• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI : Penelitian Deskriptif Pada Orang Tua Murid TK Chaerunnisa di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kab. Bandung No Panggil SPAUD KOM p-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI : Penelitian Deskriptif Pada Orang Tua Murid TK Chaerunnisa di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kab. Bandung No Panggil SPAUD KOM p-2013."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….

A. KonsepPersepsi ………...

1.Proses TerjadinyaPersepsi ……….. 2. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPersepsi ………..

3. SyaratTerjadinyaPersepsi ……….. B. PendidikanAnakUsiaDini ………..

1. PengertianPendidikanAnakUsiaDini ……… 2. UrgensiPendidikanAnakUsiaDini ……….

3. Prinsip-PrinsipPendidikanAnakUsiaDini ………..

4. FungsidanTujuanPendidikanAnakUsiaDini ……… 5. StrategiPembelajaran PAUD………... 6. Program Pembelajaran PAUD ………..

14

BAB III METODE PENELITIAN………..

(2)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. MetodePenelitian ………

E. Penjelasan Istilah ………....

F. InstrumenPenelitian ……… G. Proses PengembanganInstrumen ……… H. TeknikPengumpulan Data ………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….

A. Hasil Penelitian Terhadap Orang TuaMurid TK

ChaerunnisaTentangPendidikanAnakUsiaDiniBerdasarkanLatarBelakangPendidi kan...

1. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiHakekatPendidikan 2. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiHakekatAnakUsia

Dini…………... 3. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiLayanan PAUD …… 4. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiSasaran PAUD ……. 5. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiTujuan PAUD …….. 6. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangMateriPembelajaran

AnakUsiaDini ………

7. Hasil Penelitian Persepsi Orang

TuaTentangStrategiPembelajaranPadaAnakUsiaDini

………...

8. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentang Media Pembelajaran PAUD...

9. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangEvaluasiPembelajaran di PAUD

…...

10.Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangPeran Serta Orang Tua 11.Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangBentukKeterlibatan Orang

Tuadalam Program PAUD ……….

B. Pembahasan ………..

1. Persepsi Orang TuaMengenaiHakekatPendidikanAnakUsiaDini..

(3)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaranPadaAnakUsiaDini...

3. Persepsi Orang TuaMengenaiPeran Serta Orang TuaDalamProgram PAUD

……….

125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………

A. Kesimpulan ………

B. Saran ……….

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………

(4)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 ProgramPembelajaran PAUD ………39

3.1 Latar Belakang Pendidikan Orang TuaMurid TK Chaerunnisa ………..51

3.2 Kisi-Kisi InstrumenPenelitian ……… . 56

3.3 IntrepretasiKoefesienKorelasi ……… . 58

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 61

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 64

(5)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

1.1 BaganPersepsi……….. 17

3.1 DesainPenelitianPersepsi Orang Tuan Tentang PAUD………. 52

4.1.1Persepsi Orang TuaMengenaiPentingnyaPendidikan ………….. 4.1.2Persepsi Orang TuaMengenaiPenyelenggaraanPendidikan

DalamBentuk Formal dan Non Formal

………

4.1.3Persepsi Orang TuaMengenaiPendidikanHanyaBagi Tingkat

EkonomiMenengahKeAtas………..

4.1.4Persepsi Orang TuaMengenaiPendidikanDiawaliSejakUsia

Dini………..

4.2.1 Persepsi Orang TuaMengenaiPengertianAnakUsiaDini………….. 4.2.2 Persepsi Orang TuaMengenaiKarakteristikAnakUsiaDini Yang

Berbeda Antara Yang Satu Dengan Yang Lainnya………... 4.3.1 Persepsi Orang TuaMengenaiLayanan PAUD sebagai Salah Satu

LayananUntukMemasukiSekolahDasar………...

4.3.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPenyelengaraan PAUD HanyaDalam

Bentuk Formal ……….

4.4.1 Persepsi Orang TuaMengenai PAUD HanyaBagi Orang Yang

Mampu………..

4.4.2 Persepsi Orang TuaMengenai PAUD HanyaBagi Orang

Yang Tinggal Di PerkotaanSaja………..

4.5.1 Persepsi Orang TuaMengenaiTujuanPendidikanAnakUsiaDini …

4.5.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaran di PAUD diarahkan

PadaPerkembanganAnak………

4.6.1 Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaran di PAUD

HanyaBermain……… ………

4.6.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaran di PAUD Menekankan

(6)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PadaCalistung………..

4.7.1 Persepsi Orang TuamengenaiPenyampaianMateriDilakukandengan

Cara BermainSambilbelajar………..

4.7.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPenyampaianMateriDapatDilakukan

DenganBernyanyidanBercerita……….

4.8.1 Persepsi Orang TuaMengenai

Media/SumberBelajarMerupakanSalahSatuPendukungTerhadap

Proses Pembelajaran………

4.8.2 Persepsi Orang TuaMengenaiAlatPermainanSebagai Media

Pembelajaran di PAUD………… ………... 4.9.1 Persepsi Orang TuaMengenaiEvaluasiPembelajaran di PAUD……

4.9.2 Persepsi Orang TuaMengenaiEvaluasiPembelajaran di PAUD

LebihMengutamakanHasildariPada Proses………

4.10.1 Persepsi Orang TuaMengenaiPeran Serta Orang Tua……….. 4.10.2 Persepsi Orang TuaSangatPentingdalamMendidikAnak………..

4.11.1 Persepsi Orang TuaMengenaiKeterlibatan Orang TuaDalam

Program PAUD……….

4.11.2 Persepsi Orang TuaMengenai Program PAUD harusDibuatSesuai

DenganHarapan Orang Tua………..

4.11.3 Persepsi Orang TuaMengenaiKerjasama Orang TuadanSekolah... 4.11.4 Persepsi Orang TuaMengenai Program Yang Ada di PAUD Harus

BerdasarkanKeputusanBersama ……….

4.11.5 Persepsi Orang TuaMengenai Orang TuadapatTerlibatLangsung

BerinteraksidenganAnak ………

4.11.6 Persepsi Orang TuaMengenaiKeikutsertaan Orang Tuadapat

MendekatkanAnak, Orang TuadanSekolah………

4.11.7 Persepsi Orang TuaMengenaiAnak Akan

BerkembangJikaDidukungOlehPendidikdan Orang

Tua………..

4.11.8 Persepsi Orang TuaMengenaiKehadiran Orang Tuadalam Proses

(7)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran

1. Kisi-Kisi InstrumenPenelitian ……… …..

2. AngketPenelitian ………... 3. ValiditasdanReliabilitasUjiCobaInstrumen ……….. 4. ValiditasdanReliabilitasInstrumen ………..

(8)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus

dikembangkan.Ia memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang

dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini

anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola

perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa

(Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti

dibentuk sehingga memiliki karakter dan berakhlak mulia serta memiliki wawasan

luas untuk menghadapi perkembangan zaman, salah satu fasilitas untuk

mengembangkan wawasan anak yaitu dengan pendidikan serta pola pikirnya.

Pendidikan yang dilakukan pada usia dini bisa mempengaruhi kemampuan

berpikir anak yang sedang berada dalam proses tumbuh kembang yang sangat

pesat, dan memiliki sejumlah potensi dan kemampuan serta bersifat unik. Di

zaman serba maju dewasa ini dimana ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami

perkembangan yang sangat pesat, menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam

pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan di Indonesia. Peranan

institusi pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar dan

pengembangan ilmu pengetahuan. Manusia membutuhkan pendidikan dalam

kehidupannya, karena pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk

(9)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendidikan adalah dasar dari kebangkitan suatu bangsa dan tentunya akan

dapat memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. Pada hakikatnya, yang

disebut dengan pendidikan adalah pengaruh bimbingan, arahan dari orang dewasa

kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri, memiliki

kepribadian yang utuh dan matang.Kepribadian yang dimaksud meliputi semua

aspek yaitu cipta, rasa dan karsa. Menurut Ahmadi (2003) pokok tujuan

pendidikan yaitu mengusahakan supaya tiap-tiap orang sempurna pertumbuhan

tubuhnya, sehat otaknya, baik budi pekertinya dan sebagainya, sehingga ia dapat

mencapai puncak kesempurnaannya dan berbahagia hidupnya lahir dan batin.

Dalam prosesnya, pendidikan dalam sebuah bangsa khususnya di

Indonesia sudah mengalami perubahan dan kemajuan dari masa ke masa, dengan

tetap berpedoman pada tujuan yaitu untuk dapat memenuhi standar pendidikan

yang baik dan berkualitas. Untuk itu juga, pemerintah Indonesia telah

mengeluarkan suatu kebijakan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 192 Tahun

2003 tentang Standar Pendidikan Nasional (SPN) yang bertujuan menjamin mutu

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Secara keseluruhan

Standar Pendidikan Nasional (SPN) mengsyaratkan suatu pendidikan nasional

yang bermutu, yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

(10)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk

menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia

dini, dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan

yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pemberian pendidikan

sejak dini yang baik pada anak, akan memberi pengaruh pada proses

perkembangannya. Dalam Dictionary of Psychologi (1972) dan The Penguin

Dictionary of Psychologi (1988) perkembangan diartikan sebagai tahapan-tahapan

perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan

organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri

organisme-organisme tersebut. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

perkembangan merupakan tahapan dari perubahan aspek jasmani dan rohani

manusia kearah yang lebih maju.

Secara umum ada tiga tahapan perkembangan yang dilalui oleh individu

sampai dia menjadi dirinya sendiri ( person) yaitu tahapan proses konsepsi (

pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah), tahapan proses kelahiran ( saat

keluarnya bayi dari rahim ibu ke dunia bebas), dan tahapan proses perkembangan

bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas (Syah, 1997:48).

Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan

psikologi maka fenomena pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD

menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku

seseorang terbentuk pada rentang usia ini, anak mengalami keemasan (the golden

year), yang merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai

(11)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menganggap bahwa usia prasekolah sebagai masa yang penuh dengan

kejadian-kejadian penting dan unik ( a highly eventful and unique period of life) yang

meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa. Montessori

menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, yaitu suatu

masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau

karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya.Masa peka

juga merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan

kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosio emosional, konsep diri, disiplin,

kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi

dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan

perkembangan anak tercapai secara optimal (Depdiknas 2004).

Pendidikan anak usia dini menurut Undang-Undang Sisdiknas no. 20

tahun 2003 pasal 1 ayat 14:

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan kutipan di atas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki

ciri-ciri antara lain:

a. Sasarannya adalah anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun (0-6 tahun)

b. Materinya berupa pemberian ransangan-ransangan yang membantu

pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani

(12)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ciri-ciri tersebut dalam aplikasinya di lapangan dapat dijumpai pada Jalur

formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudlatul Athfal (RA). Jalur Non

Formal yaitu TPA ( Tempat Penitipan Anak), SPS (Satuan Paud Sejenis), dan

Kelompok Bermain, sedangkan jalur informal adalah pendidikan yang

diselenggarakan oleh keluarga atau lingkungan (Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah:2010).

Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (Kurnia:2009) adalah

mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup

dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan berdasarkan

tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan yang utama dari Pendidikan Anak Usia

Dini adalah:

1. Menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, agar mampu

menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab

terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya,

mampu mengendalikan emosinya dan mampu membangun hubungan yang

baik dengan orang lain.

2. Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to

learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan

melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu

learning to know, learning to do,learning to be dan learning to live together

yang implementasinya di lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan

(13)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

learning)sertamenumbuh kembangkan keterampilan hidup (life skill) sederhana

sedini mungkin.

Menurut Solehuddin (1997), terdapat lima fungsi utama dari pendidikan

anak usia dini, diantaranya yaitu:

1. Fungsi pengembangan potensi

2. Fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan

3. Fungsi pembentukan dan pembiasaan prilaku-prilaku yang diharapkan

4. Fungsi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan

5. Fungsi pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif

Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini dapat ditelaah beberapa

fungsi program stimulasi edukasi (Kurnia:2009) yaitu sebagai berikut:

a) Fungsi Adaptasi

Berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri dengan berbagai

kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya

sendiri. Dengan anak berada di lembaga pendidikan abak usia dini, pendidik

membantu mereka beradaptasi dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah.

Anak juga belajar mengenali dirinya sendiri.

b) Fungsi Sosialisasi

Berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan-keterampilan

social yang berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari di mana ia

(14)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

teman sebaya lainnya. Mereka dapat bersosialisasi, memiliki banyak teman dan

mengerti sifat-sifat temannya.

c) Fungsi Pengembangan

Di lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan dapat mengembangkan

berbagai potensi yang dimiliki anak. Setiap unsure potensi yang dimiliki anak

membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat

menumbuhkembangkan potensi tersebut kea rah perkembangan yang optimal

sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu sendiri maupun

lingkungannya.

d) Fungsi Bermain

Berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena

pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang

kehidupannya.Melalui kegiatan bermain anak akan mengeksplorasi dunianya

serta membangun pengetahuannya sendiri.

Sampai saat ini tantangan dunia pendidikan di Indonesia masih

berat.Tantangan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Sebagai akibat dari krisis ekonomi dunia, pendidikan dituntut untuk dapat

mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai.

2.Untuk mengantisipasi era global dunia, pendidikan dituntut untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing

dalam pasar kerja global.

3.Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan

(15)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman

kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik serta mendorong partisipasi

masyarakat (Http://www.inilahjabar.com).

Dalam hal pemberian pendidikan usia dini pada anak, dibutuhkan peran serta

dari para orang tua. Orang tua merupakan guru pertama dan utama dalam

mendidik anak. Para ahli sependapat bahwa peranan orang tua begitu besar dalam

membantu anak, agar siap memasuki gerbang kehidupan mereka di masa yang

akan datang (Ahmad: 2009). Selain itu, tinggi rendahnya tingkat pengetahuan

orang tua tentang pendidikan akan berpengaruh pada pemberian pendidikan

terhadap anak. Jika pendidikan orang tua tinggi maka pengetahuan akan

pentingnya pemberian pendidikan pada anak juga tinggi, termasuk pemberian

pendidikan pada anak usia dini mengingat pada usia tersebut anak mengalami

masa emas perkembangan yang bagus sehingga tidak boleh terlewatkan dengan

sia-sia. Jika pengetahuan orang tua tentang pendidikan rendah maka pemberian

pendidikan kepada anaknya juga akan rendah, bahkan mereka tidak tahu akan

adanya masa emas yang dialami oleh anaknya sehingga mereka melewatkannya

begitu saja tanpa memberikan stimulus yang akan mampu mengembangkan masa

emas yang dimiliki anaknya seperti perkembangan kognitif anak

(Anggunkusumawardhani.wordpress.com:2011).

Dalam kenyataan yang terjadi di masyarakat masih ada orang tua yang

mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggung jawab satu

(16)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani

membayar mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua

yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan

kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya.

Fenomena ini juga terjadi pada sekolah TK Chaerunnisa, yang sebagian

besar persepsi orang tua mengenai pendidikan anak usia dini mengarah terhadap

pendidikan yang mencapai hasil sesuai dengan harapan orang tua, seperti halnya

bisa menulis, berhitung dan membaca tanpa melihat waktu kematangan dan

kemampuan anak tersebut. Selain itu Santrock&Yussen (Solehuddin:1997)

menyebutkan pula bahwa banyak program-program pendidikan anak usia dini

sekarang yang cenderung terlalu menekankan pada segi-segi penguasaan

pengetahuan yang bersifat akademik. Sedangkan pola pembelajaran pada

pendidikan anak usia dini disesuaikan dengan jenjang usia yang mengarah

terhadap kepekaan anak supaya bisa menerima berbagai macam pengetahuan

untuk merespon terhadap perkembangan fisik dan psikis melalui belajar sambil

bermain (Depdiknas:2004).

Bermain merupakan cara anak untuk memperoleh pengetahuan tentang

segala sesuatu. Bermain akan menumbuhkan anak untuk mengeksplorasi, melatih

pertumbuhan fisik serta imajinasi, serta memberikan peluang yang luas untuk

berinteraksi dengan orang dewasa dan teman lainnya, mengembangkan

kemampuan berbahasa dan menambah kata-kata, serta membuat belajar yang

(17)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Moeslichatoen (1996) menjelaskan bahwa bermain sebagai kegiatan yang

mempunyai nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk

meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.

Perkembangan bermain sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan

dengan perkembangan umur dan kemampuan anak didik, yaitu berangsur-angsur

dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi

belajar sambil bermain (unsur belajar lebih banyak). Dengan demikian anak didik

tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran ditingkat berikutnya.

Oleh karena itu, tahap perkembangan anak didik, alat bermain atau alat bantu,

metode yang digunakan, waktu dan tempat serta teman bermain

(Depdikbud:1995).

Persepsi orang tua terhadap pendidikan usia dini dengan kurikulum

pembelajaran pendidikan anak usia dini, yang selalu bertolak belakang menjadi

fenomena yang menarik untuk diteliti. Untuk mengarahkan persepsi orang tua

terhadap pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan

dalam pembelajaran anak usia dini, sehingga orang tua mengerti dan memahami

terhadap pendidikan anak usia dini yang sesungguhnya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dari

(18)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.Umum

Bagaimanakah persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini?

2. Khusus

a) Bagaimana persepsi orang tua mengenai hakekat pendidikan anak usia

dini?

b) Bagaimana persepsi orang tua mengenai pembelajaran pada Pendidikan

Anak Usia Dini?

c) Bagaimana persepsi orang tua mengenai peran serta orang tua dalam

program-program yang terdapat pada lembaga PAUD?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

orang tua tentang pendidikan anak usia dini.

Tujuan khusus yang hendak tercapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui persepsi orang tua tentang hakekat pendidikan anak usia dini

2. Mengetahui persepsi orang tua tentang pembelajaran pada Pendidikan Anak

Usia Dini

3. Mengetahui persepsi orang tua mengenai peran serta orang tua dalam

(19)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Metode Penelitian

Penelitian ini penulis akan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu

cara yang dipergunakan untuk meneliti masalah-masalah yang sedang terjadi atau

akan kejadian-kejadian yang aktual. Metode deskriptif ini juga akan mampu

membuat data yang terkumpul memberikan gambaran tentang hasil penelitian

dengan cara menganalisis dan menginterprestasikan arti data itu, sebagaimana

yang diungkapkan Surakhmad (1994) bahwa metode deskriptif ialah penyelidikan

dengan tehnik survey, interviu, angket dan observasi.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

· Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang cukup signifikan sebagai pengetahuan atau literature ilimiah yang

dapat dijadikan bahan kajian, khususnya di bidang pendidikan karena penelitian

ini mengambil tema tentang pendidikan anak usia dini (PAUD).

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi para orang tua diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi

tentang pendidikan anak usia dini (PAUD).

b. Bagi mahasiswa peneilitian ini dapat dijadikan sabagai penelitian awal tentang

(20)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Bagi pendidik PAUD, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

lebih mengembangkan mutu pendidikan di institusi mereka agar dapat

menunjang perkembangan anak secara signifikan.

d. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang perlunya

pemberian pendidikan pada anak usia dini.

F. Struktur Organisasi Penulisan

Struktur organisasi penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, yakni

bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian,dan terakhir sistematika

penulisan.

Bab II kajian pustaka yang berisi tentang kajian yang mengenai teori

pendidikan usia dini, tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan usia dini.

Bab III metode penelitian yang membahas tentang, metode penelitian,

definisi operasional variable, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,

prosedur pengumpulan data, prosedur pengolahan data, teknik analisis data dan

pengujian hipotesis.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan tentang hasil penelitian dan

pembahasan mengenai penelitian serta bab V yang berisi tentang kesimpulan dan

(21)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di TK Chaerunnisa yang berada di

Komplek Puteraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung

dengan alasan:

1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang

keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

2. Lokasi tersebut merupakan lingkungan kurang objektif dalam pola pikir

tentang pendidikan khususnya terhadap TK yang ada dilingkungannya

3. Peneliti adalah guru di TK Chaerunnisa sehingga lebih mempermudah dalam

memperoleh data

4. Alasan akademis yaitu untuk mendapatkan informasi dan keterangan secara

lengkap mengenai persepsi orang tua dalam PAUD

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah orang tua murid TK

Chaerunnisa yang berada di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan

Cimaung Kabupaten Bandung dengan jumlah orang tua murid 30 orang yang

terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan. Secara rinci uraian mengenai

(22)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TABEL3.1

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA MURID

No Orang Tua Murid Latar Belakang Pendidikan Jumlah

1

TK Chaerunnisa

SMP 12

SMA 14

PERGURUAN TINGGI 4

JUMLAH 30

B.Populasi dan Sampel

Penetapan populasi yang menjadi sasaran penelitian beserta

karakteristiknya merupakan hal yang penting sebelum menentukan

sampel.“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:115).

Menurut Nurul Zuriah (2006:116), populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Oleh

karena itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua murid di

TK Chaerunnisa yang berada di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan

Cimaung Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 30 orang.

Berdasarkan jumlah populasi yang kurang dari 100 atau masih dapat

dijangkau oleh peneliti , maka penelitian ini tidak menggunakan sampel.

C.Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian yang

(23)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini

di TK Chaerunnisa

D. Metode Penelitian

Metode merupakansuatu carayang digunakan untuk mencapai tujuan.

Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131) yang menyatakan bahwa:

“ Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,

misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik

Masalah

Persepsi orang tua tentang PAUD yang bertolak belakang dengan kurikulum

Tingkat pendidikan yang berbeda-beda

Dampak orang tua tidak paham PAUD salah satunya banyak orang tua yang memaksakan anaknya untuk bisa calistung

Persepsi orang tua tentang PAUD berdasarkan tingkat pendidikan

1. Mengetahui persepsi orang tua mengenai hakekat paud

2. Mengetahui persepsi orang tua mengenai pembelajaran paud

3. Mengetahui peran serta orang tua dalam program-program yang terdapat pada lembaga paud

 Baik

 Sedang

(24)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

serta alat tertrentu”. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan

kewajarannya ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian deskriptif. Seperti diungkapkan Natsir (2003;54) “ Metode

deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti suatu status, sekelompok

manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif survai dengan

pendekatan kuantitatif karena peneliti ingin menggambarkan persepsi orang tua

tentang pendidikan anak usia dini pada saat ini berdasarkan tingkat pendidikan.

Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penelitian ini akan dilakukan

melalui metode Penelitian deskriptif survey. Seperti yang diungkapkan Nasir

(2003:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu status,

sekelompok manusia, suatu subyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian deskriptif karena peneliti ingin menggambarkan secara

keseluruhan fakta, sifat serta persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian deskriptif yang dikemukakan

oleh Nasir (2005:54) “bahwa tujuan dari penelitian deskriptif adalah memuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena-fenomena yang

diselidiki”. Metode survey (penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu

(25)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggambarkan sebagai aspek dari populasi Fraenkel dan Wallen (dalam Yatim

Riyanto,1996). Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2009:11) “Metode survey

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan

buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pegumpulan data, misalnya

dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya”.

E.Penjelasan Istilah

Adapun penjelasan istilah untuk lebih mudah memahami istilah yang

digunakan serta tidak terjadi pemahaman yang berbeda, diantaranya:

1. Persepsi merupakan respon yang diterima oleh orang tua terhadap pendidikan

anak usia dini melalui pengamatan yang dilihat dan dialaminya, yang

kemudian diolah melalui pemikiran yang digabungkan dengan pola pikirnya

sehingga menghasilkan tanggapan mengenai pendidikan anak usia dini

tersebut.Hal ini sejalan dengan pendapat Walgito (2004) persepsi merupakan

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya

sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang

integrated dalam diri individu.

2. Pendidikan merupakan suatu lembaga formal ataupun non formal yang identik

dengan mengenal atau mempelajari suatu ilmu yang diajarkan, salah satunya

yaitu pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini adalah suatu

lembaga pendidikan yang mendidik atau mengarahkan anak dalam mengenal

atau mengetahui sesuatu melalui proses belajar sambil bermain serta

mempersiapkan anak agar dapat melanjutkan pada jenjang berikutnya. Seperti

(26)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

usia dini merupakan suatu upaya pembinaan terhadap anak usia 0 sampai 6

tahun melalui pemberian berbagai rangsangan ke arah pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani secara maksimal dan optimal sebagai

persiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya “. Adapun salah satu

lembaga paud yang dijadikan objek penelitian yaitu TK Chaerunnisa.

3. Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan yang ditempuh oleh

seseorang baik melalui jalur formal atau fun non formal, yang dimaksud

dengan tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan formal dari

mulai SMP sampai perguruan tinggi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini merupakan instrumen perlakuan yang digunakan

untuk mengukur persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini. Ada

beberapa langkah yang ditempuh dalam menyusun instrument penelitian sebagai

pengumpul data, yaitu:

a. Identifikasi dan analisa variable penelitian dan indicator penelitian, yaitu

mengkaji variable dan indicator agar dapat diukur dan menghasilkan data yang

diinginkan.

b. Menetapkan jenis instrument yang digunakan untuk mengukur variable sampai

indicator

c. Menyusun kisi-kisi instrument yang berisi variable, indicator, sub indikator

dan item

d. Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian disusun item atau pertanyaan yang

(27)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa

kuesioner. Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono : 2006). Angket ini digunakan untuk mengukur sejauh

mana persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini.

Item angket yang dibuat adalah jenis angket tertutup disertai 5 alternatif

jawaban dan disusun secara berjenjang ke dalam 5 option dengan menggunakan

skala pengukuran Likert yakni sangat setuju, setuju, ragu, setuju, tidak setuju,

sangat tidak setuju. Apabila item angka berorientasi positif, maka penyekorannya:

a=5, b=4, c=3, d=2, dan e=1. Sedangkan apabila berorientasi negatif, maka sistem

penyekorannya dibalik menjadi a=1, b=2, c=3,d=4, dan e=5. Adapun kisi-kisi

angket yang akan dibuat seperti yang terdapat dalam table berikut:

TABEL3.2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

N o

Variabel Sub Variabel Indikator Jenis Instrumen

4. Sasaran pendidikan anak usia dini

1. Tujuan Pendidikan anak usia dini

(28)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persepsi

G. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid.“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2008:172).Validitas

merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu yang

diperlukan.Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168):

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Prosedur yang digunakan untuk mengolah data kuesioner yang terkumpul

adalah sebagai berikut :

a. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui

kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya

lembar jawaban tersebut diolah lebih lanjut.

b. Menghitung bobot nilai

c. Rekapitulasi nilai angket variabel X danvariabel Y.

(29)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi pearson product

moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2011:248)

sebagai berikut:

� = �∑ � � −(∑ �)(∑ �)

(�∑ 2−( )2)(�∑

�2− � 2)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X

= Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi diintrepretasikan dengan menggunakan Tabel 3.3

berikut.

TABEL 3.3

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2011:250)

(30)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini

adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang

divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf

signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor

kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011: 250)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel

b. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung> rtabel

c. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung< rtabel

Menurut Sugiyono (2011:172), “Instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama”. Suharsimi Arikunto (2008:59)

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian

dilakukan dengan rumus Alpha.Rumus Alpha digunakan untuk mencari

(31)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bentuk uraian. (Suharsimi Arikunto 2008: 60). Pengujian reliabilitas instrumen

dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang

dianalisis dengan rumus Spearman Brown, yaitu:

b

r = Reliabilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2011:190) diilaksanakan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

instrumen ganjil dan instrumen genap.

b. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara

kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisian internal seluruh item (ri)rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

b. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

(32)

Elis Reni Komariah, 2013

(33)

Elis Reni Komariah, 2013

(34)

Elis Reni Komariah, 2013

(35)

Elis Reni Komariah, 2013

(36)

Elis Reni Komariah, 2013

(37)

Elis Reni Komariah, 2013

(38)

Elis Reni Komariah, 2013

(39)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2008) merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner (angket). Menurut Nurul Zuriah (2006:182) “ Angket adalah suatu alat

pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis

untuk dijawab secara tertulis pula oleh reponden”. Adapun tujuan penggunaan

kuesioner yaitu untuk menggali data pokokyang berkenaan dengan persepsi orang

tua tentang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, responden dari kuesioner

ini adalah orang tua murid di TK Chaerunnisa yang berada di komplek Putraco

Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian adalah data yang sangat penting dan

memerlukan ketelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis statistik sederhana, akan tetapi model analisisnya harus relevan dengan

jenis data yang akan dianalisis, tujuan penelitian, rancangan penelitiannya.

Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisa denganmelewati beberapa

tahapan. Tahap-tahap teknik analisa data tersebut meliputi penyuntingan data

(editing), tabulasi data (tabulating), dan analisa data atau verifikasi

(40)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Penyuntingan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data-data yang ada

untuk melihat kelengkapan dari data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner,

agar proses pengolahan data menjadi lebih mudah. Semua data-data yang

terkumpul dari kuesioner lengkap. Selain itu, data dipisahkan berdasarkan

tingkat pendidikan responden.

b. Tabulasi data

Data yang telah disunting kemudian diolah dengan menggunakan

komputer untuk selanjutnya diolah dan dianalisis.Dalam penelitian ini data yang

diperoleh diakumulasikan secara sistematis dan untuk selanjutnya dianalisa

dengan menggunakan teknik analisa deskriptif. Analisa deskriptif data dilakukan

dengan menggunakan tabel frekuensi.

c. Analisis/Verifikasi Data

Setelah data ditabulasi maka hasilnya dilihat dari hasil pengukuran

Kemudian dihitung presentasinya dengan menggunakan analisis presentasi

distribusi frekuensi, yaitu analisis yang digunakan untuk mendapatkan gambaran

distribusi responden serta untuk mendeskrispikan variabel. Adapun analisis

presentase ini dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan:

P = persentase P = ∑ �

(41)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f = frekuensi

n = jumlah responden (Arikunto, 2006)

Selanjutnya data disajikan dengan interpretasi sebagai berikut:

0% = Tidak seorang pun dari responden

1% - 19 % = Sangat sebagian kecil dari responden

20% - 39% = Sebagian kecil dari responden

40% - 59% = Sebagian dari responden

60% - 79% = Sebagian besar dari responden

80 – 99 % = Hampir seluruhnya dari responden

100 % = Seluruh dari responden

Berpedoman pada perhitungan tersebut, maka setiap jawaban yang

diperoleh dapat diketahui prosentasenya. Selanjutnya akan mempermudah dalam

menafsirkan data penelitian ini. Adapun penafsiran yang dilakukan dengan

membandingkan frekuensi data prosentasenya dari jawaban yang diberikan

respoden, kemudian hasilnya dianalisis berdasarkan teori dan konsep maupun

(42)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Hasil penelitian dan pengolahan data mengenai persepsi orang tua tentang

pendidikan anak usia dini berdasarkan latar belakang pendidikan orang tua murid

yang berbeda-beda (SMP,SMA dan Perguruan Tinggi) di TK Chaerunnisa Desa

Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung,

didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi orang

tuamengenaihakekatpendidikananakusiadiniterlihathampirseluruhnyamemaha

mibahwapendidikanitusangatpentingdilakukansejakusiadini.

Melaluipendidikananakusiadinidiharapkandapatmeningkatkankemampuandan

potensi yang

dimilikianaksehinggamemilikibekaldalammenempuhjenjangselanjutnya.

2. Persepsi orang

tuamengenaipembelajarananakusiadinimasihterdapatperbedaankarenalatarbela

kangpendidikan yang berbeda. Orang tua yang berlatarbelakangpendidikan

SMP dan SMA

masihmemilikipersepsibahwapembelajarananakusiadinilebihmenitikberatkanp

adacalistung (membaca, menulis, menghitung). Sedangkan yang

berlatarbelakangperguruantinggimemilikipersepsisesuaidenganhakikatpembel

(43)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Persepsi orang tuamengenaiperanserta orang tuadalam program

pendidikanPAUD terlihathampirseluruhnyamemilikipersepsi yang

samabahwaperanan orang tuasangatpentingdalampenyelenggaraan program

PAUD. Melaluikerjasamaantaraorang tuadanlembaga PAUD dapatmembantu

program-program yang adasehinggadapatberjalandenganlancar.

B. Saran

1. Bagilembaga PAUD

Dari hasilpenelitianyang dilakukandiharapkanlembaga PAUD

dapatmenjalinkomunikasi yang baikdengan orang

tuasertamemilikikesamaandalampersepsimengenaipenyelenggaraan

PAUD.

2. Bagi guru/stafpengajar

Dari hasilpenelitianyang dilakukandiharapkan guru

dapatlebihmenambahwawasanmengenaipenyelengaraan PAUD yang

sesuaidengankurikulumsertadapatmengembangkan program pembelajaran

yang sesuaidenganperkembangandankebutuhananak.

3. Bagi Orang Tua

Dari hasilpenelitiandilakukan,diharapkan orang

tuadapatterbukauntukmenemukanberbagaiinformasiterkaitdenganpendidik

ananakusiadini. Selainitu orang tuadapatmenjalinkomunikasi yang

(44)

Elis Reni Komariah, 2013

(45)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku

Ahmad,A (2009) PendidikanAnakUsiaDini.Bandung: Alpabeta

Dalila, (2010).PentingnyaPendidikanAnakUsiaDini di Indonesia. [Online].Tersedia:

http://sadidadalila.wordpress.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-di-indonesia.[03 July 2010].

Arikunto,S (2008). Dasar-dasarEvaluasiPendidikan (EdisiRevisi). Jakarta. BumiAksara

Djalal, F. (2002).Pentingnya PAUD dalamMembangunMasaDepanBangsa Yang Berkualitas.Makalahpada Seminar danDiskusi Panel PAUD, Bandung.

