Hasil Belajar Fisika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 79
4.2 Histogram Hasil Belajar Fisika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 80
4.3 Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki
Tipe Kepribadian Ekstrovers ... 82
4.4 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe
Kepribadian Introvers ... 83
4.5 Histrogram Hasil Belajar Fisika SiswaYang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovers Diajar Dengan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Kontekstua ... l84
4.6 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovers Diajar Dengan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Ekspositori ...86
4.7 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvers Diajar Dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Kontekstual... 87
4.8 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvers Diajar Dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Ekspositori... 89
4.9 Interaksi Antara Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Silabus ... ... 127
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 130
3 Instrumen Penelitian Ranah Kognitif... 142
3.1. Intrumen hasil belajar fisika psikomotor... 133
3.2. Indikator Penilaian Hasil Belajar Fisika Psikomotor... 156
3.3. Kisi Hasil Belajar Fisika Psikomotor ... 162
4. Perhitungan Hasil Data Uji Coba Instrumen Penelitian Dan Analisis Uji Coba Instrumen... 162
4.1. Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1 ... 163
4.2. Hasil Perhitungan ValiditasTes Hasil Belajar Fisika ... 165
4.3. Perhitungan Koefisien Reliabilitas... 167
4.4. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar... 169
4.5. Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal... 171
4.6. Skor Hasil Belajar Fisika Psikomotor ... 173
4.7. Ringkasan Hasil Analisis Variansi ... 174
5. Instrumen Tes Kepribadian... 175
5.1. Jawaban Tes Instrumen Kepribadian ... 177
5.2. Daftar Tipe Kepribadian Siswa Kelas Xa... 178
5.3. Daftar Tipe Kepribadian Siswa Kelas Xb... 179
6. Hasil Analisis Data Penelitian... 180
6.1. Data Induk Penelitia... 180
6.2. Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Ranah Kognitif ... 181
6.3. Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Psikomotor... 182
6.4. Hasil Belajar Gabungan (75% Kognitif + 25% Psikomotor)... 183
6.5. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajarkan Dengan
Menggunakan Strategi PembelajaranKontekstual... 184
6.6. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajarkan Dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 186
6.7. Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Tipe Kepribadian
Ekstrovert... 188
6.8. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe
Kepribadian Introvert... 190
6.9. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian
Ekstrovert Diberikan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 192
6.10.Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian
Introvert Diberikan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 194
6.11.Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian
Introvert Diberikan Pembelajaran Ekspositori... 196 7. Pengujian Normalitas... 198 7.1. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Di ajar dengan
Strategi Pembelajaran Kontekstual... 199
7.2. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Di ajar dengan Strategi
Pembelajaran Eksposito... 200
7.3. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe
Kepribadian Ekstrovert... 201
7.4. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe
Kepribadian Introvert... 202
7.5. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert Diajar dengan Strategi Pembelajaran
Kontekstual ... 203
7.6. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian
Ekstrovert Diajar Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 204
7.7. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian
Introvert Diberikan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 205
7.8. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian
7.9. Uji homogenitas Barlett... 209
8. Pengujian Hipotesis ... 210
8.1. Uji Homogenitas Analisis Varians... 210
8.2. Analisis Varians... 214
9. Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran... 217 Surat-Surat Penelitian
Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulanya dengan
anak anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah
kedewasaan. Purwanto (2007: 10) menyatakan pendidikan ialah pimpinan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak anak, dalam
pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi
masyarakat.
Mutu pendidikan indonesia akhir akhir ini menjadi perhatian dari seluruh
rakyat indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi pendidikan, pakar
pendidikan penyelenggara pendidikan, dan pemerintah sebagai penyelenggara
negara. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia secara kualitatif diperlihatkan
Human Development Report (HDR), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan
Kebudayaan Persatuan Bangsa-Bangsa atau The United Nations Organization for
Education, Science and Culture (UNESCO) menempatkan Indonesia (berada
diperingkat ke-121) sebagai negara yang memiliki peringkat medium dalam hal
pengembangan sumber daya manusia di tahun 2013 lewat laporannya yang
bertajuk Human Development Report (2013), Lagi-lagi Indonesia masih dibawah
bayang-bayang Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Standart Nasional Pendidikan bertujuan bukan hanya untuk memeratakan
untuk memenuhi tuntutan perubahan lokal, nasional dan global. Dikarenakan
mutu pendidikan di Indonesia telah jauh tertinggal dari negara ASEAN yang lain,
maka peningkatan peningkatan di segi pendidikan akan terus terjadi. Sehingga
mutu pendidikan di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber
belajar pada suatu lingkup belajar. Dalam pembelajaran, guru harus memahami
hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model
pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa belajar dengan
perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Paradigma lama tentang proses pembelajaran beranggapan bahwa dalam
pikiran seorang anak seperti kertas kosong dan siap menunggu coretan-coretan
dari gurunya seperti kurang tepat lagi digunakan oleh pendidik saat ini. Tuntutan
pendidikan sudah banyak berubah. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya
sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan konstruktivisme yaitu keberhasilan
belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi pada
pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan “makna” dari apa yang
mereka lakukan, lihat dan dengar.
