• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EFIKASI DIRI, PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KECAKAPAN VOKASIONAL TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK BERDASARKAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : Survey Pada Siswa SMK kelas XI se-Kota Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EFIKASI DIRI, PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KECAKAPAN VOKASIONAL TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK BERDASARKAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : Survey Pada Siswa SMK kelas XI se-Kota Tasikmalaya."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

(Survey Pada Siswa SMK kelas XI se-Kota Tasikmalaya)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Astri Srigustini 1201607

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

KECAKAPAN VOKASIONAL TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT WIRAUSAHASISWA SMK BERDASARKAN

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(Survei Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Se-Kota Tasikmalaya)

Oleh Astri Srigustini

S.Pd., UPI Bandung 2012

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Pendidikan Ekonomi

Sekolah Pascasarjana

© Astri Srigustini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

UCAPAN TERIMA KASIH... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 7

2.1 Kajian Pustaka... 7

2.1.1 Konsep Kewirausahaan... 7

2.1.2 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)... 8

2.1.3 Konsep Minat Berwirausaha... 10

2.1.4 Konsep Sikap Wirausaha... 15

2.1.5 Konsep Efikasi Diri... 17

2.1.6 Konsep Pengetahuan Kewirausahaan... 20

2.1.7 Konsep Kecakapan Vokasional... 23

2.2 Penelitian Terdahulu... 27

2.3 Kerangka Pemikiran... 30

2.4 Hipotesis... 35

(5)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Sampel ... 37

3.4 Operasionalisasi Variabel... 43

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 45

3.6 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian... 46

3.6.1 Jenis Data... 46

3.6.2 Sumber Data... 46

3.7 Pengujian Instrumen... 46

3.7.1 Hasil Pengujian Validitas... 46

3.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 48

3.8 Teknik Analisis Data... 50

3.8.1 Method of Succesive Interval (MSI)... 51

3.8.2 Uji Asumsi Statistik... 52

3.8.3 Analisis Jalur (Path Analysis)... 53

3.9 Rancangan Pengujian Hipotesis... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 59

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian... 59

4.1.1 Deskripsi Responden Penelitian... 59

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian... 61

4.2 Pengujian Hipotesis... 66

4.2.1 Uji Asumsi Statistik... 66

4.2.2 Koefisien JalurModel Sikap dan Minat Wirausaha... 67

4.2.3 Uji Overall Model Fit... 71

4.2.4 Perbaikan Model:Trimming... 72

4.2.5 Pengujian Model Struktural Dibedakan Menurut Bidang Studi Keahlian... 73 4.2.6 Perbaikan (Trimming) Model Struktural Dilihat Menurut Bidang Studi Keahlian... 77

4.3 Pembahasan... 83

(6)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keahlian... 88

4.3.4 Keterbatasan Penelitian... 92

5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran... 94

(7)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1. 1 Rencana siswa setelah lulus SMK ... 1

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3. 1 Perhitungan Dan Distribusi Sampel I ... 38

Tabel 3. 2 Perhitungan Dan Distribusi Sampel II ... 40

Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel ... 43

Tabel 3. 4 Bobot Nilai Jawaban responden ... 46

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 48

Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 49

Tabel 4. 1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

Tabel 4. 2 Komposisi Responden Berdasarkan Asal Sekolah... 60

Tabel 4. 3 Komposisi Responden Berdasarkan Bidang Studi Keahlian ... 61

Tabel 4. 4 Tingkat Efikasi Diri Siswa Untuk Menjadi Pewirausaha... 62

Tabel 4. 5 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan Siswa ... 63

Tabel 4. 6 Tingkat Kecakapan Vokasional... 64

Tabel 4. 7 Sikap Siswa Terhadap Sikap Berwirausaha... 65

Tabel 4. 8 Tingkat Minat Berwirausaha Siswa... 66

Tabel 4. 9 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter... 68

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter (Setelah Perbaikan)... 72

Tabel 4. 11 Perbandingan Hasil Estimasi Koefisien Jalur Dan Hasil Estimasi R2... 74

Tabel 4. 12 Perbandingan Hasil Estimasi Parameter Koefisien Jalur Pasca Trimming Dan Hasil Estimasi R2... 77

(8)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.1 Model Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ... 9

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran... 32

Gambar 2.3 Hubungan Antar Variabel... 36

Gambar 3.1 Model diagram jalur lengkap... 54

Gambar 4.1 Diagram jalur model sikap wirausaha dan minat wirausaha siswa SMK kota Tasikmalaya... 71

Gambar 4.2 Diagram jalur setelah perbaikan (Trimming)... 73

Gambar 4.3 Diagram Jalur Pasca Trimming Bidang Keahlian Teknologi Dan Rekayasa 78

Gambar 4.4 Diagram Jalur Pasca Trimming Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan

Komunikasi...

79

Gambar 4.5 Diagram Jalur Pasca Trimming Bidang Keahlian Seni, Kerajinan Dan

Pariwisata...

80

(9)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

XI SMK SE-Kota Taikmalaya) di bawah bimbingan Prof.Dr. Eeng Ahman,MS, dan DR Kusnendi, MS

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan, dan kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha serta minat berwirausaha siswa SMK. Metode yang digunakan survey eksplanatory. Subjek penelitian yaitu siswa SMK se-Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian sebanyak 353 siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur. Terdapat pengaruh positif efikasi diri dan kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha pada bidang keahlian teknologi rekayasa dan TIK. Kecakapan vokasional berpengaruh positif terhadap sikap wirausaha pada bidang keahlian bisnis dan manajemen. Efikasi diri berpengaruh positif terhadap minat wirausaha pada bidang kahlian teknologi rekayasa, TIK, serta seni kerajinan dan pariwisata. Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap sikap maupun minat wirausaha pada semua bidang keahlian. Kecakapan vokasional berpengaruh negatif terhadap minat wirausaha pada bidang keahlian seni, kerajinan dan pariwisata.

