PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR
KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
Risanti Hutajulu NIM : 708114238
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Risanti Hutajulu, NIM. 708114238. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) terhadap hasil belajar kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 135 orang yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini di ambil dengan cara acak yaitu X AP1 sebagai kelas eksperimen dan X AP2 sebagai kelas kontrol, yang masing-masing berjumlah 45 siswa. Instrumen atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar kewirausahaan siswa dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 42,75 dan setelah diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terdapat peningkatan hasil belajar saat post-test dengan rata-rata sebesar 76. Sedangkan rata-rata pre-test siswa kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan sebesar 36,5 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional terdapat peningkatan hasil rata-rata post-test sebesar 61,75. Hasil pengujian hipotesis diperoleh ℎ� �� > �� (4,64 > 1,684) dengan kata lain hipotesis diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model Pembelajaran Tipe TPS (Think Pair Share) terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
v ABSTRACT
Risanti Hutajulu, NIM. 708114238. Effect of Cooperative Learning Model Type TPS (Think Pair Share), Againts Student Result By Subject Entrepreneurship State High School Class X SMK Laksamana Martadinata of Medan Academic Year 2012/2013. Economics Education Program Educational Studies Program Office Administration, Economy Faculty, State University of Medan in 2013.
The problem of this research is there influence of Cooperative Learning Model Type TPS (Think Pair Share) for result by subject Entrepreneurship. This study aims to determine the effect of Cooperative Type Learning Model TPS (Think Pair Share) to the Student Results By Subject Entrepreneurship State High School Class X SMK Laksamana Martadinata of Medan Academic Year 2012/2013.
The research was carried out in Class X of SMK Laksamana Martadinata of Medan Academic Year 2012/2013. The population in this study is the whole class X of SMK Laksamana Martadinata Medan Network Academic Year 2012/2013 with amount of population 135 students which consist of 3 classes. The sample used in this study is random sampling, namely classes as an experimental class X AP1 and X AP2 as the control class, in which there were 45 samples taken each class. Instrument or data collection techniques in this research is studying entrepreneurship test results in the form of multiple choice of 20 items.
The results of data analysis showed that the average grade given treatment for experimentation before 42.75 and after taught with cooperative learning model TPS type there is an increasing learning outcomes while post-test with an average of 76. While the Entrepreneurship State High School of SMK Laksamana Martadinata Medan Academic Year 2012/2013.
Keywords : Learning Cooperative Type Think Pair Share, The Learning Result of
vi DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
ABSTRACK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN …. ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1Kerangka Teori ... 7
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 7
2.1.2 Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 10
2.1.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 14
vii
2.1.5 Metode Pembelajaran Konvensional ... 19
2.1.6 Perbedaan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Pembelajaran Konvensional ... 22
2.1.7 Pengertian Hasil Belajar Kewirausahaan ... 25
2.2Penelitian Yang Relevan ... 28
2.3 Kerangka Berpikir ... 29
2.4Hipotesis Penelitian ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
3.2Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
3.2.1 Populasi ... 32
3.2.2 Sampel ... 32
3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 33
3.3.1 Variabel Penelitian ... 33
3.3.2 Defenisi Operasional ... 33
3.4 Rancangan Penelitian .. ... 34
3.5 Prosedur Penelitian ... 35
3.6 Instrumen Penelitian ... 36
3.6.1 Validitas Tes ... 37
3.6.2 Reliabilitas Tes ... 37
viii
3.7.1 Uji Normalitas ... 39
3.7.2 Uji Homogenitas ... 40
3.7.3 Uji Hipotesis ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah ... 42
4.2 Struktur Organisasi ... 44
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 47
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian ... 47
4.2 Analisis Data ... 50
4.2.1 Uji Normalitas ... 51
4.2.2. Uji Homogenitas ... 52
4.2.3 Uji Hipotesis ... 53
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 .. ... 14
Tabel 2.2 ... 24
Tabel 3.1 ... 33
Tabel 3.2 ... 34
Tabel 4.1 ... 44
Tabel 4.2 ... 46
Tabel 4.3 ... 46
Tabel 4.4 ... 47
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
Lampiran 3 Instrumen Soal Pre-test dan Post-test
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Tabel Validitas Tes dan Realibilitas Tes
Lampiran 6 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran 7 Perhitungan Realibilitas Tes Hasil Belajar Siswa
Lampran 8 Data Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa
Lampiran 9 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Kelas
Eksperimen
Lampiran 10 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Kelas Kontrol
Lampiran 11 Uji Normalitas Data
Lampiran 12 Uji Homogenitas Data
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis
Lampiran 14 Persentasi Peningkatan Hasil Belajar
Surat Pengajuan Judul
Nota Tugas
Surat Persetujuan Proposal Penelitian
Surat Pengumpulan Data Penelitian
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan bangsa dan
merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Dewasa ini
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang seiring dengan
perkembangan zaman sehingga sulit diikuti oleh negara-negara yang sedang
berkembang. Pendidikan menduduki masalah yang sangat penting dalam
pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan sumber daya manusia. Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan
meningkatkan mutu pendidikan sebagai sasaran dalam pencerdasan sumber daya
manusia.
