• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMKN 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMKN 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE

KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

SMKN 1 LUBUK PAKAM”

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

LENGSIPENG MANURUNG

NIM: 8116121028

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE

KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

SMKN 1 LUBUK PAKAM”

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

LENGSIPENG MANURUNG

NIM: 8116121028

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

LENGSIPENG MANURUNG, Reg. No.8116121028, The Effect of Instructional Strategy and Cognitive Style on the Physics Learning Achievement of the Students of the X Grade Vocational High School of Vocational High School State One Lubuk Pakam. A Thesis of Eduacation Technology Post Graduate Study Program of State University Medan (UNIMED) in 2013.

The study intens to find the effect of (1) Instructional strategies, namely contextual and expository, (2) personality Types Ekstrovert od the students, and PersonalityTypes Introvert (3) Interaction between the learning strstegies and Personality styles of the physics learning achievement.

The present study was carried out at the vocational high school State One Lubuk Pakam of the X grade student of semester I in academy year of 2013/2014. The method of study is an experimental one with factorial design of 2X2. The indenpendent varaible included (1) Instructional strategies and (2) Personality style of the students, the dependent variable included the learning achievement of Physics.

The population involved the students of The X grade of Vocational High School State One Lubuk Pakam and 75 samples. The instrument used to collect the data (1) test of learning assesment of physics in objective test (r11 = 0,86) (2)Test of cognitive style using grouped embedded figures test adaftive from the test developed by Tambunan N.R.. Prior to the treatment, the samples were test given by cognitive style to differ the cognitive style owned by the students. The test used to the hypothesis was first try out to know the validity and realbility. The result found that 40 of 75 items were eligible. The statistical test used to – ways ANOVA and the follow up test used scheffe method at significance level α = 0,05. The method of study used quasi experiment. The instrument used to collect the data is the test of psycomotor, cognitive and personality.

The finding of the study for normality test data is obtained by the formula Lilliefors used contextual learning (0,1418) of α = 0.05 and expository learning (0.1476), ekstrovert(0,1253) and introvert (0.1338) then for the hypotesis test used the tehnique analysis varians are as follows : (1) the result of the physics learning achievement of the students with the cooperative instructional strategy is higher than of the expository one. It is indicated by FHitung-=4,32 >FTabel=3,41 in significance level α = 0,05.(2). The students with Personality Types Ekstrovert cognitive style have higher learning achievement than that of the Personality Types Introvert, it is indicated by F-count of 3,95>F-table of 2,74 in significant level α = 0,05. (3) There is an interaction between the instructional strstegy and cognitive style to have effect on the learning achievement as indicated by the FHitung=55,75 > FTabel=3,41 in significant level α=0,05 with df of 1.

(7)

ABSTRAK

LENGSIPENG MANURUNG, NIM. 8116121028. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMK N 1 Lubuk Pakam. Tesis Program Studi Teknolagi Pendidikan pascasarjana Universitas Negri Medan (UNIMED) 2013

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNYA sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh tugas dalam pendidikan S2 dan penyelesaian Tesis saya yang berjudul” PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMKN 1 LUBUK PAKAM”

Dalam kesempatan yang baik ini, saya merasa sangat berterimakasih kepada semua pihak terutama dari dosen pembimbing bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd dan bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd yang telah membimbing saya dan meluangkan waktunya hingga selesainya tesis ini. Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada : Pertama, bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku direktur pascasarjana, bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd. , selaku ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Dr. Mursid, M.Pd, selaku sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, dan staf Program Studi Teknologi Pendidikan yang banyak membantu khususnya dalam hal administrasi perkuliahan selama mengikuti perkuliahan.

