• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok."

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Di Kecamatan Depok

Oleh:

Kurniawan Haryanto NIM: 121134069

Selama ini belum pernah ada yang menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda kelas III SD di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang menggunakan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 25 SD. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman

versi 3.00. Hasil analisis data menunjukkan (1) 100% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,555 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas sedang. (3)Tingkat kesukaran butir soal 90% dalam kategori mudah dan 10% dalam kategori sedang. (4) Daya beda butir soal adalah 25% baik, 50% cukup baik, 10% sedang, dan 15% buruk. (5) efektivitas pengecoh dari 40 pengecoh terdapat 20 pengecoh (50%) berfungsi dan 20 pengecoh (50%) tidak berfungsi.

(2)

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 3th Grade Elementary School in

District of Depok

During this time no one’s ever analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Science Subject on 3th Grade Elementary School in District of Depok. This study aims to find out the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 3th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok. This research's type is a quantitative non experimental descriptive. The population research are 49 elementary school are using curriculum 2006/ KTSP. The samples are 25 elementary school. The data are collected through interviews and documentations. Data analysis technique is do by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to find out the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version. The result shows that (1) 100% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,555 indicates that the medium.(3) difficulty index 90% in the categories easy and 10% in the categories moderate. (4) The items discriminated power is 25% good, 50% good enough,10% moderate, and 15% not good. (5) The distrakcor functions from 40 distractor be found 20 distractor (50%) function and 20 distractor (50%) not function.

(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN IPA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Kurniawan Haryanto

NIM: 121134069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN IPA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Kurniawan Haryanto

NIM: 121134069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah sederhana ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing, mengarahkan dan menyertai langkahku.

2. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa, semangat, nasihat dan selalu mendukungku.

3. Sahabat-sahabatku “CIBI” dan “KANDANG” yang selalu menghibur, mendukung dan membantuku.

(8)

MOTTO

“Takdir dari setiap manusia memang telah ditentukan semenjak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita dapat mengalahkan takdir”

~ Uzumaki Naruto ~

“Kau gagal tetapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu menurutku arti dari kuat yang sebenarnya”

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Februari 2016 Penulis,

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Kurniawan Haryanto

Nomor Induk Mahasiswa : 121134069

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

PELAJARAN IPA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 25 Februari 2016 Yang menyatakan,

(11)

ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Di Kecamatan Depok

Oleh:

Kurniawan Haryanto NIM: 121134069

Selama ini belum pernah ada yang menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda kelas III SD di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang menggunakan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 25 SD. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman

versi 3.00. Hasil analisis data menunjukkan (1) 100% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,555 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas sedang. (3)Tingkat kesukaran butir soal 90% dalam kategori mudah dan 10% dalam kategori sedang. (4) Daya beda butir soal adalah 25% baik, 50% cukup baik, 10% sedang, dan 15% buruk. (5) efektivitas pengecoh dari 40 pengecoh terdapat 20 pengecoh (50%) berfungsi dan 20 pengecoh (50%) tidak berfungsi.

(12)

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 3th Grade Elementary School in

District of Depok

During this time no one’s ever analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Science Subject on 3th Grade Elementary

School in District of Depok. This study aims to find out the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 3th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok. This research's type is a quantitative non experimental descriptive. The population research are 49 elementary school are using curriculum 2006/ KTSP. The samples are 25 elementary school. The data are collected through interviews and documentations. Data analysis technique is do by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to find out the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version. The result shows that (1) 100% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,555 indicates that the medium.(3) difficulty index 90% in the categories easy and 10% in the categories moderate. (4) The items discriminated power is 25% good, 50% good enough,10% moderate, and 15% not good. (5) The distrakcor functions from 40 distractor be found 20 distractor (50%) function and 20 distractor (50%) not function.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian hingga menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Di Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6. Pihak Sekolah Dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

(14)

8. Teman seperjuangan Stefi, Sinta, Titis, Yosi, Erlin, Ayu, Intan, Arum, Riza, Tina, Lia, Yayan, Boni, dan Anton yang senantiasa memberi dukungan dan semangat hingga penelitian ini selesai.

9. Teman-teman PGSD 2012 Kelas B “KRIK” atas kebersamaan dan keceriaan.

10. Teman-teman kontrakan “KANDANG B2”

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi dan bantuan pada penelitian dan penyusunan skripsi.

Dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah... 6

C. Rumusan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Penelitian... 9

F. Definisi Operasional... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 12

A. Landasan Teori... 12

1. Evaluasi... 12

2. Instrumen Penilaian... 13

3. Instrumen Penilaian berupa Tes ... 14

4. Ulangan Akhir Semester (UAS) ... 17

5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 17

6. Tes Pilihan Ganda... 20

(16)

8. Validitas…...……….... 23

9. Reliabilitas……….... 26

10.Tingkat Kesukaran... 27

11.Daya Beda…... 29

12.Efektivitas Pengecoh... 13.Software ITEMAN………...… 30 31 B. Hasil Penelitian yang Relevan... 35

C. Kerangka Berpikir... 38

D. Hipotesis Penelitian... 40

BAB III METODE PENELITIAN………... 41

A. Jenis Penelitian... 41

B. Waktu dan Tempat Penelitian... 42

C. Populasi dan Sampel... 43

D. Teknik Pengumpulan Data... 45

E. Instrumen Penelitian... 47

F. Teknik Analisis Data... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 55

A. Deskripsi Penelitian... 55

B. Hasil Penelitian... 56

1. Hasil Analisis Validitas Isi……….…. 57

2. Hasil Analisis Reliabilitas……….. 68

3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran... 70

4. Hasil Analisis Daya Beda…... 5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh……….. 72 75 C. Pembahasan... 78

1. Validitas Isi... ………... 78

2. Reliabilitas……… 81

(17)

BAB V PENUTUP... 87

A. Kesimpulan... 87

B. Keterbatasan Penelitian... 89

C. Saran... 89

DAFTAR REFERENSI... 90

LAMPIRAN SKRIPSI... 92

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4

SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Semester Genap. Klasifikasi Tingkat Reliabilitas……….. Klasifikasi Tingkat Kesukaran………... Klasifikasi Daya Beda………

18 27 28 29 Tabel 3.1 Populasi Penelitian………... 43 Tabel 3.2 Sampel Penelitian………... 45 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara………... 47 Tabel 3.4

Tabel 4.1

Daftar Centang (check list) ………... SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas III SD………

48 58 Tabel 4.2 Keputusan berdasarkan Hasil Analisis Validitas Butir Soal

UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III…….………... 60 Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III………….. 66 Tabel 4.4 Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid……… 67 Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha……… 68 Tabel 4.6 Hasil Analisis Reliabilitas Butir Soal UAS Genap Tahun

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III…………... 69 Tabel 4.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal………... 70 Tabel 4.8 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Tahun

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III... 71 Tabel 4.9 Presentase Tingkat Kesukaran………... 72 Tabel 4.10 Klasifikasi Daya Beda………... 73 Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal UAS Genap Tahun

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III ... 73 Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Beda

Butir Soal………... 74 Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap

(19)

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Rekap Hasil Analisis Validitas Isi UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III... Rekap Hasil Analisis Reliabilitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III…… Rekap Hasil Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektivitas Pengecoh ……….

79

80

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan………. 38 Gambar 3.1

Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4

Reliabilitas Iteman MicroCat versi 3.00……… Tingkat Kesukaran Iteman MicroCat versi 3.00……… Daya Beda Iteman MicroCat versi 3.00……… Efektivitas Pengecoh Iteman MicroCat versi 3.00………

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian……….. 93

Lampiran 2 Daftar Nama Mahasiswa………... 94

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian………… 95 Lampiran 4 Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran

2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III SD di Kecamatan

Depok……… 96

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas III SD di

Kecamatan Depok………. 99

Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas III... 100 Lampiran 3a Sampel dan Jumlah Sampel UAS IPA Kelas III………… 101

Lampirab 3b Pedoman Wawancara……… 102

Lampiran 3c Daftar Centang (check list) ………... 103 Lampiran 4a Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK dan

KD………...………. 104

Lampiran 4b Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman

Versi 3.00………..……… 110

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di

setiap negara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang

dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Tiga bagian yang sangat

penting dalam pendidikan adalah kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian.

Kurikulum merupakan jabaran dari tujuan pendidikan yang menjadi acuan dalam

proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang ditujukan

agar peserta didik dapat belajar melalui perencanaan dan pengaturan lingkungan,

sarana, dan prasarana yang mendukung terwujudnya kegiatan belajar. Penilaian

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat

ketercapaian kurikulum.

Dalam memenuhi ketercapaian kurikulum seorang guru harus memenuhi

tugas pokoknya dalam pembelajaran seperti yang tertera dalam Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan lahirnya

Undang-Undang Guru dan Dosen posisi guru lebih jelas dalam segala hak dan

kewajibannya. Guru memiliki tugas untuk melaksanakan program pembelajaran.

Dalam melaksanakan program pembelajaran guru harus membuat silabus dan

(23)

Kegiatan guru setelah melakukan penilaian hasil belajar mengajar adalah melakukan penilaian hasil belajar atau sering disebut evaluasi. Arikunto (2012: 2)

berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi mengenai

aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan kemudian informasi tersebut

digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. Evaluasi atau

penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dan sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam

penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian evaluasi adalah

sesuatu yang sangat penting. Dengan penilaian guru bisa melakukan refleksi dan

evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Apakah metode,

strategi, media model pembelajaran dalam hal lain yang dilakukan dalam proses

belajar mengajar itu tepat dan efektif atau sebaliknya dapat dilihat dari hasil

belajar yang diperoleh peserta didik.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dalam

proses pembelajaran adalah tes Ulangan Akhir Semester (UAS). UAS

dilaksanakan setiap akhir dari proses pembelajaran dalam satu semester. Tujuan

dilakukannya UAS adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru pada proses

pembelajaran dalam satu semester.

Penilaian hasil belajar peserta didik dapat diperoleh melalui pelaksanaan

tes, salah satu tes yang sering digunakan dalam penilaian hasil belajar peserta

didik adalah soal tes pilihan ganda. Soal tes pilihan ganda digunakan karena

memiliki sifat yang begitu komplek dari pada tes benar salah, pembahasan tentang

(24)

kelebihan tes pilihan ganda, kelemahan tes pilihan ganda pengembangan dan

penggunaan tes pilihan ganda. Dalam penggunaan tes pilihan ganda terdapat

hal-hal yang perlu dianalisis seperti butir-butir soal yang terdapat pada soal tes pilihan

ganda. Dalam teknik analisis dapat dilakukan berbagai teknik diantaranya adalah

validitas dan reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas pengecoh.

Validitas lebih tepat diartikan sebagai kesesuaian hasil rujukan tes dari

pada tes sebagai alat evaluasi, namun secara lebih praktis dan sederhana validitas

itu dikaitkan dengan kesesuaian tes sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang

perlu diukur. Sedangkan reliabilitas adalah alat ukur yang hasil pengukurannya

digunakan untuk membuat berbagai keputusan penting, tes diharapkan untuk

mendapatkan hasil pengukuran yang ajeg, konsisten, tidak berubah-ubah, dapat

dipercaya dan diandalkan, atau singkatnya reliabel. Sebuah tes dikatakan reliabel

apabila skor yang dihasilkan benar-benar dapat dipercaya karena bersifat ajeg dan

tidak berubah secara mencolok.

Untuk mendapatkan soal pilihan ganda yang baik dibutuhkan analisis item

yang cermat. Analisis item adalah analisis yang dilakukan terhadap item tes untuk

menentukan tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh (distractor)

analisis item hanya diperlukan pada instrumen berupa tes, sedangkan instrumen

non tes tidak memerlukan analisis item. Analisis item meliputi analisis tingkat

kesukaran, analisis daya beda, dan analisis efektifitas pengecoh (khusus dalam tes

pilihan ganda). Basuki dan Hariyanto (2008: 163) syarat pilihan ganda yang baik

adalah butir soal harus memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan semua

pengecoh pada setiap butir soal dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan

(25)

harus memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, tingkat kesukaran

sesuai, daya beda yang baik, dan semua pengecoh dalam butir soal dapat

berfungsi dengan baik. Untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda yang

baik, maka dapat dilakukan analisis butir soal.

Arifin (2009: 246) berpendapat analisis butir soal memiliki tujuan untuk

mengetahui kekurangan pada butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum

digunakan pada pelaksanaan tes berikutnya. Analisis butir soal dilakukan dengan

dua cara, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Basuki dan Hariyanto (2014:

131) menyatakan terdapat dua cara dalam analisis butir soal, yaitu cara kualitatif

menggunakan analisis validitas soal, dan cara kuantitatif yang meliputi analisis

reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

Analisis validitas bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara soal

dengan materi yang telah disampaikan. Arikunto (2012: 80) menyatakan terdapat

empat jenis tes yaitu, validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan

validitas prediksi.

Analisis reliabilitas soal memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat

keajegan soal. Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dikatakan

memiliki reliabilitas tinggi apabila menunjukkan hasil yang relatif sama atau

konsisten walaupun soal tersebut telah diujikan berulangkali pada waktu yang

berbeda.

Analisis tingkat kesukaran butir soal memiliki tujuan untuk mengetahui

tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal yang digolongkan dalam tiga

kategori, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Endaryanto dan Harimurti (2014: 261)

(26)

tersebut memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, artinya soal tersebut sukar.

Semakin banyak siswa yang dapat menjawab butir soal dengan benar, soal

tersebut memiliki tingkat kesukaran rendah.

Analisis daya beda dilakukan untuk mengetahui koefisien daya beda pada

butir soal. Butir soal yang baik adalah butir soal yang memiliki daya pembeda

yang baik. Daya beda dapat diketahui dari jawaban siswa yang sesuai dengan

materi pada soal. Analisis butir soal selanjutnya adalah analisis efektifitas

pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157) menyatakan tujuan dari analisis ini adalah

untuk mengetahui keefektifan setiap pengecoh pada masing-masing butir soal.

Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksanaan

Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Dari wawancara tersebut peneliti

memperoleh informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta

yang berada dalam wilayah Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang terdiri dari

37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti

juga mendapatkan informasi tentang jumlah SD yang menggunakan kurikulum

2006 atau KTSP. Terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang menggunakan

kurikulum 2006 atau KTSP. Peneliti juga mendapatkan informasi bahwa belum

pernah ada yang melakukan analisis butir soal UAS genap mata pelajaran IPA

kelas III SD pada wilayah Kecamatan Depok. Komponen yang perlu dianalisis

dalam butir soal pilihan ganda UAS adalah analisis validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

Selama ini setiap butir soal pada ujian akhir sekolah di Kecamatan Depok

(27)

dan efektivitas pengecoh) oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Kecamatan Depok khususnya pada kelas III SD pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam, karena mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran pokok

yang harus diajarkan di Sekolah Dasar. Penelitian yang dilakukan adalah analisis

butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum 2006 atau KTSP.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini dilaksanakan pada SD negeri dan Swasta di wilayah

Kecamatan Depok yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Penelitian ini dilaksanakan pada 25 SD di Kecamatan

Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari 21 SD Negeri dan

4 SD Swasta.

2. Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata

pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok yang menggunakan

Kurikulum 2006 (KTSP).

3. Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal.

Penelitian dilakukan pada soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015

mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,

(28)

4. Analisis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

validitas isi butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata

pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta. Analisis validitas isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian

antara materi dalam butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD).

5. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas

pengecoh dilakukan dengan menggunakan software MicroCat Iteman

versi 3.00.

C. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan masalah pokok dalam

penelitian ini yaitu analisis kualitas butir soal UAS genap tahun ajaran 2014/2015

mata pelajaran IPA kelas III di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah validitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok valid?

2. Apakah reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok

tinggi?

3. Apakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan

(29)

4. Apakah daya beda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok

memiliki daya beda yang baik?

5. Apakah efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan

Depok berfungsi dengan baik?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui validitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok.

2. Mengetahui tingkat reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan

Depok.

3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan

Depok.

4. Mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan

Depok.

5. Mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap

tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan

(30)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis:

a. Untuk bahan referensi penelitian.

b. Untuk gambaran dan bahan pengembangan untuk menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menganalisis butir soal.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah

pengetahuan dan wawasan terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan

dengan analisis butir soal serta sebagai usaha pembuktian tentang teori

-teori yang telah didapatkan di bangku kuliah agar peneliti benar-benar

memiliki pemahaman yang tidak hanya sekedar di dalam ruang kelas,

tetapi juga praktik di lapangan.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan saran

bagi guru dalam upaya meningkatkan mutu soal tes pilihan ganda agar

mampu membuat butir soal yang berkualitas di masa datang.

c. Bagi UPT

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi UPTD Kecamatan

Depok, Sleman dalam mengambil kebijakan terkait dengan pembuatan

butir soal sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur dalam membuat

(31)

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian, maka peneliti menyusun

definisi operasional sebagai berikut.

1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui

kualitas pada butir soal yang memiliki tujuan untuk soal yang memiliki

kekurangan agar dapat diperbaiki atau diganti dan digunakan untuk

pelaksanaan tes berikutnya.

2. Validitas

Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Butir soal dapat dikatakan valid apabila mampu menggambarkan

hasil belajar siswa dengan tepat, sehingga tepat dalam melakukan fungsi

ukurnya.

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan suatu butir soal. Suatu butir soal

dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila dapat menunjukkan

hasil yang relatif sama atau ajeg walaupun soal tersebut telah diujikan secara

berulang-ulang.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah level kesukaran soal yang dikategorikan

dalam tiga kategori, yaitu kategori mudah, sedang, dan sukar.

5. Daya Beda

Daya beda butir soal adalah kemampuan butir soal dalam membedakan

(32)

belum memahami materi pada soal.

6. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh adalah kemampuan pilihan jawaban selain kunci

jawaban pada setiap butir soal untuk mengecoh siswa.

7. Soal Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda adalah soal yang memiliki pilihan jawaban lebih

dari satu dan hanya satu pilihan saja yang benar. Soal pilihan ganda adalah

soal yang bersifat objektif.

8. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang

(33)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab II dalam penelitian ini membahas mengenai landasan teori hasil penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Landasan Teori 1. Evaluasi

Mardapi (2008: 9) berpendapat evaluasi didefinisikan sebagai proses

mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau

kelompok. Sedangkan menurut Djiwandono (2008: 163) evaluasi diharapkan

mampu memberi umpan balik bagi penyelenggaraan pembelajaran secara

keseluruhan, sehingga guru perlu melakukan evaluasi dengan baik,

menggunakan tes sebagai alat evaluasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa evaluasi merupakan suatu komponen yang sangat penting yang harus

dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keefektifan proses

pembelajaran. Proses evaluasi dilakukan dengan cara melakukan penilaian

terhadap tes yang telah dikerjakan oleh siswa. Dalam proses evaluasi tidak

serta merta hanya untuk mengukur tercapainya tujuan pembelajaran,

melainkan juga digunakan sebagai pengambilan keputusan untuk

(34)

2. Instrumen Penilaian

a. Definisi Instrumen Penilaian

Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa instrumen penilaian

memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap suatu

materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan dalam dua cara yaitu

tes dan non tes. Sedangkan menurut Arikunto (2012: 9) menyatakan bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

suatu objek ukur. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa

instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa. Terdapat dua macam instrumen penilaian, yaitu tes

dan non tes.

b. Macam-macam Instrumen Penilaian

Majid (2014: 38) berpendapat bahwa ada dua macam instrumen

penilaian, yaitu tes dan non tes, sedangkan menurut Jihad dan Haris

(2012: 67) menyatakan bahwa alat penilaian tes berupa tes tertulis, tes

lisan, dan tes perbuatan. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian ada dua macam, yaitu

tes dan non tes. Pada penelitian ini menggunakan instrumen penilaian

tes. Peneliti menggunakan instrumen penilaian berupa tes dikarenakan

(35)

3. Instrumen Penilaian Tes a. Definisi Tes

Mardapi (2008: 67) menyatakan bahwa tes merupakan sejumlah

pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes dapat

diartikan juga sebagai pertanyaan yang memerlukan jawaban, atau

sejumlah pernyataan yang memerlukan tanggapan. Sedangkan menurut Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tes adalah cara untuk

mengadakan penilaian dengan bentuk suatu tugas yang harus dikerjakan

baik secara individu maupun kelompok, sehingga menghasilkan suatu

nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa dan dapat dibandingkan

dengan standar penilaian yang telah ditetapkan. Arifin (2009: 248)

berpendapat bahwa tes yang diujikan haruslah dapat menggambarkan

perilaku dan menghasilkan nilai yang objektif serta akurat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai definisi tes peneliti

dapat menyimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat penilaian yang

berbentuk tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan nilai

yang objektif serta akurat.

b. Jenis-jenis Tes

Mardapi (2008: 68) berpendapat bahwa ditinjau dari tujuannya, tes

terbagi menjadi empat jenis, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes

(36)

1. Tes Penempatan

Mardapi (2008: 69) berpendapat bahwa tes penempatan

digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Biasanya

bentuk tes ini digunakan pada awal tahun pelajaran untuk

menempatkan siswa berdasarkan pada tingkat kemampuannya.

Contohnya adalah tes minat dan bakat untuk menempatkan siswa

pada kelas sesuai dengn minat dan bakatnya.

2. Tes Diagnosis

Mardapi (2008: 69) menyatakan tes diagnosis bertujuan untuk

memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan

proses pembelajaran. Sedangkan menutut Sudjana (2010: 4) tes

diagnosis adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui berbagai

kelemahan siswa atau kesulitan belajar siswa beserta penyebabnya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa tes diagnosis adalah tes yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesulitan siswa serta penyebabnya. Contohnya

adalah ulangan harian yang dapat diberikan oleh guru untuk

mengetahui perkembangan peserta didiknya.

3. Tes Formatif

Basuki dan Hariyanto (2014: 32) berpendapat bahwa tes

formatif adalah tes yang dilakukan secara periodik atau berkala.

(37)

menyatakan bahwa tes formatif bertujuan untuk memperoleh

masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat ahli di atas mengenai tes formatif

peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes formatir adalah tes yang

dilakukan secara periodik atau berkala yang memiliki tujuan untuk

memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan dalam

pembelajaran.

4. Tes Sumatif

Sudijono (2006: 72) menjelaskan bahwa tes sumatif adalah tes

hasil belajar yang dilakukan setelah seluruh rangkaian program

pengajaran selesai diberikan. Selaras dengan pendapat Mardapi

(2008: 69) yang menyatakan bahwa tes sumatif merupakan tes

yang diberikan pada akhir suatu pelajaran atau akhir semester.

Contohnya adalah UAS (Ulangan Akhir Semester).

Berdasarkan pada pendapat para ahli di atas mengenai berbagai

definisi jenis tes peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat

empat jenis tes, yaitu tes penempatan, tes diagnosis, tes formatif,

dan tes sumatif. Jenis tes sumatif adalah tes yang cocok dengan

penelitian ini karena tes sumatif adalah tes yang dilakukan pada

(38)

4. Ulangan Akhir Semester (UAS)

Mulyasa (2007: 260) berpendapat Ulangan Akhir Semester (UAS)

memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar siswa

dalam program satu semester pembelajaran. Dalam satu semester siswa

mempelajari berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang

diujikan pada Ulangan Akhir Semester kelas III adalah Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA).

5. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan

dengan alam beserta dengan isinya. Nash (dalam Samatowa, 2011: 3) berpendapat bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara atau

metode untuk mengamati alam yang bersifat analisis, lengkap, cermat,

serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain.

Sedangkan menurut Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa proses

pembelajaran IPA adalah sebuah cara untuk mengenal alam secara

sistematis, untuk menemukan fakta-fakta dan konsep.

Margiyati (2014: 22) mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang

memiliki karakteristik khusus yaitu, mempelajari fenomena-fenomena

alam yang faktual. Terdapat beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA

yaitu, melalui proses pembelajaran IPA siswa dapat menghasilkan suatu

produk. Selain itu, siswa juga akan mengikuti setiap proses

(39)

berpikir kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Berdasarkan

pada pendapat para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

IPA adalah ilmu yang mempelajari alam, gejala-gejalanya serta sikap

dan proses dalam kehidupan sehari-hari.

b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas III SD

Berdasarkan permendiknas No 23 tahun 2006 mengenai kurikulum

2006 atau KTSP pada mata pelajaran IPA kelas III SD terdapat 3

Standar Kompetensi (KD) dan 9 Kompetensi Dasar (SK) yang harus

bisa dikuasai oleh siswa pada semester genap. Berikut ini akan

disajikan tabel SK dan KD pada mata pelajaran IPA kelas III SD

[image:39.595.88.518.205.736.2]

semester genap.

Tabel 2.1 SK dan KD mata Pelajaran IPA Kelas III SD Semester Genap

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi dan perubahannya

4 Memahami berbagai cara gerak

benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi.

4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan

bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.

4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan

tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari. 4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan

kegunaannya.

5 Menerapkan konsep energi gerak 5.1 Membuat kincir angin untuk

menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak.

5.2 Menerapkan cara menghemat energi

dalam kehidupan sehari-hari. Bumi dan Alam Semesta

6 Memahami kenampakan permukaan

bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam.

6.1 Mendeskripsikan kenampakan muka

bumi di lingkungan sekitar.

6.2 Menjelaskan hubungan antara

keadaan awan dan cuaca.

6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi

kegiatan manusia.

6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam

(40)

Berdasarkan pada SK dan KD pada mata pelajaran IPA kelas III SD

semester genap diketahui bahwa SK 4 berisikan materi tentang

memahami cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber.

Dalam SK 4 terdapat 3 KD, KD 4.1 berisikan materi menyimpulkan

hasil pengamatan gerak benda dan pengaruhnya. Pada KD 4.2 berisikan

materi mendeskripsikan pengamatan tentang pengaruh energi panas,

gerak, dan getaran. Sedangkan KD 4.3 berisi materi tentang identifikasi

sumber energi dan kegunaannya. SK 5 memaparkan konsep energi

gerak. Pada SK 5 terdapat 2 KD, KD 5.1 berisikan materi tentang

membuat kincir angin untuk menjelaskan perubahan energi. KD 5.2

berisi materi tentang menerapkan cara menghemat energi dalam

kehidupan sehari-hari. SK 6 memaparkan tentang materi kenampakan

permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya. Pada SK 6 terdapat 4 KD.

KD 6.1 berisi materi mendeskripsikan kenampakan bumi di lingkungan

sekitar. KD 6.2 berisi materi hubungan awan dan cuaca. KD 6.3 berisi

materi pengaruh cuaca bagi manusia. KD 6.4 berisi materi

mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan

alam. Peneliti akan menganalisis 20 butir soal pilihan ganda UAS genap

tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas III SD

berdasarkan pada materi yang mencakup 3 SK dan 9 KD yang telah

(41)

6. Tes Pilihan Ganda

a. Definisi Tes Pilihan Ganda

Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa bentuk tes pilihan

ganda adalah tes objektif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Jihad dan

Haris (2012: 81) berpendapat bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang

memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban tetapi hanya ada satu

jawaban yang benar.

Berdasarkan pendapat para ahli pada alinea sebelumnya peneliti

dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda merupakan bentuk tes

objektif yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya

memiliki satu jawaban yang benar. Pada penelitian ini dapat diketahui

soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata

pelajaran IPA kelas III SD memiliki tiga pilihan jawaban yaitu a,b, dan

c. Selain efektifitas pengecoh hal yang perlu diketahui adalah syarat

tes pilihan ganda yang baik.

b. Syarat Tes Pilihan Ganda

Menurut Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes

pilihan ganda yang baik sebagai berikut.

1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu

mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga

mampu mengukur apa yang ingin diukur.

2) Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu

(42)

tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun tes dilakukan

berulang kali.

3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman

proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu

30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar.

4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya

setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah

memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum

memahami materi.

5) Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara

pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya.

c. Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda

Jihad dan Haris (2012: 83) menyatakan pendapat bahwa pada

penyusunan soal pilihan ganda terdapat banyak kelebihan dan

kelemahan. Berikut ini akan dipaparkan sebuah tabel kelebihan dan

kelemahan soal pilihan ganda sebagai berikut.

1. Kelebihan Soal Pilihan Ganda

a) Jumlah soal yang diujikan cukup banyak, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur.

b) Bersifat objektif karena hanya memiliki satu jawaban yang

(43)

c) Pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan

dapat dilakukan oleh orang lain selain guru atau tim

penyusun soal.

d) Mudah dianalisis yaitu dari segi validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

2. Kelemahan Soal Pilihan Ganda

a) Siswa tidak dapat menjawab dengan bahasa dan

gagasannya sendiri.

b) Siswa dapat memilih jawaban hanya berdasarkan menebak.

c) Guru tidak dapat mengetahui proses atau langkah yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.

d) Ditinjau dari segi penyusunan soal, soal pilihan ganda

membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya.

7. Analisis Butir Soal

Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) berpendapat bahwa analisis

butir soal adalah kegiatan yang dilakukan guru sebagai proses

mengumpulkan informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat

keputusan terhadap butir soal tersebut. Basuki dan Hariyanto (2014: 131)

berpendapat bahwa terdapat dua cara yang dapat dilakukan pada proses

analisis butir soal, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan pendapat ahli dalam paragraph sebelumnya analisis butir

soal dapat dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan butir

soal. Analisis butir soal dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif

(44)

validitas isi. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.

8. Validitas

a. Definisi Validitas

Sumanto (2014: 78) berpendapat bahwa validitas adalah tingkat

dimana suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur.

Selaras dengan pendapat di atas Azwar (2008: 5) menyatakan bahwa

validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sedangkan menurut Uno dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah hal yang

berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur

oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut melakukan

pengukurannya.

Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

validitas adalah sifat yang memiliki kesesuaian dengan kenyataan.

Butir soal dapat dikatakan valid jika sesuai dengan isi materi yang

terdapat pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Apabila butir soal tidak sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) maka butir soal dinyatakan tidak valid.

b. Jenis Validitas

Djiwandono (2008: 165) berpendapat bahwa validitas memiliki

empat jenis yaitu, validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan,

(45)

1. Validitas Isi

Sumanto (2014: 78) berpendapat bahwa validitas isi adalah

tingkat di mana suatu tes mengukur lingkup isi yang dimaksudkan.

Validitas item bertitik tolak pada pertanyaan apakah item-item tes

itu mewakili ukuran ruang lingkup isi yang yang dikehendaki.

Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arikunto (2012: 82) yang menyatakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi

butir soal yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang

diujikan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui pengujian

validitas isi bukan melalui analisis statistika melainkan melalui

analisis deskriptif dengan melihat kesesuaian antara soal dengan

materi pembelajaran sesuai Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD).

2. Validitas Konstruksi

Uno dan Koni (2012: 152) berpendapat bahwa validitas

konstruksi menunjuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu

mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi

yang akan diukur. Arikunto (2012: 83) berpendapat bahwa validitas konstruksi menunjukkan kondisi alat penilaian yang

disusun berdasarkan aspek minat, kemampuan, dan sikap siswa

yang seharusnya diukur. Cara yang digunakan untuk menentukan

(46)

kesesuaian antara hasil tes dengan tujuan atau ciri dan tingkah laku

yang hendak diukur.

3. Validitas Kesamaan

Sudjana (2010: 15) yang menyatakan bahwa suatu tes

dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut

memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang

telah ada. Sejalan dengan pendapat Uno dan Koni (2012: 152)

berpendapat bahwa validitas kesamaan menunjuk kepada sejauh

mana tes memiliki kesamaan dengan tes yang sudah ada atau sudah

dibakukan. Kesamaan yang dimaksud meliputi kesamaan yang

diukur, objek yang diukur, dan waktu yang diperlukan.

4. Validitas Prediksi

Suraprana (2009: 54) yang menyatakan bahwa suatu tes

dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki

kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa

yang akan datang. Senada dengan pendapat Arikunto (2012: 64)

yang menyatakan bahwa validitas prediksi menunjukkan hubungan

antara nilai atau skor yang diperoleh siswa pada suatu tes dengan

keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang.

Contoh penerapan validitas prediksi adalah seseorang

mengikuti tes untuk melamar pekerjaan di sebuah kantor dan orang

tersebut yang akan diterima itu tentu harus berdasarkan pada

(47)

melaksanakan pekerjaannya di kantor. Misalkan tes tersebut

mengukur aspek psikologis tertentu yang diperlukan dalam

keberhasilan kerja. Jadi tes tersebut merupakan prediktor

keberhasilan kerja. Tes tersebut dikatakan memiliki validitas

prediksi yang tinggi apabila orang yang diterima dapat

menjalankan tugas kerjanya dengan baik atau dapat dikatakan

sesuai dengan prediksi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas

konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Penelitian

ini dibatasi menggunakan validitas isi. Dalam penelitian ini

validitas isi digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara soal

dengan materi pembelajaran berdasarkan pada Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Penelitian ini akan

menganalisis soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata

pelajaran IPA kelas III SD berdasarkan SK dan KD.

9. Reliabilitas

Endrayanto dan Harimurti (2014: 271) berpendapat bahwa reliabilitas

adalah tingkat konsistensi atau keajekan yang dihasilkan apabila suatu tes

diujikan secara berulang pada individu atau kelompok. Senada dengan

pendapat Arikunto (2012: 91) yang menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut

(48)

Sedangkan menurut Basuki dan Hariyanto (2014: 99) berpendapat bahwa

reliabilitas mengacu pada konsistensi dalam hasil pengujian.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai reliabilitas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa suatu tes dapat dikatakan reliable apabila dapat

memberikan hasil yang relatif sama pada saat diujikan berulang-ulang.

Jihad dan Haris (2012: 181) berpendapat reliabilitas soal merupakan

ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal

[image:48.595.82.515.176.699.2]

tes.

Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas

≤ 0,20 Sangat Rendah

0,21 - 0,40 Rendah 0,41 - 0,70 Sedang 0,71 - 0,90 Tinggi

0,91 - 1,00 Sangat Tinggi

Sumber: Jihad dan Haris (2012: 181)

Koefisien dengan rentang ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas

sangat rendah, rentang 0,21–0,40 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah,

rentang 0,41–0,70 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, rentang

0,71–0,90 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, rentang 0,91–1,00

menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

10. Tingkat Kesukaran

a. Definisi Tingkat Kesukaran

Miller (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 261)

(49)

persentase siswa yang menjawab butir soal dengan benar. Sedangkan,

Arikunto (2012: 222) menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu

mudah tidak memotivasi siswa untuk belajar, sedangkan soal yang

terlalu sukar membuat siswa putus asa dalam menjawabnya. Sudjana

(2010: 135) berpendapat bahwa dalam menyusun butir soal perlu

memperhatikan proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat

kesukaran supaya tidak terjadi penumpukan atau dominasi pada salah

satu ketegori.

Berdasarkan pendapat para ahli pada alinea sebelumnya, peneliti

dapat menarik kesimpulan mengenai analisis tingkat kesukaran pada

butir soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada setiap

butir soal. Kategori tingkat kesukaran butir soal menurut Jihad dan

[image:49.595.86.516.220.624.2]

Haris (2012: 182)

Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

No. Tingkat Kesukaran Kategori

1 0,00 – 0,30 Sukar

2 0,31 – 0,70 Sedang

3 0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Sudjana dalam Jihad dan Haris (2012: 182)

Pada koefisien 0,00 – 0,30 menunjukkan kategori sukar, pada

koefisien 0,31 – 0,70 menunjukkan kategori sedang, dan pada

(50)

11. Daya Beda

a. Definisi Daya Beda

Djiwandono (2008: 220) berpendapat analisis daya beda adalah

kemampuan butir soal dalam membedakan peserta tes yang mampu

dan kurang mampu dalam menjawab pertanyaan tes atau mengerjakan

soal tes dengan benar. Sedangkan menurut Kunandar (2014: 240) yang menyatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu

butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai

materi pembelajaran yang diujikan. Sejalan dengan pendapat di atas

Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan

memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab

dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang telah

memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar

siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Hal tersebut dapat

diartikan sebagian besar jumlah siswa yang yang menjawab benar

adalah siswa yang telah memahami materi pembelajaran

dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum memahami materi

pembelajaran. Basuki dan Hariyanto (2014: 141) berpendapat

[image:50.595.84.519.175.719.2]

mengenai koefisien daya beda kedalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2.4 Klasifikasi Daya Beda

Daya Beda Kriteria

0,40 atau lebih Sangat Baik

0,30 – 0,39 Cukup Baik

0,20 – 0,29 Sedang

0,19 ke bawah Buruk

(51)

Koefisien daya beda lebih dari 0,40 dikategorikan sangat baik

dan soal dapat diterima. Koefisien daya beda berada pada 0,30 – 0,39

dikategorikan cukup baik dan soal dapat diterima dengan perbaikan.

Koefisien daya beda berada pada 0,20 – 0,29 dikategorikan sedang

dan soal perlu diperbaiki. Koefisien daya beda berada pada 0,19 ke

bawah dikategorikan buruk dan soal ditolak atau perlu digantikan

dengan soal yang lain. Dalam analisis daya beda peneliti

menggunakan ketentuan sesuai dengan pendapat ahli di atas.

12. Efektifitas Pengecoh

Soal tes pilihan ganda memiliki pilihan jawaban yang lebih dari satu

dan hanya memiliki satu jawaban yang benar. Sudijono (2006: 409)

berpendapat bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali

kunci jawaban soal tersebut. Senada dengan pendapat tersebut Purwanto

(2010: 108) mengemukakan pendapat bahwa pengecoh atau distractor

merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban. Pengecoh digunakan

untuk mengecoh siswa untuk memilih jawaban yang bukan merupakan

kunci jawaban.

Analisis efektivitas pengecoh perlu dilakukan untuk mengetahui

keberfungsian pengecoh dalam pilihan jawaban pada soal pilihan ganda.

Uno dan Koni (2012: 180) berpendapat analisis efektifitas pengecoh

dilakukan dengan menghitung peserta tes yang memilih tiap alternatif

(52)

berpendapat bahwa pengecoh pada butir soal dapat dikatakan berfungsi

jika dipilih oleh minimal 5% dari peserta tes.

Berdasarkan dari pendapat pada paragraph sebelumnya, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa analisis efektifitas pengecoh adalah suatu cara

untuk mengetahui keberfungsian pengecoh pada butir soal apakah

berfungsi dengan baik atau tidak. Pengecoh dikategorikan berfungsi

dengan baik jika dipilih oleh minimal 5% dari peserta tes. Sedangkan

pengecoh yang kurang berfungsi dengan baik disarankan untuk diperbaiki.

13. Software ITEMAN

ITEMAN adalah software yang khusus diciptakan untuk melakukan

analisis statistik berupa butir soal. Sesuai dengan pendapat Kusaeri dan

Suprananto (2012: 178) yang berpendapat bahwa item and test analysis

(ITEMAN) merupakan perangkat lunak software yang dibuat dengan

bahasa komputer yang khusus digunakan untuk analisis butir soal.

Langkah menulis ITEMAN pada halaman berikutnya sebagai berikut.

a. Membuka File Data

1. Input data file pada notepad 020 o N 11

ABABACCACABCABCBBCBC

44444444444444444444

YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY

01 ABABACCABBBCABCBBCBB

(53)

03 ABABACCACABCABCBBCBC

04 ABACACCABCBAAACBBCBC

05 ABABCCCACABCBACBBCBC

2. Keterangan Pengisian File Data a) Baris Pertama

Kolom 1-3 : Jumalah butir soal terdapat 20 butir soal.

Kolom 4 : Spasi (kosong)

Kolom 5 : Jawaban omit (kosong), ditulis 0

Kolom 6 : Spasi (kosong)

Kolom 7 : Soal yang belum dikerjakan atau terdapat

dua jawaban ditulis N.

Kolom 8 : Spasi (kosong)

Kolom 9 : Jumlah identitas

b) Baris Kedua : Daftar kunci jawaban soal.

c) Baris Ketiga : Daftar jumlah alternatif jawaban soal.

d) Baris Keempat : “Y” butir soal yang dianalisis

e) Baris Kelima dan seterusnya : Berisi jawaban siswa

b. Menjalankan Program ITEMAN 1) Doubel klik program ITEMAN

2) Tulislah file data: ANALISIS.TXT, lalu tekan ENTER.

3) Ketik nama file hasil analisis: HASIL.TXT, lalu tekan ENTER.

4) Jika ingin memunculkan skor, kemudian tekan “Y”, lalu tekan

ENTER.

(54)

6) Analisis ITEMAN telah selesai.

c. Interpretasi Hasil Analisis

Hasil analisis menggunakan ITEMAN dapat dibedakan

menjadi 3 bagian, yaitu statistik butir soal, analisis butir soal, dan

skala statistik. Berikut ini adalah output dalam setiap butir yang

dianalisis.

1) Seq. No : Nomor urut butir soal dalam file data.

2) Scale-Item : Nomor urut butir soal dan skala.

3) Prop.Correct : Proporsi siswa yang menjawab soal dengan

benar (indeks tingkat kesukaran)

4) Biser : Indeks daya beda soal menggunakan

koefisien korelasi biserial.

5) Point Biser : Indeks daya beda soal dan pilihan jawaban

menggunakan koefisien point biserial.

6) Prop. Endorsing : Proporsi alternatif jawaban yang dijawab

oleh peserta tes.

Berikut akan dijelaskan skala statistik tes dari output ITEMAN.

