• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI KEUANGAN DAN AKUNTANSI DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI KEUANGAN DAN AKUNTANSI DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI KEUANGAN DAN AKUNTANSI DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

1Iwan Setiawan, 1Yeti Apriliawati, 1Kristianingsih, 1Fifi Afiyanti, 1Sudjana, 1Moch.

Edman Syarief, 1Ira Novianty, 1Hasbi Assidiki Mauluddi

1Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung Email: iwan.setiawan@polban.ac.id

Abstrak

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor usaha yang memiliki potensi besar untuk mendukung perkembangan perekonomian di Indonesia. UMKM memiliki kendala pengembangkan diri terkait kondisi kualitas SDM dan akses pendanaan yang bisa diperoleh. Tujuan makalah ini adalah untuk mengakaji permasalahan, kendala internal dan solusi pengembangan UMKM khususnya di wilayah Bandung Raya. Hasil kajian mengungkapkan bahwa UMKM menghadapi kendala terkait dengan upaya pengembangan dan akses dana dana yang dapat diperoleh. UMKM membutuhkan bantuan untuk mengatasi kendala kualitas SDM dan akses pendanaan. Dibutuhkan jasa konsultasi yang membantu pengelolaan laporan keuangan dan akuntansi. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa dibutuhkan unit jasa konsultasi keuangan dan akuntansi. Melalui Unit Jasa Konsultasi Keuangan dan Akuntasi (UJKKA) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung berpotensi untuk membantu permasalahan UMKM. UJKKA membantu pencatatan keuangan dan menghasilkan laporan keuangan bagi UMKM yang dapat diterima oleh pemberi pembiayaan serta perpajakan. Fokus konsultasi UJKKA adalah pembukuan perusahaan, laporan keuangan, perpajakan serta perencanaan dan anggaran perusahaan.

Kata kunci: Jasa Konsultasi, Unit Usaha Jurusan, Keuangan, Akuntansi

PENDAHULUAN

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah sektor usaha yang memberikan kontribusi besar investasi, penciptaan lapangan kerja dan GDP di Indonesia[1]. Sebagian besar perusahaan yang tergolong UMKM belum memiliki sistem pembukuan dan laporan keuangan yang akurat dan

benar. Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan UMKM agar tetap eksis dalam bisnis yang di jalankannya.

Pada umumnya UMKM masih belum menaati kewajiban membayar pajak.

Permasalahanan timbul ketika ada peluang untuk mengikuti tender atau mengajukan kredit dari perbankan

(2)

2 dengan bunga yang rendah. UMKM terpaksa harus menyusun laporan secara terburu-buru dengan data yang tidak akurat, sehingga risiko gagal tender atau kredit ditolak sangat tinggi.

Berdasarkan data dari departemen koperasi dan UMKM jumlah usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia sebanyak 62,9 juta unit dan memiliki share 99,99% dibanding usaha besar yang hanya 0,01% (Departemen Koperasi & UMKM,2020) [2]. Jumlah tersebut menunjukkan masih banyak yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak agar usaha UMKM dapat meningkat. Hal ini dikarenakan usaha UMKM rentan terpengaruh oleh globalisasi yang terjadi sekarang ini.

Tabel 1. Materi Pelatihan Akuntansi

Usaha Unit Usaha Pangsa UMKM 62.922.617 99.99 Usaha Mikro 62.106.900 98.70

Usaha Kecil 757.090 1.20

Usaha Menengah 58.627 0.09 Usaha Besar 5460 0.01 Jumlah Unit Usaha 62.928.077

Terjadinya wilayah perdagangan bebas ASEAN dan China (ACFTA) dan Komunitas perekonomian ASEAN (AEC/MEA) harus dihadapi oleh kelompok UMKM Indonesia dengan mempertimbangkan potensi dan kendala yang dihadapi. Meskipun secara ideal penerapan kedua kesepakatan itu mempunyai potensi untuk peningkatan kerja sama antar negara dan liberalisasi perdagangan dan jasa. Namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran terhadap dunia usaha Indonesia, khususnya UMKM. Salah satunya pemberlakuan ACFTA akan menghancurkan perekonomian rakyat

karena gagal bersaing dengan produk- produk dari China dan negara-negara ASEAN [3].

UMKM di Indonesia memiliki banyak keterbatasan walaupun ada sejumlah potensi yang dapat digali sebagai syarat untuk dapat berkembang dan memiliki daya saing di pasar. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan Bank Indonesia menjelaskan keterbatasan UMKM meliputi [4]:

1)terbatasnya akses pada perbankan, khususnya terkait masalah pendanaan yang dapat diperoleh, 2) kualitas sumber daya manusia yang rendah dan pengelolaan manajemen secara sederhana 3) minimnya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan usaha 4) belum memiliki kemampuan produksi yang selaras dengan selera konsumen, khususnya konsumen di luar negeri (produk ekspor. Suryanto dan Muhyi (2017) memperkuat pendapat LPPI dan BI, jika UMKM mempunyai beberapa permasalahan antara lain terbatasnya jiwa kewirausahaan pengusahanya, rendahnya kompetensi sumber daya manusia, terbatasnya akses ke lembaga permodalan, dan kurang adanya bimbingan [5]. Tambunan (2009) juga menambahkan jika mayoritas UMKM tidak teregistrasi sehingga tidak mempunyai akses terhadap pajak maupun program-program pemerintah [6]. Berbagai keterbatasan tersebut tentunya akan menghambat kinerja UMKM di Indonesia yang perannya sangat nyata bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi penduduk yang berskala ekonomi menengah ke bawah. Untuk membatu mengatasi permasalahan UMKM tersebut, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

(3)

3 mengembangkan pendirian Jasa Konsultasi Keuangan dan Akuntansi METODE

Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung berupa pengembangan pendirian jasa konsultasi keuangan dan akuntansi terdiri dari 3 tahap, yaitu 1) Tahap persiapan berisi kegiatan identifikasi masalah dan studi literature. 2) Tahap pelaksaan berisi kegiatan pengumpulan data dan analisa kebutuhan (FGD), perencanaan pembuatan unit jasa konsultasi dan pembuatan media promosi. 3) Tahap pelaporan. Semua proses pelaksanaan pengembangan pendirian jasa konsultasi keuangan dan akuntansi digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.

Proses Pelaksanaan Pengembangan Pendirian Jasa Konsultasi Keuangan

dan Akuntansi 1. Tahap Persiapan

a) Identifikasi Masalah

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang

dihadapi oleh mitra kegiatan berdasarkan aktivitas yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM adalah kesulitan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung memiliki kemampuan untuk membantu UMKM dalam pencatatan keuangan agar lebih memudahkan penghitungan perpajakan serta lebih bankable. Jurusan akuntansi memiliki potensi dan kemampuan untuk membentuk jasa konsultasi yang dapat membantu memenuhi tujuan klien dalam mengelola perusahaannya.

b) Studi Literatur

Proses studi literatur diperlukan untuk mencari rujukan dari berbagai buku, jurnal, atau artikel yang mampu menggambarkan situasi terkini dari permasalahan UMKM, cara penyelesaian dan metode yang dapat dilakukan dalam mendirikan unit jasa konsultasi.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Pengumpulan Data

Setelah mengetahui situasi dan permasalahan secara umum dari literatur, observasi difokuskan kepada UMKM. Kegiatan observasi ini dilakukan melalui pengumpulan data dari UMKM. Data yang dikumpulkan berupa permasalahan dan praktik pencatatan keuangan di masing-masing usaha. Tahapan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diberikan secara online.

