• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN KISAH DI KANTOR POS KARYA MUHAMMAD ALI OLEH SISWA KELAS IX SMP N 4 TARUTUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN KISAH DI KANTOR POS KARYA MUHAMMAD ALI OLEH SISWA KELAS IX SMP N 4 TARUTUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselasaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Konsep (Concept Attainment Model) Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen “Kisah di Kantor Pos” Karya Muhammad Ali Oleh Siswa Kelas IX SMP N 4 Tarutung Tahun Pembelajaran 2012/2013.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Untuk menyelesaikan skripsi ini berbagai masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Prodi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Seluruh dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta guru-guru dan siswa SMP N 4 Tarutung yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

(4)

iii

Venny Hutagalung, Fricilya Hutagalung, Bobi Hutagalung, dan Albert Stevan Hutagalung yang telah memberikan motivasi kepada penulis. 11. Seluruh keluarga, sahabat, adik kos dan teman Ekstensi 2007 A yang

selalu memberikan dukungan kepada penulis

12. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2013 Penulis

(5)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Model Pembelajaran Perolehan Konsep ... 8

a. Pengertian Model Pembelajaran Perolehan Konsep ... 8

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Perolehan Konsep ... 12

c. Keunggulan Model Pembelajaran Perolehan Konsep ... 13

2. Hakikat Cerita Pendek ... 13

a. Pengertian Cerita Pendek ... 13

b. Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen ... 14

3. Model Ekspositori ... 21

a. Pengertian Model Ekspositori ... 21

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Ekspositori ... 22

c. Pembelajaran Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen dengan model ekspositori ... 22

d. Penilaian Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen ... 23

e. Penerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep ... 23

f. Penerapan Model Ekspositori ... 24

B. Kerangka Konseptual ... 24

C. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

1. Populasi ... 28

(6)

v

C. Metode Penelitian ... 30

D. Desain Eksperimen ... 30

E. Defenisi perasional Variabel Penelitian ... 31

F. Jalannya Eksperimen ... 33

G. Instrument Penelitian... 37

H. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data ... 43

B. Analisis Data ... 45

1. Analisis Data Pembelajaran Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen dengan Model Pembelajaran Perolehan Konsep ... 45

2. Analisis Data Pembelajaran Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen dengan Model Ekspositori ... 49

3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 53

a. Uji ormalitas Data ... 53

b. Uji Homogenitas ... 57

4 Pengujian Hipotesis... 59

C. Hasil Penelitian ... 61

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78

A. Simpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(7)

vi TABEL 3.3 JALANNYA EKSPERIMEN

TWO-GROUP-POST-TEST DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

PEROLEHAN KONSEP TERHADAP

KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR

INTRINSIK CERPEN ... 33 TABEL 3.4 LANGKAH PENGAJARAN PADA KELAS

KONTROL YANG MENGGUNAKAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK

CERPEN ... 3 TABEL 3. INSTRUMENT PENILAIAN MENEMUKAN

UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN ... 38 TABEL 3. RENTANG SKOR DAN KATEGORI PENILAIAN

KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR

INTRINSIK CERPEN ... 39 TABEL 4.1 SKOR PEROLEHAN NILAI PEMBELAJARAN

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEROLEHAN KONSEP KELOMPOK

EKSPERIMEN ࢄ૚ ... 43 TABEL 4.2 SKOR PEROLEHAN NILAI PEMBELAJARAN

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

EKSPOSITORI KELOMPOK KONTROL ࢄ૛ ... 44

TABEL 4.3 DISTRIBUSI FREKUENSI PEMBELAJARAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP

KELOMPOK EKSPERIMEN ࢄ૚ ... 4 TABEL4.4 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS

EKSPERIMEN ... 49

TABEL 4. DISTRIBUSI FREKUENSI PEMBELAJARAN

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

EKSPOSITORI KELOMPOK KONTROL ࢄ૛ ... 0 TABEL 4. IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS

KONTROL ... 3

TABEL 4.7 UJI NORMALITAS DATA KELOMPOK

(8)

vii

TABEL 4.8 UJI NORMALITAS DATA KELOMPOK

KONTROL ࢄ૛ ...