(10)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

and interest of entrepreneurship in vocational school. The method applied was survey explanatory and the subject was vocational school students in Tasikmalaya. The numbers of samples were 353 students and the data analysis technique was path analysis. The research findings had proven, first, there was a positive effect of self-efficacy and vocational capability towards entrepreneurship attitude on the skill of inventory technology and information and communication technology skills. Second, vocational capability positively affected entrepreneurship attitude on business and management skills. Third, self-efficacy positively affected entrepreneurship attitude on inventory technology, information and communication technology, and craft and technology skills. Fourth, entrepreneurship knowledge did not affect the entrepreneurship attitude and interest on all skills.

(11)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Minat berwirausaha di Indonesia masih sangat rendah khususnya lulusan

SMK. Menurut Direktur Pembinaan SMK Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar

dan Menengah (Mandikdasmen) Joko Sutrisno pada tahun 2010 jumlah lulusan

SMK yang menjadi wirausaha hanya satu hingga dua persen dari 950 ribu lulusan

per tahun (Lentera,2012). Padahal seharusnya dengan bekal kompetensi kejuruan

yang bersifat praktis, lulusan SMK lebih mampu mengaplikasikan pengetahuan

dan keterampilan dalam dunia kerja sampai tahap menciptakan lapangan kerja

sendiri sebagai wirausahawan dibandingkan lulusan sekolah menengah lainnya.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 80 siswa SMK mengenai

rencana mereka setelah lulus sekolah, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.1

Tabel 1. 1

Rencana siswa setelah lulus SMK

Sumber :Hasil pra penelitian data diolah

Dari tabel 1.1 tersebut, diperoleh hasil dari 80 orang siswa SMK yang

mengisi kuisioner 10% yang memiliki kecenderungan untuk berwirausaha, dan

sebagian besar siswa lebih memilih untuk bekerja atau menjadi pegawai yaitu

sebesar 61%, serta 23% memilih untuk melanjutkan sekolah. Ini menunjukkan

bahwa minat berwirausaha siswa SMK masih rendah.

Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%)

Manjadi Pegawai 49 61

Berwirausaha 8 10

Melanjutkan sekolah 23 29

(12)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rendahnya minat wirausaha siswa SMK menunjukkan kecenderungan

mereka untuk berwirausaha setelah lulus SMK rendah. Hal ini jika terus menerus

dibiarkan maka dikhawatirkan akan memicu bertambahnya pengangguran seiring

dengan bertambahnya jumlah lulusan serta sedikitnya lapangan kerja yang

tersedia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan minat

wirausaha siswa SMK.

Wibowo (2011:110) mengungkapkan bahwa pendidikan tingkat menengah,

khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang

siap kerja, namun memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi

melalui kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus

dipersepsikan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia

usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan

SMK memiliki jiwa dan perilaku karakteristik kewirausahaan.

Lulusan yang siap kerja dan siap berwirausaha merupakan tantangan

pendidikan di sekolah kejuruan, hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat pasar

tenaga kerja jika dibandingkan dengan angkatan kerja. Oleh karena itu, Wibowo

(2011:109) menegaskan bahwa kewirausahaan diyakini menjadi salah satu solusi

untuk mengatasi ketidakseimbangan supply dan demand dalam bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Meskipun demikian, seringkali harapan tidak sesuai

dengan kondisi riil, masih terdapat permasalahan yang menjadi kendala dalam

mewujudkan lulusan SMK yang memiliki karakteristik wirausaha.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran yang

berasal dari lulusan SMK mencapai 1,1 juta orang pada tahun 2013. Penyebab

banyaknya pengangguran lulusan SMK, selain karena rendahnya jumlah lulusan

yang melanjutkan ke perguruan tinggi, penyebab lainnya adalah ketidakmampuan

para lulusan SMK tersebut untuk menciptakan lapangan kerja.

Kota Tasikmalaya sebagai kota yang memiliki potensi untuk

mengembangkan industri kreatif memiliki peluang yang sangat besar untuk

(13)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bidang studi keahlian yang relevan untuk mengembangkan potensi daerah. Sesuai

dengan instruksi presiden (inpres) NO. 6/2009 tentang pengembangan ekonomi

kreatif di Indonesia bahwa SMK merupakan salah satu elemen pendidikan yang

sangat penting dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Dengan

demikian sangat penting unuk menumbuhkan minat wirausaha pada siswa SMK di

kota Tasikmalaya dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

minat wirausaha siswa.

TeoriPerilaku terencana yang digagas oleh Icek Ajzen (1991) menyatakan

bahwa minat sebagai anteseden terdekat dari perilaku. Minat dipengaruhi oleh

sikap sebagai bentuk kepercayaan positif maupun negatif seseorang terhadap suatu

perilaku, norma subjektif, dan efikasi diri. Selain itu menurut Ajzen, ada

faktor-faktor eksogen yang mempengaruhi minat, diantaranya pengetahuan,

keterampilan, faktor kepribadian, role model, dll. Faktor-faktor tersebut menurutnya berpengaruh tidak langsung terhadap minat melalui perubahan sikap.

Minat merupakan kecenderungan hati untuk menciptakan dan

memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang

tersedia. Minat tidak muncul begitu saja dan berkembang sesuai dengan

faktor-faktor yang mempengaruhinya (Walgito, 2004:148)

Keyakinan diri atau efikasi diri sangat dibutuhkan siswa SMK untuk

berwirausaha. Keyakinan diri siswa bahwa ia mampu untuk melakukan aktivitas

kewirausahaan serta keyakinan untuk mampu mengatasi kesulitan dalam

berwirausaha. Keyakinan diri atau efikasi diri dapat tumbuh melalui beberapa

cara. Menurut Bandura (1997) empat cara untuk mencapai efikasi diri yaitu

pengalaman secara langsung, pembelajaran melalui pengamatan secara langsung,

persuasi sosial, serta penilaian terhadap status psikologis yang dimiliki.

Nursito (2013), mengemukakan bahwa keyakinan seseorang akan

kemampuan diri untuk berwirausaha akan berpengaruh terhadap keinginan

(14)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, penguasaan pengetahuan tentang kewirausahaan sangat

dibutuhkan siswa SMK. Pengetahuan kewirausahaan merupakan hasil dari

efektivitas proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan di SMK. Siswa

SMK dengan penguasaaan pengetahuan yang mendalam terhadap suatu bidang

tertentu akan lebih mudah dalam menentukan jenis usaha yang paling sesuai

dengan kemampuannya sehingga dapat menjalankan usaha secara lebih fokus di

bidang tersebut.