Rendahnya mutu pendidkan di Indonesia tercermin dari rendahnya rata
rata prestasi belajar siswa, masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia
banyak di perbincangkan adalah bahwa strategi dalam bidang pembelajaran masih
terlalu didominasi oleh peran guru, guru lebih bamyak menempatkan siswa sebgai
kesempatan kepada siswa dalm berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan
kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kretif, logis, dan ojektif.
Salah satu tolak ukur kualitas SMK adalah daya saing lulusannya dalam
pasar kerja. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu memenagkan
persaingan pasar kerja, sekurang kurangnya di tingkat lokal, SMKN 1 Lubuk
Pakam menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan.
Di antara faktor faktor lain, guru sebagai penggerak proses belajar
mengajar di sekolah SMKN 1 Lubuk Pakam, memainkan peranan yang sangat
besar. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi yang terjadi dalam proses belajar
mengajar sangatlah tergantung pada guru. Menurut Gagne (1994: 149) ada tiga
fungsi yang dapat diperankan oleh guru dalam mengajar yakni sebagai perancang,
pengelola, dan evaluasi pengajaran.
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan belajar siswa yang merupakan
bagian dari usaha meningkatkan mutu pengajaran dan pendidikan, perlu segera
ada upaya nyata untuk menigkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata
pelajaran Fisika. Berdasarkan hasil pengamatan selama ini, dalam pelaksanaan
pengajaran mata pelajaran fisika di SMKN 1 Lubuk Pakam, pemberian
pendekatan starategi pembelajaran kontekstual jarang di praktekkan oleh guru.
Menurut Johnson yang dikutip oleh Rusman (2011: 187) Pembelajaran
kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyususn pola
pola yang mewujudkan makna. Lebih lanjut, Johnson mengatakan bahwa
pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem pembelajaran yang cocok dengan
otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan
usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi
dari segi manfaat, sebap siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus
menerapkan dan mengaitkan dengan dunia nyata.
Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai
dengan metode, media dan sumber belajar lainya yang dianggap relevan dalam
menyampaikan informasi, dan membimbing siswa agar terlibat secara optimal,
sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuh
kembangkan kemampuanya, seperti : mental, emosional, dan sosial serta
keterampilan atau kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan
strategi pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong
timbulnya aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran tertentu. Setiap satuan pendidikan berhak
mempergunakan strategi pembelajaran yang sengaja dipilh untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Strategi pembelajaran yang dipergunakan selama ini yaitu strategi
pembelajaran konvensial/ekspositori yaitu pendekatan pembelajaran yang
beriorintasi kepada guru berupa metode metode ceramah dimana siswa
mendengarkan, dan menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru.kondisi seperti ini membuat siswa banyak mengalami
kesulitan dalam memahami materi- materi ilmu fisika yang diajarkan oleh guru.
Dampak yang sangat dominan dari pembelajaran dengan pendekatan seperti ini
adalah pada hasil belajar siswa pada akhir semester.
Pemerintah dan pihak swasta yang perduli terhadap pendidikan terus
sekolah menengah. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun
pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan. Dalam berbagai forum diskusi
yang diselenggarakan oleh berbagai pihak dapat disimpulkan bahwa mutu
pendidikan Indonesia masih rendah. Salah satu indikatornya adalah rendahnya
mutu pendidikan Fisika yang ditandai dengan rendahnya hasil belajar Fisika yang
diperoleh siswa. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya penggunaan
strategi pembelajaran yang kurang tepat dan juga guru yang kurang
memperhatikan karakteristik kepribadian siswa.
