EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP SIKU-SIKU DALAM SUB-POKOK BAHASAN PENERAPAN TEOREMA PYTHAGORAS PADA BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PANGUDI
LUHUR GANTIWARNO KLATEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program
Studi
Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
Angger Rengga Hutama
08 1414 106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP SIKU-SIKU DALAM SUB-POKOK BAHASAN PENERAPAN TEOREMA PYTHAGORAS PADA BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PANGUDI
LUHUR GANTIWARNO KLATEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program
Studi
Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
Angger Rengga Hutama
08 1414 106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus yang selalu mengikuti
perjalananan dan memberikan
penerangan disaat kegelapan,
menunjukan kebenaran ketika salah
Buat semua keluarga yang
mendukungku
Dalam menyelesaikan studi ini
vii
ABSTRAK
Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku dalam Sub-pokok Bahasan Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang di Kelas VIII SMP
Pangudi Luhur Gantiwarno Angger Rengga Hutama Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep siku-siku pada sub-pokokbahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang, (2) mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan programCabri 3D
dibanding dengan pembelajaran konvesional untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema Phyagoras pada bangun ruang.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 sebanyak 4 kali pertemuan tiap kelas. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui observasi langsung meliputi : (1) tes evaluasi yang terdiri dari 5 soal uraian dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema Phyagoras pada bangun ruang, (2) kuisioner terhadap siswa kelas VIIIB, dan (3) wawancara. Wawancara dilakukan terhadap 4 siswa kelas VIIIB dan 3 siswa kelas VIIIA. Observasi dalam kelas ditulis menggunakan lembar pengamatan. Jawaban tes evaluasi dianalisis secara kuantitatif dengan mencari rata–rata dari kedua kelas kemudian dibandingkan. Hasil kuisioner dan wawancara dianalisis secara kualitatif untuk mendeskripsikan efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3Ddibanding pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D dalam grafik fungsi kuadrat lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional. Hal ini dapat diamati dari hasil belajar dan persentase ketuntasan yang dicapai dari kelas VIIIB yang menggunakan program Cabri 3D
lebih tinggi daripada kelas VIIIA yang tidak menggunakan program Cabri 3D.
Keefektifan dapat dilihat dari proses belajar mengajar, hasil kuesioner, dan hasil wawancara. Dari lembar pengamatan tampak bahwa siswa menjadi lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran ketika menggunakan program Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional. Dari hasil kuesioner semua siswa menyatakan bahwa program Cabri 3D membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang dan didukung juga dengan hasil wawancara untuk siswa yang menyatakan program Cabri 3D membantu siswa dalam memahami materi.
viii
ABSTRACT
The Effectiveness of Using Cabri 3D Program to Increase The VIII Grade Students’ Understanding on Learning the Concept of Right Angle in the Application of Pythagorean Theorem in Solid Geometry Sub-topic in SMP
Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten
Angger Rengga Hutama Sanata Dharma University
2013
This research intended to see (1) the differences between students’ achievement in understanding the concept of right angle in the application of Pythagorean Theorem in solid geometry sub-topic using Cabri 3D program and conventional learning (2) the effectiveness of usingCabri 3Dprogram compare in the use of conventional learning in increasing students’ understanding theconcept of right angle in the application of Pythagoras Theory in solid geometry sub-topic
The methods used in this research were descriptive-qualitative and quantitative. The participants were the students of VIII A and VIII B of SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. This research was conducted in September 2012. There were four meetings for each class. The data gathered were: (1) summative assessment which consists of 5 open ended question about the application of Phytagoras Theory of solid geometry (2) questionnaire for the students of VIII B, and (3) interview. The interview conducted into four students of VIII B and three students of VIII A. The researcher used the observation sheet in observing the class. The summative test result would be analyzed quantitatively to see the average of each class so that later would be differentiate. The data from the questionnaire and interview would be analyzed qualitatively to describe the effectiveness of learning using Cabri 3D program compare to conventional learning.
The result showed that learning usingCabri 3D in the quadratic functions was more effective than the conventional one. It could be seen from the students’ achievement and the percentage of achieved by VIII B class which used theCabri 3D program were higher than VIII A class which did not use. The effectiveness could be seen from the learning process, questionnaire result, and interview result. From the observation sheet, it could be seen that the students were more enthusiastic to join the learning process that used Cabri 3D program rather than the conventional learning. The questionnaire result showed thatCabri 3Dprogram helps the students increase their understanding in the concept of right angle in the application of Phytagoras Theory of Solid Geometry. It was also supported by the interview result which showed that Cabri 3D program helps the students in understanding the material.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan berkat dan karunia-Nya, serta campur tangan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran dengan Program
Cabri 3D untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku
dalam Sub-pokok Bahasan Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang di
Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten”dengan baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku dosen pembimbing
yang sudah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Bapak Prof. Suwarsono selaku Dosen Pembimbing Akademik.
3. Segenap Dosen JPMIPA yang telah membantu dan memberikan dukungan
setelah penulis menempuh kuliah, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan studi dengan tepat waktu.
4. Segenap Staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal
administrasi kampus selama penulis melakukan studi di sini.
5. Kepada ibu tercinta Yustina Sumiyati dan bapak Erlangga yang selalu
memberikan dukungan serta doa yang melimpah kepada penulis sehingga
x
6. Segenap keluarga, terutama kakakku Ingga dan Dheka yang selalu
memberi semangat, motivasi, serta memberikan hiburan ketika penulis
merasa bosan dan putus asa.
7. Monica Ayu Kusumasari Tresna Purbalaras, yang selalu setia menemani
dan memberikan semangat serta membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
8. Semua rekan seperjuangan Beni, Evi, Dimas, Charis, Kikid, Wiwin, dan
seluruh teman seperjuangan dari program studi Pendidikan Matematika
angkatan 2008 yang memberikan dukungan kepada penulis selama studi.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu sehingga penilis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi para
pembaca.
Penulis,
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR GAMBAR... xv
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Batasan Istilah ... 6
xii
BAB II LANDASAN TEORI... 9
A. Landasan Teoretik ... 9
1. Belajar ... 9
2. Efektivitas pembelajaran ... 10
3. Pemanfaatan Media Komputer dan Sumber Belajar ... 11
4. ProgramCabri 3D ... 14
5. Hasil Belajar Siswa... 15
6. Pemahaman Konsep ... 16
7. Materi Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang ... 18
B. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODE PENELITIAN... 21
A. Jenis Penelitian ... 21
B. Ruang Lingkup Penelitian ... 21
1. Subjek Penelitian... 21
2. Objek Penelitian ... 22
3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
a. Tempat ... 22
b. Waktu ... 22
C. Metode Pengumpulan Data ... 23
1. Pengamatan atau Observasi... 23
2. Tes Tertulis... 23
xiii
4. Wawancara ... 24
D. Instrumen Penelitian ... 25
1. Instrumen Pembelajaran ... 25
2. Intrumen Penelitian ... 26
a. Soal Tes Tertulis ... 26
b. Lembar Pengamatan ... 26
c. Kuesioner ... 27
E. Validasi Instrumen... 28
F. Teknik Analisis Data ... 28
1. Data Proses Pembelajaran ... 28
2. Data Jawaban... 28
3. Data Kuesioner ... 29
4. Data Wawancara... 29
G. Rancangan Pelaksanaan Penelitian... 30
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA... 32
A. Pelaksanaan Penelitian ... 33
1.