Sejalan dengan dengan pernyataan Linan (2004) bahwa pengetahuan yang

luas tentang kewirausahaan (entrepreneurial knowledge) pasti memiliki pengaruh terhadap sikapnya terhadap kewirausahaan dan kesadaran seseorang akan profesi

pewirausaha sehingga akan mendorong munculnya keinginan untuk menjadi

pewirausaha

Selain pengetahuan, keterampilan sangat diperlukan siswa untuk

berwirausaha. Di Sekolah Menengah Kejuruan dikembangkan kecakapan

vokasional yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran produktif. Kecakapan

vokasional atau kecakapan kejuruan merupakan kompetensi siswa pada bidang

keahlian yang dipelajarinya. Kecakapan vokasional yang tinggi akan mampu

membentuk suatu harapan bagi remaja untuk dengan mudah mendapatkan

pekerjaan, atau setidaknya mampu membuat mereka bekerja secara mandiri,

Anwar (2006).

Minat berwirausaha sebagai penghubung antara pertimbangan yang

mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu.

Minat wirausaha sebagai variabel endogen diduga dipengaruhi oleh faktor eksogen

yaitu efikasi diri, pendidikan tentang kewirausahaan, dan kecakapan vokasional

yang dimiliki siswa SMK, sikap wirausaha sebagai variabel antara. Sedangkan

faktor bidang studi keahlian digunakan sebagai variabel kontrol.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan, dan

(15)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Berdasarkan Bidang Studi Keahlian (Survey Pada Siswa SMK se-Kota Tasikmalaya).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap sikap wirausaha ?

2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap wirausaha ?

3. Bagaimana pengaruh kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha ?

4. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa SMK?

5. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha siswa SMK?

6. Bagaimana pengaruh kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha

siswa SMK?

7. Bagaimana pengaruh sikap wirausaha siswa SMK terhadap minat

berwirausahasiswa SMK?

8. Bagaimana model sikap dan minat wirausaha siswa SMK dilihat menurut

bidang studi keahlian?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap sikap wirausaha.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap

wirausaha.

3. Untuk menganalisis pengaruh kecakapan vokasional terhadap sikap

wirausaha.

4. Untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa

(16)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha siswa SMK.

6. Untuk menganalisis pengaruh kecakapan vokasional terhadap minat

berwirausaha siswa SMK.

7. Untuk menganalisis sikap wirausaha terhadap minat berwirausaha siswa SMK

8. Untuk mengetahui perbedaan sikap dan minat wirausaha siswa SMK dilihat

dari bidang studi keahlian.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian inidapat dilihat secara teoritis maupun

empiris. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.2.1.Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai

pengaruh pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri, kecakapan vokasional,dan

sikap wirausaha terhadap minat berwirausaha.

1.3.2.2.Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dapat memberikan informasi bermanfaat untuk pengambilan

kebijakan bagi lembaga pendidikan dan pemerintah dalam meningkatkan

minat berwirausaha siswa SMK.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian

selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama.

3. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru kewirausahaan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran kewirausahaan.

Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan khususnya bagi pihak

sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendorong tumbuhnya minat

(17)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha siswa Sekolah

Menengah Kejuruan se-Kota Tasikmalaya sebagai variabel endogen. Adapun yang

menjadi variabel eksogennya adalah efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan,

kecakapan vokasional, sikap wirausaha menjadi variabel antara. Sedangkan bidang

studi keahlian dijadikan sebagai variabel kontrol.

3.2 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatory. Explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih

gejala atau variabel (Silalahi, 2010:30). Sedangkan metode yang dipakai adalah

metode survey. Survei adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam

daerah atau lokasi tertentu (Daniel:2003:44). Metode survei bertujuan untuk

mencapai generalisasi dengan jalan membuat perbandingan kuantitatif dari data

yang dikumpulkan dengan prosedur tanya jawab yang seragam (Margono,

2009:33).

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi (universum, universe, universe of discourse) adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik (Silalahi, 2010:253). Menurut

Riduwan (2008:37) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

(18)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.

Populasi penelitian ini adalah para siswa Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) se-Kota Tasikmalaya yang tersebar di 41 sekolah baik sekolah negeri

maupun swasta.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari seluruh objek yang diteliti yang dianggap

mewakili terhadap populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu

(Rianse: 2008,189).

Menurut Silalahi (2010:276), umumnya peneliti menggunakan teknik

sampel sebagai berikut .

1) Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analsis statistik dapat dilakukan

2) Menurut persentasi yang “layak” dijangkau. Untuk populasi kecil (dibawah 1000), peneliti membutuhkan rasio pemilihan sampel besar (30%). Untuk populasi menengah (10.000) rasio pemilihan sampel 10%. Untuk populasi melebihi 150.000 rasio pemilihan 1%.

3) L.R Gay menyatakan bahwa untuk riset deskriptif besar sampel 10% dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal komparatif 30 subjek per kelompok dan riset eksperimental 50 subjek per kelompok.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Two Stage Cluster Random Sampling. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut.

1) Populasi sampling I

Populasi sampling satu dalam penelitian ini adalah siswa SMK Se-kota

Tasikmalaya yang tersebar di 41 sekolah.

1) Sampel I (sampel sekolah)

Untuk menarik sampel yang pertama, penulis menggunakan metode

pengambilan sampel dengan rasio 30% karena jumlah populasi sekolah 41.

30% x 41 = 12,3 dibulatkan menjadi 12 sekolah. Pembagian sampel I ini

(19)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan cluster di Kota Tasikmalaya dengan menggunakan teknik alokasi proporsional (proportional allocation), adapun rumusnya yaitu sebagai berikut.