TABEL 4.9 HARGA-HARGA YANG PERLU UJI BARTLET ... 8

TABEL 4.10 PERSENTASE RATA-RATA PEROLEHAN

SKOR MENEMUKAN UNSUR-UNSUR

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 7 LEMBAR KERJA SISWA KELAS

EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL ... 10

LAMPIRAN 8 DAFTAR NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS ... ... 110

LAMPIRAN 9 TABEL NORMALITAS ... ... 111

LAMPIRAN 10 TABEL NILAI-NILAI DISTRIBUSI t ... 112

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 4.1 HISTOGRAM DATA PEMBELAJARAN

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK

CERPEN KELAS EKSPERIMEN ... 48

GAMBAR 4.2 HISTROGRAM DATA PEMBELAJARAN

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan

kemampuan intelektual dan pengembangan penalaran. Salah satu bentuk dari

kesusastraan adalah karya sastra yang merupakan wujud nyata sastra. Karya sastra

diharapkan dapat mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan

serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan bersastra. Selain

itu pemahaman terhadap karya sastra juga sangat penting. Apabila hal tesebut

tercapai maka akan timbul sikap menghargai dan membanggakan sastra

khususnya sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia

Indonesia.

Tujuan pengajaran sastra adalah agar siswa mampu menikmati,

menghayati, dan memahami serta memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta

meningkatkan pengetahuan berbahasa. Pengetahuan sastra digunakan sebagai

penunjang dalam mengekspresikan karya sastra. Cerpen merupakan salah satu

bentuk karya sastra yang menceritakan perjalanan hidup seseorang. Cerpen ditulis

berdasarkan kehidupan sehari-hari atau bisa dikatakan bahwa cerpen merupakan

ekspresi pribadi si pengarang itu sendiri, cerminan pribadi, perjalanan jiwa

penulisnya. Sebuah fiksi cerpen memiliki unsur-unsur intrinsik cerita seperti:

tema, alur, perwatakan, latar, amanat, dan sudut pandang

Cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra. Cerita pendek

(12)

lahir dari kenyataan kehidupan sehari-hari, karena bentuk cerita pendek yang tidak

terlalu panjang maka hanya memerlukan waktu yang relatif singkat untuk

membaca cerita pendek. Berdasarkan KTSP bidang studi Bahasa Indonesia untuk

SMP bahwa menemukan unsur- unsur intrinsik cerpen merupakan salah satu

materi pokok yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran SK 7, KD 7.1 .

Keberhasilan siswa dalam menerima pembelajaran menemukan unsur-unsur

cerpen sangat diharapkan dalam pencapaian standar kompetensi yang ditentukan

agar siswa dapat mengikuti sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Permasalahan ini penulis temukan ketika melaksanakan Praktek

Pengalaman Lapangan Terpadu PPL-T pada tahun 010 ternyata siswa belum

sepenuhnya menguasai unsur-unsur intrinsik cerpen. Hal ini terlihat dari siswa

yang tidak memahami betul apa itu unsur-unsur intrinsik cerpen, sehingga ketika

siswa ditugaskan untuk menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen, siswa

kewalahan dalam penugasan tersebut. Apalagi ketika guru tidak menggunakan

model pembelajaran yang tepat untuk melatih siswa dalam menemukan

unsur-unsur intrinsik cerpen.

Masalah yang terungkap dari siswa sekolah tersebut adalah 1 siswa

mengalami kesulitan menganalisis unsur intrinsik cerpen, motivasi dan daya

apresiasi siswa lemah, siswa kurang termotivasi untuk berpikir kritis,

keaktifan, pemahaman, dan penguasaan informasi secara individual dalam

pembelajaran tidak merata bagi seluruh siswa di kelas, siswa belum diberi

kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan kemampuan antar siswa dalam

(13)

strategi ataupun model pembelajaran yang kurang menarik yang disajikan oleh

guru. uru hanya menekankan pada sejumlah informasi atau konsep belaka .

aktor lainnya juga adalah kebanyakan siswa membaca cerpen hanya

sebagai hiburan untuk mengetahui jalan ceritanya namun kurang mampu dalam

menemukan unsur-unsur intrinsik cerpennya, sehingga tujuan pembelajaran yang

diharapkan tidak tercapai. Tidak semua model pembelajaran cocok digunakan

untuk setiap mata pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. leh karena

itu, perlu dipilih model yang tepat.

usup 011:11 mengatakan:

“pembelajaran lebih ditekankan pada model yang diwarnai dengan ceramah dan berpusat pada guru. Kejadian-kejadian tersebut dibuktikan dengan keengganan guru menerima metode pembelajaran terkini dan sangat tepat digunakan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. Kegiatan ini mengakibatkan siswa kurang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan mereka cepat bosan dan malas belajar.”

