No. Daftar FPIPS : 4928/UN.40.2.4/PL/2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI
KOTA BANDUNG SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Geografi di Departemen Pendidikan Geografi
Oleh: Indra 1001719
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI
KOTA BANDUNG
Oleh
Indra
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan
Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Indra 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
Indra 1001719
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI
KOTA BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING I
Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, MS.
NIP. 19600121 198503 2 001
PEMBIMBING II
Bagja Waluya, S.Pd., M.Pd
NIP. 19721024 200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Ahmad Yani, M.Si
SKRIPSI INI DIUJI PADA TANGGAL 28 Oktober 2015
Panitia ujian sidang terdiri dari :
Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP . 19700814 199402 1 001
Sekretaris : Dr.Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001
Penguji : 1. Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd NIP. 19620512 198703 1 002
2. Dr. H. Dede Sugandi, M.Si NIP . 19580526 198603 1 010
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
ABSTRAK
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI
KOTA BANDUNG
Oleh Indra (1001719)
Salah satu sentra industri boneka kain di Kota Bandung terletak di Kelurahan Sukagalih. Selama ini, perkembangannya cukup pesat karena didukung dengan kualitas boneka kain yang cukup bagus. Namun, dalam kurun beberapa tahun terakhir usaha kecil menengah (UKM) boneka kain mengalami penurunan dari jumlah unit usaha dan tenaga kerjanya. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM boneka kain serta menganalisis tingkat kesejahteraan pemilik usaha. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, populasi dari penelitian ini adalah seluruh UKM boneka kain yang ada di Kelurahan Sukagalih, yakni 13 unit usaha. Sedangkan sampel diperoleh dengan menggunakan sampel jenuh yaitu mengambil sampel seluruhnya sesuai dengan populasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak berkembangnya usaha kecil menengah (UKM) boneka kain Sukagalih diakibatkan oleh faktor terbatasnya jumlah modal yang dimiliki oleh para pemilik usaha dan kurangnya tenaga kerja yang terampil, serta wilayah pemasaran yang belum meluas. Tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain Sukagalih berada pada tingkat kesejateraan tinggi, dan sedang. Berdasarkan hasil analisis regresi tidak terdapat hubungan yang kuat antara kesejahteraan pemilik usaha dengan usaha kecil menengah boneka kain. Untuk mengembangkan perusahaan, para pengusaha diharapkan menghidupkan kembali koperasi yang telah ada agar menjadi wadah atau penyalur aspirasi para pengusaha untuk mengembangkan kembali usaha kerajinan boneka kain.
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES (SMEs) RAG DOLL IN SUB DISTRICT SUKAGALIH SUKAJADI THE
CITY OF BANDUNG
By
Indra (1001719)
One of the rag doll industrial centers in Bandung is located in the Sukagalih Village. During this time, progress quite rapidly because it is supported by the quality of a rag doll is quite good. However, within the recent year, small and medium enterprises (SMEs) rag doll decrease of the number of business units and its workforce. The purpose of this study is to identify the factors that influence the development of SMEs the rag doll business and analyze the level of business owner welfares. The method used is descriptive method, the population of this study are all SMEs rag doll in the Sukagalih Village, as much as 13 business units. While the sample is obtained by using a saturated sample which entirely appropriate to take a sample of the population. The results show that the development of small and medium enterprises (SMEs) Sukagalih rag doll factors caused by the limited capital amounts of the business owners and the lack of labor skills, and the marketing area that has not been widespread. The welfare of a rag doll Sukagalih business owners are at a high level of welfare, and moderate. Based on the results of the regression analysis there is no strong relationship between the welfare of business owners and small and medium businesses of rag doll. For develop the companies, employers are expected to revive the existing cooperatives in order to be a container or channeling the aspirations of entrepreneurs to redevelop a rag doll craft businesses.
