• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas pembelajaran dengan program cabri 3D untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema pythagoras pada bangun ruang di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas pembelajaran dengan program cabri 3D untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema pythagoras pada bangun ruang di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten."

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP SIKU-SIKU DALAM SUB-POKOK BAHASAN PENERAPAN TEOREMA PYTHAGORAS PADA BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PANGUDI

LUHUR GANTIWARNO KLATEN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Studi

Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

Angger Rengga Hutama

08 1414 106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP SIKU-SIKU DALAM SUB-POKOK BAHASAN PENERAPAN TEOREMA PYTHAGORAS PADA BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PANGUDI

LUHUR GANTIWARNO KLATEN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Studi

Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

Angger Rengga Hutama

08 1414 106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tuhan Yesus yang selalu mengikuti

perjalananan dan memberikan

penerangan disaat kegelapan,

menunjukan kebenaran ketika salah

Buat semua keluarga yang

mendukungku

Dalam menyelesaikan studi ini

(6)
(7)
(8)

vii

ABSTRAK

Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku dalam Sub-pokok Bahasan Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang di Kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Gantiwarno Angger Rengga Hutama Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep siku-siku pada sub-pokokbahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang, (2) mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan programCabri 3D

dibanding dengan pembelajaran konvesional untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema Phyagoras pada bangun ruang.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 sebanyak 4 kali pertemuan tiap kelas. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui observasi langsung meliputi : (1) tes evaluasi yang terdiri dari 5 soal uraian dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema Phyagoras pada bangun ruang, (2) kuisioner terhadap siswa kelas VIIIB, dan (3) wawancara. Wawancara dilakukan terhadap 4 siswa kelas VIIIB dan 3 siswa kelas VIIIA. Observasi dalam kelas ditulis menggunakan lembar pengamatan. Jawaban tes evaluasi dianalisis secara kuantitatif dengan mencari rata–rata dari kedua kelas kemudian dibandingkan. Hasil kuisioner dan wawancara dianalisis secara kualitatif untuk mendeskripsikan efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3Ddibanding pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D dalam grafik fungsi kuadrat lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional. Hal ini dapat diamati dari hasil belajar dan persentase ketuntasan yang dicapai dari kelas VIIIB yang menggunakan program Cabri 3D

lebih tinggi daripada kelas VIIIA yang tidak menggunakan program Cabri 3D.

Keefektifan dapat dilihat dari proses belajar mengajar, hasil kuesioner, dan hasil wawancara. Dari lembar pengamatan tampak bahwa siswa menjadi lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran ketika menggunakan program Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional. Dari hasil kuesioner semua siswa menyatakan bahwa program Cabri 3D membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang dan didukung juga dengan hasil wawancara untuk siswa yang menyatakan program Cabri 3D membantu siswa dalam memahami materi.

(9)

viii

ABSTRACT

The Effectiveness of Using Cabri 3D Program to Increase The VIII Grade Students’ Understanding on Learning the Concept of Right Angle in the Application of Pythagorean Theorem in Solid Geometry Sub-topic in SMP

Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten

Angger Rengga Hutama Sanata Dharma University

2013

This research intended to see (1) the differences between students’ achievement in understanding the concept of right angle in the application of Pythagorean Theorem in solid geometry sub-topic using Cabri 3D program and conventional learning (2) the effectiveness of usingCabri 3Dprogram compare in the use of conventional learning in increasing students’ understanding theconcept of right angle in the application of Pythagoras Theory in solid geometry sub-topic

The methods used in this research were descriptive-qualitative and quantitative. The participants were the students of VIII A and VIII B of SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. This research was conducted in September 2012. There were four meetings for each class. The data gathered were: (1) summative assessment which consists of 5 open ended question about the application of Phytagoras Theory of solid geometry (2) questionnaire for the students of VIII B, and (3) interview. The interview conducted into four students of VIII B and three students of VIII A. The researcher used the observation sheet in observing the class. The summative test result would be analyzed quantitatively to see the average of each class so that later would be differentiate. The data from the questionnaire and interview would be analyzed qualitatively to describe the effectiveness of learning using Cabri 3D program compare to conventional learning.

The result showed that learning usingCabri 3D in the quadratic functions was more effective than the conventional one. It could be seen from the students’ achievement and the percentage of achieved by VIII B class which used theCabri 3D program were higher than VIII A class which did not use. The effectiveness could be seen from the learning process, questionnaire result, and interview result. From the observation sheet, it could be seen that the students were more enthusiastic to join the learning process that used Cabri 3D program rather than the conventional learning. The questionnaire result showed thatCabri 3Dprogram helps the students increase their understanding in the concept of right angle in the application of Phytagoras Theory of Solid Geometry. It was also supported by the interview result which showed that Cabri 3D program helps the students in understanding the material.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya dengan berkat dan karunia-Nya, serta campur tangan-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran dengan Program

Cabri 3D untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku

dalam Sub-pokok Bahasan Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang di

Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten”dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku dosen pembimbing

yang sudah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Bapak Prof. Suwarsono selaku Dosen Pembimbing Akademik.

3. Segenap Dosen JPMIPA yang telah membantu dan memberikan dukungan

setelah penulis menempuh kuliah, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

4. Segenap Staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal

administrasi kampus selama penulis melakukan studi di sini.

5. Kepada ibu tercinta Yustina Sumiyati dan bapak Erlangga yang selalu

memberikan dukungan serta doa yang melimpah kepada penulis sehingga

(11)

x

6. Segenap keluarga, terutama kakakku Ingga dan Dheka yang selalu

memberi semangat, motivasi, serta memberikan hiburan ketika penulis

merasa bosan dan putus asa.

7. Monica Ayu Kusumasari Tresna Purbalaras, yang selalu setia menemani

dan memberikan semangat serta membantu penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Semua rekan seperjuangan Beni, Evi, Dimas, Charis, Kikid, Wiwin, dan

seluruh teman seperjuangan dari program studi Pendidikan Matematika

angkatan 2008 yang memberikan dukungan kepada penulis selama studi.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

membantu sehingga penilis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi para

pembaca.

Penulis,

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Batasan Istilah ... 6

(13)

xii

BAB II LANDASAN TEORI... 9

A. Landasan Teoretik ... 9

1. Belajar ... 9

2. Efektivitas pembelajaran ... 10

3. Pemanfaatan Media Komputer dan Sumber Belajar ... 11

4. ProgramCabri 3D ... 14

5. Hasil Belajar Siswa... 15

6. Pemahaman Konsep ... 16

7. Materi Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Ruang Lingkup Penelitian ... 21

1. Subjek Penelitian... 21

2. Objek Penelitian ... 22

3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

a. Tempat ... 22

b. Waktu ... 22

C. Metode Pengumpulan Data ... 23

1. Pengamatan atau Observasi... 23

2. Tes Tertulis... 23

(14)

xiii

4. Wawancara ... 24

D. Instrumen Penelitian ... 25

1. Instrumen Pembelajaran ... 25

2. Intrumen Penelitian ... 26

a. Soal Tes Tertulis ... 26

b. Lembar Pengamatan ... 26

c. Kuesioner ... 27

E. Validasi Instrumen... 28

F. Teknik Analisis Data ... 28

1. Data Proses Pembelajaran ... 28

2. Data Jawaban... 28

3. Data Kuesioner ... 29

4. Data Wawancara... 29

G. Rancangan Pelaksanaan Penelitian... 30

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA... 32

A. Pelaksanaan Penelitian ... 33

1.