Kedua, bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, ibu Dr. Derlina, M.Si. dan bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. selaku nara sumber yang telah memberikan masukan pada tesis ini, serta Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada saya selama mengikuti pendididkan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Ketiga, Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuk Pakam, Bapak Drs. Kiniken, M.Pd yang telah memberikan izin penelitian serta memberikan data-data siswa yang saya perlukan selama melakukan penelitian, serta seluruh siswa SMKN 1 Lubuk Pakam terutama siswa siswi yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Keempat, Ibunda tercinta Dinar Sianipar, Istri saya tercinta Aguslani Siregar, S.Pd dan putri-putri saya tersayang Pearl Princila Manurung, Princess Thesalonika Manurung, Prudence Hesita Manurung, Vini Manurung serta kakanda dan adinda yang telah memberikan dukungan, doa dan pengertian sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan Magister di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan ( UNIMED).

Dalam hal ini juga saya menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini belumlah begitu sempurna, sehingga saya sangat memerlukan berbagai krititkan-kritikan, saran dan masukan yang sifatnya membangun pemikiran saya agar lebih bagus lagi dalam penulisan tesis ini, sehingga akan lebih sempurna lagi di masa-masa mendatang.

Atas segala partisipasi dari semua pihak, saya mengucapkan ribuan terimakasih.

Medan, Desember 2013

Penulis,

LENGSIPENG MANURUNG

(9)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Perumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian... 11

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II. LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 13

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar fisika ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20

a. Strategi Pembelajaran kontekstual... 22

b.Strategi Pembelajaran Ekspositori... 37

3. Hakikat Tipe kepribadian ... 40

B. Penelitian yang relevan ... 47

C. Kerangka Berfikir ... 48

D. Hipotesis Penelitian ... 61

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 65

(10)

1. Populasi Penelitian ... 65

2. Sampel Penelitien ... 65

C. Metode dan Rancangan Penelitian... 64

D. Kesahian Rancangan Penelitian... 65

1. Validitas Internal ... 66

2. Validitas eksternal ... 67

E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Peneltian... 68

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 70

G. Teknik dan dan Alat Pengumpul Data... 71

1. Teknik Pengumpul Data Penelitian ... 71

2.Intrumen Penelitian... 71

a. Tes Hasil Belajar Fisika Siswa ... 72

b. Tes Tipe Kepribadian Siswa... 73

3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 74

H. Teknik Analisa Data ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 77

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 88

1.Uji Normalitas ... 88

2.Uji Homogenitas Varians Data... 92

C. Pengujian Hipotesis ... 94

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101

E. Keterbatasan Penelitian ... 116

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rata-Rata Hasil Belajar Fisika Siswa SMKN 1 Lubuk Pakam Semester Ganjil 2013 S/D 2014... 5 2.1 Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual Dan Strategi

Pembelajaran Ekspositori ... 59 3.1 Desain Penelitian... 65 3.2 Kisi-Kisi Instrument Penelitian dan Tipe

Bidang Studi ... 73 3.3 Kisi-Kisi Test Kepribadian ... 74 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Untuk

Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 78 4.2 Distribusi Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar Dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 80 4.3 Distribusi Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar Dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekstrovert ... 81 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Yang Memilki

Tipe Kepribadian Introvers ... 82 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Fisika Yang Memilki Tipe Kepribadian

Ekstrovers Diajar Dengan Strategi Pembelajaran

Kontekstual... 85 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Yang Diajar dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Bagi Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian

Ekstrovers ... 85 4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe

Kepribadian Introvers Diajar Denagn Menggunakan Strategi

Pembelajaran Kontekstual... 87 4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe

Kepribadian Introvers Diajar Denagn Menggunakan Strategi

(12)

4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika Siswa Strategi Kontekstual dan Ekspositori ... 90 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika Siswa

yang Memilki Kepribadian Ekstrovert dan Introvert... 91 4.11 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika Siswa yang

Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert dengan Menggunakan

Strategi Pembelajaran Eksopositori dan Kontekstual... 92 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa

Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan

Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 93 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

SiswaYang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert...94 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Interaksi Strategi

Pembelajaran dan Tipe Kepribadian ... 94 4.15 Rangkuman Analisis Factorial 2x2 ... 95 4.16 Rangkuman Hasil Uji Scheffe... 98