Pembelajaran Kelas VIIIA dengan Pembelajaran Konvensional ... 372. Pembelajaran Kelas VIIIB dengan ProgramCabri 3D... 39
B. Penyajian Data... 41
C. Analisis Data ... 58
xiv
2. Analisis Data Jawaban Tes Evaluasi ... 60
3. Analisis Data Hasil Kuesioner... 70
4. Analisis Data Hasil Wawancara ... 71
BAB V PEMBAHASAN... 77
A. Pembahasan ... 77
1. Manfaat ProgramCabri 3Ddalam Membantu Pemahaman 77 2. Efektifitas Pembelajaran dengan ProgramCabri 3D... 81
B. Kelemahan Penelitian ... 84
BAB VI PENUTUP... 85
A. Kesimpulan... 85
B. Saran ... 86
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tampilan UtamaCabri 3D... 15
Gambar 2.2 Diagonal Sisi pada Kubus ... 19
Gambar 2.3 Diagonal Ruang pada Kubus ... 19
Gambar 2.4 Diagonal Sisi pada Balok... 19
Gambar 2.5 Diagonal Ruang pada Balok ... 19
Gambar 2.6 Diagonal Sisi Alas, Garis Tinggi, dan Sisi Miring pada Limas ... 19
Gambar 5.1 Diagonal sisi dan Diagonal Ruang pada Balok... 77
Gambar 5.2 Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang ... 78
Gambar 5.3 Limas Segiempat... 78
Gambar 5.4 Contoh Kesalahan Siswa dalam Menggambarkan situasi soal ... 78
Gambar 5.5 Contoh Ketidakpahaman dalam Menggambarkan Situasi Soal ... 79
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal ... 26
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Evaluasi ... 26
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan... 27
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner ... 27
Tabel 4.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIIIA dan VIIIB... 34
Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal Kelas VIIIA dan VIIIB 35 Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIA ... 41
Tabel 4.4 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIB ... 42
Tabel 4.5 Jawaban Kuesioner Nomor 1 ... 45
Tabel 4.6 Jawaban Kuesioner Nomor 2 ... 46
Tabel 4.7 Jawaban Kuesioner Nomor 3 ... 47
Tabel 4.8 Jawaban Kuesioner Nomor 4 ... 48
Tabel 4.9 Jawaban Kuesioner Nomor 5 ... 49
Tabel 4.10 Jawaban Kuesioner Nomor 6 ... 50
Tabel 4.11 Jawaban Kuesioner Nomor 7 ... 51
Tabel 4.12 Jawaban Kuesioner Nomor 8 ... 52
Tabel 4.13 Transkrip Wawancara siswa L7 kelas VIIIB ... 43
Tabel 4.14 Transkrip Wawancara siswa L6 kelas VIIIB ... 54
Tabel 4.15 Transkrip Wawancara siswa L17 kelas VIIIB ... 55
Tabel 4.16 Transkrip Wawancara siswa L23 kelas VIIIB ... 56
xvii
Tabel 4.18 Transkrip Wawancara siswa K1 kelas VIIIA ... 57
Tabel 4.19 Transkrip Wawancara siswa K24 kelas VIIIA ... 58
Tabel 4.20 Analisi Data Pengamatan ... 59
Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1a ... 61
Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1b... 61
Tabel 4.23 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1c... 62
Tabel 4.24 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 2... 63
Tabel 4.25 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 3... 64
Tabel 4.26 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4a... 65
Tabel 4.27 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4b... 66
Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4c... 67
Tabel 4.29 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 5a... 68
Tabel 4.30 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 5b... 69
Tabel 4.31 Garis Besar Hasil Kuesioner Siswa Kelas VIIIB... 71
Tabel 4.32 Garis Besar Hasil Wawancara Siswa Kelas VIIB... 74
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ... 89
Lampiran A.1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (Cabri 3D)... 90
Lampiran A.2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (tanpaCabri 3D).. 95
Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa ... 100
Lampiran A.4 Kunci Lembar Kerja Siswa ... 107
Lampiran A.5 Soal Tes Kemampuan Awal... 115
Lampiran A.6 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal ... 117
Lampiran A.7 Soal Tes Evaluasi ... 118
Lampiran A.8 Kunci Jawaban Tes Evaluasi... 120
Lampiran A.9 Pedoman Penilaian Tes Evaluasi ... 124
Lampiran A.10 Kuesioner ... 128
Lampiran A.11 Uji Statistik Ulangan Harian dan Tes Kemampuan Awal . 132 LAMPIRAN B ... 135
Lampiran B.1 Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIA... 136
Lampiran B.2 Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIB ... 142
Lampiran B.3 Lembar Pengamatan Observasi... 149
Lampiran B.4 Lembar Pengamatan Observasi Kelas VIIIA ... 150
Lampiran B.5 Lembar Pengamatan Observasi Kelas VIIIB ... 152
xix
Lampiran B.7 Lembar Pengamatan Pembelajaran Pertemuan Kelas
VIIIB ... 158
Lampiran B.8 Hasil Kuesioner ... 162
Lampiran B.9 Foto Penelitian di Kelas VIIIA ... 174
Lampiran B.10 Foto Penelitian di Kelas VIIIB... 176
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang
diajarkan pada tiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral dari
pendidikan nasional serta tidak kalah penting dengan ilmu pengetahuan yang lain.
Matematika juga merupakan ilmu yang banyak mendasari ilmu pengetahuan
lainnya, namun dalam sekarang ini dikalangan pelajar matematika merupakan hal
yang sangat menakutkan dan pelajaran yang kurang diminati oleh sebagaian
besar siswa.
Pelajaran matematika yang berkaitan dengan ide-ide abstrak ini tidaklah
mudah dipahami oleh siswa secara langsung. Namun ada juga beberapa siswa
yang mudah mengerti dan memahami pelajaran matematika. Perbedaan tingkat
belajar ini harus menjadi motivasi guru untuk mengajar dengan baik. Salah satu
langkah yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan media
dalam pembelajaran.
Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan menurut Wijaya dan
Rusyan (1994:137), media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat
tujuan-tujuan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang psikolog, Hamzah
(1981:12) bahwa seseorang akan memperoleh pengertian yang lebih baik dari
sesuatu yang dilihat dari pada sesuatu yang didengar atau dibaca.