Pembelajaran Kelas VIIIA dengan Pembelajaran Konvensional ... 37

2. Pembelajaran Kelas VIIIB dengan ProgramCabri 3D... 39

B. Penyajian Data... 41

C. Analisis Data ... 58

(15)

xiv

2. Analisis Data Jawaban Tes Evaluasi ... 60

3. Analisis Data Hasil Kuesioner... 70

4. Analisis Data Hasil Wawancara ... 71

BAB V PEMBAHASAN... 77

A. Pembahasan ... 77

1. Manfaat ProgramCabri 3Ddalam Membantu Pemahaman 77 2. Efektifitas Pembelajaran dengan ProgramCabri 3D... 81

B. Kelemahan Penelitian ... 84

BAB VI PENUTUP... 85

A. Kesimpulan... 85

B. Saran ... 86

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tampilan UtamaCabri 3D... 15

Gambar 2.2 Diagonal Sisi pada Kubus ... 19

Gambar 2.3 Diagonal Ruang pada Kubus ... 19

Gambar 2.4 Diagonal Sisi pada Balok... 19

Gambar 2.5 Diagonal Ruang pada Balok ... 19

Gambar 2.6 Diagonal Sisi Alas, Garis Tinggi, dan Sisi Miring pada Limas ... 19

Gambar 5.1 Diagonal sisi dan Diagonal Ruang pada Balok... 77

Gambar 5.2 Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang ... 78

Gambar 5.3 Limas Segiempat... 78

Gambar 5.4 Contoh Kesalahan Siswa dalam Menggambarkan situasi soal ... 78

Gambar 5.5 Contoh Ketidakpahaman dalam Menggambarkan Situasi Soal ... 79

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Evaluasi ... 26

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan... 27

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner ... 27

Tabel 4.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIIIA dan VIIIB... 34

Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal Kelas VIIIA dan VIIIB 35 Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIA ... 41

Tabel 4.4 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIB ... 42

Tabel 4.5 Jawaban Kuesioner Nomor 1 ... 45

Tabel 4.6 Jawaban Kuesioner Nomor 2 ... 46

Tabel 4.7 Jawaban Kuesioner Nomor 3 ... 47

Tabel 4.8 Jawaban Kuesioner Nomor 4 ... 48

Tabel 4.9 Jawaban Kuesioner Nomor 5 ... 49

Tabel 4.10 Jawaban Kuesioner Nomor 6 ... 50

Tabel 4.11 Jawaban Kuesioner Nomor 7 ... 51

Tabel 4.12 Jawaban Kuesioner Nomor 8 ... 52

Tabel 4.13 Transkrip Wawancara siswa L7 kelas VIIIB ... 43

Tabel 4.14 Transkrip Wawancara siswa L6 kelas VIIIB ... 54

Tabel 4.15 Transkrip Wawancara siswa L17 kelas VIIIB ... 55

Tabel 4.16 Transkrip Wawancara siswa L23 kelas VIIIB ... 56

(18)

xvii

Tabel 4.18 Transkrip Wawancara siswa K1 kelas VIIIA ... 57

Tabel 4.19 Transkrip Wawancara siswa K24 kelas VIIIA ... 58

Tabel 4.20 Analisi Data Pengamatan ... 59

Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1a ... 61

Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1b... 61

Tabel 4.23 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1c... 62

Tabel 4.24 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 2... 63

Tabel 4.25 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 3... 64

Tabel 4.26 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4a... 65

Tabel 4.27 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4b... 66

Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4c... 67

Tabel 4.29 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 5a... 68

Tabel 4.30 Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 5b... 69

Tabel 4.31 Garis Besar Hasil Kuesioner Siswa Kelas VIIIB... 71

Tabel 4.32 Garis Besar Hasil Wawancara Siswa Kelas VIIB... 74

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ... 89

Lampiran A.1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (Cabri 3D)... 90

Lampiran A.2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (tanpaCabri 3D).. 95

Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa ... 100

Lampiran A.4 Kunci Lembar Kerja Siswa ... 107

Lampiran A.5 Soal Tes Kemampuan Awal... 115

Lampiran A.6 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal ... 117

Lampiran A.7 Soal Tes Evaluasi ... 118

Lampiran A.8 Kunci Jawaban Tes Evaluasi... 120

Lampiran A.9 Pedoman Penilaian Tes Evaluasi ... 124

Lampiran A.10 Kuesioner ... 128

Lampiran A.11 Uji Statistik Ulangan Harian dan Tes Kemampuan Awal . 132 LAMPIRAN B ... 135

Lampiran B.1 Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIA... 136

Lampiran B.2 Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIB ... 142

Lampiran B.3 Lembar Pengamatan Observasi... 149

Lampiran B.4 Lembar Pengamatan Observasi Kelas VIIIA ... 150

Lampiran B.5 Lembar Pengamatan Observasi Kelas VIIIB ... 152

(20)

xix

Lampiran B.7 Lembar Pengamatan Pembelajaran Pertemuan Kelas

VIIIB ... 158

Lampiran B.8 Hasil Kuesioner ... 162

Lampiran B.9 Foto Penelitian di Kelas VIIIA ... 174

Lampiran B.10 Foto Penelitian di Kelas VIIIB... 176

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang

diajarkan pada tiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral dari

pendidikan nasional serta tidak kalah penting dengan ilmu pengetahuan yang lain.

Matematika juga merupakan ilmu yang banyak mendasari ilmu pengetahuan

lainnya, namun dalam sekarang ini dikalangan pelajar matematika merupakan hal

yang sangat menakutkan dan pelajaran yang kurang diminati oleh sebagaian

besar siswa.

Pelajaran matematika yang berkaitan dengan ide-ide abstrak ini tidaklah

mudah dipahami oleh siswa secara langsung. Namun ada juga beberapa siswa

yang mudah mengerti dan memahami pelajaran matematika. Perbedaan tingkat

belajar ini harus menjadi motivasi guru untuk mengajar dengan baik. Salah satu

langkah yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan media

dalam pembelajaran.

Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa

sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan menurut Wijaya dan

Rusyan (1994:137), media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat

(22)

tujuan-tujuan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang psikolog, Hamzah

(1981:12) bahwa seseorang akan memperoleh pengertian yang lebih baik dari

sesuatu yang dilihat dari pada sesuatu yang didengar atau dibaca.

Hamalik dalam

http://elearningpendidikan.com/pengertian-media-pembelajaran.html (2012) mengemukakan bahwa media pembelajaran yang

digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar berfungsi untuk

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap

siswa. Dapat dikatakan bahwa media dalam pembelajaran berpengaruh terhadap

keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.