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH...…iv DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Geografi Terhadap Perkembangan Industri... 9
1. Konsep Geografi Yang Mempengaruhi Perkembangan Industri ... 10
2. Pendekatan Geografi Untuk Menganalisis Perkembangan Industri... 11
B. Industri ... 12
1. Pengertian Industri ... 12
2. Klasifikasi Industri ... 12
3. Usaha Kecil Menengah ... 13
a. Klasifikasi Usaha Kecil Menengah ... 15
b. Manfaat Usaha Kecil Menengah ... 15
c. Permasalahan Usaha Kecil Menengah ... 16
d. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan UKM ... 17
e. Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Lokasi Industri ... 17
C. Kesejahteraan ... 18
1. Tingkat Kesejahteraan Menurut BKKBN ... 19
2. Tingkat Kesejahteraan Menurut BPS ... 21
a. Kependudukan ... 22
b. Kesehatan dan Gizi ... 22
c. Pendidikan ... 23
d. Ketenagakerjaan ... 24
e. Taraf dan Pola Konsumsi Rumah Tangga ... 24
f. Perumahan dan Lingkungan ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 27
vii
Indra, 2015
C. Populasi dan Sampel ... 28
1. Populasi ... 28
2. Sampel ... 28
D. Definisi Operasional... 30
E. Instrumen Penelitian... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ... 33
G. Teknik Analisis Data ... 33
1. Teknik Persentase... 34
2. Teknik Pengharkatan atau Skoring ... 35
3. Analisis Regresi Ganda ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kondisi Geografis Daerah Penelitian ... 37
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 37
a. Letak dan Luas ... 37
b. Penggunaan Lahan ... 39
2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 41
a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 41
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur... 42
c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 44
d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 45
B. Deskripsi Hasil Penelitan ... 45
1. Identitas Pengusaha Boneka Kain ... 45
a. Usia dan Jenis Kelamin ... 45
b. Tingkat Pendidikan ... 47
c. Pengalaman Bekerja ... 47
d. Mata Pencaharian Sampingan ... 48
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan UKM Boneka Kain . 48 1. Bahan Baku ... 49
2. Modal ... 51
3. Ketersediaan Tenaga Kerja ... 54
4. Pemasaran ... 56
5. Teknologi ... 60
D. Tingkat Kesejahteraan Pengusaha Boneka Kain... 63
1. Pendapatan ... 63
2. Pengeluaran ... 64
3. Keadaan Tempat Tinggal ... 65
4. Fasilitas Tempat Tinggal ... 66
5. Kesehatan Anggota Keluarga ... 67
6. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Kesehatan ... 68
7. Kemudahan Menyekolahkan Anak ... 69
8. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi ... 70
viii
Indra, 2015
1. Uji Normalitas ... 73
2. Analisis Regresi Ganda ... 74
3. Uji t ... 76
4. Analisis Determinasi ... 76
5. Uji F ... 76
F. Pembahasan ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
LAMPIRAN
ix
Indra, 2015
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kawasan Sentra Industri Kota Bandung ... 3
Tabel 1.2 Jumlah Pengusaha Boneka Kain Sukamulya ... 4
Tabel 2.1 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan BPS 2005 ... 21
Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 28
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 32
Tabel 3.3 Kriteria Persentase ... 34
Tabel 3.4 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan BPS 2005 ... 35
Tabel 4.1 Jenis Penggunaan lahan ... 39
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Sukagalih ... 41
Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 43
Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 44
Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 45
Tabel 4.6 Usia Pengusaha Boneka kain ... 46
Tabel 4.7 Jenis Kelamin Pengusaha Boneka Kain ... 46
Tabel 4.8 Tingkat Pendidikan Pengusaha Boneka Kain ... 47
Tabel 4.9 Pengalaman Bekerja ... 47
Tabel 4.10 Pekerjaan Sampingan ... 48
Tabel 4.11 Asal Bahan Baku ... 49
Tabel 4.12 Kendala Mendapatkan Bahan Baku ... 50
Tabel 4.13 Transportasi Untuk Membeli Bahan Baku... 51
Tabel 4.14 Perolehan Modal ... 51