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Histogram Hasil Belajar Fisika Yang Diajarkan

Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 79

4.2 Histogram Hasil Belajar Fisika Yang Diajarkan

Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 80

4.3 Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki

Tipe Kepribadian Ekstrovers ... 82

4.4 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe

Kepribadian Introvers ... 83

4.5 Histrogram Hasil Belajar Fisika SiswaYang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovers Diajar Dengan Menggunakan

Strategi Pembelajaran Kontekstua ... l84

4.6 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovers Diajar Dengan Menggunakan

Strategi Pembelajaran Ekspositori ...86

4.7 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvers Diajar Dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Kontekstual... 87

4.8 Histrogram Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvers Diajar Dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Ekspositori... 89

4.9 Interaksi Antara Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ... ... 127

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 130

3 Instrumen Penelitian Ranah Kognitif... 142

3.1. Intrumen hasil belajar fisika psikomotor... 133

3.2. Indikator Penilaian Hasil Belajar Fisika Psikomotor... 156

3.3. Kisi Hasil Belajar Fisika Psikomotor ... 162

4. Perhitungan Hasil Data Uji Coba Instrumen Penelitian Dan Analisis Uji Coba Instrumen... 162

4.1. Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1 ... 163

4.2. Hasil Perhitungan ValiditasTes Hasil Belajar Fisika ... 165

4.3. Perhitungan Koefisien Reliabilitas... 167

4.4. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar... 169

4.5. Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal... 171

4.6. Skor Hasil Belajar Fisika Psikomotor ... 173

4.7. Ringkasan Hasil Analisis Variansi ... 174

5. Instrumen Tes Kepribadian... 175

5.1. Jawaban Tes Instrumen Kepribadian ... 177

5.2. Daftar Tipe Kepribadian Siswa Kelas Xa... 178

5.3. Daftar Tipe Kepribadian Siswa Kelas Xb... 179

6. Hasil Analisis Data Penelitian... 180

6.1. Data Induk Penelitia... 180

6.2. Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Ranah Kognitif ... 181

6.3. Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Psikomotor... 182

6.4. Hasil Belajar Gabungan (75% Kognitif + 25% Psikomotor)... 183

(15)

6.5. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajarkan Dengan

Menggunakan Strategi PembelajaranKontekstual... 184

6.6. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajarkan Dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 186

6.7. Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Tipe Kepribadian

Ekstrovert... 188

6.8. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Memiliki Tipe

Kepribadian Introvert... 190

6.9. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian

Ekstrovert Diberikan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 192

6.10.Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian

Introvert Diberikan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 194

6.11.Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian

Introvert Diberikan Pembelajaran Ekspositori... 196 7. Pengujian Normalitas... 198 7.1. Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Di ajar dengan

Strategi Pembelajaran Kontekstual... 199

7.2. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Di ajar dengan Strategi

Pembelajaran Eksposito... 200

7.3. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe

Kepribadian Ekstrovert... 201

7.4. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe

Kepribadian Introvert... 202

7.5. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert Diajar dengan Strategi Pembelajaran

Kontekstual ... 203

7.6. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian

Ekstrovert Diajar Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 204

7.7. Hasil Belajar Fisika Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian

Introvert Diberikan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 205

7.8. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Tipe Kepribadian

(16)

7.9. Uji homogenitas Barlett... 209

8. Pengujian Hipotesis ... 210

8.1. Uji Homogenitas Analisis Varians... 210

8.2. Analisis Varians... 214

9. Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran... 217 Surat-Surat Penelitian

Daftar Riwayat Hidup

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulanya dengan

anak anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

kedewasaan. Purwanto (2007: 10) menyatakan pendidikan ialah pimpinan yang

diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak anak, dalam

pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi

masyarakat.