Adapun indikator keberhasilan belajar dari siswa merupakan nilai akhir
sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah setiap semester sebagai evaluasi guru
terhadap kualitas peserta didik secara global. Namun pada penelitian ini peneliti
mengambil acuan pada data hasil belajar siswa yakni nilai rata-rata siswa ujian
semester yang dilaksanakan seperti Tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Ujian Fisika Siswa SMKN 1 Lubuk pakam Semester Ganjil Tahun 2009 s/d 2012
Tahun
Sumber :Arsip Daftar Nilai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Dari Tabel 1.1 hasil ujian fisika di atas, perolehan nilai siswa tidak
menunjukkan prestasi yang baik, karena setiap tahun perolehan semakin menurun
sementara KKM yang ditetapkan 6,5 untuk bidang studi fisika, Berdasarkan
belajar siswa. Strategi pembelajaran ekspositori sebagai strategi pembelajaran
yang selama ini dipergunakan oleh guru di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam menjadi
pemicu perolehan nilai rata-rata semester yang rendah. Sehingga diperlukan
sebuah strategi pembelajaran yang lebih efektif yang dapat memberikan
pembelajaran yang menyenangkan namun lebih efektif dalam memberikan
keberhasilan pembelajaran di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Dengan demikian
dibutuhkan guru yang kreatif, inovatif yang selalu berorientasi untuk memperbaiki
dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dalam mengatasi persoalan.
Dalam hubungan di atas, strategi pembelajaran kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) merupakan strategi pembelajaran yang paling cocok
untuk menanggapi hal tersebut. Hal ini karena melibatkan seluruh peserta didik
untuk aktif dan mengasah ketekunannya dalam mendapatkan hasil dari sebuah
pembelajaran.
Strategi pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang
beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan
secara alamiah. Artinya belajar akan bermakna jika anak “bekerja” dan
“mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya. Bukan sekedar “mengetahui”
pembelajaran tidak sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa,
tetapi bagaimana siswa mampu memaknai apa yang dipelajari itu. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran lebih utama dari sekedar hasil. Dalam hal ini siswa perlu
mengerti apa makna belajar, apa menfaatnya, dalam status apa mereka, dan
bagaimana mencapainya. Mereka menyadari bahwa apa yang dipelajari akan
berguna bagi hidupnya kelak. Dengan demikian, mereka akan belajar lebih
Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memfasilitasi siswa
dalam menemukan sesuatu yang baru (pengetahuan dan keterampilan) melalui
pembelajaran secara sendiri bukan apa kata guru. Siswa benar-benar mengalami
dan menemukan sendiri apa yang dipelajari sebagai hasil rekonstruksi sendiri.
Dengan dmeikian siswa akan lebih produktif dan inovatif. Pembelajaran
kontekstual akan lebih mendorong ke arah belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu
sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental,
intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Sanjaya (2006: 264) Ada tujuh komponen utama pembelajaran
kontekstual yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual di kelas, yaitu
sebagai berikut : (a) Konstruktivisme, (b) Menemukan (Inquiry), (c) Bertanya
(Questioning), (d) Masyarakat Belajar (Learning Community), (e) Pemodelan
(Modeling), (f) Refleksi (Reflection), (g) Penilaian yang sebenarnya (Authentic
Assessment).
Dipilihnya pembelajaran kontekstual sebagai pembelajaran yang dianggap
mampu menciptakan siswa yang produktif dan inovatif adalah dengan alasan
sebagai berikut : (1) sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan
bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal. Kelas
masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah
menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi
belajar baru yang lebih memberdayakan peserta didik. Sebuah strategi belajar
yang tidak mengharuskan siswa menghapal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi
(2) melalui landasan filosofi konstruktivisme, Kontekstual di promosikan menjadi
alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi belajar Kontekstual, siswa
diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghapal”
Kepribadian juga terlibat dalam mempengaruhi prestasi yang dicapai siswa
pada setiap bidang studi, termasuk bidang studi Fisika. Tipe kepribadian siswa
harus mendapat perhatian sebelum memulai pembelajaran agar guru dapat
menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa. Ketepatan strategi
pembelajaran diharapkan dapat menciptakan hasil belajar yang memuaskan.
Menurut Jung yang dikutip Suryabrata (1982: 162) Dalam hal kepribadian, anak
yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert, proses pengembangan diri akan
berjalan apabila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya, bagi
anak yang memiliki tipe kepribadian introvert, peran guru sebagai pengarah dan
fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dalam
mengerjakan tugas-tugas yang hendak diteliti. Selanjutnya kebiasaan hidup
bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu ditumbuh
kembangkan termasuk dalam proses belajar mengajar disekolah.
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata
latin yang berarti “mengetahui”. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu,
diantaranya adalah Fisika. Apakah yang dipelajari dalam Fisika ?
Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik
dan magnet. Semua ini adalah bentuk dari “energi”. Karena itu dapatlah kita
katakan bahwa Fisika adalah ilmu yang terutama mempelajari hubungan antara
Perubahan global yang berlangsung cukup cepat menempatkan Fisika
sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi terutama
teknologi manufaktur dan teknologi modern.Teknologi modern seperti teknologi
informasi, elektronika, komunikasi dan teknologi transportasi memerlukan
penguasaan Fisika yang cukup mendalam.
Fisika diawali dengan mengamati gejala alam, tetapi hanya duduk dan
menyaksikan gejala alam tidaklah cukup. Pengamatan gejala alam haruslah
disertai dengan data yang kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Begitu seseorang mulai melakukan pengukuran kuantitatif, maka ia
memerlukan suatu sistem satuan untuk memungkinkan anda berkomunikasi
dengan orang lain dan juga untuk membandingkan hasil-hasil pengukuran anda.
Sistem yang digunakan dalam keseluruhan penelitian ini adalah sistem SI, yang
memiliki tujuh besaran pokok.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perlu
dilakukan penelitian eksperimen tentang “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan
Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Smkn 1 Lubuk Pakam"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan diantaranya adalah (1) faktor apa saja yang mempengaruhi hasil
belajar Fisika siswa? (2) apakah penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda
akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar fisika? (3)
bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan dapat berlangsung dengan
menarik bagi siswa? (4) bagaimana perbedaan hasil belajar Fisika siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi
pembelajaran ekspositori ? (5) apakah penilaian hasil belajar yang digunakan oleh
guru sudah sesuai ? (6) mengapa kepribadian mempengaruhi hasil belajar siswa?
(7) adakah perbedaan hasil belajar siswa atas perbedaan kepribadian
masing-masing ? (8) bagaimana penggunaan strategi pembelajaran kontekstual dilakukan
guru dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa yang memiliki kepribadian
ekstrovert? (9) mengapa dikatakan penggunaan strategi pembelajaran kontekstual
dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa yang memiliki kepribadian
ekstrovert ? (10) apakah terjadi interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan
tipe kepribadian terhadap hasil belajar siswa ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar lebih terarah, efektif dan
efisien maka masalah penelitian ini dibatasi pada masalah : (1) hasil belajar,
dibatasi pada ranah : kognitif, dan psikomotorik, (2) strategi pembelajaran, yang
dibatasi pada strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran
ekspositori, (3) untuk tipe kepribadian siswa dibatasi pada kepribadian tipe
ekstrovert dan tipe kepribadian introvert. Hasil belajar yang akan dinilai adalah
hasil belajar Fisika siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang, penelitian ini juga membatasi pada ruang lingkup penelitian dan waktu
penelitian, Berkaitan dengan itu penelitian ini dilakukan pada semester ganjil
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan meggunakan strategi
pembelajaran kontekstual memperoleh hasil belajar fisika lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori ?
2. Apakah kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan
memiliki hasil belajar fisika lebih tinggi daripada tipe kepribadian
introvert ?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe
kepribadian yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil
belajar fisika?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :
1. Perbedaan kemampuan kelompok siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan kemampuan
siswa yang diajar dengan menggumakan strategi pembelajaran
ekspositori.
2. Perbedaan kemampuan kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian
ekstrovert dibanding kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian
3. Interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan tipe kepribadian
yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar fisika.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam
perancangan pembelajaran. Di samping itu dapat diidentifikasi strategi
pembelajaran yang lebih efektif untuk kelompok siswa yang memiliki tipe
kepribadian tertentu.