Tabel 4.15 Penurunan Modal ... 52
Tabel 4.16 Jumlah Modal Yang Dibutuhkan ... 52
Tabel 4.17 Kecukupan Modal Kebutuhan Produksi ... 53
Tabel 4.18 Cara Menutupi Kekurangan Modal ... 53
Tabel 4.19 Jumlah Tenaga Kerja ... 54
Tabel 4.20 Asal Tenaga Kerja ... 55
Tabel 4.21 Lama Jam Kerja ... 55
Tabel 4.22 Dasar Produksi ... 56
Tabel 4.23 Rata-Rata Jumlah Produksi ... 57
Tabel 4.24 Biaya Produksi ... 57
x
Indra, 2015
Tabel 4.26 Sebaran Pemasaran ... 59
Tabel 4.27 Cara Promosi ... 60
Tabel 4.28 Penggunaan Mesin ... 61
Tabel 4.29 Jumlah Pendapatan ... 63
Tabel 4.30 Jumlah Tanggungan Keluarga ... 64
Tabel 4.31 Pengeluaran Rumah Tangga ... 64
Tabel 4.32 Status Tempat Tinggal ... 65
Tabel 4.33 Jenis Bangunan Atau Rumah ... 66
Tabel 4.34 Sumber Air ... 66
Tabel 4.35 Kelengkapan Fasilitas Tempat Tinggal... 67
Tabel 4.36 Kesehatan Anggota Keluarga... 67
Tabel 4.37 Jenis Pelayanan Kesehatan... 68
Tabel 4.38 Kemudahan Mendapat Fasilitas Kesehatan ... 69
Tabel 4.39 Jumlah Anak Yang Menempuh Pendidikan... 69
Tabel 4.40 Kemudahan Menyekolahkan Anak ... 70
Tabel 4.41 Kepemilikan Sarana Transportasi Pribadi ... 70
Tabel 4.42 Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi ... 71
Tabel 4.43 Tingkat Kesejahteraan Pemilik Usaha Boneka Kain Sukagalih ... 72
Tabel 4.44 Klasifikasi Kesejahteraan ... 73
Tabel 4.45 Uji Normalitas ... 74
Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 75
Tabel 4.47 Nilai Uji R dan R² ... 76
Tabel 4.48 Hasil Uji F ... 77
Tabel 4.49 Nilai Uji T Pada Setiap Variabel ... 77
xi
Indra, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Struktur Ekonomi Kecamatan Sukajadi ... 3
Gambar 3.1 Peta Persebaran Unit Usaha Boneka Kain Sukagalih ... 29
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kelurahan Sukagalih ... 38
Gambar 4.2 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Sukagalih ... 40
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas wilayah dan penduduk yang besar serta dianugerahi sumberdaya alam melimpah. Seiring perkembangannya, masyarakat mulai memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Saat ini telah banyak berdiri industri kecil dan rumah tangga berkembang di berbagai daerah, pembangunan industri bertujuan untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sumaatmadja (1988, hlm. 183), bahwa :
Pembangunan industri (industrialisasi) dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk, juga harus sejalan dengan pemecahan masalah-masalah lainnya dan sedapat mungkin tidak menimbulkan masalah baru yang lebih gawat, oleh karena itu baik potensi pengembangan industri maupun masalah yang dialami masyarakat dengan negara harus diteliti sungguh-sungguh. Potensi berbagai daerah dengan segala masalah yang ada pada daerah yang bersangkutan harus diintegrasikan sebagai suatu upaya yang mensejahterakan masyarakat daerah yang bersangkutan.
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kota Bandung sejak dulu dikenal dengan sebutan kota kembang sekarang lebih dikenal dengan kota kreatif. Hal ini dikarenakan kreatifitas masyarakat Kota Bandung mendukung berkembangnya sektor ekonomi lokal karena dengan kreatifitas masyarakat mampu membuat dan menghasilkan produk dengan inovasi baru dibidang fashion, desain, arsitektur, IT bahkan musik yang ada di Kota Bandung. Atas dasar kreatifitas masyarakat tersebut, melalui Bandung Creative City Forum (BCCF) pada tahun 2008 Kota Bandung memperoleh penghargaaan sebagai projek percontohan Kota Kreatif se-Asia Pasifik pada even internasional yang diselenggarakan oleh British Council.
Selain menjadi projek percontohan Kota Kreatif se-Asia-Pasifik, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2013 mengajukan Kota Bandung dan tiga kota lainnya yakni Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan sebagai Creative City kepada lembaga PBB di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya atau UNESCO seperti yang dilansir di Media Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM Kinciakincia.com pada 9 September 2014.