Mutu pendidikan indonesia akhir akhir ini menjadi perhatian dari seluruh

rakyat indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi pendidikan, pakar

pendidikan penyelenggara pendidikan, dan pemerintah sebagai penyelenggara

negara. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia secara kualitatif diperlihatkan

Human Development Report (HDR), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan

Kebudayaan Persatuan Bangsa-Bangsa atau The United Nations Organization for

Education, Science and Culture (UNESCO) menempatkan Indonesia (berada

diperingkat ke-121) sebagai negara yang memiliki peringkat medium dalam hal

pengembangan sumber daya manusia di tahun 2013 lewat laporannya yang

bertajuk Human Development Report (2013), Lagi-lagi Indonesia masih dibawah

bayang-bayang Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Standart Nasional Pendidikan bertujuan bukan hanya untuk memeratakan

(18)

untuk memenuhi tuntutan perubahan lokal, nasional dan global. Dikarenakan

mutu pendidikan di Indonesia telah jauh tertinggal dari negara ASEAN yang lain,

maka peningkatan peningkatan di segi pendidikan akan terus terjadi. Sehingga

mutu pendidikan di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber

belajar pada suatu lingkup belajar. Dalam pembelajaran, guru harus memahami

hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model

pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa belajar dengan

perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.

Paradigma lama tentang proses pembelajaran beranggapan bahwa dalam

pikiran seorang anak seperti kertas kosong dan siap menunggu coretan-coretan

dari gurunya seperti kurang tepat lagi digunakan oleh pendidik saat ini. Tuntutan

pendidikan sudah banyak berubah. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya

sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan konstruktivisme yaitu keberhasilan

belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi pada

pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan “makna” dari apa yang

mereka lakukan, lihat dan dengar.

Rendahnya mutu pendidkan di Indonesia tercermin dari rendahnya rata

rata prestasi belajar siswa, masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia

banyak di perbincangkan adalah bahwa strategi dalam bidang pembelajaran masih

terlalu didominasi oleh peran guru, guru lebih bamyak menempatkan siswa sebgai

(19)

kesempatan kepada siswa dalm berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan

kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kretif, logis, dan ojektif.

Salah satu tolak ukur kualitas SMK adalah daya saing lulusannya dalam

pasar kerja. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu memenagkan

persaingan pasar kerja, sekurang kurangnya di tingkat lokal, SMKN 1 Lubuk

Pakam menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan.

Di antara faktor faktor lain, guru sebagai penggerak proses belajar

mengajar di sekolah SMKN 1 Lubuk Pakam, memainkan peranan yang sangat

besar. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi yang terjadi dalam proses belajar

mengajar sangatlah tergantung pada guru. Menurut Gagne (1994: 149) ada tiga

fungsi yang dapat diperankan oleh guru dalam mengajar yakni sebagai perancang,

pengelola, dan evaluasi pengajaran.

Dalam rangka meningkatkan keberhasilan belajar siswa yang merupakan

bagian dari usaha meningkatkan mutu pengajaran dan pendidikan, perlu segera

ada upaya nyata untuk menigkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata

pelajaran Fisika. Berdasarkan hasil pengamatan selama ini, dalam pelaksanaan

pengajaran mata pelajaran fisika di SMKN 1 Lubuk Pakam, pemberian

pendekatan starategi pembelajaran kontekstual jarang di praktekkan oleh guru.

Menurut Johnson yang dikutip oleh Rusman (2011: 187) Pembelajaran

kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyususn pola

pola yang mewujudkan makna. Lebih lanjut, Johnson mengatakan bahwa

pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem pembelajaran yang cocok dengan

otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan

(20)

usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi

dari segi manfaat, sebap siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus

menerapkan dan mengaitkan dengan dunia nyata.

Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai

dengan metode, media dan sumber belajar lainya yang dianggap relevan dalam

menyampaikan informasi, dan membimbing siswa agar terlibat secara optimal,

sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuh

kembangkan kemampuanya, seperti : mental, emosional, dan sosial serta

keterampilan atau kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan

strategi pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong

timbulnya aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran tertentu. Setiap satuan pendidikan berhak

mempergunakan strategi pembelajaran yang sengaja dipilh untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Strategi pembelajaran yang dipergunakan selama ini yaitu strategi

pembelajaran konvensial/ekspositori yaitu pendekatan pembelajaran yang

beriorintasi kepada guru berupa metode metode ceramah dimana siswa

mendengarkan, dan menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.kondisi seperti ini membuat siswa banyak mengalami

kesulitan dalam memahami materi- materi ilmu fisika yang diajarkan oleh guru.