1) N of Item : jumlah butir soal dalam tes yang dianalisis

2) N of Examines : jumlah peserta tes

3) Mean : skor atau rerata peserta tes

4) Variance : variasi dari distribusi peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran

(55)

5) Std. Dev : devisi standar dari distribusi skor tes (akar

dari varians)

6) Skew : kemiringan distribusi skor peserta tes yang memberikan gambarab tentang bentuk

distribusi skor peserta tes

7) Kurtoris : puncak distribusi skor yang

menggambarkan kelandaian distribusi skor

disbanding dengan distribusi normal

8) Minimum : skor terendah peserta tes

9) Maximum : skor tertinggi peserta tes

10) Median : skor tengah dimana 50% berada pada atau

lebih rendah dari skor tersebut

11) Alpha : koefisien reabilitas alpha untuk tes atau skala tersebut yang merupakan indeks

homogenitas tes atau skala

12) Sem : kesalahan pengukuran standar untuk setiap tes atau skala

13) Mean P : rerata tingkat kesukaran semua butir soal

dalam tes secara klasikal dihitung dengan

cara mencari rata-rata proporsi peserta tes

yang menjawab benar untuk semua butir

soal dalam tes

(56)

rata-rata point biserial dari semua soal dalam tes.

B. Penelitian Yang Relevan

Pada bagian ini akan dijabarkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

1. Bagus pada tahun 2013 melakukan penelitian tentang analisis butir soal

tes ujian akhir semester IPS di Kabupaten Gianyar, Bali. Kelas VII

semester 1 tahun ajaran 2011/2012. Penelitian tersebut meneliti tentang

analisis butir soal IPS buatan MGMP Kabupaten Gianyar, Bali. Analisis

tersebut dilakukan untuk mengetahui kualitas butir soal mata pelajaran

IPS yang dibuat oleh MGMP Kabupaten Gianyar, Bali yang ditinjau dari

relevansi antara kisi-kisi, SK dan KD mata pelajaran, dengan butir soal dari 60 butir soal terdapat 56 (93%) butir soal relevan dan 4 butir soal

(7%) tidak relevan dengan indikator soal. Validitas isi sangat tinggi

(0,933). Validitas didapatkan 53 butir soal (88%) valid dan 7 butir soal

(8%) tidak valid. Reabilitas didapatkan r11 = 0,860. Taraf kesukaran

adalah 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir sedang, dan 15 %

butir sukar. Daya beda, 82 % diterima, daya beda kurang baik 13 % dan

yang buruk harus dibuang 34,5%. Efektivitas pengecoh 85% memiliki

pengecoh yang berfungsi dan 15% tidak berfungsi. Validitas isi tes dan

butir soal, reliabilitas, daya beda dan efektifitas pengecoh. Relevansi

penelitian ini dapat dilihat dari analisis validitas isi bersasarkan SK dan

KD.

2. Sumarsih pada tahun 2012 melakukan penelitian analisis kualitas butir

soal Ulangan Tengah Semester genap mata pelajaran Bahasa Indonesia

(57)

2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik,

dengan mengambil latar MI Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta.

Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Analisis data dengan program Microcat Model Iteman versi 3.00 dan

Anates versi 4.0.5 yang memiliki hasil memiliki25 soal pilihan ganda dan

16 soal Essay yang valid, reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,88

berarti reliabilitasnya tinggi, sedangkan soal essay reliabilitasnya sebesar

0,81 berarti reliabilitasnya tinggi, derajat kesukaran item butir tes pilihan

ganda dan essayterlalu mudah, daya pembeda item yang diterima

sebanyak 27 butir, fungsi pengecohnya yaitu sebanyak 30 dari 50

pengecoh berfungsi dengan baik, soal tersebut belum mampu mengukur

semua kompetensi yang harus dicapai siswa pada semester genap,karena

kisi-kisi pembuatan soal dikerjakan setelah soal diujikan. Kualitas

soalnya tergolong kurang baik, karena yang memiliki kriteria validitas,

reliabilitas, derajat kesukaran item, daya pembeda item, dan fungsi

pengecoh yang baik hanya berjumlah 12atau 29,27 %. Relevansi

penelitian ini dapat dilihat dari teknik analisis data yang menganalisis

butir soal dengan menggunakan software Iteman MicroCat versi 3.00.

3. Murbangun pada tahun 2008 melakukan penelitian tentang pengaruh

Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Ujian Ahir Semester Mata Pelajaran

Kimia Terhadap Pencapaian Kompetensi. Penelitian tersebut bersifat ex

post facto yang berarti data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang

(58)

kualitas butir soal pada bidang studi kimia. Penelitian ini memiliki hasil reliabilitas yang tinggi dengan koefisien reliabilitas 0,78. Diketahui

bahwa dari 35 soal terdapat 30 soal valid, memiliki daya pembeda cukup,

tingkat kesukaran belum proporsional. Nilai rata-rata ketuntasan sebesar

66,14. Relevansi p

Gambar

Tabel 2.1 SK dan KD mata Pelajaran IPA Kelas III SD Semester Genap
Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tabel 2.4 Klasifikasi Daya Beda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Buat actor baru (subclass actor) dengan cara klik kanan di actor (spt gambar 7 namun di tombol Actor) lalu pilih new subclass kemudian pilih gambarnya dan beri nama

Cytotoxicity and apoptosis induced by fumonisin B 1 , beauvericin and ochratoxin A in porcine kidney PK15 cells: effects of individual and combined treatment.. Šegvić Klarić

Hasil ini menunjukkan bahwa kadar siklamat pada masing-masing sampel tidak melebihi kadar yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Observasi pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pembimbing dari mahasiswa yang bersangkutan. Observasi

Kenaikan tingkat efisiensi sebesar 0,04% dari tahun 2009 ke tahun 2010 menunjukkan bahwa gempa bumi pada tanggal 30 September 2009 yang lalu tidak berdampak signifikan terhadap

Penyair tidak menyebutkan adat tasybih dan wajh syibh nya, karena akan memberi kesan bahwa musyabbah lebih lemah dari musyabbah bih , dan memaksakan

F(hhi{qryJJjFd!Ffuliei hi dq &a Ftuuhd {dt

Karena pada metode Tsukamoto operasi himpunan yang digunakan adalah konjungsi (AND), maka nilai keanggotaan antesden dari fuzzy [R1] adalah irisan dari nilai keanggotaan