• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Metode Penilaian Persediaan yang Diperbolehkan oleh Undang-undang Pajak Penghasilan dan Pengaruhnya Terhadap Meminimalkan Pajak Penghasilan Terutang (Studi Kasus pada PT CANDRATEX, Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Metode Penilaian Persediaan yang Diperbolehkan oleh Undang-undang Pajak Penghasilan dan Pengaruhnya Terhadap Meminimalkan Pajak Penghasilan Terutang (Studi Kasus pada PT CANDRATEX, Bandung)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada saat sekarang ini, kurang stabilnya iklim perekonomian di indonesia, ketatnya persaingan antara perusahaan dan juga inflasi mengakibatkan perusahaan harus mencari alternatif untuk dapat tetap bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu alternatif bagi perusahaan adalah dengan cara melakukan efisiensi. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan adalah salah satu unsur biaya. Bila perusahaan dapat meminimalkan biaya persediaan, maka perusahaan dapat meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan tetapi di lain pihak juga akan mengakibatkan pajak yang dibayar perusahaan pun menjadi lebih besar. Sehingga manajemen perusahaan berusaha mencari cara untuk mengurangi pajak yang harus dibayar perusahaan karena pajak tersebut tidak memberikan pengaruh langsung terhadap jalannya perusahaan.

Dalam penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menyajikan dan menganalisa data perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dan penelitian lapangan

. Berdasarkan hasil perhitungan, metode rata-rata tertimbang merupakan metode penilaian persediaan yang dapat meminimalkan pajak yang harus dibayar perusahaan. Bila dilihat dari perhitungannya, pada tahun 2007 perusahaan harus membayar pajak sebesar Rp 11,939,457,800; bila menggunakan metode FIFO, sedangkan bila menggunakan metode rata-rata tertimbang perusahaan hanya membayar pajak sebesar Rp 11,750,479,100. Maka pada tahun 2007 perusahaan dapat menghemat pajak sebesar Rp 188,978,700 bila menggunakan metode rata-rata tertimbang. Sama halnya dengan tahun 2008, bila menggunakan metode FIFO maka perusahaan harus membayar pajak sebesar Rp 14,001,119,000, sedangkan bila menggunakan metode rata-rata tertimbang perusahaan hanya membayar pajak sebesar Rp 13,834,874,900. Maka pada tahun 2008 juga perusahaan dapat menghemat pajak sebesar Rp 166,244,100. Dari perhitungan pada tahun 2007 dan 2008, bila perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang maka perusahaan akan meminimalkan pajak lebih besar daripada menggunakan metode FIFO.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

At the present moment, less stable economic climate in Indonesia, intense competition between companies and the resulting inflation also should look for alternative companies to survive and compete with other companies. An alternative for companies is to conduct efficiency. For manufacturing companies, inventory is one element of cost. If the company can minimize inventory costs, the company can improve company profits, but on the other hand will also lead the company paid taxes becomes bigger. so that the company's management tried to find ways to reduce the tax to be paid because the company does not give tax direct influence on the course of the company.

In the research, the author uses descriptive method of analysis is a form of research that aims to present and analyze data so that companies can provide a clear picture of the object under investigation. To obtain the necessary data, the authors conducted a study of literature and field research.

Based on calculations, method of weighted average is the method of valuation of inventory that can minimize the tax to be paid by the company. When viewed from the calculations, in 2007 the company had to pay taxes amounting to Rp 11,939,457,800; when using the FIFO method, whereas when using the method of weighted average corporate tax paid only Rp 11,750,479,100. So in 2007 the company will save tax of Rp 188,978,700 when using the method of weighted average. Similarly, in 2008, when using the FIFO method the company must pay tax amounting to Rp 14,001,119,000, while when using the method of weighted average corporate tax paid only Rp 13,834,874,900. So in 2008 the company also can save taxes amounting to Rp 166,244,100. From the calculation in the year 2007 and 2008, when companies use the method of weighted average of the company will minimize the tax is greater than the FIFO method

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.4 Teori-teori Pemungutan Pajak ... 11

2.1.1.5 Sistem Pemungutan Pajak ... 12

2.1.1.6 Syarat-syarat Pemungutan Pajak ... 14

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.7 Biaya-biaya dalam Perhitungan Pajak Penghasilan ... 29

2.1.4 Perencanaan Pajak... 30

2.1.5 Pengertian Persediaan ... 34

2.1.5.1 Definisi Persediaan ... 34

2.1.5.2 Tujuan adanya Persediaan ... 36

2.1.5.3 Pengelolaan Persediaan ... 37

2.1.5.4 Biaya Persediaan ... 38

2.1.5.5 Sistem Pencatatan Persediaan ... 39

2.1.5.6 Metode Penilaian Persediaan ... 40

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2007 dengan metode FIFO……… 58

4.3 Perhitungan Persediaan menurut Pasal 10 UU PPh untuk tahun 2008 dengan metode FIFO ... 67

4.4 Perhitungan Persediaan menurut Pasal 10 UU PPh untuk tahun 2007 dengan metode Rata-Rata Tertimbang ... 76

4.5 Perhitungan Persediaan menurut Pasal 10 UU PPh untuk tahun 2008 dengan metode Rata-Rata Tertimbang ... 78

4.6 Laporan Laba Rugi FIFO tahun 2007 dan 2008 ... 83

4.7 Laporan Laba Rugi Rata-Rata Tertimbang tahun 2007 dan 2008 ... 85

4.8 Perbandingan Perhitungan Persediaan dalam kaitannya dengan Pajak yang harus dibayar oleh perusahaan ... 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran... 91

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Lapisan Penghasilan Kena Pajak dan Tarif Pajak Wajib Pajak

Orang Pribadi Dalam Negeri... 29

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXVII Persediaan Barang Jadi (Murni) tahun 2008 ... 74

Tabel XXVIII Data Penjualan Kualitas Murni tahun 2008 ... 75

Tabel XXIX Harga Pokok Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang Tahun 2007 ... 76

Tabel XXX Harga Pokok Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang Tahun 2008 ... 78

Tabel XXXI Persediaan Barang Jadi (Standar) tahun 2008 ... 79

Tabel XXXII Data Penjualan Kualitas Standar tahun 2008 ... 80

Tabel XXXIII Persediaan Barang Jadi (Murni) tahun 2008 ... 81

Tabel XXXIV Data Penjualan Kualitas Murni tahun 2008 ... 82

Tabel XXXV Laporan Rugi Laba Metode FIFO tahun 2007 ... 83

Tabel XXXVI Laporan Rugi Laba Metode FIFO tahun 2008 ... 84

Tabel XXXVII Laporan Rugi Laba Metode Rata-Rata Tertimbang tahun 2007 ... 85

Tabel XXXVIII Laporan Rugi Laba Metode Rata-Rata Tertimbang tahun 2008 ... 86

Tabel XXXIX Perbandingan antara Metode FIFO dengan Metode Rata- Rata Tertimbang tahun 2007 ... 87

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa situasi perekonomian di Indonesia memiliki kecenderungan tidak menentu dan sulit untuk diramalkan. Tentu saja hal ini sangat memengaruhi daya beli yang terus bergejolak. Situasi-situasi tersebut diantaranya disebabkan oleh belum stabilnya situasi politik di Indonesia karena baru berjalannya pemerintahan yang baru dipilih dalam pemilu 2009 sehingga mengakibatkan kurang stabilnya nilai tukar uang dan terjadi inflasi.

Dampak utama dari inflasi adalah perubahan harga. Bagi perusahaan manufaktur, naiknya harga mengakibatkan naiknya biaya untuk membeli bahan baku sebagai salah satu input dari proses produksi. Mahalnya harga bahan baku mengakibatkan biaya produksi menjadi mahal, sehingga mengakibatkan laba bersih yang dihasilkan perusahaanmenjadi lebih kecil. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan harus memperkecil biaya sehingga menghasilkan laba yang besar. Salah satu caranya adalah dengan melakukan perencanaan pajak.

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak bukan merupakan iuran sukarela yang sengaja dibayarkan oleh rakyat. Bila pajak bersifat sukarela, mungkin hanya sedikit orang atau bahkan tidak akan ada orang yang akan membayar pajak dan akibatnya tidak ada pemasukan ke kas negara yang sebenarnya berguna untuk membiayai pengeluaran negara dan pembangunan masional.

Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan-peraturan perpajakan, dengan maksud dapat menyeleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan-peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan dari pembuat undang-undang. Perencanaan pajak berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak, karena pajak merupakan beban pengurang laba yang tersedia, baik untuk dibagikan kepada pemegang saham maupun untuk diinvestasikan kembali. Setidak-tidaknya terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan pajak yaitu :

a. Tidak melanggar kewajiban dan ketentuan perpajakan. Bila suatu perencanaan pajak ingin dipaksakan dengan melanggar ketentuan perpajakan maka akan menjadi risiko yang sangat berbahaya dan mengancam keberhasilan perencanaan pajak tersebut. b. Secara bisnis perencanaan pajak masuk akal, karena perencanaan pajak merupakan

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha c. Bukti-bukti pendukungnya yang memadai.

Apabila pada tahap perencanaan pajak telah diketahui faktor-faktor yang akan dimanfaatkan untuk melakukan penghematan pajak, maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya baik secara formal maupun material. Harus dipastikan bahwa pelaksanaan kewajiban perpajakannya telah memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Manajemen pajak tidak dimaksudkan untuk melanggar peraturan. Dan jika dalam pelaksanaannya menyimpang dari peraturan yang berlaku maka praktik tersebut telah menyimpang dari tujuan manajemen pajak.

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha pajak bisa dengan bebas menentukan di negara hukum mana ia akan dikenakan pajak dan pada tingkat berapa.

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha Karena adanya pertentangan kepentingan antara manajemen dan fiskus, oleh karena itu pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai masalah persediaan ini agar tidak merugikan kedua belah pihak (fiskus dan manajemen). Dalam Undang-undang Pajak Penghasilan tahun 2000 yang berisi ketentuan tentang Pajak Penghasilan membatasi pemakaian metode penilaian persediaan yang dapat dipilih perusahaan, yaitu metode FIFO (First In First Out) dan metode rata-rata tertimbang (weighted average). Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan neraca. Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan dalam pembahasan ini. Terbatasnya metode yang dapat digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keungan fiskal yaitu antara metode FIFO dan metode rata-rata tertimbang, perusahaan sebaiknya memilih metode yang tepat agar dapat meminimalkan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul : “ Perbandingan Metode Penilaian Persediaan yang Diperbolehkan oleh Undang-Undang Pajak Penghasilan dan Pengaruhnya

terhadap Meminimalkan Pajak Penghasilan Terutang “. (Studi kasus pada PT

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka penulis akan membahas masalah-masalah sebagai berikut :

1. Metode penilaian persediaan apa yang digunakan oleh perusahaan saat ini ? 2. Apakah metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan telah sesuai dengan ketentuan perpajakan ?

3. Bagaimana pengaruh metode penilaian persediaan lain yang diperbolehkan oleh UU Pajak Penghasilan terhadap pajak penghasilan yang terutang ?

4. Apakah terdapat perbedaan jumlah yang signifikan atas pajak penghasilan yang harus dibayar antara metode penilaian persediaan yang digunakan oleh

perusahaan dengan metode lain yang diperbolehkan oleh UU Pajak ?

5. Metode penilaian persediaan mana yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan agar dapat meminimalkan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar ?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

(14)

7 Universitas Kristen Maranatha 2. Mengetahui apakah metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan

telah sesuai dengan ketentuan perpajakan.

3. Mengetahui bagaimana pengaruh metode penilaian persediaan lain yang diperbolehkan oleh UU Pajak Penghasilan terutang.

4. Mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah yang signifikan atas pajak penghasilan yang harus dibayar antara metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan dengan metode lain yang diperbolehkan oleh UU Pajak Penghasilan.

5. Mengetahui metode penilaian persediaan mana yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meminimalkan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Penulis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai persediaan terutama dalam penggunaan metode penilaian persediaan baik metode penilaian persediaan yang diterapkan perusahaan maupun metode penilaian persediaan lain yang diizinkan oleh ketentuan perpajakan dalam kaitannya dengan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan.

(15)

8 Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi yang berguna tentang metode penilaian persediaan dan dapat memutuskan metode apa yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan agar besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar dapat diminimalkan dan menilai kekurangan yang ada pada metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan saat ini dibandingkan dengan metode lainnya.

3. Pembaca

Melalui penelitian ini, diharapkan pembaca memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai kelebihan dan kekurangan dari metode penilaian persediaan yang diizinkan menurut UU perpajakan yang akan dibahas oleh penulis.

4. Pihak lain

(16)

119 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT Candratex Sejati, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan pada saat ini adalah metode FIFO. Pada metode ini, pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan barang yang terlebih dahulu dibeli, sehingga untuk menentukan harga perolehan persediaan akhir adalah dengan mengalikan harga perolehan barang yang terakhir dibeli dengan jumlah yang ada dalam persediaan.

2. Metode FIFO yang digunakan oleh perusahaan telah sesuai dengan ketentuan perpajakan mengenai penggunaan metode penilaian persediaan yang diatur dalam Pasal 10 ayat 6 UU PPh.

(17)

120 Universitas Kristen Maranatha tahun 2008. Jumlah pajak yang lebih besar dengan menggunakan metode FIFO pada tahun 2007 dan tahun 2008 dipengaruhi oleh kenaikan harga-harga bahan baku pada bulan-bulan akhir yang mengakibatkan harga akhir dari persediaan barang menjadi meningkat, hal ini akan mengakibatkan harga pokok penjualan menjadi kecil sehingga laba yang dihasilkan lebih besar dan pajak yang harus dibayar pun menjadi lebih besar.

(18)

121 Universitas Kristen Maranatha 5. Metode penilaian persediaan yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan agar dapat

meminimalkan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar menurut penulis adalah metode rata-rata tertimbang.

5.2 Saran

Penulis menyarankan perusahaan untuk mengganti metode penilaian persediaan

dengan menerapkan metode rata-rata tertimbang, karena dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang, perusahaan dapat meminimalkan pajak yang harus dibayar dibandingkan bila perusahaan menggunakan metode FIFO.

(19)

122 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Sekaran, U. (2000). Research Methods For Business ,third edition, Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Meilala, Tulis. (2008). Perpajakan dan Akuntansi Pajak, Bandung : Grahatipa. Undang-Undang Pajak Tahun 2008. (2009). Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Horngren, T. Charles, George Foster, Srikant M. Datar. (2008). Cost Accounting A Managerial Emphasis,Tenth Edition, New Jersey : Prentice hall, Inc.

Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Pajak, Edisi Keempat, Jakarta : Salemba Empat. Soemarso. (2008). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Keempat, Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Horngren, Sundem, Elliot. (2008). Pengantar Akuntansi Keuangan, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga.

Weygandt, Kieso, Kimmel. (2008). Accounting Principles, Fifth Edition, Canada : John Willey & Sons, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Selama masa pengawalan tahanan dari dan kembali ke Rutan/Lembaga Pemasyarakatan serta pengamanan tahanan selama di ruang gedung Pengadilan dan atau gedung

Dan ketika perusahaan melakukan pembelian mesin maka akan terjadi peningkatan kapasitas yang paling tinggi, tetapi seringkali dibatasi oleh ketersediaan mesin tersebut serta

a) Pendidikan perkoperasian. Prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja Koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri koperasi

The vulnerability and risk of crop production due to weather fluctuations and climate variability can be minimized if future weather variation can be adequately predicted and a

Penentuan Golongan Marshmallow Bayam Hijau ( Amaranthus tricolor L) dengan Penambahan Tomat ( Solanum lycopersicum) menurut Acuan Label Gizi (ALG) dalam Pencegahan

Bonus yang diberikan pihak Daihatsu cukup banyak ketika membeli Xenia.. Pembelian Xenia mandapat fasilitas diantar sampai ke

Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan

Proses pelaksanaan pembelajaran yang selama ini masih terkesan searah, guru satu-satunya sumber belajar selain buku teks yang dipegang oleh siswa. Guru masih