Dampak yang sangat dominan dari pembelajaran dengan pendekatan seperti ini

adalah pada hasil belajar siswa pada akhir semester.

Pemerintah dan pihak swasta yang perduli terhadap pendidikan terus

(21)

sekolah menengah. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun

pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan. Dalam berbagai forum diskusi

yang diselenggarakan oleh berbagai pihak dapat disimpulkan bahwa mutu

pendidikan Indonesia masih rendah. Salah satu indikatornya adalah rendahnya

mutu pendidikan Fisika yang ditandai dengan rendahnya hasil belajar Fisika yang

diperoleh siswa. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya penggunaan

strategi pembelajaran yang kurang tepat dan juga guru yang kurang

memperhatikan karakteristik kepribadian siswa.

Adapun indikator keberhasilan belajar dari siswa merupakan nilai akhir

sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah setiap semester sebagai evaluasi guru

terhadap kualitas peserta didik secara global. Namun pada penelitian ini peneliti

mengambil acuan pada data hasil belajar siswa yakni nilai rata-rata siswa ujian

semester yang dilaksanakan seperti Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Ujian Fisika Siswa SMKN 1 Lubuk pakam Semester Ganjil Tahun 2009 s/d 2012

Tahun

Sumber :Arsip Daftar Nilai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

Dari Tabel 1.1 hasil ujian fisika di atas, perolehan nilai siswa tidak

menunjukkan prestasi yang baik, karena setiap tahun perolehan semakin menurun

sementara KKM yang ditetapkan 6,5 untuk bidang studi fisika, Berdasarkan

(22)

belajar siswa. Strategi pembelajaran ekspositori sebagai strategi pembelajaran

yang selama ini dipergunakan oleh guru di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam menjadi

pemicu perolehan nilai rata-rata semester yang rendah. Sehingga diperlukan

sebuah strategi pembelajaran yang lebih efektif yang dapat memberikan

pembelajaran yang menyenangkan namun lebih efektif dalam memberikan

keberhasilan pembelajaran di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Dengan demikian

dibutuhkan guru yang kreatif, inovatif yang selalu berorientasi untuk memperbaiki

dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dalam mengatasi persoalan.

Dalam hubungan di atas, strategi pembelajaran kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) merupakan strategi pembelajaran yang paling cocok

untuk menanggapi hal tersebut. Hal ini karena melibatkan seluruh peserta didik

untuk aktif dan mengasah ketekunannya dalam mendapatkan hasil dari sebuah

pembelajaran.

Strategi pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang

beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan

secara alamiah. Artinya belajar akan bermakna jika anak “bekerja” dan

“mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya. Bukan sekedar “mengetahui”

pembelajaran tidak sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa,

tetapi bagaimana siswa mampu memaknai apa yang dipelajari itu. Oleh karena itu,

strategi pembelajaran lebih utama dari sekedar hasil. Dalam hal ini siswa perlu

mengerti apa makna belajar, apa menfaatnya, dalam status apa mereka, dan

bagaimana mencapainya. Mereka menyadari bahwa apa yang dipelajari akan

berguna bagi hidupnya kelak. Dengan demikian, mereka akan belajar lebih

(23)

Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memfasilitasi siswa

dalam menemukan sesuatu yang baru (pengetahuan dan keterampilan) melalui

pembelajaran secara sendiri bukan apa kata guru. Siswa benar-benar mengalami

dan menemukan sendiri apa yang dipelajari sebagai hasil rekonstruksi sendiri.