Hamalik dalam
http://elearningpendidikan.com/pengertian-media-pembelajaran.html (2012) mengemukakan bahwa media pembelajaran yang
digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar berfungsi untuk
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa. Dapat dikatakan bahwa media dalam pembelajaran berpengaruh terhadap
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.
Ketika melakukan observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti di
kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten, ditemukan bahwa guru masih
menerapkan pembelajaran konvensional yang lebih mengunakan media papan
tulis sebagai sarananya dan pembelajaranya belum pernah menggunakan media
komputer. Media papan tulis ini memiliki keterbatasan dalam menunjukan gambar
pada dimensi tiga. Papan tulis hanya mampu menampilkan gambar dimensi tiga
pada dimensi dua. Sehingga siswa harus menggunakan daya imajinasinya untuk
memahami materi yang berkaitan dengan dimensi tiga yang dalam hal ini pada
penggunaan phytagoras pada bangun ruang. Penyampaian materi yang sering
dilakukan guru berupa ceramah dan bersifat verbal sehingga siswa juga sulit
dalam memahami materi tersebut. Dari wawancara peneliti dengan guru
pengampu pelajaran matematika ternyata kebanyakan siswa sulit untuk
ruang. Hal ini dikarenakan siswa masih sulit untuk mengambarkan bangun ruang
dalam dimensi tiga ke dimensi dua ataupun sebaliknya. Padahal konsep siku-siku
pada bangun ruang merupakan dasar dalam pembelajaran Teorema Pythagoras,
maka siswa akan kesulitan untuk memahami materi selanjutnya.
Keadaan ini mendorong peneliti untuk melakukan uji coba dengan
membandingkan keefektifan media pembelajaran yang dilengkapi dengan
Program Cabri 3Ddan metode konvensional terhadap pemahaman siswa tentang
konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada
bangun ruang. Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui persamaan (tidak ada
peningkatan atau tidak ada pengaruh) dan perbedaan (ada peningkatan atau
pengaruh) terhadap pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok
bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Alasan pemilihan
materi ini karena siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami
konsep siku-siku pada bangun ruang khusunya dalam penerapan Teorema
Pythagoras.
Penggunaan program Cabri 3D sebagai langkah untuk pemecahan
masalah yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut
Accascina dan Rogora (2006),Cabri 3Dadalah perangkat lunak dinamis-geometri
yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru untuk mengatasi beberapa
kesulitan-kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga (geometri ruang)
menjadi lebih mudah dan lebih menarik. Program Cabri 3D ini dipilih karena
program ini dapat menunjukan gambaran bangun ruang secara lebih jelas,
penerapan Teorema Pythagoras dalam bangun ruang. Kemudian dari gambar
tersebut setelah ditunjukan kepada siswa diharapkan mampu untuk membantu
siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan Phytagoras dalam
bangun ruang.
Gambar yang terdapat pada program Cabri 3Ddapat digeser dan diputar
sehingga dapat dilihat dari arah yang berbeda serta dapat menjukan bagian-bagian
siku-siku yang terdapat pada bangun ruang tersebut. Selain itu, pembelajaran
menggunakan program Cabri 3Ddikelas, dirasa menjadi lebih menarik dan tidak
monoton sehingga mengugah motivasi belajar siswa agar proses pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan.
Oleh karena itu maka dalam penelitian ini, peneliti menentukan judul
“Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku dalam Sub-pokok Bahasan
Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang di Kelas VIII SMP Pangudi
Luhur Gantiwarno Klaten”.
B. Perumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Adakah perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan program
Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan
2. Apakah pembelajaran dengan program Cabri 3D lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema
Pythagoras pada bangun ruang?
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah pada hal-hal berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno
Klaten.
2. Materi pelajaran yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sub-pokok
bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
3. Hasil belajar diukur dari kemampuan menyelesaikan soal-soal yang berkaitan
dengan konsep siku-siku dalam Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
4. Efektivitas pembelajaran antara pembelajaran yang menggunakan program
Cabri 3D dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada topik
penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
5. Hasil belajar siswa diamati dari nilai kognitif siswa antara pembelajaran
dengan programCabri 3Ddibanding pembelajaran konvensional.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa antara yang menggunakan program
meningkatan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku pada sub-pokok
bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan program
Cabri 3D dibanding dengan pembelajaran konvesional untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan
penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
E. Batasan Istilah
Batasan istilah dimaksudkan untuk membatasi pengertian terhadap judul topik
penelitian, yaitu :
1. Efektivitas
Efektifitas merupakan keberhasilan atau ketercapaian penggunaan
media pembelajaran guna mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Hasil
belajar disini dilihat dari segi kognitifnya atau berdasarkan nilai hasil belajar
siswa.
2. Program (Software)
Program (software) adalah perangkat lunak dalam komputer yang
merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer
dalam menjalankan pekerjaannya. Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi
mesin komputer untuk menyimpan perintah, dokumen maupun arsip lainnya.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
4. Konsep Siku-Siku
Konsep siku-siku adalah suatu pemahaman tentang sudut yang terjadi
dari perpotongan garis yang saling tegak lurus atau membentuk sudut 90˚
5. Bangun Ruang
Bangun ruang yang dibahas pada penelitian ini yaitu kubus, balok, dan
limas. Hal ini dikarenakan bangun-bangun tersebut yang paling sering
digunakan dalam penerapan Teorema Pythagoras.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang adapat diambil dari penelitian skripsi ini adalah :
1. Bagi Guru :
a. Sebagai media bagi guru dan calon guru dalam mengenal program
(software) yang dapat digunakan sebagai pendukung pembelajaran
matematika di sekolah.
b. Sebagai media bagi guru dan calon guru untuk lebih mengembangkan
kemampuan, keahlian dan dapat mengaplikasikannya dalam proses
pembelajaran matematika.
2. Bagi Siswa :
a. Sebagai media dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep dan
kreatifitas dalam belajar matematika.
b. Menambah wawasan siswa tentang cara lain atau alternatif dalam belajar
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, pengalaman dan kemapuan dalam melakukan
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teoretik 1. Belajar
Menurut Jerome S. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan
sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan
dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Bruner menyarankan
agar siswa-siswi hendaknya belajar melalui partisipasi aktif dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar mereka memperoleh pengalaman
dan melakukan eksperimen-eksperimen sehingga menemukan
prinsip-prinsip itu sendiri (Trianto, 2011). Tiga tahapan perkembangan intelektual
menurut Bruner (Udin S. Winataputra, dkk, 2008) meliputi:
a) Enaktif
Pembelajaran dilakukan melalui tindakan dan memiliki karakter
manipulasi yang tinggi. Pembelajaran seperti ini sangat diperlukan oleh
anak-anak yang mulai dapat memahami beberapa aspek realita/
kejadian tanpa menggunakan imajinasi atau kata-kata. Ia akan dapat
memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.
b) Ikonik
Pembelajaran yang dilakukan melalui model-model, serangkaian
gambar-gambar atau grafik yang menggambarkan suatu konsep tetapi
tidak lagi memerlukan manipulasi objek-objek pembelajaran secara
langsung.
c) Simbolik
Pembelajaran dimana anak sudah mampu menggambarkan
kapasitas berpikir dalam istilah-istilah yang abstrak. Dalam memahami
dunia sekitarnya anak-anak belajar melalui simbol-simbol bahasa,
logika, matematika, dan sebagainya.