DepartemenPendidikanNasional.(2004).Kurikulum TK

danRaudhatulAthfal.Jakarta:Depdiknas

DepartemenPendidikanNasional.(2008). PedomanTeknisPenyelenggaraanPos PAUD. Jakarta: Depdiknas

Direktorat PAUD. (2010). KurikulumPendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:Dirjen PAUD

Direktorat PADU. (2001).

InformasiTentangPendidikanAnakDiniUsiaPendidikanPrasekolahPadaJalu rPendidikanLuarSekolah. Jakarta: Direktorat PADU –Ditjen PLSP– Depdiknas.

Hamdani, A. (2012). PersepsiPengelola Program PNFI

TerhadapPelaksanaanTugasPokokPenilikPNFI.Skripsipada FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan.

Hamka, M.

(2002).HubunganantaraPersepsiTerhadapPengawasanKerjadenganMotiv asiBerprestasi.SkripsipadaFakultasPsikologiUniversitasMuhammadiyaSur akarta.Tidakditerbitkan

Hildayani, R .( 2008).PsikologiPerkembanganAnak. Jakarta: Universitas Terbuka

(46)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurnia, A .(2009).PengembanganPendidikanAnakUsiaDini. Bandung: YayasanKreatifCemerlang

Mar’at.(1991). SikapManusiaPerubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Mariyana,Rdkk..(2010).PengelolaanLingkunganBelajar.Jakarta:KencanaPrenada Media

Munandar, U. (1999) KreativitasdanKeberbakatan. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Nazir, M. (2005).MetodePenelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia

Noorlaila,I. (2010) .PanduanLengkapMengajarPAUD.Yogyakarta:Pinus

Patmonodewo, S. (2003) .PendidikanAnakPrasekolah.Jakarta: RinekaCipta.

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Robbins, S.P. (2003). PerilakuOrganisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS KelompokGramedia.

Sadulloh, U .(2004). PengantarFilsafatPendidikan. Bandung: Alfabeta

Sobur, A .(2009). Psikologi Umum, Dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pusaka Setia.

Soekanto, S (2002) Sosiologi (SuatuPengantar). Jakarta: PT. RajadrafindoPersada.

Solehudin.M. (1997).KonsepDasarPendidikanPraSekolah.Bandung: Depdiknas

Sugiyono. (2008). MetodepenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Y .(2009) . KonsepPendidikanAnakUsiaDini. Jakarta: PT Indeks.

Sunaryo.(2004). PsikologiUntukKeperawatan.Jakarta : EGC

Sukmadinata, N (2005) MetodePenelitianPendidikan .Bandung: Rosda

UNESU, (2011) PeranandanPemberdayaanmasyarakatdalam PAUD.[Online]. Tersedia:

(47)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Waseso,I. (2008) .EvaluasiPembelajaranTK.Jakarta:Universitas Terbuka

Walgito, B.( 2003). PengantarPsikologiUmum. Yogyakarta: Andi Offset

Wardhanie,A (2011). Persepsi Orang TuaTentang PAUD

TerhadapPerkembanganAnakPrasekolah.[Online].

Tersedia:http://anggunkusumawardhanie.wordpress.com .[11November 2011].

Yulianawati, Y. (2011). Minat Orang

TuaMemasukkanAnaknyaKeRaudhatulAthfal.Skripsipada FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan

Zaman,B. (2008) .Media danSumberBelajarTK.Jakarta:Universitas Terbuka

Zuriah, N. (2006). MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan.Jakarta: BumiAksara

Gambar

TABEL3.1 LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA MURID
Gambar 3.1 Desain Penelitian Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini
TABEL3.2 KISI-KISI INSTRUMEN  PENELITIAN
TABEL 3.3 INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Referensi

Dokumen terkait

Demi Iancarnya kegiaian mohon hadir tepat wakiu clan tidak diwakilkan, Demikian ams perhatian dan kcrjasarnanya disarnpaikan terima kasih.. : Evaluasi UA.MJJ:-.l

(Form a clan b data siswa sama ditambah jika ada data pcncrima tahun 2015 data diambilkan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA dari database tahun 2015

Desain Struktur Baja Berdasarkan AISC 2011. Bandung :

Telah melaksanakan uji program Tugas Akhir Mahasiswi tersebut di atas pada tanggal. :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio berat asam fosfat yang terbaik pada proses asidifikasi dan persen berat adsorben limbah cangkang telur ayam pada proses

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia juga mengalami peningkatan, pada skor dasar memperoleh rata-rata nilai hasil belajar sebesar 48,38 dengan

Indeks keanekaragaman pada tiap stasiun menunjukkan nilai 1,49 pada stasiun 1, 1,29 pada stasiun 2 dan 1,12 pada stasiun 3 dimana nilai dari ketiga stasiun menunjukkan kisaran

Suhu vulkanisasi dan bahan pengisi pati singkong modifikasi berpengaruh terhadap sifat mekanik vulkanisat seal radiator , meliputi kekerasan, tegangan putus,