Dengan dmeikian siswa akan lebih produktif dan inovatif. Pembelajaran

kontekstual akan lebih mendorong ke arah belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu

sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental,

intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Sanjaya (2006: 264) Ada tujuh komponen utama pembelajaran

kontekstual yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual di kelas, yaitu

sebagai berikut : (a) Konstruktivisme, (b) Menemukan (Inquiry), (c) Bertanya

(Questioning), (d) Masyarakat Belajar (Learning Community), (e) Pemodelan

(Modeling), (f) Refleksi (Reflection), (g) Penilaian yang sebenarnya (Authentic

Assessment).

Dipilihnya pembelajaran kontekstual sebagai pembelajaran yang dianggap

mampu menciptakan siswa yang produktif dan inovatif adalah dengan alasan

sebagai berikut : (1) sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan

bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal. Kelas

masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah

menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi

belajar baru yang lebih memberdayakan peserta didik. Sebuah strategi belajar

yang tidak mengharuskan siswa menghapal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi

(24)

(2) melalui landasan filosofi konstruktivisme, Kontekstual di promosikan menjadi

alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi belajar Kontekstual, siswa

diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghapal”

Kepribadian juga terlibat dalam mempengaruhi prestasi yang dicapai siswa

pada setiap bidang studi, termasuk bidang studi Fisika. Tipe kepribadian siswa

harus mendapat perhatian sebelum memulai pembelajaran agar guru dapat

menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa. Ketepatan strategi

pembelajaran diharapkan dapat menciptakan hasil belajar yang memuaskan.

Menurut Jung yang dikutip Suryabrata (1982: 162) Dalam hal kepribadian, anak

yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert, proses pengembangan diri akan

berjalan apabila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya, bagi

anak yang memiliki tipe kepribadian introvert, peran guru sebagai pengarah dan

fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dalam

mengerjakan tugas-tugas yang hendak diteliti. Selanjutnya kebiasaan hidup

bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu ditumbuh

kembangkan termasuk dalam proses belajar mengajar disekolah.

Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata

latin yang berarti “mengetahui”. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu,

diantaranya adalah Fisika. Apakah yang dipelajari dalam Fisika ?

Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik

dan magnet. Semua ini adalah bentuk dari “energi”. Karena itu dapatlah kita

katakan bahwa Fisika adalah ilmu yang terutama mempelajari hubungan antara

(25)

Perubahan global yang berlangsung cukup cepat menempatkan Fisika

sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi terutama

teknologi manufaktur dan teknologi modern.Teknologi modern seperti teknologi

informasi, elektronika, komunikasi dan teknologi transportasi memerlukan

penguasaan Fisika yang cukup mendalam.

Fisika diawali dengan mengamati gejala alam, tetapi hanya duduk dan

menyaksikan gejala alam tidaklah cukup. Pengamatan gejala alam haruslah

disertai dengan data yang kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Begitu seseorang mulai melakukan pengukuran kuantitatif, maka ia

memerlukan suatu sistem satuan untuk memungkinkan anda berkomunikasi

dengan orang lain dan juga untuk membandingkan hasil-hasil pengukuran anda.

Sistem yang digunakan dalam keseluruhan penelitian ini adalah sistem SI, yang

memiliki tujuh besaran pokok.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perlu

dilakukan penelitian eksperimen tentang “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan

Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Smkn 1 Lubuk Pakam"

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan diantaranya adalah (1) faktor apa saja yang mempengaruhi hasil

belajar Fisika siswa? (2) apakah penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda

akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar fisika? (3)

bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan dapat berlangsung dengan

(26)

menarik bagi siswa? (4) bagaimana perbedaan hasil belajar Fisika siswa yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi

pembelajaran ekspositori ? (5) apakah penilaian hasil belajar yang digunakan oleh

guru sudah sesuai ? (6) mengapa kepribadian mempengaruhi hasil belajar siswa?