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang baik diperlukan strategi
pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki mutu pendidikan yang telah
berlangsung selama ini. Salah satu tolok ukur keberhasilan guru adalah apabila dalam
pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi
sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar
di dalam kelas.
Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini
dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling
2
dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta
dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, sarana prasarana
belajar-mengajar yang tersedia serta penggunaan model pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar diharapkan adanya proses interaksi antara
siswa dan guru. Proses interaksi merupakan proses belajar yang berlangsung dalam
lingkungan sosial dimana seseorang terlibat dalam kegiatan belajar membutuhkan
orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang lain yang dibutuhkan
dalam proses belajar-mengajar ini ialah guru. Oleh karena itu peranan guru dalam
pendidikan sangat penting. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran
dalam proses belajar-mengajar. Model pembelajaran yang baik adalah model yang
dapat memberikan hasil belajar yang baik terhadap siswa dengan menumbuhkan
kegiatan belajar siswa yang aktif dengan guru sebagai pengarahnya.
Sementara itu fenomena yang sering dialami guru berkaitan dengan model
pembelajaran adalah kurang kreatifnya guru dalam memilih serta menciptakan
model-model pembelajaran yang memperbaharui dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam kegiatan
belajar-mengajar. Guru yang masih menggunakan metode konvensional hanya menganggap
siswa sebagai pembelajar pasif yang mengakibatkan guru hanya terfokus pada
pemberian sejumlah materi tanpa memperhatikan aktivitas belajar para siswa.
3
menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi dan dapat meningkatkan peran serta
siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di SMK Laksamana
Martadinata Medan, menunjukkan bahwa masih banyak guru yang kurang dalam
memvariasikan keterampilan mengajarnya di kelas. Dengan kata lain guru cenderung
menggunakan metode konvensional (metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan)
dimana kegiatan belajar-mengajar terpusat pada guru sebagian besar waktu pelajaran
digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Setelah guru selesai
menjelaskan, siswa cenderung diberi tugas untuk menilai sejauh mana mereka
menangkap penjelasan guru. Penggunaan model pembelajaran yang monoton tersebut
membuat siswa menjadi bosan sehingga siswa kurang berminat dalam belajar yang
akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini sejalan dengan hasil
observasi yang peneliti lakukan yaitu ketika berdiskusi dengan guru bidang studi
Kewirausahaan yang menyatakan bahwa hasil belajar Kewirausahaan siswa belum
memuaskan.
Sesuai dengan data yang diterima peneliti, hasil belajar Kewirausahaan yang di
lihat dari data hasil nilai ulangan semester genap tahun ajaran yang pernah diujikan
diperoleh data dari 40 orang siswa yang terdiri dari 2 kelas, sebanyak 17 siswa (42%)
memiliki nilai di atas 70 dan 23 siswa (58%) memiliki nilai di bawah 70. Padahal
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan adalah 70.
Disinilah kehadiran model pembelajaran menempati posisi penting yang dapat
4
belajar-mengajar, aktifitas siswa lebih banyak diam dalam merespon informasi
mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru serta pada saat guru
menerangkan pelajaran didepan kelas para siswa sibuk berbicara dengan teman
sebangkunya, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai
pelajaran Kewirausahaan.
Namun peneliti melihat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap naik
turunnya hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi bahkan cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional yang
membuat siswa kurang memahami akan materi yang diberikan. Untuk mengatasi
masalah rendahnya hasil belajar siswa di atas, peneliti berencana menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) guna meningkatkan
partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas.