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, mendefinisikan industri kreatif Indonesia sebagai industri yang berasal pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
3
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
Kawasan Sentra Industri Kota Bandung
No. Sentra Industri
1 Sentra Industri Sepatu Cibaduyut 2 Sentra Industri Rajut Binongjati 3 Sentra Industri Kaos dan Sablon Suci
4 Sentra Industri Perdagangan Jeans Cihampelas 5 Sentra Industri Tekstil Cigondewah
6 Sentra Industri Tahu dan Tempe Cibuntu 7 Sentra Industri Boneka Kain Sukamulya
Sumber:Website Resmi Kota Bandung 2010 (Bandung.go.id)
Sentra industri boneka kain Sukamulya terletak di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi. Selain sentra industri boneka kain, di Kecamatan Sukajadi terdapat beberapa potensi perekonomian lainnya seperti pengerajin tahu, penangkaran burung kenari dan makanan ringan. Dalam struktur ekonomi Kecamatan Sukajadi terdapat beberapa sektor yang berkontribusi terhadap PDRB kecamatan, untuk mengetahui struktur ekonomi Kecamatan Sukajadi dapat dilihat pada gambar 1.1
Gambar 1.1
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : BPS , PDRB Kota Bandung Menurut Kecamatan 2013
Berdasarkan diagram 1.1 dapat diketahui struktur ekonomi yang ada di Kecamatan Sukajadi, sektor industri menjadi sektor yang berkontribusi cukup besar kedua terhadap PDRB Kecamatan Sukajadi sebesar 13,93% setelah sektor perdagangan dari Hotel dan Restoran sebesar 55,49% per tahun, dengan laju pertumbuhan ekonomi kecamatan sebesar 10,62%.
. Usaha kecil menengah boneka kain Sukamulya terbentuk sejak tahun 1986, pada awal berdirinya industri ini memiliki 100 pengrajin boneka kain. Kegiatan produksi dan domisili para pekerjanya pun masih berada di lingkungan produksi boneka tersebut. Sentra industri boneka kain Sukagalih merupakan industri kecil atau rumahan, karena proses produksi dan penjualan produk dilakukan dirumah pemilik usaha yang dijadikan showroom. Boneka kain menjadi produk yang cukup diminati sebagai mainan anak-anak maupun sebagai souvenir, keunggulan dari boneka kain Sukamulya adalah kualitas dan model produk yang cukup baik serta harganya terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.
5
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terampil, dan harga bahan baku yang semakin mahal. Berikut adalah jumlah pengusaha boneka kain Sukamulya dari awal berdiri hingga tahun 2014:
Tabel 1.2
Jumlah Pengusaha Boneka Kain Sukamulya No Tahun Jumlah Pengusaha
1 1986 90 - 100 Pengusaha pengusaha boneka kain Sukamulya bermula dari terjadinya krisi moneter pada tahun1998 yang lalu. Dampak terjadinya krisis moneter adalah jatuhnya nilai tukar rupiah yang mengakibatkan semakin mahalnya harga bahan baku yang dibutuhkan sehingga banyak pengusaha yang gulung tikar karena kekurangan modal untuk berproduksi. Selain itu, tenaga kerja yang terampil lebih memilih bekerja di tempat lain dari pada meneruskan pekerjaannya sebagai pengerajin boneka kain.
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kota Bandung dan khususnya bagi warga sekitar agar kehidupannya lebih sejahtera.
Dengan latar belakang diatas penenliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Boneka Kain Di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Industri Boneka Kain terletak di Kecamatan Sukajadi Kelurahan Sukagalih yang merupakan kawasan sentra industri di Kota Bandung. Industri boneka kain ini menjadi sektor yang berkontribusi cukup besar kedua terhadap PDRB Kecamatan Sukajadi sebesar 13,93% setelah sektor perdagangan dari Hotel dan Restoran sebesar 55,49% per tahun, dengan laju pertumbuhan ekonomi kecamatan sebesar 10,62%.
Walaupun demikian perkembangan UKM Boneka Kain setiap tahunnya terus menurun, sejak dimulai tahun 1987 yang berjumlah 90-100 pengusaha menjadi 13 pengusaha pada tahun 2014. Adanya penurunan jumlah pengusaha industri dalam beberapa tahun terakhir berdampak pada berkurangnya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan terhadap pendapatan daerah Sukajadi.
Dari fenomena tersebut peneliti tertarik untuk meneliti perkembangan dan alasan terjadinya penurunan yang sangat signifikan dan juga meneliti kesejahteraan pengusaha setelah terjadinya penurunan tersebut.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan jumlah unit usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung? 2. Bagaimana tingkat kesejahteraan pemilik usaha industri boneka kain di
7
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana hubungan usaha kecil menengah boneka kain dengan tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. 2. Menganalisis kondisi kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan
Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
3. Menganalisis hubungan usaha kecil menengah boneka kain terhadap tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terbagi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna untuk menjadi referensi dan masukan bagi perkembangan ilmu geografi khususnya geografi pada bidang industri.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat setempat khususnya pengusaha, instansi pemerintah atau stakeholder terkait.