(3.1)

Keterangan: Ni = jumlah populasi kelompok

N = jumlah populasi keseluruhan

n = jumlah sampel

Pembagian sampel berdasarkan kluster terdapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1

Perhitungan Dan Distribusi Sampel I

Cluster Nama sekolah Jumlah Sampel Sekolah yang dipilih

dengan menggunakan teknik random

Kota

Tasikmalaya bagian Utara

SMK Negeri 1 Tasikmalaya SMK Mitra Batik

SMK Yayasan Islam SMK MJPS 1 Tasikmalaya SMK MJPS 2 Tasikmalaya SMK Manangga Pratama SMK Bina lestari PUI SMK Bina Putera Nusantara SMK Bhakti Kencana

SMK Sukapura

SMK Pasundan 2 Tasikmalaya SMK Mabdaul Ulum

SMK TI Dadaha Informatik SMK NU Tsm

SMK Tri Karya Husada SMK Bivindo

(20)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK Tikom Ibnu Siena Kota

Tasikmalaya bagian timur

SMK Al Khoeriyah SMK Terpadu Al Ikhwan SMK Al Mujahid

SMK Terpadu Bojongnangka SMK Negeri 4 Tasikmalaya

= 1,463

SMK Manarotul Ummah SMK Al-Marufi

SMK LPPM RI SMK Satya Bhakti

SMK Negeri 3 Tasikmalaya SMK MJPS 3

SMK Bustanul Ulum

SMK Al Ittihad Mabdaul Ulum SMK Islam Kawalu

SMK Ummul Quro Tamansari

2) Sampel II (Sampel Responden)

Untuk menarik sampel ketiga ini, penulis menggunakan Slovin:

(3.2)

Keterangan :

N = populasi penelitian

n = sampel yang diambil dari populasi penelitian

e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut, n =

(21)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalokasikan atau menyebarkan satuan-satuan sampling ke dalam cluster yang

kedua dengan menggunakan alokasi proporsional (proportional allocation) seperti yang terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 2

Perhitungan Dan Distribusi Sampel II Nama

Teknik otomotif Teknik kendaraan

& rekayasa Teknik Otomitif

(22)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemesinan 9

Teknologi informasi & komunikasi

Teknik komputer & informatika

Teknik komputer dan jaringan

106

= 13

SMK Yayasan

Islam

Seni, kerajinan & pariwisata

Tata Busana Busana Butik 5

= 1

TataBoga Jasa Boga 26

= 3

Bisnis dan manajemen

Administrasi Administrasi perkantoran

12

(23)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama

Teknik bangunan Teknik gambar Teknik Otomotif Teknik

Kendaraan Tata Kecantikan Kecantikan

rambut

3

= 0

Tata Busana Busana

Butik

6

(24)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lanjutan

Lanjutan

Nama Sekolah Bid. Studi Keahlian

SMK Al-Marufi Seni, Kerajinan

& pariwisata

Tata Busana Busana Butik

15

=2

SMK MJPS 3

Tsm Teknologi informasi

(25)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komunikasi

3.4 Operasionalisasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri tiga variabel bebas yaitu, efikasi diri,

pengetahuan kewirausahaan, dan kecakapan vokasional, satu variabel antara yaitu

sikap wirausaha, serta satu variabel terikat yaitu minat berwirausaha. Adapun

operasionalisasi variabel dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3.3

Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Ukuran Skala

Efikasi diri

(X1)

Magnitude (tingkat kesulitan);yakni

berhubungan dengan tingkat kesulitan tugas. Generality (luas bidang

perilaku); yakni

menjelaskan keyakinan

individu untuk

menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik

Aspek pengukuran dari efikasi diri terdiri dari:

1) Magnitude:

 Pengharapan efikasi pada tingkat kesulitan tugas

 Analisis pilihan perilaku yang akan dicoba (merasa mampu melakukan)

 Menghindari situasi & perilaku di luar batas kemampuan

2) Generality :

Pengharapan yang lemah, pengalaman yang tidak menguntungkan

Pengharapan yang mantap bertahan dalam usahanya.

3) Strength:

 Pengharapan hanya pada tingkah laku yang khusus

 Pengharapan yang menyebar pada berbagai bidang perilaku. dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran kewirausahaan. Standar

Ukuran dari pengetahuan kewirausahaan diantaranya :

1) mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha :

mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha

(26)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dicapai yaitu:

1) Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha,

2) Menerapkan jiwa kepemimpinan,

3) Merencanakan usaha kecil/mikro,

merumuskan solusi masalah

2) Menerapkan jiwa kepemimpinan, terdiri dari :

Mengembangkan semangat wirausaha Membangun komitmen bagi dirinya dan

bagi orang lain Membuat keputusan

3) Merencanakan usaha kecil/mikro, terdiri dari :

Menganalisis peluang usaha

Menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha

Kecakapan

Vokasional

(X3)

Kecakapan yang terkait dengan profesi yang

Ukuran dari kecakapan vokasional yaitu: 1). Kecakapan yang terkait dengan profesi

yang berhubungan dengan satu bidang khusus., terdiri dari :

 mampu menggunakan alat kerja untuk membuat produk sederhana

 mampu menggunakan alat kerjasecara bertahap

 mampu menghasilkan produk

2). Sikap yang baik terhadap lingkungan kerja, terdiri dari:

mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan dari beberapa produk yang dihasilkan

Kemampuan untuk menentukan prioritas dari kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas,

mengerjakan tepat,cepat dan akurat Etika pribadi,

mempunyai rasa tanggung jawab, kemampuan untuk beradaptasi, mempunyai inisiatif,

kemampuan dalam pengaturan diri, perencanaan dan pengorganisasian,

kemampuan menghargai perbedaan dan keragaman/ perbedaaan individu,

menjadi wirausahawan memiliki banyak keuntungan.

menjadi wirausahawan adalah suatu karir yang menyenangkan.

Ordinal

(27)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karir berwirausaha dan peluangnya

akan segera memulai untuk membuka usaha. menjadi wirausahawan akan memberikan

kepuasan tinggi,

 diantara beragam pilihan menjadi wirausahawan adalah yang lebih disukai Minat

Berwirausaha

memilih pekerjaan;

merasa termotivasi untuk berwirausaha; merasa senang untuk

berwirausaha;

berkeinginan untuk berwirausaha, dan berani mengambil

resiko untuk meraih sukses.