Pembelajaran menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen dapat terjadi

dengan efektif jika guru dapat menerapkan model atau metode pengajaran yang

dapat memberikan peluang pada siswa untuk lebih aktif dalam menemukan

unsur-unsur intrinsik cerpen. Salah satu model pembelajaran yang akan digunakan

peneliti yaitu model pembelajaran perolehan konsep. Model pembelajaran

perolehan konsep didesain untuk menganalisis konsep, mengembangkan konsep,

pengajaran konsep dan untuk membuat siswa menjadi lebih efektif dalam

mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran perolehan

(14)

mengklarifikasi konsep-konsep. Hal ini tentu akan membantu siswa dalam proses

belajar mengajar.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Brunner, oodnow, dan Austin 19 7 ,

“Model pembelajaran concept attainment merupakan metode yang efisien untuk mempresentasikan informasi yang telah terorganisir dari suatu topik yang luas menjadi topik yang lebih mudah dipahami untuk setiap stadium perkembangan konsep. Model pembelajaran concept attainment ini dapat memberikan suatu cara menyampaikan konsep dan mengklarifikasi konsep-konsep serta melatih siswa menjadi lebih efektif pada pengembangan konsep.”

http://ndhirost.multiply.com/journal/item/ .

Model pembelajaran perolehan konsep dianggap lebih baik jika

dibandingkan dengan model ekspositori. Model pembelajaran perolehan konsep

lebih mengajak siswa untuk lebih efektif dalam menganalisis konsep,

mengembangkan konsep, serta siswa lebih tertolong untuk mengerjakan materi

yang diberikan oleh guru. Peneliti memilih cerpen “Kisah di Kantor Pos” karya

Muhammad Ali karena cerpen ini merupakan salah satu cerpen sastra dan cerpen

ini adalah salah satu bab pelajaran yang dicetak di salah satu buku pelajaran kelas

I . Cerpen ini juga mengandung nilai moral yang sangat baik, yaitu jangan

memandang rendah seseorang sebelum tahu siapa orang itu sebenarnya, sehingga

cerpen ini sangat cocok untuk dibaca oleh siswa.

Dari uraian di atas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul

fektivitas Model Pembelajaran Perolehan Konsep Concept Attainment Model

Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen “Kisah di

Kantor Pos” Karya Muhammad Ali oleh Siswa Kelas I SMP egeri Tarutung

(15)

B. Ident f kas Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas ada beberapa permasalahan yang dapat

diidentifikasi yaitu:

1. Kurangnya motivasi siswa untuk berpikir kritis

. Siswa belum diberi kesempatan dalam berbagi pengalaman dan

kemampuan antar siswa dalam pembelajaran

. uru masih menggunakan model konvensional

. Rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan unsur-unsur intrinsik

cerpen

. fektivitas model pembelajaran perolehan konsep terhadap peningkatan

kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, sehingga

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi, agar diteliti secara tuntas. Cerpen

terdiri dari beberapa unsur, maka sesuai dengan judul hanya unsur-unsur intrinsik

saja yang akan menjadi penilaian peneliti terhadap menemukan unsur-unsur

intrinsik “Kisah di Kantor Pos” karya Muhammad Ali oleh siswa kelas I SMP

(16)

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen

“Kisah di Kantor Pos” karya Muhammad Ali dengan menggunakan

model pembelajaran perolehan konsep oleh siswa kelas I SMP

Tarutung tahun pembelajaran 01 / 01 ?

. Bagaimanakah kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen

“Kisah di Kantor Pos” karya Muhammad Ali dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori oleh siswa kelas kelas I SMP

Tarutung tahun pembelajaran 01 / 01 ?

. Apakah model pembelajaran perolehan konsep lebih efektif

dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori dalam

menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen “Kisah di Kantor Pos” karya

Muhammad Ali oleh siswa kelas I SMP Tarutung tahun

pembelajaran 01 / 01 ?

E. Tu uan Penel t an

Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan di atas, maka yang

menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menggambarkan kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik

cerpen “Kisah di Kantor Pos” karya Muhammad Ali dengan menerapkan

model pembelajaran perolehan konsep oleh siswa kelas I SMP

(17)

7

. Untuk menggambarkan kemampuan dalam menemukan unsur-unsur

intrinsik cerpen “Kisah di Kantor Pos” karya Muhammad Ali dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori oleh siswa kelas I SMP

Tarutung tahun pembelajaran 01 / 01 .

