ABSTRAK
PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS X DI BANDUNG MENGENAI SANITASI
MAKANAN TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU
PEMILIHAN TEMPAT MAKAN
Maria Elyana Susanto, 2010 Pembimbing : Evi Yuniawati, dr, MKM
Tempat makan dan warung-warung makan memberikan kemudahan bagi konsumen khususnya mahasiswa untuk mendapatkan makanan siap saji dengan harga yang murah. Sanitasi makanan sangat erat hubungannya dengan kesehatan konsumen, dan tingkat pengetahuan masing-masing orang berbeda akan meyebabkan mahasiswa sebagai konsumen sangat rentan dengan penularan penyakit melalui makanan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X di Bandung mengenai sanitasi makanan terhadap sikap dan perilaku pemilihan tempat makan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel 88 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian (purposive sampling). Instrument yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner berisi pertanyaan tentang prinsip sanitasi makanan untuk menilai tingkat pengetahuan sanitasi responden dan pertanyaan tentang sikap dan perilaku dalam pemilihan tempat makan apakah cenderung memperhatikan aspek kebersihan atau tidak.
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pengetahuan baik 94%, sikap baik 93%, dan tingkat perilaku baik 90%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X di Bandung mengenai sanitasi makanan terhadap sikap dan perilaku pemilihan tempat makan sudah sangat baik.
ABSTRACT
KNOWLEDGE OF
THE STUDENTS OF THE MEDICINE FACULTY X
UNIVERSITY IN BANDUNG ABOUT FOOD SANITATION TO
THE ATTITUDE AND BEHAVIOR OF THE CHOICE OF EAT
LOCATION
Maria Elyana Susanto, 2010 Tutor : Evi Yuniawati, dr, MKM
Local stall provide easy access to the consumer, students in particular, to get fast food at a relatively affordable price. Food hygiene is very much related to the
consumer’s health, but the diverse level of food hygiene knowledge between each individual is likely to cause a higher risk for student as consumers to attract diseases transmitted through food. This was the main reason this research undertaken. The purpose of this research was to understand the knowledge of the students of the medicine faculty X University in Bandung about food sanitation to the attitude and behavior of the choice of eat location.
The method used in this research was descriptive methods through cross sectional approach with a sample of 88 respondents taken by accordance to the research’s inclusion criteria (purposive sampling). Instrument used was a questionnaire. The questionnaires consist of questions relating to food hygiene principles to understand the level of awareness on food hygiene as well as questions on the knowledge of the students of the medicine faculty X University in Bandung about food sanitation to the attitude and behavior of the choice of eat location was very good.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………. ii
SURAT PERNYATAAN MAHASISWA ………... iii
ABSTRAK………. iv
ABSTRACT………... v
KATA PENGANTAR………... vi
DAFTAR ISI………... viii
DAFTAR TABEL………... xi
DAFTAR GAMBAR………... xiv
DAFTAR LAMPIRAN………... xv
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1Latar Belakang... 1
1.2Identifikasi Masalah………... 3
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.3.1 Maksud Penelitian……… 3
1.3.2 Tujuan Penelitian………. 3
1.4Manfaat Penelitian………. 3
1.5Metode Penelitian………. 4
1.6Lokasi dan Waktu Penelitian……….... 4
1.6.1 Lokasi Penelitian……….… 4
1.6.2 Waktu Penelitian………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5
2.1 Sanitasi Makanan ...………..… 5
2.1.1 Definisi Hygiene dan Sanitasi... 5
2.1.3 Kontaminasi Makanan ... 10
2.2 Gangguan Kesehatan yang Terkait dengan Sanitasi Makanan...……….………... 12
2.2.1 Waterborne disease ... 12
2.2.1.1 Thypus abdominalis ... 12
2.2.1.2 Kolera ... 14
2.2.1.3 Diare ... 17
2.2.1.4 Disentri ... 20
2.2.1.5 Hepatitis ... 21
2.2.2 Foodborne disease ... 26
2.3 Keamanan Pangan...……...……….. 33
2.4 Kebersihan Perorangan dalam Pengelolaan Makanan ...…. 35
2.5 Keterkaitan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Kesehatan .. 36
2.6 Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemilihan Tempat Makan ... 37
2.7 Ranah Perilaku Kesehatan ...………...…… 38
2.7.1 Pengetahuan ... 38
2.7.2 Sikap ... 39
2.7.3 Perilaku ... 40
BAB III BAHAN / SUBJEK PENELITIAN ....………... 42
3.1 Bahan/Subjek Penelitian………...……... 42
3.1.1 Bahan Penelitian ... 42
3.1.2 Subjek Penelitian ... 42
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
3.2 Desain Penelitian…...……… 43
3.3 Teknik Sampling ...………...……… 43
3.4 Identifikasi Variabel Penelitian ...………43
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...……… 43
3.6 Instrumen Penelitian ...……… 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 48
4.1 Gambaran Pemilihan Sampel ……….…………... 48
4.2 Identitas Responden ……….…….. 48
4.3 Tingkat Pengetahuan Sanitasi Makanan ...……… 48
4.4 Sikap dalam Pemilihan Tempat Makan ………. 53
4.5 Perilaku dalam Pemilihan Tempat Makan ………. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…… 64
5.1 Kesimpulan………... 64
5.2 Saran………... 64
DAFTAR PUSTAKA……… 65
LAMPIRAN………...…… 68
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi identitas responden ... .... 48 Tabel 4.2 Distribusi pengetahuan responden tentang
bahan tempat pembuangan sampah yang baik ... 49
Tabel 4.3 Distribusi pengetahuan responden tentang cara
pengambilan makanan jadi yang baik ... 49
Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan responden tentang cara
penyimpanan bahan makanan siap saji ... 49
Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan responden tentang penggunaan
bak air untuk mencuci tangan yang baik... 50
Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden tentang kriteria air
yang layak untuk diminum... 50
Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan responden tentang kriteria
penyaji makanan yang baik ... 51
Tabel 4.8 Distribusi pengetahuan responden tentang
macam-macam kerusakan bahan makanan ... 51
Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden tentang
kerusakan bahan makanan yang paling banyak ditemukan ... 51
Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden tentang cara
penyimpanan makanan ... 52
Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden tentang dapur
yang saniter ... 52
Tabel 4.12 Total distribusi tingkat pengetahuan sanitasi makanan
Responden ... 53
Tabel 4.13 Distribusi sikap responden mengenai tempat cuci tangan
terpisah (wastafel) ... 53
Tabel 4.14 Distribusi sikap responden mengenai risih atau tidaknya makan di tempat makan/warung makan yang dikerubuti
Tabel 4.15 Distribusi sikap responden mengenai kebersihan
Makanan ... 54
Tabel 4.16 Distribusi sikap responden mengenai tempat pencucian
piring yang kotor ... 55
Tabel 4.17 Distribusi sikap responden mengenai makan di tempat
makan/warung makan remang-remang dipinggir jalan ... 55
Tabel 4.18 Distribusi sikap responden mengenai penjual makanan
yang sering batuk ... 55
Tabel 4.19 Distribusi sikap responden mengenai lingkungan
tempat makan yang kotor ... 56
Tabel 4.20 Distribusi sikap responden mengenai kebersihan meja dan
kursi di tempat makan ... 56
Tabel 4.21 Distribusi sikap responden mengenai tempat makan
yang murah tetapi kotor ... 57
Tabel 4.22 Distribusi sikap responden mengenai kebersihan makanan
yang dihidangkan ... 57
Tabel 4.23 Total distribusi sikap dalam pemilihan tempat makan
responden berdasarkan kebersihan tempat dan makanan ... 57
Tabel 4.24 Distribusi perilaku responden mengenai makanan
yang dimakan sehari-hari ... 58
Tabel 4.25 Distribusi perilaku responden mengenai berapa kali
dalam seminggu responden makan diluar rumah ... 59
Tabel 4.26 Distribusi perilaku responden mengenai mencuci tangan
sebelum makan ... 59
Tabel 4.27 Distribusi perilaku responden mengenai mencuci tangan
hanya menggunakan air saja ... 60
Tabel 4.28 Distribusi perilaku responden mengenai tempat makan
yang bersih namun harganya agak mahal ... 60
Tabel 4.30 Distribusi perilaku responden mengenai menyantap makanan yang telah jatuh ke tanah ... 61
Tabel 4.31 Distribusi perilaku responden mengenai menyantap makanan yang telah dikerubuti banyak lalat ... 61
Tabel 4.32 Distribusi perilaku responden mengenai menyantap makanan sisa orang lain ... 61
Tabel 4.33 Distribusi perilaku responden mengenai meminta pelayan untuk membersihkan meja makan yang akan digunakan
setelah selesai digunakan orang lain ... 62
Tabel 4.34 Total distribusi perilaku dalam pemilihan tempat makan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ember yang digunakan untuk mencuci piring di warung
pinggir jalan ... 7
Gambar 2.2 Pemeriksaan makanan rusak oleh DinKes ... 8
Gambar 2.3 Kontaminan biologis ... 11
Gambar 2.4 Patogenesis Leptospirosis ... 32
Gambar 2.5 Cara pengolahan makanan yang salah dan akibatnya ... 35
Gambar 2.6 Cuci tanganlah setelah melakukan sesuatu ... 36
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS X DI BANDUNG
MENGENAI SANITASI MAKANAN TERHADAP
SIKAP DAN PERILAKU PEMILIHAN TEMPAT
MAKAN
Salam sejahtera. Saya Elyana Susanto dari Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha. Saya sedang melakukan penelitian untuk mengetahui
pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X di Bandung mengenai
sanitasi makanan terhadap sikap dan perilaku pemilihan tempat makan. Saya akan
menanyakan tentang beberapa hal, termasuk di dalamnya mengenai makanan
sehari – hari yang anda makan. Pengisian kuisioner ini akan berlangsung tidak
lebih dari 1 jam. Anda boleh menolak atau berhenti menjawab kapan saja anda
mau. Jawaban anda akan dirahasiakan sehingga tidak seorangpun akan
mengetahuinya. Setelah penelitian selesai, kuisioner ini akan dimusnahkan.
Apakah anda mempunyai pertanyaan? Bila anda masih mempunyai pertanyaan
lain, anda dapat menghubungi saya di 081320535330.
Apakah anda tidak keberatan bila kami mulai sekarang?
KUISIONER PENELITIAN
1. Pengetahuan sanitasi makanan
1.1. Tempat pembuangan sampah yang baik harus terbuat dari bahan yang tidak berkarat.
1. Salah 2. Benar
[ ]
1.2. Pengambilan makanan jadi, harus menggunakan alat khusus.
1. Salah 2. Benar
[ ]
1.3. Bahan makanan siap saji harus disimpan secara terpisah dengan bahan makanan yang belum dimasak.
1. Salah 2. Benar
[ ]
1.4. Bak air yang digunakan untuk pencucian tangan harus terpisah dari bak pencucian peralatan.
1. Salah 2. Benar
[ ]
1.5. Secara khusus air yang dapat diminum harus memenuhi kriteria kimiawi, fisik, bakteriologis dan radiologis.
1. Salah 2. Benar
[ ]
1.6. Penderita penyakit infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan penyakit kulit tidak boleh dilibatkan dalam penanganan makanan.
1. Salah 2. Benar
1.7. Kerusakan bahan makanan dibedakan menjadi lima macam yaitu kerusakan mekanis, fisik, fisiologis atau biologis, kimiawi dan mikrobiologis.
1. Salah 2. Benar
[ ]
1.8. Kerusakan yang paling banyak ditemukan pada bahan makanan adalah kerusakan mikrobiologis.
1. Salah
1.10. Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam menciptakan dapur yang saniter.
1. Salah 2. Benar
[ ]
2. Sikap dalam pemilihan tempat makan
2.1. Anda lebih suka makan di tempat makan yang mempunyai tempat cuci tangan tersendiri (wastafel).
1. Setuju 2. Tidak setuju
[ ]
2.2. Anda merasa risih apabila tempat makan / warung makan yang anda datangi banyak lalat.
1. Setuju pencuciannya menggunakan ember berisi air yang digunakan berulang-ulang. tidak menjadi masalah jika anda makan di tempat itu. 1. Setuju
2. Tidak setuju
2.6. Anda menjadi jera / kapok makan di suatu tempat ketika anda melihat penjual / penghidang makanannya sering batuk.
1. Setuju 2. Tidak setuju
[ ]
2.7. Selera makan anda tidak berubah ketika melihat lingkungan tempat makan kotor.
1. Setuju
2.9. Anda lebih suka makan di tempat yang murah tapi kurang bersih dibanding makanan yang mahal tapi lingkungannya bersih.
1. Setuju 2. Tidak setuju
[ ]
2.10. Penilaian tentang kebersihan makanan telah terbentuk ketika anda pertama kali melihat makanan yang dihidangkan.
1. Setuju 2. Tidak
[ ]
3. Perilaku dalam pemilihan tempat makan
2.1. Bagaimana makanan sehari – hari yang anda makan : 1. Memasak sendiri
2. Makan di luar rumah
[ ]
2.2. Berapa kali anda dalam seminggu makan di luar rumah / membeli makanan di warung makan :
1. < 10 kali 2. 15 – 20 kali
[ ]
2.3. Apakah anda mencuci tangan sebelum makan : 1. Ya
2. Tidak [ ]
2.4. Apakah anda mencuci tangan hanya dengan membasuhnya dengan air :
1. Ya 2. Tidak
2.5. Anda akan memilih tempat makan yang terlihat bersih dan sehat walaupun harga makanannya agak mahal :
1. Ya
2. Tidak [ ]
2.6. Apakah anda akan menggunakan peralatan makan yang telah digunkan orang lain tanpa dicuci terlebih dahulu : 1. Ya
2. Tidak
[ ]
2.7. Apakah anda akan tetap menyantap makanan yang telah anda jatuhkan ke tanah :
1. Ya
2. Tidak [ ]
2.8. Apakah anda akan tetap memakan makanan yang telah dikerubuti oleh banyak lalat :
1. Ya
2.10. Apakah anda akan meminta pelayan untuk membersihkan meja makan yang akan anda pakai setelah selesai digunakan oleh orang lain :
1. Ya 2. Tidak
[ ]
Terimakasih atas partisipasi anda.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Maria Elyana Susanto
Nomor Pokok mahasiswa : 0310019
Tempat dan Tanggal Lahir : Purwokerto, 27 Januari 1985
Alamat : Grand Setiabudi Apartement Kamar 1218
Jl. Setiabudi 130
Bandung
Riwayat Pendidikan:
Tahun 1997 : Lulus SD SANTO YOSEP PURWOKERTO
Tahun 2000 : Lulus SLTP SUSTERAN PURWOKERTO
Tahun 2003 : Lulus SMU BRUDERAN PURWOKERTO
Tahun 2003 : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kesehatan merupakan unsur potensi dasar dan alami yang diperlukan
sejak awal kehidupan dan masa pertumbuhan. Apabila hal ini tidak ada atau
tidak terpenuhi dapat menghambat perkembangan fisik dan mental seseorang
(ICT UGM, 2004).
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melanjutkan
kehidupan. Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai
gizi yang optimal seperti: vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, dan lainnya.
Makanan harus murni dan utuh dalam arti tidak mengandung bahan pencemar
serta harus higienis. Bila salah satu faktor tersebut terganggu, makanan yang
dihasilkan akan menimbulkan ganggun kesehatan dan penyakit bahkan
keracunan makanan (Djarismawati dan Bambang, 2004).
Dewasa ini keamanan makanan menjadi kepedulian masyarakat
konsumen dan para profesional di bidang kesehatan dan industri makanan
karena masih tingginya kejadian penyakit yang ditularkan melalui makanan
(Sasimartoyo, 2007). Keberadaan berbagai kuman patogen pada makanan siap
saji seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Listeria spp., Salmonella
spp., dan Clostridium perfringens telah terbukti menjadi penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit melalui makanan. Dampak dari tingginya angka
kejadian penyakit melalui makanan dapat mempengaruhi tidak hanya status
kesehatan masyarakat tetapi juga kemajuan industri pariwisata dan industri
makanan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
melalui makanan, namun demikian semua faktor tersebut dapat dikendalikan
apabila perhatian industri makanan difokuskan pada penerapan sanitasi
makanan dan Hazard Analysis Critical Control Pain (HACCP) untuk
mencapai tujuan akhir dari keamanan makanan (Taylor dan Kane, 2004).
2
negara berkembang. Industri makanan terutama makanan siap saji menjadi
fokus utama apabila terjadi KLB penyakit melalui makanan walaupun tidak
menutup kemungkinan terjadinya kontaminasi pada rantai awal produksi
bahan makanan (Sasimartoyo dan Irianti, 2007).
Masalah sanitasi makanan sangat penting, terutama di tempat-tempat
umum yang erat kaitannya dengan pelayanan untuk orang banyak. Tempat
makan dan warung-warung makan memberikan kemudahan bagi konsumen
khususnya mahasiswa untuk mendapatkan makanan siap saji dengan harga
yang murah. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah tempat tersebut telah
memenuhi syarat tentang sanitasi makanan yang baik dan memperhatikan
kesehatan konsumen (Djarismawati dan Bambang, 2004).
Rata-rata mahasiswa masih bergantung secara finansial, sehingga harga
makanan yang murah menjadi salah satu pertimbangan yang mempengaruhi
pola konsumsi. Tingkat pengetahuan tentang sanitasi makanan berbeda-beda
pada setiap orang. Pengetahuan tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku
pemilihan tempat makan. Seseorang dengan tingkat pengetahuan sanitasi
makanan yang baik seharusnya lebih mengutamakan aspek sanitasi makanan
dibandingkan aspek lain dalam memilih tempat makan yang sehat
(Djarismawati dan Bambang, 2004).
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X seharusnya memiliki
pengetahuan yang baik tentang sanitasi makanan, karena mereka telah dibekali
dasar-dasar ilmu kesehatan. Tapi pada kenyataannya belum tentu tingkat
pengetahuan tentang sanitasi makanan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas X ini baik. Tingkat pengetahuan yang baik itu belum tentu akan
3
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X di
Bandung mengenai sanitasi makanan terhadap sikap dan perilaku pemilihan
tempat makan?
1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemilihan
tempat makan yang dikaitkan dengan sanitasi makanan pada
mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas X di Bandung.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat pengetahuan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X di Bandung
mengenai sanitasi makanan terhadap sikap dan perilaku pemilihan
tempat makan.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis bagi peneliti, sebagai masukan sejauh mana
tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas X
di Bandung mengenai sanitasi makanan terhadap sikap dan
perilaku pemilihan tempat makan. Selain itu dapat pula untuk
menjadi bahan masukan bagi peneliti yang lain yang akan meneliti
tentang sanitasi makanan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
4
penularan penyakit melalui makanan yang tercemar akibat
penanganan yang salah.
1.5Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner.
1.6Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas X di Bandung,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa :
a. Responden memiliki pengetahuan yang baik.
b. Responden memiliki sikap yang baik.
c. Responden memiliki perilaku yang baik.
5.2. Saran
a. Bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang sanitasi makanan, dapat
pula dilakukan pada populasi dengan latar belakang berbeda-beda.
b. Penelitian serupa sebaiknya dilakukan pada populasi dengan jumlah
populasi yang lebih besar.
c. Sebaiknya dilakukan penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan
tentang pentingnya kebersihan makanan sehingga bisa menurunkan
insidensi tertularnya penyakit melalui makanan atau minuman, salah
satunya dengan cara pemilihan tempat makan yang memperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Budi Imansyah S, 2005. Racun tak Mendekat Akibat Penyehatan Makanan.
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/24/cakrawala/index.htm.
Cahyono, B, 1998. Food Safety dan Implementasi Quality System Industri Pangan
di Era Pasar Bebas. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 942/MenKes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1098/MenKes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Jakarta.
Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2003. Foodborne Disease.
http://www.deptan.go.id/news/detail.
Djarismawati dan Bambang, S, 2004. Media Litbang Kesehatan : Pengetahuan
dan Perilaku Penjamah tentang Sanitasi Pengolahan Makanan pada Instalasi Gizi Rumah Sakit di Jakarta. Puslitbang Ekologi Kesehatan, 14:31-36.
Hembing, dr, 2006. Jangan Anggap Remeh Disentri.
http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cyber
med%7C0%7C0%7C8%7C89.
Herto, D.A, 2000. Studi Evaluasi Higiene dan Sanitasi Pengolah Makanan pada
66
ICT Universitas Gajah Mada, 2004. Pelayanan Kesehatan Kuratif. http://elisa.ugm.ac.id/comm.view.php?Pemb.SDM.
Infopenyakit, 2007. Penyakit Kolera (Cholera).
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-kolera-cholera.html.
Infomedika, 2007. Alergi Makanan : Obat Terbaik, Hindari Pencetus.
http://infomedika.blogspot.com/2007/06/alergi-makanan-obat-terbaik-hindari.html.
Irnawati, M, 2004. Study tentang Pengetahuan Perilaku dan Kebersihan
Penjamah Makanan pada Tempat Umum Pariwisata di DKI Jakarta (TMII, TIJA, TMR). http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-irnawati.pdf.
Kompas, 2004. Awas, Gejala Leptospirosis Menyerupai Flu. http://www.Kompas.co.id/.
Mia, 2009. Hepatitis.
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=en&pg=37.
Microsoft Encarta, 2006. Food-borne illness. Microsoft corporation.
Nadhiroh, 2009. Diare.
http://nadhiroh.blog.unair.ac.id/2009/01/13/penyebab-diare-dan-gejala-diare/
Noer.N.M, Sjaifoelah,dkk., 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1 Edisi 3.
67
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Ojong, J, 2006. Surat dari Pedalamam Papua (1). http://www.sinarharapan.co.id/berita/0601/03/sh04.htm.
Pudjiadi, S, 2001. Ilmu Gizi klinis pada Anak. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Purnawijayanti, H.A, 2001. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam
Pengolahan Makanan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, pp : 4-60.
Republika Online, 2006. Pangan Harus Aman, Bermutu, dan Bergizi.
http://Ic.bppt.go.id/iptek/index.php?option=com_content&task=view&id=
46&Itemid=26.
Saiffudin, Azwar, 2003.Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi Ke 2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Saksono L, 1986. Pengantar Sanitasi Makanan. Penerbit alumni, Bandung, pp :
1-84.
Sasimartoyo, R.P, Irianti, 2006. Integrasi Sanitasi dengan Analisis Bahaya dan
Titik Pengawasan Kritis.
http://Ic.bppt.go.id/iptek/index.php/option=com_content&task=view&id=4
6&Itemid=26.
World Health Organization, 2002. Pembangunan yang Berkesinambungan dan
Lingkungan yang Sehat. www.who.bf.id .