(7) adakah perbedaan hasil belajar siswa atas perbedaan kepribadian

masing-masing ? (8) bagaimana penggunaan strategi pembelajaran kontekstual dilakukan

guru dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa yang memiliki kepribadian

ekstrovert? (9) mengapa dikatakan penggunaan strategi pembelajaran kontekstual

dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa yang memiliki kepribadian

ekstrovert ? (10) apakah terjadi interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan

tipe kepribadian terhadap hasil belajar siswa ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar lebih terarah, efektif dan

efisien maka masalah penelitian ini dibatasi pada masalah : (1) hasil belajar,

dibatasi pada ranah : kognitif, dan psikomotorik, (2) strategi pembelajaran, yang

dibatasi pada strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran

ekspositori, (3) untuk tipe kepribadian siswa dibatasi pada kepribadian tipe

ekstrovert dan tipe kepribadian introvert. Hasil belajar yang akan dinilai adalah

hasil belajar Fisika siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Kabupaten Deli

Serdang, penelitian ini juga membatasi pada ruang lingkup penelitian dan waktu

penelitian, Berkaitan dengan itu penelitian ini dilakukan pada semester ganjil

(27)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan meggunakan strategi

pembelajaran kontekstual memperoleh hasil belajar fisika lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan

strategi pembelajaran ekspositori ?

2. Apakah kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan

memiliki hasil belajar fisika lebih tinggi daripada tipe kepribadian

introvert ?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe

kepribadian yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil

belajar fisika?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui :

1. Perbedaan kemampuan kelompok siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan kemampuan

siswa yang diajar dengan menggumakan strategi pembelajaran

ekspositori.

2. Perbedaan kemampuan kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian

ekstrovert dibanding kelompok siswa yang memiliki tipe kepribadian

(28)

3. Interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan tipe kepribadian

yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar fisika.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam

perancangan pembelajaran. Di samping itu dapat diidentifikasi strategi

pembelajaran yang lebih efektif untuk kelompok siswa yang memiliki tipe

kepribadian tertentu.

2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan landasan empirik atau kerangka

acuan bagi peneliti berikutnya, baik untuk meneliti struktur materi bidang

studi yang sama atau yang berbeda maupun kerakteristik individual yang

(29)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian

yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari hasil belajar fisika siswa yang

diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Hasil belajar fisika siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert lebih

tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang memiliki tipe kepribadian

introvert.

3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan tipe

kepribadian dalam mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Dari hasil

pengujian lanjut ternyata siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert

memperoleh hasil belajar fisika lebih tinggi jika diajar dengan menggunakan

strategi pembelajaran kontekstual daripada strategi pembelajaran ekspositori,

sedangkan sisa yang memiliki tipe kepribadian introvert lebih tinggi hasil

belajarnya jika diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori daripada diajar

(30)

B. IMPLIKASI

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa hasil belajar fisika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

kontekstual lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran ekspositori, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi

guru-guru mata pelajaran fisika untuk menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual khususnya dalam pembelajaran fisika tingkat SMA.Oleh karena itu

temuan penelitian perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepala sekolah

maupun para guru yang mengajar dalam mata pelajaran fisika.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajran

kontekstual siswa harus dapat mengkonstruk ilmu pengetahuan dibenak mereka

dari hasil pengalaman yang dilakukan di kelas. Dengan strategi pembelajaran ini,

siswa-siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dapat melaksanakan

pembelajaran sendiri dan menemukan sendiri secara langsung dengan komunikatif

dengan teman sebangku atau teman sebaya, dengan demikian akan terjadi

penguatan pada struktur kognitif siswa dan proses pengembangan sikap semakin

berani dalam mengaplikasikan fisikan dalam kehidupan sehari-hari dan

meningkatkan hasil belajar.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual siswa diberikan

kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha memahami dan

mendalami pembelajaran fisika yang diberikan guru. Dalam pembelajaran

kontekstual siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam

mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung

(31)

masing-masing ke dalam proses pembelajaran. Pengetahuan yang dimiliki

manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau

membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami

pengalamannya.