(4)

4 b). Analisa Kebutuhan/FGD

Kajian atau analisa terkait dengan hal yang dibutuhkan untuk memperkuat informasi yang telah diperoleh merupakan tahap penting untuk mempersiapkan unit jasa konsultasi yang akan dibentuk. Ada lima poin kajian/analisis yang harus dilakukan yaitu: (1) Analisis kebutuhan UMKM terkait dengan pencatatan keuangan (2) profil UMKM yang belum melaksanakan pencatatan keuangan yang baik, (3) Struktur unit jasa konsultasi yang dapat dikembangkan, (4) Rencana kerja unit jasa konsultasi, (5) penyusunan SOP unit Jasa konsultasi

c). Tahap Perencanaan Pembuatan Unit Jasa Konsultasi

Dari proses analisa yang telah dilakukan, maka disusun rencana pembentukan unit jasa pelatihan di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung. Selain itu, disusun pula rencana kerja dan SOP jasa konsultasi sesuai hasil analisa. Ada tiga tahap perencanaan dalam pembentukan unit jasa ini yaitu: (1) profil jasa konsultasi UMKM, (2) membuat struktur unit yang dapat mendukung Jasa konsultasi dan (3) membuat SOP yang menjadikan unit jasa konsultasi berjalan dengan baik.

d). Pembuatan Media Promosi

Sarana promosi yang dimanfaatkan untuk memperkenalkan kepada masyarakat terutama kepada pihak UMKM. Inti promosi mengungkapkan informasi telah dibentuknya unit jasa konsultasi yang diharapkan bisa membantu mereka menyelesaikan masalah dalam hal pencatatan

keuangan. Pada tahap ini dilaksanakan dengan membuat sarana pemasaran seperti website, flyer, x-banner, dan spanduk yang diperlukan untuk mempromosikan unit jasa konsultasi.

Sarana ini dipergunakan karena berbiaya murah dan lebih dikenal di masyarakat.

3. Tahap Pelaporan

Pada bagian proses pelaporan pengembangan program jasa konsultasi keuangan dan akuntansi, ada tiga langkah yang akan dilakukan yaitu: 1.

Membuat laporan akhir aktivitas dengan merujuk program yang telah dibuat, menyusun rencana pengembangan program dan rencana proses keberlanjutannya. 2. Membuat laporan proses sosialisasi program pengembangan jasa konsultasi yang telah dihasilkan melalui berbagai media publikasi 3. Membuat laporan upaya keberlanjutan program yang telah dibentuk dengan membentuk unit jasa konsultasi bagi UMKM yang membutuhkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian 2 memiliki tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Tahap persiapan telah dibahas pada bagian sebelumnya, adapun bagian ini akan memaparkan hasil pada tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan.

(5)

5 1. Tahap Pelaksanaan

a) Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan profil UMKM serta kondisi pencatatan keuangan perusahaan mereka, tim PkM melakukan pengumpulan data melalui online survey, data ringkasan profile UMKM yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Profil Responden

Variable Deskripsi Jumlah % Jenis

UMKM

Perdaganan, Hotel dan Restoran

15 34.9

Jasa 7 16.3

Industri Pengolahan

6 14

Pertanian, Pertenakan, Kehutanan dan Perikanan

4 9.3

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

3 7.0

Lainnya 8 18.6

Umur Usaha

> 5 tahun 11 25.6

3-5 tahun 12 27.9

1-3 tahun 11 25.6

< 1 tahun 9 20.9 Omzet

Usaha

20 jt – 50jt 14 32.6 50jt - 100jt 9 20.9 101jt – 150jt 3 7.0

>150 jt 13 30.2

Lainnya 4 9.3

Sumber: hasil olahan

UMKM yang menjadi responden mayoritas bergerak dalam bidang usaha perdagangan, hotel dan restoran (34,9%), sudah menekuni usaha yang dilakukan lebih dari 3 tahun (53,5%) dan memiliki omset usaha diatas Rp 50

juta rupiah (53,5%). Berdasarkan umur dan omset usaha, UMKM memiliki

potensi besar untuk

MENINGKATKAN usaha. Melalui regulasi pemerintah dan dukungan berbagai pihak eksternal potensi UMKM dapat dikembangkan secara optimal.

Berdasarkan data yang dihimpun, masih banyak (42%) UMKM belum membuat laporan keuangan tahunan (laporan rugi/laba dan neraca). Pada saat membuat laporan keuangan, mayoritas UMKM (62,8%) memerlukan bantuan dari pihak lain, baik dari saudara, karyawan lepas maupun dari pihak konsultan. Sistem penjualan yang dipakai sebanyak 67,4 % menggunakan sistem on line, dengan memanfaatkan berbagai media yang tersedia.

Mayoritas UMKM (93%) menyadari pentingnya upaya untuk selalu meningkatkan kualitas produk untuk

memenuhi kepuasan

pelanggan/konsumen. Mereka sepakat (95,4%) perlunya kreasi/inovasi untuk menciptakan variasi produk baru yang ditawarkan. Sebanyak 60,5% UMKM mengalami kesulitan dalam menentukan harga jual yang sesuai supaya bisa bersaing di pasaran. Mayoritas (93%) pelaku UMKM merasakan perlunya melakukan promosi penjualan melalui sarana media sosial dan media elektronik lainnya.

Pengelolaan uang kas perusahaan dan utang piutang perusahaan hanya dipahami dengan baik oleh 30,2%

pelaku UMKM. Pengelolaan persediaan perusahaan hanya dipahami dengan baik oleh 27,9% pelaku UMKM. Hanya 18,6% pelaku UMKM yang tidak

(6)

6 pernah mengalamu kesulitan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Sikap pelaku UMKM berkaitan dengan penting dan sulitnya pengelolaan keuangan disajikan dalam gambar 2 berikut ini.

Gambar 2.

Tingkat Kesulitan dan Pentingnya Mengelola Keuangan Perusahaan Data yang didapatkan dari kegiatan tersebut adalah profil UMKM serta kondisi pencatatan keuangan perusahaan mereka. Pada tahapan ini juga dihasilkan bahan untuk masuk kegiatan berikutnya yaitu analisis kebutuhan.

b). Analisa Kebutuhan

Untuk menentukan spesifikasi jasa konsultasi, maka dilakukan analisa yang berhubungan dengan permasalahan serta kendala yang dihadapi UMKM.

Kemudian menganalisis jasa yang dibutuhkan oleh UMKM. Hal ini dilakukan agar pembentukan unit jasa konsultan tersebut dapat membantu UMKM dalam menyelesaikan permasalahan dan menghadapi kendala

usahanya. Hasil analisa kebutuhan UMKM disajikan salam tabel 3

Selain data Analisa kebutuhan, dihasilkan juga profile UMKM yang belum melaksanakan pencatatan keuangan dengan baik sesuai dengan standar akuntansi. Pentingnya laporan keuangan untuk mengetahui perkembangan bisnis diyakini oleh 88,4% pelaku UMKM.

Tabel 3. Susunan Acara Simulasi Uji Kompetensi Akuntansi

No Aspek Kondisi UMKM

1 Membutuhkan tenaga ahli atau konsultan yang membantu pengelolaan keuangan usaha.

Tidak Setuju (10.8%), Ragu-ragu (18.8%), Setuju (64.6%), Sangat Setuju (6.3%) 2 Saya sangat

membutuhkan tenaga ahli atau konsultan yang membantu

Menyusun laporan keuangan saya.

Tidak Setuju (8.3%), Ragu-ragu (22.9%), Setuju (60.4%), Sangat Setuju (8.3%)

3 Membutuhkan tenaga ahli atau konsultan yang membantu masalah

perpajakan usaha saya.

Tidak Setuju (8.3%), Ragu-ragu (27.1%), Setuju (54.2%), Sangat Setuju (10.4%)

4 Membutuhkan tenaga ahli atau konsultan untuk membantu mengembangkan system.

Tidak Setuju (2.1%), Ragu-ragu (2.1%), Setuju (52.1%), Sangat Setuju (33.3%)

Sumber: Hasil Olahan

Laporan Keuangan dapat digunakan untuk pelaporan pajak dan peminjaman modal ke bank. Mayoritas pelaku UMKM (69,8%) tidak disiplin dalam membayar dan melaporkan kewajiban pajaknya secara periodik. Hanya 41,9%

(7)

7 yang bisa menghitung besaran pajak yang harus dibayar. memenuhi kewajiban pajak sebanyak 69,8% pelaku UMKM membutuhkan bantuan tenaga ahli/konsultan untuk membantu kesulitan pengelolaan yang mereka hadapi.

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan, maka dibentuklah unit jasa konsultasi yang diberi nama unit jasa konsultasi keuangan dan akuntansi (JKKA) pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung. Jasa yang ditawarkan meliputi penerapan pembukuan, laporan keuangan. Perpajakan serta perencanaan dan anggaran. Sikap pelaku UKMM berkaitan dengan manfaat pelaporan keuangan dan pentingnya tenaga ahli/konsultan pengelolaan keuangan disajikan dalam dalam gambar 3 berikut ini.

Gambar 3

Manfaat Pelaporan Keuangan dan Pentingnya Tenaga Ahli/Konsultan

Pengelola Keuangan

c). Perencanaan Pembentukan Unit Jasa Konsultasi

Unit jasa yang akan dibentuk merujuk pada kebutuhan calon konsumen (klien).

Berdasarkan kajian kebutuhan, perhatian utama kegiatan unit ini berkaitan dengan bidang jasa konsultasi keuangan dan akuntansi. Adapun struktur organisasinya dapat dilihat pada gambar 4.

Struktur organisasi terdiri dari ketua unit jasa konsultasi yang dibantu oleh tiga koordinator. Koordinator bidang administrasi dan keuangan bertugas menyusun anggaran, melakukan administrasi keuangan dan biaya-biaya operasional lembaga. Koordinator bidang jasa konsultasi bertugas menyusun dan mengelola kegiatan konsultasi serta tenaga ahli yang digunakan. Koordinator bidang pemasaran dan humas bertugas menghubungi calon klien dan melakukan negosiasi atas proyek- proyek yang akan dikerjakan.

Gambar 4. Struktur Organisasi Unit Jasa Konsultasi Keuangan dan Akuntansi

(8)

8 d) Promosi Unit Pelatihan

Pada bagian ini aktivitas diselenggarakan dengan membuat sarana pemasaran seperti website jasa konsultasi, flyer, x-banner, dan spanduk yang diperlukan untuk memperkenalkan unit jasa konsultasi. Selain itu diselenggarakan juga sosialisasi secara langsung ‘unit jasa konsultasi keuangan dan akuntansi’ kepada UMKM secara langsung. Pemasaran dan konsultasi melalui website dapat dilakukan pada laman

www.akuntansi.polban.ac.id/unit/jasa- konsultasi.html, berikut tampilan website jasa konsultasi akuntansi dan keuangan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung.

2. Tahap Pelaporan

Pada tahap pelaporan, dipersiapkan seluruh sarana untuk terlaksananya kegiatan jasa konsultasi keuangan dan akuntansi di jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung. Struktur yang terbentuk pada masing-masing jenjang dan bidang diisi oleh sumber daya yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya. Program kegiatan diharapkan dapat dilanjutkan melalui terbentuknya unit Jasa Konsultasi Keuangan dan Akuntansi terbentuk.

Unit jasa ini sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh Jurusan Akuntansi serta kebutuhan UMKM dan masyarakat.

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan ini, disimpulkan sebagai berikut, Unit Jasa Konsultasi Keuangan dan Akuntansi (UJKKA)

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung sangat berpotensi untuk membantu permasalahan UMKM dalam pencatatan keuangan serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat diterima oleh pemberi pembiayaan serta perpajakan. Fokus konsultasi UJKKA adalah pembukuan perusahaan, laporan keuangan, perpajakan serta perencanaan dan anggaran perusahaan.

Sebagai tindak lanjut aktivitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), perlu dukungan dan komitmen dari Pimpinan Politeknik Negeri Polban untuk melegalisasi unit jasa konsultasi keuangan dan akuntansi (UJKKA) supaya bisa beroperasi secara resmi.

Keberlanjutan program UJKKA akan terjamin melalui promosi dan kerjasama dengan UMKM serta masyarakat yang lebih luas. Unit jasa ini diharapkan dapat menjadi alternatif aktivitas para dosen Jurusan Akuntansi untuk melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu dan keahliannya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pernyataan terima kasih ditujukan kepada Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri Bandung yang memberikan fasilitas berupa akses dan pendanaan kegiatan ini melalui program pengembangan jasa konsultasi unit (PPKU) Jurusan Akuntansi serta melakukan pengawasan sehingga dapat terlaksana dengan baik. Semoga unit jasa konsultasi keuangan dan akuntansi (UJKKA) akan menjadi unit kegiatan usaha dan wadah kegiatan pengabdian

(9)

9 kepada masyarakat bagi dosen Jurusan Akuntansi Polban yang dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

REFERENSI

[1] Darsono, D., & Darwanto, D.

(2019). Strengthening the MSME Through Institutional Cooperation Improvement Between MSME and Sharia Microfinance Institutions (SMFI). Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah,

17(1), 65.

https://doi.org/10.30984/jis.v17i1.8 09

[2] "Departemen Koperasi dan UMKM," 2020. [Online].

Available:

http://www.depkop.go.id/uploads/tx _rtgfiles/SANDINGAN_DATA_U MKM_2012-2017_.pdf. [Accessed 16 4 2020].

[3] H. Suyatna, "Dominasi Elite Lokal dalam Arena Pengembangan

Industri Kecil di Era Desentralisasi," UGM, Yogyakarta, 2012.

[4] L. P. P. I. d. B. Indonesia, "Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)," Kerjasama LPPI dan BI, 2015.

[5] Suryanto and H. A. Muhyi, "Profile and Problem of Micro, Small and Medium Enterprises in Bandung,"

in Proceedings of the International Conference on Public Policy, Social Computing and Development 2017 (ICOPOSDev 2017), Medan, 2017.

[6] T. T. H. Tambunan, SME in Asian Developing Countries, London:

Palgrave Macmillan Publisher, 2009.

[7] "Ayo Bandung.com," 2020.

[Online]. Available: amp.

Ayobandung.com. [Accessed 16 4 2020]

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kreasi Memuat gambar, keterangan gambar, tulisan tentang cara kerja peredaran darah manusia, dan sesuai dengan materi atau teori Hanya memuat 3 dari 4 hasil yang

Pertemuan secara kelembagaan juga menjadi bagian penting dalam mengatasi hambatan komunikasi, setiap kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi, FJS dan Pemkot Salatiga

Untuk itu dalam skripsi ini, penelitian ditujukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Peran istri dalam membantu suami mencari nafkah menjadikan istri melakukan peran ganda dalam rumah tangganya.Kontribusi istri nelayan terhadap pendapatan rumah tangga

Asbuton butir dapat digunakan sebagai bahan penstabil untuk mengurangi pengaliran aspal dan Stone Matrix Asphalt Asbuton (SMAB) lebih tahan terhadap deformasi

Dalam hasil penelitiannya, Namkung dan Jang (2010) juga menjelaskan bahwa pelanggan yang senang cenderung untuk tetap loyal dengan perusahaan dan memberitahu orang

Sebaliknya, untuk mengadaptasi aktivitas ber- karakter music maka penurunan baffle di plafon dan penyingkapan drapery di dinding serta penambahan 10% bahan reflektif pada

Dengan adanya gejala tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap mutu proses pembelajaran pasca sertifikasi yaitu