 Memilih berwirausaha dibandingkan pekerjaan lain

 Terdorong untuk dapat berwirausaha Tertantang untuk dapat berwirausaha

 Perasaan yang timbul untuk berwirausaha

Berwirausaha merupakan keinginan dalam diri

Timbul niat untuk memulai berwirausaha Berani memulai berwirausaha

 Risiko menjadi sukses Resiko gagal

Ordinal

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data dengan teknik komunikasi tidak langsung yaitu teknik

pengumpul data dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alatnya

(Margono:2009:165 ).

Angket (questionnaire) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang diteliti (Rianse: 2008,217).

Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner berstruktur atau kuesioner

tertutup. Menurut Riduwan (2010:27), angket tertutup adalah angket yang

disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√). Variabel yang diukur

dengan kuesioner adalah variabel Efikasi Diri (X1), Pengetahuan kewirausahaan

(X2), Kecakapan vokasional (X3), Sikap wirausaha (Y1) dan Minat berwirausaha

(Y2).

(28)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Likert point. Kuisioner dikembangkan berdasarkan indikator masing-masing

variabel penelitian. Masing-masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang

tersedia diberi bobot nilai seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 4

Bobot Nilai Jawaban responden No

Jawaban Responden Skor

Positif Negatif

1 Sangat setuju /selalu 5 1

2 Setuju / sering 4 2

3 Ragu-ragu / kadang-kadang 3 3

4 Tidak setuju / pernah 2 4

5 Sangat tidak setuju / tidak pernah 1 5

3.6 Jenis Data Dan Sumber Data Penelitian 3.6.1 Jenis Data

Data dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang

dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hermawan (2006:168) bahwa “data primer

merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab

masalah atas tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif,

deskriptif, ataupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data

(29)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMK yang berada di

lungkungan Kota Tasikmalaya yang diasumsikan sudah memiliki pengetahuan

dan wawasan untuk berwirausaha yang menjadi responden penelitian.

3.7 Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari pengujian

validitas, dan reliabilitas.

3.7.1 Hasil Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

keshahihan suatu instrumen (Riduwan, 2007:348). Dalam uji validitas ini

menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total corelation). Menurut Azwar (Kusnendi,2008:95), korelasi item-total dikoreksi digunakan jika

jumlah item yang diuji relatif kecil yaitu kurang dari 30. Item dalam setiap

variabel dalam penelitian ini kurang dari 30 sehingga menggunakan metode

tersebut.

Untuk menghitung koefisien item total dikoreksi, maka terlebih dahulu

mencari korelasi item total yaitu dengan rumus sebagai berikut.

(3.3)

Rianse (2008:167)

Keterangan :

r hitung = Koefisen korelasi antara variabel X dan Y

ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian

ΣY = Jumlah skortotal seluruh item dari keseluruhan responden

n = Jumlah responden penelitian

Kemudian dilakukan uji validitas internal setiap item. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut.

∑ ∑ ∑

(30)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Kusnendi, 2008:95)

Keterangan:

ri-itd = koefisien item total dikoreksi

= koefisien korelasi item-total

si =simpangan baku skor setiap item

sx = simpangan baku skor total

Untuk mengetahui item yang memiliki validitas yang memadai, menurut

Azwar dalam Kusnendi (2008:96) para ahli menetapkan patokan besaran

koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas

minimal valid tidanya sebuah item. Dalam penelitian ini, batas minimal yang

diambil adalah 0,25. Artinya jika koefisien item total dikoreksi sebesar 0,25 atau

lebih dinyatakan valid sedangkan apabila dibawah 0,25 item dinyatakan tidak

valid dan akan didrop dari kuesioner penelitian.

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 50 orang siswa

SMK yang tidak menjadi responden penelitian. Setelah data yang terkumpul di

proses, ternayata ada beberapa item dari seluruh variabel penelitian yang

dinyatakan tidak valid. Laporan hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3. 5

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Total Item Item valid Item tidak valid

X1 13 12 1

X2 10 10 -

X3 19 17 2

Y1 12 12 -

Y2 11 11 -

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel efikasi diri (X1),

terdapat 1item yang tidak valid karena nilai korelasi item-total dikoreksi < 0,25

dan sebanyak 12 item pernyataan dinyatakan valid karena nilai item total

(31)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

item yang tidak valid karena nilai korelasi item-total dikoreksi < 0,25 dan

sebanyak 17 item pernyataan dinyatakan valid karena nilai item total dikoreksi ≥

0,25. Sedangkan untuk variabel lain, semua item dinyatakan valid karena nilai

item-total dikoreksi ≥ 0,25. Laporan hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 2.

3.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas

menggunakan koefisien realibilitas Cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian

diindikasikan memiliki tingkat realibilitas memadai jika koefisien alpha

Croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2005:97).

Menurut Rianse (2008:180) langkah-langkah mencari nilai realibilitas

tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menghitung harga varians tiap item dari setiap item

(3.5)

Keterangan:

Si = Harga varian tiap item

ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = Kuadrat skor seluruh respondendari tiap item

N = Jumlah responden

2) Mencari varians total

(3.6)

Keterangan:

St = Harga varian total

ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total

(ΣY)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

∑ ∑

(32)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menghitung Reliabilitas Instrumen

(3.7)

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas instrumen

k = Jumlah item

ΣSi = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total

Data hasil uji coba kedua kemudian diuji realibilitasnya. Tabel 3.6

menunjukkan hasil perhitungan realibilitas seluruh variabel.

Tabel 3. 6

Hasil Perhitungan Reliabilitas

No Variabel Koefisien Alpha

1 Efikasi Diri 0,7

2 Pengetahuan Kewirausahaan 0,7

3 Kecakapan Vokasional 0,8

4 Sikap Wirausaha 0,8

5 Minat Berwirausaha 0,7

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan perhitungan di atas, seluruh variabel memiliki koefisien alpha

lebih besar dari 0,7. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

variabel penelitian dinyatakan reliabel. Laporan hasil uji reliabilitas selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 2.