2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan landasan empirik atau kerangka
acuan bagi peneliti berikutnya, baik untuk meneliti struktur materi bidang
studi yang sama atau yang berbeda maupun kerakteristik individual yang
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian
yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari hasil belajar fisika siswa yang
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Hasil belajar fisika siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert lebih
tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang memiliki tipe kepribadian
introvert.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan tipe
kepribadian dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Dari hasil
pengujian lanjut ternyata siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert
memperoleh hasil belajar fisika lebih tinggi jika diajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran kontekstual daripada strategi pembelajaran ekspositori,
sedangkan sisa yang memiliki tipe kepribadian introvert lebih tinggi hasil
belajarnya jika diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori daripada diajar
B. IMPLIKASI
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa hasil belajar fisika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
kontekstual lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran ekspositori, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi
guru-guru mata pelajaran fisika untuk menggunakan strategi pembelajaran
kontekstual khususnya dalam pembelajaran fisika tingkat SMA.Oleh karena itu
temuan penelitian perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepala sekolah
maupun para guru yang mengajar dalam mata pelajaran fisika.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajran
kontekstual siswa harus dapat mengkonstruk ilmu pengetahuan dibenak mereka
dari hasil pengalaman yang dilakukan di kelas. Dengan strategi pembelajaran ini,
siswa-siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dapat melaksanakan
pembelajaran sendiri dan menemukan sendiri secara langsung dengan komunikatif
dengan teman sebangku atau teman sebaya, dengan demikian akan terjadi
penguatan pada struktur kognitif siswa dan proses pengembangan sikap semakin
berani dalam mengaplikasikan fisikan dalam kehidupan sehari-hari dan
meningkatkan hasil belajar.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual siswa diberikan
kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha memahami dan
mendalami pembelajaran fisika yang diberikan guru. Dalam pembelajaran
kontekstual siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung
masing-masing ke dalam proses pembelajaran. Pengetahuan yang dimiliki
manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau
membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami
pengalamannya.
Dengan cara ini siswa tetap terbimbing dalam melakukan pembelajaran
sesuai dengan materi pembelajaran, bila telah sesuai dengan tahapan-tahapan
maka kemudahan akan diperoleh siswa dan akhirnya tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Demikian juga dalam strategi pembelajaran ekspositori dapat dijadikan
pertimbangan bagi guru untuk membelajarkan siswa yang memiliki tipe
kepribadian introvert.Dalam penyajiannya strategi pembelajaran ekspositori
bersifat linier memungkinkan bagi seorang guru mengarahkan siswa dalam
memahami materi yang disajikan dimana guru memotivasi siswa tentang tujuan
pembelajaran fisika. Siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert cenderung
menunggu informasi dari seorang guru tanpa langsung berinisiatif untuk
menemukan informasi atau materi pelajaran, dengan demikian guru perlu
melakukan pendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilakunya untuk dapat
meningkatkan kemampuan kognitifnya sehingga perolehan hasil belajarnya
minimal sama dengan hasil belajar yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert.
Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki tipe
kepribadian ekstrovert memperoleh hasil belajar fisika yang lebih tinggi apabila
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual. Demikian
juga hasil belajar fisika siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert akan lebih
ekspositori. Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran
akan lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa
tidak ada satu strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik
siswa maupun karakteristik pembelajaran.Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi
masukan bagi guru mata pelajaran fisika untuk memilih strategi pembelajaran
yang sesuai dalam menyajikan materi pembelajaran.
Dalam merancang strategi pembelajaran yang tepat untuk setiap
karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang tepat dan
terkoordinasi agar terjadi interaksi yang efektif sehingga siswa terlibat aktif dan
suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran.
C. SARAN
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar fisika, maka guru yang mengasuh mata
pelajaran fisika disarankan agar menggunakan strategi pembelajaran yang
tepat dalam menyajikan materi dan aplikasi fisika dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat tipe kepribadian yang
dimiliki siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tipe kepribadian
yang mereka miliki, yakni tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian
3. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam untuk mengadakan pelatihan strategi pembelajaran kontekstual
dan strategi pembelajaran ekspositori yang tepat untuk pembelajaran fisika.
4. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan strategi pembelajaran
disamping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan
terlebih dahulu kepada siswa bagaimana tahapan strategi pembelajaran
sehingga penggunaan waktu bisa seefisien mungkin serta efektifitas