• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu bimbingan untuk anak yang bertujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu bimbingan untuk anak yang bertujuan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu bimbingan untuk anak yang bertujuan memberikan pengajaran yang terarah. secara etimologi pendidikan berasal dari kata paedagogie yang di ambil dari bahasa Yunani, yang kemudian di dalam kata tersebut terdiri dari kata pais artinya anak dan again artinya membimbing, sehingga dapat disimpulkan bahwa paedagogie artinya bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Romawi pendidikan berasal dari kata educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada dari dalam. Sedangkan

dalam bahasa Inggris pendidikan berasal dari kata to educate yang memiliki arti memperbaiki moral dan melatih intelektual. Secara bahasa definisi pendidikan mengandung arti bimbingan yang dilakukan oleh seseorang (orang dewasa) kepada anak-anak, untuk memberikan pengajaran, perbaikan moral dan melatih intelektual.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dapat disimpulkan pendidikan adalah bimbingan untuk anak-anak yang dilakukan tidak hanya dalam pendidikan formal yang diselenggarakan pemerintah, akan tetapi peran keluarga dan masyarakat dapat menjadi lembaga

(2)

pembimbing yang mampu menumbuhkan pemahaman dan pengetahuan.

(Jurnal 2018).

Pengertian pembelajaran adalah kegiatan mengajar dan belajar dimana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang beroriantasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup beberapa komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran. (Restian 2015).

Karakteristik Anak Sekolah Dasar terbagi menjadi beberapa aspek yaitu Perkembangan fisik – motorik, Perkembangan Intelektual, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Emosi, Perkembangan Sosial, dan Perkembangan Kesadaran Beragama. Dapat di simpulkan bahwa karakteristik anak sekolah dasar memiliki tahap dan fase – fase sesuai dengan usia anak. berikut penjelasan dari beberapa aspek tersebut : 1). Perkembangan fisik – motorik pada fase ini di mulai pada usia 7 – 12 tahun anak mulai bergerak dengan aktivitas motorik yang lincah, oleh sebab itu usia ini merupakan usia yang ideal untuk belajar mengenai motoric, baik motorik kasar maupun motorik halus.

Motorik halus cotohnya seperti (menulis, menggambar atau melukis, mengetik computer, menjahit dan lain sebagainya), sedangkan motorik kasar seperti (baris berbaris, seni bela diri, senam, berenang, atletik dan lain sebagainya). 2). Perkembangan Intelektual adalah perkembangan kecerdasan siswa atau masa peralihan pemikiran dari taman kanak – kanak yang masih bersifat imajinatif dan berhayal menjadi pemikiran yang lebih konkret dan rasional yaitu pada masa anak sekolah dasar.

(3)

Menurut Piaget masa ini berada pada tahap operasi konkret yang di tandai dengan kemampuan mengklasifikasiakan (mengelompokan), mengasosiasikan (menghubungkan / menghitung), Problem solving (memecahkan masalah).

Untuk mengembangkan daya nalarnya maka anak perlu di berikan peluang untuk bertanya, berpendapat, atau menilai (memberikan kritik) tentang berbagai hal mengenai pelajaran. 3). Perkembangan Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi yang mencakup semua cara untuk berkomunikasi, usia sekolah dasar merupakan usia awal mengenal perbendaharaan kata sekitar 2.500 kata yang telah dikuasai dimulai pada usia (11 – 12 tahun). (Abin Syamsuddin, 2001). 4). Perkembangan Emosi ini di mulai pada kelas tinggi 4,5,6 pada usia ini anak mulai menyadari bahwa bersikap kasar tidak diterima oleh orang lain, sehingga anak mulai mampu mengontrol emosi dengan cara meniru atau pembiasaan. 5). Perkembangan Sosial adalah proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma – norma kelompok, tradisi, dan moral agama.

6). Perkembangan kesadaran beragama kepercayaan anak kepada tuhan bukanlah keyakinan hasil pemikiran, tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat dengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan (Danim (2013) & Yusuf LN, (2011))

Pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan atau memvalidasi suatu produk pendidikan. Menurut Borg & Gall Penelitian pengembangan juga dikenal dengan istilah Research & Development (R&D) yang di sebut sebagai pengembangan berbasis penelitian. Penelitian ini memiliki siklus langkah-langkah yaitu penelitian ini terdiri atas kajian produk yang akan di kembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan –

(4)

temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan di pakai, dan melakukan revisi dari hasil uji coba di lapangan. (Setyosari 2010).

Pengertian Media Pembelajaran segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana untuk menciptakan susasana belajar menjadi lebih kondusif sehingga proses belajar menjadi efisien dan efektif. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti perantara atau pengantar. Menurut Azhar Arsyad, (2010: 3) media pembelajaran adalah alat grafis, photografis, atau elektronik yang memproses informsi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar pesan, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.

Kesimpulannya media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran berupa materi pembelajaran. (Munadi 2010).

Prastowo (2011: 24) LKPD merupakan bahan ajar cetak yang berisi ringkasan materi pembelajaran dan dilengkapi oleh petunjuk dalam menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, berdasarkan pada kompetensi dasar yang harus dicapai. LKPD bisa berwujud lembaran-lembaran kertas atau bisa juga dalam bentuk buku. Struktur LKPD secara umum adalah sebagai berikut (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:

(5)

dalam sosialisasi dan pelatihan KTSP) meliputi: a) judul LKPD, identitas mata pelajaran, semester, tempat; b) petunjuk-petunjuk belajar; c) kompetensi yang akan dipahami; d) indikator; e) informasi pendukung; f) tugas dan langkah kerja pengerjaan dan g) penilaian. Berdasarkan definisi LKPD di atas, dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran yang berisi tugas kemudian harus dikerjakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang berisi petunjuk atau langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan Kompetensi Dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang harus dicapai. (Jurnal Penelitian 2018).

Kebudayaan adalah : (a) keseluruhan cara hidup suatu masyarakat, (b) warisan sosial yang diperoleh individu dari kelompoknya, (c) suatu cara berpikir, merasa, dan percaya, (d) suatu abstraksi dari tingkah laku, (e) suatu teori bagi antropolog tentang cara suatu kelompok masyarakat nyatanya bertingkah laku, (e) suatu “gudang” untuk mengumpulkan hasil belajar, (f) seperangkat orientasi-orientasi standar pada masalah-masalah yang sedang berlangsung, (g) tingkah laku yang dipelajari, (h) suatu mekanisme untuk penataan tingkah laku yang bersifat normatif, (i) seperangkat teknik untuk menyesuaikan dengan lingkungan luar dan dengan orangorang lain, dan (j) suatu endapan sejarah. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah suatu warisan sosial tingkah laku yang menjadi tolak ukur masyarakat untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan adat istiadat atau tradisi turun – temurun dari masing – masing kebudayaan. (Jurnal 2018)

Berdasarkan analisis kebutuhan di SIB (Sekolah Indonesia Bangkok) yang dilakukan pada tanggal 30 juni 2019 dengan objek sasaran peserta didik kelas 2

(6)

di SIB (Sekolah Indonesia Bangkok) yang berjumlah 3 orang, mendapatkan hasil data berupa angket respon peserta didik yang menunjukan hasil presentase 90%. Latar belakang peneliti mengembangkan LKPD kearifan lokal budaya Bali karena melihat secara langsung kurangnya media pembelajaran berbasis kebudayaan di SIB (Sekolah Indonesia Bangkok), banyaknya alat musik daerah Jawa sehingga belum ada kebudayaan dari Bali, dan kurangnya tenaga pendidik menjadi tolak ukur peneliti mengembangkan LKPD kearifan Lokal Budaya Bali.

LKPD kearifan lokal budaya Bali, dimana Bahan Ajar ini memuat budaya bali yang di padukan dengan tema 2 dan subtema 4 tentang bermain di tempat wisata, di dalam LKPD ini tidak hanya mengenai kegiatan – kegiatan siswa saja tetapi juga memuat materi sesuai dengan tema 2 dan subtema 4 (Bermain di tempat Wisatanya) yang membahas tempat wisata, tarianya, makanan khasnya, dan kebudayaan bali yang belum diketahui oleh siswa – siswi Indonesia Bangkok, media ini memuat kegiatan – kegiatan yang melatih motori anak untuk membantu guru menyampaikan materi yang menarik minat siswa untuk mencari tahu kebudayaan Bali yang perlu di lestarikan.

Media ini berupa buku cetak yang memiliki gambar dan petunjuk untuk setiap kegiatan agar mudah di fahami oleh siswa dan memotivasi siswa untuk lebih melek Literasi. Peneliti mengambil judul seperti itu, karena siswa indonesia yang sekolah di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) merupakan siswa yang sangat haus akan kebudayaan sehingga peneliti ingin mengangkat kebudayaan dari tempat asal peneliti yaitu budaya khas bali yang ingin peneliti kenalkan kepada siswa Indonesia Bangkok, Secara tidak langsung peneliti juga

(7)

mengingatkan atau memperkenalkan kebudayaan Indonesia dari salah satu pulau di Indonesia yaitu pulau bali yang terkenal dengan tempat wisatanya sehingga siswa Indonesia bangkok melek dengan budaya dan lebih faham dengan ragam budaya Indonesia.

Penelitian terdahulu dari skripsi Syafa’ati (2017) mahasiswi dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan penelitian yang berjudul:

Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Mata Pelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Godean. LKPD yang di kembangkan oleh peneliti terdahulu lebih menekankan pada proses pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing dengan meningkatkan hasil belajar kognitif. Sedangkan peneliti mengembangkan LKPD dengan lebih menekankan mengenai gerak motorik anak baik halus maupun kasar.

Persamaan dari peneliti adalah sama-sama mengembangkan LKPD. Yang merujuk pada Peningkatan hasil belajar kognitif siswa untuk itu di harapkan dengan adanya LKPD ini dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah dasar.

Penelitian terdahulu dari skripsi Alfianti (2015) mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan Penelitian yang berjudul:

Pengembangan Buku Ajar Berbasis Budaya Daerah pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku kelas IV MI Al-Ma’arif 09 Singosari, pada penelitian terdahulu lebih menekankan pada buku ajar budaya lokal, sedangkan peneliti mengembangkan LKPD yang lebih menekankan pada motorik siswa baik motorik halus maupun motorik kasar, persamaanya adalah

(8)

sama-sama mengangkat tema kebudayaan yanng berfokus pada tematik yang merujuk pada hasil peningkatan kognitif siswa.

Dapat disimpulkan berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Bahan Ajar LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) kearifan lokal budaya Bali tema 2 (bermain di lingkungan ku) subtem 4 (bermain di tempat wisata) materi SBDP kelas 2 Sekolah Indinonesia Bangkok. Dengan adanya media ini dapat mempermudah dalam pembelajaran SBDP, dan mengkreasikan cara mengajar di kelas atau disekolah. Sehingga di dalam proses pembelajaran tidak menoton lagi.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas dapat diketahui rumusan masalah yang akan diteliti, sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengembangan LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) Kearifan Lokal Budaya Bali Tema 2 (bermain di lingkungan ku) Subtema 4 (bermain di tempat wisata) Materi SBDP Kelas 2 Sekolah Indonesia Bangkok?

2. Bagaimana respon siswa terhadap LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) Kearifan Lokal Budaya Bali Tema 2 (bermain di lingkungan ku) Subtema 4 (bermain di tempat wisata) Materi SBDP Kelas 2 Sekolah Indonesia bangkok?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Dari uraian rumusan masalah dapat diketahui tujuan penelitian, sebagai berikut :

(9)

1. Untuk mengetahui pengembangan LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) Kearifan Lokal Budaya Bali Tema 2 (bermain di lingkungan ku) Subtema 4 (bermain di tempat wisata) Materi SBDP Kelas 2 Sekolah Indonesia Bangkok?

2. Untuk mengetahui respon siswa pada LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) Kearifan Lokal Budaya Bali Tema 2 (bermain di lingkungan ku) Subtema 4 (bermain di tempat wisata) Materi SBDP Kelas 2 Sekolah Indonesia Bangkok?

D. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Dalam media ini untuk spesifik produk yang diharapkan, akan dijelaskan dibawah ini, sebagai berikut :

1. Konten

a. Materi yang digunakan adalah mata pelajaran SBDP dengan tema 2 (bermain di lingkungan ku) subtema 4 (bermain di tempat wisata) yang di desain dengan penambahan materi tentang kebudayaan yang ada di Bali untuk kelas 2 Sekolah Indonesia Bangkok.

b. Di dalam LKPD (lembar kegiatan peserta didik) ini terdapat gambar kebudayaan, wisata dan juga beberapa kegiatan atau materi sebagai kuis agar siswa tidak bosan dengan tema kebudayaan yang ada di pulau Bali yang dibuat dengan konsep atau bentuk dari peneliti dengan tujuan untuk menarik perhatian siswa dan mempermudah siswa dalam memahami materi dalam penggunaan media ini.

(10)

2. Konstruk

Berdasarkan analisis kebutuhan yang di temukan di sekolah indonesia bangkok, siswa indonesia yang belajar di SIB kekurangan pengetahuan tentang kebudayaan terutama kebudayaan dari salah satu pulau di indonesia yaitu Bali, oleh karena itu peneliti mengangkat tema kebudayaan dengan maksud untuk membantu menunjang proses pembelajaran di sekolah indonesia bangkok, dengan itu peneliti memiliki inisiatif untuk mengembangkan LKPD kebudayaan Bali dengan menggunakan LKPD siswa dapat berfikir lebih kritis tentang kebudayaan di Indonesia sehingga dapat mengeksplor pengetahuan siswa tentang budaya. Gambaran media tersebut sebagai berikut:

a. Bahan ajar yang dikembangkan yaitu berupa Buku kegiatan peserta didik yang telah di desain didalamnya dengan kebudayaan Bali.

b. Penggunaan LKPD tersebut dapat diaplikasikan dengan pembelajaran langsung pada proses pembelajaran guna untuk mengetahui respon peserta didik.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Dari penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat tersebut, antara lain :

1. Teoritis

Secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan terutama pada bidang pembelajaran SBDP di sekolah dasar dengan menggunakan LKPD pada proses pembelajaran.

Sehingga dalam pembelajaran dapat memberikan pengetahuan baru dan

(11)

semngat untuk giat belajar dan di harapkan dapat mengeksplor rasa ingin tau siswa tentang kebudayaan-kebudayaan dari berbagai pulau lain di indonesia sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa, dan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

2. Praktis

a. Bagi Siswa

Dengan pengembangan LKPD (lembar kegiatan peserta didik) di harapkan siswa dapat lebih mengetahui ragam budaya Indonesia.

Karena pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa akan memberikan kesan yang baik bagi pengalaman belajarnya, dan juga dapat membantu dalam mengembangkan pengetahuan dan wawasan siswa lebih luas.

b. Bagi Sekolah dan Guru

LKPD ( lembar kegiatan peserta didik )diharapkan dengan media ini dapat membantu guru dalam proses pembelajaran SBDP. Dan dapat menambah materi sebagai sumber belajar.

c. Bagi Peneliti

Melalui LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dari kegiatan pengembangan media.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Keterbatasan dalam penelitian Pengembangan LKPD ( lembar kegiatan peserta didik) Kearifan Lokal Budaya Bali Tema 2 (bermain di lingkungan ku) Subtema 4 (bermain di tempat wisata) Pada Materi SBDP Kelas 2 Sekolah Indonesia Bangkok, antara lain :

(12)

1. Menggunakan LKPD (lembar kegiatan peserta didik) tingkat kemudahan siswa dalam memahami materi berbeda – beda.

2. Butuh waktu dalam proses pembuatan LKPD ini, agar semua tersusun rapi. Dengan waktu yang sangat singkat peneliti berasumsi materi yang telah disajikan lengkap dan tidak kekurangan sehingga dalam pengaplikasiannya tidak salah, keterbatasan penelitian ini hanya pada waktu pembuatan yang dibutuhkan.

G. Definisi Operasional

Peneliti menyajikan definisi operasional untuk mempermudah pembaca memahami dari beberapa pengertian dalam penelitian, antara lain:

1. Pengembangan LKPD (lembar kegiatan peserta didik) yang di kembangkan peneliti adalah berbasis Budaya Kearifan Lokal Bali yang menekankan pada gerak motorik anak baik motorik halus maupun motorik kasar yang merujuk pada pengembangan kognitif anak.

2. Pembelajaran SBDP adalah suatu proses kegiatan terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang pelajaran SBDP yang dipelajari dari alat yang dasar atau ilmu paten yang tidak dapat diubah – ubah dalam penggunaannya.

3. Kebudayaan Lokal Bali adalah salah satu Budaya yang ada di kepulauan Indonesia yang merupakan kekayaan Bangsa Indonesia sehingga dengan mengangkat tema 2 subtema 4 dapat saya padukan dalam materi SBDP agar siswa dapat memahami tujuan dari pembuatan LKPD.

Referensi

Dokumen terkait

Kartu kanban yang digunakan adalah kartu kanban production instruction (PI-Kanban) yang akan memberikan perintah produksi core dan kartu kanban part withdrawal (PW-Kanban)

Bandung dengan judul Pengaruh jarak tempat tinggal dan motivasi terhadap kinerja personel Kodim 0609/Kab.Bandung dengan hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini antara

Maka penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang hubungan rasio likuiditas ( current ratio dan cash ratio ) dan leverage ( debt to assets ratio, debt to equity ratio, dan

Walaupun sistem pengadaan barang/jasa pemerintah sudah ditetapkan dan melalui proses yang panjang dan rumit, namun dalam praktiknya masih ada praktik-praktik

Menilik hal ini serta permintaan dari pihak radio komunitas Monalisa untuk mendapatkan bantuan pengelolaan dan peningkatan ketrampilan bersiaran, maka penulis

KJKS sendiri mulai awal berdiri sudah mengeluarkan beberapa produk yangs salah satunya adalah pembiayaan mudharabah. Pembiayaan Mudharabah saat ini memang belum

Berdasarkan penelitian terdahulu (Putri dan Ferdinand; 2016) bahwa harga kompetitif berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, begitu juga pada penelitian Reven

Pengembangan mobile learning bertujuan terjadi proses belajar sepanjang waktu (long life learning), peserta didik dapat lebih aktif dalam proses