Ketika melakukan observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti di

kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten, ditemukan bahwa guru masih

menerapkan pembelajaran konvensional yang lebih mengunakan media papan

tulis sebagai sarananya dan pembelajaranya belum pernah menggunakan media

komputer. Media papan tulis ini memiliki keterbatasan dalam menunjukan gambar

pada dimensi tiga. Papan tulis hanya mampu menampilkan gambar dimensi tiga

pada dimensi dua. Sehingga siswa harus menggunakan daya imajinasinya untuk

memahami materi yang berkaitan dengan dimensi tiga yang dalam hal ini pada

penggunaan phytagoras pada bangun ruang. Penyampaian materi yang sering

dilakukan guru berupa ceramah dan bersifat verbal sehingga siswa juga sulit

dalam memahami materi tersebut. Dari wawancara peneliti dengan guru

pengampu pelajaran matematika ternyata kebanyakan siswa sulit untuk

(23)

ruang. Hal ini dikarenakan siswa masih sulit untuk mengambarkan bangun ruang

dalam dimensi tiga ke dimensi dua ataupun sebaliknya. Padahal konsep siku-siku

pada bangun ruang merupakan dasar dalam pembelajaran Teorema Pythagoras,

maka siswa akan kesulitan untuk memahami materi selanjutnya.

Keadaan ini mendorong peneliti untuk melakukan uji coba dengan

membandingkan keefektifan media pembelajaran yang dilengkapi dengan

Program Cabri 3Ddan metode konvensional terhadap pemahaman siswa tentang

konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada

bangun ruang. Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui persamaan (tidak ada

peningkatan atau tidak ada pengaruh) dan perbedaan (ada peningkatan atau

pengaruh) terhadap pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok

bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Alasan pemilihan

materi ini karena siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami

konsep siku-siku pada bangun ruang khusunya dalam penerapan Teorema

Pythagoras.

Penggunaan program Cabri 3D sebagai langkah untuk pemecahan

masalah yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut

Accascina dan Rogora (2006),Cabri 3Dadalah perangkat lunak dinamis-geometri

yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru untuk mengatasi beberapa

kesulitan-kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga (geometri ruang)

menjadi lebih mudah dan lebih menarik. Program Cabri 3D ini dipilih karena

program ini dapat menunjukan gambaran bangun ruang secara lebih jelas,

(24)

penerapan Teorema Pythagoras dalam bangun ruang. Kemudian dari gambar

tersebut setelah ditunjukan kepada siswa diharapkan mampu untuk membantu

siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan Phytagoras dalam

bangun ruang.

Gambar yang terdapat pada program Cabri 3Ddapat digeser dan diputar

sehingga dapat dilihat dari arah yang berbeda serta dapat menjukan bagian-bagian

siku-siku yang terdapat pada bangun ruang tersebut. Selain itu, pembelajaran

menggunakan program Cabri 3Ddikelas, dirasa menjadi lebih menarik dan tidak

monoton sehingga mengugah motivasi belajar siswa agar proses pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan.

Oleh karena itu maka dalam penelitian ini, peneliti menentukan judul

“Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku dalam Sub-pokok Bahasan

Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang di Kelas VIII SMP Pangudi

Luhur Gantiwarno Klaten”.

B. Perumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Adakah perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan program

Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan

(25)

2. Apakah pembelajaran dengan program Cabri 3D lebih efektif dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman siswa

tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema

Pythagoras pada bangun ruang?

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah pada hal-hal berikut:

1. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno

Klaten.

2. Materi pelajaran yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sub-pokok

bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.

3. Hasil belajar diukur dari kemampuan menyelesaikan soal-soal yang berkaitan

dengan konsep siku-siku dalam Teorema Pythagoras pada bangun ruang.

4. Efektivitas pembelajaran antara pembelajaran yang menggunakan program

Cabri 3D dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada topik

penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.

5. Hasil belajar siswa diamati dari nilai kognitif siswa antara pembelajaran

dengan programCabri 3Ddibanding pembelajaran konvensional.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa antara yang menggunakan program

(26)

meningkatan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku pada sub-pokok

bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.

2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan program

Cabri 3D dibanding dengan pembelajaran konvesional untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan

penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah dimaksudkan untuk membatasi pengertian terhadap judul topik

penelitian, yaitu :

1. Efektivitas

Efektifitas merupakan keberhasilan atau ketercapaian penggunaan

media pembelajaran guna mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Hasil

belajar disini dilihat dari segi kognitifnya atau berdasarkan nilai hasil belajar

siswa.

2. Program (Software)

Program (software) adalah perangkat lunak dalam komputer yang

merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer

dalam menjalankan pekerjaannya. Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi

mesin komputer untuk menyimpan perintah, dokumen maupun arsip lainnya.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

(27)

4. Konsep Siku-Siku

Konsep siku-siku adalah suatu pemahaman tentang sudut yang terjadi

dari perpotongan garis yang saling tegak lurus atau membentuk sudut 90˚

5. Bangun Ruang

Bangun ruang yang dibahas pada penelitian ini yaitu kubus, balok, dan

limas. Hal ini dikarenakan bangun-bangun tersebut yang paling sering

digunakan dalam penerapan Teorema Pythagoras.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang adapat diambil dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Bagi Guru :

a. Sebagai media bagi guru dan calon guru dalam mengenal program

(software) yang dapat digunakan sebagai pendukung pembelajaran

matematika di sekolah.

b. Sebagai media bagi guru dan calon guru untuk lebih mengembangkan

kemampuan, keahlian dan dapat mengaplikasikannya dalam proses

pembelajaran matematika.

2. Bagi Siswa :

a. Sebagai media dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep dan

kreatifitas dalam belajar matematika.

b. Menambah wawasan siswa tentang cara lain atau alternatif dalam belajar

(28)

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, pengalaman dan kemapuan dalam melakukan

(29)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teoretik 1. Belajar

Menurut Jerome S. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan

sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan

dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Bruner menyarankan

agar siswa-siswi hendaknya belajar melalui partisipasi aktif dengan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar mereka memperoleh pengalaman

dan melakukan eksperimen-eksperimen sehingga menemukan

prinsip-prinsip itu sendiri (Trianto, 2011). Tiga tahapan perkembangan intelektual

menurut Bruner (Udin S. Winataputra, dkk, 2008) meliputi:

a) Enaktif

Pembelajaran dilakukan melalui tindakan dan memiliki karakter

manipulasi yang tinggi. Pembelajaran seperti ini sangat diperlukan oleh

anak-anak yang mulai dapat memahami beberapa aspek realita/

kejadian tanpa menggunakan imajinasi atau kata-kata. Ia akan dapat

memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.

b) Ikonik

Pembelajaran yang dilakukan melalui model-model, serangkaian

gambar-gambar atau grafik yang menggambarkan suatu konsep tetapi

(30)

tidak lagi memerlukan manipulasi objek-objek pembelajaran secara

langsung.

c) Simbolik

Pembelajaran dimana anak sudah mampu menggambarkan

kapasitas berpikir dalam istilah-istilah yang abstrak. Dalam memahami

dunia sekitarnya anak-anak belajar melalui simbol-simbol bahasa,

logika, matematika, dan sebagainya.

Dari tiga tahap perkembangan intelektual menurut Bruner dapat

disimpulkan bahwa partisipasi aktif dengan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip yang dibangun sendiri akan memberikan hasil yang maksimal.

2. Efektivitas Pembelajaran

Suatu strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara

aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang

ditetapkan (Kartika Budi, 2001:48). Dengan demikian suatu pembelajaran

dapat dikatakan efektif apabila pembelajaran yang dilakukan dapat sesuai

dengan tujuan yang diinginkan secara tepat.

Pembelajaran efektif dilihat dari peran aktif siswa terhadap proses

pembelajaran. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran ini yang akan

dideskripsikan secara kualitatif. Kemudian efektivitas pembelajaran akan

dilihat secara kuantitatif dengan melihat pengaruh terhadap hasil belajar

yang dicapai oleh siswa. Dalam penelitian ini peneliti mengukur

efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif

(31)

3. Pemanfaatan Media Komputer dan Sumber Belajar

Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan

proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk–bentuk media

tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga

dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering

pula pemakaian kata media pembelajaran (instructional material),

komunikasi pandang-dengar (audio-visual communication), alat peraga

pandang (visual education), alat peraga dan media penjelas (Kustandi,

2011:9).

Menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4) dalam Kustandi

(2011:23-24) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak

positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di

kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, sebagai berikut :

a. Penyampaian pelajaran tidak kaku.

b. Pembelajaran bisa lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori

belajar dan prinsip – prinsip psikologis yang diterima dalam hal

partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.

d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk

mengantarkan pesan–pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup

(32)

e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar

sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen –

elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik,

spesifik dan jelas.

f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan atau

diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk

penggunaan secara individu.

g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap

proses belajar dapat ditingkatkan

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Menurut Kustadi (2011:96) Salah satu media yang dapat digunakan

dalam pembelajaran adalah media yang berbasis komputer. Dewasa ini,

komputer memiliki fungsi yang berbeda – beda dalam bidang pendidikan

dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses

pembelajaran yang dikenal dengan nama computer managed instruction

(CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam

belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran,

latihan, atau kedua–duanya (Kustandi, 2011:96).

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Wina, 2006:162),

khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan

dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para

guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan

(33)

dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, tetapi juga

membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu

proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu

komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan

komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.

Kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.

Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan oleh guru tidak

dapat diterima oleh siswa dengan optimal, yang berarti tidak seluruh

materi pelajaran dapat dipahami siswa dengan baik, terlebih siswa sebagai

penerima pesan terkadang salah menangkap isi pesan yang disampaikan.

Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi

pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.

Media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software). Software adalah isi program yang

mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau

buku dan bahan–bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam

materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain

sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu

program yang sering dipakai untuk memecahkan masalah matematika

(34)

4. Program Cabri 3D

Dewasa ini, perkembangan pembelajaran matematika banyak

menggunakan media penunjang dan salah satunya program atau software

yang dapat membantu pemecahan masalah, misal : program GeoGebra,

Maple, Win Polt, Wingeom, Cabri 3D dan sebagainya. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan program Cabri 3D sebagai media pembelajaran.

Program Cabri 3D menurut Accascina dan Rogora (2006) adalah

perangkat lunak yang mungkin sangat berguna untuk belajar dan mengajar

geometri 3D. Sifat dinamis dari diagram digital diproduksi dengan

menyediakan alat bantu yang berguna untuk membantu siswa untuk lebih

mengembangkan gambar konsep-konsep geometris. Salah satu kelebihan

dari program ini adalah mampu membuktikan apa yang tidak bisa

dibuktikan dan ditunjukan pada papan tulis.

Beberapa ahli mengatakan dari hasil penelitiannya seperti, Accascina

dan Roggora (2006) menunjukan bahwa program cabri 3D sangat efektif

untuk memperkenalkan bentuk dimensi tiga kepada siswa dan memberikan

daya visual ang cukup. Mithalal (2009) menyatakan bahwa dengan Cabri

3D, siswa dapat melihat bentuk dimensi tiga dari berbagai posisi dan lebih

mudah untuk memunculkan daya visual siswa serta memungkinkan untuk

mengkonstruksi bentuk ruang sehingga dapat berpengaruh pada penalaran

siswa.

Program Cabri 3D ini diharapkan mampu membantu siswa untuk

(35)

Teorema Pythagoras pada bangun ruang sehingga mampu meningkatkan

[image:35.595.69.521.146.670.2]

hasil belajar siswa.

Gambar 2.1 Tampilan Utama Cabri 3D 5. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2004:22).

Sedangkan menurut Hogwart kingsley (dalam Nana Sudjana, 2004:22)

membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1) ketrampilan dan

kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan cita-cita.

Hamalik berpendapat bahwa hasil belajar adalah bila seseorang

telah belajar akan terjadi perubahan tingkah lakupada orang tersebut,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi

mengerti (Hamalik, 2006:30).

Menurut Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana, 2010:22)

(36)

a. Ranah Kognitif : berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif : berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c. Ranah Psikomotoris : berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni

gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan interpretatif.

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah pembelajaran.

Dimana perubahan ini terjadi melalui pengalaman langsung yang didapat

dari kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Hasil belajar dari penelitian ini

dilihat dari aspek kognitifnya karena berkaitan dengan kemampuan para

siswa dalam menguasai materi pembelajaran.

6. Pemahaman Konsep

Menurut Nana Sudjana pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga

kategori, yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan

pemahaman ekstrapolasi. Pemahaman terjemahan merupakan terjemahan

dari arti yang sebenarnya. Pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan

(37)

menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian serta

membedakan yang pokok dan bukan pokok. Pemahaman ekstrapolasi

diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat

ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti

waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya (Nana Sudjana, 2010:24)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti

dengan tepat. Sedangkan dikatakan dalam

http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html (diakses

15 Januari 2012) pemahaman merupakan terjemahan dari istilah

Understanding yang dapat diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi

yang dipelajari. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemahaman merupakan hubungan dari hal-hal yang sudah dipelajari dan

mengerti dengan tepat hubungan-hubungan tersebut.

Konsep berarti suatu rancangan (dalam http://ahli- definisi

.blogspot. com /2011/03/ definisi-pemahaman-konsep.html (diakses 15

Januari 2012). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia konsep adalah ide

atau pengertian dari peristiwa konkrit: satu istilah dapat mengandung dua

yang berbeda. Soedjadi (2000:14) yang menyatakan bahwa Konsep

adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi

atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah

atau rangkaian kata. Dapat disimpulkan bahwa konsep adalah rancangan

atau ide abstrak dari peristiwa konkret yang dapat digunakan untuk

(38)

Maka dari sumua yang telah disimpulkan dapat dikatakan bahwa

pemahaman konsep adalah hubungan ide-ide abstrak yang telah dipahami

dan dimengerti dengan tepat.

7. Materi Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang

Dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang akan

dibahas beberapa penerapannya. Penggunaan Teorema Pythagoras ini

untuk menyelesaiakan soal-soal dengan bangun ruang. Standar kompetensi

yang ingin dicapai adalah menggunakan Teorema Pythagoras dalam

pemecahan masalah. Dengan kompetensi dasar yaitu memecahkan

masalah pada bangun datar dan bangun ruang yang berkaitan dengan

Teorema Pythagoras. Materi pokok adalah penerapan Teorema

Pythagoras.