. Untuk menggambarkan keefektifan antara model pembelajaran perolehan

konsep dengan model pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan

kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen “Kisah di Kantor

Pos” karya Muhammad Ali I SMP Tarutung tahun pembelajaran

01 / 01 .

F. Manfaat Penel t an

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian

ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan

menemukan unsur- unsur intrinsik cerpen.

. sebagai bahan masukan bagi guru bahasa Indonesia untuk mengetahui

kendala yang dialami siswa dalam kegiatan menemukan unsur-unsur

intrinsik cerpen.

. Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk penelitian

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen “Kisah di Kantor

Pos” Karya Muhammad Ali dengan menggunakan model pembelajaran

perolehan konsep siswa kelas IX SMP N 4 Tarutung tahun pembelajaran

2012/2013 adalah kategori baik dengan nilai rata-rata 75,25.

2. Kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen “Kisah di Kantor

Pos” Karya Muhammad Ali dengan menggunakan model pembelajaran

ekspositori siswa kelas IX SMP N 4 Tarutung tahun pembelajaran

2012/2013 adalah kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,25.

3. Model pembelajaran perolehan konsep lebih efektif dibandingkan dengan

model pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan kemampuan

menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen “Kisah di Kantor Pos” Karya

Muhammad Ali siswa kelas IX SMP N 4 Tarutung tahun pembelajaran

2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Kemampuan siswa dalam menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen perlu

(19)

9

lebih efektif dalam proses belajar mengajar PBM di sekolah. Salah satu

model pembelajaran yang efektif khususnya dalam menemukan unsur-unsur

intrinsik cerpen adalah model pembelajaran perolehan konsep.

2. Sebaiknya pengajar tidak lagi menggunakan model yang bersifat ceramah

dan berpusat pada guru, karena akan mengakibatkan siswa kurang ikut

berpartisipasi dalam proses kegiatan pembelajaran. Hendaknya pendidik

memilih model pembelajaran yang membuat siswa lebih berpikir kreatif.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam

(20)

80

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Prasetyo. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Arends. R. L. 2008. Belajar untuk mengajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

... 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Handoko,T.Hani. 2002. Managemen Edisi Kedua. Yogyakarta: BPEE

Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Joyce, Bruce, dkk. 2009. Models Of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: CV.Yrama Widya

Nadeak, Wilson. 1989. Bagaimana Menulis Cerita Pendek. Bandung: Yayasan Kalam Hidup

Nurgiyantoro, Burhan. 1997. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press

Sanjaya,Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Group

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiri. 2009. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen. Kalimantan Timur

Suherman, E. 1994. Evaluasi proses dan hasil belajar matematika modul 1-6. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

(21)

81

Syarifani, Zamakh 2009. Menulis dan Menerbitkan Buku Fiksi dan Nonfiksi. Yogyakarta: Milestone

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Widoko. 2001. Model Pembelajaran Konsep. Surabaya: University Press IKIP Surabaya

http://id.wordpress.com/tag/amanat abdurrosyid/20-08-2011

http://ndhirost.multiply.com/journal/item/3 20-07-2012

Gambar

TABEL 4.8 UJI
GAMBAR 4.1 HISTOGRAM

Referensi

Dokumen terkait

Hasil identifikasi kapang mikroskopis yang diisolasi dari tiga tingkat kematangan gambut yang berbeda di Kawasan Hutan Lindung Gunung Ambawang Kabupaten Kubu Raya

Lokasi Perencanaan terletak di Jl. Jatinegara Kaum Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. Lokasi merupakan pusat kegiatan perkotaan

Pengembangan Model Pelatihan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Profesionalisme Tutor Paket C Di Kabupaten Bone Bolango.. Universitas Pendidikan Indonesia

Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi, sedangkan yang dimaksud dengan pengukuran dan evaluasi prestasi manajer adalah pada

Kriging dalam menduga dan memetakan nilai fosfor tanah areal sawah Kabupaten Ngawi pada penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa metode Kriging lebih baik dalam menduga

telah dimuat dalam JURNAL FARMASI (Journal of Pharmacy) ISSN : 2302-7436, Volume 1 Issue 1 Tahun 2012, halaman 19-29. Kami menyetujui hak publikasi pengelektronikannya

Persepsi petani tentang kredibilitas penyuluh sebagai sumber informasi mengenai pengelolaan hutan rakyat diduga berhubungan dengan karakteristik petani yang meliputi

Sumber penerimaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah masih relatif sangat kecil dan peluang yang ada masih terbatas untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah