(Survey Pada Siswa SMK kelas XI se-Kota Tasikmalaya)
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Astri Srigustini 1201607
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH PASCASARJANA
KECAKAPAN VOKASIONAL TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT WIRAUSAHASISWA SMK BERDASARKAN
BIDANG STUDI KEAHLIAN
(Survei Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Se-Kota Tasikmalaya)
Oleh Astri Srigustini
S.Pd., UPI Bandung 2012
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Pendidikan Ekonomi
Sekolah Pascasarjana
© Astri Srigustini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR HAK CIPTA... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
ABSTRAK... iii
ABSTRACT... iv
KATA PENGANTAR... v
UCAPAN TERIMA KASIH... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
1.3.1 Tujuan Penelitian... 5
1.3.2 Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 7
2.1 Kajian Pustaka... 7
2.1.1 Konsep Kewirausahaan... 7
2.1.2 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)... 8
2.1.3 Konsep Minat Berwirausaha... 10
2.1.4 Konsep Sikap Wirausaha... 15
2.1.5 Konsep Efikasi Diri... 17
2.1.6 Konsep Pengetahuan Kewirausahaan... 20
2.1.7 Konsep Kecakapan Vokasional... 23
2.2 Penelitian Terdahulu... 27
2.3 Kerangka Pemikiran... 30
2.4 Hipotesis... 35
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3.2 Sampel ... 37
3.4 Operasionalisasi Variabel... 43
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 45
3.6 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian... 46
3.6.1 Jenis Data... 46
3.6.2 Sumber Data... 46
3.7 Pengujian Instrumen... 46
3.7.1 Hasil Pengujian Validitas... 46
3.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 48
3.8 Teknik Analisis Data... 50
3.8.1 Method of Succesive Interval (MSI)... 51
3.8.2 Uji Asumsi Statistik... 52
3.8.3 Analisis Jalur (Path Analysis)... 53
3.9 Rancangan Pengujian Hipotesis... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 59
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian... 59
4.1.1 Deskripsi Responden Penelitian... 59
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian... 61
4.2 Pengujian Hipotesis... 66
4.2.1 Uji Asumsi Statistik... 66
4.2.2 Koefisien JalurModel Sikap dan Minat Wirausaha... 67
4.2.3 Uji Overall Model Fit... 71
4.2.4 Perbaikan Model:Trimming... 72
4.2.5 Pengujian Model Struktural Dibedakan Menurut Bidang Studi Keahlian... 73 4.2.6 Perbaikan (Trimming) Model Struktural Dilihat Menurut Bidang Studi Keahlian... 77
4.3 Pembahasan... 83
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keahlian... 88
4.3.4 Keterbatasan Penelitian... 92
5.1 Kesimpulan ... 93
5.2 Saran... 94
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1. 1 Rencana siswa setelah lulus SMK ... 1
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ... 28
Tabel 3. 1 Perhitungan Dan Distribusi Sampel I ... 38
Tabel 3. 2 Perhitungan Dan Distribusi Sampel II ... 40
Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel ... 43
Tabel 3. 4 Bobot Nilai Jawaban responden ... 46
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 48
Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 49
Tabel 4. 1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60
Tabel 4. 2 Komposisi Responden Berdasarkan Asal Sekolah... 60
Tabel 4. 3 Komposisi Responden Berdasarkan Bidang Studi Keahlian ... 61
Tabel 4. 4 Tingkat Efikasi Diri Siswa Untuk Menjadi Pewirausaha... 62
Tabel 4. 5 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan Siswa ... 63
Tabel 4. 6 Tingkat Kecakapan Vokasional... 64
Tabel 4. 7 Sikap Siswa Terhadap Sikap Berwirausaha... 65
Tabel 4. 8 Tingkat Minat Berwirausaha Siswa... 66
Tabel 4. 9 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter... 68
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter (Setelah Perbaikan)... 72
Tabel 4. 11 Perbandingan Hasil Estimasi Koefisien Jalur Dan Hasil Estimasi R2... 74
Tabel 4. 12 Perbandingan Hasil Estimasi Parameter Koefisien Jalur Pasca Trimming Dan Hasil Estimasi R2... 77
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.1 Model Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ... 9
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran... 32
Gambar 2.3 Hubungan Antar Variabel... 36
Gambar 3.1 Model diagram jalur lengkap... 54
Gambar 4.1 Diagram jalur model sikap wirausaha dan minat wirausaha siswa SMK kota Tasikmalaya... 71
Gambar 4.2 Diagram jalur setelah perbaikan (Trimming)... 73
Gambar 4.3 Diagram Jalur Pasca Trimming Bidang Keahlian Teknologi Dan Rekayasa 78
Gambar 4.4 Diagram Jalur Pasca Trimming Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan
Komunikasi...
79
Gambar 4.5 Diagram Jalur Pasca Trimming Bidang Keahlian Seni, Kerajinan Dan
Pariwisata...
80
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
XI SMK SE-Kota Taikmalaya) di bawah bimbingan Prof.Dr. Eeng Ahman,MS, dan DR Kusnendi, MS
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan, dan kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha serta minat berwirausaha siswa SMK. Metode yang digunakan survey eksplanatory. Subjek penelitian yaitu siswa SMK se-Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian sebanyak 353 siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur. Terdapat pengaruh positif efikasi diri dan kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha pada bidang keahlian teknologi rekayasa dan TIK. Kecakapan vokasional berpengaruh positif terhadap sikap wirausaha pada bidang keahlian bisnis dan manajemen. Efikasi diri berpengaruh positif terhadap minat wirausaha pada bidang kahlian teknologi rekayasa, TIK, serta seni kerajinan dan pariwisata. Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap sikap maupun minat wirausaha pada semua bidang keahlian. Kecakapan vokasional berpengaruh negatif terhadap minat wirausaha pada bidang keahlian seni, kerajinan dan pariwisata.
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
and interest of entrepreneurship in vocational school. The method applied was survey explanatory and the subject was vocational school students in Tasikmalaya. The numbers of samples were 353 students and the data analysis technique was path analysis. The research findings had proven, first, there was a positive effect of self-efficacy and vocational capability towards entrepreneurship attitude on the skill of inventory technology and information and communication technology skills. Second, vocational capability positively affected entrepreneurship attitude on business and management skills. Third, self-efficacy positively affected entrepreneurship attitude on inventory technology, information and communication technology, and craft and technology skills. Fourth, entrepreneurship knowledge did not affect the entrepreneurship attitude and interest on all skills.
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Minat berwirausaha di Indonesia masih sangat rendah khususnya lulusan
SMK. Menurut Direktur Pembinaan SMK Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah (Mandikdasmen) Joko Sutrisno pada tahun 2010 jumlah lulusan
SMK yang menjadi wirausaha hanya satu hingga dua persen dari 950 ribu lulusan
per tahun (Lentera,2012). Padahal seharusnya dengan bekal kompetensi kejuruan
yang bersifat praktis, lulusan SMK lebih mampu mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan dalam dunia kerja sampai tahap menciptakan lapangan kerja
sendiri sebagai wirausahawan dibandingkan lulusan sekolah menengah lainnya.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 80 siswa SMK mengenai
rencana mereka setelah lulus sekolah, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.1
Tabel 1. 1
Rencana siswa setelah lulus SMK
Sumber :Hasil pra penelitian data diolah
Dari tabel 1.1 tersebut, diperoleh hasil dari 80 orang siswa SMK yang
mengisi kuisioner 10% yang memiliki kecenderungan untuk berwirausaha, dan
sebagian besar siswa lebih memilih untuk bekerja atau menjadi pegawai yaitu
sebesar 61%, serta 23% memilih untuk melanjutkan sekolah. Ini menunjukkan
bahwa minat berwirausaha siswa SMK masih rendah.
Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%)
Manjadi Pegawai 49 61
Berwirausaha 8 10
Melanjutkan sekolah 23 29
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rendahnya minat wirausaha siswa SMK menunjukkan kecenderungan
mereka untuk berwirausaha setelah lulus SMK rendah. Hal ini jika terus menerus
dibiarkan maka dikhawatirkan akan memicu bertambahnya pengangguran seiring
dengan bertambahnya jumlah lulusan serta sedikitnya lapangan kerja yang
tersedia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan minat
wirausaha siswa SMK.
Wibowo (2011:110) mengungkapkan bahwa pendidikan tingkat menengah,
khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang
siap kerja, namun memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi
melalui kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus
dipersepsikan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia
usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan
SMK memiliki jiwa dan perilaku karakteristik kewirausahaan.
Lulusan yang siap kerja dan siap berwirausaha merupakan tantangan
pendidikan di sekolah kejuruan, hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat pasar
tenaga kerja jika dibandingkan dengan angkatan kerja. Oleh karena itu, Wibowo
(2011:109) menegaskan bahwa kewirausahaan diyakini menjadi salah satu solusi
untuk mengatasi ketidakseimbangan supply dan demand dalam bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Meskipun demikian, seringkali harapan tidak sesuai
dengan kondisi riil, masih terdapat permasalahan yang menjadi kendala dalam
mewujudkan lulusan SMK yang memiliki karakteristik wirausaha.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran yang
berasal dari lulusan SMK mencapai 1,1 juta orang pada tahun 2013. Penyebab
banyaknya pengangguran lulusan SMK, selain karena rendahnya jumlah lulusan
yang melanjutkan ke perguruan tinggi, penyebab lainnya adalah ketidakmampuan
para lulusan SMK tersebut untuk menciptakan lapangan kerja.
Kota Tasikmalaya sebagai kota yang memiliki potensi untuk
mengembangkan industri kreatif memiliki peluang yang sangat besar untuk
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bidang studi keahlian yang relevan untuk mengembangkan potensi daerah. Sesuai
dengan instruksi presiden (inpres) NO. 6/2009 tentang pengembangan ekonomi
kreatif di Indonesia bahwa SMK merupakan salah satu elemen pendidikan yang
sangat penting dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Dengan
demikian sangat penting unuk menumbuhkan minat wirausaha pada siswa SMK di
kota Tasikmalaya dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
minat wirausaha siswa.
TeoriPerilaku terencana yang digagas oleh Icek Ajzen (1991) menyatakan
bahwa minat sebagai anteseden terdekat dari perilaku. Minat dipengaruhi oleh
sikap sebagai bentuk kepercayaan positif maupun negatif seseorang terhadap suatu
perilaku, norma subjektif, dan efikasi diri. Selain itu menurut Ajzen, ada
faktor-faktor eksogen yang mempengaruhi minat, diantaranya pengetahuan,
keterampilan, faktor kepribadian, role model, dll. Faktor-faktor tersebut menurutnya berpengaruh tidak langsung terhadap minat melalui perubahan sikap.
Minat merupakan kecenderungan hati untuk menciptakan dan
memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang
tersedia. Minat tidak muncul begitu saja dan berkembang sesuai dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya (Walgito, 2004:148)
Keyakinan diri atau efikasi diri sangat dibutuhkan siswa SMK untuk
berwirausaha. Keyakinan diri siswa bahwa ia mampu untuk melakukan aktivitas
kewirausahaan serta keyakinan untuk mampu mengatasi kesulitan dalam
berwirausaha. Keyakinan diri atau efikasi diri dapat tumbuh melalui beberapa
cara. Menurut Bandura (1997) empat cara untuk mencapai efikasi diri yaitu
pengalaman secara langsung, pembelajaran melalui pengamatan secara langsung,
persuasi sosial, serta penilaian terhadap status psikologis yang dimiliki.
Nursito (2013), mengemukakan bahwa keyakinan seseorang akan
kemampuan diri untuk berwirausaha akan berpengaruh terhadap keinginan
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, penguasaan pengetahuan tentang kewirausahaan sangat
dibutuhkan siswa SMK. Pengetahuan kewirausahaan merupakan hasil dari
efektivitas proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan di SMK. Siswa
SMK dengan penguasaaan pengetahuan yang mendalam terhadap suatu bidang
tertentu akan lebih mudah dalam menentukan jenis usaha yang paling sesuai
dengan kemampuannya sehingga dapat menjalankan usaha secara lebih fokus di
bidang tersebut.
Sejalan dengan dengan pernyataan Linan (2004) bahwa pengetahuan yang
luas tentang kewirausahaan (entrepreneurial knowledge) pasti memiliki pengaruh terhadap sikapnya terhadap kewirausahaan dan kesadaran seseorang akan profesi
pewirausaha sehingga akan mendorong munculnya keinginan untuk menjadi
pewirausaha
Selain pengetahuan, keterampilan sangat diperlukan siswa untuk
berwirausaha. Di Sekolah Menengah Kejuruan dikembangkan kecakapan
vokasional yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran produktif. Kecakapan
vokasional atau kecakapan kejuruan merupakan kompetensi siswa pada bidang
keahlian yang dipelajarinya. Kecakapan vokasional yang tinggi akan mampu
membentuk suatu harapan bagi remaja untuk dengan mudah mendapatkan
pekerjaan, atau setidaknya mampu membuat mereka bekerja secara mandiri,
Anwar (2006).
Minat berwirausaha sebagai penghubung antara pertimbangan yang
mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu.
Minat wirausaha sebagai variabel endogen diduga dipengaruhi oleh faktor eksogen
yaitu efikasi diri, pendidikan tentang kewirausahaan, dan kecakapan vokasional
yang dimiliki siswa SMK, sikap wirausaha sebagai variabel antara. Sedangkan
faktor bidang studi keahlian digunakan sebagai variabel kontrol.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan, dan
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Berdasarkan Bidang Studi Keahlian (Survey Pada Siswa SMK se-Kota Tasikmalaya).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap sikap wirausaha ?
2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap wirausaha ?
3. Bagaimana pengaruh kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha ?
4. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa SMK?
5. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha siswa SMK?
6. Bagaimana pengaruh kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha
siswa SMK?
7. Bagaimana pengaruh sikap wirausaha siswa SMK terhadap minat
berwirausahasiswa SMK?
8. Bagaimana model sikap dan minat wirausaha siswa SMK dilihat menurut
bidang studi keahlian?
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap sikap wirausaha.
2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap
wirausaha.
3. Untuk menganalisis pengaruh kecakapan vokasional terhadap sikap
wirausaha.
4. Untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha siswa SMK.
6. Untuk menganalisis pengaruh kecakapan vokasional terhadap minat
berwirausaha siswa SMK.
7. Untuk menganalisis sikap wirausaha terhadap minat berwirausaha siswa SMK
8. Untuk mengetahui perbedaan sikap dan minat wirausaha siswa SMK dilihat
dari bidang studi keahlian.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian inidapat dilihat secara teoritis maupun
empiris. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.2.1.Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai
pengaruh pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri, kecakapan vokasional,dan
sikap wirausaha terhadap minat berwirausaha.
1.3.2.2.Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dapat memberikan informasi bermanfaat untuk pengambilan
kebijakan bagi lembaga pendidikan dan pemerintah dalam meningkatkan
minat berwirausaha siswa SMK.
2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian
selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama.
3. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru kewirausahaan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran kewirausahaan.
Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan khususnya bagi pihak
sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendorong tumbuhnya minat
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha siswa Sekolah
Menengah Kejuruan se-Kota Tasikmalaya sebagai variabel endogen. Adapun yang
menjadi variabel eksogennya adalah efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan,
kecakapan vokasional, sikap wirausaha menjadi variabel antara. Sedangkan bidang
studi keahlian dijadikan sebagai variabel kontrol.
3.2 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatory. Explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih
gejala atau variabel (Silalahi, 2010:30). Sedangkan metode yang dipakai adalah
metode survey. Survei adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam
daerah atau lokasi tertentu (Daniel:2003:44). Metode survei bertujuan untuk
mencapai generalisasi dengan jalan membuat perbandingan kuantitatif dari data
yang dikumpulkan dengan prosedur tanya jawab yang seragam (Margono,
2009:33).
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi (universum, universe, universe of discourse) adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik (Silalahi, 2010:253). Menurut
Riduwan (2008:37) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.
Populasi penelitian ini adalah para siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) se-Kota Tasikmalaya yang tersebar di 41 sekolah baik sekolah negeri
maupun swasta.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari seluruh objek yang diteliti yang dianggap
mewakili terhadap populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu
(Rianse: 2008,189).
Menurut Silalahi (2010:276), umumnya peneliti menggunakan teknik
sampel sebagai berikut .
1) Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analsis statistik dapat dilakukan
2) Menurut persentasi yang “layak” dijangkau. Untuk populasi kecil (dibawah 1000), peneliti membutuhkan rasio pemilihan sampel besar (30%). Untuk populasi menengah (10.000) rasio pemilihan sampel 10%. Untuk populasi melebihi 150.000 rasio pemilihan 1%.
3) L.R Gay menyatakan bahwa untuk riset deskriptif besar sampel 10% dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal komparatif 30 subjek per kelompok dan riset eksperimental 50 subjek per kelompok.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Two Stage Cluster Random Sampling. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut.
1) Populasi sampling I
Populasi sampling satu dalam penelitian ini adalah siswa SMK Se-kota
Tasikmalaya yang tersebar di 41 sekolah.
1) Sampel I (sampel sekolah)
Untuk menarik sampel yang pertama, penulis menggunakan metode
pengambilan sampel dengan rasio 30% karena jumlah populasi sekolah 41.
30% x 41 = 12,3 dibulatkan menjadi 12 sekolah. Pembagian sampel I ini
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan cluster di Kota Tasikmalaya dengan menggunakan teknik alokasi proporsional (proportional allocation), adapun rumusnya yaitu sebagai berikut.
(3.1)
Keterangan: Ni = jumlah populasi kelompok
N = jumlah populasi keseluruhan
n = jumlah sampel
Pembagian sampel berdasarkan kluster terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1
Perhitungan Dan Distribusi Sampel I
Cluster Nama sekolah Jumlah Sampel Sekolah yang dipilih
dengan menggunakan teknik random
Kota
Tasikmalaya bagian Utara
SMK Negeri 1 Tasikmalaya SMK Mitra Batik
SMK Yayasan Islam SMK MJPS 1 Tasikmalaya SMK MJPS 2 Tasikmalaya SMK Manangga Pratama SMK Bina lestari PUI SMK Bina Putera Nusantara SMK Bhakti Kencana
SMK Sukapura
SMK Pasundan 2 Tasikmalaya SMK Mabdaul Ulum
SMK TI Dadaha Informatik SMK NU Tsm
SMK Tri Karya Husada SMK Bivindo
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SMK Tikom Ibnu Siena Kota
Tasikmalaya bagian timur
SMK Al Khoeriyah SMK Terpadu Al Ikhwan SMK Al Mujahid
SMK Terpadu Bojongnangka SMK Negeri 4 Tasikmalaya
= 1,463
SMK Manarotul Ummah SMK Al-Marufi
SMK LPPM RI SMK Satya Bhakti
SMK Negeri 3 Tasikmalaya SMK MJPS 3
SMK Bustanul Ulum
SMK Al Ittihad Mabdaul Ulum SMK Islam Kawalu
SMK Ummul Quro Tamansari
2) Sampel II (Sampel Responden)
Untuk menarik sampel ketiga ini, penulis menggunakan Slovin:
(3.2)
Keterangan :
N = populasi penelitian
n = sampel yang diambil dari populasi penelitian
e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut, n =
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengalokasikan atau menyebarkan satuan-satuan sampling ke dalam cluster yang
kedua dengan menggunakan alokasi proporsional (proportional allocation) seperti yang terdapat pada Tabel 3.2.
Tabel 3. 2
Perhitungan Dan Distribusi Sampel II Nama
Teknik otomotif Teknik kendaraan
& rekayasa Teknik Otomitif
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemesinan 9
Teknologi informasi & komunikasi
Teknik komputer & informatika
Teknik komputer dan jaringan
106
= 13
SMK Yayasan
Islam
Seni, kerajinan & pariwisata
Tata Busana Busana Butik 5
= 1
TataBoga Jasa Boga 26
= 3
Bisnis dan manajemen
Administrasi Administrasi perkantoran
12
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama
Teknik bangunan Teknik gambar Teknik Otomotif Teknik
Kendaraan Tata Kecantikan Kecantikan
rambut
3
= 0
Tata Busana Busana
Butik
6
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lanjutan
Lanjutan
Nama Sekolah Bid. Studi Keahlian
SMK Al-Marufi Seni, Kerajinan
& pariwisata
Tata Busana Busana Butik
15
=2
SMK MJPS 3
Tsm Teknologi informasi
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
komunikasi
3.4 Operasionalisasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri tiga variabel bebas yaitu, efikasi diri,
pengetahuan kewirausahaan, dan kecakapan vokasional, satu variabel antara yaitu
sikap wirausaha, serta satu variabel terikat yaitu minat berwirausaha. Adapun
operasionalisasi variabel dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3.3
Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Ukuran Skala
Efikasi diri
(X1)
Magnitude (tingkat kesulitan);yakni
berhubungan dengan tingkat kesulitan tugas. Generality (luas bidang
perilaku); yakni
menjelaskan keyakinan
individu untuk
menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik
Aspek pengukuran dari efikasi diri terdiri dari:
1) Magnitude:
Pengharapan efikasi pada tingkat kesulitan tugas
Analisis pilihan perilaku yang akan dicoba (merasa mampu melakukan)
Menghindari situasi & perilaku di luar batas kemampuan
2) Generality :
Pengharapan yang lemah, pengalaman yang tidak menguntungkan
Pengharapan yang mantap bertahan dalam usahanya.
3) Strength:
Pengharapan hanya pada tingkah laku yang khusus
Pengharapan yang menyebar pada berbagai bidang perilaku. dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran kewirausahaan. Standar
Ukuran dari pengetahuan kewirausahaan diantaranya :
1) mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha :
mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dicapai yaitu:
1) Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha,
2) Menerapkan jiwa kepemimpinan,
3) Merencanakan usaha kecil/mikro,
merumuskan solusi masalah
2) Menerapkan jiwa kepemimpinan, terdiri dari :
Mengembangkan semangat wirausaha Membangun komitmen bagi dirinya dan
bagi orang lain Membuat keputusan
3) Merencanakan usaha kecil/mikro, terdiri dari :
Menganalisis peluang usaha
Menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha
Kecakapan
Vokasional
(X3)
Kecakapan yang terkait dengan profesi yang
Ukuran dari kecakapan vokasional yaitu: 1). Kecakapan yang terkait dengan profesi
yang berhubungan dengan satu bidang khusus., terdiri dari :
mampu menggunakan alat kerja untuk membuat produk sederhana
mampu menggunakan alat kerjasecara bertahap
mampu menghasilkan produk
2). Sikap yang baik terhadap lingkungan kerja, terdiri dari:
mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan dari beberapa produk yang dihasilkan
Kemampuan untuk menentukan prioritas dari kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas,
mengerjakan tepat,cepat dan akurat Etika pribadi,
mempunyai rasa tanggung jawab, kemampuan untuk beradaptasi, mempunyai inisiatif,
kemampuan dalam pengaturan diri, perencanaan dan pengorganisasian,
kemampuan menghargai perbedaan dan keragaman/ perbedaaan individu,
menjadi wirausahawan memiliki banyak keuntungan.
menjadi wirausahawan adalah suatu karir yang menyenangkan.