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab I berisi tentang penjabaran masalah tentang sentra industri dan UKM boneka kain di Kecamatan Sukajadi Kelurahan sukagalih Kota Bandung. Pada Bab I ini mempunyai sub bab latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II tinjauan pustaka berisi tentang penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian agar pembaca lebih mudah memahami isi dari skripsi atau hasil penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III metode penelitian berisi tentang cara mengambilan data peneliti dalam menganalisis masalah yang akan diteliti. Bab metode penelitian ini berisi metode dan desaiin penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan menyajikan hasil temuan dilapangan berdasarkan masalah. Dalam hal ini memaparkan hasil analisis data yang ditemukan dilapangan sehingga dapat menjawab rumusan masalah.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Menurut Nawawi dalam Tika (2005, hlm. 2) mendefiniskan bahwa metode penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan, selanjutnya Surakhmad (1994, hlm. 131) menjelaskan bahwa “metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa atau penelitian dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitian deskriptif, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Tujuan peneliti menggunakan metode deskriptif ini adalah untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kecil menengah boneka kain serta mengetahui tingkat kesejahteraan pengusaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih. Penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data itu sendiri sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
B. Variabel Penelitian
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Tabel 3.1
Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel Bebas
(X)
Variabel Terikat (Y)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangani UKM boneka kain di
Kelurahan Sukagalih
Bahan baku
Modal
Teknologi yang digunakan
Tenaga kerja
Pemasaran
Tingkat kesejahteraan Pemilik Usaha Boneka Kain
Pendapatan
Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga
Keadaan tempat tinggal
Fasilitas tempat tinggal
Kesehatan anggota keluarga
Kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan
Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan
Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiono (2011, hlm 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini terdiri atas unit usaha yang bergerak dalam sektor industri boneka kain yang persebarannya di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Sebanyak 13 unit usaha industri boneka kain.
2. Sample
29
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sample jenuh yaitu menggunakan semua populasi yang ada sebagai sample dan bahan penelitian. sampel jenuh menurut Sugiono (2011, hlm. 68) adalah :
Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
Sehingga peneliti mengambil seluruh populasi sebagai sampel yaitu sebanyak 13 Pengusaha.
D. Definisi Operasional
Judul dalam penelitian ini yaitu “Perkembangan Usaha Kecil Menengah
(UKM) Boneka Kain Di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”. Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran didalamnya, maka penulis merasa perlu untuk memberi definisi dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Perkembangan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2007, hlm. 538) perkembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Ditambahkan oleh Poerwa Darminta (2002, hlm. 474) perkembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan sesuatu menjadi maju, baik, sempurna, dan berguna. Dalam penelitian ini perkembangan yang dimaksud adalah bertambah atau berkurangnya jumlah unit usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi.
2. Usaha Kecil Menengah
Usaha kecil menengah (UKM) atau sering disebut juga industri kecil menurut Tambunan (1999, hlm. 12) mengungkapkan bahwa Industri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat Indikator-indikator yang mempengaruhi penurunan industri boneka kain dalam penelitian ini adalah ketersediaan bahan baku, modal, biaya produksi, tenaga kerja, upah pegawai, persaingan antar pelaku usaha.
31
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Kesejahteraan menurut UU RI No 11 tahun 2009 adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Kesejahteraan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran umum tingkat kesejahteraan pemilik usaha boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi.
E. Instrumen Penelitian
Sugiono (2011, hlm. 349) mengatakan instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu variabel yang akan di teliti baik itu dalam meneliti fenomena alam atau fenomena sosial. Instrumen penelitian ini sangat penting untuk mendapatkan data dan hasil penelitian yang valid.
Instrumen penelitian ada berbagai macam seperti, instrumen pedoman wawancara dan instrumen pedoman angket. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen pedoman dalam bentuk angket yang ditujukan kepada pemilik usaha boneka kain untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM boneka kain serta tingkat kesejahteraannya.