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini dikembangkan berdasarkan
teori belajar kognitif, pada model pembelajaran ini penekanan pembelajarannya
adalah dimana guru membagi siswa dalam kelompok (berpasangan) dan memberikan
tugas pada masing-masing kelompok. Setiap kelompok memikirkan dan mengerjakan
tugas tersebut sendiri. Setelah itu guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain
untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan, kemudian guru meminta kepada
pasangan untuk berbagi dengan seluruh teman sekelas tentang apa yang telah mereka
diskusikan. Hal ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
5
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil
Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan
Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti telah mengidentifikasi
beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi bahkan
cenderung menggunakan metode konvensional.
2. Penguasaan materi kewirausahaan yang belum maksimal yang ditandai
dengan masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) dibawah nilai 70.
3. Aktifitas siswa lebih banyak diam (pasif) dalam merespon informasi materi
pelajaran yang disampaikan guru.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan penelitian ini maka peneliti
membatasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share)
serta pengaruhnya terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X SMK
6
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : “Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata
Medan”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas X selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share).
2. Meningkatkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS (Think Pair Share).
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think
Pair Share) terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS)
terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa sehingga dapat digunakan
7
2. Sebagai masukan bagi sekolah khususnya guru kewirausahaan di SMK
Laksamana Martadinata Medan dalam menentukan model pembelajaran
yang tepat dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi perguruan tinggi, khususnya lingkungan Fakultas Ekonomi UNIMED
sebagai bahan masukan untuk penelitian terutama berkaitan dengan model
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share pada mata pelajaran kewirausahaan ini lebih baik
dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK
Laksamana Martadinata. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
eksperimen 76 dan kelas kontrol 61,75.
2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t yang ditetapkan bahwa ℎ� � =
4,64 dan �� = 1,684 sehingga dapat disimpulkan bahwa � ditolak
dan � diterima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil kewirausahaan siswa
kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan.
5.2 Saran
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share di
SMK Laksamana Martadinata Medan memberikan hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan model konvensional, sehingga diharapkan
bagi guru kewirausahaan agar dapat menerapkan model pembelajaran
60
2. Kepada kepala sekolah agar mampu memilih metode pembelajaran yang
sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa yang berkaitan dengan
materi yang diajarkan guru di dalam kelas.
3. Kepada pihak yang berwenang dalam bidang pendidikan disarankan agar
mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
kepada guru-guru disekkolah, karena model pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti, dengan judul yang
sama disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan pokok bahasan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Adil, Maksimus. 2008. Penilaian dan Evaluasi Belajar. http://maxbonamultiply.com
Ajeng, Siska dan Herry. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar dan Prestasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Prabumulih Tahun Ajaran 2009/2010. Palembang: Jurnal Pendidikan, Vol.1 Fakultas Ilmu Pendidikan UNSRI
Arends, Richard. 2008. Learning To Teach. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Assyafi’I. 2009. Kelebihan dan Kekurangan TPS.
http://ariffadholi.blogspot.com/kelebihan-kekurangan-tps.html. di akses 15 April 2012
Chotimah, H. 2007. Model-model Pembelajaran Untuk PTK. Malang: UNM
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Educare. 2008. Jurnal Pendidikan.
http://educare.e-fkipunla.net/index.php?com/2008
Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Herdy. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 Surabaya Tahun Ajaran 2010/2011. Bandung: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 5 Edisi 143.
Ibrahim, Muslimin dkk. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Lie, Anita. 2004. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia.
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Puji, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa SMK Darmawangsa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.Bandung: Jurnal Pendidikan, Vol. X No. 2 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UPI.
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching
Setiawan dan Prayoga, 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Vol.6 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UNY.
Setiawati. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMA Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri Medan.
Siringo-ringo, Novalina. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMK Dwi Warna 1 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.Medan: Universitas Negeri Medan.
Soegeng, Prijodarminto dan Eva. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Solo Tahun Ajaran 2009/2010. Solo: Jurnal Pendidikan, Vol.6 Edisi 121.
Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, dkk. 2005. Metode Statistika. Jakarta: Tarsito.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Suray. 2007. Pembelajaran Konvensional.
http.//wordpress.com/ancaman pembelajaran konvensional
Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Learning.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, M. 2006. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya
Wardani. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2010/2011.Medan: Universitas Negeri Medan.