Dengan cara ini siswa tetap terbimbing dalam melakukan pembelajaran

sesuai dengan materi pembelajaran, bila telah sesuai dengan tahapan-tahapan

maka kemudahan akan diperoleh siswa dan akhirnya tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Demikian juga dalam strategi pembelajaran ekspositori dapat dijadikan

pertimbangan bagi guru untuk membelajarkan siswa yang memiliki tipe

kepribadian introvert.Dalam penyajiannya strategi pembelajaran ekspositori

bersifat linier memungkinkan bagi seorang guru mengarahkan siswa dalam

memahami materi yang disajikan dimana guru memotivasi siswa tentang tujuan

pembelajaran fisika. Siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert cenderung

menunggu informasi dari seorang guru tanpa langsung berinisiatif untuk

menemukan informasi atau materi pelajaran, dengan demikian guru perlu

melakukan pendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilakunya untuk dapat

meningkatkan kemampuan kognitifnya sehingga perolehan hasil belajarnya

minimal sama dengan hasil belajar yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert.

Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki tipe

kepribadian ekstrovert memperoleh hasil belajar fisika yang lebih tinggi apabila

dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual. Demikian

juga hasil belajar fisika siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert akan lebih

(32)

ekspositori. Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran

akan lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa

tidak ada satu strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik

siswa maupun karakteristik pembelajaran.Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi

masukan bagi guru mata pelajaran fisika untuk memilih strategi pembelajaran

yang sesuai dalam menyajikan materi pembelajaran.

Dalam merancang strategi pembelajaran yang tepat untuk setiap

karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang tepat dan

terkoordinasi agar terjadi interaksi yang efektif sehingga siswa terlibat aktif dan

suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya tujuan

pembelajaran.

C. SARAN

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka

disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar fisika, maka guru yang mengasuh mata

pelajaran fisika disarankan agar menggunakan strategi pembelajaran yang

tepat dalam menyajikan materi dan aplikasi fisika dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat tipe kepribadian yang

dimiliki siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tipe kepribadian

yang mereka miliki, yakni tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian

(33)

3. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan SMK Negeri 1

Lubuk Pakam untuk mengadakan pelatihan strategi pembelajaran kontekstual

dan strategi pembelajaran ekspositori yang tepat untuk pembelajaran fisika.

4. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan strategi pembelajaran

disamping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan

terlebih dahulu kepada siswa bagaimana tahapan strategi pembelajaran

sehingga penggunaan waktu bisa seefisien mungkin serta efektifitas

(34)
(35)
(36)
(37)

Gambar

TabelHalaman
Gambar                                                                                                     Halaman
Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Ujian Fisika Siswa SMKN 1 Lubuk pakam

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara

- Dititrasi dengan HCL sampai warna kuning berubah menjadi warna pink (Perubahan warna tidak terlalu kentara dan oleh karena itu harap hati-hati dalam menentukan titik akhir

Target pengkajian SDI Kabupaten Gunungkidul tahun 2004 mencakup tiga kecamatan yang diambil berdasarkan tingkat kemajuan suatu kecamatan yang diukur dengan peringkat indeks

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui waste kritis yang terjadi dalam pelayanan paket REG beserta CTQ potensialnya, mengukur tingkat kinerja pelayanan

Kemampuan berbicara anak usia dini melalui penggunaan metode bercerita (storytelling) pada kelompok B di TK Tresna Bhakti Mulia Al-Mabrur, setelah dilaksanakannya

user id adalah nam a yang diinginkan unt uk login pada aplikasi SPSE LPSE Kab.Tanah Laut , dan Passw ord login akan di konfirm asi oleh ADM IN AGENCY m elalui em ail/

Memperkaya wawasan bagi pendidik dalam dunia pendidikan pada lembaga PAUD khusunya dan untuk meningkatkan mutu pendidikan anak melalui metode permainan menggunting

The analysis result indicates that some students were able to use multiplicative comparison to determine the relationship between numbers on ratios using double number line