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator Responden Jenis
Instrumen No.Item
Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja 22-25
Asal tenaga kerja
Pemasaran Penjualan 26-31
33
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Kemudahan
mendapatkan fasilitas transportasi
Kepemilikan
transportasi 60-63
Sumber: Hasil Analisis, 2015
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dari objek yang diteliti dan diharapkan menunjang penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Observasi lapangan
Observasi lapangan adalah tekik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung dengan cara melihat, mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dalam penelitian. Sehingga diharapkan mendapat data yang aktual secara langsung tentang keadaan UKM boneka kain di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
b. Angket
Teknik angket ini adalah teknik dengan memberikan lampiran pertanyaan untuk responden guna mendapatkan data dan informasi mengenai objek yang diteliti, sehingga dapat melengkapi data yang tidak bisa didapat dengan cara observasi lapangan.
c. Studi dokumentasi
Studi domumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari sumber informasi yang tertulis, yaitu naskah, laporan atau data-data dari instansi pemerintah serta dokumentasi lainnya yang ada di objek yang diteliti sehingga mendaptkan data yang relevan dengan kepentingan penelitian.
d. Studi kepustakaan
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Analisis data ini bertujuan untuk mengolah dan mengartikan data yang telah diperoleh peneliti. Data-data yang telah diperoleh tersebut dianalisis dan digeneralisasikan sehingga menghasilkan kesimpulan yang diharapkan oleh peneliti. Teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah teknik persentasi dan teknik Teknik Pengharkatan (scoring).
1. Teknik persentasi
Teknik persentasi adalah teknik statistik sederhana untuk mengetahui kecenderungan responden dan fenomena-fenomena dilapangan. Teknik analisis persentasi, rumusnya sebagai berikut :
P = Besaran Persentase F = Frekuensi Jawaban N = Jumlah Total Responden 100 % = Bilangan Konstanta
Setelah melakukan perhitungan terhadap data yang telah didapatkan dilapangan untuk mengklasifikasiannya dapat dilihat kriteria penilaian skor pada Tabel 3.3
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Skor
NO Presentase skor Kriteria
1 100 Seluruhnya
2 75 – 99 Sebagian Besar
3 51 – 74 Lebih dari setengahnya
4 50 Setengahnya
35
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH
6 1 – 24 Sebagian kecil
7 0 Tidak ada
Sumber : Arikunto (2006:57)
2. Teknik Pengharkatan (scoring)
Teknik ini digunakan untuk memberikan nilai pada masing-masing indikator agar dapat menentukan tingkat kesejahteraannya. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator tingkat kesejahteraan menurut BPS.
Tabel 3.4 Indikator Keluarga Sejahtera Badan Pusat Statistik tahun 2005
No. Indikator Kesejahteraan Kriteria Skor
1 Pendapatan Tinggi (>Rp.10.000.00) 3
Sedang (Rp.5.000.00-Rp.10.000.000) 2
Rendah (<Rp.5.000.000) 1
2 Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga
Tinggi (>Rp.5.000.000) 3
Sedang (Rp.1.000.000-Rp.5.000.000) 2
Rendah (<Rp.1.000.000) 1
3 Keadaan tempat tinggal Permanen 3
Semi permanen 2
Tidak permanen 1
4 Fasilitas tempat tinggal Lengkap 3
Cukup 2
Kurang 1
5 Kesehatan anggota keluarga
Bagus 3
Cukup 2
Kurang 1
6 Kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan
Mudah 3
Cukup 2
Sulit 1
7 Kemudahan memasukkan anak ke jenjang
pendidikan
Mudah 3
Cukup 2
Sulit 1
8 Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
Mudah 3
Cukup 2
Sulit 1
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH Tingkat kesejahteraan sedang : nilai skor 14-19
Tingkat kesejahteraan rendah : nilai skor 8-13
3. Analisis Regresi Ganda
Menurut Sugiyono (2011, hlm 275) analisis regresi digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) (X) X1 dan X2 = Variabel independen (Y)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
Uji hipotesis
Ho : tidak ada hubungan antara UKM boneka kain dengan Tingkat Kesejahteraan pengusaha boneka kain
Indra, 2015
PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dikemukakan kesimpulan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kecil menengah boneka kain Sukagalih diantaranya disebabkan oleh faktor bahan baku, modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja, serta pemasaran. Tidak berkembangnya UKM boneka kain bahkan cenderung terjadi penurunan dikarenakan harga bahan baku yang semakin mahal, jumlah modal yang terbatas karena hanya bersumber dari dana pribadi pemilik usaha, teknologi yang digunakan masih sederhana, jumlah tenaga kerja yang sedikit, serta wilayah pemasaran yang belum meluas.