Dari tiga tahap perkembangan intelektual menurut Bruner dapat
disimpulkan bahwa partisipasi aktif dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang dibangun sendiri akan memberikan hasil yang maksimal.
2. Efektivitas Pembelajaran
Suatu strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang
ditetapkan (Kartika Budi, 2001:48). Dengan demikian suatu pembelajaran
dapat dikatakan efektif apabila pembelajaran yang dilakukan dapat sesuai
dengan tujuan yang diinginkan secara tepat.
Pembelajaran efektif dilihat dari peran aktif siswa terhadap proses
pembelajaran. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran ini yang akan
dideskripsikan secara kualitatif. Kemudian efektivitas pembelajaran akan
dilihat secara kuantitatif dengan melihat pengaruh terhadap hasil belajar
yang dicapai oleh siswa. Dalam penelitian ini peneliti mengukur
efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif
3. Pemanfaatan Media Komputer dan Sumber Belajar
Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk–bentuk media
tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga
dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering
pula pemakaian kata media pembelajaran (instructional material),
komunikasi pandang-dengar (audio-visual communication), alat peraga
pandang (visual education), alat peraga dan media penjelas (Kustandi,
2011:9).
Menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4) dalam Kustandi
(2011:23-24) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak
positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di
kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, sebagai berikut :
a. Penyampaian pelajaran tidak kaku.
b. Pembelajaran bisa lebih menarik.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip – prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan–pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen –
elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik,
spesifik dan jelas.
f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan atau
diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk
penggunaan secara individu.
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Menurut Kustadi (2011:96) Salah satu media yang dapat digunakan
dalam pembelajaran adalah media yang berbasis komputer. Dewasa ini,
komputer memiliki fungsi yang berbeda – beda dalam bidang pendidikan
dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama computer managed instruction
(CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam
belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran,
latihan, atau kedua–duanya (Kustandi, 2011:96).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Wina, 2006:162),
khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan
dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para
guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan
dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, tetapi juga
membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu
proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu
komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan
komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.
Kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan oleh guru tidak
dapat diterima oleh siswa dengan optimal, yang berarti tidak seluruh
materi pelajaran dapat dipahami siswa dengan baik, terlebih siswa sebagai
penerima pesan terkadang salah menangkap isi pesan yang disampaikan.
Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.
Media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Software adalah isi program yang
mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau
buku dan bahan–bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam
materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain
sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu
program yang sering dipakai untuk memecahkan masalah matematika
4. Program Cabri 3D
Dewasa ini, perkembangan pembelajaran matematika banyak
menggunakan media penunjang dan salah satunya program atau software
yang dapat membantu pemecahan masalah, misal : program GeoGebra,
Maple, Win Polt, Wingeom, Cabri 3D dan sebagainya. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan program Cabri 3D sebagai media pembelajaran.
Program Cabri 3D menurut Accascina dan Rogora (2006) adalah
perangkat lunak yang mungkin sangat berguna untuk belajar dan mengajar
geometri 3D. Sifat dinamis dari diagram digital diproduksi dengan
menyediakan alat bantu yang berguna untuk membantu siswa untuk lebih
mengembangkan gambar konsep-konsep geometris. Salah satu kelebihan
dari program ini adalah mampu membuktikan apa yang tidak bisa
dibuktikan dan ditunjukan pada papan tulis.
Beberapa ahli mengatakan dari hasil penelitiannya seperti, Accascina
dan Roggora (2006) menunjukan bahwa program cabri 3D sangat efektif
untuk memperkenalkan bentuk dimensi tiga kepada siswa dan memberikan
daya visual ang cukup. Mithalal (2009) menyatakan bahwa dengan Cabri
3D, siswa dapat melihat bentuk dimensi tiga dari berbagai posisi dan lebih
mudah untuk memunculkan daya visual siswa serta memungkinkan untuk
mengkonstruksi bentuk ruang sehingga dapat berpengaruh pada penalaran
siswa.
Program Cabri 3D ini diharapkan mampu membantu siswa untuk
Teorema Pythagoras pada bangun ruang sehingga mampu meningkatkan
[image:35.595.69.521.146.670.2]hasil belajar siswa.
Gambar 2.1 Tampilan Utama Cabri 3D 5. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2004:22).
Sedangkan menurut Hogwart kingsley (dalam Nana Sudjana, 2004:22)
membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1) ketrampilan dan
kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan cita-cita.
Hamalik berpendapat bahwa hasil belajar adalah bila seseorang
telah belajar akan terjadi perubahan tingkah lakupada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti (Hamalik, 2006:30).
Menurut Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana, 2010:22)
a. Ranah Kognitif : berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah Afektif : berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
c. Ranah Psikomotoris : berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni
gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah pembelajaran.
Dimana perubahan ini terjadi melalui pengalaman langsung yang didapat
dari kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Hasil belajar dari penelitian ini
dilihat dari aspek kognitifnya karena berkaitan dengan kemampuan para
siswa dalam menguasai materi pembelajaran.
6. Pemahaman Konsep
Menurut Nana Sudjana pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan
pemahaman ekstrapolasi. Pemahaman terjemahan merupakan terjemahan
dari arti yang sebenarnya. Pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian serta
membedakan yang pokok dan bukan pokok. Pemahaman ekstrapolasi
diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat
ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti
waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya (Nana Sudjana, 2010:24)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti
dengan tepat. Sedangkan dikatakan dalam
http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html (diakses
15 Januari 2012) pemahaman merupakan terjemahan dari istilah
Understanding yang dapat diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi
yang dipelajari. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemahaman merupakan hubungan dari hal-hal yang sudah dipelajari dan
mengerti dengan tepat hubungan-hubungan tersebut.
Konsep berarti suatu rancangan (dalam http://ahli- definisi
.blogspot. com /2011/03/ definisi-pemahaman-konsep.html (diakses 15
Januari 2012). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia konsep adalah ide
atau pengertian dari peristiwa konkrit: satu istilah dapat mengandung dua
– yang berbeda. Soedjadi (2000:14) yang menyatakan bahwa Konsep
adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi
atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah
atau rangkaian kata. Dapat disimpulkan bahwa konsep adalah rancangan
atau ide abstrak dari peristiwa konkret yang dapat digunakan untuk
Maka dari sumua yang telah disimpulkan dapat dikatakan bahwa
pemahaman konsep adalah hubungan ide-ide abstrak yang telah dipahami
dan dimengerti dengan tepat.
7. Materi Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang
Dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang akan
dibahas beberapa penerapannya. Penggunaan Teorema Pythagoras ini
untuk menyelesaiakan soal-soal dengan bangun ruang. Standar kompetensi
yang ingin dicapai adalah menggunakan Teorema Pythagoras dalam
pemecahan masalah. Dengan kompetensi dasar yaitu memecahkan
masalah pada bangun datar dan bangun ruang yang berkaitan dengan
Teorema Pythagoras. Materi pokok adalah penerapan Teorema
Pythagoras.
Pada materi ini bangun ruang yang digunakan adalah balok, kubus,
dan limas. Hal ini dikarenakan bangun-bangun tersebut merupakan yang
paling sering digunakan dalam soal. Pada balok dan kubus penggunaan
Teorema Pythagoras untuk menghitung diagonal sisi, diagonal ruang, serta
aplikasinya yang diterapkan dalam soal. Sedangkan pada limas
penggunaan Teorema Pythagoras untuk menghitung sisi miring limas,
garis tinggi, dan diagonal alas.
Diagonal sisi adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang tidak bersebelahan pada bidang sisi. Diagonal ruang adalah garis
atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama. Berikut ini contoh
gambar diagonal sisi dan diagonal ruang pada Kubus.
Gambar dibawah ini merupakan gambar diagonal sisi dan diagonal
ruang pada balok.
Sedangkan untuk cantoh diagonal sisi alas, garis tinggi dan sisi
miring dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gb. 2.2 Diagonal Sisi pada Gb. 2.3 Diagonal Ruang pada Kubus
Gb. 2.4 Diagonal Sisi pada Balok Gb. 2.4 Diagonal Ruang pada Balok
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran direncanakan menggunakan program Cabri 3D. Peneliti
menggunakan program Cabri 3D untuk membantu siswa memahami materi
yang akan disampaikan. Kemudian tampilan dari program Cabri 3D
digunakan dalam pembelajaran di kelas. Diharapkan siswa dapat
menkonstruksi ide-ide dan pemikirannya dalam memahami konsep siku-siku
dalam penerapan Teorema Pythagoras dalam bangun ruang. Selain
menggunakan program Cabri 3D, peneliti juga menyusun pembelajaran
konvensional dengan instrumen yang sama. Dari kedua kelas tersebut setelah
melaksanakan proses pembelajaran dilakukan proses evaluasi untuk melihat
hasil belajar. Kemudian dari hasil belajar tersebut dibandingkan untuk melihat
efektivitas pembelajaran yang menggunakan program Cabri 3D dan metode
konvensional untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku
dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Diharapkan
pembelajaran yang menggunakan program Cabri 3D lebih efektif membantu
siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif-kualitatif namun tidak terlepas juga dari penelitian kuantitatif.
Penelitian diskriptif-kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada
keadaan yang sebenarnya dan berusaha untuk mengungkapkan fenomena
yang ada dalam keadaan tersebut. Dalam penelitian ini mendiskripsikan
efektif atau tidaknya penggunaan program Cabri 3D untuk meningkatkan
pemahaman konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema
Pythagoras pada bangun ruang. Diskriptif dalam penelitian ini merupakan
komparasi dengan membandingkan segi konitifnya dilihat dari hasil belajar.
Analisis kuantitatif digunakan dalam melihat nilai rata-rata hasil tes
evaluasi antara kelas yang menggunakan program Cabri 3D dan
pembelajaran konvensional. Kemudian diskritif-kualitatif digunakan untuk
mendiskripsikan hasil pengamatan, kuisioner dan hasil wawancara.
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur
Gantiwarno, Klaten yang berjumlah 48 orang terbagi menjadi 2 kelas,
penelitian karena berkaitan langsung dengan sub-pokok bahasan
penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. SMP Pangudi Luhur
Gantiwarno Klaten terletak diperbatasan kota Yogyakarta dengan Klaten,
lokasi sekolah ini berada di Jalan Sri Ningsih km 4,5. Keberadaan sekolah
ini termasuk didalam daerah pingiran dengan keadaan lingkungan sekitar
berupa lahan pertanian. Kebanyakan siswa berasal dari golongan ekonomi
menengah ke bawah dengan mata pencaharian orang tua sebagai petani.
Keadaan inilah yang ada disekolah tersebut, kemampuan akademik siswa
di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten termasuk sedang. Informasi ini
didapatkan dari penuturan guru dan kepala sekolah.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah keefektifan program Cabri 3D untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam
sub-pokok bahasan penerapan Teorema Phyagoras pada bangun ruang sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat
Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno, Klaten.
b. Waktu
Waktu penelitian direncakan mulai Agustus 2012 sampai September
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui beberapa metode, antara lain :
1. Pengamatan atau Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan aktivitas untuk
pengumpulan data. Pengamatan digunakan untuk mengamati kondisi,
proses dan perilaku dari objek penelitian secara teliti dan sistematis dengan
alat indera. Observasi langsung dilakukan dengan pengamatan langsung
dengan objek penelitian dengan melihat situasi yang sebenarnya.
Data observasi langsung ini bersifat umum yang terlihat selama proses
pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menuliskan langsung hal-hal
yang terjadi selama pembelajaran. Hal-hal yang dituliskan tidak seluruh
keadaan pembelajaran, namun hanya aspek yang mendukung untuk
penelitian saja.
2. Tes Tertulis
Tes tertulis dibagi menjadi dua yaitu, tes kemampuan awal dan tes
evaluasi. Tes kemampuan awal digunakan untuk mengetahui kesulitan
siswa tentang konsep siku-siku, untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang materi yang berkaitan dengan penggunaan Teorema Pythagoras
yang pernah diberikan dikelas sebelumnya dan sebagai pembagi kelompok
agar dalam pembelajaran siswa juga dapat berdiskusi. Sedangkan tes
evaluasi dilakukan setelah pembelajaran selesai. Tes evaluasi diberikan
tidak dengan soal yang sama. Tes evaluasi berupa soal uraian yang
dikerjakan selama 80 menit.
Hasil tes evaluasi ini yang akan dilihat perbedaan hasil antara kelas
yang menggunakan program Cabri 3Ddan kelas yang tidak menggunakan
programCabri 3D. Selanjutnya dapat dinyatakan efektivitas pembelajaran
antara kelas yang menggunakan program Cabri 3D dan tidak
menggunakan program tersebut dilihat dari tes evaluasinya.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:288). kuisioner ini
digunakan untuk melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama
pembelajaran, pengaruh program Cabri 3D dalam membantu pemahaman
dan tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Pada nantinya hal ini
akan dianalisis dan disesuaiakan dengan hasil belajar serta wawancara.
4. Wawancara
Wawancara dilaksanakan setelah tes evaluasi diberikan kepada siswa.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung
dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu (Zainal Arifin,
2011:233). Wawancara dilakukan langsung antara pewawancara
pewawancara dengan bentuk pertanyaan campuran yaitu pertanyaan
menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur dan ada yang bebas.
Dalam wawancara diberikan pertanyaan yang tidak berstruktur.
Peneliti menyiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang
diperlukan untuk penelitian dan merekam proses wawancara. Peneliti juga
mengembangkan pertanyaan dari hasil jawaban yang dikemukakan.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang
pembelajaran dengan program Cabri 3D dan tanggapan siswa yang tidak
menggunakan program tersebut. Salah satu kelebihan dari wawancara
adalah dapat memberikan informasi yang lebih akurat dari sumbernya dan
dapat menggali informasi yang lebih mendalam tentang hal-hal yang
diperlukan peneliti. Hasil wawancara ini digunakan sebagai pelengkap
data penelitian.
D. Instrumen Penelitian
1. Intrumen Pembelajaran
Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran yang digunakan adalah
program Cabri 3D, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS
(Lembar Kerja Siswa). Dalam LKS siswa diberikan langkah kerja untuk
mengkonsruksi materi pembelajaran kemudian siswa mengisi pertanyaan
yang terdapat pada LKS tersebut. Sehingga siswa akan mendapatkan
kesimpulan dari LKS terkait dengan pemahaman tentang konsep siku-siku
2. Instrumen Penelitian
a. Soal Tes Tertulis
Soal tes tertulis akan dibagi menjadi dua bagian, yang pertama tes
kemampuan awal dan yang kedua tes evaluasi. Berikut ini adalah
[image:46.595.69.524.239.663.2]kisi-kisi dari soal tes kemampuan awal dan tes evaluasi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan awal No. Nomor Soal Indikator Penilaian
Jenis Bentuk
1 1a, 1b, 1c, 1d Pemahaman siswa
tentang segitiga Tes tertulis Isian
2 1e, 2a, 2b Penggunaan Teorema
Pythagoras Tes tertulis Isian
3 3a, 3b, 3c
Identifikasi bagian-bagian pada kubus dan
titik siku-sikunya
Tes tertulis Isian
4 4a, 4b, 4c
Identifikasi Bagian-bagian pada alok dan
titik siku-sikunya
Tes tertulis Isian
5 5a, 5b Identifikasi
segitiga-segitiga pada Limas Tes tertulis Isian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Evaluasi Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Bentuk Soal Nomor Soal Memecahkan masalah pada bangun datar dan bangun ruang yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras Penerapan Teorema Phytgoras pada bangun ruang
a. Mengambar Sketsa bangun ruang
Uraian
1a, 5a
b. Menghitung
diagonal sisi 1b,
c. Menghitung
diagonal ruang 1c,
d. Aplikasi soal yang berkaitan dengan Phytagoras
2, 3, 4a, 4b, 4c, 5b
b. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan berfungsi untuk membantu peneliti dalam
berlangsung. Lembar pengamatan dibuat detail dari setiap tahap proses
[image:47.595.71.524.171.712.2]belajar mengajar. Format lembar pengamatan terdapat pada tabel 3.2.
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan
No Butir–Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru 3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran 4 Siswa mengerjakan
tugas dengan baik 5 Suasana kelas
terkendali
6 Siswa dan guru bersama-sama
membuat kesimpulan
c. Kuisioner
Kuisioner ini diberikan pada akhir pertemuan setelah tes evaluasi.
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Berikut ini merupakan kisi-kisi kuisioner yang akan digunakan
dalam penelitian :
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Masalah Indikator
Kesulitan
a. Penerapan Teorema Pythagoras pada bangun
ruang 1
b. Pemahaman konsep siku-siku dalam penerapan
Teorema Pythagoras pada bangun ruang 2 c. Pengunaan Teorema Pythagoras pada kubus dan
balok dalam penyelesaian masalah 3 d. Pengunaan Teorema Pythagoras pada limas
dalam penyelesaian masalah 4 ProgramCabri
3Ddalam mengatasi kesulitan
e. Ketertarikan siswa terhadap program
5
f. Peran program dalam mengatasi kesulitan dan
E. Validasi Instrumen
Untuk mengetahui validitas tiap instrumen pada penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik penilaian pakar. Teknik penilaian pakar digunakan
untuk mengetahui validitas soal tes kemampuan awal, soal tes evaluasi, dan
kuisioner. Validitas pakar dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran dan
oleh dosen pembimbing. Hasil dari para pakar ini yang menunjukan bahwa isi
tes sesuai dengan materi yang ingin diujikan.
F. Teknik Analisis Data
1. Data Proses Pembelajaran
Data pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung yang
dicatat oleh observer dengan melihat aspek tertentu. Dalam hal ini
observer melihat pembelajaran dari awal hingga akhir dan dibantu dengan
perekaman situasi pembelajaran. Kemudian akan dideskripsikan untuk
mengambarkan situasi pembelajaran.
2. Data Jawaban
Data jawaban diolah secara kantitatif dan kualitatif. Data jawaban tes
tersebut dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung keseluruhan skor
yang diperoleh dengan panduan penilaian yang sudah dibuat. Kemudian
dihitung nilai rata-rata kedua kelas dan dibandingkan. Data jawaban tes
tersebut juga dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah berikut:
b. Mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaiakan
soal.
c. Pengelompokan jawaban yang memiliki kemiripan.
d. Menganalisis dan menyimpulkan keseluruhan hasil tes, baik tes
kemampuan awal maupun tes evaluasi.
Hasil tes ini dilihat berdasarkan ketentuan sekolah, yaitu dengan nilai
KKM≥ 72. Perhitungan nilai untuk tes tersebut adalah sebagai berikut :
=
ℎ ℎ
ℎ 100
3. Data Kuisioner
Hasil kuisioner ini untuk melihat pemahaman siswa tentang materi
yang disampaikan dan respon siswa setelah pembelajaran dengan bantuan
program Cabri 3D. Kuisioner diberikan kepada kelas VIIIB yang
menggunakan programCabri 3Ddalam pembelajaran.
4. Data Wawancara
Hasil wawancara terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan
Teorema Pythagoras pada bangun ruang dan respon siswa dengan bantuan
program Cabri 3D untuk siswa kelas VIIIB dilihat dari hasil kuisioner
yang diberikan serta alasan terbantu atau tidak oleh program tersebut.
Kemudian pembelajaran konvensional dikelas VIIIA juga diambil
G. Rancangan Pelaksanaan Penelitian
Rancangan pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi
beberapa tahapan, yaitu :
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan
dalam penelitian antara lain :
a. Penyusunan proposal penelitian
b. Pengurusan izin penelitian dengan sekolah
c. Menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian
d. Menyiapkan rencana pembelajaran
e. Menyusun soal tes kemampuan awal dan tes evaluasi
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Memberikan tes kemampuan awal
b. Pengenalan programCabri 3D
c. Melakukan pembelajaran dengan programCabri 3D
d. Memberikan tes evaluasi
e. Pengisian kuisioner
f. Wawancara
3. Tahap Analisis Data
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan dan analisis data tes kemampuan awal serta tes evaluasi
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari data
32
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dipaparkan tentang proses pembelajaran dengan program
Cabri 3D di kelas VIIIB dan pembelajaran konvensional di kelas VIIIA SMP
Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Paparan ini menyangkut proses
berlangsungnya pembelajaran serta efektivitas pembelajaran program program
Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman
konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada
bangun ruang.
Bab ini akan dibagi menjadi beberapa subbab, antara lain subbab pertama
berisi pelaksanaan penelitian. Subbab kedua berisi penyajian data, meliputi (1)
data pengamatan, (2) data hasil tes tertulis, (3) data kuisioner, (4) data wawancara,
dan subbab ketiga berisi analisi data, meliputi (1) analisis data pengamatan, (2)
analisis hasil jawaban siswa kelas VIIIA dan VIIIB untuk melihat perbandingan
efektivitas program Cabri 3D dari kedua kelas, (3) analisis data hasil kuesioner
untuk melihat sejauh mana efektifas programCabri 3Ddi kelas VIIIB, (4) analisis
data hasil wawancara untuk mengetahui secara lebih jelas tanggapan siswa
terhadap program Cabri 3D dalam membantu proses pembelajaran dalam
A. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan pengambilan data peneliti melakukan proses
observasi terhadap pembelajaran dan situasi lingkungan sekolah, wawancara
dengan guru pengampu pembelajaran, serta melakukan uji pakar instrumen tes
kepada guru dan dosen pembimbing. Peneliti melakukan observasi yaitu antara
bulan Agustus 2012 dan September 2012. Observasi ini bertujuan untuk
mengetahui situasi pembelajaran dikelas yang akan digunakan untuk penelitian
dan situasi lingkungan sekolah.
Peneliti secara langsung masuk ke tiap kelas untuk melihat situasi kelas.
Kemudian peneliti juga melakukan wawancara dengan guru pengampu pelajaran
matematika mengenai masalah siswa tentang konsep siku-siku dalam topik
penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Berdasarkan wawancara
tersebut diketahui bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan akademik yang
hampir sama sehingga kedua kelas tersebut layak sebagai subjek penelitian.
Peneliti menggunakan kelas VIIIA dan kelas VIIIB dengan nilai rata-rata ulangan
harian pada pertemuan sebelumnya yang hampir sama.
Daftar nilai ulangan harian sebelum pemberian materi kelas VIIIA dan
kelas VIIIB yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Selain dari dari nilai tes ulangan
harian sebelumnya peneliti juga melakukan tes kemampuan awal sebagai
identifikasi tentang kesulitan siswa terhadap konsep siku-siku pada bangun ruang
dan sebagai data pembanding kemampuan akademik kedua kelas tersebut. Daftar
Tabel 4.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIIIA dan VIIIB No. Kelas VIIIA Kelas VIIIB
Nama UL Nama UL
1 K 1 73 L 1 28
2 K 2 53 L 2 58
3 K 3 22 L 3 62
4 K 4 20 L 4 66
5 K 5 58 L 5 22
6 K 6 53 L 6 58
7 K 7 43 L 7 60
8 K 8 43 L 8 56
9 K 9 48 L 9 52
10 K 10 64 L 10 20
11 K 11 58 L 11 42
12 K 12 48 L 12 42
13 K 13 67 L 13 58
14 K 14 40 L 14 45
15 K 15 32 L 15 76
16 K 16 28 L 16 30
17 K 17 38 L 17 20
18 K 18 42 L 18 30
19 K 19 43 L 19 32
20 K 20 43 L 20 62
21 K 21 70 L 21 28
22 K 22 72 L 22 40
23 K 23 50 L 23 36
24 K 24 15 L 24 58
Jumlah 1123 Jumlah 1081 Rata-rata 46,79 Rata-rata 45,04 Standar Deviasi 16,19 Standar Deviasi 16,35
Keterangan :
K1 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 1 K2 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 2 Dst.
Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal Kelas VIIIA dan VIIIB No.
Kelas VIIIA Kelas VIIIB Nama Tes Kemampuan Awal Nama Tes Kemampuan Awal
1 K 1 82 L 1 40
2 K 2 20 L 2 78
3 K 3 50 L 3 30
4 K 4 30 L 4 86
5 K 5 54 L 5 38
6 K 6 55 L 6 80
7 K 7 78 L 7 92
8 K 8 52 L 8 70
9 K 9 66 L 9 56
10 K 10 94 L 10 50
11 K 11 50 L 11 48
12 K 12 18 L 12 48
13 K 13 54 L 13 50
14 K 14 30 L 14 33
15 K 15 20 L 15 48
16 K 16 32 L 16 54
17 K 17 61 L 17 26
18 K 18 52 L 18 60
19 K 19 82 L 19 48
20 K 20 48 L 20 28
21 K 21 56 L 21 16
22 K 22 74 L 22 81
23 K 23 50 L 23 28
24 K 24 18 L 24 30
Jumlah 1226 Jumlah 1218 Rata-rata 51,08 Rata-rata 50,75 Standar Deviasi 21,64 Standar Deviasi 21,15
Keterangan :
K1 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 1 K2 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 2 Dst.
Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 yang merupakan daftar nilai dan dari
pengujian dengan statistik yang terdapat pada Lampiran A.11 tersebut dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas VIIIA dan VIIIB memenuhi kriteria sebagai
subjek penelitian dengan nilai rata-rata yang selisihnya tidak terlalu tinggi.
Kemudian dilihat secara statistik bahwa hasil penghitungan tidak signifikan
sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua kelas tidak mempunyai perbedaan yang
signifikan. Sehingga kedua kelas tidak berbeda jauh secara numerik dengan nilai
ulangan harian sebelum pemberian materi dan tes kemampuan awal serta tidak
berbeda secara statistik.
Selanjutnya, peneliti menyiapkan skenario pembelajaran yang disesuaikan
dengan pembelajaran di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Peneliti juga
menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran A.3) untuk kedua kelas. Soal
tes kemampuan awal dan tes evaluasi berserta kunci jawaban telah
dikonsultasikan dan didiskusikan dengan guru pengampu pelajaran matematika.
Soal tes kemampuan awal, tes evaluasi dan kunci jawaban serta pedoman penilain
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.5–A.9.
Proses pengambilan data dilakukan dengan empat kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilakukan untuk tes kemampuan awal selama satu jam
pelajaran, pertemuan kedua dan ketiga merupakan pemberian materi. Pertemuan
kedua berlangsung selama tiga jam pelajaran dan pertemuan ketiga berlangsung
selama dua jam pelajaran. Pertemuan keempat digunakan sebagai tes evaluasi.
Kemudian kuesioner dan wawancara dilakukan setelah tes evaluasi dilaksanakan.
3D dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan. Dalam pembuatan kuesioner (Lampiran A.10) peneliti membuat
[image:57.595.75.521.192.662.2]kisi-kisi sebagai acuan supaya hasil kuesioner dapat mendukung penelitian pada
Tabel 3.4. Berikut ini garis besar pelaksanaan proses pembelajaran.
1. Pembelajaran Kelas VIIIA dengan Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran berlangsung dengan empat kali pertemuan dengan
diskripsi sebagai berikut.
a. Pertemuan I
Pertemuan pertama ini dilaksanakan tanggal 15 September 2012
pada jam ke 3. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir yang berjumlah
24 siswa. Pertemuan pertama ini diadakan tes kemampuan awal untuk
mengetahui kemampuan siswa tentang konsep siku-siku dalam bangun
ruang yang pernah dipelajari. Tes kemampuan awal ini dikerjakan selama
30 menit dan sisa waktu digunakan untuk mempersiapkan pertemuan
berikunya.
b. Pertemuan II
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 22 September 2012
jam ke 1-3. Pada petemuan ini diikuti oleh 24 siswa kelas VIIIA. pada
pertemuan ini, bertujuan untuk memperkenalkan kembali program Cabri
3D kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi penerapan Teorema
(LKS) sebagai acuan untuk mempermudah pembelajaran. Siswa dibagi
dalam kelompok kecil yang berjumlah 4 siswa tiap kelompok.
Guru memulai pembelajaran dengan mengingatkan kembali
tentang siku-siku pada bangun ruang serta memulai mengaikatkan
dengan Teorema Pythagoras. Guru mengambarkan bangun ruang dipapan
tulis kemudian dengan siswa mulai mengisi LKS yang sudah diberikan
sambil didiskusikan dalam kelompok. Kemudian dilakukan pembahasan
pada soal-soal yang telah selesai dikerjakan, namun tidak semua dapat
dibahas dan hanya 3 soal yang dapat dibahas. Siswa masih banyak yang
mengalami kesulitan dalam memahami soal dan menerjemahkan gambar.
c. Pertemuan III
Pertemuan ketiga dilaksanakan 26 September 2012 jam ke 1 dan 2.
Pertemuan ini dilanjutkan pembahasan LKS dan mengerjakan latihan
soal serta diberikan kesempatan untuk tanya jawab tentang materi
pembelajaran. Hal ini agar siswa dapat lebih jelas terhadap konsep
siku-siku sebagai dasar untuk menyelesaikan soal yang berkaitan penerapan
Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
d. Pertemuan IV
Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan
pada tanggal 29 September 2012 jam ke 1 dan 2, pada tes evaluasi ini
diikuti oleh 23 siswa. Siswa diberikan waktu 80 menit untuk
2. Pembelajaran Kelas VIIIB dengan Program Cabri 3D
a. Pertemuan I
Pertemuan pertama ini dilaksanakan tanggal 17 September 2012
pada jam ke 3. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir yang berjumlah 24
siswa. Pertemuan pertama ini diadakan tes kemampuan awal untuk
mengetahui kemampuan siswa tentang konsep siku-siku dalam bangun
ruang yang pernah dipelajari. Tes kemampuan awal ini dikerjakan selama
30 menit dan sisa waktunya digunakan untuk memperkenalkan program
Cabri 3Dpada siswa.
b. Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 September 2012
jam ke 1-3. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir 24 siswa kelas
VIIIB. pertemuan ini diawali dengan mengingatkan kembali materi yang
pernah bangun ruang yang pernah diajarkan di SD. Hal ini bertujuan
untuk mengantar siswa dalam memahami materi mengenai penerapan
Teorema Phyagoras pada bangun ruang. Pada pertemuan ini juga dimulai
dengan kembali memperkenalkan program Cabri 3D. kemudian dengan
programCabri 3Dini siswa diajak untuk memamahami konsep siku-siku
dalam bangun ruang dan masuk dalam kelompok yang telah ditentukan.
Siswa diberikan LKS sebagai acuan dalam membantu proses
pembelajaran.
Program Cabri 3D ini digunakan untuk presentasi oleh guru,
bertujuan agar siswa lebih mudah memahami konsep siku-siku dalam
bangun ruang sehingga pada saat menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan Teorema Pythagoras dapat lebih mudah. Kemudian dilakukan
pembahasan pada soal yang telah selesai dikerjakan, namun belum semua
soal dapat diselesaikan. Sehingga dilanjutkan pada pertemuan
selanjutnya.
c. Pertemuan III
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2012
jam pelajaran ke 7 dan 8. Pertemuan ini digunakan untuk melanjutkan
pembahasan LKS yang belum selesai. Kemudian siswa diberikan latihan
dan diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum dipahami dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa
mampu memahami konsep siku-siku secara lebih jelas sebagai dasar
dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan penerapan Teorema
Pythagoras pada bangun ruang.
d. Pertemuan IV
Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan
pada tanggal 1 Oktober 2012 jam ke 1 dan 2, pada tes evaluasi ini diikuti
oleh 24 siswa. Siswa diberikan waktu 80 menit untuk menyelesaikan
B. Penyajian Data
Setelah proses pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan data-data
yang akan dianalisis. Berikut data tersebut adalah :
1. Data Pengamatan
Data pengamatan ini diisi oleh dua observer disetiap proses
pembelajaran. Data pengamatan dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran
B.3 untuk kelas VIIIA dan Lampiran B.4 untuk kelas VIIIB.
2. Data Hasil Tes Evaluasi
Sampel jawaban tes tertulis siswa dapat dilihat pada Lampiran B.1 dan
Lampiran B.2. Berikut ini Tabel data hasil tes evaluasi kelas VIIIA dan
[image:61.595.70.519.169.773.2]VIIIB:
Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIA No.
Nama
Soal Nomor Total Skor (65)
Nilai Ketuntasan 1 (16) 2
(11) 3 (10)
4 (13) 5 (15) a b c a b c a b
1 K1 2 7 7 6 7 6 3 4 2 8 52 80 Tuntas
2 K2 2 7 7 5 5 6 3 3 0 1 39 60 Tidak
3 K3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-4 K4 2 7 7 9 0 1 0 0 1 0 27 42 Tidak
5 K5 2 7 7 10 4 6 3 4 2 12 57 88 Tuntas
6 K6 2 7 7 7 5 1 2 1 1 0 33 51 Tidak
7 K7 2 7 7 8 7 6 3 4 2 13 59 91 Tuntas
8 K8 2 6 6 2 5 6 3 3 2 4 39 60 Tidak
9 K9 2 7 7 8 7 6 1 1 1 12 52 80 Tuntas
10 K10 2 7 7 11 9 6 3 4 1 12 62 95 Tuntas
11 K11 2 6 6 8 5 6 3 4 2 11 53 82 Tuntas
12 K12 2 7 7 8 5 5 3 4 2 2 45 69 Tidak
13 K13 2 7 7 8 4 6 3 4 1 11 53 82