Ordinal
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karir berwirausaha dan peluangnya
akan segera memulai untuk membuka usaha. menjadi wirausahawan akan memberikan
kepuasan tinggi,
diantara beragam pilihan menjadi wirausahawan adalah yang lebih disukai Minat
Berwirausaha
memilih pekerjaan;
merasa termotivasi untuk berwirausaha; merasa senang untuk
berwirausaha;
berkeinginan untuk berwirausaha, dan berani mengambil
resiko untuk meraih sukses.
Memilih berwirausaha dibandingkan pekerjaan lain
Terdorong untuk dapat berwirausaha Tertantang untuk dapat berwirausaha
Perasaan yang timbul untuk berwirausaha
Berwirausaha merupakan keinginan dalam diri
Timbul niat untuk memulai berwirausaha Berani memulai berwirausaha
Risiko menjadi sukses Resiko gagal
Ordinal
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan teknik komunikasi tidak langsung yaitu teknik
pengumpul data dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alatnya
(Margono:2009:165 ).
Angket (questionnaire) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang diteliti (Rianse: 2008,217).
Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner berstruktur atau kuesioner
tertutup. Menurut Riduwan (2010:27), angket tertutup adalah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk
memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√). Variabel yang diukur
dengan kuesioner adalah variabel Efikasi Diri (X1), Pengetahuan kewirausahaan
(X2), Kecakapan vokasional (X3), Sikap wirausaha (Y1) dan Minat berwirausaha
(Y2).
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Likert point. Kuisioner dikembangkan berdasarkan indikator masing-masing
variabel penelitian. Masing-masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang
tersedia diberi bobot nilai seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3. 4
Bobot Nilai Jawaban responden No
Jawaban Responden Skor
Positif Negatif
1 Sangat setuju /selalu 5 1
2 Setuju / sering 4 2
3 Ragu-ragu / kadang-kadang 3 3
4 Tidak setuju / pernah 2 4
5 Sangat tidak setuju / tidak pernah 1 5
3.6 Jenis Data Dan Sumber Data Penelitian 3.6.1 Jenis Data
Data dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hermawan (2006:168) bahwa “data primer
merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab
masalah atas tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif,
deskriptif, ataupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMK yang berada di
lungkungan Kota Tasikmalaya yang diasumsikan sudah memiliki pengetahuan
dan wawasan untuk berwirausaha yang menjadi responden penelitian.
3.7 Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari pengujian
validitas, dan reliabilitas.
3.7.1 Hasil Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu instrumen (Riduwan, 2007:348). Dalam uji validitas ini
menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total corelation). Menurut Azwar (Kusnendi,2008:95), korelasi item-total dikoreksi digunakan jika
jumlah item yang diuji relatif kecil yaitu kurang dari 30. Item dalam setiap
variabel dalam penelitian ini kurang dari 30 sehingga menggunakan metode
tersebut.
Untuk menghitung koefisien item total dikoreksi, maka terlebih dahulu
mencari korelasi item total yaitu dengan rumus sebagai berikut.
(3.3)
Rianse (2008:167)
Keterangan :
r hitung = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y
ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian
ΣY = Jumlah skortotal seluruh item dari keseluruhan responden
n = Jumlah responden penelitian
Kemudian dilakukan uji validitas internal setiap item. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut.
∑ ∑ ∑
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Kusnendi, 2008:95)
Keterangan:
ri-itd = koefisien item total dikoreksi
= koefisien korelasi item-total
si =simpangan baku skor setiap item
sx = simpangan baku skor total
Untuk mengetahui item yang memiliki validitas yang memadai, menurut
Azwar dalam Kusnendi (2008:96) para ahli menetapkan patokan besaran
koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas
minimal valid tidanya sebuah item. Dalam penelitian ini, batas minimal yang
diambil adalah 0,25. Artinya jika koefisien item total dikoreksi sebesar 0,25 atau
lebih dinyatakan valid sedangkan apabila dibawah 0,25 item dinyatakan tidak
valid dan akan didrop dari kuesioner penelitian.
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 50 orang siswa
SMK yang tidak menjadi responden penelitian. Setelah data yang terkumpul di
proses, ternayata ada beberapa item dari seluruh variabel penelitian yang
dinyatakan tidak valid. Laporan hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3. 5
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Total Item Item valid Item tidak valid
X1 13 12 1
X2 10 10 -
X3 19 17 2
Y1 12 12 -
Y2 11 11 -
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel efikasi diri (X1),
terdapat 1item yang tidak valid karena nilai korelasi item-total dikoreksi < 0,25
dan sebanyak 12 item pernyataan dinyatakan valid karena nilai item total
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
item yang tidak valid karena nilai korelasi item-total dikoreksi < 0,25 dan
sebanyak 17 item pernyataan dinyatakan valid karena nilai item total dikoreksi ≥
0,25. Sedangkan untuk variabel lain, semua item dinyatakan valid karena nilai
item-total dikoreksi ≥ 0,25. Laporan hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 2.
3.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
menggunakan koefisien realibilitas Cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian
diindikasikan memiliki tingkat realibilitas memadai jika koefisien alpha
Croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2005:97).
Menurut Rianse (2008:180) langkah-langkah mencari nilai realibilitas
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menghitung harga varians tiap item dari setiap item
(3.5)
Keterangan:
Si = Harga varian tiap item
ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = Kuadrat skor seluruh respondendari tiap item
N = Jumlah responden
2) Mencari varians total
(3.6)
Keterangan:
St = Harga varian total
ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total
(ΣY)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah responden
∑ ∑
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Menghitung Reliabilitas Instrumen
(3.7)
Keterangan:
r11 = Nilai Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item
ΣSi = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total
Data hasil uji coba kedua kemudian diuji realibilitasnya. Tabel 3.6
menunjukkan hasil perhitungan realibilitas seluruh variabel.
Tabel 3. 6
Hasil Perhitungan Reliabilitas
No Variabel Koefisien Alpha
1 Efikasi Diri 0,7
2 Pengetahuan Kewirausahaan 0,7
3 Kecakapan Vokasional 0,8
4 Sikap Wirausaha 0,8
5 Minat Berwirausaha 0,7
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan perhitungan di atas, seluruh variabel memiliki koefisien alpha
lebih besar dari 0,7. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
variabel penelitian dinyatakan reliabel. Laporan hasil uji reliabilitas selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 2.
3.8 Teknik Analisis Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat kelima
variabel dengan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wirausaha maka digunakan pengujian path analysis (analisis jalur). Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat
variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Dalam upaya untuk menjawab semua masalah penelitian, maka analisis
data dilakukan secara bertahap. Pertama adalah mentransformasikan data skala
ordinal menjadi skala interval. Hal ini perlu dilakukan mengingat statistika
parametrik mensyaratkan data minimal berskala interval. Sementara data yang
diperoleh semuanya berskala ordinal kecuali variabel pengetahuan kewirausahaan.
Langkah ini dilakukan dengan manggunakan Measurment Succesive Interval
(MSI). Hasil dari analisis tahap pertama adalah diperolehnya panel data dengan
skala interval, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 3.
Tahap kedua adalah menguji asumsi-asumsi statistik yang dipersyaratkan
untuk analisis data selanjutnya. Uji asumsi yang harus dilakukan adalah pertama
uji normalitas untuk mengetahui pola distribusi skor data hasil penelitian. Kedua, uji multikolinearitas yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terdapatnya
multikolinearitas sempurna antar variabel penelitian. Dan yang ketiga berkaitan
dengan identifikasi kasus multivariate outliers, yaitu munculnya variabel-variabel
yang tidak lazim dalam bentuk nilai-nilai yang sangat ekstrim.
Tahapan ketiga, analisis data difokuskan untuk menjawab masalah
penelitian yang telah dirumuskan. Untuk maksud tersebut, analisis data tahap
ketiga ini digunakan analisis jalur (Path Analysis) untuk menguji hubungan kausalitas antar variabel dan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung.
Dalam penelitian ini analisis jalur dilakukan dengan bantuan aplikasi program
Amos ver 5.
3.8.1. Method of Succeesive Interval (MSI)
Menurut Hidayat & sedarmayanti (2011:55), ”Metode Successive Interval
adalah metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengubah data ordinal menjadi data interval.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1. Perhatikan nilai jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner
2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, lakukan perhitungan ada berapa
responden yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi ( f )
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya =
proporsi ( p )
4. Kemudian hitung proporsi kumulatifnya ( pk ) dengan cara menjumlah
antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.
5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z)
untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
(3.9)
6. Tentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z
7. Tentukan nilai interval ( scale value ) untuk setiap skor jawaban dengan rumus
sebagai berikut :
8. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya
terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban
responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini
Transformed Scale Value : SV = - { Min data – Min SV}
3.8.2. Uji Asumsi Statistik
Dalam analisis statistika multivariat dependensi pada umumnya, estimasi
parameter model dengan menggunakan metode maximum likelihood menuntut terpenuhinya tiga asumsi utama, yaitu : pola sebaran data mengikuti atau
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak ada kasus multivariate outlier (Ghozali, 2004).
Pengujian asumsi normalitas secara multivariat dapat dilakukan dengan
menggunakan nilai CR. Variabel penelitian berdistribusi normal apabila nilai CR
≥ 2,58.
Multivariate outliers menunjukkan kondisi observasi dari kombinasi beberapa variabel yang tidak lazim yang muncul dalam bentuk nilai-nilai yang
sangat ekstrim, sehingga jika dijabarkan akan menimbulkan bias terhadap hasil
analisis data selanjutnya, Hair,dkk (Kusnendi,2008). Karena itu kasus outliers
harus diidentifikasi, dan apabila terdapat data yang diindikasikan sebagai outliers
maka data tersebut harus dikeluarkan, meskipun hal tersebut dapat menyebabkan
tingkat kepecayaan penelitian menjadi berkurang. Dalam penelitian ini kasus
multivariate outliers diidentifikasi dengan menggunakan statistik D2
(Mahalanobis distance). Untuk menentukan ada tidaknya kasus multivariate outliers, dilakukan dengan cara membandingkan statistik D2 yang diperoleh dengan statistik X2 pada derajat kebebasan sebesar jumlah variabel yang
diobservasi pada tingkat kesalahan tertentu. Setiap observasi yang memiliki
koefisien D2 lebih besar dari statistik X2 maka kasus tersebut diidentiikasi sebagai
kasus multivariate outliers.
Pengujian Multikolinearitas dilakukan melalui koefisien determinan
matriks kovariansi. Nilai koefisien determinan matriks kovarians yang sangat
kecil mendekati nol mengindikasikan terdapat multikolinearitas yang sempurna
antar variabel yang diteliti. Selain menggunakan koefisien determinan matriks
kovariansi alternatif lain untuk menguji multikolinearitas adalah melalui statistik
condition number (CN) matriks kovariansi. Statistik CN didefinisikan sebagai rasio antara nilai eigenvalue maksimal dengan eigenvalue minimal. Koefisien CN
yang melebihi1000 mengindikasikan antarvariabel yang diteliti terdapat
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis jalur (Path Analysis) adalah metode analysis multivariat dependensi yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan asimetris yang
dibangun atas dasar kajian teori tertentu, dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung. Menurut Gall, gall dan Borg
(Kusnendi,2008) “Path analysis is method for testing the validity of the theory about causal relationship between three or more variables that have been studied using correlational research design”(Analisis Jalur adalah metode untuk
mengukur validitas dari teori mengenai hubungan kausal antara tiga atau lebih
variabel yang dapat dipelajari menggunakan rancangan penelitian korelasi)
(Kusnendi, 2008:146).
Analisis jalur digunakan bukan untuk menghasilkan model melainkan
mengkonfirmasi model. Karena itu model yang layak dianalisis dengan analisis
jalur adalah model yang telah mendapat justifikasi teoritis dan empiris yang kuat,
hubungan antarvariabel penelitian merupakan model dengan persamaan multipel,
bersifat over-identified, correlated, atau mediated path model.
3.9 Rancangan Pengujian Hipotesis
Secara manual, statistik analisis jalur dihitung dengan basis data matriks
korelasi. Prosedurnya dijelaskan sebagai berikut:
1) Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap
X1
X3 X2
Y1 Y2
Ρx1y1
Ρx2y1
Ρx3y1
Ρy2x1
Ρy2x2
Ρy2x3
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 1
Model diagram jalur lengkap
2) Menghitung koefisien korelasi antar variabel penelitian dengan rumus
(3.10)
nyatakan koefisien korelasi antar variabel tersebut dalam sebuah matriks
korelasi (R) yaitu sebagai berikut:
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Menghitung determinasi matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk
menentukan ada tidaknya problem multikoliniritas dalam data sampel.
4) Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien
jalurnya dan merumuskan persamaan struktural. Penelitian ini menggunakan
sua sub struktur untuk menguji hipotesis. Adapun sub struktur itu adalah
sebagai berikut.
(1) Persamaan Struktural 1 menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen Y1. Persamaan strukturalnya yaitu:
Y1 = ρx1x4X1+ ρx2x4X2+ ρx3v4X3 + e1
(2) Persamaan Struktural 2 menganalisis pengaruh variabel eksogen dan
variabel Y1 terhadap variabel endogen Y2. Persamaan strukturalnya yaitu:
Y2=ρ yx1X1 + ρ yx2X2 + ρ yx3X3 + ρ yx4Y1 + e2
5) Identifikasi matriks korelasi anatar variabel penyebab yang sesuai dengan
sub-sub struktur atau model yang diuji
6) Menghitung matriks invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap
model yang akan diuji dengan rumus:
(3.12)
dimana ρYiXk menunjukkan koefisien jalur, Ri-1 adalah matriks invers
korelasi antar variabel eksogen dalam model yang dianalisis, dan r YiXk 1 rY2X1 rY2X2 …. rY2Xk
R = 1 rX1X2 …. rX1Xk
1 …. rX2Xk ….
1
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianalisis.
7) Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji
dengan rumus:
(3.13)
8) Menghitung koefisien determinasi R2YIXK dan koefisien jalur error variables (ρei) melalui rumus:
(3.14)
Dan
(3.15)
9) Uji kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai
berikut.
(3.16)
Dimana k menunjukkan banyak variabel penyebab dalam model yang
dianalis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statisticnya dirumuskan sebagai berikut:
H0: ρYiX1= ρ YiXk= …=ρYiXk= 0: Yi tidak dipengaruhi X1,X2,…Xk
H1: ρYiX1= ρ YiXk= …=ρYiXk≠ 0: sekurang-kurangnya Yi dipengaruhi oleh
salah satu variabel X1,X2,..Xk
Atau dengan rumus :
H0: RYiX1 = 0: Variasi yang terjadi pada Yi tidak dipengaruhi Xk
H1: RYiX1 ≠ 0: variasi yang terjadi pada Yi sekurang-kurangnya dipengaruhi
oleh salah satu variabel Xk
10) Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang
diperoleh dengan statistik uji t sebagai berikut.
ρYiXk = (Ri-1) (rYiXk)
∑( )
ρei = √
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3.17)
Dimana ρYiX1 menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen
terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE
menunjukkan standar error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis, n adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel penyebab dalam
model yang dianalisis dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi
variabel penyebab untuk model yang dianalisis. Hipotesis statistik pengujian
individual dirumuskan sebagai berikut.
H0 : RYiX1 = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi
Hi : RYiX1 > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau
H1 : RYiX1 < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.
Karena model atau hipotesis penelitian yang akan diuji melalui analisis
jalur adalah model yang telah mendapat justifikasi teori yang kuat dan
hasil-hasil penelitian yang relevan maka pengujian individual dlam format analisis
jalur sifatnya akan merupakan uji satu arah (direksional).. Jika dari hasil uji
individual terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model perlu
diperbaiki melalui trimming. Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melakukan trimming. Pertama, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik tidak signifikan. Kedua, melepaskan atau mendrop jalur yang secara
statistik signifikan, tetapi menurut pandangan peneliti pengaruhnya dipandang
sangat lemah. Cara pertama biasanya ditempuh jika ukuran sampel penelitian
relatif kecil, dan cara kedua jika ukuran sampel penelitian relatif besar. Apabila
terjadi trimming, maka perhitungan untuk memperoleh estimasi parameter diulang.
11) Melakukan pengujian overall model fit dengan statistic Q dan atau W dengan rumus Shumacker & Lomax sebagai berikut.
√
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana R2m menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model,
dan M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur yang
tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M
dihitung dengan rumus sebagai berikut.
(3.19)
Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q=1 menunjukkan model yang diuji fit dengan data. Dan jika Q<1, maka untuk menentukan fit tidaknya model statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:
(3.20)
Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang dittunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tiak signifikan.
Selanjutnya dilakukan dekomposisi pengaruh antar variabel yang
ditunjukkan untuk menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruh
langsung dan tidak langsung (Kusnendi, 2008:150). Pengaruh langsung (DE)
adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi
tanpa melaui variabel endogen lain. Besarnya pengaruh langsung ini
ditunjukkan oleh besar kecilnya taksiran parameter koefisien jalur. Besarnya
pengaruh tidak langsung ditunjukkan oleh hasil kali antara koefisien jalur
variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang
dianalisis.
R2m = M =1- (1- R21)( 1- R22)…( 1- R2p)
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab
IV, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
1) Efikasi diri sebagai bentuk keyakinan diri seseorang memiliki pengaruh
yang positif terhadap sikap wirausaha. Artinya semakin tinggi keyakinan
diri seseorang untuk dapat berwirausaha maka sikapnya terhadap
wirausaha semakin positif. Sikap yang positif terhadap aktivitas
kewirausahaan muncul dari keyakinan untuk mengatasi kesulitan dalam
aktivitas kewirausahaan, serta perasaaan mampu untuk melakukan
aktivitas aktivitas kewirausahaan.
2) Pengetahuan kewirausahaan sebagai bentuk efektivitas pembelajaran
kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap sikap wirausaha. Sikap
seseorang terhadap wirausaha tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pengetahuan siswa akan wirausaha. Artinya tingginya pengetahuan
seseorang akan kewirausahaan maka tidak menimbulkan sikap yang positif
terhadap kewirausahaan.
3) Kecakapan Vokasional berpengaruh positif terhadap sikap wirausaha.
Semakin tinggi tingkat kecakapan vokasional siswa maka mereka akan
memandang aktivitas kewirausahaan sebagai aktivitas yang positif.
4) Efikasi diri berpengaruh positif terhadap minat wirausaha. Keyakinan diri
seseorang akan kemampuan dirinya dalam melakukan aktivitas
kewirausahaan ternyata sangat mempengaruhi minat dia untuk
berwirausaha. Sebaliknya bila keyakinan akan keberhasilannya rendah,
maka akan rendah pula minatnya untuk berwirausaha. Jadi semakin tinggi
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat wirausaha.
Minat wirausaha tidak bisa ditumbuhkan dengan tinggi rendahnya
pengetahuan tentang kewirausahaan siswa.
6) Kecakapan Vokasional memiliki pengaruh negatif terhadap minat
wirausaha. Semakin tinggi keterampilan teknis yang dimiliki seseorang
maka semakin rendah minatnya untuk berwirausaha.
7) Sikap wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat wirausaha. Sikap
yang positif terhadap wirausaha akan menumbuhkan minat wirausaha.
8) Sikap wirausaha pada bidang keahlian teknologi dan rekayasa serta
teknologi informasi dan komunikasi dipengaruhi secara signifikan oleh
variabel efikasi diri dan kecakapan vokasional. Pada bidang keahlian
bisnis dan manajemen, sikap hanya dipengaruhi oleh kecakapan
vokasional dan tidak oleh variabel lain. Sedangkan pada bidang keahlian
seni, kerajinan dan pariwisata, tidak ada variabel yang mempengaruhi
sikap wirausaha.
9) Minat wirausaha dipengaruhi secara dominan oleh sikap wirausaha pada
semua bidang keahlian. Pengaruh efikasi diri terhadap minat signifikan
pada semua bidang keahlian kecuali bidang keahlian bisnis dan
manajemen. Sedangkan variabel lain yang mempengaruhi minat wirausaha
yaitu kecakapan vokasional tetapi hanya pada bidang keahlian seni,
kerajinan dan pariwisata.
5.2 Saran
1). Bagi Guru
Guru hendaknya berusaha untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa
dengan dengan pendekatan emosional khususnya dalam proses belajar
mengajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai
pentingnya kewirausahaan dan kaitannya dengan perekonomian.
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kewirausahaan sehingga dapat menumbuhkan minat wirausaha di kalangan
siswa.
3). Bagi Pemerintah
Pihak pemerintah, khususnya pemerintah daerah Kota Tasikmalaya
hendaknya memberikan program-program penunjang keberhasilan
pembelajaran kewirausahaan diantaranya dengan memberikan fasilitas
berupa buku-buku, pelatihan kewirausahaan untuk siswa SMK, pinjaman
modal, dll.
4). Bagi peneliti Selanjutnya.
a. Perlu dikaji ulang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat
wirausaha siswa SMK serta dapat dikaji faktor yang paling besar
mempengaruhinya.
b. Penelitian yang serupa dapat diujicobakan pada kelas XII SMK yang
Astri srigustini, 2014
Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ajzen, I (1991). The Theory of Planned Behavior.Organizational Behavior and Human Decission Processes 50, 179-211. Academic Press,Inc
Ajzen,I & Fisben,M. 1975. Bellief. Attitude. Intention And Behavior An Introduction, To Theory And Research Reading, MA:Addision-Wesley
Alma, B. 2007. Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta,
Andika, M dan Madjid I. 2012. Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala.
Anwar. 2006. Pendidikan kecakapan hidup.Bandung: Alfabeta
Aprilianty, E. 2011. Jurnal pendidikan vokasi. Pengaruh kepribadian wirausaha, motivasi berprestas, dan lingkungan Terhadap minat berwirausaha siswa smk. 2 (3).
Ayodele (2013). Demographics, Entrepreneurial Self-Efficacy And Locus Of Control As
Determinants Of Adolescents’ Enrepreneurial Intention In Ogun State, Nigeria. European Journal of Business and Social Sciences, 1(12) pp 59-67. Nigeria: Oigun state
Badan penelitian dan pengembangan Pusat Kurikulum (2007). Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Depdiknas.
Bagus, L.1996. Kamus Filsafat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Bandura,A.1977.Social Learning Theory.Englewood Cliffs,NJ:Prentice-Hall
Bandura,A.1997. Self Efficacy: The exercise of controll. NewYork: W.N Freeman Bandura.2006.Self Efficacy Beliefs Of Adolescent Information Age Publishing
Daniel, Moehar. (2003). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
DBE3. USAID.Depdiknas,dll. 2007.Integrasi kecakapan hidupdalam
pembelajaran.http://mbscenter.or.id/sources/372007%20DE3%20Integrasi%20Kecaka pan%20Hidup%20dalam%Pembelajaran.Pdf