Pada materi ini bangun ruang yang digunakan adalah balok, kubus,

dan limas. Hal ini dikarenakan bangun-bangun tersebut merupakan yang

paling sering digunakan dalam soal. Pada balok dan kubus penggunaan

Teorema Pythagoras untuk menghitung diagonal sisi, diagonal ruang, serta

aplikasinya yang diterapkan dalam soal. Sedangkan pada limas

penggunaan Teorema Pythagoras untuk menghitung sisi miring limas,

garis tinggi, dan diagonal alas.

Diagonal sisi adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut

yang tidak bersebelahan pada bidang sisi. Diagonal ruang adalah garis

(39)
[image:39.595.69.519.151.775.2]

atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama. Berikut ini contoh

gambar diagonal sisi dan diagonal ruang pada Kubus.

Gambar dibawah ini merupakan gambar diagonal sisi dan diagonal

ruang pada balok.

Sedangkan untuk cantoh diagonal sisi alas, garis tinggi dan sisi

miring dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gb. 2.2 Diagonal Sisi pada Gb. 2.3 Diagonal Ruang pada Kubus

Gb. 2.4 Diagonal Sisi pada Balok Gb. 2.4 Diagonal Ruang pada Balok

(40)

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran direncanakan menggunakan program Cabri 3D. Peneliti

menggunakan program Cabri 3D untuk membantu siswa memahami materi

yang akan disampaikan. Kemudian tampilan dari program Cabri 3D

digunakan dalam pembelajaran di kelas. Diharapkan siswa dapat

menkonstruksi ide-ide dan pemikirannya dalam memahami konsep siku-siku

dalam penerapan Teorema Pythagoras dalam bangun ruang. Selain

menggunakan program Cabri 3D, peneliti juga menyusun pembelajaran

konvensional dengan instrumen yang sama. Dari kedua kelas tersebut setelah

melaksanakan proses pembelajaran dilakukan proses evaluasi untuk melihat

hasil belajar. Kemudian dari hasil belajar tersebut dibandingkan untuk melihat

efektivitas pembelajaran yang menggunakan program Cabri 3D dan metode

konvensional untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku

dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Diharapkan

pembelajaran yang menggunakan program Cabri 3D lebih efektif membantu

siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa

(41)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif-kualitatif namun tidak terlepas juga dari penelitian kuantitatif.

Penelitian diskriptif-kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada

keadaan yang sebenarnya dan berusaha untuk mengungkapkan fenomena

yang ada dalam keadaan tersebut. Dalam penelitian ini mendiskripsikan

efektif atau tidaknya penggunaan program Cabri 3D untuk meningkatkan

pemahaman konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema

Pythagoras pada bangun ruang. Diskriptif dalam penelitian ini merupakan

komparasi dengan membandingkan segi konitifnya dilihat dari hasil belajar.

Analisis kuantitatif digunakan dalam melihat nilai rata-rata hasil tes

evaluasi antara kelas yang menggunakan program Cabri 3D dan

pembelajaran konvensional. Kemudian diskritif-kualitatif digunakan untuk

mendiskripsikan hasil pengamatan, kuisioner dan hasil wawancara.

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur

Gantiwarno, Klaten yang berjumlah 48 orang terbagi menjadi 2 kelas,

(42)

penelitian karena berkaitan langsung dengan sub-pokok bahasan

penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. SMP Pangudi Luhur

Gantiwarno Klaten terletak diperbatasan kota Yogyakarta dengan Klaten,

lokasi sekolah ini berada di Jalan Sri Ningsih km 4,5. Keberadaan sekolah

ini termasuk didalam daerah pingiran dengan keadaan lingkungan sekitar

berupa lahan pertanian. Kebanyakan siswa berasal dari golongan ekonomi

menengah ke bawah dengan mata pencaharian orang tua sebagai petani.

Keadaan inilah yang ada disekolah tersebut, kemampuan akademik siswa

di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten termasuk sedang. Informasi ini

didapatkan dari penuturan guru dan kepala sekolah.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah keefektifan program Cabri 3D untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam

sub-pokok bahasan penerapan Teorema Phyagoras pada bangun ruang sebagai

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat

Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno, Klaten.

b. Waktu

Waktu penelitian direncakan mulai Agustus 2012 sampai September

(43)

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui beberapa metode, antara lain :

1. Pengamatan atau Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan aktivitas untuk

pengumpulan data. Pengamatan digunakan untuk mengamati kondisi,

proses dan perilaku dari objek penelitian secara teliti dan sistematis dengan

alat indera. Observasi langsung dilakukan dengan pengamatan langsung

dengan objek penelitian dengan melihat situasi yang sebenarnya.

Data observasi langsung ini bersifat umum yang terlihat selama proses

pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menuliskan langsung hal-hal

yang terjadi selama pembelajaran. Hal-hal yang dituliskan tidak seluruh

keadaan pembelajaran, namun hanya aspek yang mendukung untuk

penelitian saja.

2. Tes Tertulis

Tes tertulis dibagi menjadi dua yaitu, tes kemampuan awal dan tes

evaluasi. Tes kemampuan awal digunakan untuk mengetahui kesulitan

siswa tentang konsep siku-siku, untuk mengetahui pemahaman siswa

tentang materi yang berkaitan dengan penggunaan Teorema Pythagoras

yang pernah diberikan dikelas sebelumnya dan sebagai pembagi kelompok

agar dalam pembelajaran siswa juga dapat berdiskusi. Sedangkan tes

evaluasi dilakukan setelah pembelajaran selesai. Tes evaluasi diberikan

(44)

tidak dengan soal yang sama. Tes evaluasi berupa soal uraian yang

dikerjakan selama 80 menit.

Hasil tes evaluasi ini yang akan dilihat perbedaan hasil antara kelas

yang menggunakan program Cabri 3Ddan kelas yang tidak menggunakan

programCabri 3D. Selanjutnya dapat dinyatakan efektivitas pembelajaran

antara kelas yang menggunakan program Cabri 3D dan tidak

menggunakan program tersebut dilihat dari tes evaluasinya.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:288). kuisioner ini

digunakan untuk melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama

pembelajaran, pengaruh program Cabri 3D dalam membantu pemahaman

dan tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Pada nantinya hal ini

akan dianalisis dan disesuaiakan dengan hasil belajar serta wawancara.

4. Wawancara

Wawancara dilaksanakan setelah tes evaluasi diberikan kepada siswa.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung

dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu (Zainal Arifin,

2011:233). Wawancara dilakukan langsung antara pewawancara

(45)

pewawancara dengan bentuk pertanyaan campuran yaitu pertanyaan

menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur dan ada yang bebas.

Dalam wawancara diberikan pertanyaan yang tidak berstruktur.

Peneliti menyiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang

diperlukan untuk penelitian dan merekam proses wawancara. Peneliti juga

mengembangkan pertanyaan dari hasil jawaban yang dikemukakan.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang

pembelajaran dengan program Cabri 3D dan tanggapan siswa yang tidak

menggunakan program tersebut. Salah satu kelebihan dari wawancara

adalah dapat memberikan informasi yang lebih akurat dari sumbernya dan

dapat menggali informasi yang lebih mendalam tentang hal-hal yang

diperlukan peneliti. Hasil wawancara ini digunakan sebagai pelengkap

data penelitian.

D. Instrumen Penelitian

1. Intrumen Pembelajaran

Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran yang digunakan adalah

program Cabri 3D, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS

(Lembar Kerja Siswa). Dalam LKS siswa diberikan langkah kerja untuk

mengkonsruksi materi pembelajaran kemudian siswa mengisi pertanyaan

yang terdapat pada LKS tersebut. Sehingga siswa akan mendapatkan

kesimpulan dari LKS terkait dengan pemahaman tentang konsep siku-siku

(46)

2. Instrumen Penelitian

a. Soal Tes Tertulis

Soal tes tertulis akan dibagi menjadi dua bagian, yang pertama tes

kemampuan awal dan yang kedua tes evaluasi. Berikut ini adalah

[image:46.595.69.524.239.663.2]

kisi-kisi dari soal tes kemampuan awal dan tes evaluasi

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan awal No. Nomor Soal Indikator Penilaian

Jenis Bentuk

1 1a, 1b, 1c, 1d Pemahaman siswa

tentang segitiga Tes tertulis Isian

2 1e, 2a, 2b Penggunaan Teorema

Pythagoras Tes tertulis Isian

3 3a, 3b, 3c

Identifikasi bagian-bagian pada kubus dan

titik siku-sikunya

Tes tertulis Isian

4 4a, 4b, 4c

Identifikasi Bagian-bagian pada alok dan

titik siku-sikunya

Tes tertulis Isian

5 5a, 5b Identifikasi

segitiga-segitiga pada Limas Tes tertulis Isian

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Evaluasi Kompetensi

Dasar Materi Indikator

Bentuk Soal Nomor Soal Memecahkan masalah pada bangun datar dan bangun ruang yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras Penerapan Teorema Phytgoras pada bangun ruang

a. Mengambar Sketsa bangun ruang

Uraian

1a, 5a

b. Menghitung

diagonal sisi 1b,

c. Menghitung

diagonal ruang 1c,

d. Aplikasi soal yang berkaitan dengan Phytagoras

2, 3, 4a, 4b, 4c, 5b

b. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan berfungsi untuk membantu peneliti dalam

(47)

berlangsung. Lembar pengamatan dibuat detail dari setiap tahap proses

[image:47.595.71.524.171.712.2]

belajar mengajar. Format lembar pengamatan terdapat pada tabel 3.2.

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan

No Butir–Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti

proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru 3 Siswa menanggapi

pembahasan pelajaran 4 Siswa mengerjakan

tugas dengan baik 5 Suasana kelas

terkendali

6 Siswa dan guru bersama-sama

membuat kesimpulan

c. Kuisioner

Kuisioner ini diberikan pada akhir pertemuan setelah tes evaluasi.

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berikut ini merupakan kisi-kisi kuisioner yang akan digunakan

dalam penelitian :

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Masalah Indikator

Kesulitan

a. Penerapan Teorema Pythagoras pada bangun

ruang 1

b. Pemahaman konsep siku-siku dalam penerapan

Teorema Pythagoras pada bangun ruang 2 c. Pengunaan Teorema Pythagoras pada kubus dan

balok dalam penyelesaian masalah 3 d. Pengunaan Teorema Pythagoras pada limas

dalam penyelesaian masalah 4 ProgramCabri

3Ddalam mengatasi kesulitan

e. Ketertarikan siswa terhadap program

5

f. Peran program dalam mengatasi kesulitan dan

(48)

E. Validasi Instrumen

Untuk mengetahui validitas tiap instrumen pada penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik penilaian pakar. Teknik penilaian pakar digunakan

untuk mengetahui validitas soal tes kemampuan awal, soal tes evaluasi, dan

kuisioner. Validitas pakar dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran dan

oleh dosen pembimbing. Hasil dari para pakar ini yang menunjukan bahwa isi

tes sesuai dengan materi yang ingin diujikan.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Proses Pembelajaran

Data pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung yang

dicatat oleh observer dengan melihat aspek tertentu. Dalam hal ini

observer melihat pembelajaran dari awal hingga akhir dan dibantu dengan

perekaman situasi pembelajaran. Kemudian akan dideskripsikan untuk

mengambarkan situasi pembelajaran.

2. Data Jawaban

Data jawaban diolah secara kantitatif dan kualitatif. Data jawaban tes

tersebut dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung keseluruhan skor

yang diperoleh dengan panduan penilaian yang sudah dibuat. Kemudian

dihitung nilai rata-rata kedua kelas dan dibandingkan. Data jawaban tes

tersebut juga dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah berikut:

(49)

b. Mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaiakan

soal.

c. Pengelompokan jawaban yang memiliki kemiripan.

d. Menganalisis dan menyimpulkan keseluruhan hasil tes, baik tes

kemampuan awal maupun tes evaluasi.

Hasil tes ini dilihat berdasarkan ketentuan sekolah, yaitu dengan nilai

KKM≥ 72. Perhitungan nilai untuk tes tersebut adalah sebagai berikut :

=

ℎ ℎ

ℎ 100

3. Data Kuisioner

Hasil kuisioner ini untuk melihat pemahaman siswa tentang materi

yang disampaikan dan respon siswa setelah pembelajaran dengan bantuan

program Cabri 3D. Kuisioner diberikan kepada kelas VIIIB yang

menggunakan programCabri 3Ddalam pembelajaran.

4. Data Wawancara

Hasil wawancara terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat

pemahaman tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan

Teorema Pythagoras pada bangun ruang dan respon siswa dengan bantuan

program Cabri 3D untuk siswa kelas VIIIB dilihat dari hasil kuisioner

yang diberikan serta alasan terbantu atau tidak oleh program tersebut.

Kemudian pembelajaran konvensional dikelas VIIIA juga diambil

(50)

G. Rancangan Pelaksanaan Penelitian

Rancangan pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi

beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan

dalam penelitian antara lain :

a. Penyusunan proposal penelitian

b. Pengurusan izin penelitian dengan sekolah

c. Menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian

d. Menyiapkan rencana pembelajaran

e. Menyusun soal tes kemampuan awal dan tes evaluasi

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Memberikan tes kemampuan awal

b. Pengenalan programCabri 3D

c. Melakukan pembelajaran dengan programCabri 3D

d. Memberikan tes evaluasi

e. Pengisian kuisioner

f. Wawancara

3. Tahap Analisis Data

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan dan analisis data tes kemampuan awal serta tes evaluasi

(51)

4. Tahap Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari data

(52)

32

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dipaparkan tentang proses pembelajaran dengan program

Cabri 3D di kelas VIIIB dan pembelajaran konvensional di kelas VIIIA SMP

Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Paparan ini menyangkut proses

berlangsungnya pembelajaran serta efektivitas pembelajaran program program

Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman

konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema Pythagoras pada

bangun ruang.

Bab ini akan dibagi menjadi beberapa subbab, antara lain subbab pertama

berisi pelaksanaan penelitian. Subbab kedua berisi penyajian data, meliputi (1)

data pengamatan, (2) data hasil tes tertulis, (3) data kuisioner, (4) data wawancara,

dan subbab ketiga berisi analisi data, meliputi (1) analisis data pengamatan, (2)

analisis hasil jawaban siswa kelas VIIIA dan VIIIB untuk melihat perbandingan

efektivitas program Cabri 3D dari kedua kelas, (3) analisis data hasil kuesioner

untuk melihat sejauh mana efektifas programCabri 3Ddi kelas VIIIB, (4) analisis

data hasil wawancara untuk mengetahui secara lebih jelas tanggapan siswa

terhadap program Cabri 3D dalam membantu proses pembelajaran dalam

(53)

A. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan pengambilan data peneliti melakukan proses

observasi terhadap pembelajaran dan situasi lingkungan sekolah, wawancara

dengan guru pengampu pembelajaran, serta melakukan uji pakar instrumen tes

kepada guru dan dosen pembimbing. Peneliti melakukan observasi yaitu antara

bulan Agustus 2012 dan September 2012. Observasi ini bertujuan untuk

mengetahui situasi pembelajaran dikelas yang akan digunakan untuk penelitian

dan situasi lingkungan sekolah.

Peneliti secara langsung masuk ke tiap kelas untuk melihat situasi kelas.

Kemudian peneliti juga melakukan wawancara dengan guru pengampu pelajaran

matematika mengenai masalah siswa tentang konsep siku-siku dalam topik

penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Berdasarkan wawancara

tersebut diketahui bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan akademik yang

hampir sama sehingga kedua kelas tersebut layak sebagai subjek penelitian.

Peneliti menggunakan kelas VIIIA dan kelas VIIIB dengan nilai rata-rata ulangan

harian pada pertemuan sebelumnya yang hampir sama.

Daftar nilai ulangan harian sebelum pemberian materi kelas VIIIA dan

kelas VIIIB yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Selain dari dari nilai tes ulangan

harian sebelumnya peneliti juga melakukan tes kemampuan awal sebagai

identifikasi tentang kesulitan siswa terhadap konsep siku-siku pada bangun ruang

dan sebagai data pembanding kemampuan akademik kedua kelas tersebut. Daftar

(54)
[image:54.595.69.521.107.691.2]

Tabel 4.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIIIA dan VIIIB No. Kelas VIIIA Kelas VIIIB

Nama UL Nama UL

1 K 1 73 L 1 28

2 K 2 53 L 2 58

3 K 3 22 L 3 62

4 K 4 20 L 4 66

5 K 5 58 L 5 22

6 K 6 53 L 6 58

7 K 7 43 L 7 60

8 K 8 43 L 8 56

9 K 9 48 L 9 52

10 K 10 64 L 10 20

11 K 11 58 L 11 42

12 K 12 48 L 12 42

13 K 13 67 L 13 58

14 K 14 40 L 14 45

15 K 15 32 L 15 76

16 K 16 28 L 16 30

17 K 17 38 L 17 20

18 K 18 42 L 18 30

19 K 19 43 L 19 32

20 K 20 43 L 20 62

21 K 21 70 L 21 28

22 K 22 72 L 22 40

23 K 23 50 L 23 36

24 K 24 15 L 24 58

Jumlah 1123 Jumlah 1081 Rata-rata 46,79 Rata-rata 45,04 Standar Deviasi 16,19 Standar Deviasi 16,35

Keterangan :

K1 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 1 K2 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 2 Dst.

(55)
[image:55.595.70.521.113.710.2]

Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal Kelas VIIIA dan VIIIB No.

Kelas VIIIA Kelas VIIIB Nama Tes Kemampuan Awal Nama Tes Kemampuan Awal

1 K 1 82 L 1 40

2 K 2 20 L 2 78

3 K 3 50 L 3 30

4 K 4 30 L 4 86

5 K 5 54 L 5 38

6 K 6 55 L 6 80

7 K 7 78 L 7 92

8 K 8 52 L 8 70

9 K 9 66 L 9 56

10 K 10 94 L 10 50

11 K 11 50 L 11 48

12 K 12 18 L 12 48

13 K 13 54 L 13 50

14 K 14 30 L 14 33

15 K 15 20 L 15 48

16 K 16 32 L 16 54

17 K 17 61 L 17 26

18 K 18 52 L 18 60

19 K 19 82 L 19 48

20 K 20 48 L 20 28

21 K 21 56 L 21 16

22 K 22 74 L 22 81

23 K 23 50 L 23 28

24 K 24 18 L 24 30

Jumlah 1226 Jumlah 1218 Rata-rata 51,08 Rata-rata 50,75 Standar Deviasi 21,64 Standar Deviasi 21,15

Keterangan :

K1 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 1 K2 : Siswa VIIIA dengan Nomor Absen 2 Dst.

(56)

Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 yang merupakan daftar nilai dan dari

pengujian dengan statistik yang terdapat pada Lampiran A.11 tersebut dapat

disimpulkan bahwa kedua kelas VIIIA dan VIIIB memenuhi kriteria sebagai

subjek penelitian dengan nilai rata-rata yang selisihnya tidak terlalu tinggi.

Kemudian dilihat secara statistik bahwa hasil penghitungan tidak signifikan

sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua kelas tidak mempunyai perbedaan yang

signifikan. Sehingga kedua kelas tidak berbeda jauh secara numerik dengan nilai

ulangan harian sebelum pemberian materi dan tes kemampuan awal serta tidak

berbeda secara statistik.

Selanjutnya, peneliti menyiapkan skenario pembelajaran yang disesuaikan

dengan pembelajaran di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Peneliti juga

menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran A.3) untuk kedua kelas. Soal

tes kemampuan awal dan tes evaluasi berserta kunci jawaban telah

dikonsultasikan dan didiskusikan dengan guru pengampu pelajaran matematika.

Soal tes kemampuan awal, tes evaluasi dan kunci jawaban serta pedoman penilain

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.5–A.9.

Proses pengambilan data dilakukan dengan empat kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilakukan untuk tes kemampuan awal selama satu jam

pelajaran, pertemuan kedua dan ketiga merupakan pemberian materi. Pertemuan

kedua berlangsung selama tiga jam pelajaran dan pertemuan ketiga berlangsung

selama dua jam pelajaran. Pertemuan keempat digunakan sebagai tes evaluasi.

Kemudian kuesioner dan wawancara dilakukan setelah tes evaluasi dilaksanakan.

(57)

3D dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan. Dalam pembuatan kuesioner (Lampiran A.10) peneliti membuat

[image:57.595.75.521.192.662.2]

kisi-kisi sebagai acuan supaya hasil kuesioner dapat mendukung penelitian pada

Tabel 3.4. Berikut ini garis besar pelaksanaan proses pembelajaran.

1. Pembelajaran Kelas VIIIA dengan Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran berlangsung dengan empat kali pertemuan dengan

diskripsi sebagai berikut.

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama ini dilaksanakan tanggal 15 September 2012

pada jam ke 3. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir yang berjumlah

24 siswa. Pertemuan pertama ini diadakan tes kemampuan awal untuk

mengetahui kemampuan siswa tentang konsep siku-siku dalam bangun

ruang yang pernah dipelajari. Tes kemampuan awal ini dikerjakan selama

30 menit dan sisa waktu digunakan untuk mempersiapkan pertemuan

berikunya.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 22 September 2012

jam ke 1-3. Pada petemuan ini diikuti oleh 24 siswa kelas VIIIA. pada

pertemuan ini, bertujuan untuk memperkenalkan kembali program Cabri

3D kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi penerapan Teorema

(58)

(LKS) sebagai acuan untuk mempermudah pembelajaran. Siswa dibagi

dalam kelompok kecil yang berjumlah 4 siswa tiap kelompok.

Guru memulai pembelajaran dengan mengingatkan kembali

tentang siku-siku pada bangun ruang serta memulai mengaikatkan

dengan Teorema Pythagoras. Guru mengambarkan bangun ruang dipapan

tulis kemudian dengan siswa mulai mengisi LKS yang sudah diberikan

sambil didiskusikan dalam kelompok. Kemudian dilakukan pembahasan

pada soal-soal yang telah selesai dikerjakan, namun tidak semua dapat

dibahas dan hanya 3 soal yang dapat dibahas. Siswa masih banyak yang

mengalami kesulitan dalam memahami soal dan menerjemahkan gambar.

c. Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan 26 September 2012 jam ke 1 dan 2.

Pertemuan ini dilanjutkan pembahasan LKS dan mengerjakan latihan

soal serta diberikan kesempatan untuk tanya jawab tentang materi

pembelajaran. Hal ini agar siswa dapat lebih jelas terhadap konsep

siku-siku sebagai dasar untuk menyelesaikan soal yang berkaitan penerapan

Teorema Pythagoras pada bangun ruang.

d. Pertemuan IV

Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan

pada tanggal 29 September 2012 jam ke 1 dan 2, pada tes evaluasi ini

diikuti oleh 23 siswa. Siswa diberikan waktu 80 menit untuk

(59)

2. Pembelajaran Kelas VIIIB dengan Program Cabri 3D

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama ini dilaksanakan tanggal 17 September 2012

pada jam ke 3. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir yang berjumlah 24

siswa. Pertemuan pertama ini diadakan tes kemampuan awal untuk

mengetahui kemampuan siswa tentang konsep siku-siku dalam bangun

ruang yang pernah dipelajari. Tes kemampuan awal ini dikerjakan selama

30 menit dan sisa waktunya digunakan untuk memperkenalkan program

Cabri 3Dpada siswa.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 September 2012

jam ke 1-3. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir 24 siswa kelas

VIIIB. pertemuan ini diawali dengan mengingatkan kembali materi yang

pernah bangun ruang yang pernah diajarkan di SD. Hal ini bertujuan

untuk mengantar siswa dalam memahami materi mengenai penerapan

Teorema Phyagoras pada bangun ruang. Pada pertemuan ini juga dimulai

dengan kembali memperkenalkan program Cabri 3D. kemudian dengan

programCabri 3Dini siswa diajak untuk memamahami konsep siku-siku

dalam bangun ruang dan masuk dalam kelompok yang telah ditentukan.

Siswa diberikan LKS sebagai acuan dalam membantu proses

pembelajaran.

Program Cabri 3D ini digunakan untuk presentasi oleh guru,

(60)

bertujuan agar siswa lebih mudah memahami konsep siku-siku dalam

bangun ruang sehingga pada saat menyelesaikan soal yang berkaitan

dengan Teorema Pythagoras dapat lebih mudah. Kemudian dilakukan

pembahasan pada soal yang telah selesai dikerjakan, namun belum semua

soal dapat diselesaikan. Sehingga dilanjutkan pada pertemuan

selanjutnya.

c. Pertemuan III

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2012

jam pelajaran ke 7 dan 8. Pertemuan ini digunakan untuk melanjutkan

pembahasan LKS yang belum selesai. Kemudian siswa diberikan latihan

dan diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa

mampu memahami konsep siku-siku secara lebih jelas sebagai dasar

dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan penerapan Teorema

Pythagoras pada bangun ruang.

d. Pertemuan IV

Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan

pada tanggal 1 Oktober 2012 jam ke 1 dan 2, pada tes evaluasi ini diikuti

oleh 24 siswa. Siswa diberikan waktu 80 menit untuk menyelesaikan

(61)

B. Penyajian Data

Setelah proses pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan data-data

yang akan dianalisis. Berikut data tersebut adalah :

1. Data Pengamatan

Data pengamatan ini diisi oleh dua observer disetiap proses

pembelajaran. Data pengamatan dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran

B.3 untuk kelas VIIIA dan Lampiran B.4 untuk kelas VIIIB.

2. Data Hasil Tes Evaluasi

Sampel jawaban tes tertulis siswa dapat dilihat pada Lampiran B.1 dan

Lampiran B.2. Berikut ini Tabel data hasil tes evaluasi kelas VIIIA dan

[image:61.595.70.519.169.773.2]

VIIIB:

Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIA No.

Nama

Soal Nomor Total Skor (65)

Nilai Ketuntasan 1 (16) 2

(11) 3 (10)

4 (13) 5 (15) a b c a b c a b

1 K1 2 7 7 6 7 6 3 4 2 8 52 80 Tuntas

2 K2 2 7 7 5 5 6 3 3 0 1 39 60 Tidak

3 K3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

-4 K4 2 7 7 9 0 1 0 0 1 0 27 42 Tidak

5 K5 2 7 7 10 4 6 3 4 2 12 57 88 Tuntas

6 K6 2 7 7 7 5 1 2 1 1 0 33 51 Tidak

7 K7 2 7 7 8 7 6 3 4 2 13 59 91 Tuntas

8 K8 2 6 6 2 5 6 3 3 2 4 39 60 Tidak

9 K9 2 7 7 8 7 6 1 1 1 12 52 80 Tuntas

10 K10 2 7 7 11 9 6 3 4 1 12 62 95 Tuntas

11 K11 2 6 6 8 5 6 3 4 2 11 53 82 Tuntas

12 K12 2 7 7 8 5 5 3 4 2 2 45 69 Tidak

13 K13 2 7 7 8 4 6 3 4 1 11 53 82

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Utama Cabri 3D
gambar diagonal sisi dan diagonal ruang pada Kubus.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan awalPenilaian
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari sistem informasi geografis ini adalah telah mampu memberikan kemudahan bagi pengguna informasi dalam mencari lokasi suatu gereja yang dapat

Pengaruh Penerapan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Peristiwa ini, benar-benar merupakan ujian yang sangat besar, sehingga perbuatan menepati janji yang telah dilakukan itu termasuk perilaku terpuji. Dan sebaliknya, berdasarkan

Untuk mendukung program BOS Pusat pada sekolah menengah tersebut, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2014 menyelenggarakan pemberian Bantuan

[r]

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET.

[r]

Sesungguhnya, evaluasi-diri bagi program studi dan perguruan tinggi bukan hanya suatu proses yang harus dilakukan pada saat-saat khusus tertentu, misalnya dalam