• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK MENDUKUNG PROFESIONALISME GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMETAAN PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK MENDUKUNG PROFESIONALISME GURU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

29 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

PEMETAANPELATIHANPENULISANARTIKELILMIAHUNTUK MENDUKUNGPROFESIONALISMEGURU

Alies Poetri Lintangsari Universitas Brawijaya

alieslintang@ub.ac.id

Ive Emaliana Universitas Brawijaya

ive@ub.ac.id

Pratnyawati Nurudi Suwarso Universitas Brawijaya pratnyasuwarso@ub.ac.id

Abstract

Di samping mengajar guru diharapkan memiliki kemampuan menulis karya ilmiah sebagai salah satu upaya pengembangan profesinya. Tantangan guru dalam menulis karya ilmiah sebagian besar disebabkan oleh keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian dan sebagian dari mereka tidak mengerti aturan penulisan karya ilmiah. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memetakan kebutuhan guru Bahasa Inggris dalam peningkatan profesionalisme melalui penulisan karya ilmiah. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menyelenggarakan pendampingan penelitian dan penulisan artikel untuk jurnal dalam minimal 30 jam tatap muka atau daring. Pengabdian ini merupakan replikasi dari pengabdian tahun sebelumnya yang telah dilaksanakan dengan bermitra dengan MGMP Bahasa Inggris SMA/SMK se-kota Malang yang telah terbukti efektif dan berhasil mendampingi 6 guru menerbitkan artikel jurnal. Pengabdian Masyarakat kali ini diterapkan pada para guru Bahasa Inggris di wilayah di kabupaten Malang dan kota Batu. Melalui kegiatan ini, diharapkan menemukan hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh guru Bahasa Inggris dalam menulis karya ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme.

Kata kunci: Artikel jurnal, Profesionalisme, Bahasa Inggris.

Instead of teaching, teachers are expected to have the ability to write scientific papers as one of the efforts to develop their professionalism. Teachers' challenges in writing scientific papers are mostly due to having limited time to conduct research and some of them are clueless to the rules of scientific paper writing. The purpose of this devotional is to map the needs of English teachers in increasing professionalism through writing scientific papers.

The method employed to achieve this goal is to provide research assistance and article writing for journals at least within 30 hours. Recent devotional is a replication of the previous devotional that has been conducted in partnership with the English MGMP of SMA/SMK in Malang which has proven effective and has succeeded in assisting 6 teachers in publishing journal articles. Social engagement is applied to English teachers in kabupaten Malang dan kota Batu. Through this activity, it is expected to find the obstacles and challenges faced by English teachers in writing scientific papers to improve teacher professionalism.

Keywords: Professionalism, English, Journal Articles DOI: 10.21776/ub.gramaswara.2021.001.02.03

(2)

30 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2 A. PENDAHULUAN

Guru adalah sumber keunggulan kompetitif yang paling vital bagi lembaga pendidikan dasar maupun menengah. Guru sebagai tenaga pendidik yang profesional yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik (UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 pasal 2 ayat 1 mendapat amanat untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, yang membuat profesi guru menjadi sebuah pekerjaan khusus yang berdasar sembilan prinsip profesionalitas yang diantaranya memiliki prinsip untuk memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pembelajaran. Dalam konteks ini, guru dituntut untuk dapat mewujudkan profesionalismenya.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan ditegaskan kembali pada Undang- Undang tentang Guru dan Dosen pasal 8 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Pemberdayaan profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, berkeadilan, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi (UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 7 ayat 2).

Sesuai dengan tuntutan tersebut, guru memiliki sejumlah hak diantaranya adalah memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya (UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 14 ayat 1). Pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme sangat diperlukan.

Berdasarkan Permenpan dan reformasi Birokrasi no. 16 Tahun 2009, pengembangan kompetensi guru tersebut diatur dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan yang merupakan salah satu komponen pada unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit.

Disamping, unsur utama yang lain, sebagaimana dijelaskan pada bab V pasal 11, adalah pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan. Unsur kegiatan pemengembangan keprofesian berkelanjutan terdiri atas tiga macam, yaitu (1) pengembangan diri, (2) publikasi ilmiah, dan (3) karya inovatif. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan mengikuti diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru.

Publikasi ilmiah dapat dilakukan dengan membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian dan membuat publikasi buku sedangkan karya inovatif merupakan kegiatan yang meliputi menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau menciptakan karya seni, membuat atau

(3)

31 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

memodifikasi alat pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya. Tim pengusul bermitra dengan Kabupaten Malang dan kota Batu untuk mendampingi Guru Bahasa Inggris di berbagai level sekolah dalam Kawasan Kabupaten Malang dan kota Batu. Pemilihan lokasi dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan di antaranya (1) Sebagai bentuk implementasi nyata Kerjasama antara Fakultas Ilmu Budaya dengan Kabupaten Malang dan kota Batu (2) Memetakan kebutuhan Guru Bahasa Inggris di wilayah Kabupaten Malang dan kota Batu dalam meningkatkan keterampilan penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk mendukung profesionalisme Guru Bahasa Inggris.

Menulis artikel ilmiah merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam hal penelitian dan meningkatkan kualitas pengajaran. Kegiatan menulis artikel ilmiah bagi guru tidak hanya berfungsi sebagai sarana refleksi dan meningkatkan kualitas pengajaran tetapi juga berfungsi sebagai apparatus kenaikan pangkat dan juga sarana aktualisasi dan rekognisi profesionalitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam penulisan artikel ilmiah sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan profesionalisme guru namun juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penelitian-penelitian yang berkualitas yang dituliskan dalam bentuk artikel ilmiah dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bereputasi.

Artikel yang ditulis dan dipublikasikan di jurnal atau media massa, tentu sudah melalui proses editing dan pertimbangan dari redaktur yang memahami bidang yang ditulis oleh sang redaktur. Dalam perkembangannya, artikel sangat beragam dengan topik yang beragam pula.

Kadang ada penulis yang menulis topik yang relatif sama, namun dengan sudut pandang dan gaya yang berbeda. Setiap jurnal dan media massa juga memiliki standar yang berbeda, terutama dalam hal panjang pendek dan topik-topik kajian. Ciri-ciri atau karakteristik artikel seperti yang disampaikan oleh Wibowo (2006:7) adalah bersifat ekspositoris-argumentatif, berpeluang mendatangkan pencerahan, topiknya dipicu dari hal yang aktual; pantulan pribadi penulisnya; memecahkan persoalan; bentuk ringkas padat, gaya dan nada penulisannya kebanyakan tegas, lugas dan serius. Dari karakteristik ini, bisa disimpulkan bahwa sebuah artikel sudah seharusnya memiliki pengaruh positif karena isinya, tidak berkepanjangan jika dibaca dan memberikan tawaran yang lebih solutif pada penyelesaian perkembangan dalam masyarakat.

Secara lebih detail, karakteristik tersebut bisa dijelaskan melalui berbagai pembahasan dari setiap cirinya. Misalnya, bersifat argumentatif, berarti menyajikan berbagai alasan kuat, bisa disertai fakta dan data untuk mendukung gagasan tersebut. Sementara topiknya aktual

(4)

32 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

berarti diharapkan mengangkat isu-isu yang baru saja terjadi atau menjadi bahan pembicaraan.

Keringkasan dan kepadatan suatu artikel membutuhkan kemampuan menyampaikan gagasan secara sistematis dengan pilihan diksi dan struktur kalimat yang tidak berkepanjangan.

Sementara pada konteks keseriusan, penggunaan bahasa yang formal dan pilihan kata populer bisa dijadikan acuan dalam penulisan. Lima penguasaan teknik penulisan artikel diperlukan untuk menghasilkan artikel yang berkualitas. Langkah awal yang perlu untuk dilakukan adalah menentukan topik. Artikel yang berbobot dengan tema tertentu pasti ditulis oleh penulis yang menguasai topik tersebut dan memiliki kemampuan untuk mengembangkannya.

Topik yang aktual juga akan mempengaruhi kualitas artikel tersebut ketika sudah dipublikasikan. Setelah topik ditentukan, penulis bisa memulai menuliskan paragraf pertama.

Dalam paragraf pertama, penulis harus mampu memberikan gambaran tentang fokus dari topik yang akan dibahas dan memberikan uraian sekilas tentang organisasi tulisannya sehingga pembaca akan mudah mengikuti alur pikiran dan pokok bahasannya. Paragraf pertama sebaiknya tidak berkepanjangan dan terlalu umum. Untuk mengembangkan artikel, penggunaan referensi dan data sangat diperlukan. Referensi yang aktual dan relevan dengan isu era kekinian akan membuat artikel menarik dan hangat. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah membuat kutipan-kutipan dari referensi secara proporsional sehingga artikel tidak terkesan merupakan kompilasi pemikiran dari orang lain atau konsep-konsep dari referensi. Pada konteks ini, teknik pengutipan juga harus mempertimbangkan aturan yang ada sehingga artikel jauh dari tindakan plagiat. Di akhir artikel perlu diberi kesimpulan dari apa yang telah dituliskan. Dalam kesimpulan, penulis bisa mempertegas hal-hal krusial dan penting. Setelah artikel selesai, proses editing baik dari aspek bahasa (diksi, kalimat dan sebagainya) dan juga isi bisa dilakukan.

Berdasarkan hasil interview informal dan observasi dari pelaksana kegiatan pengmas, kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus sebagai kegiatan inisiasi, yaitu sosialisasi dan pemetaan terhadap pelaksanaan penulisan karya ilmiah. Permasalahan spesifik yang berhasil diidentifikasi bersama tim pengusul adalah sebagai berikut. (1) Para guru Bahasa Inggris di Kabupaten Malang dan kota Batu belum memiliki motivasi dalam mewujudkan ragam kegiatan mengembangan profesi, khususnya penulisan artikel ilmiah guru (2) Belum tersedia pemetaan untuk potensi dan tantangan dari guru Bahasa Inggris di Kabupaten Malang dan kota Batu belum mengenai penulisan artikel ilmiah sebagai pengembangan profesi guru. (3) Para guru Bahasa Inggris di Kabupaten Malang dan kota Batu belum pernah memperoleh sosialisasi ragam jenis pengembangan profesi guru yang merujuk pada penulisan artikel

(5)

33 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

ilmiah dan pemetaan potensi dan tantangan terhadap pelaksanaan pembinaan dan pendampingan penulisan karya ilmiah guru dari pihak yang kompeten.

B. METODE

Kegiatan yang dilaksanakan pada Pengabdian Masyarakat ini adalah kegiatan webinar menulis karya ilmiah. Fokus utama kegiatan pengabdian ini adalah para guru Bahasa Inggris di Kabupaten Malang dan kota Batu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Jumlah khalayak sasaran adalah sekitar 20-30 orang yang diharapkan pada akhir kegiatan dapat melahirkan ide artikel yang siap untuk dipublikasikan.

Gambar 1. Proses Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Malang dan kota Batu

Tahap pertama dilakukan koordinasi dengan sasaran pengabdian yaitu guru Bahasa Inggris di Kabupaten Malang dan kota Batu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Tahap kedua ialah analisis kebutuhan yang dilakukan melalui penyebaran survey untuk mengetahui tantangan dan kesulitan yang dihadapi guru dalam menulis dan mempublikasikan artikel serta mengetahui harapan responden tentang pelatihan penulisan dan publikasi jurnal. Tahap ketiga adalah perencanaan kegiatan pelatihan penulisan dan publikasi ilmiah berdasarkan analisis kegiatan. Tahap keempat dari pelaksanaan kegiatan webinar.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat dengnan tema pelatihan dan publikasi jurnal pada guru Bahasa Inggris di Kabupaten Malang dan kota Batu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang terlaksana sesuai rencana dengan indikator kedatangan peserta (dalam setiap pertemuan) dan antusias peserta pelatihan.

1. Koordinasi

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan adalah tahap koordinasi dengan sasaran pengabdian. Koordinasi dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 26 Juni 2021.

Koordinasi

•Koordinasi dengan sasaran pengabdian yaitu guru Bahasa Inggris di mitra

Analisis Kebutuhan

•Survey tantangan dan kesulitan guru dalam menulis serta harapan pelatihan

Konsep Kegiatan Webinar

•Perencanaan kegiatan pelatihan penulisan dan publikasi ilmiah berdasarkan hasil analisis kebutuhan

Pelaksanan kegiatan Webinar

•Pelaksanaan kegiatan webinar berdasarkan konsep kegiatan yang berdasar pada analisis kebutuhan

(6)

34 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2 2. Analisis Kebutuhan

Analisa kebutuhan dilakukan melalui penyebaran survey untuk mengetahui tantangan dan kesulitan yang dihadapi guru dalam menulis dan mempublikasikan artikel serta mengetahui harapan responden tentang pelatihan penulisan dan publikasi jurnal.

Gambar 2. Kendala Guru dalam Menulis dan Mempublikasikan Karya Ilmiah

Dari survei yang tersebar, terdapat 19 guru yang mengisi kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner ditemukan bahwa 12 orang (63%) responden menyatakan kesulitan dalam melakukan penelitian dan menulis jurnal karena kesibukan di kelas, 10 orang (45%) responden menyatakan kesulitan melakukan publikasi karena kesibukan membimbing siswa, 15 (78%) responden kesulitasn menulis dan mempublikasikan jurnal karena sibuk kegiatan administrasi. Berkaitan dengan kesulitan dalam teknis penulisan jurnal, 10 (43%) responden belum mengetahui cara membuat judul artikel jurnal, 10 (43%) responden tidak mengetahui struktur karya tulis ilmiah.11 (62%) responden tidak mengetahui informasi pelatihan penulisan dan publikasi artikel jurnal.

Gambar 3. Hasil Survey Kesulitan Teknis Penulisan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Kesibukan di Kelas Kesibukan Membimbing Siswa

Kesibukan dengan kegiatan Administrasi

0%

20%

40%

60%

80%

Kesulitan Membuat Judul

Artikel

Kurang Memahami Struktur Artikel

Kurang informasi pelatihan Artikel

(7)

35 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

Berkaitan dengan kesulitan dalam teknis penulisan jurnal, 10 (43%) responden belum mengetahui cara membuat judul artikel jurnal, 10 (43%) responden tidak mengetahui struktur karya tulis ilmiah.11 (62%) responden tidak mengetahui informasi pelatihan penulisan dan publikasi artikel jurnal.

3. Konsep Kegiatan Webinar

Perencanaan tema kegiatan webinar dirancang berdasarkan analisis kebutuhan dan materi yang diharapkan dalam pelatihan yang disampaikan pada saat survei. Beberapa harapan yang disampaikan oleh responden tentang materi dan pendampingan yang ingin didapatkan dari pelatihan penulisan dan publikasi jurnal yaitu sebagai berikut.

1. Materi tentang parafrasa dan metodologi penelitian.

2. Tips dan trick menulis artikel ilmiah.

3. Kiat menulis jurnal yang berkualitas.

4. Prosedur penulisan Artikel Ilmiah.

5. Merumuskan permasalahan dan judul artikel ilmiah.

6. Mencari dan membuat referensi.

7. Cara mempublikasikan jurnal.

Di samping Beberapa harapan dan dukungan yang dibutuhkan oleh guru dalam menulis artikel dan mempublikasikan jurnal adalah sebagai berikut.

1. Pelatihan yang komprehensif mulai dari pelatihan penelitian, penulisan, dan publikasi jurnal.

2. Pembimbingan pelatihan yang secara spesifik dapat diaplikasikan dalam proses mengajar dan pemberian contoh.

3. Pembimbingan pembuatan penelitian hingga selesei dan terbit di jurnal.

4. Ada jaminan publikasi.

Berdasarkan analisis kebutuhan, tim merencanakan kegiatan pelatihan penulisan dan publikasi ilmiah berdasarkan beberapa tahapan yang memenuhi 36 JP yang terdiri dari kegiatan berikut.

1. Webinar tentang Metode Penelitian yang dapat diimplementasikan oleh guru di kelas masing-masing (total 13 JP). Topik yang akan disampaikan dalam webinar ini adalah:

a. Metode Penelitian Tindakan Kelas (2 JP) b. Metode Penelitian Experimental (2 JP)

(8)

36 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2 c. Metode Penelitian Survey design (2 JP)

d. Tugas Individu: Menentukan Topik Penelitian (4 JP) e. Presentasi dan Diskusi Topik Penelitian (3 JP)

2. Webinar tentang tata cara penerbitan artikel di jurnal (total: 9 JP) a. Mencari jurnal bereputasi (2 JP)

b. Membuat Akun OJS (2 JP) 9 c. Praktek: Membuat akun di Jurnal Educafl (2 JP) 3. Webinar tentang tata cara penulisan artikel ilmiah. Topik dan kegiatan yang akan disampaikan dalam sesi ini (total: 14 JP)

a. Sharing Session: Peserta Pengabdian terdahulu (1 JP) b. Struktur Artikel Ilmiah Jurnal (2 JP)

c. Mencari referensi yang baik (2 JP)

d. Membuat referensi dengan Mendeley dan Zotero (2 JP) e. Drafting Artikel : Tugas Individu dengan pendampingan (7 JP)

4. Pelaksanaan Kegiatan Webinar

Setelah menyelaraskan kebutuhan dan harapan responden untuk pelatihan dan publikasi artikel jurnal bagi para guru Bahasa Inggris di Toyomerto ditetapkan webinar series dengan judul “TEACHER RESEARCH writing and Publishing” yang disampaikan dalam dua serie.

Serie 1 yaitu “Research for Teacher Ideas and Methodology”. Pada 29 September 2021 digelar serie pertaman yang dibagi menjadi tiga sesi terdiri dari (1) “Selecting research Topic” yang dibawakan oleh Dr.Ive Emaliana, S.Pd., M.Pd; (2) “Applicable Research Methodology to Support Teaching and Learning” disampaikan oleh Yulia Hapsari, M.Pd; dan “Sharing Session” didampingi oleh Drs. Syaifurrahman. Kemudian pada webinar serie 2 yang dilaksanakan pada 30 September 2021 memiliki dua sesi yaitu (1) “Starting Research:

Outlining” dipaparkan oleh Alies Poetri Linangsari, M.Li dan (2) “Searching Realible References” disajikan oleh Pratnyawati N.S, M.Li.

(9)

37 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

Gambar 4. Poster Webinar

Gambar 5. Antusiasme partisipan

Gambar 5. Pemaparan Materi oleh Yulia Hapsari, M.Pd

Gambar 6. Pemaparan Materi oleh Alies Poetri Linangsari, M.Li

(10)

38 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

Gambar 6. Pemaparan Materi oleh Pratnyawati N.S, M.Li

Dalam Webinar Series tersebut dihadiri sekitar 30 peserta guru Bahasa Inggris. Para peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan jumlah peserta yang sama. Pada sesi tanya jawab beberapa peserta aktif dalam berdiskusi dengan pemateri dan antusias menyampaikan berbagai permasalahan penulisan artikel ilmiah. Sebagian besar peserta menyadari bahwa menulis dapat dilakukan dengan sederhana yang diangkat dari kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Pemaparan mengenai penentuan topik, pengimplementasian ide dan metode penelitian, outlining serta teknis penulisan lainnya membantu guru dalam menyusun artikel ilmiah.

Dari hasil survey ditemukan bahwa faktor penghambat guru dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah yaitu kesibukan di kelas, mendampingi siswa dan kegiatan administrasi. Selain itu, terdapat kendala teknis di antaranya kesulitan membuat judul artikel, kurang memahami struktur artikel, dan juga kurang mendapat informasi mengenai pelatihan dan publikasi artikel. Secara garis besar para guru memiliki kendala waktu dan teknis penulisan artikel. Hal ini sejalan dengan Herowati dkk. (2018) yang menyatakan kendala yang dihadapi guru sehingga tidak menulis karya ilmiah terutama adalah belum ada waktu dan belum paham aturan penulisan karya ilmiah. Dari pengabdian masyarakat pada para guru Bahasa Inggris di Toyomerto diharapkan para guru memiliki wawasan untuk menyusun karya ilmianh berupa artikel jurnal, disamping itu guru memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan profesionalismenya sebagai tenaga pendidik.

D. KESIMPULAN

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan penulisan dan publikasi artikel ilmiah yang memenuhi 36JP, peserta mendapatkan wawasan terkait kepenulisan artikel ilmiah yang disadari dapat mengembangkan kompetensi professionalnya. Beberapa faktor yang menjadi hambatan utama yang dihadapi para guru sehingga kurang produktif dalam penulisan artikel jurnal di antaranya waktu dan tata cara penulisan. Di sela padatnya jadwal mengajar dan

(11)

39 | J u r n a l G r a m a s w a r a V o l . 1 N o . 2

mengevaluasi peserta didik, guru perlu menyisihkan waktu untuk berkarya. Hal tersebut bermanfaat untuk pengembangan profesionalismnya dan punya potensi untuk meningkatkan kesejahetaan guru. Dari simpulan di atas ada beberapa saran yang direkomendasikan (1) Bagi pihak Dinas Pendidikan, perlu adanya dorongan dan motivasi bagi guru untuk mengembankan gagasan dan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah (2) Bagi guru, perlu adanya pembiasaan dalam menulis, sehingga mempermudah terbentuknya gagasan yang sistematis dan terstruktur untuk artikel ilmiah di Jurnal (3) Bagi tim pengabdian perlu mengembangkan program kerjasama dalam bidang pendampingan penulisan bagi guru secara berkelanjutan.

Ucapan Terima Kasih

Pengabdian kepada Masyarakat ini dibiayai oleh DPP/SPP Fakultas Ilmu Budaya.

Berdasarkan Surat Perjanjian Nomor: 1159/UN10.F12/PN/2021.

DAFTARPUSTAKA

Arifin, E Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo.

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (PT. Remaja Rosda Karya: Bandung, 2008), Cet. Ke-3, h.75 UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Permennegpan dan reformasi Birokrasi no. 16 Tahun 2009 Herowati, R., Gunawan P, W., Supriyadi, Sunarti, Yane D. Keswara, K., & Nur Aini D, P.

(2018). Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru SMA untuk Meningkatkan Kualitas Guru. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(1), 85–90.

Sumardjoko, B. (2017). Pemetaan Kemampuan Guru dalam penulisan Karya Ilmiah. The 5th Urecol 10 Proceeding. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Wulandari, T dan Utomo, A.S. (2013). Motivasi Pustakawan dalam Menulis Karya Ilmiah pada Terbitan Berkala di badan Arsip dan Perpustakaan jawa Tengah. Jurnal ilmu Perpustakaan 2(4): 1-6.

Rahmiati. 2013. Problematika mahasiswa dalam Menulis Karya Ilmiah. Jurnal Adabiyah 13 (2): 160-175.

Wibowo, Wahyu. 2006. Berani Menulis Artikel: Babak Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak. Jakarta: Gramedia

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu upaya peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan salah satunya adalah menciptakan karya tulis ilmiah, dan mengikuti kegiatan pengembangan

Hasil Kegiatan P2M ini adalah, (a) kegiatan P2M ini terlaksana sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan, (b) kegiatan P2M ini menghasilkan produk artikel

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan kerja (X 2 ) terhadap kepuasan

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah memperbaiki sistem pengiriman pada Hero Garmen melalui sebuah lembar kerja elektronik dalam format file Microsoft

Mahasiswa tingkat dua Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari 174 sampel penelitian dengan populasi 17.635 mahasiswa menunjukkan bahwa koefisen

98.172.097.290 sehingga menghasilkan nilai BCR <1, karena hasil BCR tidak layak maka dilakukan uji peramalan lalu lintas dimana untuk 10 tahun kedepan

Oleh karena itu dibutuhkan suatu cara yang lebih terukur dan valid untuk menemukan candidate karyawan yang diharapkan, metode profile matching menjadi pilihan untuk

Dengan membandingkan analisis terhadap kebijakan- kebijakan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten tentang sistem perizinan pemanfaatan hutan oleh masyarakat adat