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat kelima

variabel dengan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara

(33)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wirausaha maka digunakan pengujian path analysis (analisis jalur). Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat

variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Dalam upaya untuk menjawab semua masalah penelitian, maka analisis

data dilakukan secara bertahap. Pertama adalah mentransformasikan data skala

ordinal menjadi skala interval. Hal ini perlu dilakukan mengingat statistika

parametrik mensyaratkan data minimal berskala interval. Sementara data yang

diperoleh semuanya berskala ordinal kecuali variabel pengetahuan kewirausahaan.

Langkah ini dilakukan dengan manggunakan Measurment Succesive Interval

(MSI). Hasil dari analisis tahap pertama adalah diperolehnya panel data dengan

skala interval, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 3.

Tahap kedua adalah menguji asumsi-asumsi statistik yang dipersyaratkan

untuk analisis data selanjutnya. Uji asumsi yang harus dilakukan adalah pertama

uji normalitas untuk mengetahui pola distribusi skor data hasil penelitian. Kedua, uji multikolinearitas yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terdapatnya

multikolinearitas sempurna antar variabel penelitian. Dan yang ketiga berkaitan

dengan identifikasi kasus multivariate outliers, yaitu munculnya variabel-variabel

yang tidak lazim dalam bentuk nilai-nilai yang sangat ekstrim.

Tahapan ketiga, analisis data difokuskan untuk menjawab masalah

penelitian yang telah dirumuskan. Untuk maksud tersebut, analisis data tahap

ketiga ini digunakan analisis jalur (Path Analysis) untuk menguji hubungan kausalitas antar variabel dan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung.

Dalam penelitian ini analisis jalur dilakukan dengan bantuan aplikasi program

Amos ver 5.

3.8.1. Method of Succeesive Interval (MSI)

Menurut Hidayat & sedarmayanti (2011:55), ”Metode Successive Interval

adalah metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala

(34)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengubah data ordinal menjadi data interval.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Perhatikan nilai jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner

2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, lakukan perhitungan ada berapa

responden yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi ( f )

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya =

proporsi ( p )

4. Kemudian hitung proporsi kumulatifnya ( pk ) dengan cara menjumlah

antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z)

untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

(3.9)

6. Tentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z

7. Tentukan nilai interval ( scale value ) untuk setiap skor jawaban dengan rumus

sebagai berikut :

8. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya

terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban

responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini

Transformed Scale Value : SV = - { Min data – Min SV}

3.8.2. Uji Asumsi Statistik

Dalam analisis statistika multivariat dependensi pada umumnya, estimasi

parameter model dengan menggunakan metode maximum likelihood menuntut terpenuhinya tiga asumsi utama, yaitu : pola sebaran data mengikuti atau

(35)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak ada kasus multivariate outlier (Ghozali, 2004).

Pengujian asumsi normalitas secara multivariat dapat dilakukan dengan

menggunakan nilai CR. Variabel penelitian berdistribusi normal apabila nilai CR

≥ 2,58.

Multivariate outliers menunjukkan kondisi observasi dari kombinasi beberapa variabel yang tidak lazim yang muncul dalam bentuk nilai-nilai yang

sangat ekstrim, sehingga jika dijabarkan akan menimbulkan bias terhadap hasil

analisis data selanjutnya, Hair,dkk (Kusnendi,2008). Karena itu kasus outliers

harus diidentifikasi, dan apabila terdapat data yang diindikasikan sebagai outliers

maka data tersebut harus dikeluarkan, meskipun hal tersebut dapat menyebabkan

tingkat kepecayaan penelitian menjadi berkurang. Dalam penelitian ini kasus

multivariate outliers diidentifikasi dengan menggunakan statistik D2

(Mahalanobis distance). Untuk menentukan ada tidaknya kasus multivariate outliers, dilakukan dengan cara membandingkan statistik D2 yang diperoleh dengan statistik X2 pada derajat kebebasan sebesar jumlah variabel yang

diobservasi pada tingkat kesalahan tertentu. Setiap observasi yang memiliki

koefisien D2 lebih besar dari statistik X2 maka kasus tersebut diidentiikasi sebagai

kasus multivariate outliers.

Pengujian Multikolinearitas dilakukan melalui koefisien determinan

matriks kovariansi. Nilai koefisien determinan matriks kovarians yang sangat

kecil mendekati nol mengindikasikan terdapat multikolinearitas yang sempurna

antar variabel yang diteliti. Selain menggunakan koefisien determinan matriks

kovariansi alternatif lain untuk menguji multikolinearitas adalah melalui statistik

condition number (CN) matriks kovariansi. Statistik CN didefinisikan sebagai rasio antara nilai eigenvalue maksimal dengan eigenvalue minimal. Koefisien CN

yang melebihi1000 mengindikasikan antarvariabel yang diteliti terdapat

(36)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis jalur (Path Analysis) adalah metode analysis multivariat dependensi yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan asimetris yang

dibangun atas dasar kajian teori tertentu, dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung. Menurut Gall, gall dan Borg

(Kusnendi,2008) “Path analysis is method for testing the validity of the theory about causal relationship between three or more variables that have been studied using correlational research design”(Analisis Jalur adalah metode untuk

mengukur validitas dari teori mengenai hubungan kausal antara tiga atau lebih

variabel yang dapat dipelajari menggunakan rancangan penelitian korelasi)

(Kusnendi, 2008:146).

Analisis jalur digunakan bukan untuk menghasilkan model melainkan

mengkonfirmasi model. Karena itu model yang layak dianalisis dengan analisis

jalur adalah model yang telah mendapat justifikasi teoritis dan empiris yang kuat,

hubungan antarvariabel penelitian merupakan model dengan persamaan multipel,

bersifat over-identified, correlated, atau mediated path model.

3.9 Rancangan Pengujian Hipotesis

Secara manual, statistik analisis jalur dihitung dengan basis data matriks

korelasi. Prosedurnya dijelaskan sebagai berikut:

1) Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap

X1

X3 X2

Y1 Y2

Ρx1y1

Ρx2y1

Ρx3y1

Ρy2x1

Ρy2x2

Ρy2x3

(37)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 1

Model diagram jalur lengkap

2) Menghitung koefisien korelasi antar variabel penelitian dengan rumus

(3.10)

nyatakan koefisien korelasi antar variabel tersebut dalam sebuah matriks

korelasi (R) yaitu sebagai berikut:

(38)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menghitung determinasi matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk

menentukan ada tidaknya problem multikoliniritas dalam data sampel.

4) Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien

jalurnya dan merumuskan persamaan struktural. Penelitian ini menggunakan

sua sub struktur untuk menguji hipotesis. Adapun sub struktur itu adalah

sebagai berikut.

(1) Persamaan Struktural 1 menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen Y1. Persamaan strukturalnya yaitu:

Y1 = ρx1x4X1+ ρx2x4X2+ ρx3v4X3 + e1

(2) Persamaan Struktural 2 menganalisis pengaruh variabel eksogen dan

variabel Y1 terhadap variabel endogen Y2. Persamaan strukturalnya yaitu:

Y2=ρ yx1X1 + ρ yx2X2 + ρ yx3X3 + ρ yx4Y1 + e2

5) Identifikasi matriks korelasi anatar variabel penyebab yang sesuai dengan

sub-sub struktur atau model yang diuji

6) Menghitung matriks invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap

model yang akan diuji dengan rumus:

(3.12)

dimana ρYiXk menunjukkan koefisien jalur, Ri-1 adalah matriks invers

korelasi antar variabel eksogen dalam model yang dianalisis, dan r YiXk 1 rY2X1 rY2X2 …. rY2Xk

R = 1 rX1X2 …. rX1Xk

1 …. rX2Xk ….

1

(39)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dianalisis.

7) Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji

dengan rumus:

(3.13)

8) Menghitung koefisien determinasi R2YIXK dan koefisien jalur error variables (ρei) melalui rumus:

(3.14)

Dan

(3.15)

9) Uji kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai

berikut.

(3.16)

Dimana k menunjukkan banyak variabel penyebab dalam model yang

dianalis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statisticnya dirumuskan sebagai berikut:

H0: ρYiX1= ρ YiXk= …=ρYiXk= 0: Yi tidak dipengaruhi X1,X2,…Xk

H1: ρYiX1= ρ YiXk= …=ρYiXk≠ 0: sekurang-kurangnya Yi dipengaruhi oleh

salah satu variabel X1,X2,..Xk

Atau dengan rumus :

H0: RYiX1 = 0: Variasi yang terjadi pada Yi tidak dipengaruhi Xk

H1: RYiX1 ≠ 0: variasi yang terjadi pada Yi sekurang-kurangnya dipengaruhi

oleh salah satu variabel Xk

10) Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang

diperoleh dengan statistik uji t sebagai berikut.

ρYiXk = (Ri-1) (rYiXk)

∑( )

ρei =

(40)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3.17)

Dimana ρYiX1 menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen

terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE

menunjukkan standar error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis, n adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel penyebab dalam

model yang dianalisis dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi

variabel penyebab untuk model yang dianalisis. Hipotesis statistik pengujian

individual dirumuskan sebagai berikut.

H0 : RYiX1 = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi

Hi : RYiX1 > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau

H1 : RYiX1 < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.

Karena model atau hipotesis penelitian yang akan diuji melalui analisis

jalur adalah model yang telah mendapat justifikasi teori yang kuat dan

hasil-hasil penelitian yang relevan maka pengujian individual dlam format analisis

jalur sifatnya akan merupakan uji satu arah (direksional).. Jika dari hasil uji

individual terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model perlu

diperbaiki melalui trimming. Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melakukan trimming. Pertama, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik tidak signifikan. Kedua, melepaskan atau mendrop jalur yang secara

statistik signifikan, tetapi menurut pandangan peneliti pengaruhnya dipandang

sangat lemah. Cara pertama biasanya ditempuh jika ukuran sampel penelitian

relatif kecil, dan cara kedua jika ukuran sampel penelitian relatif besar. Apabila

terjadi trimming, maka perhitungan untuk memperoleh estimasi parameter diulang.

11) Melakukan pengujian overall model fit dengan statistic Q dan atau W dengan rumus Shumacker & Lomax sebagai berikut.

(41)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana R2m menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model,

dan M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur yang

tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M

dihitung dengan rumus sebagai berikut.

(3.19)

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q=1 menunjukkan model yang diuji fit dengan data. Dan jika Q<1, maka untuk menentukan fit tidaknya model statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:

(3.20)

Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang dittunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tiak signifikan.

Selanjutnya dilakukan dekomposisi pengaruh antar variabel yang

ditunjukkan untuk menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruh

langsung dan tidak langsung (Kusnendi, 2008:150). Pengaruh langsung (DE)

adalah pengaruh satu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terjadi

tanpa melaui variabel endogen lain. Besarnya pengaruh langsung ini

ditunjukkan oleh besar kecilnya taksiran parameter koefisien jalur. Besarnya

pengaruh tidak langsung ditunjukkan oleh hasil kali antara koefisien jalur

variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang

dianalisis.

R2m = M =1- (1- R21)( 1- R22)…( 1- R2p)

(42)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab

IV, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :

1) Efikasi diri sebagai bentuk keyakinan diri seseorang memiliki pengaruh

yang positif terhadap sikap wirausaha. Artinya semakin tinggi keyakinan

diri seseorang untuk dapat berwirausaha maka sikapnya terhadap

wirausaha semakin positif. Sikap yang positif terhadap aktivitas

kewirausahaan muncul dari keyakinan untuk mengatasi kesulitan dalam

aktivitas kewirausahaan, serta perasaaan mampu untuk melakukan

aktivitas aktivitas kewirausahaan.

2) Pengetahuan kewirausahaan sebagai bentuk efektivitas pembelajaran

kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap sikap wirausaha. Sikap

seseorang terhadap wirausaha tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

pengetahuan siswa akan wirausaha. Artinya tingginya pengetahuan

seseorang akan kewirausahaan maka tidak menimbulkan sikap yang positif

terhadap kewirausahaan.

3) Kecakapan Vokasional berpengaruh positif terhadap sikap wirausaha.