Berdasarkan indikator-indikator yang digunakan meliputi pendapatan, pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan, kemudahan menyekolahkan anak dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Tingkat kesejahteraan pemilik usaha kerajinan boneka kain Sukagalih sebanyak 53,8% berada pada tingkat kesejahteraan tinggi, dan sisanya sebanyak 46,2% berada pada tingkat kesejahteraan sedang.
Indra, 2015
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi diantaranya :
1. Untuk pemerintah daerah, khususnya lembaga atau instansi terkait diharapkan memberi bantuan berupa modal dengan bunga ringan kepada para pengusaha dan ikut membantu dalam promosi, sehingga produk kerajinan boneka kain Sukagalih dapat dikenal lebih luas dan laku dipasaran
2. Dengan adanya tanda-tanda pemulihan kembali sentra industri boneka kain, pemerintah khususnya melalui perangkat Kelurahan Sukagalih harus lebih intensif melakukan program penyuluhan, diskusi, dan pelatihan untuk membuat kerajinan boneka kain yang menarik dan lebih berkualitas, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk yang tinggi.
3. Untuk para pengusaha boneka kain diharapkan menghidupkan kembali koperasi yang telah ada agar menjadi wadah atau penyalur aspirasi para pengusaha untuk mengembangkan kembali usaha kerajinan boneka kain. 4. Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai usaha kecil
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachmat, I dan E Maryani. (1997 dan 1998). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung.
Adisasmita, Rahardjo. (2013). Teori Teori Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, R.D. (2011). Konsep Pemasaran dan Prilaku Konsumen.
Ekmal/411/modul 6.
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010. Tingkat Kesejahteraan
Rakyat. Jakarta: BKKBN
Badan Pusat Statistik. 2005. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2013). Bandung Dalam Angka. Bandung: BPS
Djamari. (1975). Beberapa Aspek Geografi Industri. Bandung : IKIP Bandung Kuncoro, M. (2002). Analisis Spasial dan Regional Studi Aglomerasi dan Klaster
Industri Indonesia. Yogyakarta : AMPYKPKN.
Meurah, C. dkk. (2006). Geografi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta
Nurazizah, E. (2009). Eksistensi Pengrajin Mebel di Kecamatan Ciasem
Kabupaten Subang. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.
Primiana, Ina (2009). Menggerakan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung : Alfabeta
Profil dan Tipologi Kelurahan Sukagalih (2013).
Raselawati, Ade (2011) Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Di Indonesia. Skripsi
pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tidak Diterbitkan
Nursolihat, Ifa. (2013). Eksistensi Industri Anyaman Rotan Di Kecamatan
Sindangwangi Kabupaten Majalengka. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.
Saleh, Azhary Irsan (1991). Industri Kecil. Jakarta: LP3ES Sartika. P. (2008). Ekonomi Industri. Bandung : Inti Prima
Somarya, D. dkk. (2010) Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI Bandung
Sugiono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta
Sumaatmaja, Nursid (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis
Keruangan. Bandung: Alumni
Sunarti, Euis. 2006. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah, Pengembangan,
Evaluasi dan Keberlanjutannya. Fakultas Ekologi Manusia Institut
Pertanian Bogor.
Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar.
Bandung:Alumni
Tambunan, Tulus. (1999). Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
86
Tika, M Pambudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara Tsabitah, N. (2010). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan
Industri di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung.
Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan Undang-Undang RI No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian Undang-Undang RI No 10 tahun 1992 Tentang Keluarga Sejahtera Undang-Undang RI No 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Wardiyatmoko, K. (2006). Geografi untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga Sumber Internet :
Badan Pusat Statistik. (2008). [Online]. Tersedia : http:// www.bps.go.id
Badan Pusat Statistika (2010) Statistik Kesejahteraan Rakyat . Tersedia : bps.go.id
Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung (2013). [Online]. Tersedia : http:// dinaskukmperindag-bandung.blogspot.com/
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. (2012). [Online]. Tersedia : http://www.disperindag.jabarprov.go.id/
Media Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM [Online]. Tersedia : http:// www.Kinciakincia.com edisi 9 September 2014.