Semakin tinggi tingkat kecakapan vokasional siswa maka mereka akan

memandang aktivitas kewirausahaan sebagai aktivitas yang positif.

4) Efikasi diri berpengaruh positif terhadap minat wirausaha. Keyakinan diri

seseorang akan kemampuan dirinya dalam melakukan aktivitas

kewirausahaan ternyata sangat mempengaruhi minat dia untuk

berwirausaha. Sebaliknya bila keyakinan akan keberhasilannya rendah,

maka akan rendah pula minatnya untuk berwirausaha. Jadi semakin tinggi

(43)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat wirausaha.

Minat wirausaha tidak bisa ditumbuhkan dengan tinggi rendahnya

pengetahuan tentang kewirausahaan siswa.

6) Kecakapan Vokasional memiliki pengaruh negatif terhadap minat

wirausaha. Semakin tinggi keterampilan teknis yang dimiliki seseorang

maka semakin rendah minatnya untuk berwirausaha.

7) Sikap wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat wirausaha. Sikap

yang positif terhadap wirausaha akan menumbuhkan minat wirausaha.

8) Sikap wirausaha pada bidang keahlian teknologi dan rekayasa serta

teknologi informasi dan komunikasi dipengaruhi secara signifikan oleh

variabel efikasi diri dan kecakapan vokasional. Pada bidang keahlian

bisnis dan manajemen, sikap hanya dipengaruhi oleh kecakapan

vokasional dan tidak oleh variabel lain. Sedangkan pada bidang keahlian

seni, kerajinan dan pariwisata, tidak ada variabel yang mempengaruhi

sikap wirausaha.

9) Minat wirausaha dipengaruhi secara dominan oleh sikap wirausaha pada

semua bidang keahlian. Pengaruh efikasi diri terhadap minat signifikan

pada semua bidang keahlian kecuali bidang keahlian bisnis dan

manajemen. Sedangkan variabel lain yang mempengaruhi minat wirausaha

yaitu kecakapan vokasional tetapi hanya pada bidang keahlian seni,

kerajinan dan pariwisata.

5.2 Saran

1). Bagi Guru

Guru hendaknya berusaha untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa

dengan dengan pendekatan emosional khususnya dalam proses belajar

mengajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai

pentingnya kewirausahaan dan kaitannya dengan perekonomian.

(44)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kewirausahaan sehingga dapat menumbuhkan minat wirausaha di kalangan

siswa.

3). Bagi Pemerintah

Pihak pemerintah, khususnya pemerintah daerah Kota Tasikmalaya

hendaknya memberikan program-program penunjang keberhasilan

pembelajaran kewirausahaan diantaranya dengan memberikan fasilitas

berupa buku-buku, pelatihan kewirausahaan untuk siswa SMK, pinjaman

modal, dll.

4). Bagi peneliti Selanjutnya.

a. Perlu dikaji ulang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat

wirausaha siswa SMK serta dapat dikaji faktor yang paling besar

mempengaruhinya.

b. Penelitian yang serupa dapat diujicobakan pada kelas XII SMK yang

(45)

Astri srigustini, 2014

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ajzen, I (1991). The Theory of Planned Behavior.Organizational Behavior and Human Decission Processes 50, 179-211. Academic Press,Inc

Ajzen,I & Fisben,M. 1975. Bellief. Attitude. Intention And Behavior An Introduction, To Theory And Research Reading, MA:Addision-Wesley

Alma, B. 2007. Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta,

Andika, M dan Madjid I. 2012. Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala.

Anwar. 2006. Pendidikan kecakapan hidup.Bandung: Alfabeta

Aprilianty, E. 2011. Jurnal pendidikan vokasi. Pengaruh kepribadian wirausaha, motivasi berprestas, dan lingkungan Terhadap minat berwirausaha siswa smk. 2 (3).

Ayodele (2013). Demographics, Entrepreneurial Self-Efficacy And Locus Of Control As

Determinants Of Adolescents’ Enrepreneurial Intention In Ogun State, Nigeria. European Journal of Business and Social Sciences, 1(12) pp 59-67. Nigeria: Oigun state

Badan penelitian dan pengembangan Pusat Kurikulum (2007). Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Depdiknas.

Bagus, L.1996. Kamus Filsafat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Bandura,A.1977.Social Learning Theory.Englewood Cliffs,NJ:Prentice-Hall

Bandura,A.1997. Self Efficacy: The exercise of controll. NewYork: W.N Freeman Bandura.2006.Self Efficacy Beliefs Of Adolescent Information Age Publishing

Daniel, Moehar. (2003). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

DBE3. USAID.Depdiknas,dll. 2007.Integrasi kecakapan hidupdalam

pembelajaran.http://mbscenter.or.id/sources/372007%20DE3%20Integrasi%20Kecaka pan%20Hidup%20dalam%Pembelajaran.Pdf

Gambar

Tabel 1. 1
Tabel 3. 1  Perhitungan Dan Distribusi Sampel I
Tabel 3. 2  Perhitungan Dan Distribusi Sampel II
gambar bangunan     = 11
+6

Referensi

Dokumen terkait

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,PERIMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MAGELANG. Alamat :

Negatif Positif Infeksi HCV akut awal; HCV kronik pada pasien dengan status imunosupresi; pemeriksaan HCV RNA positif palsu. Negatif Negatif Tidak adanya infeksi HCV

Karakteristik Laju Perambatan Retak Fatik dan Retak Korosi TeganganSambungan Las Baja Tahan Karat Aisi 304 dan Baja Karbon Rendah 400 yang Di-Flame Heatingdengan Pendinginan

Contoh Perhitungan energi dan kecepatan pelet saatdrop test..

Selain PPI 8255 dalam rangkaian terdapat juga beberapa komponen yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.IC 74LS244 adalah buffer yang mampu menyimpan data yang dimasukan satu persatu

RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2019. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Jns Tinggi Berat Tekanan Denyut Frek Tjm Buta Seru Tjm Sta- Imuni- Sulit Kes Kese-. No Nama Klm Bdn Bdn darah nadi

3.8 Mengenal ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang